Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kori Maulana Nursidiq

Nim : 19416226201228

KEJELEKAN MARAH, DENDAM, DAN DENGKI

A. Keburukan Marah

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki berkata "Ya rosulullah, suruhlah aku
mengerjakan suatu amal dan aku lakukan sedikit."

Beliau berkata, "Jangan marah."

Kemudian orang itu berkata lagi

Maka Nabi Saw. berkata, "Jangan marah"

Dari Ibnu Mas'ud, Nabi Saw. bersabda, "Apakah orang yang kuat itu menurut kalian?"

Kami menjawab, "Orang yang tidak dapat dijatuhkan oleh orang lain di waktu bergulat."

Nabi Saw. menjawab, "Bukan begitu, tetapi orang yang dapat menguasai dirinya di waktu
marah."

Nabi Saw. bersabda, "Tidaklah seseorang marah, melainkan ia mendekati jahanam."

B. Hakikat Marah

Manusia itu diberi sifat marah untuk membela diri. Ia adalah kekuatan yang timbul dari
batinnya. Allah menciptakannya di dalam batin manusia.

Apabila timbul reaksi keras terhadap lawannya, api amarah menyala dan bergejolak sehingga
darah dijantung mendidih dan tersebar diurat-urat dan naik keatas badan seperti naiknya api
atau air yang mendidih.

Apabila tertuang pada kulit, maka ia pun menjadi merah. Tempat amarah adalah jantung.
Artinya, darah jantung mendidih untuk menuntut balas.

Orang-orang mempunyai 3 derajat diwaktu marah.


Pertama, kurang, yaitu hilangnya kekuatan ini atau kelemahannya. Kedua adalah seimbang,
dan yang ketiga adalah berlebihan-lebihan, yaitu melampaui batas sehingga melampaui
pelakunya dan berakibat tidak dapat dikendalikan akal ataupun petunjuk sara'.

Apabila beliau marah karena membela kebenaran, tidak seorangpun mengetahuinya. Tidak ada
yang dapat menghentikan kemarahannya hingga beliau menenangkannya.

C. Mengatasi Amarah yang Bergejolak

Diantaranya dengan mengetahui pahala dari menaham marah tersebut, kemudian menakut-
nakuti dirinya dengan hukuman Allah serta mengetahui bahwa Allah Ta'ala lebih mampu
melakukan terhadapnya daripada dirinya terhadap orang lain.

D. Keutamaan Menahan Diri

Menahan diri itu lebih utama daripada menahan marah. Bersikap menahan diri yang bersifat
alami adalah dalil kesempurnaan akal. Terpecahnya kekuatan marah itu dibawah pengendalian
akal dan barangkali permulaannya dengan berusaha menahan diri, kemudian menjadi
kebiasaan. dalil tentang menahan diri QS. Al-Furqan: 63.

E. Keutamaan Maaf

Yaitu seseorang yang berhak atas sesuatu, lalu ia menggugurkannya, seperti memaafkan
qishas atau harta dan denda. dalil tentang keutamaan maaf QS AL-A'raf: 166.

F. Keutamaan Bersikap Lwmah Lembut

Sikap lemah lembut itu terpuji dan ia adalah buah dari akhlak yang baik. Kebalikannya adalah
sikap keras dan kasar.

Nabi Saw. bersabda, "Apabila Allah mencintai penghuni suatu rumah, maka Allah memasukkan
sifat lemah-lembut terhadap mereka."

G. Celaan atas Sifat Dengki

Ia adalah akibat dendam, sedangkan dendam adalah akibat marah. Nabi Saw. bersabda, "Sifat
dengki memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu." Hakikatnya ialah bila
seseorang tidak menyukai nikmat Allah atas saudaranya sehingga ingin nikmat itu hilang
darinya.

Dengki itu mempunyai banyak sebab, yaitu permusuhan, membanggakan diri, Kebencian,
Kesombongan, ambisi kepemimpinan, jiwa yang buruk, dan Sifat kikir.
Catatan Kaki : Mukhtasar Ihya'Ulumiddin, Imam Ghazali. Penerjemah : Zaid
Husein Al Hamid. Diterbitkan oleh Pustaka Amani Jakarta. Cetakan 1(edisi
revisi) Oktober 1995

Anda mungkin juga menyukai