Disusun Oleh :
Rochim (201760058)
Fathul Faruq (201660057)
Muhammad Handoko (201760002)
Meilyna Pritalia (201760083)
FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN 2020
A. Identitas Subjek
1. Nama :N
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Tempat tanggal lahir : Kudus, 12 April 1968
4. Umur : 52th
5. Agama : Islam
6. Urutan kelahiran : Anak ke 3 dari 8 bersaudara
7. Alamat : Pasir
B. Identitas Orangtua
C. Identitas Keluarga
Hubungan Anak
Nama Y.N
Umur 24 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Pendidikan Sarjana
Pekerjaan Pegawai swasta
Agama Islam
Alamat Pasir
D. KASUS
Subjek selalu menagis saat diajak berbicara tentang suaminya, subjek sudah
lebih dari 1 tahun pisah ranjang dengan suaminya, namun setiap ada yang
mengajaknya bicara tetang suaminya subjek selalu menceritakan dengan dibarengi
tangisan sepanjang bercerita.
E. DINAMIKA KASUS
Menurut penuturan subjek Masalah ini dimulai dari saling merasa
ketimpangan peran dalam keluarga, ayah yang dalam hal ini adalah imam dalam
keluarga yang selalu ingin dihargai setiap jerih payahnya dalam menfakahi serta
memimpin keluarga, sedang ibu sebagai pengelola rumah tangga yang merasa sudah
melakukan semaksimal mungkin dalam memberikan penghargaan kepada sang ayah.
Subjek juga menuturkan bahwa suaminya beberapa kali selingkuh dengan
alasan karena tidak merasa tidak dihargai oleh istrinya dirumah, hal ini terus berulang
sejak masuk tahun kedua usia pernikahan meraka hingga saat ini di usia pernikahan
26th. bahkan pernah ada seorang wanita yang dating kerumah orang tua suami subjek
untuk meminta ijin menikah dengan suami subjek, bahkah subjek beberapa kali
diteror wanita selingkuhan suaminya melalui telpon dengan memberikan pesan
singkat “saya akan mengambil suamimu, karena suamimu sekarang ada
dipangkuanku sedangkan kamu kedinginan ditinggal dirumah”.
Positif thinking dan sabar yang selama ini menjadi penguat subjek serta
mengingat kebahagian anak-anak subjek yang masih kecil pada saat itu, hal ini subjek
masih bertahan hingga anak-anaknya menjadi dewasa, 25tahun subjek merasa
memendam masalah ini sendirian, walaupun kejadian demi kejadian subjek menjadi
korban perselingkuhan.
Kasus yang terakhir dialami dimulai dari dua tahun lalu hingga hari ini,
perselingkuhan suami subjek saat ini membawa dampak yang berbeda dari
sebelumnya, subjek merasa selalu di persalahkan oleh suaminya atas apapun yang
dilakukan subjek, mulai dari memasak, melayanani suami, mengurus rumah, hingga
mendidik anak, kejadian tidak baik dalam rumah tangga subjek sejak awal pernikahan
hingga sekarang semua diungkit dan ditudingkan kesalahan kepada subjek. Subjek
juga mengatakan bahwa kasus yang terakhir ini suami subjek sampai berani
membawa perampuan selingkuhan itu kerumah orang tua suami subjek, dikenalkan
dengan keluarga suami subjek, dipertemukan dengan subjek serta anak-anak mereka,
akhirnya suaminya pergi meniggalkan rumah dan keluarganya tepatnya satu tahun
lalu.
Subjek merasa dirinya sedang direndahkan, dipersalahkan, diperlakukan tidak
adil, dan menerima kekerasa verbal dari suami sehingga berdampak saat subjek
bercerita tentang suami subjek ia seakan melihat semua kejadian yang pernah
dilakukan suaminya secara detail kepada subjek, hingga pernah suaminya tiba-tiba
pulang subjek merasa dadanya sesak, kelapanya berat dan badannya menjadi merasa
demam.
F. TEORI
Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di
luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Kebutuhan dasar
Maslow adalah sebagai berikut: Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen,
makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat
karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang
pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
(Dari keterangan subjek, ia tidak menyinggung soal kebutuhan fisiologis,
yang menyangkut tentang makan dan minum, dll)
G. TREATMEN
H. PREVENTIF