Faktor risiko:
- Wanita lebih banyak
- Riwayat atopi pada pasien dan atau pada
keluarga
- Faktor lingkungan: jumlah keluarga kecil,
Pendidikan ibu semakin tinggi, penghasilan
meningkat, migrasi dari desa ke kota dan
meningkatnya penggunaan antibiotic
PATOFISIOLOGI
- Riwayat sensitif terhadap wol, bulu kucing,
anjing, ayam, burung dan sejenisnya
Faktor pemicu:
- Makanan: telur, susu, gandum, kedelai dan
kacang tanah
- Tungau, debu rumah
- Sering mengalami infeksi di saluran napas atas
(kolonisasi Staphylococcus aureus)
Kriteria mayor
- Pruritus
- Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi dan
anak
- Dermatitis di fleksura pada dewasa
- Dermatitis kronis atau residif
- Riwayat atopi pada penderita atau keluarga
Kriteria minor
- Xerosis
- Infeksi kulit, khususnya oleh S.aureus atau virus
herpes simpleks
- Iktiosis / hiperlinier palmaris / keratosis piliaris
- Pitiriasis alba
- Dermatitis di papilla mammae
- White dermographism dan delayed blanch
renponse
- Keilitis
- Lipatan infraorbital Dennie-Morgan
- Konjungtivitis berulang
- Keratoconus
- Katarak subcapsular anterior
- Orbita menjadi gelap
- Muka pucat atau eritem
- Gatal bila berkeringat
- Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak
- Aksentuasi perifolikular
- Hipersensitif terhadap makanan
- Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan atau emosi
- Tes kulit alergi tipe akut positif
- Kadar IgE dalam serum meningkat
- Mulai muncul pada usia dini
Kriteria rujukan:
Pengobatan - Dermatitis atopik luas dan berat
- Dermatitis atopic rekalsitran atau dependent
steroid
- Bila diperlukan skin prick test
- Bila gejala tidak membaik selama 4 minggu
dengan pengobatan standar
- Kelainan rekalsitran dan meluas sampai
eritroderma
Bonam, dapat terkendali dengan pengobatan
Prognosis
pemeliharaan
Lain-lain -
1. Atlas Penyakit Kulit & Kelamin / Bagian SMF
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Ed. 2. Cet.
6., Surabaya: Airlangga University Press, 2013
2. Kapita Selekta Kedokteran / editor, Chris Tanto
DAFTAR PUSTAKA … [et al.], Ed. 4., Jakarta: Media Aesculapius,
2014
3. Panduan Praktik klinis Bagi Dokter di Fasilitas
pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Ed. 1.
Cet. 2, Jakarta: PB IDI, 2017