Anda di halaman 1dari 21

USAHA DAN ENERGI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Fisika Dasar

MAKALAH

Dosen Pengampu : Weni Tri Sasmi, S.Pd, M.Pd

Kori Maulana N. 19416226201228

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Milyaran kata yang termuat dalam luasnya pikiran dan terlantun membuai pasihnya
mulut berkata dengan masing-masing nada yang membentuk kalimat adalah bentuk syukur yang
senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Swt zat sang pemilik bahasa, yang senantiasa
memberikan kesehatan dalam bertindak dan berpikir.

Sholawat beserta salam selalu terlimpah curahkan kepada junjungan kita semua baginda
nabi, pemimpin revolusioner, Penyejuk hati, pemimpin yang adil. Habibana wanabiana wa
maulana Muhammad salallahu alaihi wasallam. Karna berkat rahmat dan syafaatnya, melalui
bimbingan dan pengajaran yang baik dari dosen pembimbing, Ibu Weni Tri Sasmi, S.Pd, M.Pd
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Fisika Dasar, dengan judul "Usaha dan Energi".

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan tugas makalah ini tidak
mudah, dan masih banyak kesalahan ataupun kekeliruan dalam pemilihan kata, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritikan yang membangun sebagai masukan kepada diri penulis agar bisa
memperbaiki dalam penyusunan kosa kata.

Karawang, 3 Mei 2020

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam cakrawa kehidupan sehari-hari ada kalanya kita selalu berhubungan dengan sesuatu
yang berkaitan dengan ilmu fisika, tanpa kita sadari bahwa sebenarnya konsep ilmu fisika sering
kita praktekan atau kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini karena pada dasarnya
bentuk kegiatan kita dalam beraktivitas tidak akan jauh dari konsep ilmu fisika salah satunya
usaha dan energi seperti contohnya Ketika akan menembak burung dengan ketapel, karet
terlebih dahulu diberi gaya tarik dengan cara diregangkan. Berkat sifat elastisitasnya, panjang
karet ketapel kembali seperti semula setelah gaya tarik dihilangkan. ataupun Orang yang terjun
payung akan jatuh ke bawah dengan sangat cepat sebelum ia membuka parasutnya .
Sebenarnya , orang yang terjun payung akan bergesekan dengan angin , tetapi gaya gesek yang
dihasilkan kecil , sehingga gaya gravitasi bisa menarik orang itu dengan sangat cepat . Saat jatuh
, gerakan orang itu mengalami percepatan . Jika orang itu sudah membuka parasutnya , orang
itu akan berhenti sebentar , lalu turun ke bawah dengan kecepatan konstan . Karena saat
membuka payung, ada gaya gesek antara angin dan parasut yang lebih besar daripada gaya
gesek antara tubuh tanpa parasut dengan angin . Sehingga , percepatan yang dialami berkurang
, bahkan mencapai nol . Karena itu , saat turun ke bawah, kecepatannya konstan .

Berdasarkan penjelasan contoh kejadian diatas, Kita ambil salah satu sampel contoh suatu
kejadian pada saat penggunaan ketapel, bahwa pada saat ketapel itu karetnya digerakkan atau
ditarik dengan katakan lah sebuah batu sebagai media pelurunya, maka kejadian tersebut
sedikit aga susah jika kita hitung laju kecepatan media pelurunya yaitu batu dengan hukum
newton, hal ini karena gaya yang diberikan oleh karet ketapel akan berbeda-beda tergantung
pemegang ketapel tersebut menarik karet ketapel nya.

Dalam hal ini, ada konsep lain dalam memahami gerak yang dapat digunakan untuk
menganalisa persoalan seperti kejadian diatas, yaitu dengan menentukan seberapa besar usaha
yang dilakukan yang dalam hal ini orang dalam menarik karet ketapelnya dan jenis emergi apa

3
yang ia pergunakan, yang dalam hal ini adalah emergi kimetik (gerak). Untuk memahami
persoalan tersebut kita harusengerti terlebih dahulu apa itu usaha dan energi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penulisan makalah ini dan berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan masalah :

1. Bagaimana penjelasan mengenai usaha dalam ilmu fisika?

2. Bagaimana Penjelasan Mengenai energi dan macam-macam nya?

3. Bagaimana hubungan antara usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan

Berdasarkan penulisan makalah ini, penulis mempunyai tujuan :

1. Untuk Mengetahui bagaimana penjelasan mengenai usaha dalam ilmu fisika

2. Untuk mengetahui bagaimana Penjelasan Mengenai energi dan macam-macam nya

3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara usaha dan energi dalam kehidupan
sehari-hari

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Usaha

Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda, yang menyebabkan
benda bergerak. Usaha dikatakan telah dilakukan hanya jika gaya menyebabkan sebuah benda
bergerak. Namun, jika kamu hanya menahan sebuah benda agar benda tersebut tidak bergerak,
itu bukan melakukan usaha walaupun orang tersebut telah mengerakan seluruh kekuatannya
untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan dengan gerak sebuah benda.

Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh gaya yang konstan didefinisikan sebagai hasil
kali perpindahan dengan gaya yang sejajar dengan perpindahan.

Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa lebih besar, diperlukan usaha yang lebih
besar pula. Juga untuk memindahkan suatu benda pada jarak yang lebih jauh, diperlukan pula
usaha yang lebih besar. Dengan berdasarkan pada kenyataan tersebut, Usaha didefinisikan
sebagai hasil kali gaya dan perpindahan yang terjadi. Bila usaha kita simbolkan dengan W, gaya
F, dan perpindahan s, maka :

W=F.s ( Persamaan 1.1)

Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan konsep perkalian
titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran skalar. Bila sudut yang
dibentuk oleh gaya F, dengan perpindahan s adalah α, maka besaranya usaha dapat dituliskan
sebagai :

W = (F cos α) s

W = F s cos α ( Persamaan 1.2 )

2.1.1 Satuan Usaha

5
Dalam sistem satuaan SI, satuan usaha adalah joule, yang dilambangkan dengan huruf J. Satu
joule didefinisikan sebagai besarnya usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya 1 newton yang
bekerja searah dengan perpindahan benda, yang menyebabkan perpindahan sejauh 1 meter.
Dengan demikian,

1 joule = 1 newton x 1 meter

joule = Newton x meter

Untuk usaha yang lebih besar, biasanya menggunakan satuan kilojoule (kJ) dan megajoule (MJ).

1 kJ = 1000 J

1 MJ = 1000 000 J

Contoh soal 1 : Sebuah balok bermassa 30 kg ditarik gaya 60 N yang membentuk sudut α = 600
terhadap arah perpindahan. Pada saat balok dapat bergeser mendatar sejauh 3 m maka
tentukan usaha yang dilakukan gaya tersebut!

Penyelesaian.

Diketahui : F = 60 N

α = 600

S=3m

Ditanya : W = ……….?

Jawab : W = F.S cos α

= 60N.3m.cos 600 = 180.0,5 = 90 joule

2.1.2 Usaha oleh Beberapa Gaya

6
Ketika beberapa gaya berkerja pada suatu benda, berapakah usaha total yang dilakukan
pada benda tersebut ? Dalam kasus ini, kita dapat menghitung usaha masing-masing gaya
secara individual. Usaha total sama dengan jumlah dari usaha yang dilakuakn masing-masing
gaya.Metode ini benar karena usaha merupakan besaran skalar, sehingga penjualan aljabar
biasa berlaku di sini.

Wtotal = F1 s1 + F2 s2 + F3 s3 + …. + FN sN

= W1 + W2 + W3 + …. + WN ( Persamaan 1.3 )

2.1.3 Usaha Negatif

Tanda negatif menujukan arah gaya yang berlawanan dengan arah perpindahan. Jika usaha
oleh tangan pada balok adalah usaha positif, karena searah dengan perpindahan balok, maka
usaha oleh balok pada tangan benilai negatif. Contoh usaha negatif yaitu gaya gesek (Fg) benda
yang bergerak dengan bidang yang kasar.

Contoh soal 2 : Sebuah peti kemas bermassa 50 kg yang terletak pada lantai ditarik horisontal
sejauh 2 meter dengan gaya 100 N oleh seorang buruh pelabuhan. Lantai tersebut agak kasar
sehingga gaya gesekan yang diberikan pada karung beras sebesar 50 N. Hitunglah usaha total
yang dilakukan terhadap peti kemas tersebut!

Penyelesaian.

Diketahui : Fb = 100 N S = 2 meter

Fg = -50 N Fw=Fn=mg

7
Ditanya : Wtotal = ………?

Jawab : Usaha yang dilakukan oleh buruh pelabuhan :

Wb = Fb.s = (100 N) (2 m) = 200 N.m

Usaha yang dilakukan oleh Gaya gesekan :

Wg = Fg.s = (-50 N) (2 m) = -100 N.m

Usaha yang dilakukan oleh gaya berat :

Ww = Fw.s = (mg) (2 m) cos = 0

Usaha yang dilakukan oleh gaya normal :

WN = FN.s = (mg) (2 m) cos = 0

Wtotal = Wb + Wg + Ww + WN = (200 N.m) + (‐100 N.m) + 0 + 0

= 100 N.m = 100 Joule

2.1.4 Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Konstan

Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (besar maupun arahnya) didefinisikan sebagai hasil
perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada arah perpindahan
tersebut.Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa lebih besar dan pada jarak yang
lebih jauh, diperlukan usaha yang lebih besar pula.

Dengan berdasarkan pada kenyataan tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan
perpindahan yang terjadi Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s,

Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan konsep perkalian
titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran skalar.

Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ, maka besarnya usaha
dapat dituliskan sebagai: W = (F cos θ).s Komponen gaya F sin θ dikatakan tidak melakukan
usaha sebab tidak ada perpindahan ke arah komponen itu.

8
Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu gaya:

a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,

1. Berbanding lurus dengan perpindahan benda,

2. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.

Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan beberapa keadaan
yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda yaitu sebagai
berikut:

b. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan benda dan cos
θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan:

W = F .s cos θ

W = F .s . 1

c. Apabila θ = 900 maka arah gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan benda dan cos θ =
0,sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda dan benda berpindah denganarah
tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.

d. Apabila θ = 1800, maka arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan benda dan nilai
cos θ = –1, sehingga W mempunyai nilai negatif.

Hal itu dapat diartikan bahwa gaya atau benda itu tidak melakukan usaha dan benda tidak
mengeluarkan energi, tetapi mendapatkan energi.Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan
benda berpindah. Hal itu berarti W = 0. Jadi,meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu
benda,namun jika benda itu tidak berpindahmaka,dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan
usaha.

2.1.5 Menghitung Usaha dari Grafik Gaya dan Perpindahan

9
Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka grafik antara F dan
perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu mendatar Grafik gaya F
terhadap perpindahan s jika besar dan arah F tetap

Dari grafik F – s, usaha sama dengan luas bangun yang dibatasi oleh garis grafik dengan sumbu
mendatar

Usaha: W = luas daerah yang diarsir

Dengan demikian, dari diagram F – s dapat disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan oleh
gaya F sama dengan luas bangun yang dibatasi garis grafik dengan sumbu mendatar s.

2.2 Energi

Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan energi. Untuk
bertahan hidup kita membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan. Setiap kendaraan
membutuhkan energi untuk bergerak dan energi itu diperoleh dari bahan bakar. Hewan juga
membutuhkan energi untuk hidup, sebagaimana manusia dan tumbuhan.

Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika. Konsep yang sangat
erat kaitannya dengan usaha adalah konsep energi. Secara sederhana, energi merupakan
kemampuan melakukan usaha. Definisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau
kurang valid untuk beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat
melakukan kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum. Secara umum, tanpa energi kita tidak
dapat melakukan kerja. Sebagai contoh, jika kita mendorong sepeda motor yang mogok, usaha
alias kerja yang kita lakukan menggerakan sepeda motor tersebut. Pada saat yang sama, energi
kimia dalam tubuh kita menjadi berkurang, karena sebagian energi kimia dalam tubuh berubah
menjadi energi kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu
benda ke benda lain. Contoh ini juga menjelaskan salah satu konsep penting dalam sains, yakni
kekekalan energi. Jumlah total energi pada sistem dan lingkungan bersifat kekal alias tetap.

10
Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi menjadi
bentuk energi lain.

2.2.1 Macam-macam Energi

1. Energi Bahan Bakar Fosil

Yang termasuk bahan bakar fosil adalah batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Batu bara
yang pada sekitar tahun 1910 merupakan 75% sumber energi utama yang digunakan seluruh
negara, saat ini sudah bukan sumber utama lagi. Hal ini disebabkan batu bara adalah bahan
bakar yang kotor, yang ketika dibakar yang mengahasilkan gas beracun yang dapat mencemari
atmosfer Bumi. Rata-rata, 1 kilo-gram batu bara bisa menghasilkan energi sebesar 2 kWh.
Minyak bumi merupakan bahan bakar yang lebih baik dari batu bara, yaitu lebih murah untuk
menambangnya, dan lebih murah dalam hal pengangkutannya dari lokasi penambangan ke
lokasi pengolahan. Dari segi polusi, minyak bumi lebih sedikit menimbulkan polusi dari pada
yang dilakuakn batu bara. Sampai saat ini, minyak bumi masih termasuk sumber energi utama
kita.

2. Energi Cahaya Matahari

Cahaya Matahari merupakan sumber energi yang paling besar dan paling melimpah. Tanpa
cahaya Matahari, kehidupan di muka bumi ini tidak akan bisa berkembang. Tanpa kita minta
atau kita usahakan, cahaya Matahari akan selalu memberikan energinya pada kita, misalnya
memanaskan Bumi dan bangunan-bangunan diatasnya. Tanpa sinar Matahari, proses
fotosintesis pada tumbuhan tidak akan berlangsung. Jadi, dengan sendirinya Matahari telah
mensuplai kebutuhan energi manusia dalam jumlah yang sangat besar.

Karena Matahari hanya bersinar pada siang hari, maka pada malam hari Matahari praktis
tidak memberikan energinya. Salah satu alat yang dipakai untuk menangkap energi cahaya
Matahari adalah panel surya. Panel surya adalah alat sebagai pemanas air. Dengan demikian,
panel surya tidak menghasilkan listrik. Tentu kamu sering melihat diatas sebuah rumah atau

11
diatas sebuah hotel terdapat panel surya ini. Alat penagkap energi cahaya Matahari yang bisa
menghasilkan listrik adalah sel surya, yang memanfaatkan konsep efek foto listrik. Sayangnya,
sampai saat ini efesiensi dari sel surya ini masih rendah, yaitu masih dibawah 20%. Namun
demikian, sel surya merupakan sesuatu yang sangat menjanjikan sebagai pembangkit energy
listrik masa depan.

3. Energi Angin

Energi angin telah dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa di kawasan Timur Tengah sejak 2000
tahun sebelum masehi. tiga ratus kemudian, barulah energi angin ini dimanfaatkan secara luas
di Benua Eropa. Energi angin dimanfaatkan untuk memutar kincir angin, yang pada akhirnya
bisa digunakan untuk memutar turbin sehingga bisa mengahasilkan listrik melalui generator.

4. Energi Nuklir

Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan dari reaksi fisi (pembelahan) ataupun reaksi fusi
(pembelahan) inti-inti atom. Pada dasarnya, energi nuklir ini merupakan hasil reaksi berantai
yang bisa dikendalikan, dengan uranium dan plutonium sebagai bahan utamanya. Walaupun
energi yang dihasilkan sangat besar, energi nuklir ini masih menjadi perdebatan menyangkut
faktor keamanannya. Energi nuklir dibangkitkan dalam suatu reaktor nuklir, yang bila sedikit
saja reaktor itu mengalami kebocoran, akibatnyanya akan sangat mengerikan bagi penduduk di
sekitar reaktor nuklir tersebut. peristiwa semacam ini pernah terjadi di reactor nuklir Chernobyl
di Rusia (dulu Uni Soviet, reaktor nuklir Bhopal (India) dan terakhir reactor nuklir Jepang.

5. Energi Potensial

Secara umum, energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam
suatu kedaan tertentu. Dengan demikian, dalam air terjun terdapat energi potensial, dalam

12
batu bara terdapat energi potensial, dalam tubuh kita terdapat energi potensial. Energi
potensial karena masih tersimpan, yang tersimpan dalam air yang berada diatas suatu tebing
baru bermanfaat ketika diubah menjadi energi kinetik dalam air terjun. Energi potensial dalam
batu bara baru bermanfaat ketika diubah menjadi energi panas melalui pembakaran. Energi
potensial dalam tubuh kita akan bermanfaat jika kita mengubah menjadi energi gerak yang
dilakukan oleh otot-otot tubuh kita. Dalam pengertian yang lebih sempit, yakni dalam
mekanika, energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukan atau
keadaan benda tersebut. Contoh energi potensial gravitasi dan energi potensial elastik. Energi
potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada di ketinggian tertentu dari permukaan
tanah. sedangkan energi potensial elastic dimiliki oleh, misalnya karet ketapel yang
direnggangkan. Energi potensial elastik pada karet ketapel ini baru bermanfaat ketika regangan
tersebut dilepaskan sehingga menyebabkan berubahnya energi potensial elastik menjadi energi
kinetik.

5.1 Energi Potenasial Gravitasi

benda yang berada pada ketinggian tertentu terhadap suatu bidang acuan tertentu memiliki
energi potensial. Energi ini, sesuai dengan penyebanya, disebut energi potensial gravitasi.
Artinya, energi ini potensial untuk melakukan usaha dengan cara mengubah ketinggiannya.
Semakin tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakin besar energi potensial
gravitsi yang dimilikinya.

Untuk membahas seberapa besar energi ini, mari kita simak uraian berikut terlebih dahulu :
Sebuah benda bermassa 1 kg yang diam diatas lantai diangkat sampai pada ketinggian 1m
diatas lantai. Lantai dianggap sebagai bidang acuan. kita tahu bahwa gaya yang diperlukan
untuk melakukan usaha ini, yaitu mengangkat benda ini, sama dengan gaya yang diperlukan
untuk melawan gaya gravitsi yang berkerja pada benda (gaya berat). Besarnya berat tersebut
dapat kita tuliskan sebagai F = mg, dimana m adalah massa benda, dan g adalah percepatan
gravitsi Bumi. jika ketinggian benda sama dengan h, besarnya usaha yang dilakukan untuk
mengangkat benda bermassa m setinggi h adalah.

13
W=Fh =mgh ( Persamaan 2.1 )

Kembali pada benda bermassa 1 kg yang diangkat setinggi 1 m, maka besar usaha yang telah
dilakukan adalah

W = (1kg) (9,8 m/s2) (1m)

W = 9,8 J

Dengan demikian, pada ketinggian 1m di atas, benda tersebut memiliki energi potensial
gravitasi, yaitu kemampuan untuk malakukan usaha (misalnya menjatuhkan diri) sebesar 9,8 J.
Dari uraian di atas, kita dapat merumuskan secara umum persamaan untuk menghitung energi
potensial (EP).

Ep = berat x ketinggian

Ep = m g h ( Persamaan 2.2 )

Dengan:

Ep = Energi potensial (joule)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s^2)

h = tinggi benda (m)

Dalam rumus ini, h adalah perubahan ketinggian diukur dari bidang acuan.

5.2 Energi Potensial Elastik Pegas

Ketika kita merentangkan sebuah pegas, misalnya yang digunakan untuk melatih otot
lengan, kita harus melakukan suatu kerja dengan mengerahkan suatu usaha. Pada bagian
terdahulu kita pelajari bahwa usaha sama dengan luas daerah dibawah grafik gaya (F) kali
perpindahan (x).

14
Ketika berada dalam keadaan diam, setiap pegas memiliki panjang alami. Jika pegas di tekan
sejauh x dari panjang alami, diperlukan gaya sebesar Ft (gaya tekan) yang nilainya berbanding
lurus dengan x, yakni :

Ft = kx ( Persamaan 2.3 )

k adalah konstanta pegas (ukuran kelenturan/elastisitas pegas) dan besarnya tetap. Ketika
ditekan, pegas memberikan gaya reaksi, yang besarnya sama dengan gaya tekan tetapi arahnya
berlawanan. gaya reaksi pegas tersebut dikenal sebagai gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih
adalah :

FP = ‐kx ( Persamaan 2.4 )

Tanda minus menunjukkan bahwa arah gaya pemulih berlawanan arah dengan gaya
tekan.Untuk menghitung Energi Potensial pegas yang ditekan atau diregangkan, terlebih dahulu
kita hitung usaha yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Kita tidak bisa
menggunakan persamaan W = F s = F x, karena gaya tekan atau gaya regang yang kita berikan
pada pegas selalu berubah‐ubah selama pegas ditekan. Ketika menekan pegas misalnya,
semakin besar x, gaya tekan kita juga semakin besar. Beda dengan gaya angkat yang besarnya
tetap ketika kita mengangkat batu.

Kita menggunakan gaya rata‐rata. Gaya tekan atau gaya regang selalu berubah, dari F = 0 ketika
x = 0 sampai F = kx (ketika pegas tertekan atau teregang sejauh x). Besar gaya rata‐rata adalah :

F͞ = ½ (0+kx)

= ½ kx ( Persamaan 2.5 )

x merupakan jarak total pegas yang teregang atau pegas yang tertekan.

Usaha yang dilakukan adalah :

15
W = F͞ . x

W=(½kx)x

W = ½ k x2 ( Persamaan 2.6 )

Seluruh usaha yang dilakukan oleh beban (atau oleh tangan kita) ini akhirnya disimpan menjadi
energi potensial elastik pegas, karena dalam peristiwa ini tidak terjadi perubahan energi
kinetika pegas. Dengan demikian, sebuah pegas yang memiliki konstanta gaya k dan terentang
sejauh x dari keadaan setimbanganya memiliki energy potensial elastik sebesar EP.

Ep = ½ k x2 ( Persamaan 2.7 )

6. Energi Kinetik

Setiap benda yang bergerak memiliki energi. Ketapel yang ditarik lalu dilepaskan sehingga batu
yang berada di dalam ketapel meluncur dengan kecepatan tertentu. Batu yang bergerak
tersebut memiliki energi.

persamaan Energi Kinetik, Agar benda dipercepat beraturan sampai bergerak dengan laju v
maka pada benda tersebut harus diberikan gaya total yang konstan dan searah dengan arah
gerak benda sejauh s. Untuk itu dilakukan usaha alias kerja pada benda tersebut sebesar W = F
s. Besar gaya F = m a.

Karena benda memiliki laju awal vo, laju akhir vt dan bergerak sejauh s, maka untuk
menghitung nilai percepatan a, kita menggunakan persamaan vt2 = vo2 + 2as.

a = vt2 – vo2 ( Persamaan 2.8 )

2s

Kita subtitusikan nilai percepatan a ke dalam persamaan gaya F = m a, untuk menentukan besar
usaha :

16
W = F.s = (m.a)(s) = (m)(vt2 – vo2)s

2s

W = m(vt2 – vo2) = ½ m(vt2 – vo2)

W = ½ mvt2 – ½ mvo2 ( Persamaan 2.9 )

W = ½ mvt2 vo = 0

Persamaan ini menjelaskan usaha total yang dikerjakan pada benda. Karena W = Ek maka kita
dapat menyimpulkan bahwa besar energi kinetik translasi pada benda tersebut adalah :

W = Ek = ½ mv2 ( Persamaan 2.10 )

Contoh soal 1 :

Sebuah bola sepak bermassa 150 gram ditendang oleh Ronaldo dan bola tersebut bergerak
lurus menuju gawang dengan laju 30 m/s. Hitunglah :

a. Energi kinetik bola tersebut !

b. Berapa usaha yang dilakukan Ronaldo pada bola untuk mencapai laju ini, jika bola mulai
bergerak dari keadaan diam ?

Penyelesaian.

Diketahui : m = 150 gram = 0,15 kg

V = 30 m/s

Ditanya : Ek = ……..?

17
W = ……..?

Jawab :

Energi Kinetik bola

EK= ½ mv2 = ½ (0,15 kg) (30 m/s)2 = 67,5 Joule

Usaha total

W = Ek2– Ek1

Ek2 = 67,5 Joule

Ek1 = ½ mv2 = ½ m (0) = 0 laju awal bola (vo) = 0

Dengan demikian, usaha total :

W = 67,5 Joule – 0 = 67,5 Joule

7. Energi Panas

Energi panas adalah energi yang menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda, rumusannya
sebagai berikut:

Q = m c ΔT

Q = C ΔT

Keterangan :

Q = Energi panas/kalor

m = massa benda

c = kalor jenis benda

C = kapasitas kalor benda

18
T = Takhir – Tawal

8. Energi Listrik

Ditentukan melalui rumusan sebagai berikut:

W=VIt

Keterangan :

W = energy listrik (joule ) V = beda potensial listrik (volt )

I = (kuat arus listrik ( ampere) t = selang waktu (sekon)

9. Energi Mekanik

Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial suatu
benda.Dirumuskan :

Em = Ek + Ep

2.3 Hubungan Usaha dan Energi

2.3.1 Usaha sebanding dengan perubahan energi kinetiknya

Persamaan 2.9 di atas dapat kita tulis kembali menjadi :

W = Ekt – Eko = ΔEk ( Persamaan 2.11 )

Persamaan 2.11 menyatakan bahwa usaha total yang bekerja pada sebuah benda sama dengan
perubahan energi kinetiknya. Pernyataan ini merupakan prinsip usaha‐energi. Prinsip usaha‐
energi berlaku jika W adalah usaha total yang dilakukan oleh setiap gaya yang bekerja pada
benda. Jika usaha positif (W) bekerja pada suatu benda, maka energi kinetiknya bertambah
sesuai dengan besar usaha positif tersebut (W). Jika usaha (W) yang dilakukan pada benda
bernilai negatif, maka energi kinetik benda tersebut berkurang sebesar W. Dapat dikatakan
bahwa gaya total yang diberikan pada benda di mana arahnya berlawanan dengan arah gerak
benda, maka gaya total tersebut mengurangi laju dan energi kinetik benda. Jika besar usaha

19
total yang dilakukan pada benda adalah nol, maka besar energi kinetik benda tetap (laju benda
konstan).

2.3.2 Usaha sebanding dengan perubahan energi potensialnya

Misalnya sebuah benda bermassa m berada pada kedudukan awal sejauh h1 dari permukaan
tanah. Benda tersebut jatuh dan setelah beberapa saat benda berada pada kedudukan akhir
(h2). Benda jatuh karena pada benda bekerja gravitasi, di mana arahnya tegak lurus menuju
permukaan bumi.

Ketika berada pada kedudukan awal, benda memiliki Energi Potensial sebesar Ep1 (Ep1 =
mgh1). Ketika berada pada kedudukan akhir, benda memiliki Energi Potensial sebesar Ep2 (Ep2
= mgh2). Usaha yang dilakukan oleh gaya berat dari kedudukan awal (h1) menuju kedudukan
akhir (h2) sama dengan selisih Ep1 dan Ep2.

Secara matematis ditulis :

W = Ep1 – Ep2 = mgh1 - mgh2 ( Persamaan 2.12 )

W = DEp = Ep1 – Ep2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda, yang menyebabkan
benda bergerak. Dengan rumus (formula): W = F s cos α, satuannya joule yang dilambangkan
dengan J

Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika. Secara sederhana, energi
merupakan kemampuan melakukan usaha. Secara umum, tanpa energi kita tidak dapat
melakukan kerja. Dengan satuan dari energy yaitu joule yang dilambangkan dengan J. Energi
dapat dibagi menjadi 2 yaitu energy potensial dan energy kinetic.

20
Usaha sebanding dengan perubahan energi kinetinya atau usaha sebanding dengan perubahan
energi potensialnya.

3.2 Saran

Segala sesuatu yang berhubungan dengan gerak dalam kehidupan sehari-hari pada dasarnya
selalu berhubungan dengan konsep ilmu fisika, yang dalam konteks pembahasan ini usaha dan
energi, jadi supaya lebih bijak dan menambah wawasan, seharusnya kita menyadari betul dan
mempelajari lebih dalam mengenai hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang ada
kaitannya dengan usaha dan energi.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://ibnuonceline.com/materi penjelasan usaha dan energi. Diakses tanggal 3 Mei


2020

2. https://www.studylibid.com/teorema usaha dan energi. Diakses tanggal 3 Mei 2020

3. https://www.coursehero.com/hubungan usaha dan energi. Diakses tanggal 3 Mei 2020

21

Anda mungkin juga menyukai