Anda di halaman 1dari 207

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERDAGANGAN


JASA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :
SONYA ERYTHRINA JAYATI
NIM. 12808144072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL SKRIPSI

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA


KEUANGANPERUSAHAANPERDAGANGANJASAYANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
Sonya Erythrina Jayati
NIM.12808144072

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan dan dipertahankan


di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Jurusan Manajemen, -
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.

·2016

Winarno, M.Si.
NIP. 19680310199702 1 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi :

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA


KEUANGAN PERUSAHAAN PERDAGANGAN JASA YANG
TERDAFfAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Disustm oleh :
Sonya Erythrina Jayati
NIM.12808144072

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Manajemen


Universitas Negeri Yogyakarta, pada tangga1I'2.Psus~ 2016
dan dinyatakan lulus

DEWAN PENGUJI
I

~--
Nama Jabatan Tanggal

Naning Margasari, M.Si., M.BA Ketua"Pen~uji .~~!~ 1(,


Winarno, M.Si. Sekretari s Penguji
1f2JeJ'e-.J--
..................
.~~. Ib
2-fi It,
Muniya Alteza, M.Si J>enguji Utama
~.

iii
HALAMANPERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Sonya Erythrina Jayati

NIM : 12808144072
. ,
Program Studi : Manajemen

Fakultas : Fakultas Ekonomi

Judul : " Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perdagangan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia"

Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian ini merupakan hasil karya saya sendiri.
,
Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali pada bagian tertentu sebagai acuan atau kutipan
dengan mengikuti tata penulisan karya i1miah yang telah lazim.

Yogyakarta, 12 Agustus 2016


Yang Menyatakan,

.sooy!rma Jayali
NIM.12808144072

iv
MOTTO

“Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya”

(Abraham Lincoln)

“Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya justru merupakan langkah awal dalam

memulai kehidupan yang lebih baik yang berujung sebuah kesuksesan”

(Anonim)

“Melalui kesabaran, seseorang dapat meraih lebih dari pada melalui

kekuatan yang dimilikinya”

(Edmund Burke)

“Jadilah diri kita sendiri karena itu lebih baik daripada berpura – pura

menjadi orang lain”

(Anonim)

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan dengan rasa syukur kepada :

1. Sang Pencipta, Allah SWT yang selalu melindungi dan memberikan kekuatan

serta keberanian dalam menghadapi rintangan silih berganti.

2. Bapak Sugito dan Ibu Suratini tercinta yang telah memberikan segalanya yaitu

dukungan, motivasi, doa, fasilitas dan kasih sayangnya selama ini.

3. Kedua adikku : Ony dan Tania, serta seluruh keluarga yang memberikan

segala bantuan, motivasi dan semangat.

4. Sahabat - sahabatku dari SMP, terimakasih atas dukungan yang kalian

berikan.

5. Teman – teman dan sahabat kelas B09 2 dan B09 yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, terimakasih atas dukungan, kerjasama, motivasi dan

kebersamaan yang telah kalian berikan.

6. Sahabat sahabat SMA yang selalu ada dikala senang maupun susah, yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas motivasi yang kalian

berikan dan canda tawa yang kalian berikan dengan tulus.

vi
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN PERDAGANGAN JASA YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :
Sonya Erythrina Jayati
NIM. 12808144072

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Variabel
independen pada penelitian ini yaitu intellectual capital diukur menggunakan
VAICTM dan variabel dependen yaitu kinerja keuangan perusahaan diukur
menggunakan ROA.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan tahunan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan di
sektor perdagangan jasa yang terdaftar di BEI selama periode 2013 -2014 yang
berjumlah 112 perusahaan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 43
perusahaan. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian adalah
metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Partial
Least Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Intellectual capital berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan. Rate of
growth intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan
di masa depan.

Kata kunci : Intellectual Capital, ROA, kinerja keuangan perusahaan, Rate of Growth
Intellectual Capital, VAICTM, Partial Least Square

vii
INTELLECTUAL CAPITAL INFLUENCED TOWARD FINANCIAL
PERFORMANCE SERVICE TRADE COMPANY
LISTED INDONESIA STOCK EXCHANGE

By :
Sonya Erythrina Jayati
NIM. 12808144072

ABSTRACT

The purpose of this research was to provide empirical evidence of the influence of
intellectual capital to company’s financial performance. The independent variable in
this research was the intellectual capital as measured by VAICTM and the dependent
variable was financial performance as measured by Return On Assets (ROA).
This research used secondary data from the financial report which listed in
Indonesia Stock Exchange. The research populations were trade service companies
listed in Indonesia Stock Exchange during the period 2013-2014, which amounted
112 companies. The sample used in this research were 43 companies. The method
used to determine study sample was purposive sampling method. Data analysis
technique used was Partial Least Square (PLS).
The research showed that intellectual capital had positive and significant effect
toward the financial performance of the company. Intellectual capital had positive
and significant effects toward the financial performance of the companies in the
future. Rate of Growth Intellectual Capital does not effects toward the financial
performance of the companies in the future.

Keyword : Intellectual capital, Return on Assets, financial performance, Rate of


Growth Intellectual Capital, VAICTM , Partial Least Square

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh intellectual

capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perdagangan jasa yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan dan

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dorongan

motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A., Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dr. Sugiharsono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Setyabudi Indartono, Ph.D., Ketua Jurusan dan Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Winarno, M.Si., Dosen Pembimbing skripsi sekaligus sekretaris penguji yang

selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan

dukungan selama proses penyusunan skripsi dari awal hingga akhir.

5. Muniya Alteza, M.Si., Narasumber sekaligus penguji utama yang telah

memberikan masukan dalam seminar proposal, menguji dan mengoreksi proposal

guna menyempurnakan penulisan skripsi ini.

ix
6. Naning Margasari M.Si, MBA., Ketua Penguji yang telah memberikan masukan

guna menyempumakan penulisan skripsi ini.

7. Musaroh, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bantuan

dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa.

8. Segenap Dosen Program Studi dan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

9. Bapak dan Ibu serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan

segalanya.

10. Seluruh ternan-ternan Jurusan Manajemen angkatan 2012 khususnya ternan ternan

kelas B09 2.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skipsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan

keterbatasan. 01eh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

dibutuhkan. Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi pihak yang

membutuhkan.

Yogyakarta, 12 Agustus 2016


Pe ulis

Sony r hrina Jayati


NIM. 12808144072

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv

MOTTO ............................................................................................................v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................16
C. Pembatasan Masalah .......................................................................17
D. Perumusan Masalah .........................................................................17
E. Tujuan Penelitian .............................................................................18
F. Manfaat Penelitian ...........................................................................19

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................20


A. Landasan Teori ................................................................................20
1. Kinerja Keuangan .....................................................................20
2. Profitabilitas .............................................................................22
3. Modal Intelektual ......................................................................24
4. Resources Based Theory ...........................................................28
5. Knowledge Based Theory ..........................................................31

xi
6. Stakeholder Theory....................................................................32
7. Legitimacy Theory .....................................................................35
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................36
C. Kerangka Berpikir ...........................................................................40
D. Paradigma Penelitian .......................................................................45
E. Hipotesis Penelitian .........................................................................45

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................47


A. Desain Penelitian .............................................................................47
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................47
1. Variabel Dependen ....................................................................48
2. Variabel Independen..................................................................49
C. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................53
D. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................53
E. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................54
F. Teknik Analisis Data .......................................................................55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................62


A. Gambaran Umum dan Deskripsi Data Objek Penelitian .................62
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................................62
2. Statistik Deskriptif .....................................................................64
a. Analisis Deskriptif VAICTM ...................................................................... 64
b. Analisis Deskriptif ROGIC ..................................................66
c. Analisis Deskriptif Kinerja Keuangan .................................68
B. Hasil Penelitian................................................................................69
Hasil Uji Hipotesis ....................................................................69
a. Uji Outer Model ..................................................................69
b. Uji Inner Model ...................................................................84
C. Pembahasan .....................................................................................90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................97


A. Kesimpulan ......................................................................................97
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................98
C. Saran ................................................................................................99

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................100

LAMPIRAN ..................................................................................................104

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Sampel Penelitian ..............................................................................63

Tabel 2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif VAIC ...........................................64

Tabel 3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ROGIC .......................................66

Tabel 4 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan........................68

Tabel 5 Hasil Outer Weight Hipotesis 1 tahun 2013 ......................................71

Tabel 6 Hasil Outer Weight H1 tahun 2013 (recalculated) .............................72

Tabel 7 Hasil Outer Weight Hipotesis 1 tahun 2014 ......................................74

Tabel 8 Hasil Outer Weight H1 tahun 2014 (recalculated) .............................75

Tabel 9 Hasil Outer Weight Hipotesis 2 tahun 2013 ......................................77

Tabel 10 Hasil Outer Weight H2 tahun 2013 (recalculated) ...........................78

Tabel 11 Hasil Outer Weight Hipotesis 2 tahun 2014 ....................................79

Tabel 12 Hasil Outer Weight H2 tahun 2014 (recalculated) ...........................80

Tabel 13 Hasil Outer Weight Hipotesis 3 tahun 2013 ....................................82

Tabel 14 Hasil Outer Weight Hipotesis 3 tahun 2014 ....................................83

Tabel 15 Hasil Inner Weight Hipotesis 1 ........................................................85

Tabel 16 Hasil Inner Weight Hipotesis 2 ........................................................86

Tabel 17 Hasil Inner Weight Hipotesis 3 ........................................................86

Tabel 18 Hasil R Square .................................................................................88

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar sampel perusahaan perdagangan jasa periode 2013 – 2014.........105

2. Data Kinerja Keuangan Perusahaan .......................................................107

3. Data komponen intellectual capital ........................................................109

4. Data komponen Rate of Growth Intellectual Capital .............................111

5. Data Variabel Dependen dan Vsriabel Independen ................................113

6. Data Perhitungan ROA 2013 ..................................................................115

7. Data Perhitungan ROA 2014 ..................................................................117

8. Data Perhitungan ROA 2015 ..................................................................119

9. Data Perhitungan Value Added 2012 .....................................................121

10. Data Perhitungan Value Added 2013 .....................................................123

11. Data Perhitungan Value Added 2014 .....................................................125

12. Data Perhitungan Capital Employed .......................................................127

13. Data Perhitungan VACA 2012................................................................129

14. Data Perhitungan VACA 2013................................................................131

15. Data Perhitungan VACA 2014................................................................133

16. Data Perhitungan Human Capital ...........................................................135

17. Data Perhitungan VAHU 2012 ...............................................................137

18. Data Perhitungan VAHU 2013 ...............................................................139

19. Data Perhitungan VAHU 2014 ...............................................................141

xiv
20. Data Perhitungan Structural Capital 2012..............................................143

21. Data Perhitungan Structural Capital 2013..............................................145

22. Data Perhitungan Structural Capital 2014..............................................147

23. Data Perhitungan STVA 2012 ................................................................149

24. Data Perhitungan STVA 2013 ................................................................151

25. Data Perhitungan STVA 2014 ................................................................153

26. Data Perhitungan VAIC 2013 .................................................................155

27. Data Perhitungan VAIC 2014 .................................................................157

28. Data Perhitungan RVACA 2013 .............................................................159

29. Data Perhitungan RVACA 2014 .............................................................161

30. Data Perhitungan RVAHU 2013 .............................................................163

31. Data Perhitungan RVAHU 2014 .............................................................165

32. Data Perhitungan RSTVA 2013 ..............................................................167

33. Data Perhitungan RSTVA 2014 ..............................................................169

34. Data Perhitungan ROGIC 2013 ..............................................................171

35. Data Perhitungan ROGIC 2014 ..............................................................173

36. Hasil Analisis Statistik Deskriptif VAIC ................................................175

37. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ROGIC .............................................176

38. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan ............................177

39. Hasil Outer Weight Hipotesis 1 tahun 2013............................................178

40. Hasil Outer Weight H1 tahun 2013 (recalculated) ..................................179

41. Hasil Outer Weight Hipotesis 1 tahun 2014............................................180

xv
42. Hasil Outer Weight H1 tahun 2014 (recalculated) ..................................181

43. Hasil Outer Weight Hipotesis 2 tahun 2013............................................182

44. Hasil Outer Weight H2 tahun 2013 (recalculated) ..................................183

45. Hasil Outer Weight Hipotesis 2 tahun 2014............................................184

46. Hasil Outer Weight H2 tahun 2014 (recalculated) ..................................185

47. Hasil Outer Weight Hipotesis 3 tahun 2013............................................186

48. Hasil Outer Weight Hipotesis 3 tahun 2014............................................187

49. Hasil Inner Weight Hipotesis 1 ...............................................................188

50. Hasil Inner Weight Hipotesis 2 ...............................................................189

51. Hasil Inner Weight Hipotesis 3 ...............................................................190

52. Hasil R Square ........................................................................................191

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan bisnis yang semakin

ketat saat ini memaksa perusahaan – perusahaan untuk mengubah strategi

yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Dunia bisnis yang semakin

berkembang membuat pelaku bisnis harus menyadari bahwa kemampuan

bersaing tidak hanya ada pada kepemilikan sumber daya yang dimilikinya,

namun juga kepada inovasi, informasi dan pengetahuan sumber daya

manusia yang dimiliki perusahaan. Komponen dari aset tidak berwujud

salah satunya dikenal dengan intellectual capital. Kesadaran tentang

pentingnya peran intellectual capital bagi pertumbuhan perusahaan

membuat perhatian perusahaan terhadap pengelolaan intellectual capital

semakin besar. Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan yang telah

melengkapi laporan kinerjanya dengan laporan intellectual capital.

Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk

mempertahankan eksistensinya. Salah satu cara yang digunakan adalah

perusahaan dengan cepat mengubah strategi bisnis yang semula

berdasarkan pada labor-based business (bisnis berdasarkan tenaga kerja)

menuju knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan),

sehingga karakteristik utama perusahaan menjadi perusahaan yang

berbasis ilmu pengetahuan (Widjanarko, 2006 dalam Kartikasari, 2014).

1
2

Seiring dengan perubahan ekonomi yang berkarakteristik ekonomi

berbasis pengetahuan dengan penerapan manajemen pengetahuan, maka

kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan

transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri

(Sawarjuwono,2003). Penelitian mengenai intellectual capital menarik

untuk diteliti karena merupakan aset tidak berwujud dan merupakan salah

satu aset yang vital bagi perusahaan. Intellectual capital memiliki manfaat

untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga menciptakan

keunggulan kompetitif.

Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu hasil yang

memanfaatkan sumber daya. Laba merupakan parameter dalam mengukur

kinerja keuangan. Oleh karena itu laba sangat diperlukan oleh suatu

perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Laba akan diperoleh

jika perusahaan terus melakukan kegiatan operasionalnya. Kegiatan

operasional perusahaan akan dicapai jika mempunyai sumber daya yang

berpengetahuan dan berkompetensi dalam bidangnya. Laba akan

memberikan sinyal positif bagi prospek perusahaan di masa depan tentang

kinerja keuangan perusahaan sehingga dengan adanya pertumbuhan laba

yang terus meningkat, maka akan memberikan sinyal positif bagi kinerja

keuangan perusahaan.

Pertumbuhan laba yang semakin baik akan mengindikasikan bahwa

kinerja keuangan perusahaan juga semakin baik, karena laba merupakan

ukuran kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan berisi tentang


3

ringkasan data keuangan perusahaan dan hasil kinerja selama satu tahun.

Laporan keuangan disusun berdasarkan kepentingan manajemen

perusahaan dan pihak lain yang mempunyai kepentingan pada data

keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan

adalah suatu informasi yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan

perusahaan. Laba merupakan indikator kinerja suatu perusahaan, karena

penyajian informasi yang dipaparkan merupakan fokus kinerja keuangan

yang penting. Para investor akan melihat kinerja perusahaan dari laporan

keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan berdasarkan kinerja

keuangan dan kinerja operasional perusahaan.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan menjadi acuan yang dapat

menguntungkan atau tidak menguntungkan pada suatu bisnis. Terukurnya

kinerja perusahaan untuk mengetahui segala informasi sangat dibutuhkan

para stakeholder maupun pihak lain yang berkepentingan. Perusahaan

yang telah mencapai tujuan dapat dilihat dari hasil kinerjanya sehingga

berbagai upaya akan dilakukan untuk mencapai kinerja yang baik. Salah

satu yang dilakukan oleh perusahaan agar mencapai kinerja yang baik dan

dapat terus berinovasi yaitu perusahaan secara efektif mengembangkan

sumber daya manusia yang berkualitas, teknologi yang handal, serta

hubungan baik dengan pelanggan dimana hal tersebut adalah elemen dari

intellectual capital.
4

Kinerja perusahaan akan dijadikan sebagai dasar pengambilan

keputusan bagi pihak internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan

perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan sangat penting untuk diukur dan

diketahui bagaimana tingkat perkembangannya karena merupakan tolak

ukur keberhasilan perusahaan. Informasi tentang kinerja keuangan berguna

untuk menetapkan kebijakan yang akan diambil oleh pihak manajemen

suatu perusahaan. Menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka

masuknya perusahaan asing ke pasar Indonesia menuntut perusahaan

dalam negeri untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Oleh karena itu,

informasi dan ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan sebagai modal untuk

menghadapi persaingan saat ini serta di masa yang akan datang.

Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

membuat perusahaan harus menyesuaikan segala bentuk perubahan

tersebut. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu dijadikan

sebagai kekuatan untuk menguasai pasar, sehingga diharapkan mampu

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

Sejak tahun 1990an, perhatian terhadap praktek pengelolaan aset tidak

berwujud (intangible asset) telah meningkat secara dramatis (Harrison dan

Sullvian, 2000). Salah satu pendekatan yang digunakan untuk pengukuran

intangible asset tersebut adalah intellectual capital yang telah menjadi

fokus perhatian dalam berbagai bidang, baik manajemen, teknologi

informasi, sosiologi maupun akuntansi (Guthri dan Petty, 2000). Pada saat

ini belum ada peraturan khusus yang mengatur mengenai pengukuran dan
5

pelaporan dari modal intelektual (Widyaningrum, 2004). Intellectual

capital semakin menjadi aset yang sangat bernilai dalam perkembangan

bisnis saat ini, namun laporan keuangan tradisional belum berhasil

menyajikan informasi mengenai intellectual capital. Intellectual capital

merupakan modal berbasis pengetahuan yang dimiliki perusahaan sebagai

landasan untuk tumbuh dan lebih unggul dari pada pesaing lainnya.

Intellectual capital adalah ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh

sumber daya manusia perusahaan atau karyawan yang tidak berwujud,

sehingga dapat memberikan nilai tambah pada suatu perusahaan.

Pengetahuan dibutuhkan dan penting untuk keberlangsungan hidup suatu

perusahaan, sehingga peran intellectual capital sangat vital bagi sebuah

perusahaan. Hal tersebut karena perusahaan mulai menyadari pentingnya

intellectual capital untuk menjadikan perusahaan lebih unggul dan

inovatif. Pemanfaatan dan pengelolaan intellectual capital yang baik akan

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga hal tersebut akan

menjadi nilai tambah bagi perusahaan dan nantinya akan tercapai

keunggulan kompetitif perusahaan.

Perusahaan memerlukan intellectual capital untuk mencapai tujuannya

dimana keberhasilan perusahaan dapat diukur dengan kinerja keuangan

perusahaan. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba,

sehingga mengakibatkan kinerja keuangan dijadikan sebagai tolak ukur

dalam keberhasilan suatu perusahaan. Kinerja keuangan digunakan untuk

menilai kondisi keuangan perusahaan dan prestasi perusahaan. Kinerja


6

keuangan dapat diukur dengan beberapa rasio keuangan. Rasio keuangan

perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas

yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dan mengukur

kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan pada

aset yang digunakan untuk operasional perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan Rasio profitabilitas yang akan digunakan yaitu Return On

Assets (ROA). Return on asset merupakan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba (Munawir, 2002). ROA berguna untuk melihat

efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada aset yang

dimilikinya. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar ROA,

maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan

semakin baik pula posisi perusahaan dari segi penggunaan asset. Semakin

tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh

keuntungan bersih. Hal tersebut akan menjadi daya tarik perusahaan

kepada investor karena tingkat pengembalian akan semakin besar.

Rasio profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (Return on Assets)

akan mengukur seberapa besar efektifitas pihak manajemen dalam

mengelola aset perusahaan dan mengukur tingkat pengembalian sebagai

bentuk evaluasi bagi pihak manajemen atas penggunaan aset. Apabila

perusahaan tidak mempunyai laba positif, maka investor tidak akan tertarik

untuk menginvestasikan dana. Profitabilitas juga berkaitan dengan usaha

dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan di masa

yang akan datang. Profitabilitas yang tinggi akan mencerminkan kinerja


7

keuangan yang semakin baik. Intellectual Capital dimanfaatkan oleh suatu

perusahaan untuk mempertahankan dan menaikkan profitabilitasnya.

Menurut Abidin (2000) dalam Kuryanto dan Syafruddin (2009), dalam

praktiknya modal intelektual masih belum dikenal secara luas di Indonesia,

dan cenderung menggunakan conventional based dalam membangun

bisnisnya sehingga produk yang dihasilkan masih miskin kandungan

teknologi. Perusahaan – perusahaan tersebut masih belum memberikan

perhatian terhadap human capital, structural capital, dan customer capital,

padahal ketiga elemen ini merupakan elemen utama pembangun modal

intelektual perusahaan (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Hal tersebut

dikarenakan minimnya informasi mengenai intellectual capital. Oleh

karena itu, diharapkan perusahaan - perusahaan tersebut mulai memahami

pentingnya modal intelektual yang berbasis manajemen pengetahuan.

Intellectual Capital (IC) merupakan materi intelektual yang telah

diformulasikan untuk menciptakan kekayaan dengan menghasilkan suatu

asset yang bernilai tinggi (Ulum, 2009). Di Indonesia, fenomena

Intellectual Capital (IC) mulai berkembang setelah munculnya PSAK

No.19 (revisi 2000) tentang aset tidak berwujud. Menurut PSAK No. 19,

aset tidak berwujud adalah aset non- moneter yang dapat diidentifikasikan

dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan pada pihak

lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI,2007).


8

Intellectual Capital (IC) telah mendapat perhatian banyak pihak

meskipun tidak dinyatakan secara empiris, semakin meningkat perhatian

terhadap Intellectual Capital (IC) berarti semakin meningkat kesadaran

perusahaan mengenai Intellectual Capital (Ulum,2008). Oleh karena itu,

jika perusahaan mengacu pada bisnis berdasarkan pengetahuan, maka

perusahaan di Indonesia dapat bersaing menggunakan keunggulan

kompetitif yang diperoleh melalui inovasi kreatif yang dihasilkan oleh

Intellectual Capital (IC) perusahaan. Perusahaan yang sukses adalah

perusahaan yang mengelola kemampuan berpikir dan pengetahuan sebagai

modal utama dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Oleh sebab itu,

perusahaan semakin mementingkan aset pengetahuan sebagai aset tidak

berwujud untuk menciptakan keunggulan kompetitif.

Intellectual Capital (IC) merupakan sumber daya yang berbeda pada

setiap perusahaan, sehingga tidak semua perusahaan dapat menirunya.

Komponen dalam Intellectual Capital (IC) dikelompokkan menjadi tiga,

yaitu human capital, structural capital, dan relational capital. Human

capital meliputi pengetahuan, keahlian, motivasi dan kompetensi yang

dimiliki oleh karyawan. Structural capital mencakup budaya perusahaan,

komputer software serta teknologi informasi. Relational capital mencakup

loyalitas konsumen, pelayanan jasa terhadap seluruh para konsumen, dan

hubungan baik dengan para pemasok. Modal intelektual adalah aset tidak

berwujud mengenai pengetahuan, informasi dan kompetensi yang dimiliki

oleh karyawan perusahaan yang dapat digunakan untuk memperoleh laba


9

sehingga dapat memengaruhi kinerja perusahaan baik saai ini maupun di

masa yang akan datang. Banyak peneliti yang mengemukakan bahwa

intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan,

namun hasil yang berbeda juga diungkapkan oleh peneliti lainnya.

Modal intelektual menekankan kapasitas sumber daya manusia yang

mempunyai ide, informasi, kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki oleh

karyawan. Sumber daya manusia memiliki peran penting untuk

menggerakkan perusahaan demi mencapai tujuan perusahaan karena

potensi yang dimiliki oleh karyawan lebih diutamakan dan dapat

dioptimalkan. Apabila potensi yang dimiliki oleh karyawan dapat

dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, maka akan menghasilkan

produktivitas yang tinggi sehingga akan meningkatkan keuntungan bagi

perusahaan. Keuntungan perusahaan yang meningkat akan meningkatkan

nilai ROA sehingga kinerja keuangan juga akan meningkat.

Kesulitan dalam pengukuran modal intelektual secara langsung

mengakibatkan keberadaannya dalam perusahaan sulit untuk diketahui.

Bertolak belakang dengan meningkatnya pengakuan intellectual capital

dalam mendorong nilai dan keunggulan kompetitif perusahaan, pengukuran

terhadap intellectual capital yang tepat belum dapat ditetapkan. Pulic

(2000) tidak mengukur secara langsung intellectual capital perusahaan,

namun mengajukan dan mengembangkan mengenai suatu ukuran secara

tidak langsung untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari

kemampuan intelektual perusahaan yaitu Value Added Intellectual


10

Coefficient (VAICTM) untuk mengukur intellectual capital perusahaan.

Metode (VAICTM) dirancang untuk menyediakan informasi mengenai

efisiensi penciptaan nilai dari asset berwujud dan tidak berwujud yang

dimiliki oleh sebuah perusahaan yaitu physical capital (VACA – value

added capital employed), human capital (VAHU – value added human

capital) dan structural capital (STVA – structural capital value added).

Pulic (1998) dalam Badingatus (2010) menyatakan bahwa intellectual

ability yang kemudian disebut dengan (VAICTM) menunjukkan bahwa

kedua sumber daya yaitu physical capital dan intellectual potential secara

efisien telah dimanfaatkan oleh perusahaan. Menurut Pulic (1998), tujuan

utama dalam ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah menciptakan

value added, maka dari itu untuk mendapatkannya dibutuhkan ukuran yang

tepat tentang physical capital (dana keuangan) dan intellectual potential

(karyawan yang mempunyai potensi atau kemampuan). Investor akan

memilih perusahaan yang dapat memberikan kemakmuran financial dengan

melihat kinerja keuangan melalui laporan keuangan. Terdapat beberapa

faktor yang memengaruhi kinerja keuangan perusahaan, dan salah satu

faktor yang diperhitungkan adalah Intellectual Capital. Manajemen suatu

perusahaan harus mengetahui petingnya pemanfaatan Intellectual Capital

demi kelangsungan hidup perusahaan untuk meningkatkan laba

perusahaan, akan tetapi perusahaan belum memaksimalkan penerapan dan

pengelolaan Intelectual Capital sebagai modal dalam meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan.
11

Perusahaan terus terdorong untuk mencari alat pengukuran yang tepat

terhadap Intellectual Capital (IC) perusahaan. VAIC merupakan metode

yang digunakan untuk mengukur kinerja Intellectual Capital perusahaan

dan relatif mudah dilakukan karena menggunakan akun - akun dalam

laporan keuangan perusahaan. Intellectual Capital di dalam suatu

perusahaan merupakan sumber daya pengetahuan yang didasari oleh

pelanggan, proses dan teknologi yang digunakan untuk menciptakan nilai

(Bukh et, al, 2005). Intellectual Capital akan digunakan perusahaan

sebagai aset yang berbasis pengetahuan yang terdiri dari pengalaman,

keahlian dan kemampuan sehingga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.

Intellectual Capital biasanya digunakan untuk membantu kelangsungan

bisnis perusahaan dalam rangka mencapai daya saing jangka panjang (Roos

et al, 2005).

Pada dasarnya, intellectual capital memengaruhi tingkat kinerja suatu

perusahaan. Menurut Ulum (2009) penciptaan nilai yang tidak berwujud

(intangible valus creation) harus mendapatkan perhatian yang cukup

karena hal tersebut berdampak sangat besar terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Apabila perusahaan bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan laba, maka pelayanan dan hubungan yang baik terhadap

pelanggan sangat diperlukan. Intellectual Capital merupakan sumber daya

yang unik sehingga menjadikan Intellectual Capital sebagai kunci bagi

perusahaan untuk menciptakan value added perusahaan dan tercapainya

keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki keunggulan


12

kompetitif dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan di lingkungan

bisnis.

Chen et al (2005) dalam Ulum (2008) menyarankan sebuah

pengukuran tidak langsung terhadap Intellectual Capital yaitu dengan

mengukur efisiensi dari nilai tambah yang dihasilkan oleh kemampuan

intelektual perusahaan yang dinamakan VAIC. VAIC merupakan metode

untuk mengukur kinerja Intellectual Capital perusahaan. Metode VAIC ini

relatif mudah dan memungkinkan untuk dilakukan karena menggunakan

data yang ada dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Metode VAIC

akan menggambarkan seberapa besar Intellectual Capital menambah nilai

perusahaan dari penggunaan aset tersebut. Penggunaan metode VAIC akan

memberikan peluang bagi perusahaan dan stakeholder untuk mengetahui

seberapa besar aset berwujud dan tidak berwujud memberikan nilai dan

seberapa efisien dalam memberikan keuntungan perusahaan.

Adapun beberapa penelitian mengenai Intellectual Capital (IC), salah

satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2005) yaitu

meneliti hubungan antara Value Added Intellectual Coefficient sebagai metode

untuk mengukur intellectual capital terhadap nilai perusahaan dengan

menggunakan variabel market to book value ratio dan kinerja keuangan

perusahaan diproksikan oleh return on equity (ROE), return on asset (ROA),

pertumbuhan pendapatan (GR) dan produktivitas karyawan (EP) pada

perusahaan publik di Taiwan Stock Exchange. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara modal


13

intelektual dan nilai pasar perusahaan. VAIC juga dapat digunakan sebagai

indikator untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang. Serupa

dengan penelitian Chen et al (2005), Tan et al (2007) berhasil membuktikan

bahwa intellectual capital berhubungan secara positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan maupun kinerja keuangan perusahaan di masa datang.

Penelitian yang serupa juga dilakukan di Indonesia oleh Ulum et al. (2008)

yang telah menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan

130 perusahaan sektor perbankan dengan metode Partial Least Square (PLS),

kinerja keuangan perusahaan di masa depan dan juga menguji pengaruh rata-

rata pertumbuhan intellectual capital (ROGIC) terhadap kinerja keuangan

perusahaan di masa depan. Kinerja keuangan perusahaan diproksikan oleh

Return On Assets (ROA), Asset Turn Over (ATO), dan Growth Revenue (GR).

Sebanding dengan penelitian Tan et al. (2007), hasil penelitian oleh Ulum

tersebut membuktikan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan. Intellectual capital juga berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan masa depan perusahaan, tetapi Rate of Growth of

Intellectual Capital (ROGIC) tidak berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan masa depan.

Pada penelitian Firrer dan William (2003) dalam Suhendah (2012) yang

menggunakan kinerja perusahaan, yaitu profitabilitas yang digambarkan

dengan return on asset (ROA), produktifitas digambarkan dengan rasio

penjualan dibagi total aset (ATO), dan nilai pasar digambarkan dengan market

to book value ratio (MB). Hasilnya menyatakan bahwa ada pengaruh positif

antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan. Belkaoui (2003)


14

melakukan penelitian untuk menguji intellectual capital pada kinerja

perusahaan multinasional di United States dan diperoleh hasil bahwa

intellectual capital memiliki pengaruh positif pada kinerja perusahaan.

Hasil penelitian-penelitian tersebut memberikan indikasi adanya manfaat

intellectual capital dan perlunya suatu penelitian empiris tentang

intellectual capital pada perusahaan-perusahaan go public di Indonesia.

Kuryanto dan Syafruddin (2008) meneliti pengaruh modal intelektual

terhadap kinerja keuangan perusahaan”. Hasil pada penelitian

menunjukkan bahwa modal intelektual tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan, serta tidak ada pengaruh pada tingkat pertumbuhan Intellectual

Capital (IC) sebuah perusahaan terhadap kinerja di masa depan. Jaluanto

dan Kurniyawan dalam Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang meneliti tentang

studi Intellectual Capital terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI tahun 2009 –

2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variabel

Intellectual Capital (IC) yang terdiri dari VACA terhadap kinerja keuangan

perusahaan sedangkan untuk variabel VAHU dan STVA menunjukkan

bahwa ada pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

Penelitian ini akan menggunakan perusahaan – perusahaan yang berada

pada sektor perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sebagai sampel penelitian. Alasan mengapa peneliti menggunakan

perusahaan di sektor perdagangan jasa karena mengacu pada saran


15

Ekowati, dkk (2012) untuk menggunakan sampel selain sektor manufaktur

dan perbankan. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar masih

mengandalkan modal fisik dalam kegiatan produksinya sehingga tidak

dapat mengeneralisir seluruh jenis perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan perdagangan dan jasa lebih mengandalkan intellectual capital

dalam kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat berkompetisi di

pasar global. Perusahaan perdagangan terus melakukan inovasi

menggunakan kemajuan teknologi untuk bersaing secara kompetitif.

Perusahaan jasa merupakan sektor yang melakukan pelayanan bergantung

pada intelektual, kecerdasan dan akal manusia serta merupakan industri

berbasis pengetahuan yang memanfaatkan inovasi – inovasi yang

diciptakannya sehingga memberikan nilai tersendiri atas produk dan jasa

yang dihasilkan bagi konsumen. Penelitian sebelumnya menyarankan

untuk menggunakan perusahaan di bidang IT, dimana industri tersebut

tidak memiliki banyak aset berwujud dan menghadapi keusangan produk

lebih cepat daripada perusahaan lain. Industri ini juga membutuhkan

inovasi yang tinggi dan mengandalkan kemampuan karyawannya dalam

melaksanakan kegiatan operasional bisnisnya.

Alasan penulis tertarik untuk menguji intellectual capital terhadap

kinerja keuangan perusahaan adalah karena saat ini perusahaan belum

melaporkan adanya intangible asset berupa intellectual capital khususnya

human capital yang memiliki kontribusi dalam menciptakan keunggulan

kompetitif untuk memenangkan persaingan bisnis yang sangat ketat.


16

Beberapa penelitian tentang Intellectual Capital telah membuktikan bahwa

Intellectual Capital mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan, artinya Intellectual Capital dapat menjadi salah satu

aset yang penting bagi perusahaan dalam penciptaan nilai dan kinerja

perusahaan. Penelitian ini diajukan untuk memperoleh gambaran dan

pemahaman yang komprehensif tentang Intellectual Capital serta

penerapannya dalam laporan keuangan perusahaan.

Keberagaman hasil yang diperoleh disebabkan karena adanya

perbedaan obyek penelitian, proksi variabel kinerja keuangan dan alat

analisis yang digunakan. Berdasarkan research gap yang terjadi, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang modal intelektual.

Objek penelitian ini terdapat pada perusahaan perdagangan jasa yang

terdaftar di BEI. Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka

masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “Pengaruh

Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perdagangan

Jasa di Bursa Efek Indonesia”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Intellectual Capital belum diketahui secara luas di Indonesia dan

perusahaan cenderung masih menggunakan conventional based

sehingga bisnisnya miskin kandungan teknologi.


17

2. Penerapan Intellectual Capital dalam peningkatan kinerja

keuangan perusahaan belum dapat dilaksanakan secara maksimal

oleh pihak perusahaan.

3. Hasil penelitian sebelumnya masih menunjukkan hasil yang belum

konsisten, sehingga dilakukan penelitian mengenai pengaruh

modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa

yang akan datang.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

pada penelitian ini penulis tidak akan membahas terlalu jauh untuk

menghindari perluasan permasalahan. Oleh karena itu, penelitian akan

terbatas pada pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan

perusahaan pada perusahaan perdagangan dan jasa yang terdaftar di BEI

dan konsisten mengumumkan laporan keuangan tahunan dengan periode

2013-2014.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah

di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan

perusahaan ?
18

2. Bagaimana pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan

perusahaan perdagangan jasa di masa depan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia ?

3. Bagaimana pengaruh Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC)

terhadap kinerja keuangan perusahaan perdagangan jasa di masa

depan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, batasan masalah dan rumusan masalah di

atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

keuangan perusahaan

2. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

keuangan perusahaan perdagangan jasa dan investasi di masa

depan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh Rate of Growth Intellectual Capital

(ROGIC) terhadap kinerja keuangan perusahaan perdagangan jasa

dan investasi di masa depan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.
19

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

tambahan bagi para investor mengenai pengelolaan Intellectual

Capital, sehingga dapat diterapkan pada perusahaan serta

memudahkan investor dalam mengambil keputusan investasi.

2. Bagi Manajemen

Penelitian ini diharapkan membantu pihak manajemen dalam

menentukan kebijakan – kebijakan yang akan diambil oleh

perusahaan melalui informasi yang didapat, sehingga dapat

memaksimumkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan

datang.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan

bahan referensi dan informasi pada penelitian – penelitian

selanjutnya mengenai kinerja keuangan perusahaan di masa yang

akan datang serta menambah wawasan dalam bidang ekonomi.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan

Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan

dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan suatu

perusahaan (Sukhemi,2007). Kinerja merupakan sebuah gambaran

prestasi yang akan dicapai suatu perusahaan dalam kegiatan

operasional. Kinerja keuangan perusahaan berupa gambaran dari

kondisi keuangan perusahaan yang dianalisis menggunakan rasio

keuangan. Dari analisis tersebut dapat diketahui bagaimana keadaan

keuangan perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja. Penilaian

kinerja keuangan adalah salah satu cara untuk memenuhi kewajiban

kepada penyandang dana dan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kinerja perusahaan dapat dilihat dari segi keuangan maupun non

keuangan. Kinerja perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran

tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba. Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari

banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh

manajemen (Sucipto,2003).

20
21

Laporan keuangan merupakan gambaran kondisi perusahaan yang

telah dicapai dalam periode tertentu. Laporan keuangan merupakan

ringkasan transaksi – transaksi keuangan yang sudah terjadi selama

satu tahun. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan

laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan, dan laporan

lain. Menurut Munawir (2002), laporan keuangan adalah alat yang

sangat penting dan digunakan untuk memperoleh informasi yang

berhubungan dengan posisi keuangan serta hasil yang telah dicapai

perusahaan. Dengan demikian laporan keuangan perusahaan dapat

digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.

Penilaian kinerja keuangan dapat menggunakan ukuran atau tolak

ukur tertentu. Ukuran yang lazim digunakan adalah rasio atau indeks

yang menghubungkan dua data keuangan. Jenis perbandingan rasio

masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang untuk perusahaan yang

sama. Rasio keuangan menjadi alat analisis data yang paling sering

digunakan dalam dunia keuangan. Rasio ini menghubungkan berbagai

perkiraan pada laporan keuangan sehingga dapat mempresentasikan

kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Analisis keuangan

merupakan alat untuk memahami laporan keuangan.

Bagi investor, informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan

dapat digunakan untuk melihat apakah perusahaan dapat

mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari

alternatif lain. Selain itu pengukuran kinerja keuangan dilakukan untuk


22

membuktikan kepada masyarakat, penanam modal, maupun pelanggan

bahwa perusahaan mempunyai kredibilitas yang baik. Value added

yang dianggap memiliki akurasi lebih tinggi akan dihubungkan dengan

return yang dianggap sebagai ukuran bagi shareholder. Dengan

demikian value added dan return dapat menjelaskan kekuatan teori

stakeholder dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja organisasi

(dalam Ulum,2008).

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk

mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio profitabilitas akan

menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aset, dan

utang pada hasil –hasil operasi (Brigham dan Houston, 2009). ROA

merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan total aset yang dimilikinya. Semakin besar ROA berarti

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik karena return

semakin besar.

Pada penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diukur dengan

menggunakan proksi return on asset (ROA). ROA adalah rasio

profitabilitas yang mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap rupiah

aset yang dimiliki perusahaan. ROA memperlihatkan kemampuan

perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset


23

operasional perusahaan. ROA merupakan indikator dari profitabilitas

perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba bersih.

ROA dapat dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aset

perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA, maka akan semakin efisien

perusahaan tersebut dalam menggunakan asetnya.

ROA seringkali dipakai oleh manajemen untuk mengukur kinerja

keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Nilai

ROA yang semakin mendekati 1, berarti semakin baik profitabilitas

perusahaan tersebut karena setiap aset yang dimiliki dapat

menghasilkan laba. Oleh karena itu, semakin tinggi nilai ROA maka

semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut. ROA yang

bernilai negatif disebabkan oleh laba perusahaan yang berada dalam

kondisi rugi. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa kemampuan dari

modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk

menghasilkan laba.

Rasio profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan

perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan

dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan.

Rumus rasio ini adalah ROA = EAT/ Total asset. Semakin tinggi rasio

ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan, ROA sering digunakan

untuk mengukur keseluruhan efektivitas manajemen dalam

menghasilkan laba dengan aset yang tersedia (Gitman, 2009)


24

3. Modal Intelektual

Beberapa definisi menurut pandangan para peneliti, intellectual

capital merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan

dan dapat digunakan sebagai value added bagi suatu perusahaan untuk

menghasilkan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan perusahaan.

Aset tidak berwujud yang termasuk dalam intellectual capital adalah

informasi, intellectual property, relasi pelanggan, loyalitas pelanggan

dan database. Intellectual Capital memiliki peran yang sangat penting

dan strategis di setiap perusahaan. Intellectual Capital adalah

pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (ability) yang dimiliki oleh

suatu kolektivitas sosial, seperti sebuah organisasi komunitas

intelektual, atau praktik profesional serta intellectual capital mewakili

sumber daya yang bernilai tinggi dan berkemampuan untuk bertindak

yang didasarkan pada pengetahuan, Moeheriono (2012).

Menurut Stewart (1997), definisi Intellectual Capital adalah suatu

sumber daya berupa pengetahuan yang didukung oleh proses informasi

untuk menjalin hubungan dengan pihak luar, sehingga menghasilkan

aset yang bernilai tinggi dan manfaat ekonomi di masa mendatang bagi

perusahaan. Menurut Mavridis (2004) dalam Baroroh (2013)

intellectual capital adalah suatu aset tidak berwujud yang mempunyai

kemampuan untuk memberikan nilai bagi perusahaan dan masyarakat

yang meliputi hak paten, hak cipta dan waralaba, serta hak atas

kekayaan intelektual. Roos et al (1997) menyatakan bahwa


25

intellectual capital mencakup semua proses dan menjadi asset tidak

berwujud dalam neraca meliputi merk dagang, paten, dan merk.

Brooking (1996) dalam Sawarjuwono (2003) mendefinisikan

intellectual capital sebagai kombinasi dari asset tidak berwujud

meliputi pasar, intellectual property (merek dagang dan paten), sumber

daya manusia, dan infrastruktur yang menjalankan fungsinya daam

perusahaan. Bontis (1998) mendefinisikan modal intelektual mencakup

semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka

untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan

kompetitif berkelanjutan. Modal intelektual diidentifikasi sebagai

perangkat tak berwujud (sumber daya, kemampuan dan kompetensi)

yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai.

Bontis et al (2010) menyatakan bahwa pada umumnya peneliti

membagi intellectual capital menjadi tiga komponen, yaitu : human

capital, structural capital, dan customer capital. Selanjutnya secara

sederhana human capital mencerminkan individual knowledge stock

suatu organisasi yang dipresentasikan melalui karyawannya.

Structural capital meliputi database, organizational chart, process

manual, strategies, routines, dan segala hal yang membuat nilai

perusahaan lebih besar dari nilai materialnya. Customer capital adalah

pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer

relationship dimana suatu organisasi mengembangkannya melalui


26

jalan bisnis. Ketiga komponen tersebut apabila dikelola dengan baik

akan menciptakan nilai tambah terhadap perusahaan (value creation).

Modal intelektual merupakan aset tidak berwujud (intangible

asset) yang tidak mudah diukur, karena itulah muncul konsep value

added intellectual capital (VAICTM) yang menjadi solusi untuk

mengukur dan melaporkan modal intelektual dengan mengacu pada

informasi keuangan perusahaan (Pulic, 1998:2000). Metode

pengukuran intellectual capital secara moneter yang banyak diadopsi

oleh banyak peneliti adalah VAIC yang dikembangkan oleh Pulic

(1998). Metode pengukuran ini berdasarkan value added yang

diciptakan dari kombinasi physical capital (VACA), human capital

(VAHU), dan structural capital (STVA). Brooking (1996) dalam

Ulum (2009) menawarkan definisi yang komprehensif dengan

menyatakan bahwa istilah intellectual capital diberikan untuk

kombinasi intangible assets yang membuat perusahaan dapat

berfungsi.

Menurut Hubert Saint-Onge dalam Stewart (1997) menjelaskan

bahwa modal intelektual dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu:

a. Human Capital (Modal Manusia)

Human Capital terdiri dari pengetahuan, ketrampilan, dan

kemampuan manusia yang dapat digunakan untuk menghasilkan

layanan profesional dan economic rent. Coff (1997) menjelaskan

tentang teori human capital ke dalam dua kategori:


27

1) Firm Specific Human Capital yang merupakan pengetahuan

mengenai rutinitas dan prosedur yang khas dan berbeda pada

setiap perusahaan yang membatasi nilai tersebut keluar dari

perusahaan tersebut.

2) Industry Specific Human Capital yang merupakan

pengetahuan rutinitas yang khas dan berbeda pada setiap

perusahaan dalam industri yang tidak dapat ditransfer ke industri

lain. Kategori ini memungkinkan seorang profesional dapat

pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya diseluruh

pasar.

b. Structural Capital (Modal Struktural)

Structural Capital merupakan kemampuan perusahaan atau

organisasi dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan

strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk

menghasilkan kinerja intelektual yang optimal.

c. Customer Capital (Modal Pelanggan)

Customer Capital adalah hubungan organisasi dengan orang-orang

yang berbisnis dengan organisasi tersebut. Saint-Onge dalam Stewart

(1997) memberi definisi customer capital sebagai kedalaman

(penetrasi), kelebaran (cakupan), dan keterkaitan (loyalti) dari

perusahaan. Edvinsson (dalam Stewart 1997) menambahkan customer

capital adalah kecenderungan pelanggan suatu perusahaan untuk tetap

melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut. Modal Pelanggan


28

adalah yang paling nyata dari ketiga jenis modal intelektual karena

berfungsi dalam menjembatani modal manusia agar mampu

menciptakan hubungan yang positif dengan konsumen, pasar, dan

lembaga-lembaga tertentu.

4. Resources Based Theory

Resources Based Theory pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt

(1984) dalam artikel pionernya yang berjudul “ A Resources- based

view of the firm”. Resources Based Theory adalah sumber daya pada

perusahaan yang dapat di jadikan keunggulan bersaing dan mampu

mengarahkan perusahaan untuk memiliki kinerja jangka panjang yang

baik. Teori ini membahas tentang sumber saya yang dimiliki

perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dapat mengolah,

mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Sumber

daya yang ada pada perusahaan dapat menciptakan nilai untuk bersaing

dengan competitor. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat

menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dalam mengambil peluang

kesempatan dan menghadapi ancaman sehingga perusahaan memiliki

keunggulan kompetitif yang berbeda dengan perusahaan lain untuk

menguasai pasar.

Menurut Barney (2001) sumber daya yang dimaksud dalam teori

ini adalah sumber daya yang bersifat bernilai, langka, tidak dapat ditiru

dan tidak tergantikan. Maksudnya bernilai adalah dapat digunakan


29

untuk aktivitas perusahaan, langka berarti hanya dimiliki oleh sedikit

perusahaan saja, tidak dapat ditiru artinya sumber daya dilindungi dari

kemungkinan ditiru oleh perusahaan lain dan tidak terganti artinya

sumber daya hanya dimiliki oleh perusahaan tertentu saja dan tidak

dapat diganti dengan produk lain.

Madhani (2009) dalam Kartikasari (2014) menyebutkan bahwa

menurut resources based theory, sumber daya dapat secara umum

didefinisikan untuk memasukkan aset, proses organisasi, atribut

perusahaan, informasi, atau pengetahuan yang dikendalikan oleh

perusahaan dan dapat digunakan untuk memahami dan menerapkan

strategi. Beberapa peneliti terdahulu telah mengklasifikasikan sumber

daya perusahaan sebagai sumber daya yang berwujud dan tidak

berwujud.

Barney (1991) mengkategorikan tiga jenis sumberdaya yaitu modal

sumber daya fisik (teknologi, pabrik dan peralatan), modal sumber

daya manusia (pelatihan, pengalaman, wawasan), dan modal sumber

daya organisasi (struktur formal). Dari penjelasan tersebut, modal

intelektual memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya yang unik

untuk menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan, sehingga

dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Nilai ini berupa

adanya kinerja yang semakin baik di perusahaan. Resource based

theory meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan apabila

perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang unggul. Dalam


30

menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif, perusahaan

dapat mengembangkan sumber daya yang dimiliki agar bernilai, tidak

mudah ditiru, tidak tergantikan, dapat diandalkan dan berbeda dari

perusahaan lain (Barney, 1991). Hal tersebut yang membuat

intellectual capital sebagai sumber daya merupakan kunci untuk

menciptakan value added bagi perusahaan.

Adanya sumber daya fisik berupa pabrik, teknologi, peralatan,

lokasi geografis, sumber daya manusia yang berpengalaman,

pengetahuan pegawai, dan sumber daya organisasional berupa struktur

organisasi dan hubungan sosial antar lingkungan eksternal dapat

dijadikan suatu keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan.

Resources Based Theory sangat tepat untuk menjelaskan penelitian

tentang Intellectual Capital, terutama dalam konteks yang

berhubungan terhadap kinerja Intellectual Capital dan nilai

perusahaan. Resource based theory merupakan suatu pemikiran yang

berkembang dalam teori manajemen strategik dan keunggulan

kompetitif perusahaan yang meyakini bahwa perusahaan akan

mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang unggul

(Solikhah, 2010).
31

5. Knowledge based theory

Knowledge based theory merupakan bagian dari resources based

theory yang mendukung adanya sumber daya lain selain sumber daya

fisik. Knowledge based theory memberikan landasan teoritis tentang

pentingnya modal intelektual bagi suatu perusahaan sesuai dengan

karakteristik yang melekat didalamnya yaitu pengetahuan yang

memberikan makna paling strategis di perusahaan, kegiatan dan proses

produksi di perusahaan melibatkan penerapan pengetahuan, dan

individu di dalam organisasi tersebut bertanggung jawab untuk

membuat, memegang, dan berbagi pengetahuan

(www.encyclopedia.com) ( dalam Kartikasari dan Hadiprajitno, 2014).

Knowledge based theory menganggap bahwa pengetahuan

merupakan sumber daya yang paling besar pengaruhnya terhadap

keberlangsungan sebuah perusahaan. Pendukung teori ini berpendapat

bahwa sumber daya dalam bentuk pengetahuan cukup kompleks dan

sulit ditiru oleh pesaing. Keberagaman pengetahuan dan kemampuan

yang dimiliki di antara perusahaan – perusahaan inilah yang menjadi

penentu kinerja perusahan dan keunggulan kompetitif yang

berkelanjutan (Tullio, 2006 dalam Sutomo, 2014).

Teori berbasis pengetahuan membentuk keterlibatan modal

manusia dalam kegiatan perusahaan. Hal tersebut dicapai melalui

peningkatan keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan

operasional. Dalam pandangan yang berbasis pengetahuan, maka


32

perusahaan mengembangkan pengetahuan baru yang penting untuk

keunggulan kompetitif. Pada era persaingan saat ini, perusahaan akan

menngembangkan pengetahuan baru yang lebih cepat daripada pesaing

mereka. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan

pengukuran knowledge asset (aset pengetahuan) adalah intellectual

capital yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang,

baik manajemen, teknologi, informasi, sosiologi maupun akuntansi

(Petty dan Gutrie, 2000). Perusahaan yang menerapkan knowledge

based business akan menciptakan suatu cara untuk mengelola

pengetahuan sebagai sarana untuk memperoleh penghasilan

perusahaan yang dapat berupa nilai tambah.

6. Stakeholder theory

Dalam definisi klasik Freeman dan Reed (1983) menyatakan

bahwa stakeholder adalah

“any identifiable group or individual who can affect the

achievement of an organization’s objective, or is affected by the

achievement of an organization’s objective”.

Teori ini menjelaskan bagaimana hubungan antara manajemen

perusahaan dengan para stakeholdernya. Menejemen perusahaan

diharapkan dapat bertanggung jawab dan dapat menyesuaikan kinerja

perusahaan sesuai dengan harapan dari para stakeholder. Penyesuaian

yang dimaksud adalah manajemen organisasi diharapkan


33

memaksimalkan penciptaan nilai dari aktivitas – aktivitas perusahaan

serta meminimalkan kerugian yang dapat berdampak bagi para

stakeholder. Para stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara

adil oleh perusahaan, dan manajemen harus mengelola perusahan

untuk keuntungan seluruh stakeholder (Deegan, 2004). Apabila kinerja

perusahaan dianggap baik, maka kepercayaan para stakeholder kepada

perusahaan akan meningkat. Hal tersebut dikarenakan stakeholder

menginginkan return dari investasi di perusahaan yang bersangkutan.

Deegan (2004) menyatakan bahwa teori stakeholder menekankan

akuntabilitas organisasi yang jauh melebihi kinerja keuangan atau

ekonomi sederhana.

Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu

manajemen perusahaan memahami lingkungan stakeholder mereka

dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan

hubungan-hubungan di lingkungan perusahaan mereka. Inti seluruh

teori ini adalah tentang apa yang akan terjadi ketika korporasi dan

stakeholder menjalankan hubungan mereka. Melalui pemanfaatan

seluruh potensi perusahaan, baik karyawan (human capital), aset fisik

(physical capital), maupun structural capital, maka perusahaan akan

mampu menciptakan value added bagi perusahaan. Dengan

meningkatkan value added tersebut, kinerja keuangan perusahaan akan

meningkat dan pertumbuhan perusahaan semakin baik sehingga nilai


34

perusahaan di mata stakeholder akan meningkat (Kartikasari dan

Hadiprajitno, 2014).

Dalam konteks menjelaskan konsep Intellectual Capital, teori

stakeholder harus dipandang dari kedua bidang yaitu pada bidang etika

(moral) maupun bidang manajerial. Penciptaan nilai dalam konteks ini

adalah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki perusahaan, baik

pada haryawan (human capital), aset fisik (physical capital), maupun

structural capital. Pengelolaan yang baik pada seluruh potensi tersebut

akan menciptakan value added bagi perusahaan yang kemudian dapat

mendorong kinerja perusahaan demi kepentingan stakeholder.

Teori stakeholder menyatakan bahwa seluruh stakeholder

mempunyai hak untuk memperoleh informasi mengenai aktifitas

perusahaan yang memengaruhinya. Para stakeholder berkepentingan

untuk memengaruhi manajemen dalam proses pemanfaatan seluruh

potensi yang dimiiki perusahaan. Pengelolaan yang baik dan maksimal

atas seluruh potensi ini perusahaan dapat menciptakan value added

untuk mendorong kinerja keuangan perusahaan yang merupakan

orientasi stakeholder dalam menginvestasi manajemen. Keakuratan

value added dan return dalam pengukuran kinerja menambah kekuatan

teori stakeholder.

Teori stakeholder menganggap bahwa stakeholder dianggap

memiliki posisi yang powerfull pada suatu perusahaan. Kelompok

stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan


35

dalam mengungkapkan atau tidak suatu informasi di dalam laporan

keuangan (Ulum et al. 2008). Stakeholder theory merupakan seluruh

aktivitas perusahaan bermuara pada penciptaan nilai atau value

creation serta pemanfaatan sumber daya intelektual memungkinkan

perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing dan meningkatkan

nilai tambah.

7. Legitimacy Theory

Teori legitimasi berhubungan erat dengan teori stakeholder. Teori

legitimasi menyatakan bahwa perusahaan secara berkelanjutan mencari

cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan norma

yang berlaku di masyarakat (Deegan, 2004). Menurut Deegan (2004)

dalam perspektif teori legitimasi, perusahaan akan secara sukarela

melaporkan aktivitasnya jika mamajemen menganggap bahwa hal

tersebut adalah yang diharapkan komunitas.

Teori legitimasi sangat erat hubungannya dengan stakeholder dan

pelaporan intellectual capital sebagai ukuran dari pelaporan tersebut.

Perusahaan akan terdorong untuk menunjukkan kapasitas intellectual

capital-nya dalam laporan keuangan untuk memperoleh legitimasi dari

publik atas kekayaan intelektual yang dimilikinya. Pengakuan

legitimasi publik menjadi penting untuk mempertahankan eksistensi

perusahaan dalam lingkungan sosial perusahaan.


36

Berdasarkan kajian tentang teori stakeholder dengan teori

legitimacy, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua teori tersebut

memiliki penekanan yang berbeda tentang pihak – pihak yang dapat

mempengaruhi pengungkapan informasi di dalam laporan keuangan

perusahaan. Teori legitimacy menempatkan persepsi dan pengakuan

publik sebagai dorongan utama dalam melakukan pengungkapan

informasi di dalam laporan keuangan. Sedangkan teori stakeholder

lebih mementingkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull.

Kelompok stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi

perusahaan dalam diungkapkannya atau tidak suatu informasi di dalam

laporan keuangan.

Teori stakeholder lebih tepat digunakan sebagai basis utama untuk

menjelaskan hubungan antara intellectual capital dan kinerja keuangan

perusahaan. Dalam pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki

stakeholders, bukan sekedar shareholder (Riahi-Belkaoui, 2003).

B. Penelitian yang Relevan

1. Baroroh (2013) dalam Jurnal Dinamika Akuntansi (JDA) Vol.5 No.2,

September 2013 yang berjudul “Analisis Pengaruh Modal Intelektual

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia”.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan saat ini dan di

masa yang akan datang serta pengaruh pertumbuhan modal intelektual


37

terhadap kinerja keuangan di masa yang akan datang. Penelitian ini

menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dengan periode tahun 2005 sampai dengan 2008. Metode

pengumpulan data yang digunakan yaitu metode purposive sampling.

Jumlah sampel menggunakan 57 perusahaan. Penelitian ini

menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) untuk menguji

pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan saat

ini dan di masa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Intellectual Capital (IC) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan saat ini dan di masa yang akan datang

serta rata – rata pertumbuhan modal intelektual berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

Saran yang diberikan untuk peneliti selanjutnya adalah untuk

mendapatkan hasil yang lebih maksimal sebaiknya menggunakan rasio

pasar lainnya seperti EPS atau market value. Disamping itu, instrumen

yang digunakan sebaiknya ditambah berupa kuesioner untuk

mengetahui seberapa jauh Intellectual Capital (IC) karyawan yang

sebenarnya.

2. Kuryanto dan Syafruddin dalam Jurnal Akuntansi dan Auditing Vol 5,

No.2, Mei, 2009 yang berjudul “ Pengaruh Modal Intelektual terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan”. Hasil pada penelitian menunjukkan

bahwa modal intelektual tidak berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan, tidak ada pengaruh pada tingkat pertumbuhan Intellectual


38

Capital (IC) sebuah perusahaan terhadap kinerja di masa depan.

Kontribusi Intellectual Capital (IC) untuk sebuah kinerja masa depan

perusahaan akan berbeda sesuai dengan jenis industrinya. Saran untuk

peneliti selanjutnya adalah sampel yang dipilih sebaiknya dari

perusahaan yang termasuk new economy karena Intellectual Capital

(IC) tampak jelas dalam perusahaan tersebut.

3. Ningrum dan Rahardjo dalam Diponegoro Juornal of Accounting

Vol.1 No.2 tahun 2012 yang berjudul “Analisis Pengaruh Intellectual

Capital dan Corporate Governance terhadap Financial

Performance”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

Intellectual Capital (IC) yang diukur dengan VAIC diperoleh

berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA, sehingga hipotesis 1

dapat diterima. Pada hasil empiris ada beberapa keterbatasan

diantaranya yaitu proksi yang digunakan untuk mengukur kinerja

keuangan perusahaan terbatas pada ROA. Selain diproksikan

menggunakan ROA, kinerja keuangan dapat diproksikan dengan

market to book value ratio (MB), earnings per share (EPS) dan return

of equity (ROE). Jangka waktu pengamatan yang pendek yaitu 3 tahun

dengan lag 1 tahun membuat perusahaan yang dijadikan sampel

menjadi sangat terbatas.

4. Kartikasari dan Hadiprajitno dalam Diponegoro Journal of Accounting

Vol.3 No.1 tahun 2014 meneliti tentang pengaruh modal Intelektual

terhadap kinerja perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah


39

mengukur pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dengan menggunakan

(VAICTM). Variabel dependen yang digunakan yaitu Capital Adequacy

Ratio (CAR), Return on Assets (ROA), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR). Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Tan et al

(2007) yang menyatakan ada pengaruh positif antara modal intelektual

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil olah data yang diperoleh

menunjukkan bahwa modal intelektual tidak memiliki hubungan yang

erat terhadap kinerja perusahaan di masa depan. Hasil penelitian ini

sesuai dengan hasil penelitian Kuryanto (2008) yang mengungkapkan

jika sulit untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan di masa yang

akan datang. Namun berbeda dengan hasil penelitian Tan et al (2007)

dimana dinyatakan bahwa semakin tinggi Intellectual Capital (IC)

sebuah perusahaan, maka akan semakin tinggi kinerja keuangan masa

depan perusahaan.
40

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan

Modal intelektual digolongkan sebagai aset tak berwujud yang

penting bagi kinerja keuangan. Intellectual Capital (IC) dapat berperan

penting dalam meningkatkan kinerja keuangan. Intellectual Capital

(IC) merupakan sumber daya yang terukur untuk peningkatan

competitive advantages sehingga dapat memberikan kontribusi

terhadap kinerja keuangan perusahaan (Chen, dkk ,2005). Firer (2003);

Chen et al (2005); Tan et al (2007) telah membuktikan bahwa

Intellectual Capital (VAICTM) mempunyai pengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan. Apabila modal intelektual merupakan

sumber daya yang dapat diukur untuk peningkatan competitive

advantage, maka akan memberikan kontribusi terhadap kinerja

keuangan perusahaan (dalam Ulum, 2007).

Pengaruh IC terhadap kinerja keuangan perusahaan diwakili oleh

ROA. Pengukuran kinerja dengan ROA untuk mengetahui efektivitas

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan

sumber daya atau aset yang dimilikinya. Berdasarkan resourced based

theory, IC yang dimiiki oleh perusahaan dapat menciptakan nilai

tambah yang mampu memberikan keunggulan kompetitif

dibandingkan para pesaingnya, sehingga hal tersebut diharapkan dapat

meningkatkan penjualan. Penggunaan dan pengelolaan IC yang baik


41

dapat menghasilkan sumber daya yang efisien dan ekonomis, sehingga

dapat memperkecil biaya operasional dan akan meningkatkan laba

perusahaan. Hal tersebut disesuaikan dengan stakeholder theory dan

knowledge based theory yaitu jika perusahaan dapat mengembangkan

dan memanfaatkan serta mengelola pengetahuan yang dimiliki untuk

memingkatkan laba, maka hal tersebut menguntungkan bagi para

stakeholder. Semakin tinggi kemampuan IC maka cenderung memiliki

kinerja yang baik dan laba semakin meningkat, sehingga terjadi

peningkatan nilai ROA yang mencerminkan bahwa profitabilitas

mengalami kenaikan. Intellectual Capital diyakini dapat berperan

penting dalam peningkatan profitabilitas perusahaan.

Penerapan modal intelektual yang efisien mampu menciptakan

produktivitas yang tinggi pada karyawan, sehingga produktivitas

tersebut mampu menghantarkan perusahaan mencapai kinerja

keuangan yang lebih baik. Berdasarkan sudut pandang resourced

based theory, jika perusahaan mampu mengelola sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan, maka dapat menciptakan nilai tambah dan

keuanggulan kompetitif dibandingkan para pesaingnya. Sumber daya

yang dimaksud adalah sumber daya manusia atau karyawan yang

memiliki ketrampilan dan kompetensi tinggi sehingga merupakan

keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Perusahaan yang mampu

mengelola dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh karyawan

dengan baik maka produktivitas karyawan akan meningkat. Apabila


42

produktivitas karyawan meningkat, perusahaan akan mandapatkan laba

sehingga nilai ROA akan meningkat. Meningkatnya laba perusahaan

dengan tingginya nilai ROA, maka kinerja keuangan perusahaan juga

akan meningkat.

2. Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan di masa depan

Intellectual Capital (VAICTM) tidak hanya berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan tahun berjalan, bahkan IC (VAICTM) juga

dapat memprediksi kinerja keuangan perusahaan di masa depan (dalam

Ulum, 2007). Oleh karena itu kinerja keuangan perusahaan di masa

depan sama pentingnya dengan kinerja keuangan perusahaan di tahun

sebelumnya. Perusahaan yang mampu mempertahankan dan

meningkatkan kinerja keuangannya dapat semakin menguntungkan

perusahaan. Hal tersebut juga dapat menarik investor untuk

menanamkan modalnya pada perusahaan setelah melihat konsistensi

perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja

keuangannya. Jika perusahaan dapat mengelola, memanfaatkan serta

mengembangkan Intellectual Capital (IC) yang dimiliki, maka ROA

akan meningkat (dalam Ningrum dan Rahardjo, 2012). Dalam

penelitian Ulum (2008) Intellectual Capital (IC) digunakan sebagai

alat untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan di masa

mendatang. Dalam hal ini, Intellectual Capital (IC) diuji terhadap


43

kinerja keuangan perusahaan. Peningkatan ROA akan

mengindikasikan peningkatan kinerja keuangan perusahaan sehingga

menghasilkan keuntungan kompetitif bagi perusahaan.

Hasil penelitian Baroroh (2013) menjelaskan bahwa STVA dan

VACA sebagai indikator dari VAICTM mampu memberikan pengaruh

terhadap kinerja keuangan di masa mendatang yang diwakili oleh ROE

dan ROA. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan proses rutinitas

perusahaan yang terstruktur, teknologi dan sistem operasional yang

memadai serta prosedur kerja yang baik mampu mengoptimalkan

kemampuan intelektual modal fisik (employed) yang ada serta mampu

meningkatkan nilai tambah perusahaan sehingga dapat menghantarkan

perusahaan pada kinerja keuangan masa depan yang lebih baik.

Pengelolaan aset secara efisien dan pemanfaatan modal yang

diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Perusahaan yang mampu memberdayakan keahlian, pengetahuan,

kompetensi, jaringan dan intelektual karyawannya untuk menciptakan

value added bagi perusahaan akan mampu meningkatkan kinerja pada

tahun yang sama serta pada masa yang akan datang.

Pengelolaan dan pemanfaatan IC yang maksimal dan seimbang

akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dengan

meningkatnya kinerja keuangan perusahaan, maka tingkat kepercayaan

investor terhadap keberlangsungan perusahaan juga meningkat. Hal


44

tersebut didasarkan karena investor akan menilai bahwa perusahaan

tersebut berpotensi mendapat profit yang tinggi di masa depan.

3. Pengaruh tingkat pertumbuhan Intellectual Capital (IC) terhadap

Kinerja Keuangan di masa depan

Apabila sebuah perusahaan memiliki Intellectual Capital (IC)

VAICTM yang lebih tinggi, maka akan cenderung memiliki kinerja

masa depan yang lebih baik, logikanya tingkat pertumbuhan dari

modal intelektual Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC) juga

akan memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan di masa

depan. Tan et al (2007) membuktikan bahwa Rate of Growth

Intellectual Capital (ROGIC) berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Hasil penelitian

Baroroh (2013) menunjukkan bahwa nilai rata – rata ROA yang selalu

naik setiap tahunnya berarti kinerja keuangan yang diproksikan oleh

ROA cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan menunjukkan

kinerja yang lebih baik. Nilai rata – rata ROGIC yang terus naik

manunjukkan bahwa value added yang diberikan modal intelektual

semakin meningkat pertumbuhannya dari tahun ke tahun dan SDM

semakin berkontribusi dalam pemberian value added bagi perusahaan.


45

D. Paradigma Penelitian

Model Kerangka Pemikiran Teoritis

VACA H1
VAHU Intellectual Company’s ROA
Capital Performance
(VAICTM) (PERF)
STVA
Gambar 1. Paradigma Penelitian H1

VACA
Intellectual
VAHU Capital
(VAICTM) H2
STVA Future
Company’s
Performance ROA
(t+1)
R-VACA
Rate of H3
R-VAHU Growth IC
(ROGIC)

R-STVA

Gambar 2. Paradigma Penelitian H2 dan H3

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dari kajian teoritis yang telah

diuraikan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H1 : Intellectual Capital (IC) yang diproksikan oleh Value Added

Intellectual Coefficient berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan
46

H2 : Intellectual Capital (IC) yang diproksikan oleh Value Added

Intellectual Coefficient berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan di masa depan.

H3 : Intellectual Capital (IC) yang diproksikan oleh Rate of Growth

Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan di masa depan.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan

menggunakan data yang berbentuk angka pada analisis statistiknya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel

independen yaitu komponen Intellectual Capital terhadap variabel

dependen yaitu kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan tingkat

kedudukan variabel, maka penelitian ini bersifat asosiatif kausal, yaitu

penelitian yang mengetahui hubungan atau pengaruh sebab-akibat dari

variabel independen terhadap variabel dependen (Umar, 2005). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yang

diproksikan dengan ROA, sedangkan variabel independennya adalah

modal intelektual yang diproksikan dengan Value Added Intellectual

Coefficient dan Rate of Growth Intellectual Capital.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel terikat

(dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan, sedangkan variabel

independennya adalah tiga komponen pembentuk Intellectual Capital

yaitu Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human

47
48

Capital (VAHU) dan Structural Capital Value Added (STVA) serta Rate

of Growth Intellectual Capital (ROGIC). Berikut adalah penjelasan

mengenai masing – masing variabel dalam penelitian ini :

1. Variabel Dependen

Variebel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas)

(Sugiyono,2011). Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah

kinerja keuangan menggunakan proksi profitabilitas Return on

Assets (ROA)(Chen et al, 2005). ROA lebih dipilih daripada ROE

karena total ekuitas yang merupakan denominator ROE adalah satu

komponen dari VACA. Apabila menggunakan ROE, maka akan

terjadi double counting atas akun yang sama yaitu ekuitas.

ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan

dalam pemanfaatan total aset (Chen et al,2005) dalam Ulum

(2007). Return on Assets (ROA) merupakan perbandingan antara

laba setelah pajak terhadap total aset perusahaan dalam

kegiatannya menghasilkan laba yang dinyatakan dalam persentase.

Menurut Munawir (2002) Return on Assets (ROA) akan mengukur

tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total aktiva yang

digunakan, sehingga akan menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh laba. Sementara itu, proxy dari Return on Assets

dapat dihitung dengan rumus (Munawir,2002) :

Laba setelah pajak


ROA =
Total Aset
49

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah modal

intelektual yang diproksikan dengan VAIC dan Rate of Growth

Intellectual Capital (ROGIC). Intellectual Capital yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah kinerja Intellectual Capital yang

dihitung berdasarkan value added yang diciptakan oleh Value

Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital

(VAHU) dan Structural Capital Value Added (STVA). Kombinasi

dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama

VAICTM yang dikembangkan oleh Pulic (1998,1999,2000). Konsep

ini telah diadopasi oleh Firer Williams (2003); Mavridis (2004);

Chen et al (2005); Kamath (2007); dan Tan et al (2007) dalam

Ulum (2007).

Tahapan dalam perhitungan VAIC adalah sebagai berikut :

a. Value Added (VA)

Value added merupakan selisih antara output dan input.

Dimana output merupakan total penjualan dan pendapatan lain,

sedangkan input yaitu beban dan biaya – biaya ( selain beban

karyawan). Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan sebagai usaha utamanya, dimana penjualan

menawarkan suatu produk dengan adanya imbal hasil. Beban

penjualan merupakan biaya – biaya yang diperlukan dalam


50

rangka kegiatan penjualan oleh perusahaan, sedangkan

pendapatan merupakan aliran penerimaan kas atau harta lain

yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang

atau pemberian jasa. Pendapatan lain adalah pendapatan non

operasi yang diterima perusahaan yang tidak ada hubungannya

dengan usaha pokok yang dilakukan oleh perusahaan. VA

dihitung sebagai selisih antara output dan input (Pulic,1999)

VA = OUT – IN

Keterangan :
VA = Value Added
OUT = Output (total penjualan dan pendapatan lain)
IN = Input (beban penjualan dan biaya – biaya selain
beban karyawan)

b. Value Added Capital Employed (VACA)

VACA adalah adalah sebuah indikator untuk VA yang

diciptakan oleh satu unit physical capital (CE). Rasio ini

menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari

physical capital (CE) terhadap value added dengan formula

sebagai berikut:

VACA = VA/CE

Keterangan :
VACA = Value Added Capital Employed
VA = Value Added
CE = Capital Employed (ekuitas, laba bersih)
51

c. The Human Capital Coefficient (VAHU)

VAHU menunjukkan seberapa besar VA dapat

dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga

kerja. Jadi hubungan antara VA dan HC mengindikasikan

kemampuan HC membentuk nilai dalam sebuah

perusahaan. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat

oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap

value added dengan formula sebagai berikut:

VAHU = VA/HC

Keterangan :
VAHU = Value Added Human Capital
VA = Value Added
HC = Human Capital (beban karyawan)

Beban karyawan dalam penelitian ini termasuk gaji,

bonus, pelatihan, dan biaya – biaya lain yang bersangkutan

dengan tenaga kerja dan tercantum dalam laporan keuangan

perusahaan.

d. Structural Capital Coefficient (STVA)

STVA menunjukkan kontribusi modal struktural (SC) dalam

pembentukan nilai. Dalam model Pulic, SC merupakan VA

dikurangi HC. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan

untuk menghasilkan setiap rupiah dari value added dengan

formula sebagai berikut:

STVA = SC/VA
52

Keterangan :
STVA = Structural Capital Value Added
VA = Value Added
SC = Structural Capital (VA - HC)

e. Value Added Intellectual Coefficient

VAIC merupakan indikasi kemampuan intelektual sebuah

perusahaan yang dianggap sebagai BPI (Business Performance

Indicator). Keunggulan dari metode VAIC adalah data yang

dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber.

VAIC merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya,

yaitu: VACA, VAHU, dan STVA.

VAIC™ = VACA + VAHU + STVA

f. Rate of Growth Intellectual Capital

Variabel independen selain VAICTM adalah Rate of

Growth Intellectual Capital (ROGIC) yang merupakan selisih

antara nilai IC dari tahun ke-t dengan nilai tahun ke- t-1. Rata –

rata pertumbuhan intellectual capital atau rate of growth

intellectual capital yang biasa disingkat ROGIC dapat dihitung

dengan rumus :

ROGIC = VAICTM t – VAICTM t-1


53

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor perdagangan jasa yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengamatan dilakukan selama 2 tahun

yaitu tahun 2013 dan 2014. Pemilihan periode penelitian dengan

pertimbangan ketersediaan data mutakhir. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder dari laporan keuangan perusahaan

sektor perdagangan dan jasa pada periode 2013 – 2014. Waktu penelitian

dilakukan pada bulan April sampai Juni tahun 2016 .

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua sektor

perdagangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode

pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode

purposive sampling akan membatasi sampel yang akan dipilih berdasarkan

kriteria tertentu. Dalam pemilihan sampel ini, terdapat beberapa kriteria

yang akan ditetapkan pada penelitian ini antara lain :

a. Perusahaan sektor perdagangan jasa yang sudah dan masih

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2014.

b. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap

dari periode 2013 - 2014.

c. Perusahaan memiliki laba positif dalam setiap laporan

keuangannya.
54

d. Perusahaan menggunakan satuan rupiah dalam laporan keuangan

tahunan perusahaan

Kelompok industri yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Sektor perdagangan yaitu sektor perdagangan eceran, sektor

perdagangan besar dan barang produksi.

b. Sektor jasa yaitu sektor advertising, printing, dan media; sektor jasa

komputer dan perangkatnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Indriantoro dan Supomo (2002) mengatakan bahwa jenis data sebuah

penelitian akan berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang

digunakan untuk memperoleh data penelitian. Penentuan metode

pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan sumber data penelitian yang

dibutuhkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang dikumpulkan dengan cara metode dokumentasi. Metode

dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan, mencatat dan menghitung

data – data yang berhubungan dengan penelitian. Laporan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang

diperoleh melalui situs resmi BEI yaitu Indonesia Stock Exchange

(www.idx.co.id).
55

F. Teknik Analisis Data

VAICTM yang diformulasikan oleh Pulic (1998,1999,2000) digunakan

untuk menentukan efisiensi dari tiga model Intellectual Capital, yaitu

physical capital, structural capital dan human capital. Dalam konteks ini,

komponen yang digunakan adalah VACA, VAHU dan STVA sebagai

satuan yang terpilih.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least

Square (PLS). Partial Least Square (PLS) yaitu metode yang mampu

menganalisis variabel laten, variabel indikator dan kesalahan pengukuran

secara langsung. PLS dikembangkan sebagai alternatif apabila teori yang

digunakan lemah atau indikator yang tersedia tidak memenuhi model

pengukuran reflektif. Wold (1985) sebagai pengembang PLS menyebutkan

bahwa PLS sebagai “Soft Modelling”. PLS merupakan metode analisis

yang powerfull karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak

banyak membutuhkan asumsi, dan ukuran sampel tidak harus besar. Selain

dapat digunakan untuk konfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk

membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untuk

pengujian proposisi.

PLS merupakan metode penyelesaian structural equation modelling

(SEM) yang dalam hal ini lebih tepat dibandingkan dengan teknik – teknik

SEM lainnya seperti : LISREL, AMOS, EQS, COSAN, dan EZPATH.

Jumlah sampel yang kecil, potensi distribusi variabel tidak normal, dan

penggunaan indikator formative dan reflecsive membuat PLS lebih sesuai


56

untuk dipilih dibandingkan dengan misalnya , maximum likehood SEM

(Ulum, 2008).

Pemilihan metode PLS didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam

penelitian ini terdapat dua variabel laten yang dibentuk dengan indikator

formative, dan bukan refleksif. Model refleksif mengasumsikan bahwa

konstruk atau variabel laten memengaruhi indikator, dimana arah

hubungan kausalitas dari konstruk ke indikator atau manifes

(Ghozali,2006). Lebih lanjut Ghozali (2006) menyatakan bahwa model

formatif mengasumsikan bahwa indikator – indikator memengaruhi

konstruk, dimana arah hubungan kausalitas dari indikator ke konstruk.

Dalam penelitian ini, baik variabel independen (VAICTM) maupun

variabel dependen (kinerja keuangan), keduanya dibangun dengan

indicator formative. Oleh karena itu, penelitian ini memilih menggunakan

PLS karena program analisis lainnya tidak mampu melakukan analisis atas

latent variable dengan indicator formative (Ghozali,2006).

Terdapat dua bagian analisis yang harus dilakukan dalam penggunaan

metode PLS, yaitu :

1. Menilai outer model atau measurement model

Pengujian outer model merupakan metode pengukuran yang

menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Diasumsikan

bahwa antar indikator tidak saling berkorelasi, maka ukuran

internal konsistensi reliabilitas (cronbach alpha) tidak diperlukan

untuk menguji reliabilitas konstruk formatif (Ghozali,2006). Hal


57

ini berbeda dengan indikator refleksif yang menggunakan tiga

kriteria untuk menilai outer model, yaitu convergent validity,

composite reliability dan discriminant validity.

Lebih lanjut Ghozali (2006) menyatakan bahwa karena

konstruk formatif pada dasarnya merupakan hubungan regresi dari

indikator ke konstruk, maka cara menilainya adalah dengan melihat

nilai koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien regresi

tersebut. Hasil uji outer model dibandingkan dengan nilai t tabel .

Nilai weight yang disarankan adalah di atas 0,05 dan t-statistic di

atas 1,645 untuk α = 0,05 (one tailed). Persamaan outer model

formative adalah sebagai berikut:

a) Variabel eksogen

VAICTM = β0 + β1VACA + β2VAHU + β3STVA + δξ


ROGIC = β0 + β1RVACA + β2RVAHU + β3RSTVA + δξ

b) Variabel endogen

Knj = β0 + β1ROA + δη
Keterangan:
VAICTM : Intellectual Capital (konstruk laten eksogen)
ROGIC : Rate of Growth Intellectual Capital (konstruk laten
eksogen)
Knj : Kinerja Keuangan (konstruk laten endogen)
VACA : Value Added Capital Employed
VAHU : Value Added Human Capital
STVA : Structural Capital Value Added
ROA : Return on Assets
β0,β1, β2,β3 : koefisien regresi
δξ : residual dengan regresi variabel laten eksogen
δη : residual dengan regresi variabel laten endogen
58

Variabel eksogen merupakan variabel yang nilainya tidak

dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel lain dalam sebuah model

atau dapat dikenal sebagai variabel independen. Variabel endogen

merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi dan ditentukan oleh

variabel lain dalam model atau dikenal sebagai variabel dependen.

2. Menilai inner model atau structural model

Inner model menggambarkan hubungan antara variabel laten

berdasarkan teori substantif (Ghozali, 2008). Model persamaan

dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut :

Knj(η) = β0 + γξ +VAICTM+ξ

Knj(η) = β0 + γξ + ROGIC+ξ

Keterangan:
Knj(η) : Kinerja Keuangan (variabel laten endogen)
β0 : konstanta
β : koefisien pengaruh variabel endogen terhadap eksogen
γξ : koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap endogen
VAIC (ξ) : Value Added Intellectual Coefficient (variabel laten
eksogen)
ROGIC (ξ) : Rate of Growth Intellectual Capital (konstruk laten
eksogen)
ξ : error

Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-Square

untuk konstruk dependen, dan uji t serta signifikansi dari koefisien

parameter jalur structural (Ghozali, 2006). Dalam menilai model

dengan PLS dimulai dengan melihat R-Square untuk setiap

variabel laten dependen. Perubahan nilai R-Square dapat

digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen


59

tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai

pengaruh yang substantif. Pengaruh besarnya f2 dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2006).

𝑅 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑−𝑅 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑
F2 =
1− 𝑅 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑

Dimana R2included dan R2excluded adalah R-square dari variabel

laten dependen ketika prediktor variabel laten digunakan atau

dikeluarkan di dalam persamaan structural. Gambar 2 merupakan

bentuk model pengujian hipotesis 1 (H1) dengan menggunakan alat

analisis PLS. Pada H1, variabel independen Intellectual Capital

yang diproksilan dengan VAICTM dihubungkan dengan variabel

dependen (company’s performance) pada tahun yang sama (2012

dengan 2012, 2013 dengan 2013, dan 2014 dengan 2014).

VACA
H1
Intellectual Company’s
VAHU Capital Performance ROA
(VAICTM) (PERF)

STVA

Gambar 3. Model Pengujian dengan PLS untuk H1

Pengujian hipotesis 2 dan hipotesis 3 dengan menggunakan alat

analisis PLS ditunjukkan dalam gambar 3. Pada H2, variabel

Intellectual capital yang diproksikan dengan VAICTM dihubungkan

dengan variabel dependen (company’s performance) dengan lag 1

tahun (2013 dengan 2014, dan 2014 dengan 2015). Demikian pula
60

dengan H3, rata – rata pertumbuhan modal intelektual (ROGIC)

tahun 2013 dihubungkan dengan PERF 2014, dan ROGIC 2014

dihubungkan dengan PERF 2015.

VACA
Intellectual
VAHU Capital
(VAICTM) H2
STVA Future
Company’s
ROA
Performance
(t+1)
R-VACA
Rate of H3
R-VAHU Growth IC
(ROGIC)

R-STVA

Gambar 4. Model Pengujian dengan PLS untuk H2 dan H3

Pengambilan keputusan atas penerimaan atau penolakan hipotesis

dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Melihat nilai outer weight masing – masing indikator dan nilai

signifikansinya. Nilai weight yang disarankan adalah di atas 0,50

(positif) dan T-statistic di atas 1,282 untuk p < 0,10; 1,645 untuk p <

0,05; dan 2,326 untuk p < 0,01 (one tailed).

2. Melihat nilai inner weight dari hubungan antar variabel laten. Nilai

weight dari hubungan tersebut harus menunjukkan arah positif dengan

nilai t-statistic di atas 1,282 untuk p < 0,10; 1,645 untuk p < 0,05; dan

2,326 untuk p < 0,01 (one tailed).


61

3. Hipotesis alternatif (Ha) diterima jika nilai weight dari hubungan antar

variabel laten menunjukkan arah positif dengan nilai t-statistic di atas

1,282 untuk p < 0,10; 1,645 untuk p < 0,05; dan 2,326 untuk p < 0,01.

Ho gagal untuk ditolak jika nilai weight dari hubungan antar variabel

laten menunjukkan arah negatif dan nilai t-statistic di bawah 1,282

untuk p < 0,10; 1,645 untuk p < 0,05; dan 2,326 untuk p < 0,01.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Deskripsi Data Objek Penelitian

Bab ini akan menyajikan mengenai prosedur pemilihan sampel,

deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

Pengujian data menggunakan model analisis Partial Least Square (PLS)

dengan software terbaru yaitu SmartPLS 3.

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal

intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yang

diproksikan oleh profitabilitas dengan indikator ROA, sedangkan

variabel independen yang digunakan adalah Rate of Growth

Intellectual Capital dan Intellectual Capital yang diproksikan oleh

VAIC dengan indikator yang membentuknya yaitu VACA, VAHU dan

STVA.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs

www.idx.co.id berupa laporan keuangan tahunan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2014. Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan perdagangan jasa yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2014 sebanyak 112

perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan

62
63

dengan menggunakan purposive sampling yang membatasi penilaian

sampel berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Perusahaan

yang telah memenuhi kriteria dan menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah:

Tabel 1. Sampel Penelitian

Perusahaan perdagangan jasa yang terdaftar di BEI 112

Perusahaan perdagangan jasa yang tidak memenuhi kriteria 69

Jumlah sampel yang digunakan 43

Sumber: Data Sekunder diolah (2016)

Sampel pada tabel di atas menunjukkan perusahaan yang telah

memenuhi kriteria dan mempunyai kelengkapan data pada laporan

keuangan tahunannya. Penelitian ini menggunakan data perusahaan

perdagangan jasa sebanyak 112 perusahaan periode 2013 – 2014 yang

kemudian dilakukan penyaringan data dengan menyesuaikan kriteria

sampel sehingga menghasilkan sampel sebanyak 43 perusahaan yang

dinyatakan layak sebagai sampel.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu Partial Least

Square dengan software SmartPLS 3 yang dibuat oleh Universitas

Hamburg. Deskriptif data pada penelitian ini akan menyajikan

penjelasan dan gambaran mengenai modal intelektual dan kinerja

keuangan perusahaan pada periode pengamatan 2013 – 2014.


64

2. Statistik Deskriptif

Langkah awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah

melakukan penentuan sampel dengan metode purposive sampling

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tahap pemilihan sampel

selanjutnya dilakukan dengan membuat statistik deskriptif. Tabel pada

deskriptif statistik menjelaskan tentang variabel – variabel dalam

penelitian yang meliputi variabel independen yaitu variabel Value

Added Intellectual Coefficient (VAICTM) dengan indikator yang

membentuknya (STVA, VACA, dan VAHU) dan variabel dependen

yaitu kinerja keuangan perusahaan dengan rasio profitabilitas dan

indikator yang membentuknya Return On Asset (ROA).

Statistik deskriptif bertujuan untuk menilai dan memberikan

gambaran atau deskripsi suatu data yang digunakan pada perusahaan

selama periode pengamatan dilihat dari nilai minimum, nilai

maksimum, nilai mean, dan nilai standar deviasi. Berdasarkan hasil

analisis data dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif VAICTM

Tahun Min Max Mean Stdev


VACA 2013 0,050 1,209 0,458 0,253
VAHU 2013 1,013 4,233 1,912 0,762
STVA 2013 0,013 0,777 0,424 0,195
VAIC 2013 1,770 5,508 2,794 0,847
VACA 2014 0,041 1,224 0,429 0,258
VAHU 2014 1,023 4,725 1,969 0,843
STVA 2014 0,023 0,788 0,413 0,204
VAIC 2014 1,581 6,042 2,811 0,934
Sumber: Halaman 175, Lampiran 36
65

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intellectual

Capital yang terdiri dari 3 buah indikator yaitu VACA, VAHU dan

STVA. Dari output tabel 2 menunjukkan bahwa komponen VACA,

VAHU dan STVA pada tahun 2013 memiliki nilai minimum berturut -

turut sebesar 0,050; 1,013; 0,013 , dan nilai maksimum dari setiap

variabel indikator berturut – turut yaitu 1,209; 4,233; 0,777 serta nilai

mean dari indikator masing – masing yaitu VACA 0,458; VAHU

1,912; STVA 0,424 dan standar deviasi yang dihasilkan sebesar 0,253;

0,762; 0,195. Pada tahun 2014 VACA, VAHU , dan STVA memiliki

nilai minimum secara berturut – turut sebesar 0,041; 1,023; 0,023 dan

nilai maksimum berturut – turut sebesar 1,224; 4,725; 0,788 serta nilai

mean berturut – turut sebesar 0,429; 1,969; 0,413 dan nilai standar

deviasi berturut – turut sebesar 0,258; 0,843; 0,204.

Nilai mean pada indikator VACA tahun 2013 adalah sebesar 0,458

yang menunjukkan bahwa aset milik perusahaan mampu memberikan

value added sebesar 0,458 kali lipat dari nilai aset yang dimiliki

perusahaan tersebut. Nilai mean pada indikator VACA tahun 2014

sebesar 0,429 yang berarti perusahaan mampu memberikan nilai

tambah sebesar 0,429 kali lipat. Nilai mean dari indikator VAHU

tahun 2013 sebesar 1,912 yang berarti bahwa setiap Rp 1 pembayaran

gaji mampu menciptakan value added sebesar 1,912 kali lipat. Nilai

rata – rata VAHU tahun 2014 sebesar 1,969 yang menunjukkan bahwa

setiap pembayaran gaji Rp 1 mampu menciptakan nilai tambah sebesar


66

1,969. STVA tahun 2013 memiliki nilai mean sebesar 0,424 yang

menunjukkan structural capital memberikan 42 % value added pada

perusahaan. Pada tahun 2014 nilai mean STVA sebesar 0,413 yang

berarti bahwa structural capital memberikan 41% nilai tambah pada

perusahaan.

Berdasarkan nilai dari masing – masing indikator, nilai yang

tertinggi adalah dari indikator VAHU. Hal tersebut menunjukkan

bahwa VAHU yang direpresentasikan oleh karyawan memberikan

kontribusi yang paling besar dalam menciptakan value added

perusahaan perusahaan sektor perdagangan jasa periode 2013- 2014.

Tabel 3. Analisis Statistik Deskriptif ROGIC

Tahun Min Max Mean Stdev


RVACA 2013 -3,535 0,645 -0,159 0,696
RVAHU 2013 -1,076 0,578 -0,024 0,345
RSTVA 2013 -0,457 0,187 -0,014 0,111
ROGIC 2013 -3,179 0,806 -0,197 0,798
RVACA 2014 -0,260 0,199 -0,029 0,086
RVAHU 2014 -1,474 1,209 -0,023 0,509
RSTVA 2014 -0,226 0,221 -0,011 0,096
ROGIC 2014 -1,679 1,376 -0,063 0,607
Sumber : Halaman 176 , Lampiran 37

Variabel independen kedua dalam penelitian ini adalah ROGIC

yang diproksikan dengan RVACA, RVAHU, dan RSTVA. Nilai

minimum RVACA, RVAHU dan RSTVA tahun 2013 secara berturut –

turut adalah -3,535; -1,076; -0,457. Nilai tertinggi RVACA, RVAHU

dan RSTVA tahun 2013 secara berturut – turut sebesar 0,645; 0,578;

0,187. standar deviasi untuk RVACA, RVAHU dan RSTVA sebesar


67

0,696; 0,345; 0,111. Nilai mean RVACA, RVAHU dan RSTVA yaitu

sebesar -0,159; -0,024; -0,014.

Pada tahun 2014 nilai minimum RVACA, RVAHU dan RSTVA

secara berturut – turut sebesar -0,260; -1,474; dan -0,226. Nilai

tertinggi RVACA, RVAHU, dan RSTVA sebesar 0,645; 0,578; dan

0,187. Standar deviasi untuk RVACA, RVAHU, dan RSTVA secara

berturut – turut sebesar 0,696; 0,345; dan 0,111. Nilai mean RVACA,

RVAHU, dan RSTVA secara berturut – turut sebesar -0,159; -0,024;

dan -0,014.

Nilai rata – rata (mean) untuk RVACA adalah -0,159 dan -0,029

pada tahun 2013 – 2014 yang artinya bahwa variabel RVACA

mengalami tingkat pertumbuhan negatif pada saat penelitian

dilakukan. Dengan demikian, rata – rata kemampuan perusahaan

dalam memanfaatkan physical capital untuk menciptakan value added

bagi perusahaan pada tahun 2013 dan 2014 negatif dengan nilai

sebesar -15,9% dan -2,9 % secara berturut – turut. Nilai rata – rata

(mean) RVAHU pada tahun 2013 – 2014 sebesar -0,024 dan -0.023.

Nilai rata – rata (mean) RSTVA pada dua tahun pengamatan yaitu

tahun 2013 dan tahun 2014 sebesar -0.014 dan -0.011.

Kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA

merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Tabel 4 berikut ini

menunjukkan statistik deskriptif untuk periode 2013 -2014.


68

Tabel 4. Analisis Deskriptif Kinerja Keuangan

Tahun Min Max Mean Stdev


ROA 2013 0,128 32,066 7,546 5,666
ROA 2014 0,206 30,629 7,361 5,538
ROA 2015 0,024 33,399 5,966 5,869
Sumber : Halaman 177 , Lampiran 38

Berdasarkan hasil pada tabel di atas kinerja keuangan yang

diproksikan oleh ROA pada tahun 2013 menunjukkan nilai minimum

sebesar 0,128, nilai maksimum sebesar 32,066, nilai mean sebesar

7,546 dan nilai standar deviasi sebesar 5,666. ROA tahun 2014

memiliki nilai minimum sebesar 0,206, nilai maksimum sebesar

30,629, nilai mean sebesar 7,361 dan nilai standar deviasi sebesar

5,538. ROA tahun 2015 memiliki nilai minimum sebesar 0,024, nilai

maksimum sebesar 33,399, nilai mean sebesar 5,966 dan nilai standar

deviasi sebesar 5,869.

Berdasarkan hasil data tersebut nilai rata – rata yang lebih besar

dari standar deviasi yaitu tahun 2013 7,546 > 5,666, tahun 2014

sebesar 7,361 > 5,538, tahun 2015 sebesar 5,966 > 5,869, maka

sebaran nilai ROA baik. Nilai mean yang lebih besar dari standar

deviasi menunjukkan bahwa data yang dihasilkan bagus. Angka yang

hasilnya positif berarti sudah cukup menunjukkan hasil yang tidak

buruk, semakin besar angka yang dihasilkan berarti menunjukkan

kinerja lebih baik (Ulum, 2007).


69

B. Hasil Penelitian

Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Partial

Least Square yaitu uji outer model dan uji inner model. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t-statistik dan nilai

t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) sebesar 1,645. Nilai

t-statistik yang lebih besar dari t-tabel berarti menunjukkan bahwa

variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

a. Uji Outer Model

Analisis outer model dilakukan untuk memastikan bahwa

measurement yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran

(valid dan reliabel). Pengujian outer model menjelaskan bagaimana

hubungan antar variabel dengan indikator – indikatornya atau dapat

didefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan

variabel latennya.

Penelitian ini merupakan konstruk formatif dimana antar

indikator tidak saling berkorelasi, maka ukuran internal konsistensi

reliabilitas (cronbach alpha) tidak diperlukan untuk menguji

reliabilitas konstruk formatif (Ghozali, 2008). Hal ini berbeda

dengan indikator refleksif yang menggunakan tiga kriteria untuk

menilai outer model yaitu convergent validity, composite reliability

dan discriminant validity.


70

Konstruk formatif pada dasarnya merupakan hubungan regresi

dari indikator ke konstruk, dan cara penilaiannya yaitu dengan

melihat nilai koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien

tersebut. Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan

pengujian menggunakan Partial Least Square adalah dengan

pengujian outer model sebagai berikut:

1) Uji Outer Model Hipotesis 1

Uji outer model merupakan pengukuran yang

menghubungkan indikator dengan variabel latennya.

Pengambilan keputusan dalam outer model yaitu dengan

melihat nilai outer weight setiap indikator dan nilai

signifikansinya (Ghozali, 2006). Pada uji outer model untuk

indikator formatif akan digunakan penilaian dengan melihat

original sample dan significance of weight.

Hipotesis penelitian 1 diuji untuk mengetahui pengaruh

VAICTM terhadap kinerja keuangan perusahaan pada tahun

yang sama. Nilai dari indikator VACA, VAHU, dan STVA

dalam pembentuk VAIC sebagai variabel independen dan ROA

dalam pembentuk kinerja keuangan perusahaan sebagai

variabel dependen diuji dengan mneggunakan uji outer model.

Pengujian yang dilakukan pada tahap awal yaitu

menghitung indikator intellectual capital dengan indikator

kinerja keuangan pada tahun yang sama yaitu tahun 2013.


71

Gambar 5 berikut ini merupakan hasil perhitungan dengan

menggunakan PLS untuk data tahun 2013. Gambar 5 berikut

ini merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan PLS

untuk data tahun 2013.

Gambar 5. Hasil outer model H1 2013

Berdasarkan hasil pengujian dengan PLS sebagaimana

ditunjukkan pada gambar 5 di atas, maka diketahui bahwa dari

3 indikator pembentuk VAIC hanya STVA yang memiliki nilai

t-statistik dibawah 1,645 sedangkan VACA dan VAHU

memiliki nilai t-statistik di atas 1,645 yaitu masing – masing

sebesar 4,005 dan 2,296. Tabel 5. di bawah ini menyajikan nilai

outer weight indikator IC dan kinerja keuangan tahun 2013.

Tabel 5. Hasil outer weight H1 tahun 2013

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,632 0,638 0,158 4,005 0,000
-> IC
VAHU2013
0,727 0,613 0,317 2,296 0,011
-> IC
STVA2013
0,468 0,580 0,363 1,292 0,099
-> IC
Sumber : Halaman 178, Lampiran 39
72

Berdasarkan tabel di atas indikator pembentuk VAICTM

menunjukkan bahwa nilai VACA dan VAHU pada tahun 2013

memiliki nilai t-statistik 4,005 dan 2,296 signifikan pada

p<0,05 sedangkan nilai STVA memiliki nilai t-statistik sebesar

1,292 signifikan pada p<0,10. Agar diperoleh model yang baik

maka STVA di drop dari IC 2013. Dengan demikian pada

gambar 6 diperoleh hasil sebagai berikut :

Gambar 6. Hasil outer model H1 2013 (recalculated)

Gambar 6 di atas menunjukkan bahwa nilai weight untuk

VACA dan VAHU di atas 0,5 yaitu sebesar 0,504 dan 1,081

yang signifikan pada p < 0,05. Tabel dibawah ini menyajikan

nilai pengujian ulang outer weight indikator IC dan kinerja

keuangan tahun 2013.

Tabel 6. Hasil outer weight H1 tahun 2013 (recalculated)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,502 0,509 0,154 3,258 0,001
-> IC
VAHU2013
1,081 1,079 0,081 13,299 0,000
-> IC
Sumber : Halaman 179, Lampiran 40
73

Setelah dilakukan drop, maka diperoleh nilai t-statistik

VACA dan VAHU sebesar 3,258 dan 13,299 dimana nilai

tersebut berada di atas nilai t-tabel yaitu 1,645 yang signifikan

pada p < 0,05. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan

menghitung indikator intellectual capital tahun 2014 dengan

indikator kinerja keuangan perusahaan tahun 2014. Gambar 7

berikut ini merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan

PLS untuk data tahun 2014.

Gambar 7. Hasil outer model H1 2014

Gambar 7 di atas menunjukkan bahwa nilai t-statistik untuk

STVA sebesar 1,252 yang berada di bawah t-tabel yaitu 1,645

sehingga perlu dilakukan pengujian ulang. Nilai t-statistik

untuk VACA sebesar 3,985 yang signifikan pada p < 0,05.

Nilai t-statistik VAHU adalah sebesar 1,330 yang berarti

signifikan pada p < 0,10.


74

Tabel 7 dibawah menyajikan nilai outer weight indikator IC

dan kinerja keuangan tahun 2014.

Tabel 7. Hasil outer weight H1 tahun 2014

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2014 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2014
0,691 0,546 0,321 3,985 0,000
-> IC
VAHU2014
0,427 1,034 0,173 1,330 0,002
-> IC
STVA2014
0,803 0,698 0,641 1,252 0,106
-> IC
Sumber : Halaman 180, Lampiran 41

Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa nilai weight untuk

VACA adalah sebesar 0,691, VAHU sebesar 0,427 dan STVA

sebesar 0,803. Nilai t-statistik VACA sebesar 3,985, sedangkan

nilai weight VAHU sebesar 1,330 dan nilai weight STVA

sebesar 1,252 yang berarti harus dilakukan pengujian ulang.

Gambar 8 dibawah ini menyajikan pengujian ulang nilai outer

weight indikator IC dengan kinerja keuangan tahun 2014.

Gambar 8. Hasil outer model H1 2014 (recalculated)

Gambar 8 di atas merupakan hasil pengujian ulang yang

menunjukkan bahwa nilai t-statistik VACA dan VAHU sebesar

2,958 dan 13,784 yang signifikan pada p < 0,05. Tabel dibawah
75

ini menyajikan hasil dari outer weight tahun 2014 untuk

indikator intellectual capital dan kinerja keuangan pada tahun

yang sama.

Tabel 8. Hasil outer weight H1 tahun 2014 (recalculated)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,521 0,538 0,176 2,958 0,002
-> IC
VAHU2013
1,118 1,124 0,081 13,784 0,000
-> IC
Sumber : Halaman 181, Lampiran 42

Berdasarkan tabel 8 di atas setelah dilakukan pengujian

ulang, maka diperoleh nilai weight untuk indikator VACA dan

VAHU sebesar 0,521 dan 1,118. Hasil pada kedua indikator

VAIC tersebut menunjukkan bahwa indikator VACA dan

VAHU berpengaruh signifikan terhadap konstruk intellectual

capital.

2) Uji Outer Model Hipotesis 2

Outer model merupakan pengujian hubungan antara

indikator dengan variabel latennya. Indikator formatif

digunakan sebagai pembentuk variabel dependen dalam

penelitian ini, maka diasumsikan bahwa antar indikator tidak

saling berkolerasi. Keputusan yang diambil dalam outer model

yaitu dengan melihat nilai outer weight dan nilai


76

signifikansinya. Nilai weight adalah diatas 0,50 dan nilai

t-statistik di atas 1,645 untuk α 0,50 (Ghozali, 2006).

Hipotesis 2 menjelaskan pengaruh modal intelektual

terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan dengan lag

1 tahun. Uji hipotesis ini menggunakan tiga indikator

pembentuk variabel independen yaitu VACA, VAHU dan

STVA serta indikator pembentuk variabel dependen yaitu

ROA.

Pengujian selanjutnya yaitu menghitung indikator

intellectual capital tahun 2013 terhadap kinerja keuangan tahun

2014. Gambar 9 dibawah ini menyajikan perhitungan dengan

menggunakan PLS untuk data tahun 2013-2014.

Gambar 9. Hasil outer model H2 2013

Hasil yang disajikan pada gambar 9 di atas menunjukkan

bahwa nilai t-statistik STVA sebesar 1,342 yang signifikan

pada p < 0,10, sedangkan nilai t-statistik VACA dan VAHU

sebesar 3,330 dan 1,870 yang signifikan pada p < 0,05. Agar

diperoleh model yang baik, maka dilakukan pengujian ulang

dengan menghilangkan STVA dari indikator IC. Tabel 9


77

dibawah menyajikan nilai outer weight indikator IC tahun 2013

dan kinerja keuangan tahun 2014.

Tabel 9. Hasil outer weight H2 tahun 2013

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013-
1,000 1,000 0,000
> PERFt+1
VACA2013
0,682 0,653 0,205 3,330 0,001
-> IC
VAHU2013
0,544 0,570 0,291 1,870 0,031
-> IC
STVA2013
0,681 0,806 0,507 1,342 0,091
-> IC
Sumber : Halaman 182 , Lampiran 43

Tabel 9 di atas menunjukkan nilai weight VACA, VAHU

dan STVA secara berturut – turut sebesar 0,682; 0,544 dan

0,681. Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana ditunjukkan

pada tabel 9 di atas, diketahui bahwa dari 3 indikator yang

membentuk VAIC, hanya STVA yang memiliki nilai di bawah

t-tabel 1,645. Nilai t-statistik VACA dan VAHU sebesar 3,330

dan 1,870 sedangkan nilai t-statistik dari indikator STVA

sebesar 1,342 signifikan pada p < 0,10, maka harus dilakukan

pengujian ulang dengan menghilangkan STVA agar diperoleh

model yang lebih baik. Dengan demikian diperoleh hasil pada

gambar 10 sebagai berikut :


78

Gambar 10. Hasil outer model H2 2013 (recalculated)

Berdasarkan hasil pengujian ulang pada gambar 10 di atas,

maka diketahui bahwa nilai t-statistik VACA dan VAHU yaitu

sebesar 2,108 dan 12,450 yang berada di atas t-tabel yaitu

1,645. Tabel 10 di bawah merupakan hasil outer weight untuk

IC tahun 2013 dan kinerja keuangan tahun 2014.

Tabel 10. Hasil outer weight H2 tahun 2013 (recalculated)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,504 0,482 0,239 2,108 0,018
-> IC
VAHU2013
1,081 1,065 0,087 12,450 0,000
-> IC
Sumber : Halaman 183, Lampiran 44

Sebagaimana telah disajikan pada tabel 10 di atas setelah

dilakukan pengujian ulang, maka diketahui nilai weight dari

VACA yaitu 0,504 dan nilai weight VAHU adalah 1,081.

Kedua indikator pembentuk VAIC tersebut signifikan pada

p<0,05. Pengujian selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap

indikator intellectual capital tahun 2014 terhadap kinerja

keuangan tahun 2015 dengan lag 1 tahun.


79

Gambar 11 dan tabel 11 dibawah ini menyajikan hasil dari

perhitungan menggunakan PLS.

Gambar 11. Hasil outer model H2 2014

Gambar 11 di atas menunjukkan hasil bahwa nilai t-statistik

pada 3 indikator pembentuk VAIC yaitu STVA, VACA dan

VAHU secara berturut – turut sebesar 0,486; 2,672 dan 2,034.

Nilai t-statistik dari indikator STVA memiliki nilai dibawah

t-tabel 1,645 yaitu sebesar 0,486 sehingga harus dilakukan

pengujian ulang. Tabel 11 dibawah ini merupakan hasil

pengujian dari IC tahun 2014 dan kinerja keuangan tahun 2015.

Tabel 11. Hasil outer weight H2 tahun 2014

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2014 -
1,000 1,000 0,000
> PERFt+1
VACA2014
0,493 0,489 0,184 2,672 0,004
-> IC
VAHU2014
0,835 0,768 0,411 2,034 0,021
-> IC
STVA2014 -
0,339 0,789 0,697 0,486 0,314
> IC
Sumber : Halaman 184, Lampiran 45

Berdasarkan hasil pengujian dengan PLS sebagaimana

ditunjukkan tabel 11 di atas, maka diketahui bahwa nilai weight

dari VACA, VAHU dan STVA secara berturut- turut sebesar


80

0,493; 0,835 dan 0,339. Indikator VACA dan VAHU signifikan

pada p < 0,05, sedangkan indikator STVA memiliki nilai

p-value di atas 0,05. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil

yang baik, maka dilakukan pengujian ulang sebagaimana telah

disajikan pada gambar 12 dibawah ini sebagai berikut :

Gambar 12. Hasil outer model H2 2014 (recalculated)

Berdasarkan hasil setelah dilakukan pengujian ulang, maka

diketahui pada gambar 12 di atas bahwa nilai t-statistik VACA

dan VAHU sebesar 2,380 dan 17,651. Tabel 12 dibawah ini

menunjukkan nilai outer weight setelah dilakukan pengujian

ulang pada indikator IC tahun 2014 dan kinerja keuangan tahun

2015.

Tabel 12. Hasil outer weight H2 tahun 2014 (recalculated)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,415 0,383 0,174 2,380 0,009
-> IC
VAHU2013
1,114 1,103 0,063 17,651 0,000
-> IC
Sumber : Halaman 185, Lampiran 46

Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa nilai weight indikator

VACA dan VAHU sebesar 0,415 dan 1,114. Indikator VACA


81

memiliki nilai t-statistik yaitu 2,380, sedangkan indikator

VAHU memiliki nilai t-statistik sebesar 17,651 yang signifikan

pada p < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua

indikator berpengaruh terhadap konstruk intellectual capital

pada tahun selanjutnya dengan lag 1 tahun.

3) Uji Outer Model Hipotesis 3

Pengujian hipotesis 3 menggunakan outer model yaitu

model pengukuran yang menghubungkan indikator dengan

variabel latennya. Pengujian outer model dilakukan dengan

melihat nilai outer weight dan nilai signifikansinya. Nilai

weight adalah diatas 0,50 dan nilai t-statistik di atas 1,645

untuk α 0,50 (Ghozali, 2006).

Indikator pembentuk Rate of Growth Intellectual Capital

(ROGIC) yaitu RVACA, RVAHU, dan RSTVA akan

dilakukan pengujian terhadap kinerja keuangan di masa depan

dengan lag 1 tahun. Terdapat tiga indikator pembentuk variabel

independen dan satu indikator pembentuk variabel dependen.

Gambar berikut merupakan hasil estimasi perhitungan dengan

menggunakan PLS untuk data tahun 2013

Gambar 13. Hasil outer model H3 2013


82

Gambar 13 di atas menunjukkan bahwa nilai t-statistik

RSTVA, RVACA, dan RVAHU pada tahun 2013 sebesar

1,274; 0,175 dan 1,132. Hasil tersebut memiliki nilai dibawah

t-tabel sehingga hasilnya tidak signifikan. Tabel 13 dibawah ini

menyajikan hasil outer weight pada indikator ROGIC tahun

2013 dan kinerja keuangan tahun 2014.

Tabel 13. Hasil outer weight H3 tahun 2013

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 ->
1,000 1,000 0,000
PERFt+1
RVACA2013
0,061 0,180 0,348 0,175 0,431
-> ROGIC
RVAHU2013
-1,889 -0,192 1,668 1,132 0,129
-> ROGIC
RSTVA2013
2,143 0,593 1,682 1,274 0,102
-> ROGIC
Sumber : Halaman 186, Lampiran 47

Tabel 13 di atas menunjukkan hasil bahwa terdapat

indikator ROGIC hasilnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat

dilihat dari nilai t-statistik indikator variabel ROGIC secara

berturut – turut RVACA, RVAHU dan RSTVA, yaitu 0,175;

1,132; 1,274 dengan nilai weight dari 3 indikator IC tersebut

secara berturut – turut sebesar 0,061; -1,889 dan 2,143.

Berdasarkan hal tersebut maka indikator dari ROGIC tidak

layak untuk menjelaskan konstruk. Hasil yang tidak signifikan

akan memengaruhi hasil inner model dimana akan

menyebabkan rendahnya nilai R-square dan nilai t-statistik

antar variabel.
83

Gambar berikut merupakan hasil estimasi perhitungan

dengan menggunakan PLS untuk data tahun 2014. Pengujian

dilakukan dengan menghitung indikator ROGIC tahun 2014

dan kinerja keuangan tahun 2015.

Gambar 14. Hasil outer model H3 2014

Berdasarkan hasil yang disajikan pada gambar 14 di atas,

maka dapat diketahui bahwa nilai t-statistik pada indikator

RSTVA, RVACA dan RVAHU sebesar 0,637; 1,378 dan

0,021. Hasil tersebut berada pada nilai dibawah t-tabel yaitu

1,645 sehingga hasilnya tidak signifikan. Tabel 14 dibawah ini

menyajikan hasil outer weight untuk indikator ROGIC tahun

2014 dan kinerja keuangan tahun 2015.

Tabel 14. Hasil outer weight H3 tahun 2014

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2014 ->
1,000 1,000 0,000
PERFt+1
RVACA2014
-0,662 -0,210 0,480 1,378 0,085
-> ROGIC
RVAHU2014
0,026 0,527 1,280 0,021 0,492
-> ROGIC
RSTVA2014
0,838 0,075 1,317 0,637 0,262
-> ROGIC
Sumber : Halaman 187, Lampiran 48
84

Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa semua indikator

ROGIC hasilnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai t-statistik indikator variabel ROGIC secara berturut –

turut RVACA, RVAHU dan RSTVA yaitu 1,378; 0,021; 0,637.

Nilai weight dari ketiga indikator ROGIC tersebut secara

berturut – turut sebesar -0,662; 0,026 dan 0,838. Berdasarkan

hal tersebut maka indikator dari ROGIC tidak layak untuk

menjelaskan konstruk. Hasil yang tidak signifikan akan

memengaruhi hasil inner model dimana akan menyebabkan

rendahnya nilai R-square dan nilai t-statistik antar variabel.

b. Uji Inner Model

Tahapan selanjutnya adalah melakukan evaluasi struktural

(inner model) yang meliputi path coefficient, dan R2. Pengujian

inner model merupakan hipotesis yang bertujuan untuk menguji

hubungan pada variabel laten atau konstruk. Analisis inner model

dilakukan untuk memastikan bahwa modal struktural yang

dibangun akurat.

Variabel dependen dievaluasi menggunakan nilai R-square,

sedangkan variabel independen dievaluasi menggunakan original

sample yang menunjukkan nilai positif atau negatif. Hasil dari

inner model dapat dilihat dari nilai original sample, t – statistik dan

R square. Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam pengujian


85

menggunakan Partial Least Square yaitu dengan pengujian inner

model. Hasil dari pengujian inner model adalah sebagai berikut :

Tabel 15. Hasil inner weight H1

Original Sample Standard


T Statistics
Sample Mean Deviation P Values
(|O/STDEV|)
(O) (M) (STDEV)
VAIC2013 -
0,769 0,771 0,080 9,663 0,000
> PERF2013
VAIC2014 -
0,750 0,772 0,064 11,771 0,000
> PERF2014
Sumber : Halaman 188, Lampiran 49

Hasil pengujian hipotesis 1 tahun 2013 yaitu pengaruh modal

intelektual (VAICTM) terhadap kinerja keuangan perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini berdasarkan pada nilai

original sample yang menunjukkan hasil positif sebesar 0,769 dan

t-statistik 9,663 yang nilainya lebih besar dari t-tabel sebesar 1,645.

Pengujian dapat membuktikan bahwa hipotesis 1 yaitu intellectual

capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

Pengujian hipotesis 1 tahun 2014 yaitu pengaruh VAICTM

terhadap kinerja keungan perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan. Hasil uji inner model hipotesis 1 menunjukkan nilai

original sample sebesar 0,750 dan t-statistik 11,771 yang lebih

besar dari t-tabel sebesar 1,645 sehingga hipotesis 1 dapat diterima.

Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis 1 dapat membuktikan

bahwa intellectual capital berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan.


86

Tabel 16. Hasil inner weight H2

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
VAIC2013 ->
0,634 0,658 0,122 5,189 0,000
PERF2014
VAIC2014 ->
0,705 0,712 0,094 7,416 0,000
PERF2015
Sumber : Halaman 189 , Lampiran 50

Hasil dari hipotesis 2 tahun 2013 menunjukkan hasil positif dan

signifikan. Hal tersebut berdasarkan pada hasil original sample

dengan nilai positif sebesar 0,634 dan t-statistik sebesar 5,189 yang

lebih besar dari nilai t tabel (1,645). Hipotesis 2 tahun 2014

menguji pengaruh intellectual capital yang diproksikan VAIC

terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan yang

diprokasikan ROA menunjukkan hasil yang positif dan signifikan.

Hal tersebut berdasarkan pada hasil original sample sebesar 0,705

dan t-statistik sebesar 7,416 yang lebih besar dari t-tabel sebesar

1,645. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis 2 yaitu

intellectual capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan di masa depan.

Tabel 17. Hasil inner weight H3

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROGIC 2013-
0,323 0,083 0,418 0,772 0,221
> PERF2014
ROGIC2014 -
0,226 0,215 0,295 0,764 0,223
> PERF2015
Sumber : Halaman 190 , Lampiran 51
87

Pengujian hipotesis 3 menunjukkan hasil original sample yang

sebesar 0.323 dan nilai t statistik sebesar 0,772 yang lebih kecil

dari t-tabel sebesar 1,645. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

tingkat pertumbuhan modal intelektual belum memiliki peran yang

penting pada perusahaan. Hasil pengujian membuktikan bahwa

hipotesis 3 yaitu intellectual capital tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

Hipotesis 3 yaitu pengaruh rate of growth intellectual capital

terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan tidak dapat

didukung atau ditolak. Hal tersebut berdasarkan pada nilai original

sample sebesar 0,226 dan nilai t-statistik 0,764 menunjukkan nilai

yang lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,645. Berdasarkan hasil

pengujian tersebut yang berarti bahwa ROGIC tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan di masa depan.

Tabel di atas menghasilkan output dari uji inner model yang

dilakukan untuk mendukung tiga hipotesis dalam penelitian ini.

Hasil t -statistik yang lebih besar dari t-tabel menunjukkan bahwa

hipotesis yang diajukan dapat diterima, dan apabila nilai t-statistik

lebih kecil dari t-tabel, maka hipotesis yang diajukan ditolak.

Berdasarkan hasil pengolahan inner model di atas, maka dapat

dilihat bahwa hipotesis 1 dan hipotesis 2 yang diajukan diterima

dan hipotesis 3 ditolak. Hal tersebut disebabkan karena hipotesis 1

dan hipotesis 2 menunjukkan nilai t-statistik lebih besar dari nilai


88

t-tabel (1,645), sehingga pengujian dinyatakan berpengaruh positif

dan signifikan, sedangkan nilai t statistik pada hipotesis 3 lebih

kecil dari nilai t tabel.

Langkah berikutnya adalah melihat nilai R- Square dari model

penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan

R-Square untuk konstruk dependen dan uji t serta signifikansi dari

koefisien parameter jalur struktural. Dalam menilai model dengan

PLS, maka dimulai dengan melihat R-Square untuk setiap variabel

dependen. Perubahan nilai R-Square dapat digunakan untuk

menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap

variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh substantif

(Ghozali, 2006). Pengambilan keputusan dalam inner model

dengan melihat weight dan harus menunjukkan arah positif dengan

t-statistik diatas 1,282 (untuk α 0,10); 1,645 (untuk α 0,05); 2,326

(untuk α 0,01) one tailed. Ketiga hipotesis pada uji inner model

menghasilkan nilai koefisien determinasi atau R-square sebagai

berikut :

Tabel 18. Hasil R Square

R Square
TAHUN 2013 2014
VAIC -> PERF 0,592 0,552
VAIC -> PERFt+1 0,402 0,496
ROGIC -> PERFt+1 0,104 0,051
Sumber : Halaman 191 , Lampiran 52
89

Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian nilai R Square pada

ketiga hipotesis yang diajukan. Hasil pengujian hipotesis 1 yaitu

pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan

mempunyai nilai R Square sebesar 0,592 pada tahun 2013 dan

0,552 pada tahun 2014. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada

tahun 2013 variabel VAICTM mampu menjelaskan variabel kinerja

keuangan perusahaan sebesar 59,2% dan pada tahun 2014 variabel

VAICTM mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan

perusahaan sebesar 55,2%. Hasil di atas mencerminkan bahwa IC

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan karena

R2 dari kedua uji analisis diatas tahun 2013 dan 2014 berturut –

turut sebesar 0,592 dan 0,552. Nilai R Square dalam sebuah model

eksplorasi sebesar 0,1 dapat dianggap memuaskan dan pantas

untuk pelaporan ( Bellman, 2003 dalam Tan et al, 2007).

Hasil pengujian hipotesis 2 yaitu pengaruh intellectual capital

terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan mempunyai

nilai R Square berturut – turut tahun 2013 dan 2014 yaitu sebesar

0,402 dan 0,496. Hal tersebut mengindikasihan bahwa pada tahun

2013 VAICTM mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan

perusahaan di masa depan sebesar 40,2% dan pada tahun 2014

variabel VAICTM mampu menjelaskan variabel keuangan di masa

depan sebesar 49,6% sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Nilai


90

R-Square yang tinggi mengindikasikan bahwa variabel independen

dapat menjelaskan variabel dependen.

Pengujian hipotesis 3 adalah pengaruh rate of growth

intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa

depan dengan nilai R-Square tahun 2013 dan 2014 masing-masing

adalah 0,104 dan 0,051. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel

VAICTM tahun 2013 mampu menjelaskan variabel kinerja

keuangan di masa depan sebesar 10,4% dan VAIC TM tahun 2014

mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan di masa

depan sebesar 5,1% sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh

variabel lain diluar konstruk. Nilai R Square yang semakin besar

menunjukkan bahwa variabel independen mampu menjelaskan

variabel dependen.

C. Pembahasan

1. Hasil Hipotesis 1

Hipotesis 1 pada penelitian ini menguji pengaruh modal intelektual

terhadap kinerja keuangan perusahaan di tahun yang sama. Modal

intelektual diuji menggunakan kinerja keuangan perusahaan pada

tahun pengamatan 2013 dan 2014. Pada tahun 2013 dan 2014 hipotesis

1 menunjukkan bahwa pengaruh VAICTM terhadap kinerja keuangan

perusahaan positif dan signifikan dengan nilai t-statistik pada tahun

2013 sebesar 9.663 yang lebih besar dari t tabel yaitu 1,645 dan nilai
91

t-statistik tahun 2014 sebesar 11.771. R-Square pada tahun 2013 dan

2014 secara berturut - turut sebesar 0,592 dan 0,552 yang berarti

bahwa variabel VAICTM tahun 2013 mampu menjelaskan kinerja

keuangan sebesar 59,2% dan pada tahun 2014 mampu menjelaskan

kinerja keuangan sebesar 55,2% sedangkan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain. Berdasarkan penjelasan pada hasil tersebut, maka

hipotesis 1 dapat diterima.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan kesesuaian dengan penelitian

Ulum (2007) yang menyatakan bahwa Intellectual Capital

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada tahun yang sama.

Penelitian ini sama dengan hasil penelitian Ulum (2007) yang

menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian dengan PLS diketahui

semua nilai t-statistik dan R-Square pada hipotesis terbukti

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan karena

lebih besar dari t tabel yaitu 1,645.

Pada penelitian ini hasil yang menunjukkan nilai paling besar pada

dua tahun pengamatan adalah VACA. Firer dan William (2003) dan

Ulum (2009) menjelaskan bahwa physical capital merupakan suatu

indikator value added yang tercipta atas modal yang diusahakan dalam

perusahaan secara efisien. VACA merepresentasikan bagaimana suatu

perusahaan mengelola modal fisik dan keuangan secara efisien. Dalam

hasil penelitian ini berarti perusahaan berhasil memaksimalkan VACA

dalam pengelolaan intellectual capital. Semakin tinggi nilai physical


92

capital suatu perusahaan maka semakin efisien pengelolaan modal

intelektual yang berupa bangunan, tanah, peralatan dan teknologi.

Semakin baik pengelolaan modal fisik dalam membangun relasi

dengan pihak eksternal, maka semakin tinggi pula kecenderungan

meningkatnya kinerja keuangan perusahaan terutama dalam

peningkatan profitabilitas perusahaan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan resource based theory yang

menjelaskan bahwa sumber daya perusahan terdiri dari sumber daya

fisik, sumber daya manusia dan organisasional yang memberikan nilai

tambah dalam memperoleh profitabilitas (Suhendah, 2012). Namun,

hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Kuryanto (2008)

yang menyatakan bahwa modal intelektual tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan. Hasil penelitian ini menguatkan pernyataan Firer

William (2003) yang menyatakan bahwa hanya VACA yang

menunjukkan faktor paling signifikan berpengaruh terhadap kinerja

keuangan di Afrika Selatan (dalam Ulum,2007).

2. Hasil Hipotesis 2

Hipotesis kedua dalam penelitian ini menguji pengaruh intellectual

capital terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan. Hasil

pengujian dan pengolahan data menunjukkan bahwa pengaruh

intellectual terhadap kinerja keuangan di masa depan terdapat

pengaruh positif dan signifikan. Hal tersebut berdasarkan nilai


93

t-statistik tahun 2013 sebesar 5,189 dan tahun 2014 sebesar 7,416

(di atas t-tabel 1,645). R-Square pada hipotesis ini tahun 2013 sebesar

0,402 dan tahun 2014 sebesar 0,496 yang berarti bahwa modal

intelektual yang dipresentasikan oleh VAICTM mampu menjelaskan

kinerja keuangan perusahaan masa depan sebesar 40,2% tahun 2013

dan 49,6% tahun 2014, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh

variabel lain. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka hipotesis 2

atau H2 dapat diterima.

Hasil dalam penelitian hipotesis 2 ini sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Ulum yang menyatakan bahwa IC

(VAICTM) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan masa

depan. Dalam konteks ini Intellectual Capital diuji terhadap kinerja

keuangan masa depan dengan lag 1 tahun. Output dari Partial Least

Square (PLS) mengindikasikan bahwa secara statistik terdapat

pengaruh IC (VAICTM) terhadap kinerja keuangan perusahaan masa

depan. Ulum (2007) juga menyatakan bahwa hanya ROA yang

merupakan indikator paling signifikan untuk IC (VAICTM).

Tahun 2014 VACA merupakan indikator yang paling tinggi,

sehingga mampu memberikan kontribusi paling besar dalam

menciptakan nilai tambah. Hipotesis 2 tahun 2014 menjelaskan bahwa

semakin baik pengelolaan modal fisik untuk membangun hubungan

dengan pihak eksternal dan dapat memberikan keunatungan yang besar

bagi perusahaan di masa depan. Penelitian ini konsisten dengan


94

penelitian Tan et al (2007), Chen et al (2005), dan William (2003)

yang menyatakan bahwa intellectual capital berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan, namun

bertentangan dengan penelitian Kuryanto (2008) yang menyatakan

bahwa IC tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan masa depan.

3. Hasil Hipotesis 3

Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah menguji pengaruh

ROGIC terhadap kinerja keuangan di masa depan dengan lag 1 tahun.

Pengujian hipotesis 3 ini menunjukkan bahwa pengaruh ROGIC

terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan tidak signifikan

dengan nilai t-statistik di bawah t-tabel sebesar 0,772 tahun 2013 dan

0,764 tahun 2014 di bawah 1,645. Nilai R-Square pada hipotesis ini

sebesar 0,104 tahun 2013 dan 0,051 pada tahun 2014 yang berarti

bahwa modal intelektual hanya mampu menjelaskan kinerja keuangan

masa depan sebesar 10,4 % dan 5,1% dan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain. Hasil penelitian hipotesis 3 menunjukkan nilai t-statistik

yang rendah pada semua indikator pembentuk ROGIC pada periode

pengamatan tahun 2013. Hasil pengujian hipotesis 3 pada tahun

pengamatan 2014 tidak signifikan disebabkan semua indikator

mempunyai nilai t-statistik rendah di bawah t-tabel. Berdasarkan

penjelasan hasil hipotesis tersebut, maka hipotesis 3 atau H3 ditolak.


95

Penelitian ini konsisten dengan penelitian Ulum (2007) yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh ROGIC terhadap kinerja

keuangan perusahaan masa depan. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa ROGIC tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan di masa depan. Oleh karena itu penelitian ini

juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kuryanto (2008)

dan Kartikasari (2014) bahwa ROGIC tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan di masa depan. Hasil tersebut berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Tan et al (2007) yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh positif tingkat pertumbuhan modal

intelektual dengan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

Alasan mengapa hasil tidak berpengaruh signifikan yaitu karena

nilai mean lebih kecil dari standar deviasi. Variabel ROGIC pada tahun

2013 dan 2014 secara berturut –turut memiliki nilai standar deviasi

sebesar 0,418 dan 0,295, nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan

dengan nilai rata – rata (mean) tahun 2013 dan 2014 secara berturut-

turut sebesar 0,083 dan 0,215. Nilai standar deviasi yang lebih besar

daripada nilai rata – rata (mean) artinya ada perbedaan ekstrem antara

nilai maksimum dan nilai minimum dari data sampel yang digunakan.

Selain itu nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu pada tahun 2013

sebesar 0,221 dan pada tahun 2014 sebesar 0,223, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini tidak dapat membuktikan hipotesis


96

ketiga yang menyatakan bahwa ROGIC berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Hasil rate of growth intellectual capital yang tidak signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan berarti membuktikan bahwa

perusahaan belum mengelola dan mengembangkan sumber daya yang

dimilikinya dan masih terfokus pada kepentingan jangka pendek yaitu

return perusahaan. Nilai koefisien determinasi (R2) pada tahun 2013

sebesar 0,104 dan tahun 2014 sebesar 0,051. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa besar persentase rate of growth intellectual

capital yang dapat dijelaskan oleh kinerja keuangan perusahaan

sebesar 10,4% pada tahun 2013 dan 5,1% pada tahun 2014, sedangkan

sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal intelektual

terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hipotesis pertama modal intelektual berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil

pengujian yang menunjukkan nilai t statistik dari kedua uji analisis

berturut - turut pada tahun 2013 dan 2014 sebesar 9,663 dan 11,771,

dimana kedua hasil tersebut lebih besar dari t tabel sebesar 1,645. Nilai

original sample pada dua tahun periode pengamatan berturut – turut

tahun 2013 dan 2014 sebesar 0,769 dan 0,750 yang menunjukkan

bahwa hipotesis pertama berpengaruh positif dan signifikan.

2. Hipotesis kedua yaitu modal intelektual berpengaruh positif kinerja

keuangan perusahaan di masa depan. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa selama dua tahun periode pengamatan semua

indikator mempunyai nilai t statistik di atas t tabel. Nilai R Square

pada kedua hasil uji analisis sebesar 0,402 pada tahun 2013 dan 0,496

97
98

tahun 2014 yang berarti bahwa indikator VAICTM mampu menjelaskan

variabel kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

3. Hipotesis ketiga yaitu tingkat pertumbuhan rata – rata modal

intelektual tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan di

masa depan. Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya nilai t statistik

di bawah nilai t tabel sebesar 1,645 pada semua indikator dan tingkat

signifikansi 5%. Variabel ROGIC hanya mampu menjelaskan kinerja

keuangan perusahaan dari kedua uji analisis pada tahun 2013 dan 2014

secara berturut sebesar 10,4% dan 5,1%, sedangkan sisanya dapat

dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel ROA sebagai indikator

kinerja keuangan perusahaan.

2. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan sektor perdagangan jasa

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan hanya menggunakan

periode penelitian dua tahun yaitu tahun 2013 dan 2014.

3. Penelitian ini hanya melakukan pengujian dengan lag 1 tahun, dimana

IC tahun 2013 diuji pada kinerja keuangan tahun 2014 dan IC tahun

2014 akan diuji pada kinerja keuangan tahun 2015.


99

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah

diuraikan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah

sampel dan periode penelitian agar hasil yang didapatkan lebih baik.

2. Ukuran kinerja perusahaan untuk penelitian selanjutnya diharapkan

dapat menggunakan market to book value ratio (MB), Earning Per

Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan EVA.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji pengaruh IC terhadap

kinerja keuangan perusahaan dengan lag 2-3 tahun karena ada

kemungkinan bahwa pengaruh IC terhadap kinerja keuangan

perusahaan tidak dalam selisih 1 tahun, tetapi 2 atau 3 tahun

berikutnya.

4. Bagi Investor disarankan untuk mempertimbangkan masalah aset

berwujud yang dimiliki perusahaan jika hendak melakukan investasi.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan dan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.


DAFTAR PUSTAKA

Barney, J. B. (1991). Firm Resources and Sustained Competitive Advantage.


Journal of Management, 17

Baroroh,Niswah.(2013). Analisis Pengaruh Modal Intelektual terhadap kinerja


Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Dinamika
Akuntansi.Vol 5, No.2.

Bontis. Nick. (1998). Intellectual Capital : An Explonatiory Study that Develops


Measures and Models. Management Decision Vol 36 No.2

Brigham, E.F., Houston, J.F. (2009). Dasar – dasar Manajemen Keuangan. Edisi
10. Jakarta. Salemba Empat.

Bukh, P. N., C. Nielsen, P. Gormsen, and J. Mouritsen. (2005). “Disclosure of


information on intellectual capital in Danish IPO prospectuses”.
Accounting, Auditing, & Accountability Journal. Vol.18 No. 6

Chen, M.C., Cheng, S.J. & Hwang, Y. (2005). An Empirical Investigation of


relationship between Intellectual Capital and Firm’s market value and
Financial Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol.6 No.2.

Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. Sydney.McGraw-Hill Book


Company.

Dwipayani, Chrisnatty Chandra. (2014). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap


Profitabilitas dan Kinerja Pasar (Studi Empiris pada Perusahaan
Perdagangan dan Jasa). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Ekowati, Serra & Rusmana, Oman & Mafudi .(2012). Pengaruh Modal Fisik,
Modal Finansial, dan Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perusahaan
Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas
Jendral Soedirman.

Firer, S. dan S.M. Williams. (2003). Intellectual Capital and Traditional Measure
of Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 4 No. 3.

Ghozali. Imam, (2006). Structural Equation Modeling: Metode Alternatif dengan


PLS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

100
101

Gitman, I., J., (2009). Principles of Managerial Finance. 12th ed.United States.
Perarson Education Inc.

Indriantoro, dan Supomo, (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi


dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE.

Kartikasari,Yossita dan P.Basuki Hadiprajitno.(2014).Pengaruh Modal Intelektual


terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perbankan yang
terdaftar di BEI tahun 2009-2011). Diponegoro Journal of Accounting. Vol
3 No.1

Kuryanto, Benny dan Muchamad Syafrudin.(2009). “Pengaruh Modal Intelektual


terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Akuntansi & Auditing. Vol 5, No.2.

Moeheriono (2012). Pengukuran Kinerja berbasis Kompetensi. Edisi Revisi.


Jakarta. Rajagrafindo Persada.

Munawir (2002). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Transito.

Murti, Anugraheni Cahyaning. (2010). “Analisis Pengaruh Modal Intelektual


Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi. Fak. Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, Semarang.

Ningrum,Nora Riyanti dan Shiddiq Nur Rahardjo.(2012).Analisis Pengaruh


Intellectual Capital dan Corporate Governance terhadap Financial
Performance.Diponegoro Journal of Accounting. Vol 1, No.2.

Petty, P. and J. Guthrie. (2000). “Intellectual capital literature review:


measurement reporting and management”. Journal of Intellectual Capital.
Vol. 1 No. 2.

Pulic, A. (1998). Measuring the Performance of Intellectual Potential in


knowledge Economy. Paper presented at the 2nd McMaster Word Congress
on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for
Intellectual Potential. Available online at : www.vaic-on.net

_______. (2000). “VAICTM – an accounting tool for IC management”. Available


online at:www.measuring-ip.at/Papers/ham99txt.htm

Rachmawati, D.A.D. (2012). Pengaruh Intellectual Capital terhadap Return On


Asset (ROA) Perbankan. Jurnal Akuntansi, 1 (1).
102

Riahi-Belkaoiu, A. (2003). “Intellectual capital and firm performance of US


multinational firms: a study of the resource-based and stakeholder views”.
Journal of Intellectual Capital. Vol.4 No.2

Roos, G., Roos, J., Edvinsson, L. dan Dragonetti, N.C. (1997). Intellectual
capital- Navigating in the New Business Landscape , NY : New York
University Press.

Sawarjuwono, T, dan Kadir. (2003).”Intellectual Capital : Perlakuan, pengukuran


dan Pelaporan (sebuah library research)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol. 15 No.2

Solikhah, B., Abdul Rohman dan Wahyu Meiranto. (2010) “implikasi Intellectual
Capital terhadap Financial Performance, growth dan market value: studi
empiris dengan pendekatan simplistic specification”. Simposium Nasional
Akuntansi XIII. Purwokerto

Stewart, T.A. (1997). Intellectual Capital. The New Wealth of Organizations,New


York: Doubleday.

Sucipto. (2003). Penilaian Kinerja Keuangan. USU digital library, Universitas


Sumatera Utara.

Suhendah, Rousilita. (2012). “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap


Profitabilitas, Produktivitas, dan Penilaian Pasar pada perusahan yang Go
Publik di Indonesia tahun 2005 – 2007.” Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol.
2 No. 1

Sukhemi. (2007). Evaluasi Kinerja Keuangan. Akademika Jurnal Akuntansi dan


Manajemen Vol 1.

Sullivian Jr., P.H. and P.H. Sullivan Sr. (2000). “Valuating intangible companies,
an intellectual capital approach”. Journal of Intellectual Capital. Vol.1
No.4

Sutomo, Ibnu. (2014). Pengaruh Intellectual Capital terhadap Net Income Margin
(NIM) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
KINDAI. Journal of Intellectual Capital . Vol 10 No. 3

Tan, H.P., D. Plowman, P. Hancock. (2007). “Intellectual Capital and financial


returns of companies. Journal of Intellectual Capital. Vol. 8 No. 1

Ulum, Ihyaul. (2007). “Pengaruh intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan


Perusahaan Perbankan di Indonesia. Tesis. Semarang
103

__________. (2008). “Intellectual Capital dan kinerja keuangan perusahaan :


suatu analisis dengan pendekatan Partial Least Square”. Makalah disajikan
pada Seminar Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak

___________. (2009). “Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris”.


Malang: Penerbit Graha Ilmu.

Umar, Husein. (2005). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Wernerfelt, B. (1984). A Resource Based View of The Firm. Strategic


Management Journal

Widyaningrum, Ambar. (2004). Modal Intelektual. Jurnal Akuntansi dan


Keuangan Indonesia. Vol. 1

www.idx.co.id

www.sahamok.com
L
A
M
P
I
R
A
N

104
105

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Perdagangan Jasa yang terdaftar di Bursa


Efek Indonesia (BEI) Periode 2013- 2014

No Kode Nama Perusahaan


1 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk
2 AKRA AKR Cprporindo Tbk
3 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
4 APII Arita Prima Indonesia Tbk
5 ASGR Astra Graphia Tbk
6 BAYU Bayu Buana Tbk
7 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk
8 ECII Electronic City Indonesia Tbk
9 EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk
10 EPMT Enseval Putera Megatrading Tbk
11 FAST Fast Food Indonesia Tbk
12 FORU Fortune Indonesia Tbk
13 INPP Indonesian Paradise Property Tbk
14 INTD Inter Delta Tbk
15 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
16 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk
17 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
18 KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk
19 LTLS Lautan Luas Tbk
20 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk
21 MDIA Intermedia Capital Tbk
22 MICE Multi Indocitra Tbk
23 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk
24 MLPT Multipolar Technology tbk
25 MNCN Media Nusantara Citra tbk
26 MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk
27 MPPA Matahari Putra Prima Tbk
28 MTDL Metrodata Electronics Tbk
29 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk
30 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk
31 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk
32 SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk
33 SCMA Surya Citra Media Tbk
34 SDPC Millennium Pharmacon International Tbk
106

35 SHID Hotel Sahid Jaya International Tbk


36 SILO Siloam International Hospitals Tbk
37 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk
38 TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk
39 TGKA Tigaraksa Satria Tbk
40 TMPO Tempo Intimedia Tbk
41 TURI Tunas Ridean Tbk
42 UNTR United Tractors Tbk
43 WAPO Wahana Pronatural Tbk
Sumber : www.idx.co.id
107

Lampiran 2 : Data Kinerja Keuangan Perusahaan

Rumus Perhitungan Return On Asset (ROA)

Laba Tahun Berjalan


ROA = x 100
Total Aset

NO KODE Return Return Return


on Asset on Asset on Asset
(ROA) (ROA) (ROA)
% % %
2013 2014 2015
1 ACES 20,29128 18,62327 17,89945
2 AKRA 4,20707 5,34456 14,53197
3. AMRT 5,19093 4,09016 3,05480
4 APII 8,08067 7,26746 4,37183
5 ASGR 14,40407 15,93184 14,64684
6 BAYU 4,65182 6,99816 4,05533
7 CSAP 2,44153 3,46607 1,22132
8 ECII 10,22355 6,46170 1,74045
9 EMTK 10,63920 7,47890 10,51845
10 EPMT 8,40026 8,23877 8,10876
11 FAST 7,70616 7,03060 4,54543
12 FORU 4,01540 1,48887 0,73018
13 INPP 1,33895 3,39304 2,29109
14 INTD 8,05056 7,06187 5,28263
15 JKON 6,17402 5,73481 6,26689
16 JSPT 6,06851 8,86336 5,74707
17 JTPE 7,08453 8,17594 7,36492
18 KOIN 10,90158 5,03926 2,09141
19 LTLS 2,81311 4,30943 0,63100
20 MAPI 4,19800 0,84344 0,31736
21 MDIA 12,07876 19,02198 11,40380
22 MICE 7,29098 6,48222 3,45247
23 MIDI 3,19247 5,37413 4,34663
24 MLPT 4,24042 3,90215 5,77524
25 MNCN 18,82256 13,83957 8,82216
26 MPMX 5,02674 3,67565 2,12535
27 MPPA 6,76197 9,50728 2,90742
108

Return Return Return


on Asset on Asset on Asset
NO KODE (ROA) (ROA) (ROA)
% % %
2013 2014 2015
28 MTDL 7,41103 9,81879 9,34130
29 PJAA 7,23637 8,01817 9,24612
30 PUDP 7,19504 3,74612 6,18766
31 RALS 8,91926 7,79688 7,34560
32 SAME 12,35221 12,44336 4,70447
33 SCMA 32,06593 30,62904 33,39924
34 SDPC 2,17252 1,38088 1,88043
35 SHID 1,00985 0,85560 0,02418
36 SILO 1,92991 2,09933 2,06633
37 SONA 5,59183 9,93068 3,24849
38 TELE 8,53479 6,19642 5,19938
39 TGKA 5,41521 6,68434 7,40844
40 TMPO 2,97445 4,64650 0,75525
41 TURI 8,87685 6,40994 6,69990
42 UNTR 8,36574 8,02755 4,52470
43 WAPO 0,12840 0,20624 0,24863
109

Lampiran 3 : Data Komponen Intellectual Capital (VAICTM)

Rumus Perhitungan Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)

VAICTM = VACA + VAHU + STVA

No Stock VACA VAHU STVA VACA VAHU STVA


Kode 2013 2014
1 ACES 0,55547 1,89662 0,47275 0,50842 1,84176 0,45704
2 AKRA 0,23520 4,49176 0,77737 0,18508 3,03349 0,67035
3. AMRT 1,20884 1,22069 0,18079 1,22378 1,18432 0,15564
4 APII 0,29413 1,83937 0,45634 0,30536 1,85944 0,46220
5 ASGR 0,72736 1,64485 0,39204 0,66803 1,75298 0,42954
6 BAYU 0,42440 2,54372 0,60688 0,39643 2,60692 0,61641
7 CSAP 0,59688 1,22708 0,18506 0,62511 1,29006 0,22484
8 ECII 0,16639 3,80853 0,73743 0,12743 2,33404 0,57156
9 EMTK 0,22972 3,17471 0,68501 0,13785 3,14422 0,68196
10 EPMT 0,32077 1,91065 0,47662 0,30682 1,88394 0,46920
11 FAST 0,72790 1,24227 0,19502 0,75981 1,20151 0,16771
12 FORU 0,46848 1,20461 0,16985 0,44345 1,07104 0,06633
13 INPP 0,06336 1,66725 0,40021 0,10407 2,49179 0,59868
14 INTD 0,60678 1,42972 0,30056 0,46560 1,39741 0,28439
15 JKON 0,20779 2,68943 0,62817 0,19609 2,66934 0,62538
16 JSPT 0,17472 2,40916 0,58492 0,19388 3,42892 0,70836
17 JTPE 0,43805 1,62429 0,38435 0,50738 1,59468 0,37291
18 KOIN 0,81858 2,04111 0,51007 0,58126 1,66239 0,39846
19 LTLS 0,45320 1,96524 0,49116 0,39041 1,60557 0,37717
20 MAPI 0,63757 1,26740 0,21098 0,63605 1,04956 0,04722
21 MDIA 0,39525 1,78491 0,43975 0,38426 2,95025 0,66105
22 MICE 0,43315 2,15664 0,53632 0,25525 1,44926 0,30999
23 MIDI 0,97930 1,15911 0,13727 1,07602 1,26268 0,20803
24 MLPT 0,26223 1,83283 0,45439 0,24761 1,81603 0,44935
25 MNCN 0,30284 4,23317 0.76377 0.25706 4,28372 0,76656
26 MPMX 0.24405 2.11878 0.52803 0.18814 1.62216 0,38354
27 MPPA 0.32839 1.69831 0.41118 0.48194 1.67655 0,40354
28 MTDL 0.45888 2.29765 0.56477 0.41104 2.39063 0,58170
29 PJAA 0.24010 2.16654 0.53843 0.25452 2.30391 0,56595
30 PUDP 0.17580 2.18017 0.54132 0.14238 1.57898 0,36668
31 RALS 0.31277 1.62802 0.38576 0.28520 1.58902 0,37068
32 SAME 0.91778 1.61847 0.38213 0.74372 1.69096 0,40862
110

No Stock VACA VAHU STVA VACA VAHU STVA


Kode 2013 2014
33 SCMA 0,60769 4,14216 0,75858 0,52816 4,72545 0,78838
34 SDPC 0,48753 1,22395 0,18298 0,46508 1,13910 0,12211
35 SHID 0,05027 1,45311 0,31182 0,04107 1,46562 0,31770
36 SILO 0,67690 1,04739 0,04524 0,87613 1,04298 0,04121
37 SONA 0,24589 1,64270 0,39125 0,33283 1,98021 0,49500
38 TELE 0,44234 1,92596 0,48078 0,18268 3,13535 0,68106
39 TGKA 0,62661 1,49988 0,33328 0,61492 1,57935 0,36683
40 TMPO 0,75865 1,08527 0,07857 0,71503 1,17862 0,15155
41 TURI 0,32920 2,01024 0,50255 0,27865 1,69035 0,40841
42 UNTR 0,29590 2,45655 0,59292 0,25555 1,99768 0,49942
43 WAPO 0,77213 1,01283 0,01267 0,65344 1,02306 0,02254
111

Lampiran 4 : Data Komponen Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC)

Rumus Perhitungan Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC)

ROGIC = RVACA +RVAHU + RSTVA

No Stock RVACA RVAHU RSTVA RVACA RVAHU RSTVA


Kode 2013 2014
1 ACES -0,26306 -1,07593 -0,19084 -0,04705 -0,05486 -0,01571
2 AKRA 0,03953 0,47124 0,02609 -0,05012 -1,45828 -0,10702
3. AMRT 0,64541 -0,13506 -0,08161 0,01494 -0,03637 -0,02516
4 APII -0,26717 -0,20298 -0,05403 0,01123 0,02007 0,00587
5 ASGR 0,07487 -0,01456 -0,00533 -0,05933 0,10813 0,03750
6 BAYU -0,02844 -0,05315 -0,00805 -0,02797 0,06320 0,00953
7 CSAP 0,11519 -0,03926 -0,02526 0,02823 0,06298 0,03978
8 ECII -0,58103 -0,05423 -0,00369 -0,03896 -1,47450 -0,16587
9 EMTK 0,02578 0,38348 0,04328 -0,09188 -0,03048 -0,00305
10 EPMT 0,01721 -0,14835 -0,03771 -0,01396 -0,02671 -0,00742
11 FAST -0,00457 -0,15425 -0,08891 0,03191 -0,04076 -0,02731
12 FORU -0,05611 -0,03308 -0,02219 -0,02504 -0,13357 -0,10353
13 INPP 0,02511 0,21917 0,09078 0,04070 0,82453 0,19847
14 INTD -0,09673 0,02819 0,01407 -0,14118 -0,03231 -0,01617
15 JKON -0,09218 0,13799 0,02011 -0,01170 -0,02009 -0,00280
16 JSPT -0,02458 -0,46841 -0,06757 0,01916 1,01976 0,12345
17 JTPE 0,01260 -0,31121 -0,09899 0,06932 -0,02962 -0,01143
18 KOIN -0,40299 -0,11605 -0,02636 -0,23733 -0,37872 -0,11161
19 LTLS 0,16989 0,43446 0,14442 -0,06279 -0,35967 -0,11399
20 MAPI 0,02079 -0,21592 -0,11485 -0,00152 -0,21783 -0,16376
21 MDIA 0,09079 0,44667 0,18700 -0,01099 1,16534 0,22130
22 MICE 0,05807 0,57780 0,16969 -0,17791 -0,70739 -0,22633
23 MIDI 0,23492 0,00180 0,00134 0,09672 0,10357 0,07076
24 MLPT -0,16507 0,30993 0,11104 -0,01462 -0,01680 -0,00505
25 MNCN -0,02768 0,40815 0,02521 -0,04578 0,05055 0,00279
26 MPMX -0,18394 0,03371 0,00763 -0,05591 -0,49663 -0,14449
27 MPPA 0,09776 0,33062 0,14234 0,15356 -0,02176 -0,00764
28 MTDL 0,05961 0,43437 0,10146 -0,04784 0,09298 0,01693
29 PJAA -0,02444 -0,00441 -0,00094 0,01442 0,13737 0,02752
30 PUDP 0,01535 0,10634 0,02352 -0,03341 -0,60118 -0,17464
31 RALS 0,01357 -0,20409 -0,06842 -0,02757 -0,03900 -0,01508
32 SAME -3,53485 0,24512 0,11028 -0,17406 0,07249 0,02649
112

No Stock RVACA RVAHU RSTVA RVACA RVAHU RSTVA


Kode 2013 2014
33 SCMA 0,02407 0,02682 0,00157 -0,07954 0,58329 0,02980
34 SDPC 0,00621 -0,01915 -0,01259 -0,02245 -0,08485 -0,06086
35 SHID -0,00349 0,10861 0,05559 -0,00921 0,01251 0,00588
36 SILO -2,83547 -0,01698 -0,01523 0,19923 -0,00440 -0,00403
37 SONA -0,05063 -0,75153 -0,19108 0,08694 0,33751 0,10376
38 TELE 0,03596 0,10004 0,02845 -0,25966 1,20939 0,20028
39 TGKA 0,04409 -0,03620 -0,01571 -0,01169 0,07946 0,03355
40 TMPO -0,18228 -0,28418 -0,19121 -0,04362 0,09334 0,07297
41 TURI -0,04714 -0,40379 -0,08321 -0,05055 -0,31989 -0,09414
42 UNTR 0,00753 -0,23994 -0,03622 -0,04035 -0,45886 -0,09350
43 WAPO 0,20807 -0,87223 -0,45685 -0,11869 0,01023 0,00987
113

Lampiran 5 :Data Variabel Dependen dan Variabel Independen

1. Rumus Perhitungan Return On Asset (ROA)


ROA Laba Tahun Berjalan
x 100
= Total Aset

2. Rumus Perhitungan Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)

VAICTM = VACA + VAHU + STVA

3. Rumus Perhitungan Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC)

ROGIC = RVACA +RVAHU + RSTVA

VAIC ROGIC ROA VAIC ROGIC ROA


NO KODE (X1) (X2) (Y) (X1) (X2) (Y)
2013 2014
1 ACES 2,92484 -1,52983 20,29128 2,80723 -0,11762 18,62327
2 AKRA 5,50433 0,53687 4,20707 3,88891 -1,61542 5,34456
3. AMRT 2,61033 0,42874 5,19093 2,56374 -0,04658 4,09016
4 APII 2,58983 -0,52418 8,08067 2,62700 0,03717 7,26746
5 ASGR 2,76425 0,05498 14,40407 2,85054 0,08630 15,93184
6 BAYU 3,57499 -0,08963 4,65182 3,61976 0,04476 6,99816
7 CSAP 2,00902 0,05067 2,44153 2,14002 0,13100 3,46607
8 ECII 4,71235 -0,63895 10,22355 3,03303 -1,67933 6,46170
9 EMTK 4,08944 0,45254 10,63920 3,96403 -0,12541 7,47890
10 EPMT 2,70804 -0,16885 8,40026 2,65995 -0,04809 8,23877
11 FAST 2,16519 -0,24774 7,70616 2,12904 -0,03616 7,03060
12 FORU 1,84295 -0,11139 4,01540 1,58081 -0,26213 1,48887
13 INPP 2,13083 0,33506 1,33895 3,19454 1,06371 3,39304
14 INTD 2,33706 -0,05447 8,05056 2,14739 -0,18966 7,06187
15 JKON 3,52539 0,06593 6,17402 3,49081 -0,03458 5,73481
16 JSPT 3,16880 -0,56056 6,06851 4,33116 1,16237 8,86336
17 JTPE 2,44669 -0,39761 7,08453 2,47497 0,02828 8,17594
18 KOIN 3,36976 -0,54539 10,90158 2,64210 -0,72766 5,03926
19 LTLS 2,90959 0,74877 2,81311 2,37314 -0,53645 4,30943
20 MAPI 2,11595 -0,30998 4,19800 1,73283 -0,38312 0,84344
21 MDIA 2,61990 0,72446 12,07876 3,99556 1,37566 19,02198
22 MICE 3,12612 0,80556 7,29098 2,01450 -1,11162 6,48222
23 MIDI 2,27569 0,23806 3,19247 2,54674 0,27105 5,37413
24 MLPT 2,54945 0,25589 4,24042 2,51299 -0,03647 3,90215
25 MNCN 5,29978 0,40568 18,82256 5,30734 0,00755 13,83957
26 MPMX 2,89087 -0,14261 5,02674 2,19383 -0,69703 3,67565
114

VAIC ROGIC ROA VAIC ROGIC ROA


NO KODE (X1) (X2) (Y) (X1) (X2) (Y)
2013 2014
27 MPPA 2,43788 0,57071 6,76197 2,56203 0,12415 9,50728
28 MTDL 3,32130 0,59544 7,41103 3,38336 0,06207 9,81879
29 PJAA 2,94507 -0,02979 7,23637 3,12438 0,17930 8,01817
30 PUDP 2,89728 0,14521 7,19504 2,08805 -0,80924 3,74612
31 RALS 2,32655 -0,25894 8,91926 2,24490 -0,08165 7,79688
32 SAME 2,91838 -3,17945 12,35221 2,84329 -0,07509 12,44336
33 SCMA 5,50844 0,05246 32,06593 6,04199 0,53355 30,62904
34 SDPC 1,89446 -0,02553 2,17252 1,72629 -0,16817 1,38088
35 SHID 1,81520 0,16071 1,00985 1,82438 0,00918 0,85560
36 SILO 1,76953 -2,86767 1,92991 1,96032 0,19080 2,09933
37 SONA 2,27984 -0,99324 5,59183 2,80804 0,52821 9,93068
38 TELE 2,84908 0,16444 8,53479 3,99909 1,15001 6,19642
39 TGKA 2,45978 -0,00783 5,41521 2,56110 0,10132 6,68434
40 TMPO 1,92250 -0,65766 2,97445 2,04519 0,12269 4,64650
41 TURI 2,84198 -0,53414 8,87685 2,37740 -0,46458 6,40994
42 UNTR 3,34537 -0,26863 8,36574 2,75265 -0,59272 8,02755
43 WAPO 1,79763 -1,12101 0,12840 1,69903 -0,09860 0,20624
115

Lampiran 6

Rumus Perhitungan Return On Asset (ROA)

Laba Tahun Berjalan


ROA = x 100
Total Aset

Data Perhitungan Return On Asset (ROA)

No Stock Laba Tahun Total Aset (Rp) ROA


Kode Berjalan (Rp) %
2013 2013 2013
1 ACES 503.004.238.918 2.478.918.584.338 20,29128
2 AKRA 615.626.683.000 14.633.141.381.000 4,20707
3. AMRT 569.042.000.000 10.962.227.000.000 5,19093
4 APII 24.199.872.068 299.478.576.654 8,08067
5 ASGR 209.006.000.000 1.451.020.000.000 14,40407
6 BAYU 21.104.421.989 453.681.363.834 4,65182
7 CSAP 75.880.191.000 3.107.895.429.000 2,44153
8 ECII 206.779.167.972 2.022.577.449.788 10,22355
9 EMTK 1.364.544.542.000 12.825.628.223.000 10,63920
10 EPMT 464.371.980.988 5.528.067.698.030 8,40026
11 FAST 156.290.628.000 2.028.124.663.000 7,70616
12 FORU 10.581.287.564 263.517.555.441 4,01540
13 INPP 26.252.943.818 1.960.713.108.438 1,33895
14 INTD 4.300.057.860 53.413.143.441 8,05056
15 JKON 210.967.010.853 3.417.012.222.326 6,17402
16 JSPT 208.071.242.241 3.428.702.485.089 6,06851
17 JTPE 40.744.251.183 575.115.523.377 7,08453
18 KOIN 36.682.541.552 336.488.362.410 10,90158
19 LTLS 127.491.000.000 4.532.035.000.000 2,81311
20 MAPI 327.792.717.000 7.808.299.570.000 4,19800
21 MDIA 118.963.773.000 984.900.277.000 12,07876
22 MICE 45.841.190.810 628.738.165.030 7,29098
23 MIDI 67.326.000.000 2.108.897.000.000 3,19247
24 MLPT 52.856.335.000 1.246.487.693.000 4,24042
25 MNCN 1.809.842.000.000 9.615.280.000.000 18,82256
26 MPMX 564.012.000.000 11.220.245.000.000 5,02674
27 MPPA 444.905.000.000 6.579.518.000.000 6,76197
28 MTDL 170.230.738.921 2.296.991.727.662 7,41103
116

No Stock Laba Tahun Total Aset (Rp) ROA


Kode Berjalan (Rp)
2013 2013 2013
29 PJAA 190.104.929.855 2.627.075.992.774 7,23637
30 PUDP 26.378.888.591 366.625.848.156 7,19504
31 RALS 390.535.000.000 4.378.556.000.000 8,91926
32 SAME 46.648.727.962 377.654.879.974 12,35221
33 SCMA 1.285.897.062.000 4.010.166.376.000 32,06593
34 SDPC 10.247.289.473 471.677.485.130 2,17252
35 SHID 14.568.372.522 1.442.622.700.965 1,00985
36 SILO 50.192.486.904 2.600.774.537.159 1,92991
37 SONA 52.869.709.136 945.481.770.859 5,59183
38 TELE 294.906.000.000 3.455.339.000.000 8,53479
39 TGKA 133.863.947.441 2.471.998.080.266 5,41521
40 TMPO 7.356.264.000 247.314.964.000 2,97445
41 TURI 307.611.000.000 3.465.316.000.000 8,87685
42 UNTR 4.798.778.000.000 57.362.244.000.000 8,36574
43 WAPO 147.099.450 114.563.535.247 0,12840
117

Lampiran 7

Rumus Perhitungan Return On Asset (ROA)

Laba Tahun Berjalan


ROA = x 100
Total Aset

Data Perhitungan Return On Asset (ROA)

No Stock Laba Tahun Total Aset (Rp) ROA


Kode Berjalan (Rp) %
2014 2014 2014
1 ACES 548.892.765.278 2.947.348.661.224 18,62327
2 AKRA 790.563.128.000 14.791.917.177.000 5,34456
3. AMRT 572.318.000.000 13.992.568.000.000 4,09016
4 APII 31.956.766.696 439.723.829.931 7,26746
5 ASGR 260.221.000.000 1.633.339.000.000 15,93184
6 BAYU 38.586.673.501 551.383.191.769 6,99816
7 CSAP 114.689.405.000 3.308.917.601.000 3,46607
8 ECII 129.462.483.738 2.003.535.430.422 6,46170
9 EMTK 1.487.194.686.000 19.885.196.539.000 7,47890
10 EPMT 510.030.489.092 6.190.617.606.933 8,23877
11 FAST 152.046.069.000 2.162.633.810.000 7,03060
12 FORU 3.888.710.103 261.185.116.980 1,48887
13 INPP 67.274.944.072 1.982.734.525.885 3,39304
14 INTD 3.598.490.650 50.956.633.269 7,06187
15 JKON 220.489.606.735 3.844.756.799.399 5,73481
16 JSPT 316.934.994.073 3.575.786.663.963 8,86336
17 JTPE 53.864.739.017 658.820.143.958 8,17594
18 KOIN 26.480.721.120 525.488.407.521 5,03926
19 LTLS 201.189.000.000 4.668.574.000.000 4,30943
20 MAPI 73.262.562.000 8.686.174.538.000 0,84344
21 MDIA 353.153.553.000 1.856.555.123.000 19,02198
22 MICE 43.053.518.321 664.178.195.746 6,48222
23 MIDI 138.624.000.000 2.579.467.000.000 5,37413
24 MLPT 67.701.167.000 1.734.969.888.000 3,90215
25 MNCN 1.883.432.000.000 13.609.033.000.000 13,83957
26 MPMX 512.760.000.000 13.950.177.000.000 3,67565
27 MPPA 554.017.000.000 5.827.294.000.000 9,50728
28 MTDL 268.992.821.253 2.739.573.004.926 9,81879
118

No Stock Laba Tahun Total Aset (Rp) ROA


Kode Berjalan (Rp) %
2014 2014 2014
29 PJAA 233.089.688.822 2.907.017.296.803 8,01817
30 PUDP 15.051.709.941 401.794.311.717 3,74612
31 RALS 355.075.000.000 4.554.067.000.000 7,79688
32 SAME 58.068.247.622 466.660.463.300 12,44336
33 SCMA 1.448.274.225.000 4.728.435.671.000 30,62904
34 SDPC 7.318.537.007 529.991.702.159 1,38088
35 SHID 12.276.859.627 1.434.881.838.925 0,85560
36 SILO 59.706.772.981 2.844.085.512.104 2,09933
37 SONA 108.400.726.471 1.091.574.119.466 9,93068
38 TELE 310.929.000.000 5.017.882.000.000 6,19642
39 TGKA 165.209.011.078 2.471.583.958.824 6,68434
40 TMPO 14.997.565.000 322.771.419.000 4,64650
41 TURI 254.019.000.000 3.962.895.000.000 6,40994
42 UNTR 4.839.970.000.000 60.292.031.000.000 8,02755
43 WAPO 224.799.175 109.001.314.578 0,20624
119

Lampiran 8

Rumus Perhitungan Return On Asset (ROA)

Laba Tahun Berjalan


ROA = x 100
Total Aset

Data Perhitungan Return On Asset (ROA)

No Stock Laba Tahun Total Aset (Rp) ROA


Kode Berjalan (Rp) %
2015 2015 2015
1 ACES 584.873.463.989 3.267.549.674.003 17,89945
2 AKRA 1.058.741.020.000 7.285.598.874.000 14,53197
3. AMRT 464.204.000.000 15.195.887.000.000 3,05480
4 APII 18.443.574.546 421.872.747.114 4,37183
5 ASGR 265.120.000.000 1.810.083.000.000 14,64684
6 BAYU 26.137.626.931 644.524.751.604 4,05533
7 CSAP 43.021.915.000 3.522.572.851.000 1,22132
8 ECII 33.040.983.609 1.898.418.873.433 1,74045
9 EMTK 1.840.757.747.000 17.500.271.744.000 10,51845
10 EPMT 547.173.844.615 6.747.936.555.246 8,10876
11 FAST 105.023.728.000 2.310.536.370.000 4,54543
12 FORU 2.071.471.003 283.691.670.334 0,73018
13 INPP 112.287.513.857 4.901.062.529.658 2,29109
14 INTD 2.518.557.847 47.676.255.943 5,28263
15 JKON 236.634.983.529 3.775.957.539.878 6,26689
16 JSPT 211.003.762.000 3.671.502.471.000 5,74707
17 JTPE 65.315.606.173 886.846.976.750 7,36492
18 KOIN 14.408.465.567 688.936.581.313 2,09141
19 LTLS 34.032.000.000 5.393.330.000.000 0,63100
20 MAPI 30.095.070.000 9.482.934.568.000 0,31736
21 MDIA 260.894.841.000 2.287.789.615.000 11,40380
22 MICE 26.291.340.939 761.521.834.947 3,45247
23 MIDI 140.511.000.000 3.232.642.000.000 4,34663
24 MLPT 97.208.310.000 1.683.190.522.000 5,77524
25 MNCN 1.276.968.000.000 14.474.557.000.000 8,82216
26 MPMX 307.759.000.000 14.480.403.000.000 2,12535
27 MPPA 182.999.000.000 6.294.210.000.000 2,90742
28 MTDL 326.634.000.000 3.496.665.000.000 9,34130
120

No Stock Laba Tahun Total Aset (Rp) ROA


Kode Berjalan (Rp)
2015 2015 2015
29 PJAA 289.419.920.671 3.130.177.111.064 9,24612
30 PUDP 27.591.952.360 445.919.320.351 6,18766
31 RALS 336.054.000.000 4.574.904.000.000 7,34560
32 SAME 56.605.179.300 1.203.219.993.917 4,70447
33 SCMA 1.524.996.907.000 4.565.963.576.000 33,39924
34 SDPC 11.907.197.455 633.217.332.516 1,88043
35 SHID 350.315.509 1.449.036.770.639 0,02418
36 SILO 61.706.076.528 2.986.270.148.106 2,06633
37 SONA 36.904.287.825 1.136.045.185.033 3,24849
38 TELE 370.649.000.000 7.128.717.000.000 5,19938
39 TGKA 196.049.612.474 2.646.301.796.777 7,40844
40 TMPO 2.616.728.000 346.473.471.000 0,75525
41 TURI 292.222.000.000 4.361.587.000.000 6,69990
42 UNTR 2.792.439.000.000 61.715.399.000.000 4,52470
43 WAPO 267.453.363 107.571.334.613 0,24863
121

Lampiran 9

Rumus Perhitungan Value Added (VA)

VA = OUT – IN

OUT = Output (total penjualan dan pendapatan lain- lain)

IN = Input ( beban penjualan dan biaya lain kecuali beban karyawan)

Data Perhitungan Value Added (VA)

No Stock OUT IN VA
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
1 ACES 3.729.151.083.589 2.404.762.528.193 1.324.388.555.396
2 AKRA 21.711.728.256.000 20.888.018.399.000 823.709.857.000
3. AMRT 27.310.727.000.000 25.477.360.000.000 1.833.367.000.000
4 APII 158.097.546.192 119.650.020.722 38.447.525.470
5 ASGR 2.075.103.000.000 1.662.073.000.000 413.030.000.000
6 BAYU 1.565.161.710.394 1.490.596.043.344 74.565.667.050
7 CSAP 4.961.258.235.000 4.648.992.316.000 312.265.919.000
8 ECII 1.434.074.300.185 1.265.406.429.157 168.667.871.028
9 EMTK 4.829.045.338.000 3.224.798.551.000 1.604.246.787.000
10 EPMT 13.425.095.161.417 12.641.989.764.547 783.105.396.870
11 FAST 3.628.801.456.000 2.903.119.883.000 725.681.573.000
12 FORU 481.819.423.180 415.903.858.087 65.915.565.093
13 INPP 178.122.809.918 140.241.089.256 37.881.720.662
14 INTD 105.080.083.599 91.517.760.325 13.562.323.274
15 JKON 4.074.161.323.379 3.769.512.582.513 304.648.740.866
16 JSPT 1.240.525.343.940 880.004.262.430 360.521.081.510
17 JTPE 419.609.010.241 331.820.572.102 87.788.438.139
18 KOIN 881.147.440.260 818.636.641.043 62.510.799.217
19 LTLS 6.353.145.000.000 5.926.687.000.000 426.458.000.000
20 MAPI 7.626.023.467.000 6.285.954.993.000 1.340.068.474.000
21 MDIA 614.209.175.000 442.187.626.000 172.021.549.000
22 MICE 569.752.848.332 442.536.864.510 127.215.983.822
23 MIDI 3.878.588.000.000 3.547.532.000.000 331.056.000.000
24 MLPT 1.344.395.878.000 1.261.365.368.000 83.030.510.000
25 MNCN 6.427.752.000.000 4.015.930.000.000 2.411.822.000.000
26 MPMX 10.867.292.000.000 10.080.984.000.000 786.308.000.000
27 MPPA 11.486.105.000.000 10.599.162.000.000 886.943.000.000
28 MTDL 5.191.334.295.064 4.911.671.204.017 279.663.091.047
122

No Stock OUT IN VA
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
29 PJAA 1.088.229.890.864 741.668.735.193 346.561.155.671
30 PUDP 102.534.267.354 61.711.518.375 40.822.748.979
31 RALS 5.779.134.000.000 4.868.996.000.000 910.138.000.000
32 SAME 274.172.036.992 188.577.359.239 85.594.677.753
33 SCMA 3.361.974.572.000 1.816.281.270.000 1.545.693.302.000
34 SDPC 1.173.907.021.315 1.123.549.112.966 50.357.908.349
35 SHID 181.287.883.256 131.700.173.162 49.587.710.094
36 SILO 1.806.178.105.697 946.909.799.266 859.268.306.431
37 SONA 866.851.329.181 710.637.397.772 156.213.931.409
38 TELE 8.209.804.000.000 7.759.639.114.332 450.164.885.668
39 TGKA 7.520.863.345.046 7.183.690.842.364 337.172.502.682
40 TMPO 280.482.153.000 170.604.840.000 109.877.313.000
41 TURI 10.167.748.000.000 9.502.275.000.000 665.473.000.000
42 UNTR 56.943.575.000.000 47.629.074.000.000 9.314.501.000.000
43 WAPO 130.409.212.824 122.008.032.060 8.401.180.764
123

Lampiran 10

Rumus Perhitungan Value Added (VA)

VA = OUT – IN

OUT = Output (total penjualan dan pendapatan lain- lain)

IN = Input ( beban penjualan dan biaya lain kecuali beban karyawan)

Data Perhitungan Value Added (VA)

No Stock OUT IN VA
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
1 ACES 3.997.484.150.222 2.933.482.570.756 1.064.001.579.466
2 AKRA 22.779.524.729.000 21.518.107.537.000 1.261.417.192.000
3. AMRT 35.120.649.000.000 31.973.154.000.000 3.147.495.000.000
4 APII 200.253.854.190 147.223.009.345 53.030.844.845
5 ASGR 2.277.784.000.000 1.742.116.000.000 535.668.000.000
6 BAYU 1.516.628.980.869 1.422.503.394.215 94.125.586.654
7 CSAP 6.367.429.215.000 5.939.543.493.000 427.885.722.000
8 ECII 2.085.309.453.912 1.804.904.991.211 280.404.462.701
9 EMTK 6.491.480.819.000 4.340.371.252.000 2.151.109.567.000
10 EPMT 15.666.813.389.039 14.692.027.657.405 974.785.731.634
11 FAST 4.016.703.950.000 3.215.301.809.000 801.402.141.000
12 FORU 410.119.231.168 347.822.936.749 62.296.294.419
13 INPP 442.770.419.729 377.172.767.110 65.597.652.619
14 INTD 111.694.389.465 97.387.625.121 14.306.764.344
15 JKON 4.683.075.016.106 4.347.233.039.379 335.841.976.727
16 JSPT 1.346.525.991.582 990.798.437.736 355.727.553.846
17 JTPE 598.463.539.383 492.454.623.093 106.008.916.290
18 KOIN 1.113.627.064.526 1.041.710.384.631 71.916.679.895
19 LTLS 6.113.681.000.000 5.483.650.000.000 630.031.000.000
20 MAPI 9.774.773.123.000 8.226.815.115.000 1.547.958.008.000
21 MDIA 851.791.011.000 581.263.060.000 270.527.951.000
22 MICE 665.566.083.958 450.980.441.179 214.585.642.779
23 MIDI 4.992.650.000.000 4.502.192.000.000 490.458.000.000
24 MLPT 1.527.677.486.000 1.411.354.853.000 116.322.633.000
25 MNCN 6.553.039.000.000 4.207.976.000.000 2.345.063.000.000
26 MPMX 14.008.151.000.000 12.935.654.000.000 1.072.497.000.000
27 MPPA 12.238.876.000.000 11.156.857.000.000 1.082.019.000.000
28 MTDL 7.406.240.856.874 6.979.346.005.552 426.894.851.322
124

OUT IN VA
No Stock
(Rp) (Rp) (Rp)
Kode
2013 2013 2013
29 PJAA 1.275.553.669.758 922.484.176.206 353.069.493.552
30 PUDP 106.921.956.165 58.191.231.184 48.730.724.981
31 RALS 6.103.903.000.000 5.097.659.000.000 1.006.244.000.000
32 SAME 342.198.750.215 220.124.204.683 122.074.545.532
33 SCMA 3.805.555.478.000 2.110.418.938.000 1.695.136.540.000
34 SDPC 1.311.860.540.766 1.255.857.014.902 56.003.525.864
35 SHID 208.356.814.708 161.636.373.128 46.720.441.580
36 SILO 2.518.373.247.910 1.408.942.793.598 1.109.430.454.312
37 SONA 1.011.854.684.397 876.723.504.204 135.131.180.193
38 TELE 10.512.814.000.000 9.899.422.086.213 613.391.913.787
39 TGKA 8.212.754.214.867 7.811.099.778.830 401.654.436.037
40 TMPO 263.919.760.000 170.296.891.000 93.622.869.000
41 TURI 11.294.319.000.000 10.640.155.000.000 654.164.000.000
42 UNTR 53.448.471.000.000 42.899.951.000.000 10.548.520.000.000
43 WAPO 127.415.178.580 115.801.438.478 11.613.740.102
125

Lampiran 11

Rumus Perhitungan Value Added (VA)

VA = OUT – IN

OUT = Output (total penjualan dan pendapatan lain- lain)

IN = Input ( beban penjualan dan biaya lain kecuali beban karyawan)

Data Perhitungan Value Added (VA)

No Stock OUT IN VA
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
1 ACES 4.620.230.006.741 3.419.261.099.635 1.200.968.907.106
2 AKRA 22.622.701.996.000 21.519.413.208.000 1.103.288.788.000
3. AMRT 42.059.638.000.000 38.380.279.000.000 3.679.359.000.000
4 APII 265.703.869.026 200.891.084.688 64.812.784.338
5 ASGR 2.351.854.000.000 1.749.091.000.000 602.763.000.000
6 BAYU 1.699.300.112.138 1.582.419.162.950 116.880.949.188
7 CSAP 7.115.574.155.000 6.603.684.008.000 511.890.147.000
8 ECII 2.288.594.231.022 2.062.086.165.492 226.508.065.530
9 EMTK 7.100.378.508.000 4.851.085.142.000 2.249.293.366.000
10 EPMT 17.084.026.265.466 15.994.867.547.660 1.089.158.717.806
11 FAST 4.271.512.041.000 3.364.930.922.000 906.581.119.000
12 FORU 407.157.529.815 348.529.316.082 58.628.213.733
13 INPP 540.189.366.111 427.817.592.285 112.371.773.826
14 INTD 102.715.759.970 90.062.308.839 12.653.451.131
15 JKON 4.802.516.164.440 4.456.730.709.312 345.785.455.128
16 JSPT 1.394.624.090.017 947.205.252.910 447.418.837.107
17 JTPE 845.582.692.919 701.139.829.445 144.442.863.474
18 KOIN 1.205.832.684.282 1.139.374.400.790 66.458.283.492
19 LTLS 6.034.972.000.000 5.426.904.000.000 608.068.000.000
20 MAPI 11.906.821.305.000 10.247.082.991.000 1.659.738.314.000
21 MDIA 1.350.905.113.000 816.670.309.000 534.234.804.000
22 MICE 537.653.992.327 401.993.868.139 135.660.124.188
23 MIDI 6.067.460.000.000 5.401.109.000.000 666.351.000.000
24 MLPT 1.995.777.646.000 1.845.112.165.000 150.665.481.000
25 MNCN 6.719.908.000.000 4.305.295.000.000 2.414.613.000.000
26 MPMX 16.128.283.000.000 15.138.649.000.000 989.634.000.000
27 MPPA 13.711.373.000.000 12.338.472.000.000 1.372.901.000.000
28 MTDL 8.486.424.303.714 8.006.658.306.537 479.765.997.177
29 PJAA 1.198.690.925.859 786.838.665.790 411.852.260.069
30 PUDP 94.253.344.262 53.204.778.808 41.048.565.454
126

OUT IN VA
No Stock
(Rp) (Rp) (Rp)
Kode
2014 2014 2014
31 RALS 5.956.080.000.000 4.997.965.000.000 958.115.000.000
32 SAME 417.052.410.297 274.943.801.547 142.108.608.750
33 SCMA 4.136.506.605.000 2.299.481.026.000 1.837.025.579.000
34 SDPC 1.438.478.678.189 1.381.837.385.193 56.641.292.996
35 SHID 193.672.618.461 155.029.114.130 38.643.504.331
36 SILO 3.356.225.899.328 1907.396.781.126 1.448.829.118.202
37 SONA 1.229.028.702.356 1.010.039.105.968 218.989.596.388
38 TELE 14.638.844.000.000 14.182.305.000.000 456.539.000.000
39 TGKA 9.484.767.109.072 9.034.393.697.643 450.373.411.429
40 TMPO 329.460.694.000 230.497.347.000 98.963.347.000
41 TURI 11.301.351.000.000 10.701.356.000.000 599.995.000.000
42 UNTR 54.046.514.000.000 44.188.159.000.000 9.858.355.000.000
43 WAPO 144.775.186.693 134.799.828.056 9.975.358.637
127

Lampiran 12

Rumus Perhitungan Capital Employed (CE)

CE = Total Ekuitas

Data Perhitungan Capital Employed (CE)

No Stock CE CE CE
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2012 2013 2014
1 ACES 1.618.001.039.174 1.915.498.438.092 2.362.148.245.370
2 AKRA 4.209.740.018.000 5.363.160.926.000 5.961.182.563.000
3. AMRT 3.253.918.000.000 2.603.727.000.000 3.006.550.000.000
4 APII 68.498.037.200 180.299.013.573 212.253.220.148
5 ASGR 633.010.000.000 736.460.000.000 902.306.000.000
6 BAYU 164.664.621.266 221.787.103.255 294.833.176.755
7 CSAP 648.273.200.000 716.874.227.000 818.877.777.000
8 ECII 225.667.311.418 1.685.241.508.573 1.777.483.550.856
9 EMTK 7.866.219.392.000 9.363.869.390.000 16.317.138.942.000
10 EPMT 2.579.669.615.576 3.038.851.863.933 3.549.882.353.025
11 FAST 990.722.807.000 1.100.971.775.000 1.193.163.687.000
12 FORU 125.649.448.686 132.974.168.250 132.210.638.353
13 INPP 990.218.058.925 1.035.237.183.743 1.079.816.086.618
14 INTD 19.278.258.518 23.578.316.378 27.176.807.028
15 JKON 1.015.603.378.916 1.616.272.023.456 1.763.392.541.289
16 JSPT 1.808.926.532.833 2.035.995.898.048 2.307.749.188.616
17 JTPE 206.340.855.968 242.000.709.651 284.685.548.841
18 KOIN 51.172.519.269 87.855.060.821 114.335.781.941
19 LTLS 1.505.300.000.000 1.390.195.000.000 1.557.515.000.000
20 MAPI 2.172.675.170.000 2.427.883.906.000 2.609.438.590.000
21 MDIA 565.012.664.000 684.448.425.000 1.390.281.028.000
22 MICE 339.170.980.680 495.402.436.908 531.489.225.229
23 MIDI 444.738.000.000 500.823.000.000 619.271.000.000
24 MLPT 194.311.250.000 443.584.634.000 608.477.339.000
25 MNCN 7.297.162.000.000 7.743.574.000.000 9.393.213.000.000
26 MPMX 1.837.204.000.000 4.394.574.000.000 5.260.159.000.000
27 MPPA 3.845.754.000.000 3.294.970.000.000 2.848.686.000.000
28 MTDL 700.434.651.774 930.303.143.665 1.167.207.882.561
29 PJAA 1.310.076.391.669 1.470.533.696.751 1.618.183.385.679
30 PUDP 254.430.262.440 277.196.709.778 288.293.699.722
31 RALS 3.041.885.000.000 3.217.171.000.000 3.359.447.000.000
32 SAME 19.223.383.337 133.010.676.097 191.078.923.719
128

CE CE CE
Stock
No (Rp) (Rp) (Rp)
Kode
2012 2013 2014
33 SCMA 2.648.444.795.000 2.789.457.238.000 3.478.188.028.000
34 SDPC 104.624.886.919 114.872.176.392 121.788.892.649
35 SHID 922.252.715.322 929.321.602.519 941.022.424.840
36 SILO 244.640.798.509 1.638.991.778.979 1.653.668.551.960
37 SONA 526.830.826.851 549.568.335.987 657.969.062.458
38 TELE 1.107.746.000.000 1.386.712.000.000 2.499.171.000.000
39 TGKA 578.815.012.307 640.992.036.698 732.404.758.251
40 TMPO 116.775.441.000 123.406.705.000 138.404.270.000
41 TURI 1.768.299.000.000 1.987.162.000.000 2.153.243.000.000
42 UNTR 32.300.557.000.000 35.648.898.000.000 38.576.734.000.000
43 WAPO 14.893.980.188 15.041.079.638 15.265.878.813
129

Lampiran 13

Rumus Perhitungan Value Added Capital Employed (VACA)

VA
VACA =
CE

VA = Value Added (VA)

CE = Capital Employed (CE)

Data Perhitungan Value Added Capital Employed (VACA)

No Stock VA CE VACA
Kode (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
1 ACES 1.324.388.555.396 1.618.001.039.174 0,818534
2 AKRA 823.709.857.000 4.209.740.018.000 0,195668
3. AMRT 1.833.367.000.000 3.253.918.000.000 0,563434
4 APII 38.447.525.470 68.498.037.200 0,561294
5 ASGR 413.030.000.000 633.010.000.000 0,652486
6 BAYU 74.565.667.050 164.664.621.266 0,452834
7 CSAP 312.265.919.000 648.273.200.000 0,481689
8 ECII 168.667.871.028 225.667.311.418 0,747418
9 EMTK 1.604.246.787.000 7.866.219.392.000 0,203941
10 EPMT 783.105.396.870 2.579.669.615.576 0,303568
11 FAST 725.681.573.000 990.722.807.000 0,732477
12 FORU 65.915.565.093 125.649.448.686 0,524599
13 INPP 37.881.720.662 990.218.058.925 0,038256
14 INTD 13.562.323.274 19.278.258.518 0,703504
15 JKON 304.648.740.866 1.015.603.378.916 0,299968
16 JSPT 360.521.081.510 1.808.926.532.833 0,199301
17 JTPE 87.788.438.139 206.340.855.968 0,425453
18 KOIN 62.510.799.217 51.172.519.269 1,221570
19 LTLS 426.458.000.000 1.505.300.000.000 0,283304
20 MAPI 1.340.068.474.000 2.172.675.170.000 0,616783
21 MDIA 172.021.549.000 565.012.664.000 0,304456
22 MICE 127.215.983.822 339.170.980.680 0,375079
23 MIDI 331.056.000.000 444.738.000.000 0,744384
24 MLPT 83.030.510.000 194.311.250.000 0,427307
130

No Stock VA CE VACA
Kode (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
25 MNCN 2.411.822.000.000 7.297.162.000.000 0,330515
26 MPMX 786.308.000.000 1.837.204.000.000 0,427992
27 MPPA 886.943.000.000 3.845.754.000.000 0,230629
28 MTDL 279.663.091.047 700.434.651.774 0,399271
29 PJAA 346.561.155.671 1.310.076.391.669 0,264535
30 PUDP 40.822.748.979 254.430.262.440 0,160448
31 RALS 910.138.000.000 3.041.885.000.000 0,299202
32 SAME 85.594.677.753 19.223.383.337 4,452633
33 SCMA 1.545.693.302.000 2.648.444.795.000 0,583623
34 SDPC 50.357.908.349 104.624.886.919 0,481319
35 SHID 49.587.710.094 922.252.715.322 0,053768
36 SILO 859.268.306.431 244.640.798.509 3,512367
37 SONA 156.213.931.409 526.830.826.851 0,296516
38 TELE 450.164.885.668 1.107.746.000.000 0,406379
39 TGKA 337.172.502.682 578.815.012.307 0,582522
40 TMPO 109.877.313.000 116.775.441.000 0,940928
41 TURI 665.473.000.000 1.768.299.000.000 0,376335
42 UNTR 9.314.501.000.000 32.300.557.000.000 0,288370
43 WAPO 8.401.180.764 14.893.980.188 0,564066
131

Lampiran 14

Rumus Perhitungan Value Added Capital Employed (VACA)

VA
VACA =
CE

VA = Value Added (VA)

CE = Capital Employed (CE)

Data Perhitungan Value Added Capital Employed (VACA)

No Stock VA CE VACA
Kode (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
1 ACES 1.064.001.579.466 1.915.498.438.092 0,555470
2 AKRA 1.261.417.192.000 5.363.160.926.000 0,235200
3. AMRT 3.147.495.000.000 2.603.727.000.000 1,208842
4 APII 53.030.844.845 180.299.013.573 0,294127
5 ASGR 535.668.000.000 736.460.000.000 0,727355
6 BAYU 94.125.586.654 221.787.103.255 0,424396
7 CSAP 427.885.722.000 716.874.227.000 0,596877
8 ECII 280.404.462.701 1.685.241.508.573 0,166388
9 EMTK 2.151.109.567.000 9.363.869.390.000 0,229724
10 EPMT 974.785.731.634 3.038.851.863.933 0,320774
11 FAST 801.402.141.000 1.100.971.775.000 0,727904
12 FORU 62.296.294.419 132.974.168.250 0,468484
13 INPP 65.597.652.619 1.035.237.183.743 0,063365
14 INTD 14.306.764.344 23.578.316.378 0,606776
15 JKON 335.841.976.727 1.616.272.023.456 0,207788
16 JSPT 355.727.553.846 2.035.995.898.048 0,174719
17 JTPE 106.008.916.290 242.000.709.651 0,438052
18 KOIN 71.916.679.895 87.855.060.821 0,818583
19 LTLS 630.031.000.000 1.390.195.000.000 0,453196
20 MAPI 1.547.958.008.000 2.427.883.906.000 0,637575
21 MDIA 270.527.951.000 684.448.425.000 0,395250
22 MICE 214.585.642.779 495.402.436.908 0,433154
23 MIDI 490.458.000.000 500.823.000.000 0,979304
24 MLPT 116.322.633.000 443.584.634.000 0,262233
132

No Stock VA CE VACA
Kode (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
25 MNCN 2.345.063.000.000 7.743.574.000.000 0,302840
26 MPMX 1.072.497.000.000 4.394.574.000.000 0,244050
27 MPPA 1.082.019.000.000 3.294.970.000.000 0,328385
28 MTDL 426.894.851.322 930.303.143.665 0,458877
29 PJAA 353.069.493.552 1.470.533.696.751 0,240096
30 PUDP 48.730.724.981 277.196.709.778 0,175798
31 RALS 1.006.244.000.000 3.217.171.000.000 0,312773
32 SAME 122.074.545.532 133.010.676.097 0,917780
33 SCMA 1.695.136.540.000 2.789.457.238.000 0,607694
34 SDPC 56.003.525.864 114.872.176.392 0,487529
35 SHID 46.720.441.580 929.321.602.519 0,050274
36 SILO 1.109.430.454.312 1.638.991.778.979 0,676898
37 SONA 135.131.180.193 549.568.335.987 0,245886
38 TELE 613.391.913.787 1.386.712.000.000 0,442335
39 TGKA 401.654.436.037 640.992.036.698 0,626614
40 TMPO 93.622.869.000 123.406.705.000 0,758653
41 TURI 654.164.000.000 1.987.162.000.000 0,329195
42 UNTR 10.548.520.000.000 35.648.898.000.000 0,295900
43 WAPO 11.613.740.102 15.041.079.638 0,772135
133

Lampiran 15

Rumus Perhitungan Value Added Capital Employed (VACA)

VA
VACA =
CE

VA = Value Added (VA)

CE = Capital Employed (CE)

Data Perhitungan Value Added Capital Employed (VACA)

No Stock VA CE VACA
Kode (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
1 ACES 1.200.968.907.106 2.362.148.245.370 0,508422
2 AKRA 1.103.288.788.000 5.961.182.563.000 0,185079
3. AMRT 3.679.359.000.000 3.006.550.000.000 1,223781
4 APII 64.812.784.338 212.253.220.148 0,305356
5 ASGR 602.763.000.000 902.306.000.000 0,668025
6 BAYU 116.880.949.188 294.833.176.755 0,396431
7 CSAP 511.890.147.000 818.877.777.000 0,625112
8 ECII 226.508.065.530 1.777.483.550.856 0,127432
9 EMTK 2.249.293.366.000 16.317.138.942.000 0,137849
10 EPMT 1.089.158.717.806 3.549.882.353.025 0,306815
11 FAST 906.581.119.000 1.193.163.687.000 0,759813
12 FORU 58.628.213.733 132.210.638.353 0,443446
13 INPP 112.371.773.826 1.079.816.086.618 0,104066
14 INTD 12.653.451.131 27.176.807.028 0,465597
15 JKON 345.785.455.128 1.763.392.541.289 0,196091
16 JSPT 447.418.837.107 2.307.749.188.616 0,193877
17 JTPE 144.442.863.474 284.685.548.841 0,507377
18 KOIN 66.458.283.492 114.335.781.941 0,581255
19 LTLS 608.068.000.000 1.557.515.000.000 0,390409
20 MAPI 1.659.738.314.000 2.609.438.590.000 0,636052
21 MDIA 534.234.804.000 1.390.281.028.000 0,384264
22 MICE 135.660.124.188 531.489.225.229 0,255245
23 MIDI 666.351.000.000 619.271.000.000 1,076025
24 MLPT 150.665.481.000 608.477.339.000 0,247611
134

No Stock VA CE VACA
Kode (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
25 MNCN 2.414.613.000.000 9.393.213.000.000 0,257059
26 MPMX 989.634.000.000 5.260.159.000.000 0,188138
27 MPPA 1.372.901.000.000 2.848.686.000.000 0,481942
28 MTDL 479.765.997.177 1.167.207.882.561 0,411037
29 PJAA 411.852.260.069 1.618.183.385.679 0,254515
30 PUDP 41.048.565.454 288.293.699.722 0,142385
31 RALS 958.115.000.000 3.359.447.000.000 0,285200
32 SAME 142.108.608.750 191.078.923.719 0,743717
33 SCMA 1.837.025.579.000 3.478.188.028.000 0,528156
34 SDPC 56.641.292.996 121.788.892.649 0,465078
35 SHID 38.643.504.331 941.022.424.840 0,041065
36 SILO 1.448.829.118.202 1.653.668.551.960 0,876130
37 SONA 218.989.596.388 657.969.062.458 0,332827
38 TELE 456.539.000.000 2.499.171.000.000 0,182676
39 TGKA 450.373.411.429 732.404.758.251 0,614924
40 TMPO 98.963.347.000 138.404.270.000 0,715031
41 TURI 599.995.000.000 2.153.243.000.000 0,278647
42 UNTR 9.858.355.000.000 38.576.734.000.000 0,255552
43 WAPO 9.975.358.637 15.265.878.813 0,653441
135

Lampiran 16

Rumus Perhitungan Human Capital (HC)

HC = beban karyawan

Data Perhitungan Human Capital (HC)

No Stock HC HC HC
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2012 2013 2014
1 ACES 445.539.379.879 560.997.340.547 652.076.141.828
2 AKRA 204.876.514.000 280.828.954.000 363.703.214.000
3. AMRT 1.352.291.000.000 2.578.453.000.000 3.106.718.000.000
4 APII 18.825.128.673 28.830.972.776 34.856.017.642
5 ASGR 248.902.000.000 325.664.000.000 343.851.000.000
6 BAYU 28.713.708.244 37.003.104.665 44.834.875.687
7 CSAP 246.589.471.000 348.702.063.000 396.795.408.000
8 ECII 43.665.065.222 73.625.294.729 97.045.581.792
9 EMTK 574.746.882.000 677.577.678.000 715.373.656.000
10 EPMT 380.333.790.802 510.186.203.277 578.128.228.714
11 FAST 519.635.589.000 645.111.513.000 754.535.050.000
12 FORU 53.256.953.260 51.715.006.855 54.739.503.630
13 INPP 26.159.858.152 39.344.708.801 45.096.829.754
14 INTD 9.676.814.419 10.006.706.484 9.054.960.481
15 JKON 119.403.086.711 124.874.965.874 129.539.663.038
16 JSPT 125.286.596.196 147.656.311.605 130.483.843.034
17 JTPE 45.356.832.126 65.264.665.106 90.578.124.458
18 KOIN 28.978.338.389 35.234.138.343 39.977.562.372
19 LTLS 278.589.000.000 320.588.000.000 378.725.000.000
20 MAPI 903.426.814.000 1.221.369.272.000 1.581.363.380.000
21 MDIA 128.543.234.000 151.564.178.000 181.081.251.000
22 MICE 80.575.272.835 99.499.759.521 93.606.605.867
23 MIDI 286.055.000.000 423.132.000.000 527.727.000.000
24 MLPT 54.521.364.000 63.466.298.000 82.964.314.000
25 MNCN 630.538.000.000 553.973.000.000 563.672.000.000
26 MPMX 377.112.000.000 506.185.000.000 610.072.000.000
27 MPPA 648.495.000.000 637.114.000.000 818.884.000.000
28 MTDL 150.092.285.154 185.796.359.431 200.686.258.281
29 PJAA 159.635.589.000 162.964.563.697 178.762.571.247
30 PUDP 19.684.772.976 22.351.836.390 25.996.855.512
31 RALS 496.770.000.000 618.078.000.000 602.959.000.000
32 SAME 62.325.378.503 75.425.817.570 84.040.361.128
136

No Stock HC HC HC
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2012 2013 2014
33 SCMA 375.592.821.000 409.239.478.000 388.751.354.000
34 SDPC 40.509.684.045 45.756.236.148 49.724.576.739
35 SHID 36.881.979.707 32.152.069.057 26.366.644.704
36 SILO 807.308.703.902 1.059.237.967.408 1.389.122.345.221
37 SONA 65.245.992.142 82.261.471.057 110.588.869.917
38 TELE 246.540.885.668 318.485.913.787 145.610.000.000
39 TGKA 219.500.809.474 267.790.488.596 285.164.400.351
40 TMPO 80.234.620.000 86.266.605.000 83.965.782.000
41 TURI 275.669.000.000 325.416.000.000 354.954.000.000
42 UNTR 3.454.313.000.000 4.294.046.000.000 4.934.897.000.000
43 WAPO 4.456.711.279 11.466.640.652 9.750.559.463
137

Lampiran 17

Rumus Perhitungan Value Added Human Capital (VAHU)

VA
VAHU =
HC

VA = Value Added (VA)

HC = Human Capital (HC)

Data Perhitungan Value Added Human Capital (VAHU)

No Stock VA HC VAHU
Kode (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
1 ACES 1.324.388.555.396 445.539.379.879 2,972551
2 AKRA 823.709.857.000 204.876.514.000 4,020519
3. AMRT 1.833.367.000.000 1.352.291.000.000 1,355749
4 APII 38.447.525.470 18.825.128.673 2,042351
5 ASGR 413.030.000.000 248.902.000.000 1,659408
6 BAYU 74.565.667.050 28.713.708.244 2,596867
7 CSAP 312.265.919.000 246.589.471.000 1,266339
8 ECII 168.667.871.028 43.665.065.222 3,862765
9 EMTK 1.604.246.787.000 574.746.882.000 2,791223
10 EPMT 783.105.396.870 380.333.790.802 2,058995
11 FAST 725.681.573.000 519.635.589.000 1,396520
12 FORU 65.915.565.093 53.256.953.260 1,237689
13 INPP 37.881.720.662 26.159.858.152 1,448086
14 INTD 13.562.323.274 9.676.814.419 1,401528
15 JKON 304.648.740.866 119.403.086.711 2,551431
16 JSPT 360.521.081.510 125.286.596.196 2,877571
17 JTPE 87.788.438.139 45.356.832.126 1,935506
18 KOIN 62.510.799.217 28.978.338.389 2,157156
19 LTLS 426.458.000.000 278.589.000.000 1,530778
20 MAPI 1.340.068.474.000 903.426.814.000 1,483317
21 MDIA 172.021.549.000 128.543.234.000 1,338239
22 MICE 127.215.983.822 80.575.272.835 1,578846
23 MIDI 331.056.000.000 286.055.000.000 1,157316
24 MLPT 83.030.510.000 54.521.364.000 1,522899
138

No Stock VA HC VAHU
Kode (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
25 MNCN 2.411.822.000.000 630.538.000.000 3,825022
26 MPMX 786.308.000.000 377.112.000.000 2,085078
27 MPPA 886.943.000.000 648.495.000.000 1,367694
28 MTDL 279.663.091.047 150.092.285.154 1,863274
29 PJAA 346.561.155.671 159.635.589.000 2,170952
30 PUDP 40.822.748.979 19.684.772.976 2,073824
31 RALS 910.138.000.000 496.770.000.000 1,832111
32 SAME 85.594.677.753 62.325.378.503 1,373352
33 SCMA 1.545.693.302.000 375.592.821.000 4,115343
34 SDPC 50.357.908.349 40.509.684.045 1,243108
35 SHID 49.587.710.094 36.881.979.707 1,344497
36 SILO 859.268.306.431 807.308.703.902 1,064362
37 SONA 156.213.931.409 65.245.992.142 2,394230
38 TELE 450.164.885.668 246.540.885.668 1,825924
39 TGKA 337.172.502.682 219.500.809.474 1,536088
40 TMPO 109.877.313.000 80.234.620.000 1,369450
41 TURI 665.473.000.000 275.669.000.000 2,414029
42 UNTR 9.314.501.000.000 3.454.313.000.000 2,696484
43 WAPO 8.401.180.764 4.456.711.279 1,885063
139

Lampiran 18

Rumus Perhitungan Value Added Human Capital (VAHU)

VA
VAHU =
HC

VA = Value Added (VA)

HC = Human Capital (HC)

Data Perhitungan Value Added Human Capital (VAHU)

No Stock VA HC VAHU
Kode (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
1 ACES 1.064.001.579.466 560.997.340.547 1,896625
2 AKRA 1.261.417.192.000 280.828.954.000 4,491763
3. AMRT 3.147.495.000.000 2.578.453.000.000 1,220691
4 APII 53.030.844.845 28.830.972.776 1,839371
5 ASGR 535.668.000.000 325.664.000.000 1,644849
6 BAYU 94.125.586.654 37.003.104.665 2,543721
7 CSAP 427.885.722.000 348.702.063.000 1,227081
8 ECII 280.404.462.701 73.625.294.729 3,808534
9 EMTK 2.151.109.567.000 677.577.678.000 3,174705
10 EPMT 974.785.731.634 510.186.203.277 1,910647
11 FAST 801.402.141.000 645.111.513.000 1,242269
12 FORU 62.296.294.419 51.715.006.855 1,204608
13 INPP 65.597.652.619 39.344.708.801 1,667255
14 INTD 14.306.764.344 10.006.706.484 1,429718
15 JKON 335.841.976.727 124.874.965.874 2,689426
16 JSPT 355.727.553.846 147.656.311.605 2,409159
17 JTPE 106.008.916.290 65.264.665.106 1,624293
18 KOIN 71.916.679.895 35.234.138.343 2,041108
19 LTLS 630.031.000.000 320.588.000.000 1,965236
20 MAPI 1.547.958.008.000 1.221.369.272.000 1,267396
21 MDIA 270.527.951.000 151.564.178.000 1,784907
22 MICE 214.585.642.779 99.499.759.521 2,156645
23 MIDI 490.458.000.000 423.132.000.000 1,159113
24 MLPT 116.322.633.000 63.466.298.000 1,832825
140

No Stock VA HC VAHU
Kode (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
25 MNCN 2.345.063.000.000 553.973.000.000 4,233172
26 MPMX 1.072.497.000.000 506.185.000.000 2,118785
27 MPPA 1.082.019.000.000 637.114.000.000 1,698313
28 MTDL 426.894.851.322 185.796.359.431 2,297649
29 PJAA 353.069.493.552 162.964.563.697 2,166542
30 PUDP 48.730.724.981 22.351.836.390 2,180167
31 RALS 1.006.244.000.000 618.078.000.000 1,628021
32 SAME 122.074.545.532 75.425.817.570 1,618472
33 SCMA 1.695.136.540.000 409.239.478.000 4,142163
34 SDPC 56.003.525.864 45.756.236.148 1,223954
35 SHID 46.720.441.580 32.152.069.057 1,453108
36 SILO 1.109.430.454.312 1.059.237.967.408 1,047385
37 SONA 135.131.180.193 82.261.471.057 1,642703
38 TELE 613.391.913.787 318.485.913.787 1,925962
39 TGKA 401.654.436.037 267.790.488.596 1,499883
40 TMPO 93.622.869.000 86.266.605.000 1,085274
41 TURI 654.164.000.000 325.416.000.000 2,010239
42 UNTR 10.548.520.000.000 4.294.046.000.000 2,456546
43 WAPO 11.613.740.102 11.466.640.652 1,012828
141

Lampiran 19

Rumus Perhitungan Value Added Human Capital (VAHU)

VA
VAHU =
HC

VA = Value Added (VA)

HC = Human Capital (HC)

Data Perhitungan Value Added Human Capital (VAHU)

No Stock VA HC VAHU
Kode (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
1 ACES 1.200.968.907.106 652.076.141.828 1,841762
2 AKRA 1.103.288.788.000 363.703.214.000 3,033486
3. AMRT 3.679.359.000.000 3.106.718.000.000 1,184323
4 APII 64.812.784.338 34.856.017.642 1,859443
5 ASGR 602.763.000.000 343.851.000.000 1,752977
6 BAYU 116.880.949.188 44.834.875.687 2,606920
7 CSAP 511.890.147.000 396.795.408.000 1,290061
8 ECII 226.508.065.530 97.045.581.792 2,334038
9 EMTK 2.249.293.366.000 715.373.656.000 3,144222
10 EPMT 1.089.158.717.806 578.128.228.714 1,883940
11 FAST 906.581.119.000 754.535.050.000 1,201510
12 FORU 58.628.213.733 54.739.503.630 1,071040
13 INPP 112.371.773.826 45.096.829.754 2,491789
14 INTD 12.653.451.131 9.054.960.481 1,397405
15 JKON 345.785.455.128 129.539.663.038 2,669340
16 JSPT 447.418.837.107 130.483.843.034 3,428921
17 JTPE 144.442.863.474 90.578.124.458 1,594677
18 KOIN 66.458.283.492 39.977.562.372 1,662390
19 LTLS 608.068.000.000 378.725.000.000 1,605566
20 MAPI 1.659.738.314.000 1.581.363.380.000 1,049562
21 MDIA 534.234.804.000 181.081.251.000 2,950249
22 MICE 135.660.124.188 93.606.605.867 1,449258
23 MIDI 666.351.000.000 527.727.000.000 1,262681
24 MLPT 150.665.481.000 82.964.314.000 1,816028
142

No Stock VA HC VAHU
Kode (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
25 MNCN 2.414.613.000.000 563.672.000.000 4,283720
26 MPMX 989.634.000.000 610.072.000.000 1,622159
27 MPPA 1.372.901.000.000 818.884.000.000 1,676551
28 MTDL 479.765.997.177 200.686.258.281 2,390627
29 PJAA 411.852.260.069 178.762.571.247 2,303907
30 PUDP 41.048.565.454 25.996.855.512 1,578982
31 RALS 958.115.000.000 602.959.000.000 1,589022
32 SAME 142.108.608.750 84.040.361.128 1,690957
33 SCMA 1.837.025.579.000 388.751.354.000 4,725451
34 SDPC 56.641.292.996 49.724.576.739 1,139101
35 SHID 38.643.504.331 26.366.644.704 1,465621
36 SILO 1.448.829.118.202 1.389.122.345.221 1,042982
37 SONA 218.989.596.388 110.588.869.917 1,980214
38 TELE 456.539.000.000 145.610.000.000 3,135355
39 TGKA 450.373.411.429 285.164.400.351 1,579347
40 TMPO 98.963.347.000 83.965.782.000 1,178615
41 TURI 599.995.000.000 354.954.000.000 1,690346
42 UNTR 9.858.355.000.000 4.934.897.000.000 1,997682
43 WAPO 9.975.358.637 9.750.559.463 1,023055
143

Lampiran 20

Rumus Perhitungan Structural Capital (SC)

SC = VA – HC

Data Perhitungan Structural Capital (SC)

No Stock VA HC SC
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
1 ACES 1.324.388.555.396 445.539.379.879 878.849.175.517
2 AKRA 823.709.857.000 204.876.514.000 618.833.343.000
3. AMRT 1.833.367.000.000 1.352.291.000.000 481.076.000.000
4 APII 38.447.525.470 18.825.128.673 19.622.396.797
5 ASGR 413.030.000.000 248.902.000.000 164.128.000.000
6 BAYU 74.565.667.050 28.713.708.244 45.851.958.806
7 CSAP 312.265.919.000 246.589.471.000 65.676.448.000
8 ECII 168.667.871.028 43.665.065.222 125.002.805.806
9 EMTK 1.604.246.787.000 574.746.882.000 1.029.499.905.000
10 EPMT 783.105.396.870 380.333.790.802 402.771.606.068
11 FAST 725.681.573.000 519.635.589.000 206.045.984.000
12 FORU 65.915.565.093 53.256.953.260 12.658.611.833
13 INPP 37.881.720.662 26.159.858.152 11.721.862.510
14 INTD 13.562.323.274 9.676.814.419 3.885.508.855
15 JKON 304.648.740.866 119.403.086.711 185.245.654.155
16 JSPT 360.521.081.510 125.286.596.196 235.234.485.314
17 JTPE 87.788.438.139 45.356.832.126 42.431.606.013
18 KOIN 62.510.799.217 28.978.338.389 33.532.460.828
19 LTLS 426.458.000.000 278.589.000.000 147.869.000.000
20 MAPI 1.340.068.474.000 903.426.814.000 436.641.660.000
21 MDIA 172.021.549.000 128.543.234.000 43.478.315.000
22 MICE 127.215.983.822 80.575,272.835 46.640.710.987
23 MIDI 331.056.000.000 286.055.000.000 45.001.000.000
24 MLPT 83.030.510.000 54.521.364.000 28.509.146.000
25 MNCN 2.411.822.000.000 630.538.000.000 1.781.284.000.000
26 MPMX 786.308.000.000 377.112.000.000 409.196.000.000
27 MPPA 886.943.000.000 648.495.000.000 238.448.000.000
28 MTDL 279.663.091.047 150.092.285.154 129.570.805.893
29 PJAA 346.561.155.671 159.635.589.000 186.925.566.671
30 PUDP 40.822.748.979 19.684.772.976 21.137.976.003
31 RALS 910.138.000.000 496.770.000.000 413.368.000.000
32 SAME 85.594.677.753 62.325.378.503 23.269.299.250
144

No Stock VA HC SC
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
33 SCMA 1.545.693.302.000 375.592.821.000 1.170.100.481.000
34 SDPC 50.357.908.349 40.509.684.045 9.848.224.304
35 SHID 49.587.710.094 36.881.979.707 12.705.730.387
36 SILO 859.268.306.431 807.308.703.902 51.959.602.529
37 SONA 156.213.931.409 65.245.992.142 90.967.939.267
38 TELE 450.164.885.668 246.540.885.668 203.624.000.000
39 TGKA 337.172.502.682 219.500.809.474 117.671.693.208
40 TMPO 109.877.313.000 80.234.620.000 29.642.693.000
41 TURI 665.473.000.000 275.669.000.000 389.804.000.000
42 UNTR 9.314.501.000.000 3.454.313.000.000 5.860.188.000.000
43 WAPO 8.401.180.764 4.456.711.279 3.944.469.485
145

Lampiran 21

Rumus Perhitungan Structural Capital (SC)

SC = VA – HC

Data Perhitungan Structural Capital (SC)

No Stock VA HC SC
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
1 ACES 1.064.001.579.466 560.997.340.547 503.004.238.919
2 AKRA 1.261.417.192.000 280.828.954.000 980.588.238.000
3. AMRT 3.147.495.000.000 2.578.453.000.000 569.042.000.000
4 APII 53.030.844.845 28.830.972.776 24.199.872.069
5 ASGR 535.668.000.000 325.664.000.000 210.004.000.000
6 BAYU 94.125.586.654 37.003.104.665 57.122.481.989
7 CSAP 427.885.722.000 348.702.063.000 79.183.659.000
8 ECII 280.404.462.701 73.625.294.729 206.779.167.972
9 EMTK 2.151.109.567.000 677.577.678.000 1.473.531.889.000
10 EPMT 974.785.731.634 510.186.203.277 464.599.528.357
11 FAST 801.402.141.000 645.111.513.000 156.290.628.000
12 FORU 62.296.294.419 51.715.006.855 10.581.287.564
13 INPP 65.597.652.619 39.344.708.801 26.252.943.818
14 INTD 14.306.764.344 10.006.706.484 4.300.057.860
15 JKON 335.841.976.727 124.874.965.874 210.967.010.853
16 JSPT 355.727.553.846 147.656.311.605 208.071.242.241
17 JTPE 106.008.916.290 65.264.665.106 40.744.251.184
18 KOIN 71.916.679.895 35.234.138.343 36.682.541.552
19 LTLS 630.031.000.000 320.588.000.000 309.443.000.000
20 MAPI 1.547.958.008.000 1.221.369.272.000 326.588.736.000
21 MDIA 270.527.951.000 151.564.178.000 118.963.773.000
22 MICE 214.585.642.779 99.499.759.521 115.085.883.258
23 MIDI 490.458.000.000 423.132.000.000 67.326.000.000
24 MLPT 116.322.633.000 63.466.298.000 52.856.335.000
25 MNCN 2.345.063.000.000 553.973.000.000 1.791.090.000.000
26 MPMX 1.072.497.000.000 506.185.000.000 566.312.000.000
27 MPPA 1.082.019.000.000 637.114.000.000 444.905.000.000
28 MTDL 426.894.851.322 185.796.359.431 241.098.491.891
29 PJAA 353.069.493.552 162.964.563.697 190.104.929.855
30 PUDP 48.730.724.981 22.351.836.390 26.378.888.591
31 RALS 1.006.244.000.000 618.078.000.000 388.166.000.000
32 SAME 122.074.545.532 75.425.817.570 46.648.727.962
146

No Stock VA HC SC
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
33 SCMA 1.695.136.540.000 409.239.478.000 1.285.897.062.000
34 SDPC 56.003.525.864 45.756.236.148 10.247.289.716
35 SHID 46.720.441.580 32.152.069.057 14.568.372.523
36 SILO 1.109.430.454.312 1.059.237.967.408 50.192.486.904
37 SONA 135.131.180.193 82.261.471.057 52.869.709.136
38 TELE 613.391.913.787 318.485.913.787 294.906.000.000
39 TGKA 401.654.436.037 267.790.488.596 133.863.947.441
40 TMPO 93.622.869.000 86.266.605.000 7.356.264.000
41 TURI 654.164.000.000 325.416.000.000 328.748.000.000
42 UNTR 10.548.520.000.000 4.294.046.000.000 6.254.474.000.000
43 WAPO 11.613.740.102 11.466.640.652 147.099.450
147

Lampiran 22

Rumus Perhitungan Structural Capital (SC)

SC = VA – HC

Data Perhitungan Structural Capital (SC)

No Stock VA HC SC
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
1 ACES 1.200.968.907.106 652.076.141.828 548.892.765.278
2 AKRA 1.103.288.788.000 363.703.214.000 739.585.574.000
3. AMRT 3.679.359.000.000 3.106.718.000.000 572.641.000.000
4 APII 64.812.784.338 34.856.017.642 29.956.766.696
5 ASGR 602.763.000.000 343.851.000.000 258.912.000.000
6 BAYU 116.880.949.188 44.834.875.687 72.046.073.501
7 CSAP 511.890.147.000 396.795.408.000 115.094.739.000
8 ECII 226.508.065.530 97.045.581.792 129.462.483.738
9 EMTK 2.249.293.366.000 715.373.656.000 1.533.919.710.000
10 EPMT 1.089.158.717.806 578.128.228.714 511.030.489.092
11 FAST 906.581.119.000 754.535.050.000 152.046.069.000
12 FORU 58.628.213.733 54.739.503.630 3.888.710.103
13 INPP 112.371.773.826 45.096.829.754 67.274.944.072
14 INTD 12.653.451.131 9.054.960.481 3.598.490.650
15 JKON 345.785.455.128 129.539.663.038 216.245.792.090
16 JSPT 447.418.837.107 130.483.843.034 316.934.994.073
17 JTPE 144.442.863.474 90.578.124.458 53.864.739.016
18 KOIN 66.458.283.492 39.977.562.372 26.480.721.120
19 LTLS 608.068.000.000 378.725.000.000 229.343.000.000
20 MAPI 1.659.738.314.000 1.581.363.380.000 78.374.934.000
21 MDIA 534.234.804.000 181.081.251.000 353.153.553.000
22 MICE 135.660.124.188 93.606.605.867 42.053.518.321
23 MIDI 666.351.000.000 527.727.000.000 138.624.000.000
24 MLPT 150.665.481.000 82.964.314.000 67.701.167.000
25 MNCN 2.414.613.000.000 563.672.000.000 1.850.941.000.000
26 MPMX 989.634.000.000 610.072.000.000 379.562.000.000
27 MPPA 1.372.901.000.000 818.884.000.000 554.017.000.000
28 MTDL 479.765.997.177 200.686.258.281 279.079.738.896
29 PJAA 411.852.260.069 178.762.571.247 233.089.688.822
30 PUDP 41.048.565.454 25.996.855.512 15.051.709.942
31 RALS 958.115.000.000 602.959.000.000 355.156.000.000
32 SAME 142.108.608.750 84.040.361.128 58.068.247.622
148

No Stock VA HC SC
Kode (Rp) (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
33 SCMA 1.837.025.579.000 388.751.354.000 1.448.274.225.000
34 SDPC 56.641.292.996 49.724.576.739 6.916.716.257
35 SHID 38.643.504.331 26.366.644.704 12.276.859.627
36 SILO 1.448.829.118.202 1.389.122.345.221 59.706.772.981
37 SONA 218.989.596.388 110.588.869.917 108.400.726.471
38 TELE 456.539.000.000 145.610.000.000 310.929.000.000
39 TGKA 450.373.411.429 285.164.400.351 165.209.011.078
40 TMPO 98.963.347.000 83.965.782.000 14.997.565.000
41 TURI 599.995.000.000 354.954.000.000 245.041.000.000
42 UNTR 9.858.355.000.000 4.934.897.000.000 4.923.458.000.000
43 WAPO 9.975.358.637 9.750.559.463 224.799.174
149

Lampiran 23

Rumus Perhitungan Structural Capital Value Added (STVA)

SC
STVA =
VA

VA = Value Added (VA)

SC = Structural Capital (SC)

Data Perhitungan Structural Capital Value Added (STVA)

No Stock SC VA STVA
Kode (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
1 ACES 878.849.175.517 1.324.388.555.396 0,663589
2 AKRA 618.833.343.000 823.709.857.000 0,751276
3. AMRT 481.076.000.000 1.833.367.000.000 0,262400
4 APII 19.622.396.797 38.447.525.470 0,510368
5 ASGR 164.128.000.000 413.030.000.000 0,397375
6 BAYU 45.851.958.806 74.565.667.050 0,614921
7 CSAP 65.676.448.000 312.265.919.000 0,210322
8 ECII 125.002.805.806 168.667.871.028 0,741118
9 EMTK 1.029.499.905.000 1.604.246.787.000 0,641734
10 EPMT 402.771.606.068 783.105.396.870 0,514326
11 FAST 206.045.984.000 725.681.573.000 0,283934
12 FORU 12.658.611.833 65.915.565.093 0,192043
13 INPP 11.721.862.510 37.881.720.662 0,309433
14 INTD 3.885.508.855 13.562.323.274 0,286493
15 JKON 185.245.654.155 304.648.740.866 0,608063
16 JSPT 235.234.485.314 360.521.081.510 0,652485
17 JTPE 42.431.606.013 87.788.438.139 0,483339
18 KOIN 33.532.460.828 62.510.799.217 0,536427
19 LTLS 147.869.000.000 426.458.000.000 0,346738
20 MAPI 436.641.660.000 1.340.068.474.000 0,325835
21 MDIA 43.478.315.000 172.021.549.000 0,252749
22 MICE 46.640.710.987 127.215.983.822 0,366626
23 MIDI 45.001.000.000 331.056.000.000 0,135932
24 MLPT 28.509.146.000 83.030.510.000 0,343357
150

No Stock SC VA STVA
Kode (Rp) (Rp)
2012 2012 2012
25 MNCN 1.781.284.000.000 2.411.822.000.000 0,738564
26 MPMX 409.196.000.000 786.308.000.000 0,520402
27 MPPA 238.448.000.000 886.943.000.000 0,268843
28 MTDL 129.570.805.893 279.663.091.047 0,463310
29 PJAA 186.925.566.671 346.561.155.671 0,539373
30 PUDP 21.137.976.003 40.822.748.979 0,517799
31 RALS 413.368.000.000 910.138.000.000 0,454182
32 SAME 23.269.299.250 85.594.677.753 0,271855
33 SCMA 1.170.100.481.000 1.545.693.302.000 0,757007
34 SDPC 9.848.224.304 50.357.908.349 0,195565
35 SHID 12.705.730.387 49.587.710.094 0,256227
36 SILO 51.959.602.529 859.268.306.431 0,060470
37 SONA 90.967.939.267 156.213.931.409 0,582329
38 TELE 203.624.000.000 450.164.885.668 0,452332
39 TGKA 117.671.693.208 337.172.502.682 0,348996
40 TMPO 29.642.693.000 109.877.313.000 0,269780
41 TURI 389.804.000.000 665.473.000.000 0,585755
42 UNTR 5.860.188.000.000 9.314.501.000.000 0,629147
43 WAPO 3.944.469.485 8.401.180.764 0,469514
151

Lampiran 24

Rumus Perhitungan Structural Capital Value Added (STVA)

SC
STVA =
VA

VA = Value Added (VA)

SC = Structural Capital (SC)

Data Perhitungan Structural Capital Value Added (STVA)

No Stock SC VA STVA
Kode (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
1 ACES 503.004.238.919 1.064.001.579.466 0,472748
2 AKRA 980.588.238.000 1.261.417.192.000 0,777370
3. AMRT 569.042.000.000 3.147.495.000.000 0,180792
4 APII 24.199.872.069 53.030.844.845 0,456336
5 ASGR 210.004.000.000 535.668.000.000 0,392041
6 BAYU 57.122.481.989 94.125.586.654 0,606875
7 CSAP 79.183.659.000 427.885.722.000 0,185058
8 ECII 206.779.167.972 280.404.462.701 0,737432
9 EMTK 1.473.531.889.000 2.151.109.567.000 0,685010
10 EPMT 464.599.528.357 974.785.731.634 0,476617
11 FAST 156.290.628.000 801.402.141.000 0,195021
12 FORU 10.581.287.564 62.296.294.419 0,169854
13 INPP 26.252.943.818 65.597.652.619 0,400212
14 INTD 4.300.057.860 14.306.764.344 0,300561
15 JKON 210.967.010.853 335.841.976.727 0,628173
16 JSPT 208.071.242.241 355.727.553.846 0,584917
17 JTPE 40.744.251.184 106.008.916.290 0,384347
18 KOIN 36.682.541.552 71.916.679.895 0,510070
19 LTLS 309.443.000.000 630.031.000.000 0,491155
20 MAPI 326.588.736.000 1.547.958.008.000 0,210980
21 MDIA 118.963.773.000 270.527.951.000 0,439747
22 MICE 115.085.883.258 214.585.642.779 0,536317
23 MIDI 67.326.000.000 490.458.000.000 0,137272
24 MLPT 52.856.335.000 116.322.633.000 0,454394
152

No Stock SC VA STVA
Kode (Rp) (Rp)
2013 2013 2013
25 MNCN 1.791.090.000.000 2.345.063.000.000 0,763771
26 MPMX 566.312.000.000 1.072.497.000.000 0,528031
27 MPPA 444.905.000.000 1.082.019.000.000 0,411180
28 MTDL 241.098.491.891 426.894.851.322 0,564773
29 PJAA 190.104.929.855 353.069.493.552 0,538435
30 PUDP 26.378.888.591 48.730.724.981 0,541319
31 RALS 388.166.000.000 1.006.244.000.000 0,385757
32 SAME 46.648.727.962 122.074.545.532 0,382133
33 SCMA 1.285.897.062.000 1.695.136.540.000 0,758580
34 SDPC 10.247.289.716 56.003.525.864 0,182976
35 SHID 14.568.372.523 46.720.441.580 0,311820
36 SILO 50.192.486.904 1.109.430.454.312 0,045242
37 SONA 52.869.709.136 135.131.180.193 0,391247
38 TELE 294.906.000.000 613.391.913.787 0,480779
39 TGKA 133.863.947.441 401.654.436.037 0,333281
40 TMPO 7.356.264.000 93.622.869.000 0,078573
41 TURI 328.748.000.000 654.164.000.000 0,502547
42 UNTR 6.254.474.000.000 10.548.520.000.000 0,592924
43 WAPO 147.099.450 11.613.740.102 0,012666
153

Lampiran 25

Rumus Perhitungan Structural Capital Value Added (STVA)

SC
STVA =
VA

VA = Value Added (VA)

SC = Structural Capital (SC)

Data Perhitungan Structural Capital Value Added (STVA)

No Stock SC VA STVA
Kode (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
1 ACES 548.892.765.278 1.200.968.907.106 0,457042
2 AKRA 739.585.574.000 1.103.288.788.000 0,670346
3. AMRT 572.641.000.000 3.679.359.000.000 0,155636
4 APII 29.956.766.696 64.812.784.338 0,462205
5 ASGR 258.912.000.000 602.763.000.000 0,429542
6 BAYU 72.046.073.501 116.880.949.188 0,616406
7 CSAP 115.094.739.000 511.890.147.000 0,224843
8 ECII 129.462.483.738 226.508.065.530 0,571558
9 EMTK 1.533.919.710.000 2.249.293.366.000 0,681956
10 EPMT 511.030.489.092 1.089.158.717.806 0,469197
11 FAST 152.046.069.000 906.581.119.000 0,167714
12 FORU 3.888.710.103 58.628.213.733 0,066328
13 INPP 67.274.944.072 112.371.773.826 0,598682
14 INTD 3.598.490.650 12.653.451.131 0,284388
15 JKON 216.245.792.090 345.785.455.128 0,625376
16 JSPT 316.934.994.073 447.418.837.107 0,708363
17 JTPE 53.864.739.016 144.442.863.474 0,372914
18 KOIN 26.480.721.120 66.458.283.492 0,398456
19 LTLS 229.343.000.000 608.068.000.000 0,377167
20 MAPI 78.374.934.000 1.659.738.314.000 0,047221
21 MDIA 353.153.553.000 534.234.804.000 0,661046
22 MICE 42.053.518.321 135.660.124.188 0,309992
23 MIDI 138.624.000.000 666.351.000.000 0,208035
24 MLPT 67.701.167.000 150.665.481.000 0,449348
154

No Stock SC VA STVA
Kode (Rp) (Rp)
2014 2014 2014
25 MNCN 1.850.941.000.000 2.414.613.000.000 0,766558
26 MPMX 379.562.000.000 989.634.000.000 0,383538
27 MPPA 554.017.000.000 1.372.901.000.000 0,403537
28 MTDL 279.079.738.896 479.765.997.177 0,581700
29 PJAA 233.089.688.822 411.852.260.069 0,565955
30 PUDP 15.051.709.942 41.048.565.454 0,366681
31 RALS 355.156.000.000 958.115.000.000 0,370682
32 SAME 58.068.247.622 142.108.608.750 0,408619
33 SCMA 1.448.274.225.000 1.837.025.579.000 0,788380
34 SDPC 6.916.716.257 56.641.292.996 0,122114
35 SHID 12.276.859.627 38.643.504.331 0,317695
36 SILO 59.706.772.981 1.448.829.118.202 0,041210
37 SONA 108.400.726.471 218.989.596.388 0,495004
38 TELE 310.929.000.000 456.539.000.000 0,681057
39 TGKA 165.209.011.078 450.373.411.429 0,366827
40 TMPO 14.997.565.000 98.963.347.000 0,151547
41 TURI 245.041.000.000 599.995.000.000 0,408405
42 UNTR 4.923.458.000.000 9.858.355.000.000 0,499420
43 WAPO 224.799.174 9.975.358.637 0,022535
155

Lampiran 26

Rumus Perhitungan Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)

VAICTM = VACA + VAHU + STVA

Data Perhitungan Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)

No Stock VACA VAHU STVA VAICTM


Kode 2013 2013 2013 2013
1 ACES 0,55547 1,89662 0,47275 2,92484
2 AKRA 0,23520 4,49176 0,77737 5,50433
3. AMRT 1,20884 1,22069 0,18079 2,61033
4 APII 0,29413 1,83937 0,45634 2,58983
5 ASGR 0,72736 1,64485 0,39204 2,76425
6 BAYU 0,42440 2,54372 0,60688 3,57499
7 CSAP 0,59688 1,22708 0,18506 2,00902
8 ECII 0,16639 3,80853 0,73743 4,71235
9 EMTK 0,22972 3,17471 0,68501 4,08944
10 EPMT 0,32077 1,91065 0,47662 2,70804
11 FAST 0,72790 1,24227 0,19502 2,16519
12 FORU 0,46848 1,20461 0,16985 1,84295
13 INPP 0,06336 1,66725 0,40021 2,13083
14 INTD 0,60678 1,42972 0,30056 2,33706
15 JKON 0,20779 2,68943 0,62817 3,52539
16 JSPT 0,17472 2,40916 0,58492 3,16880
17 JTPE 0,43805 1,62429 0,38435 2,44669
18 KOIN 0,81858 2,04111 0,51007 3,36976
19 LTLS 0,45320 1,96524 0,49116 2,90959
20 MAPI 0,63757 1,26740 0,21098 2,11595
21 MDIA 0,39525 1,78491 0,43975 2,61990
22 MICE 0,43315 2,15664 0,53632 3,12612
23 MIDI 0,97930 1,15911 0,13727 2,27569
24 MLPT 0,26223 1,83283 0,45439 2,54945
25 MNCN 0,30284 4,23317 0,76377 5,29978
26 MPMX 0,24405 2,11878 0,52803 2,89087
27 MPPA 0,32839 1,69831 0,41118 2,43788
28 MTDL 0,45888 2,29765 0,56477 3,32130
29 PJAA 0,24010 2,16654 0,53843 2,94507
156

No Stock VACA VAHU STVA VAICTM


Kode
2013 2013 2013 2013
30 PUDP 0,17580 2,18017 0,54132 2,89728
31 RALS 0,31277 1,62802 0,38576 2,32655
32 SAME 0,91778 1,61847 0,38213 2,91838
33 SCMA 0,60769 4,14216 0,75858 5,50844
34 SDPC 0,48753 1,22395 0,18298 1,89446
35 SHID 0,05027 1,45311 0,31182 1,81520
36 SILO 0,67690 1,04739 0,04524 1,76953
37 SONA 0,24589 1,64270 0,39125 2,27984
38 TELE 0,44234 1,92596 0,48078 2,84908
39 TGKA 0,62661 1,49988 0,33328 2,45978
40 TMPO 0,75865 1,08527 0,07857 1,92250
41 TURI 0,32920 2,01024 0,50255 2,84198
42 UNTR 0,29590 2,45655 0,59292 3,34537
43 WAPO 0,77213 1,01283 0,01267 1,79763
157

Lampiran 27

Rumus Perhitungan Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)

VAICTM = VACA + VAHU + STVA

Data Perhitungan Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)

No Stock VACA VAHU STVA VAICTM


Kode 2014 2014 2014 2014
1 ACES 0,50842 1,84176 0,45704 2,80723
2 AKRA 0,18508 3,03349 0,67035 3,88891
3. AMRT 1,22378 1,18432 0,15564 2,56374
4 APII 0,30536 1,85944 0,46220 2,62700
5 ASGR 0,66803 1,75298 0,42954 2,85054
6 BAYU 0,39643 2,60692 0,61641 3,61976
7 CSAP 0,62511 1,29006 0,22484 2,14002
8 ECII 0,12743 2,33404 0,57156 3,03303
9 EMTK 0,13785 3,14422 0,68196 3,96403
10 EPMT 0,30682 1,88394 0,46920 2,65995
11 FAST 0,75981 1,20151 0,16771 2,12904
12 FORU 0,44345 1,07104 0,06633 1,58081
13 INPP 0,10407 2,49179 0,59868 3,19454
14 INTD 0,46560 1,39741 0,28439 2,14739
15 JKON 0,19609 2,66934 0,62538 3,49081
16 JSPT 0,19388 3,42892 0,70836 4,33116
17 JTPE 0,50738 1,59468 0,37291 2,47497
18 KOIN 0,58126 1,66239 0,39846 2,64210
19 LTLS 0,39041 1,60557 0,37717 2,37314
20 MAPI 0,63605 1,04956 0,04722 1,73283
21 MDIA 0,38426 2,95025 0,66105 3,99556
22 MICE 0,25525 1,44926 0,30999 2,01450
23 MIDI 1,07602 1,26268 0,20803 2,54674
24 MLPT 0,24761 1,81603 0,44935 2,51299
25 MNCN 0,25706 4,28372 0,76656 5,30734
26 MPMX 0,18814 1,62216 0,38354 2,19383
27 MPPA 0,48194 1,67655 0,40354 2,56203
28 MTDL 0,41104 2,39063 0,58170 3,38336
29 PJAA 0,25452 2,30391 0,56595 3,12438
158

No Stock VACA VAHU STVA VAICTM


Kode
2014 2014 2014 2014
30 PUDP 0,14238 1,57898 0,36668 2,08805
31 RALS 0,28520 1,58902 0,37068 2,24490
32 SAME 0,74372 1,69096 0,40862 2,84329
33 SCMA 0,52816 4,72545 0,78838 6,04199
34 SDPC 0,46508 1,13910 0,12211 1,72629
35 SHID 0,04107 1,46562 0,31770 1,82438
36 SILO 0,87613 1,04298 0,04121 1,96032
37 SONA 0,33283 1,98021 0,49500 2,80804
38 TELE 0,18268 3,13535 0,68106 3,99909
39 TGKA 0,61492 1,57935 0,36683 2,56110
40 TMPO 0,71503 1,17862 0,15155 2,04519
41 TURI 0,27865 1,69035 0,40841 2,37740
42 UNTR 0,25555 1,99768 0,49942 2,75265
43 WAPO 0,65344 1,02306 0,02254 1,69903
159

Lampiran 28

Rumus Perhitungan Rate of Value Added Capital Employed (RVACA)

RVACA = VACAt + VACAt-1

Data Perhitungan Rate of Value Added Capital Employed (RVACA)

No Stock VACAt VACAt-1 RVACA


Kode 2013 2012 2013
1 ACES 0,55547 0,81853 -0,26306
2 AKRA 0,23520 0,19567 0,03953
3. AMRT 1,20884 0,56343 0,64541
4 APII 0,29413 0,56129 -0,26717
5 ASGR 0,72736 0,65249 0,07487
6 BAYU 0,42440 0,45283 -0,02844
7 CSAP 0,59688 0,48169 0,11519
8 ECII 0,16639 0,74742 -0,58103
9 EMTK 0,22972 0,20394 0,02578
10 EPMT 0,32077 0,30357 0,01721
11 FAST 0,72790 0,73248 -0,00457
12 FORU 0,46848 0,52460 -0,05611
13 INPP 0,06336 0,03826 0,02511
14 INTD 0,60678 0,70350 -0,09673
15 JKON 0,20779 0,29997 -0,09218
16 JSPT 0,17472 0,19930 -0,02458
17 JTPE 0,43805 0,42545 0,01260
18 KOIN 0,81858 1,22157 -0,40299
19 LTLS 0,45320 0,28330 0,16989
20 MAPI 0,63757 0,61678 0,02079
21 MDIA 0,39525 0,30446 0,09079
22 MICE 0,43315 0,37508 0,05807
23 MIDI 0,97930 0,74438 0,23492
24 MLPT 0,26223 0,42731 -0,16507
25 MNCN 0,30284 0,33052 -0,02768
26 MPMX 0,24405 0,42799 -0,18394
27 MPPA 0,32839 0,23063 0,09776
28 MTDL 0,45888 0,39927 0,05961
29 PJAA 0,24010 0,26454 -0,02444
160

No Stock VACA VACAt-1 RVACA


Kode
2013 2012 2013
30 PUDP 0,17580 0,16045 0,01535
31 RALS 0,31277 0,29920 0,01357
32 SAME 0,91778 4,45263 -3,53485
33 SCMA 0,60769 0,58362 0,02407
34 SDPC 0,48753 0,48132 0,00621
35 SHID 0,05027 0,05377 -0,00349
36 SILO 0,67690 3,51237 -2,83547
37 SONA 0,24589 0,29652 -0,05063
38 TELE 0,44234 0,40638 0,03596
39 TGKA 0,62661 0,58252 0,04409
40 TMPO 0,75865 0,94093 -0,18228
41 TURI 0,32920 0,37634 -0,04714
42 UNTR 0,29590 0,28837 0,00753
43 WAPO 0,77213 0,56407 0,20807
161

Lampiran 29

Rumus Perhitungan Rate of Value Added Capital Employed (RVACA)

RVACA = VACAt + VACAt-1

Data Perhitungan Rate of Value Added Capital Employed (RVACA)

No Stock VACAt VACAt-1 RVACA


Kode 2014 2013 2014
1 ACES 0,50842 0,55547 -0,04705
2 AKRA 0,18508 0,23520 -0,05012
3. AMRT 1,22378 1,20884 0,01494
4 APII 0,30536 0,29413 0,01123
5 ASGR 0,66803 0,72736 -0,05933
6 BAYU 0,39643 0,42440 -0,02797
7 CSAP 0,62511 0,59688 0,02823
8 ECII 0,12743 0,16639 -0,03896
9 EMTK 0,13785 0,22972 -0,09188
10 EPMT 0,30682 0,32077 -0,01396
11 FAST 0,75981 0,72790 0,03191
12 FORU 0,44345 0,46848 -0,02504
13 INPP 0,10407 0,06336 0,04070
14 INTD 0,46560 0,60678 -0,14118
15 JKON 0,19609 0,20779 -0,01170
16 JSPT 0,19388 0,17472 0,01916
17 JTPE 0,50738 0,43805 0,06932
18 KOIN 0,58126 0,81858 -0,23733
19 LTLS 0,39041 0,45320 -0,06279
20 MAPI 0,63605 0,63757 -0,00152
21 MDIA 0,38426 0,39525 -0,01099
22 MICE 0,25525 0,43315 -0,17791
23 MIDI 1,07602 0,97930 0,09672
24 MLPT 0,24761 0,26223 -0,01462
25 MNCN 0,25706 0,30284 -0,04578
26 MPMX 0,18814 0,24405 -0,05591
27 MPPA 0,48194 0,32839 0,15356
28 MTDL 0,41104 0,45888 -0,04784
29 PJAA 0,25452 0,24010 0,01442
162

No Stock VACAt VACAt-1 RVACA


Kode
2014 2013 2014
30 PUDP 0,14238 0,17580 -0,03341
31 RALS 0,28520 0,31277 -0,02757
32 SAME 0,74372 0,91778 -0,17406
33 SCMA 0,52816 0,60769 -0,07954
34 SDPC 0,46508 0,48753 -0,02245
35 SHID 0,04107 0,05027 -0,00921
36 SILO 0,87613 0,67690 0,19923
37 SONA 0,33283 0,24589 0,08694
38 TELE 0,18268 0,44234 -0,25966
39 TGKA 0,61492 0,62661 -0,01169
40 TMPO 0,71503 0,75865 -0,04362
41 TURI 0,27865 0,32920 -0,05055
42 UNTR 0,25555 0,29590 -0,04035
43 WAPO 0,65344 0,77213 -0,11869
163

Lampiran 30

Rumus Perhitungan Rate of Value Added Human Capital (RVAHU)

RVAHU = VAHUt + VAHUt-1

Data Perhitungan Rate of Value Added Human Capital (RVAHU)

No Stock VAHUt VAHUt-1 RVAHU


Kode 2013 2012 2013
1 ACES 1,89662 2,97255 -1,07593
2 AKRA 4,49176 4,02052 0,47124
3. AMRT 1,22069 1,35575 -0,13506
4 APII 1,83937 2,04235 -0,20298
5 ASGR 1,64485 1,65941 -0,01456
6 BAYU 2,54372 2,59687 -0,05315
7 CSAP 1,22708 1,26634 -0,03926
8 ECII 3,80853 3,86276 -0,05423
9 EMTK 3,17471 2,79122 0,38348
10 EPMT 1,91065 2,05900 -0,14835
11 FAST 1,24227 1,39652 -0,15425
12 FORU 1,20461 1,23769 -0,03308
13 INPP 1,66725 1,44809 0,21917
14 INTD 1,42972 1,40153 0,02819
15 JKON 2,68943 2,55143 0,13799
16 JSPT 2,40916 2,87757 -0,46841
17 JTPE 1,62429 1,93551 -0,31121
18 KOIN 2,04111 2,15716 -0,11605
19 LTLS 1,96524 1,53078 0,43446
20 MAPI 1,26740 1,48332 -0,21592
21 MDIA 1,78491 1,33824 0,44667
22 MICE 2,15664 1,57885 0,57780
23 MIDI 1,15911 1,15732 0,00180
24 MLPT 1,83283 1,52290 0,30993
25 MNCN 4,23317 3,82502 0,40815
26 MPMX 2,11878 2,08508 0,03371
27 MPPA 1,69831 1,36769 0,33062
28 MTDL 2,29765 1,86327 0,43437
29 PJAA 2,16654 2,17095 -0,00441
164

No Stock VAHUt VAHUt-1 RVAHU


Kode
2013 2012 2013
30 PUDP 2,18017 2,07382 0,10634
31 RALS 1,62802 1,83211 -0,20409
32 SAME 1,61847 1,37335 0,24512
33 SCMA 4,14216 4,11534 0,02682
34 SDPC 1,22395 1,24311 -0,01915
35 SHID 1,45311 1,34450 0,10861
36 SILO 1,04739 1,06436 -0,01698
37 SONA 1,64270 2,39423 -0,75153
38 TELE 1,92596 1,82592 0,10004
39 TGKA 1,49988 1,53609 -0,03620
40 TMPO 1,08527 1,36945 -0,28418
41 TURI 2,01024 2,41403 -0,40379
42 UNTR 2,45655 2,69648 -0,23994
43 WAPO 1,01283 1,88506 -0,87223
165

Lampiran 31

Rumus Perhitungan Rate of Value Added Human Capital (RVAHU)

RVAHU = VAHUt + VAHUt-1

Data Perhitungan Rate of Value Added Human Capital (RVAHU)

No Stock VAHUt VAHUt-1 RVAHU


Kode 2014 2013 2014
1 ACES 1,84176 1,89662 -0,05486
2 AKRA 3,03349 4,49176 -1,45828
3. AMRT 1,18432 1,22069 -0,03637
4 APII 1,85944 1,83937 0,02007
5 ASGR 1,75298 1,64485 0,10813
6 BAYU 2,60692 2,54372 0,06320
7 CSAP 1,29006 1,22708 0,06298
8 ECII 2,33404 3,80853 -1,47450
9 EMTK 3,14422 3,17471 -0,03048
10 EPMT 1,88394 1,91065 -0,02671
11 FAST 1,20151 1,24227 -0,04076
12 FORU 1,07104 1,20461 -0,13357
13 INPP 2,49179 1,66725 0,82453
14 INTD 1,39741 1,42972 -0,03231
15 JKON 2,66934 2,68943 -0,02009
16 JSPT 3,42892 2,40916 1,01976
17 JTPE 1,59468 1,62429 -0,02962
18 KOIN 1,66239 2,04111 -0,37872
19 LTLS 1,60557 1,96524 -0,35967
20 MAPI 1,04956 1,26740 -0,21783
21 MDIA 2,95025 1,78491 1,16534
22 MICE 1,44926 2,15664 -0,70739
23 MIDI 1,26268 1,15911 0,10357
24 MLPT 1,81603 1,83283 -0,01680
25 MNCN 4,28372 4,23317 0,05055
26 MPMX 1,62216 2,11878 -0,49663
27 MPPA 1,67655 1,69831 -0,02176
28 MTDL 2,39063 2,29765 0,09298
29 PJAA 2,30391 2,16654 0,13737
166

No Stock VAHUt VAHUt-1 RVAHU


Kode
2014 2013 2014
30 PUDP 1,57898 2,18017 -0,60118
31 RALS 1,58902 1,62802 -0,03900
32 SAME 1,69096 1,61847 0,07249
33 SCMA 4,72545 4,14216 0,58329
34 SDPC 1,13910 1,22395 -0,08485
35 SHID 1,46562 1,45311 0,01251
36 SILO 1,04298 1,04739 -0,00440
37 SONA 1,98021 1,64270 0,33751
38 TELE 3,13535 1,92596 1,20939
39 TGKA 1,57935 1,49988 0,07946
40 TMPO 1,17862 1,08527 0,09334
41 TURI 1,69035 2,01024 -0,31989
42 UNTR 1,99768 2,45655 -0,45886
43 WAPO 1,02306 1,01283 0,01023
167

Lampiran 32

Rumus Perhitungan Rate of Structural Capital Value Added (RSTVA)

RSTVA = STVAt + STVAt-1

Data Perhitungan Rate of Structural Capital Value Added (RSTVA)

No Stock STVAt STVAt-1 RSTVA


Kode 2013 2012 2013
1 ACES 0,47275 0,66359 -0,19084
2 AKRA 0,77737 0,75128 0,02609
3. AMRT 0,18079 0,26240 -0,08161
4 APII 0,45634 0,51037 -0,05403
5 ASGR 0,39204 0,39738 -0,00533
6 BAYU 0,60688 0,61492 -0,00805
7 CSAP 0,18506 0,21032 -0,02526
8 ECII 0,73743 0,74112 -0,00369
9 EMTK 0,68501 0,64173 0,04328
10 EPMT 0,47662 0,51433 -0,03771
11 FAST 0,19502 0,28393 -0,08891
12 FORU 0,16985 0,19204 -0,02219
13 INPP 0,40021 0,30943 0,09078
14 INTD 0,30056 0,28649 0,01407
15 JKON 0,62817 0,60806 0,02011
16 JSPT 0,58492 0,65248 -0,06757
17 JTPE 0,38435 0,48334 -0,09899
18 KOIN 0,51007 0,53643 -0,02636
19 LTLS 0,49116 0,34674 0,14442
20 MAPI 0,21098 0,32584 -0,11485
21 MDIA 0,43975 0,25275 0,18700
22 MICE 0,53632 0,36663 0,16969
23 MIDI 0,13727 0,13593 0,00134
24 MLPT 0,45439 0,34336 0,11104
25 MNCN 0,76377 0,73856 0,02521
26 MPMX 0,52803 0,52040 0,00763
27 MPPA 0,41118 0,26884 0,14234
28 MTDL 0,56477 0,46331 0,10146
29 PJAA 0,53843 0,53937 -0,00094
168

No Stock STVAt STVAt-1 RSTVA


Kode
2013 2012 2013
30 PUDP 0,54132 0,51780 0,02352
31 RALS 0,38576 0,45418 -0,06842
32 SAME 0,38213 0,27185 0,11028
33 SCMA 0,75858 0,75701 0,00157
34 SDPC 0,18298 0,19556 -0,01259
35 SHID 0,31182 0,25623 0,05559
36 SILO 0,04524 0,06047 -0,01523
37 SONA 0,39125 0,58233 -0,19108
38 TELE 0,48078 0,45233 0,02845
39 TGKA 0,33328 0,34900 -0,01571
40 TMPO 0,07857 0,26978 -0,19121
41 TURI 0,50255 0,58575 -0,08321
42 UNTR 0,59292 0,62915 -0,03622
43 WAPO 0,01267 0,46951 -0,45685
169

Lampiran 33

Rumus Perhitungan Rate of Structural Capital Value Added (RSTVA)

RSTVA = STVAt + STVAt-1

Data Perhitungan Rate of Structural Capital Value Added (RSTVA)

No Stock STVAt STVAt-1 RSTVA


Kode 2014 2013 2014
1 ACES 0,45704 0,47275 -0,01571
2 AKRA 0,67035 0,77737 -0,10702
3. AMRT 0,15564 0,18079 -0,02516
4 APII 0,46220 0,45634 0,00587
5 ASGR 0,42954 0,39204 0,03750
6 BAYU 0,61641 0,60688 0,00953
7 CSAP 0,22484 0,18506 0,03978
8 ECII 0,57156 0,73743 -0,16587
9 EMTK 0,68196 0,68501 -0,00305
10 EPMT 0,46920 0,47662 -0,00742
11 FAST 0,16771 0,19502 -0,02731
12 FORU 0,06633 0,16985 -0,10353
13 INPP 0,59868 0,40021 0,19847
14 INTD 0,28439 0,30056 -0,01617
15 JKON 0,62538 0,62817 -0,00280
16 JSPT 0,70836 0,58492 0,12345
17 JTPE 0,37291 0,38435 -0,01143
18 KOIN 0,39846 0,51007 -0,11161
19 LTLS 0,37717 0,49116 -0,11399
20 MAPI 0,04722 0,21098 -0,16376
21 MDIA 0,66105 0,43975 0,22130
22 MICE 0,30999 0,53632 -0,22633
23 MIDI 0,20803 0,13727 0,07076
24 MLPT 0,44935 0,45439 -0,00505
25 MNCN 0,76656 0,76377 0,00279
26 MPMX 0,38354 0,52803 -0,14449
27 MPPA 0,40354 0,41118 -0,00764
28 MTDL 0,58170 0,56477 0,01693
29 PJAA 0,56595 0,53843 0,02752
170

No Stock STVAt STVAt-1 RSTVA


Kode
2014 2013 2014
30 PUDP 0,36668 0,54132 -0,17464
31 RALS 0,37068 0,38576 -0,01508
32 SAME 0,40862 0,38213 0,02649
33 SCMA 0,78838 0,75858 0,02980
34 SDPC 0,12211 0,18298 -0,06086
35 SHID 0,31770 0,31182 0,00588
36 SILO 0,04121 0,04524 -0,00403
37 SONA 0,49500 0,39125 0,10376
38 TELE 0,68106 0,48078 0,20028
39 TGKA 0,36683 0,33328 0,03355
40 TMPO 0,15155 0,07857 0,07297
41 TURI 0,40841 0,50255 -0,09414
42 UNTR 0,49942 0,59292 -0,09350
43 WAPO 0,02254 0,01267 0,00987
171

Lampiran 34

Rumus Perhitungan Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC)

ROGIC = RVACA + RVAHU + RSTVA

Data Perhitungan Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC)

No Stock RVACA RVAHU RSTVA ROGIC


Kode 2013 2013 2013 2013
1 ACES -0,26306 -1,07593 -0,19084 -1,52983
2 AKRA 0,03953 0,47124 0,02609 0,53687
3. AMRT 0,64541 -0,13506 -0,08161 0,42874
4 APII -0,26717 -0,20298 -0,05403 -0,52418
5 ASGR 0,07487 -0,01456 -0,00533 0,05498
6 BAYU -0,02844 -0,05315 -0,00805 -0,08963
7 CSAP 0,11519 -0,03926 -0,02526 0,05067
8 ECII -0,58103 -0,05423 -0,00369 -0,63895
9 EMTK 0,02578 0,38348 0,04328 0,45254
10 EPMT 0,01721 -0,14835 -0,03771 -0,16885
11 FAST -0,00457 -0,15425 -0,08891 -0,24774
12 FORU -0,05611 -0,03308 -0,02219 -0,11139
13 INPP 0,02511 0,21917 0,09078 0,33506
14 INTD -0,09673 0,02819 0,01407 -0,05447
15 JKON -0,09218 0,13799 0,02011 0,06593
16 JSPT -0,02458 -0,46841 -0,06757 -0,56056
17 JTPE 0,01260 -0,31121 -0,09899 -0,39761
18 KOIN -0,40299 -0,11605 -0,02636 -0,54539
19 LTLS 0,16989 0,43446 0,14442 0,74877
20 MAPI 0,02079 -0,21592 -0,11485 -0,30998
21 MDIA 0,09079 0,44667 0,18700 0,72446
22 MICE 0,05807 0,57780 0,16969 0,80556
23 MIDI 0,23492 0,00180 0,00134 0,23806
24 MLPT -0,16507 0,30993 0,11104 0,25589
25 MNCN -0,02768 0,40815 0,02521 0,40568
26 MPMX -0,18394 0,03371 0,00763 -0,14261
27 MPPA 0,09776 0,33062 0,14234 0,57071
28 MTDL 0,05961 0,43437 0,10146 0,59544
29 PJAA -0,02444 -0,00441 -0,00094 -0,02979
172

No Stock RVACA RVAHU RSTVA ROGIC


Kode
2013 2013 2013 2013
30 PUDP 0,01535 0,10634 0,02352 0,14521
31 RALS 0,01357 -0,20409 -0,06842 -0,25894
32 SAME -3,53485 0,24512 0,11028 -3,17945
33 SCMA 0,02407 0,02682 0,00157 0,05246
34 SDPC 0,00621 -0,01915 -0,01259 -0,02553
35 SHID -0,00349 0,10861 0,05559 0,16071
36 SILO -2,83547 -0,01698 -0,01523 -2,86767
37 SONA -0,05063 -0,75153 -0,19108 -0,99324
38 TELE 0,03596 0,10004 0,02845 0,16444
39 TGKA 0,04409 -0,03620 -0,01571 -0,00783
40 TMPO -0,18228 -0,28418 -0,19121 -0,65766
41 TURI -0,04714 -0,40379 -0,08321 -0,53414
42 UNTR 0,00753 -0,23994 -0,03622 -0,26863
43 WAPO 0,20807 -0,87223 -0,45685 -1,12101
173

Lampiran 35

Rumus Perhitungan Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC)

ROGIC = RVACA + RVAHU + RSTVA

Data Perhitungan Rate of Growth Intellectual Capital (ROGIC)

No Stock RVACA RVAHU RSTVA ROGIC


Kode 2014 2014 2014 2014
1 ACES -0,04705 -0,05486 -0,01571 -0,11762
2 AKRA -0,05012 -1,45828 -0,10702 -1,61542
3. AMRT 0,01494 -0,03637 -0,02516 -0,04658
4 APII 0,01123 0,02007 0,00587 0,03717
5 ASGR -0,05933 0,10813 0,03750 0,08630
6 BAYU -0,02797 0,06320 0,00953 0,04476
7 CSAP 0,02823 0,06298 0,03978 0,13100
8 ECII -0,03896 -1,47450 -0,16587 -1,67933
9 EMTK -0,09188 -0,03048 -0,00305 -0,12541
10 EPMT -0,01396 -0,02671 -0,00742 -0,04809
11 FAST 0,03191 -0,04076 -0,02731 -0,03616
12 FORU -0,02504 -0,13357 -0,10353 -0,26213
13 INPP 0,04070 0,82453 0,19847 1,06371
14 INTD -0,14118 -0,03231 -0,01617 -0,18966
15 JKON -0,01170 -0,02009 -0,00280 -0,03458
16 JSPT 0,01916 1,01976 0,12345 1,16237
17 JTPE 0,06932 -0,02962 -0,01143 0,02828
18 KOIN -0,23733 -0,37872 -0,11161 -0,72766
19 LTLS -0,06279 -0,35967 -0,11399 -0,53645
20 MAPI -0,00152 -0,21783 -0,16376 -0,38312
21 MDIA -0,01099 1,16534 0,22130 1,37566
22 MICE -0,17791 -0,70739 -0,22633 -1,11162
23 MIDI 0,09672 0,10357 0,07076 0,27105
24 MLPT -0,01462 -0,01680 -0,00505 -0,03647
25 MNCN -0,04578 0,05055 0,00279 0,00755
26 MPMX -0,05591 -0,49663 -0,14449 -0,69703
27 MPPA 0,15356 -0,02176 -0,00764 0,12415
28 MTDL -0,04784 0,09298 0,01693 0,06207
29 PJAA 0,01442 0,13737 0,02752 0,17930
174

No Stock RVACA RVAHU RSTVA ROGIC


Kode
2014 2014 2014 2014
30 PUDP -0,03341 -0,60118 -0,17464 -0,80924
31 RALS -0,02757 -0,03900 -0,01508 -0,08165
32 SAME -0,17406 0,07249 0,02649 -0,07509
33 SCMA -0,07954 0,58329 0,02980 0,53355
34 SDPC -0,02245 -0,08485 -0,06086 -0,16817
35 SHID -0,00921 0,01251 0,00588 0,00918
36 SILO 0,19923 -0,00440 -0,00403 0,19080
37 SONA 0,08694 0,33751 0,10376 0,52821
38 TELE -0,25966 1,20939 0,20028 1,15001
39 TGKA -0,01169 0,07946 0,03355 0,10132
40 TMPO -0,04362 0,09334 0,07297 0,12269
41 TURI -0,05055 -0,31989 -0,09414 -0,46458
42 UNTR -0,04035 -0,45886 -0,09350 -0,59272
43 WAPO -0,11869 0,01023 0,00987 -0,09860
175

Lampiran 36

Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif VAICTM

Tahun Min Max Mean Stdev


VACA 2013 0,050 1,209 0,458 0,253
VAHU 2013 1,013 4,233 1,912 0,762
STVA 2013 0,013 0,777 0,424 0,195
VAIC 2013 1,770 5,508 2,794 0,847
VACA 2014 0,041 1,224 0,429 0,258
VAHU 2014 1,023 4,725 1,969 0,843
STVA 2014 0,023 0,788 0,413 0,204
VAIC 2014 1,581 6,042 2,811 0,934
Sumber : Data Sekunder diolah (2016)
176

Lampiran 37

Tabel 3. Analisis Statistik Deskriptif ROGIC

Tahun Min Max Mean Stdev


RVACA 2013 -3,535 0,645 -0,159 0,696
RVAHU 2013 -1,076 0,578 -0,024 0,345
RSTVA 2013 -0,457 0,187 -0,014 0,111
ROGIC 2013 -3,179 0,806 -0,197 0,798
RVACA 2014 -0,260 0,199 -0,029 0,086
RVAHU 2014 -1,474 1,209 -0,023 0,509
RSTVA 2014 -0,226 0,221 -0,011 0,096
ROGIC 2014 -1,679 1,376 -0,063 0,607
Sumber : Data Sekunder diolah (2016)
177

Lampiran 38

Tabel 4. Analisis Deskriptif Kinerja Keuangan

Tahun Min Max Mean Stdev


ROA 2013 0,128 32,066 7,546 5,666
ROA 2014 0,206 30,629 7,361 5,538
ROA 2015 0,024 33,399 5,966 5,869
Sumber : Data Sekunder diolah (2016)
178

Lampiran 39

Tabel 5. Hasil outer weight Hipotesis 1 tahun 2013

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,632 0,638 0,158 4,005 0,000
-> IC
VAHU2013
0,727 0,613 0,317 2,296 0,011
-> IC
STVA2013
0,468 0,580 0,363 1,292 0,099
-> IC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H1 (result – outer loadings)

Model H1 (bootstrapping- outer loadings)


179

Lampiran 40

Tabel 6. Hasil outer weight H1 tahun 2013 (recalculated)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,502 0,509 0,154 3,258 0,001
-> IC
VAHU2013
1,081 1,079 0,081 13,299 0,000
-> IC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H1 (bootstrapping- outer loadings) (recalculated)


180

Lampiran 41

Tabel 7. Hasil outer weight Hipotesis 1 tahun 2014

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2014 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2014
0,691 0,546 0,321 3,985 0,000
-> IC
VAHU2014
0,427 1,034 0,173 1,330 0,002
-> IC
STVA2014
0,803 0,698 0,641 1,252 0,106
-> IC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H1 (result – outer loadings)

Model H1 (bootstrapping- outer loadings)


181

Lampiran 42

Tabel 8. Hasil outer weight H1 tahun 2014 (recalculated)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,521 0,538 0,176 2,958 0,002
-> IC
VAHU2013
1,118 1,124 0,081 13,784 0,000
-> IC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H1 (bootstrapping- outer loadings) (recalculated)


182

Lampiran 43

Tabel 9. Hasil outer weight Hipotesis 2 tahun 2013

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013-
1,000 1,000 0,000
> PERFt+1
VACA2013
0,682 0,653 0,205 3,330 0,001
-> IC
VAHU2013
0,544 0,570 0,291 1,870 0,031
-> IC
STVA2013
0,681 0,806 0,507 1,342 0,091
-> IC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H2 (result – outer loadings)

Model H2 (bootstrapping- outer loadings)


183

Lampiran 44

Tabel 10. Hasil outer weight H2 tahun 2013 (recalculated)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,504 0,482 0,239 2,108 0,018
-> IC
VAHU2013
1,081 1,065 0,087 12,450 0,000
-> IC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H2 (bootstrapping- outer loadings) (recalculated)


184

Lampiran 45

Tabel 11. Hasil outer weight Hipotesis 2 tahun 2014

Original Sample Standard


T Statistics
Sample Mean Deviation P Values
(|O/STDEV|)
(O) (M) (STDEV)
ROA2014 -
1,000 1,000 0,000
> PERFt+1
VACA2014
0,493 0,489 0,184 2,672 0,004
-> IC
VAHU2014
0,835 0,768 0,411 2,034 0,021
-> IC
STVA2014
0,339 0,789 0,697 0,486 0,314
-> IC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H2 (result – outer loadings)

Model H2 (bootstrapping- outer loadings)


185

Lampiran 46

Tabel 12. Hasil outer weight H2 tahun 2014 (recalculated)

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 -
1,000 1,000 0,000
> PERF
VACA2013
0,415 0,383 0,174 2,380 0,009
-> IC
VAHU2013
1,114 1,103 0,063 17,651 0,000
-> IC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H2 (bootstrapping- outer loadings) (recalculated)


186

Lampiran 47

Tabel 13. Hasil outer weight Hipotesis 3 tahun 2013

Original Sample Standard


T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
ROA2013 ->
1,000 1,000 0,000
PERFt+1
RVACA2013
0,061 0,180 0,348 0,175 0,431
-> ROGIC
RVAHU2013
-1,889 -0,192 1,668 1,132 0,129
-> ROGIC
RSTVA2013
2,143 0,593 1,682 1,274 0,102
-> ROGIC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H3 (result – outer loadings)

Model H3 (bootstrapping- outer loadings)


187

Lampiran 48

Tabel 14. Hasil outer weight Hipotesis 3 tahun 2014

Original Sample Standard


T Statistics
Sample Mean Deviation P Values
(|O/STDEV|)
(O) (M) (STDEV)
ROA2014 ->
1,000 1,000 0,000
PERFt+1
RVACA2014
-0,662 -0,210 0,480 1,378 0,085
-> ROGIC
RVAHU2014
0,026 0,527 1,280 0,021 0,492
-> ROGIC
RSTVA2014
0,838 0,075 1,317 0,637 0,262
-> ROGIC
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Model H3 (result – outer loadings)

Model H3 (bootstrapping- outer loadings)


188

Lampiran 49

Tabel 15. Hasil inner weight H1

Original Sample Standard


T Statistics
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|)
(O) (M) (STDEV)
VAIC2013 ->
0,769 0,771 0,080 9,663
PERF2013
VAIC2014 ->
0,750 0,772 0,064 11,771
PERF2014
Sumber : data sekunder diolah (2016)
189

Lampiran 50

Tabel 16. Hasil inner weight H2

Original Sample Standard


T Statistics
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|)
(O) (M) (STDEV)
VAIC2013 ->
0,634 0,658 0,122 5,189
PERF2014
VAIC2014 ->
0,705 0,712 0,094 7,416
PERF2015
Sumber : Data sekunder diolah (2016)
190

Lampiran 51

Tabel 17. Hasil inner weight H3

Original Sample Standard T Statistics


Sample Mean Deviation (|O/STDEV|)
(O) (M) (STDEV)
ROGIC 2013-
0,323 0,083 0,418 0,772
> PERF2014
ROGIC2014 -
0,226 0,215 0,295 0,764
> PERF2015
Sumber : data sekunder diolah (2016)
191

Lampiran 52

Tabel 18. Hasil R Square

R Square

TAHUN 2013 2014


VAIC -> PERF 0,592 0,552
VAIC -> PERFt+1 0,402 0,496
ROGIC -> PERFt+1 0,104 0,051
Sumber : Data sekunder diolah (2016)

Anda mungkin juga menyukai