Anda di halaman 1dari 10

Asuhan keperawatan

1. PENGKAJIAN
Dokumentasi pengkajian merupakan catatan hasil pengkajian yang dilaksanakan untuk
mengumpulkan informasi dari pasien, membuat data dasar  tentang klien dan membuat catatan
tentang respon kesehatan klien ( A.Aziz Alimul h, 2000 )

1. Identitas atau biodata klien

Meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status perkawinan,
pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor register  , dan diagnosa
keperawatan.

2. Riwayat kesehatan
 riwayat kesehatan dahulu
Penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantung, hipertensi, DM, TBC,
hepatitis, penyakit kelamin atau abortus.
 Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat pada saat sebelun inpartu di dapatkan cairan ketuban yang keluar
pervaginan secara sepontan kemudian tidak di ikuti tanda-tanda persalinan.
 Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung, DM, HT, TBC,
penyakit kelamin, abortus, yang mungkin penyakit tersebut diturunkan kepada
klien ( Depkes RI, 1993:66)
 Riwayat psikososial
Riwayat klien nifas  biasanya cemas bagaimana cara merawat bayinya, berat
badan yang semakin meningkat dan membuat harga diri rendah.

 Pola-pola fungsi kesehatan


a. pola persepsi dan tata leksana hidup sehat
karena kurangnya pengetahuan klien tentang ketuban pecah dini, dan cara
pencegahan, penanganan, dan perawatan serta kurangnya mrnjaga kebersihan
tubuhnya akan menimbulkan masalah dalam perawatan dirinya
b. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Pada klien nifas biasanaya terjadi peningkatan nafsu makan karena dari keinginan
untuk menyusui bayinya.
c. Pola aktifitas
Pada pasien pos partum klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatas
pada aktifitas ringan, tidak membutuhkan tenaga banyak, cepat lelah, pada klien
nifas didapatkan keterbatasan aktivitas karena mengalami kelemahan dan nyeri.
d. Pola eleminasi
Pada pasien pos partum sering terjadi adanya perasaan sering /susah kencing
selama masa nifas yang ditimbulkan karena terjadinya odema dari trigono, yang
menimbulkan inveksi dari uretra sehingga sering terjadi konstipasi karena
penderita takut untuk melakukan BAB.
e. Pola istirahat dan tidur
Pada klien nifas terjadi perubagan pada pola istirahat dan tidur karena adanya
kehadiran sang bayi dan nyeri epis setelah persalinan
f. Pola hubungan dan peran
Peran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan keluarga dan orang
lain.
g. Pola penagulangan sters
Biasanya klien sering melamun dan merasa cemas
h. Pola sensori dan kognitif
Pola sensori klien merasakan nyeri pada prineum akibat luka janhitan dan nyeri
perut akibat involusi uteri, pada pola kognitif klien nifas primipara terjadi
kurangnya pengetahuan merawat bayinya
i. Pola persepsi dan konsep diri
Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilanya, lebih-lebih menjelang
persalinan dampak psikologis klien terjadi  perubahan konsep diri antara lain dan
body image dan ideal diri
j. Pola reproduksi dan sosial
Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual atau fungsi
dari seksual yang tidak adekuat karena adanya proses persalinan dan nifas
( Sharon J. Reeder, 1997:285)
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Biasanya pada saat menjelang persalinan dan sesudah persalinan klien akan
terganggu dalam hal ibadahnya karena harus bedres total setelah  partus sehingga
aktifitas klien dibantu oleh keluarganya.
 Pemeriksaan fisik
 kepala
 bagaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, kadang-kadang terdapat adanya
cloasma gravidarum, dan apakah ada benjolan
 Leher
 Kadang-kadang ditemukan adanya penbesaran kelenjar tioroid, karena adanya
proses menerang yang salah
 Mata
 Terkadang adanya pembengkakan paka kelopak mata, konjungtiva, dan
kadang-kadang keadaan selaput mata pucat (anemia) karena proses persalinan
yang mengalami perdarahan, sklera kunuing
 Telinga
 Biasanya bentuk telingga simetris atau tidak, bagaimana kebersihanya,
adakah cairan yang keluar dari telinga.
 Hidung
 Adanya polip atau tidak dan apabila pada pos partum kadang-kadang
ditemukan pernapasan cuping hidung
 Dada
 Terdapat adanya pembesaran payu dara, adanya hiper pigmentasi areola
mamae dan papila mamae
 Pada klien nifas abdomen kendor kadang-kadang striae masih terasa nyeri.
Fundus uteri 3 jari dibawa pusat.
 Genitaliua
 Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban, bila terdapat
pengeluaran mekomium yaitu feses yang dibentuk anak dalam kandungan
menandakan adanya kelainan letak anak.( cristina ibrahim, 1993: 50)
 Anus
 Kadang-kadang pada klien nifas ada luka pada anus karena ruptur
 Ekstermitas
 Pemeriksaan odema untuk mrlihat kelainan-kelainan karena membesarnya
uterus, karenan preeklamsia atau karena penyakit jantung atau ginjal.
 Muskulis skeletal
 Pada klien post partum biasanya terjadi keterbatasan gerak karena adanya
luka episiotomi
 Tanda-tanda vital
 Apabila terjadi perdarahan pada pos partum tekanan darah turun, nadi cepat,
pernafasan meningkat, suhu tubuh turun.

1. Diagnose keperawatan
A. Resiko infeksi b.d ketuban pecah dini.
B. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d ketegangan ototrahim.
C. Defisit / kurang pengetahuan b.d pengakuan persalinan premature.
D. Kecemasan / ansietas b.d persalinan premature dan neonates berpotensi lahir
premature.
1. Intervensi

Diagnose Tujuan dan  criteria


No keperawatan hasil Intervensi Rasional

1 Resiko Setelah dilakukan 1. Kaji tanda- Untuk


infeksi b.d tindakan tanda infeksi . mengetahui
ketuban keperawatan selama tanda-tanda
pecah dini 3×24 jam  di infeksi yang
1. Pantau keadaan
harapkan pasien muncul.
umum pasien
tidak menunjukan
Untuk melihat
tanda-tanda infeksi .
perkembangan
dengan criteria hasil
kesehatan
:
pasien.
1. Bina hubungan
–          Tanda-tanda
saling percaya
infeksi tidak tidak
melalui
komunikasi
therapeutic.

Untuk
1. Berikan
memudahkan
lingkungan yang
ada. perawat
nyaman untuk
melakukan
pasien.
–          Tidak ada
tindakan.
lagi cairan ketuban
yang keluar dari
1. Kolaborasi
pervaginaan.
dengan dokter
Agar istirahat
untuk
–          DJJ normal pasien terpenuhi.
memberikan obat
–          Leukosit antiseptik sesuai
pasien kembali terapi.
normal

Untuk proses
–          Suhu 36-37
penyembuhan
pasien

2 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kali tanda- Untuk


rasa nyaman : tindakan tanda Vital mengetahui
nyeri b.d keperawatan selama pasien. keadaan umum
ketegangan 3×24 jam  di pasien.
otot rahim. harapkan  nyeri
berkurang / nyeri
hilang . dengan
1. Kaji skala nyeri Untuk
criteria hasil :
(1-10) mengetahui
derajat nyeri
pasien dan
menentukan
tindakan yang
akan dilakukan.

Untuk
–          Tanda-tanda
mengurangi 
vital dalam batas
nyeri yang
normal.
1. Ajarkan pasien
dirasakan pasien.
teknik relaksasi
TD :120/80 mm Hg

N : 60-120 X/
Untuk
menit.
memberikan rasa
1. Atur posisi
–          Pasien nyaman.
pasien
tampak
tenang/rileks.

Untuk
–          Pasien
mengurangi
mengatakan nyeri
1. Berikan
tingkat stress
pada perut
lingkungan yang
pasien dan
berkurang.
nyaman dan
pasien dapat
batasi
beristirahat.
pengunjung.

3 Defisit / Setelah dilakukan 1. Kaji apa pasien Untuk


kurang tindakan tahu tentang  mengetahui
pengetahuan keperawatan selama tanda-tanda dan tentang
b.d 3×24 jam  di gejala normal pemahaman
pengakuan harapkan pasien selama pasien untuk
persalinan memahami kehamilan. tindakan
selanjutnya.

Mencegah
terjadinya hal-
hal yang tidak
2. Ajarkan tentang
diinginkan
pengetahuan
apa yang harus
terjadi yang bisa
tentang penyakitnya
dilakukan jika
membahayakan
. dengan criteria
tanda KPD
ibu-janin.
hasil :
muncul kembali.

–          Pasien
terlihat tidak
Untuk
bingung lagi.
membantu
1. Libatkan
merencanakan
–          Pasien
keluarga agar
tindakan
memantau
premature berikutnya.
kondisi pasien .

4 Kecemasan / Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat Mengetahui


ansietas b.d tindakan kecemasan tingkatan
persalinan keperawatan selama pasien. kecemasan yang
premature 3×24 jam  di dialami pasien.
dan neonates harapkan ansietas
berpotensi pasien teratasi.
lahir dengan criteria hasil
1. Dorong pasien Untuk
premature :
untuk istirahat mempercepat 
total. proses
–          Pasien tidak
penyembuhan
cemas lagi

1. Berikan
suasana yang
tenang dan
ajarkan keluarga
untuk
memberikan
Untuk
dukungan
memberikan rasa
emosional
nyaman dan
pasien.
–          Pasien sudah menurunkan
mengetahui tentang kecemasan
penyakit pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, taufan.2010.Obstetric Untuk Mahasiswa Kebidanan.Yogjakarta: Nuha Medika.


Mirzanie, Hanifah dan Desy Kurniawati.2009 .Obgynacea obstetric &
ginekologi.Yogjakarta:TOSCA Enterprise.
Lowdermilk ,Deitra Leonard.2000.Maternity & Women’s Health Care seventh edition.Sydney :
Mosby.
Mansjoer, Arif , dkk.2008.Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid I.Jakarta : Media
Aesculapius.
(http://www.scribd.com/doc/83328609/Ketuban-Pecah-Dini)
(http://www.scribd.com/doc/94946818/Pathway-KPD)

Anda mungkin juga menyukai