Anda di halaman 1dari 5

MODUL 7

Tugas Bahasa Indonesia

Andi Gigatera Halil Makkasau


D121191054
1. Mengapa karangan atau tulisan disebut karya tulis ilmiah ?
Jawab :

Karangan atau tulisan disebut karya tulis ilmiah apabila karya tulisan tersebut membahas
tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar. Fakta yang disajikan dapat berasal dari pengamatan, uji laboratorium,
studi pustaka, penyebaran angket, wawancara, ataupun dari pengalaman. Fakta tersebut
selanjutnya ditulis dengan kaidah yang berlaku dalam karya tulis ilmiah, baik yang berupa
makalah, laporan ilmiah, maupun artikel ilmiah.

2. Jelaskan perbedaan antara karangan ilmiah, ilmiah populer dan non ilmiah !

Jawab :

Perbedaan antara karangan ilmiah, karangan ilmiah populer, dan karang non ilmiah dapat
dilihat dari beberapa aspek, yakni :
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus
dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.

2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan
metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui
proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain,
ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah
yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan
yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas
antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193)
menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan
nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam
karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan
semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain,
karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-
istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah
konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan
semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki
pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan
di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi;
yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang
tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman,
puisi, dan naskah drama.

3. Jelaskan jenis karya ilmiah yang saudara ketahui !


Jawab :

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Artikel

Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya tentang
suatu masalah atau peristiwa.

Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian
pustaka atau hasil pengembangan proyek.

2. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam
sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).

3. Kertas Kerja

Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis
lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri
oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau
dimentahkan oleh forum ilmiah.

4. Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam
kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi
(Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung
panduan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.

5. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana).
Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat
(teori) orang lain.

Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu
tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca Sarjana)
yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan
baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

7. Disertasi

Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis
yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.

8. Artikel Ilmiah Populer

Artikel ilmiah populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa
media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media massa (suratkabar, majalah, tabloid).

Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan
penulisan ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan
ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik, tetapi untuk "dikomunikasikan"
kepada publik melalui media massa.

Artikel ilmiah populer bisa hasil penelitian ilmiah, namun disajikan dengan lebih ringkas dan
lugas, bisa pula dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya
yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.

Anda mungkin juga menyukai