Anda di halaman 1dari 6

TUGAS : PERENCANAAN KERJA PR

OLEH : SHERIN DWI FITRIANI


KELAS : 6 PR D

Perencanaan Kerja PR (Studi Kasus Pada Blackout PLN)


Kasus :
Listrik padam total alias blackout menyelimuti Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan juga sebagian
Jawa Tengah pada 4 Agustus 2019. Sehari kemudian Jokowi mendatangi kantor PT PLN.
Sayangnya, dari sana orang nomor satu di Republik Indonesia ini pulang dengan segumpal
kemarahan, sementara tangannya kosong tanpa "oleh-oleh". Bukan hanya penjelasannya yang
tidak menerangkan apa-apa, sebelum kedatangan Jokowi, PLN malah mempertontonkan atraksi
yang justru memancing imajinasi publik akan adanya "monster" di balik peristiwa mati listrik
total. Kalau menyimak video yang merekam penjelasan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani,
Jokowi dan rombongannya mendapat informasi soal kronologis mati listrik total yang dioplos
dengan blue print rencana PLN. Akibatnya, penjelasan PLN ini membuas dan penyebab blackout
menjadi sulit ditangkap. Perlu mengulang video itu sampai dua-tiga kali untuk bisa menangkap
penjelasan Sripeni. Mati listrik total, kalau tidak salah tangkap, disebabkan goncangan yang
terjadi pada saat perpindahan sirkuit dari Unggaran ke Kasugihan dan Tasikmalaya.

Masalahnya lagi, penjelasan PLN yang disampaikan kepada Jokowi juga masih diragukan
kebenarannya. Lantaran PLN mengubah-ubah penjelasannya. Bukan hanya itu, penjelasan PLN
pun sulit diterima. Sebagaimana yang diberitakan sejumlah media, sebelumnya PLN menyebut
gangguan gas turbin 1 sampai 6 di Suralaya dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin di
Cilegon sebagai penyebab matinya aliran listrik. Penjelasan PLN ini tidak bisa diterima begitu
saja lantaran kecilnya kemungkinan terjadinya kerusakan pada instalasi listrik di dua lokasi yang
berjauhan pada waktu yang hampir bersamaan. Satu-satunya yang bisa menguatkan penjelasan
PLN ini hanyalah faktor kebetulan. Kemudian, lewat Direktur Pengadaan Strategis 2 Djoko
Raharjo Abumanan, PLN meralatnya. Katanya, penyebab utama mati listrik total lantaran
kelebihan beban listrik di wilayah barat Pulau Ralat PLN ini malah lebih tidak bisa diterima lagi.
Sebab, jumlah maksimal penggunaan listrik sudah diketahui PLN. Jumlah maksimal penggunaan
listrik setiap pelanggan pastinya sudah dihitung. Dan, kalau pun benar, PLN pastinya masih
mempunyai cadangannya. Berubah-ubah penjelasan PLN ini mengindikasikan adanya faktor X
ditutup-tutupi pihak PLN. Inilah yang memancing kecurigaan massal. Menariknya lagi, selain
mengubah-ubah penjelasannya, PLN juga melakukan atraksi akrobatik dengan menghadap
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelang kedatangan Jokowi ke kantor PLN.
Adapun perencanaan kerja PR oleh humas PLN, berkaitan dengan :

1. Pengertian Perencana
Yaitu seseorang yang memanfaatkan atau menginterpretasikan segala informasi, materi dan
data yang tersedia secara kuantitatif maupun kualitatif untuk dianalisis, diseleksi, dan diproses
sebagai bahan perencanaan kerja yang akan datang.
Dalam kasus PLN tersebut, maka dapat dijelaskan mengenai rencana awal dari pihak humas
PLN untuk mengembalikan kepercayaan publik serta reputasi PT PLN itu sendiri. Secara
garis besar, prinsip-prinsip yang harus dilakukan serupa, seperti proaktif, kecepatan, dan
penyajian fakta dari narasumber kredibel serta konteksnya. Serta secara organisasi dan juga
praktisi humasnya pun harus siap menyikapi hal-hal ini. Disini peran humas menjadi kritis
baik ke eksternal maupun kepada senior manajemennya. Untuk mengembalikan reputasi PLN
perlu melakukan pemantauan dan potensi isu secara berkelanjutan. Kelola hubungan baik
dengan media. Pastikan mereka menyampaikan pesan dari perusahaan secara utuh tanpa
mengurangi atau bahkan melebih-lebihkan. Sementara itu, untuk menghindari kesan defensif,
informasi tidak melulu harus keluar dari pihak internal perusahaan. Informasi bisa juga
disampaikan oleh pihak ketiga seperti pakar yang berkompeten di bidangnya.

2. Perencanaan
Perencanaan yang berkaitan dengan :
(1) Fungsi dan teknis manajemen humas yang :
Profesional, dalam keadaan dan situasi apapun segera mungkin memberikan informasi
pertama mengenai kasus atau permasalhaan yang terjadi dengan disampaikan secara resmi
oleh pihak humas/PR PLN
Dinamis, setiap perkembangan harus di informasikan sehingga baik publik maupun media
dapat melihat langkah konkret yang dilakukan.
Proaktif, dalam hal ini perusahaan PLN perlu mengedepankan proactive approach,
speed, dan juga contents-context. Terutama di era digital seperti saat ini, yang mana
pemberitaan dan informasi menyebar dengan sangat cepat dalam hitungan menit saja.
(2) Merupakan metode terbaik untuk mempersiapkan pihak organisasi dalam menghadapi
perubahan yang sering terjadi.
Dalam hal ini pihak perusahaan PLN harus segera menjelaskan kepada publik mengenai
fakta di lapangan serta langkah-langkah mitigasi yang dilakukan apabila nantinya
menghadapi perubahan secara mendadak atau tiba-tiba.
(3) Penilaian (evaluasi) atau meriview hasil perkembangan kegiatan masa lalu, sekarang dan
masa yang akan datang
Dalam hal ini pihak humas PLN perlu adanya meriview atau melihat hasil perkembangan
humas PLN pada masa lalu, saat ini dan masa akan datang. Seperti dalam hal :
 Menjelaskan kepada publik mengenai fakta di lapangan
 Memberikan informasi di setiap perkembangan, baik kepada publik maupun media
 Jika biasanya narasumber yang dihadirkan belum tentu dari pimpinan, kini
narasumber pun juga harus dari pimpinan puncak seperti CEO atau presiden
direktur untuk menunjukkan kredibilitas, transparansi, dan kepercayaan dari
pesan-pesan yang disampaikan.
 Kemudian informasi serupa juga harus disosialisasikan kepada para karyawan,
yang mana biasanya pihak internal terkadang tidak mengetahui adanya krisis
setelah muncul di media.
(4) Mengantisipasi dan mengahadapi tantangan atau resiko yang akan terjadi melalui suatu
proses untuk menentukan tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang secara
periodik dan strategis.
Dalam hal ini, PLN dalam posisi sebagai perusahaan pemerintah (BUMN) jika berada
dalam keadaan di mana resiko yang terjadi mungkin adalah perombakan direksi guna
rehabilitasi operasional PLN ke depannya. Dalam kondisi normal, perusahaan PLN
akan berupaya segala cara untuk mendapatkan atensi media bahkan jika diperlukan
akan membutuhkan sejumlah budget besar untuk membangun citra positif di mata
publik melalui media nantinya. Jika nantinya dalam kondisi krisis, sebaliknya semua
media akan mengejar staf PR atau pimpinan PLN untuk mencari sumber berita dan isi
berita yang tepat terkait dengan kondisi krisis yang dialami oleh PLN. Dalam kondisi
seperti inilah, kesiapan perusahaan menghadapi tekanan media diuji sekaligus
kemampuan melakukan tindakan strategi komunikasi yang efektif dan tepat di saat
krisis.

3. Wujud Rencana Kerja


Wujud rencana kerja dari program kerja PR yakni :
(1) Rencana yang berkaitan dengan hasil atau produk dari perencanaan yang telah
dilaksanakan, baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang.
Tahap pertama, adalah breaking news
Apabila terjadi permasalahan atau krisis, maka segera cari tahu sumber masalah
krisis dan sampaikan kepada publik hasil temuan awal maksimal 1 jam berikutnya
dengan hasil informasi faktual dan rencana yang terukur. Internal terkait dengan
pencarian sumber masalah utama, sedangkan eksternal terkait dengan respons cepat
terhadap pihak-pihak yang terkena dampak masalah. Semakin cepat tahapan pertama
dilalui serta bentuk respons perusahaan terlihat oleh publik, tentu semakin baik
respons dari publik.
Tahap kedua, dimulai saat data detail terukur sudah didapatkan
Pada tahap inilah perlu disampaikan sumber masalah utama yang menjadi penyebab
masalah serta rencana selanjutnya yang akan dilakukan. Perlu disiapkan juga
rencana cadangan yang, jika nantinya berjalan dengan baik atau ternyata tidak dapat
berjalan. Prinsipnya semakin deskriptif kondisi krisis terurai, semakin positif respons
publik terhadap pihak PLN.
Tahap ketiga melibatkan analisis krisis dan pasca-krisis.
Proses analisis ini akan lebih bernilai, bilamana melibatkan pakar-pakar ahli nasional
di bidang perlistrikan serta lembaga nasional yang punya basis keilmuan dan
teknologi yang relevan (pusat studi, LIPI, dll). Bagaimana respons PLN terhadap
pihak yang menjadi korban, apa yang sedang dan akan dikerjakan. Intinya bicara
tentang how  dan  why. Tahapan ini terkait dengan visi perusahaan untuk memberikan
kenyamanan kepada pihak terkait dan pihak terkait merasa diperhatikan serta menjadi
fokus dari semua langkah pemulihan operasional perusahaan.
Tahap keempat adalah evaluasi dan otokritik secara konstruktif dan objektif
terhadap munculnya insiden krisis.
Apakah ditemukan gejala-gejala awal terhadap munculnya krisis, kesiagaan terhadap
krisis, serta bagaimana pola respons cepat dan strategis dalam menghadapi krisis
sebagai bahan masukan kedepannya. Ini menggambarkan karakter perusahaan
sebagai learning organization. Tujuan utama komunikasi dalam krisis adalah
menjaga kepercayaan publik terhadap perusahaan melalui saluran media maupun
media sosial. Oleh karena itu, perusahaan perlu memasok dan merespons kebutuhan
informasi secara tepat dan cepat kepada media dalam framing positif. Jangan sampai
justru media mengolah informasi secara liar sehingga menimbulkan  framing negatif
terhadap perusahaan.
(2) Rencana untuk membuat pernyataan berdasarkan tujuan dan strategi
Dalam hal ini pengembangan sistem tenaga listrik jangka panjang didorong oleh
kebutuhan PLN untuk mempunyai rencana investasi yang efisien. Dalam arti PLN akan
melaksanakan proyek infrastruktur ketenagalistrikan berpedoman pada RUPTL yang
telah disahkan oleh pemerintah yang ditanda tangani oleh Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral.

4. Alasan Dilakukannya Perencanaan Kerja PR/Humas


Adapun alasan perencanaan kerja oleh PR/Humas PLN ialah :
Dalam hal pengembangan sistem tenaga listrik jangka panjang yang didorong oleh kebutuhan
PLN untuk mempunyai rencana investasi yang efisien. Maka hal ini penting dilakukan karena
keputusan investasi di industri tenaga listrik akan dituntut manfaatnya dalam jangka panjang.
Untuk mencapai hal tersebut, PLN menyusun sebuah dokumen perencanaan sepuluh tahunan
ke depan dengan berpedoman pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang
telah disahkan. Yang mana RUPTL meski telah disusun untuk jangka sepuluh tahun namun
akan terus dievaluasi tentunya secara berkala setiap tahun dengan tetap mempertimbangkan
keseimbangan kebutuhan permintaan tenaga listrik dan penyediaan pasokan listrik (demand
dan supply) mengingat dalam pelaksanaannya perlu diselaraskan dengan pertumbuhan
ekonomi. Dimana biasanya terdapat proyek strategis nasional yang berjalan tidak sesuai
jadwal, kemudian kendala di lapangan seperti perijinan, pendanaan, hingga waktu
Commersial Of Date (COD) tidak seperti yang direncanakan. Sehingga kebijakan komposisi
bauran energi primer PLN yang berkaitan dengan lingkungan hidup perlu diatur kembali.
Evaluasi tahunan ini dilakukan agar dapat menyajikan rencana pengembangan sistem yang
mutakhir dan dapat dijadikan sebagai pedoman implementasi proyek-proyek tenaga listrik.

5. Manfaat dan Klasifikasi perencanaan kerja


Manfaat dan klasifikasi perencanaan kerja oleh PR/Humas PLN tersebut diantaranya :
(1) Dalam hal pengembangan sistem tenaga listrik jangka panjang yang didorong oleh
kebutuhan PLN untuk mempunyai rencana investasi yang efisien kedepannya.
(2) Jika respons perusahaan ketika mengalami krisis dapat ditanggapi secara cepat dan
tepat, tentunya perusahaan akan terlihat baik dimata publik.
(3) Dengan adanya perencanaan kerja tersebut tentunya akan membuat perusahaan PLN
dapat menangani krisis yang terjadi kedepannya nantinya.
(4) Hal ini dapat digunakan untuk menghindari resiko kegagalan dengan tidak melakukan
perkiraan atau perencanaan tanpa arah yang jelas dan konkret.
(5) Dengan melakukan perencanaan, maka perusahaan PLN kedepannya tentu mampu
melihat secara keseluruhan kemampuan operasional organisasi yang ada di dalam
perusahaan tersebut.
(6) Selanjut sudah dapat ditetapkan klasifikasi rencana kerja PR, yakni berupa rencana
strategis, rencana tetap, dan rencana khusus.
(7) Dan yang terpenting selalu melakukan evaluasi pada setiap program PR perusahaan yang
sedang dibuat dan dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai