Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN ANTENA 2,4 GHz

UNTUK JARINGAN WIRELESS LAN

Windi Kurnia Perangin-angin

Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia,


Depok 16424, Indonesia

Abstrak

Skripsi ini membahas pembuatan antena omnidirectional dan antena sektoral pada
frekuensi kerja 2,4 GHz untuk jaringan wireless LAN (local area network).
Parameter yang harus diperhatikan dalam merancang antena untuk wireless LAN
yaitu frekuensi kerja, pola radiasi, gain, polarisasi, VSWR, return loss, bandwith,
dan impedansi input. Pada skripsi ini telah berhasil dibuat antena omnidirectional
dan sektoral pada frekuensi 2,4 GHz. Hasil dari antena omnidirectional tersebut
memiliki parameter pola radiasi 360 ο pada bidang horisontal, gain 9 dB,
polarisasi vertikal, VSWR 1,233, return loss -20,79 dB, bandwith 230 MHz dan
impedansi input 48,3 + j5,17 Ω . Parameter antena sektoral yang dibuat yaitu pola
radiasi 120 ο pada bidang horisontal, gain 15 dB, polarisasi vertikal, VSWR
1,712, return loss -11,57, bandwith 200 MHz dan impedansi input 40,57 + j8,72
Ω . Hasil pengukuran tersebut mendekati hasil simulasi menggunakan software
4NEC2. Antena yang dibuat sesuai dengan standar wireless LAN, sehingga antena
tersebut dapat digunakan dalam jaringan wireless LAN.

Kata kunci : omnidirectional, sektoral, wireless LAN, server, client

Abstract

This research explores experimentally to design and build omnidirectional and


sectoral antenna for 2.4 GHz frequency wireless LAN (local area network). The
parameters explored and analyzed in the process design of antenna for wireless
LAN are operating frequency, radiation pattern, gain, polarization, VSWR, return
loss, bandwidth and input impedance. This research report that successfully
fabricated omnidirectional and sectoral antenna for 2.4 GHz frequency. The
omnidirectional antenna has 360 ο radiation pattern in horizontal plane, 9 dB gain,
vertical polarization, 1.233 VSWR, -20.79 dB return loss, 230 MHz bandwidth
and 48,3 + j5,17 Ω input impedance. The sectoral parameters are 120 ο radiation
patern in horizontal plane, 15 dB gain, vertical polarization, 1.712 VSWR, -11.57
return loss, 200 MHz bandwidth and 40,57 + j8,72 Ω input impedance. The result
of measurement approache the simulation of 4NEC2 software. The
omnidirectional and sectoral antenna are complied with wireless LAN standards,
so the antenna can be used for wireless LAN network.

Key words: omnidirectional, sectoral, wireless LAN, server, client


1. Pendahuluan suatu jaringan wireless LAN maka
digunakan antena omnidirectional,
Pada era teknologi saat ini, selain itu untuk mengefektifkan
informasi selalu berkembang dengan pancaran sinyal pada arah dan daerah
sangat cepat. Manusia memerlukan tertentu saja maka digunakan antena
komunikasi untuk saling bertukar sektoral.
informasi di mana saja, kapan saja Antena omnidirectional
dan dengan siapa saja. Salah satu merupakan antena yang memiliki
sistem komunikasi yang merupakan pola nondirectional pada salah satu
andalan bagi terselenggaranya bidang dan pola directional pada
integrasi sistem telekomunikasi bidang yang lain. Bentuk pola radiasi
secara global adalah sistem antena omnidirectional digambarkan
komunikasi nirkabel (wireless). seperti bentuk donat (doughnut)
Antena merupakan perangkat yang dengan pusat berimpit. Sedangkan
digunakan dalam sistem komunikasi antena sektoral adalah antena yang
wireless. mempunyai jangkauan wilayah
Sistem komunikasi wireless tertentu saja atau antena yang
digunakan oleh banyak pihak untuk memancarkan sinyal ke arah tertentu
menghubungkan server dan client saja. Penggunaan antena
pada suatu jaringan LAN (local area omnidirectional atau antena sektoral
network). Teknologi wireless banyak adalah tergantung pada kebutuhan.
digunakan oleh masyarakat, karena Antena yang beroperasi pada
harga yang sudah terjangkau dan frekuensi 2,4 GHz sudah banyak
menghemat biaya untuk penarikan digunakan, karena frekuensi 2,4 GHz
kabel, selain itu teknologi ini sangat merupakan standar dari protokol
praktis dan efisien. Mengingat IEEE 802.11 b/g untuk wireless
semakin banyaknya pelanggan LAN. Sehingga antena
(client) yang ingin terhubung pada omnidirectional dan antena sektoral
jaringan LAN tersebut, maka untuk yang beroperasi pada frekuensi 2,4
memudahkan koneksitivitas antara GHz menjadi pilihan operasional
client dan server digunakan yang sangat berguna dan fleksibel
teknologi wireless. Dalam hal ini dalam jaringan wireless LAN.
antena berfungsi sebagai perangkat Permasalahan yang akan
yang menghubungkan server dan dibahas pada tugas akhir ini adalah
client. sebagai berikut :
Dalam sistem komunikasi a. Rancang bangun antena
wireless, peranan antena sangat omnidirectional dengan frekuensi 2,4
penting yaitu untuk memancarkan GHz yang terbuat dari kabel coaxial
dan menerima gelombang dan elemennya terdiri dari ½ λ
elektromagnetik dari media kabel ke sehingga mendapatkan pola radiasi
udara atau sebaliknya dari udara ke yang menyebar ke area 360 ° .
media kabel. Sehingga b. Rancang bangun antena sektoral
memungkinkan komunikasi dalam 120 ° dengan frekuensi 2,4 GHz yang
suatu jaringan wireless LAN. Antena terbuat dari kawat tembaga dan
yang digunakan dalam jaringan diberi reflektor sehingga pancaran
wireless LAN disesuaikan dengan
sinyal hanya pada area 120 ° atau
lingkup jangkauan yang diharapkan.
dapat melayani client pada area
Untuk menjangkau area 360 ο pada
120 ° .
Tujuan dari tugas akhir ini menuju ruang udara bebas adalah
adalah merancang serta membangun analogi dengan gelombang yang
antena omnidirectional dan antena terjadi bila sebuah batu dijatuhkan ke
sektoral 120 ° pada frekuensi kerja dalam air. Pada sekeliling tempat
2,4 GHz yang dapat bekerja sebagai jatuh batu di permukaan air tersebut
pemancar atau penerima untuk akan timbul gelombang-gelombang
konektivitas jaringan wireless Local yang bergerak menjauh. Lingkaran-
Area Network (WLAN). Dengan lingkaran gelombang tersebut lebih
adanya antena tersebut diharapkan dari satu. Demikian juga gelombang-
dapat digunakan sebagai penghubung gelombang atau garis-garis medan
antara server dan client pada jaringan listrik yang berbentuk loop akan
wireless LAN, sehingga dapat timbul di sekeliling antena.
menciptakan komunikasi yang lebih Fenomena radiasi atau perambatan
praktis dan efisien. Hasil dari tugas energi menuju udara bebas
akhir ini diharapkan dapat disebabkan oleh muatan listrik yang
bermanfaat untuk memperoleh bergerak dengan kecepatan yang
wawasan yang lebih luas tentang selalu berubah-ubah, atau dengan
teknologi antena, khususnya antena kata lain muatan listrik tersebut
omnidirectional dan antena sektoral bergerak dengan percepatan.
serta dapat diimplementasikan ke
sistem yang nyata. 2.2 Jaringan Wireless Local Area
Network (W-LAN)
2. Rancang Bangun Antena
Wireless LAN merupakan
2.1 Proses Radiasi Antena suatu jaringan area lokal tanpa kabel
dimana media transmisinya melalui
Antena adalah perangkat yang udara menggunakan frekuensi radio.
berfungsi untuk memancarkan atau Suatu jaringan wireless LAN terdiri
menerima gelombang dari beberapa komponen antara lain
elektromagnetik dari media kabel ke adalah sebagai berikut :
udara atau sebaliknya dari udara ke a. Access Point
media kabel. Dalam sistem Access point merupakan
komunikasi wireless peranan antena perangkat yang menjadi sentral
sangat penting, yaitu untuk koneksi dari pengguna (user) ke
meradiasikan dan menerima jaringan. Access point adalah
gelombang elektromagnetik. Antena penghubung agar client dapat
merupakan suatu piranti transisi bergabung ke dalam sebuah sistem
antara saluran transmisi dan udara jaringan. Access point berfungsi
bebas. Karena merupakan perangkat mengkonversi sinyal frekuensi radio
perantara antara media kabel dan menjadi sinyal digital yang akan
udara, maka antena harus disalurkan melalui kabel dan
mempunyai sifat yang sesuai (match) mengkonversi sinyal digital menjadi
dengan media kabel pencatunya. sinyal frekuensi radio yang akan
Antena juga merupakan transducer, disalurkan ke perangkat.
karena mengubah arus listrik bolak- b. Wireless LAN Card
balik (ac) menjadi gelombang Wireless LAN Card merupakan
elektromagnetik. Proses radiasi atau peralatan yang dipasang di
perambatan gelombang dari antena Mobile/Desktop PC. WLAN Card ini
berfungsi sebagai interface antara perhitungan dan perancangan yang
sistem operasi jaringan client dengan teliti sebelum pembuatan antena
format interface udara ke access tersebut. Pada tugas akhir ini dibuat
point. WLAN Card dapat berupa dua jenis antenna, yaitu antena
PCMCIA (Personal Computer omnidirectional dan antenna sektoral
Memory Card International Struktur atau bahan dasar dari
Association), ISA Card, USB Card antena omnidirectional yang
atau Ethernet Card. dirancang terbuat dari kabel koaksial
c.Mobile/Desktop PC RG-142. Pada Gambar 3.1
Mobile/Desktop PC memperlihatkan lapisan dari kabel
merupakan perangkat akses untuk koaksial RG-142 mulai dari lapisan
pengguna. Pada mobile PC, pada paling luar sampai intinya. Diketahui
umumnya sudah terpasang port dari laporan data (datasheet) RG-142
PCMCIA sedangkan desktop PC memiliki velocity factor sebesar
harus ditambahkan wireless adapter 0,695 dan impedansinya sebesar 50
melalui PCI (Peripheral Ω.
Component Interconnect) card atau Rancangan antena
USB (Universal Serial Bus). omnidirectional terlihat pada
d. Antena Gambar 2. Untuk mendisain antena
Antena merupakan alat untuk omnidirectional diperlukan
mentransformasikan sinyal radio perhitungan panjang segmen antena
yang merambat pada sebuah berdasarkan pada panjang
konduktor menjadi gelombang gelombang. antena omnidirectional
elektromagnetik yang merambat di terdiri dari 8 segmen dan panjang
udara. Antena digunakan untuk setiap segmen adalah ½ λ. Pada
memperkuat daya pancar. bagian bawah dari antena
dihubungkan dengan female N-
connector.

Gambar 2 Disain antena


omnidirectional

Panjang setiap segmen dari


antena omnidirectional dipengaruhi
Gambar 1 Konfigurasi Jaringan Wireless oleh faktor pengali dari kabel RG-
LAN 142 (velocity factor). Velocity factor
2.3 Proses Pembuatan Antena dari kabel RG-142 adalah 0,695 dan
Dalam pembuatan suatu impedansinya 50 Ω. Maka untuk
antena, ada beberapa hal yang harus mengetahui panjang tiap segmen dari
diperhatikan, yaitu bentuk dan arah antena, digunakan persamaan
radiasi yang diinginkan, polarisasi sebagai berikut :
yang dimiliki, frekuensi kerja, lebar 1 v.c
λ =
band (bandwidth), dan impedansi 2 2f
input yang dimiliki. Untuk dimana :
menghasilkan antena sesuai dengan v = velocity factor dari kabel RG-
yang diharapkan, maka diperlukan 142
c = kecepatan cahaya hanya mengarah ke sisi depan,
f = frekuensi tengah dari standar sedangkan daya pancar ke sisi
802.11 belakang diarahkan ke sisi depan
Setelah diketahui nilai antena sektoral.
8
kecepatan cahaya c = 3 x 10 m/s dan Antena sektoral yang
frekuensi yang diambil adalah dirancang merupakan antena yang
frekuensi tengah dari range frekuensi terdiri dari delapan elemen quad atau
standar protokol 802.11 agar antena segiempat. Antena sektoral tersebut
dapat bekerja optimal pada frekuensi memiliki pola radiasi 120 ° pada
2,4 GHz. Range frekuensi dari bidang horisontal. Setiap sisi dari
standar protokol 802.11 atau WiFi elemen quad tersebut memiliki
adalah 2,4000-2,4835 GHz dan 1
panjang λ . Sehingga panjang
frekuensi tengah dari standar tersebut 4
adalah 2,4410 GHz. Panjang gelombang dari satu elemen antena
gelombang ½ λ pada setiap segmen sektoral adalah 1 λ . Panjang
dari antena omnidirectional adalah gelombang tersebut dapat dihitung
sebagai berikut : dengan persamaan sebagai berikut :
1 c
1 0,695 . 3.10 8 λ =
λ= = 0,0427 m = 42 ,7 mm 4 4f
2 2 . 2,441 .10 9 1 3.108
λ= = 0,0307 m = 30,7 mm
4 4 . 2,441.109
Jadi, panjang setiap segmen
antena omnidirectional dirancang 2,7
Jadi, panjang setiap sisi
mm
elemen quad antena sektoral yang
Pada tugas akhir ini sebelum
akan dirancang adalah 30,7 mm.
membuat antena omnidirectional,
Bentuk rancangan antena sektoral
maka terlebih dahulu akan dilakukan
delapan elemen quad adalah sebagai
simulasi menggunakan 4NEC2 untuk
berikut :
mendapat hasil yang maksimal. 1
λ
Dengan simulasi pada software 8
4NEC2 maka didapat pola radiasi
untuk antena omnidirectional adalah
360 ο pada bidang horizontal dan
nilai VSWR 1,47.
Struktur atau bahan dasar dari
antena sektoral terbuat dari kawat
tembaga. Antena sektoral tersebut
dilengkapi oleh balun dan reflektor.
Balun yang digunakan dibuat dari
kabel koaksial RG-58 yang berfungsi
sebagai matching impedance antara
antena dan saluran transmisi.
Sedangkan reflektor yang digunakan
adalah blank PCB yang dipasang
pada sisi belakang antena tersebut. Gambar 3 Bentuk rancangan antena sektoral
Dengan adanya reflektor tersebut,
maka daya pancar antena sektoral
Pada tugas akhir ini sebelum
membuat antena sektoral, maka
terlebih dahulu akan dilakukan
simulasi menggunakan 4NEC2 untuk
mendapat hasil yang maksimal.
Dengan simulasi pada software
4NEC2 maka didapat pola radisai
untuk antena sektoral sekitar 120 ο
pada bidang horizontal dan nilai
VSWR 1,22.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Antena Omnidirectional

Hasil dari pembuatan antena


omnidirectional dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 5 Antena omnidirectional


dilengkapi cover

Gambar 6 Pola radiasi antena


Gambar 4 Hasil pembuatan antena
omnidirectional
omnidirectional tanpa cover
Antena omnidirectional
tersebut bekerja pada frekuensi 2,4
GHz dan memiliki karakterisirik pola
radiasi 360 ο pada bidang horisontal,
gain 9 dB, polarisasi vertikal, VSWR
1,233, return loss -20,79 dB,
bandwith 230 MHz dan impedansi
input 48,3 + j5,17 Ω . Parameter
tersebut sudah sesuai dengan standar
wireless LAN, sehingga antena dapat
digunakan dalam suatu jaringan
wireless LAN.

3.2 Hasil Antena Sektoral


Sedangkan hasil pembuatan
antena sektoral dapat dilihat pada
gambar 7.

Gambar 8 Antena sektoral dilengkapi cover

Gambar 7 Hasil pembuatan antena sektoral


tanpa cover

Gambar 9 Pola radiasi antena sektoal


Parameter antena sektoral lebar berkas (beamwidth), maka daya
yang dibuat yaitu pola radiasi 120 ο pancar antena akan semakin besar
pada bidang horisontal, gain 15 dB, atau jauh. Sehingga dalam
polarisasi vertikal, VSWR 1,712, pengunaannya, tergantung dari
return loss -11,57, bandwith 200 pemakai dalam memilih antena
MHz dan impedansi input 40,57 + apakah menggunakan antena
j8,72 Ω . Hasil pengukuran tersebut omnidirectional atau sektoral dengan
mendekati hasil simulasi melihat kelebihan dan kekurangan
menggunakan software 4NEC2. masing-masing antena.
Antena yang dibuat sesuai dengan Pengukuran dari parameter-
standar wireless LAN, sehingga parameter antena menunjukkan suatu
antena tersebut dapat digunakan keterkaitan satu sama lain. Seperti
dalam jaringan wireless LAN. VSWR berkaitan dengan return loss
dan bandwith. Demikian juga
3.3 Pembahasan impedansi input antena berkaitan
dengan VSWR. Keterkaitan VSWR
Penggunaan antena dalam dengan return loss dapat dilihat dari
jaringan wireless LAN disesuaikan perbandingan yang didapat melalui
dengan kebutuhan dan lingkup pengukuran antena omnidirectional
jangkauan yang diharapkan. Untuk dan sektoral. Dari hasil pengukuran
menjangkau client pada area 360 ο dapat dilihat bahwa nilai return loss
maka digunakan antena antena omnidirectional lebih bagus
omnidirectional, sedangkan dalam dari antena sektoral. Sehingga
melayani client pada arah tertentu menyebabkan nilai VSWR antena
saja bisa menggunakan antena omnidirectional lebih bagus dari
sektoral. Hal ini juga bertujuan untuk VSWR antena sektoral. Semakin
mengefektifkan pancaran sinyal pada kecil nilai return loss, maka VSWR
daerah tertentu, sehingga daya juga akan semakin kecil.
pancar sinyal menjadi lebih kuat atau Hasil simulasi dengan antena
lebih jauh. yang dibuat memiliki sedikit
Pada jumlah elemen yang perbedaan, namun demikian antena
sama, masing-masing antena baik yang dibuat sudah mendekati hasil
omnidirectional maupun sektoral simulasi. Perbedaan tersebut
mempunyai kelebihan dan dikarenakan pada saat pembuatan
kekurangan. Antena omnidirectional antena, jumlah segmen yang dibuat
lebih banyak daripada jumlah
memiliki pola radiasi 360 ο
segmen yang disimulasikan. Selain
sedangkan antena sektoral memiliki
itu bahan yang digunakan dan cara
pola radiasi 120 ο . Tetapi daya pembuatan antena juga
pancar antena sektoral lebih jauh mempengaruhi hasil dari antena yang
dibanding dengan antena dibuat.
omnidirectional, dimana antena Impedansi input antena yang
sektoral mempunyai level daya -32 semakin mendekati impedansi
dBm dan daya pancar sejauh 20 saluran transmisi (matching), maka
meter, sedangkan antena akan menghasilkan VSWR yang
omnidirectional memiliki level daya semakin bagus. Semakin matching
-37 dBm dan daya pancar sejauh 11 impedansi saluran transmisi dengan
meter. Dari data tersebut dapat impedansi input antena maka nilai
disimpulkan bahwa semakin sempit
VSWR akan semakin kecil atau pengukuran parameter antena, maka
semakin bagus. Demikian juga jika didapat beberapa kesimpulan sebagai
impedansi input antena semakin berikut.
matching dengan saluran transmisi 1. Pada tugas akhir ini telah
maka daya yang hilang atau daya berhasil dibuat antena
yang dipantulkan akan semakin kecil omnidirectional 2,4 Ghz
sehingga nilai return loss menjadi untuk jaringan wireless LAN
lebih kecil. Berdasarkan pengukuran dengan karakterikstik sebagai
yang dilakukan, semakin bagus berikut :
VSWR menunjukkan bandwith yang - Pola radiasi omnidirecional
dihasilkan akan semakin lebar. Hasil - Nilai VSWR paling kecil
tersebut menunjukkan keterkaitan adalah 1,223 pada frekuensi
bandwith dengan VSWR. 2,44 GHz
Pada jaringan wireless LAN - Polarisasi linear vertikal
yang memiliki acces point - Return loss paling kecil
dilengkapi dengan antena, maka adalah -20,79 dB pada
client pada jarak tertentu dapat frekuensi 2,44 GHz
dengan mudah melakukan koneksi - Gain 9 dB tanpa
ke acces point. Jika dalam suatu menggunakan cover
jaringan wireless LAN tidak terdapat - Bandwith 230 MHz
antena pada acces point, akan - Impedansi input pada
menyebabkan client tidak bisa frekuensi 2,44 GHz adalah
menerima sinyal dengan baik pada 48,3 + j5,17 Ω
jarak yang jauh. Daya yang 2. Telah berhasil dibuat antena
dipancarkan (signal strength) acces sektoral 2,4 Ghz untuk
point sangat kecil jika tidak jaringan wireless LAN
menggunakan antena. Sebagai dengan karakterikstik sebagai
contoh pada jarak yang dekat saja berikut :
sekitar 2 meter, daya yang - Pola radiasi 120 ο pada
dipancarkan (signal strength) acces bidang horisontal
point sangat kecil yaitu -81 dBm. - VSWR paling kecil adalah
Jika menggunakan antena 1,712 pada frekuensi 2,44
omnidirectional pada sisi acces GHz
point, maka level daya menjadi -37 - Polarisasi linear vertikal
dBm. Sedangkan apabila antena - Return loss paling kecil
sektoral digunakan pada acces point adalah -11,57 dB pada
maka level daya menjadi -32 dBm. frekuensi 2,44 GHz
Oleh sebab itu peran antena dalam - Gain 15 dB tanpa
jaringan wireless LAN sangat menggunakan cover
penting untuk memperkuat daya - Bandwith 170 MHz
pancar, dimana antena dipasang pada - Impedansi input pada
sisi acces point sehingga daya pancar frekuensi 2,44 GHz adalah
acces point semakin kuat. 40,57 + j8,72 Ω
3. Cover yang digunakan pada
4. Kesimpulan antena yaitu pipa PVC
menyebabkan redaman
Berdasarkan hasil rancang sebesar 2 dB.
bangun antena serta pengujian dan
4. Penggunaan antena dalam Coaxial Cable,
jaringan wireless LAN <www.nr6ca.org/vf.htm>.
disesuaikan dengan [13] Purbo, Onno W., Merakit
kebutuhan dan lingkup Sendiri Homebrew Antena 2.4
jangkauan yang diharapkan. GHz untuk Wireless LAN.
Pemakai dapat memilih [14] Dobrii, Dragoslav, Quados
antena apakah menggunakan Sector Antenna for 2.4 GHz
antena omnidirectional atau WiFi, 2008.
sektoral dengan melihat [15] Wenner, Richard A., A 2.4
kelebihan dan kekurangan Ghz Vertical Collinear
masing-masing antena. Antenna for 802.11
Applications.
Daftar Acuan

[1] Balanis, Constantine A.,


Antenna Theory Analysis and
Design, John Wiley & Sons.
Inc , New Jersey, 2005.
[2] Kraus, John D., Antennas,
McGraw-Hill International
Edition, Singapore, 1988.
[3] Susanti, Anna, Antena dan
Propagasi, Politeknik Negeri
Jakarta, Depok, 2000.
[4] Soerowirdjo, Busono, Antena
Helix 2,4 GHz, KOMMIT,
Depok, 2008.
[5] Mufti, Nachwan, Radiasi
Gelombang Elektromagnetik,
STT Telkom, Bandung, 2002.
[6] Wowok, Antena Wireless,
ANDI Yogyakarta,
Yogyakarta, 2008.
[7] ARRL Antenna Handbook,
<http://www.arrl.org>.
[8] Easy Homemade 2.4 Ghz
Omni Antenna
<wireless.gumph.org/articles/h
omemadeomni.html>.
[9] Kabel Jaringan,
<http://www.e-dukasi.net>.
[10] Wireless LAN, Pustekkom
Depdiknas 2007
<http://www.e-dukasi.net>.
[11] Arifin, Zaenal, Mengenal
Wireless LAN, ANDI
Yogyakarta, Yogyakarta, 2007.
[12] Velocity Factor of common

Anda mungkin juga menyukai