Anda di halaman 1dari 5

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan hal yang penting agar segala sesuatu yang harus
dipilih atau ditentukan dapat diputuskan menjadi suatu keputusan akhir. Beberapa ahli
mengemukakan teori mereka tentang apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan.
George R. Terry memberi pengertian tentang pengambilan keputusan sebagai pemilihan
alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. James A. F. Stoner
berpendapat bahwa pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Sweeney dan Farlin menyatakan
pengambilan keputusan sebagai proses dalam mengevaluasi satu atau lebih pilihan dengan
tujuan untuk meraih hasil terbaik yang diharapkan (Diana, 2019: 2).

Berdasarkan teori dari para ahli mengenai definisi pengambilan keputusan, dapat
disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses dengan berbagai pertimbangan
yang dilakukan untuk menentukan satu pilihan terbaik dari banyaknya pilihan yang tersedia.

B. Dasar-dasar Pengambilan Keputusan

George R. Terry menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku,


sebagai berikut:

1. Intuisi

Intuisi atau feeling, menyangkut perasaan dan merupakan naluri dari pengambil
keputusan tentang situasi masa depan yang akan terjadi, sehingga alternatif tindakan yang
dipilih akan berdasarkan intuisi dari pengambil keputusannya. Keputusan yang diambil
berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti,
pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.

Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat


Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan
yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini
sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini
diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-
hal yang lain sering diabaikan.

2. Pengalaman

Sebelum mengambil keputusan pimpinan seringkali mengingat-ingat apakah sebuah


kasus sama pernah terjadi sebelumnya. Mengingat semacam itu biasanya pimpinan akan
menelurusi arsip-arsip pengambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-
pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan atau kasus tersebut pernah terjadi,
maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau berbeda dengan
situasi dan kondisi saat ini. jika masih sama pimpinan dapat menerapkan cara sebelumnnya
untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam hal tersebut, pengalaman dapat dijadikan pedoman
dalam menyelesaikan masalah.

Keputusan yang diambil berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi


pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu,
dapat memperhitungkan untung dan ruginya, baik- buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah
dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecahan
masalah.

3. Fakta

Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup,
merupakan keputusan yang sehat, baik, dan solid. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan
terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan
dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan


terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya. Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority)
yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan suatu organisasi, lembaga atau institusi
lainnya memiliki tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi atau lembaga yang efektif dan
efisien.

5. Rasional

Rasionalitas sangat berkaitan dengan objektivitas, logika dan transparansi. Hasil


keputusan akan sangat jelas awal dan ujungnya karena didasarkan pada rasionalitas yang
berasal dari proses yang ilmiah. Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna
pikir. Masalah–masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan
rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif
dan dapat diukur.

C. Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan

Keputusan yang telah dipilih merupakan keputusan yang terbaik dari beberapa
alternatif yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Hasan dalam Zulaikhah
(2014) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan,
faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain faktor masalah, faktor situasi dan faktor
kondisi.
1. Faktor Masalah
Dalam mengambil suatu keputusan dalam memilih program studi tentu ditemukan
beberapa masalah yang menjadi penghalang untuk mengambil keputusan, yang merupakan
penyimpangan dari apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus
diselesaikan, tujuan yang dimaksud adalah keputusan dalam memilih program studi
pendidikan akuntansi.
2. Faktor situasi
Merupakan keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain
dan yang secara bersama-sama mempengaruhi terhadap apa yang akan diperbuat. Dalam
situasi keputusan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam memilih jurusan
akuntansi.
3. Faktor Kondisi
Merupakan keadaan saat mengambil keputusan keseluruhan dari faktorfaktor yang
secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya berbuat dan kemampuan seseorang.
D. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Komponen terpenting dalam mengambil suatu keputusan adalah menentukan langkah-
langkah dan kegiatan pengumpulan informasi mengenai situasi keputusan yang akan dibuat.
Langkah-langkah pengambilan keputusan menurut Mondy dan Premeaux dalam Anzizhan
(2004:55) terdiri dari lima langkah :
1. Mengidentifikasi masalah atau peluang, mempelajari masalah apa saja yang harus
ditangkap oleh individu dalam meningkatkan perannya dimasa depan. Oleh karena itu,
faktor yang menyebabkan munculnya masalah atau faktor-faktor yang menjadi peluang
harus diidentifikasi sedemikian rupa melalui analisis rasional dan sistematis.
2. Membuat altenatif-alternatif, membuat sejumlah alternatif yang diperkirakan akan
dapat menjadi jawaban dalam pemecahan masalah adalah sangat penting. Sebab berbagai
alternatif yang dibuat akan dapat dipilih alternatif yang paling menguntungkan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Demikian pula membuat berbagai alternatif peluang
bagi keputusan yang menyangkut masa depan agar diketahui peluang yang lebih besar
untuk memajukan anggota.
3. Mengevaluasi alternatif, menilai keuntungan dan kerugian atau kekuatan dan
kelemahan dari masing-masing alternatif didalam memecahkan masalah dan menjawab
peluang yang akan menentukan pilihan. Jika harus dilihat faktor fisibilitas suatu alternatif
maka hal inilah yang akan menetapkan pilihan mana yang akan diambil sebagai
keputusan.
4. Memiliki dan mengimplementasikan alternatif, adapun tindakan memilih alternatif
terbaik dari sejumlah alternatif yang diajukan dalam mendukung keberhasilan pemecahan
masalah dan menjawab peluang yang ada merupakan langkah keempat. Pemilihan
alternatif itu sekaligus menetapkannya untuk dilaksanakan sebagai keputusan yang
diambil oleh organisasi.
5. Mengevaluasi alternatif, keputusan yang ditetapkan dan telah dilaksanakan harus di
evaluasi apakah telah mencapai tujuan yang diinginkan atau belum. Sebab keputusan itu
diyakini sebagai cara dalam memecahkan masalah atau mengisi peluang untuk menjawab
kebutuhan. Jika belum, tindakan harus diperbaiki dan kembali melihat alternatif-alternatif
yang diajukan yang diajukan atau menambah kembali alternatif yang ada di samping
melengkapi informasi untuk keputusan yang diambil.
6. Pendapat lain menegaskan bahwa langkah-langkah pengambilan keputusan ada enam
yaitu:
a. Mengidentifikasi suatu masalah
b. Memperjelas menyusun prioritas sasaran-sasaran
c. Menciptakan pilihan-pilihan
d. Menilai pilihan-pilihan
e. Memperbandingkan akibat-akibat yang diramalkan pada masing-masing pilihan
dengan konsekuensi-konsekuensi dengan sasaran-sasaran.
Pada dasarnya setiap individu dalam hidup selalu dihadapkan dalam membuat suatu
keputusan dari berbagai alternatif yang ada, langkah-langkah yang disimpulkan diatas adalah
proses bagaimana pilihan itu diperoleh.
E. Jenis-jenis Keputusan
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta
biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
2. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan
tidak bersifat rutin.
F. Manfaat Pengambilan Keputusan
1. Memecahkan suatu masalah yang belum terselesaikan
2. Meningkatkan rasa tanggung jawab
3. Meningkatka mutu kualitas suatu pekerjaan
4. Memudahkan suatu target yang akan di capai
5. Dapat berlatih untuk menyuarakan pendapat
6. Melatih sifat menghargai antar sesama
7. Menimbuhkan inovasi dan keraeativitas

Sumber:
Alawiyyah, sayyid, Dr., Membuat Keputusan Manajerial dalam Pembagian
Organisasi Manajemen, al hay’ah al mishriyyah al’ammah li al kuttab, Kairo, 1987.

Anwar, herson. 2014. Proses Pengambilan Keputusan untuk Mengembangkan Mutu


Madrasah. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 8, No. 1: 37-56.

Diana, Putri. 2019. Teknik-Teknik dalam Pengambilan Keputusan.

Lenny Amitta Wijayana Kusuma. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Pengambilan Keputusan Mahasiswa Dalam Memilij Program Studi Pendidikan Akuntansi Di
Universits Negeri Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Syamsi, ibnu. 2000. Pengambilan keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta:Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai