Anda di halaman 1dari 5

Materi Minggu1&2 Konsep Dasar Kimia Organik

TIU : Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengetahuan tentang Dasar-dasar


Kimia Organik.

TIK : Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengetahuan tentang : 1. Pengertian


dan asal nama kimia organik. 2. Lapangan kimia organik. 3. Sumber senyawa-senyawa
organik. 4. Pembagian senyawa organik.

1.1. Pendahuluan.
Mata Kuliah Satuan Proses merupakan bagian dari Mata Kuliah Kimia Organik suatu cabang
ilmu kimia yang pada mulanya mempelajari senyawa-senyawa khusus terdapat dalam
makhluk hidup. Ilmu tersebut berkembang tidak saja mempelajari senyawa yang terdapat
dalam makhluk hidup, tetapi meluas pada senyawa yang mengandung unsur-unsur karbon dan
hydrogen, sehingga Kimia Organik sering disebut Kimia Karbon atau Hidrokarbon. Kimia
Karbon ini sangat penting untuk mempelajari berbagai peristiwa kimia yang terjadi pada
makhluk hidup. Bagi kita, ilmu ini berguna pada sintesis obat-obatan, pendayagunaan bahan
bakar, proses pembuatan senyawa asam karboksilat, ester, alkana, aldehida, keton dan lain
sebagainya. Mata Kuliah Satuan Proses pada Bab I ini mempelajari tentang Konsep Dasar
Kimia Organik dan Senyawa Organik yang meliputi : Pengertian Kimia Organik, Teori Dasar
Kimia Organik, Prinsip Dasar Kimia Organik, Teori Dasar Senyawa Organik, Jenis Senyawa
Organik, Reaksi Senyawa Organik.

1.2. Asal Nama Kimia Organik.


Pada awal abad ke 19 orang menyangka bahwa zat-zat yang berada dalam tumbuh-tumbuhan
dan hewan dibentuk oleh sesuatu kekuatan gaib dan belum diketahui sifat-sifat nya. Kemudian
kepercayaan ini lambat laun hilang dan pada tahun pada 1828 seorang ahli kimia Fiedrich
Mohler dapat membuat ureum dari zat anorganik. Selain tumbuh-tumbuhan dan hewan, masih
ada sumber senyawa karbon sederhana yaitu batubara dan minyak bumi. Tumbuh-tumbuhan
dan hewan tertentu merupakan sumber senyawa karbon yang komplek, misalnya gula,
amilum, protein, glikosida, anti biotika, minyak, lemak dan lain-lain. Dari batubara diperoleh
kokas, gas batubara, ter batubara yang mnegandung berbagai senyawa organik. Minyak bumi
merupakan campuran senyawa-senyawa karbon, terutama hidrokarbon jenuh dari zat cair yang
mudah menguap sampai zat yang berupa ter yang berat.
Istilah kimia organik pertama kali dipergunakan pada tahun 1777 untuk satu golongan besar
senyawaan-senyawaan yang terdapat secara langsung atau tak langsung dari tumbuh-
tumbuhan dan hewan ialah Organism (jasad hidup). Senyawaan-senyawaan ini disebut
senyawaan-senyawaan organik dan cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawaan-
senyawaan ini disebut Ilmu Kimia Organik (Organic Chemistry) untuk membedakan dari Ilmu
Kimia Anorganik yang mempelajari senyawaan-senyawaan dari dunia mineral. Gmelin (1848)
melihat bahwa semua senyawaan organik mengandung unsur Karbon, maka sekarang Kimia
Organik adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari senyawaan-senyawaan Karbon dan
turunan-turunannya kecuali oksida-oksida C (CO, CO2) dan karbonat yang termasuk Kimia
Anorganik.

1.3. Lapangan Kimia Organik


Zat-zat organik yang terdapat dialam dan yang dibuat secara sintetik banyak dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh dalam penggunaannya :
1. Dalam bidang sandang. Yang terdapat dialam : katun, sutera, wol. Yang sintetik :
rayon, orlon, nylon, dacron (terylene) plastik dsb.
2. Dalam bidang pangan. Protein, Karbohidrat, Lemak, vitamin dsb.
3. Sebagai bahan-bahan kesehatan : Obat-obatan, Sabun (Ialah garam logam dari asam-
asam lemak yang mempunyai jumlah C kira-kira 12 – 18
(ada yang ambil 8-18). Contoh : Na-stearat, K-Palmintat dsb). Deterjen ialah zat yang
dapat mengemulsikan kotoran yang tak larut dalam air. Contoh : teepol dsb
4. Sumber tenaga berupa Batubara, gas alam, minyak bumi, kayu.
5. penggunaan lain dari senyawaan-senyawaan organik. Misalnya : insektisida, contoh :
DDT, dieldrin dsb. kertas, zat-zat warna, zat-zat wangi, zat-zat peledak dsb.

1.4. Sumber Senyawa Organik


1. Tumbuh-tumbuhan dan Hewan
Dapat diperoleh dari sumber ini zat-zat yang langsung dan tak langsung yang berguna bagi
kehidupan : Karbohidrat, Lemak (minyak), protein, vitamin, asam tumbuh-tumbuhan, zat
warna, zat wangi, obat-obatan dsb.
Dengan cara destilasi kering dapat diperoleh asam asetat, metanol, aseton. Kayu selain sebagai
zat bakar dapat juga dipakai untuk membuat kertas, selulosa rayon dsb. Dengan pertolongan
mikroba dapat diperoleh : etanol, aseton, asam sitrat, asam laktat, asam butirat, antibiotika
dsb.
2. Batubara
Batubara dibentuk dari peluruhan tumbuhan oleh bakteri di bawah aneka ragam tekanan.
Batubara dikelompokkan menurut kadar karbonnya : antrasit atau batubara keras
mengandung kadar karbon tertinggi, batubara bitumen (lunak) dan akhirnya gambut. Karena
batubara juga mengandung 2 - 6 % sulfur, pembakaran batubara dapat mengakibatkan
pencemaran udara yang parah dan “hujan asam”.
Pirolisis (pemecahan oleh panas / pemecahan termal molekul besar menjadi molekul kecil
tanpa kehadiran oksigen) batubara menghasilkan:
a. Gas Batubara
Mengandung terutama H2 dan CH4 (52% dan 32%). Selain gas-gas ini terdapat pada fraksi ini
N2, CO, CO2, (CN)2, HCN, etana, etuna, H2S, NH3, dsb.
b. Air Amoniak
Suatu campuran dalam air yang mengandung banyak NH3, amina alifatik dan siklik, piridina,
penting sebagai sumber NH3.
c. Ter batu bara (distilat terembunkan)
Mengandung banyak macam senyawaan (lebih dari 100) terutama senyawaan-senyawaan
aromatik, menjadi bahan permulaaan dari banyak industri kimia organik.
d. Kokas (coke, residu) adalah zat bakar dan sumber karbon
3. Gas alam dan minyak bumi
a. Gas alam
Gas alam ialah gas yang keluar dari bumi pada tempat-tempat yang mempunyai dan tak
mempunyai hubungan dengan minyak bumi. Yang 60 – 90 % ialah metana. Susunannya
tergantung dari sumbernya tetapi mengandung kedelapan alkana pertama, persentase dari tiap
hidrokarbon berkurang dengan naiknya bobot molekul. Terbentuk oleh peluruhan anaerobik
(peluruhan tanpa adanya udara) tumbuhan.
Gas-gas lain yang mungkin terdapat dalam gas alam ialah uap air, He, N2, CO2, dan H2S.
penggunaannya : sebagai zat bakar (dirumah atau pada industri), untuk membuat benzena,
minyak diesel, pelarut dan senyawaan-senyawaan organik yang lain.
b. Minyak bumi (Petroleum dari bahasa latin : petra = rock = wadas oleum minyak).
Minyak bumi terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan, yang agaknya berasal dari laut.
Minyak yang keluar dari bumi adalah kental, berwarna coklat mengandung ratusan
hidrokarbon : alkana C1 – C40, naftane (siklo-alkana yang mengandung lingkar 5 dan 6) dan
senyawaan-senyawaan aromatik. Termasuk senyawa sulfur dan nitrogen ( 1 – 6 % ).
Hidrokarbon aromatik yang mungkin terdapat dalam minyak bumi : benzena, toluena, kumena
(= isopropilbenzena), pseudo-kumena (1,2,3,4 tetra hidro-naftalena).
Untuk memisah-misahkan komponen dari dalam minyak mentah disebut refining (kilang).
Tahap pertama ialah distilasi fraksional, yang disebut distilasi (straight-run distillation).
Fraksi-fraksi yang ditampung dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Fraksi Distilasi
Jangka t.d Banyaknya
Nama Penggunaaan
(oC) atom karbon
Dibawah 30 1–4 Fraksi gas Bahan bakar pemanas
30 – 180 5 – 10 Bensin Bahan bakar mobil
180 – 230 11 – 12 Minyak tanah Bahan bakar
230 – 305 13 – 17 Minyak gas Bahan bakar diesel,
pemanas
305 – 405 18 – 25 Minyak gas berat Bahan bakar pemanas

Sisa :
1) Minyak bisa menguap : minyak-minyak pelumas, lilin, parafin, vaselin.
2) Bahan tak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi.

4. Batu kapur (“limestone”)


Adalah sumber untuk membuat Ca-karbida yang dapat dipakai untuk membuat asetilen
yang dapat diubah menjadi Asetaldehida, Plastik, P V C, Orlon, Karet uatan Neoprena
dsb.
1.5. Pembagian Senyawa Organik.

A. Senyawaan Alifatik (tak mempunyai lingkar) : senyawa organik dimana rantai atom C-nya
membentuk rantai lurus atau bercabang
Senyawa alifatis jenuh (alkana) dan senyawa alifatis tak jenuh (alkena dan alkuna)
B. Senyawaan-senyawaan Siklik (mempunyai Lingkar) : senyawa karbon, dimana atom-atom
karbonnya membentuk lingkaran yang mungkin mengikat suatu rantai atau cabang (enuh
atau tak jenuh).
1) Homosiklik = Karbosiklik. Disini lingkar hanya mempunyai atom-atom C
a) Aromatik, mempunyai atom-atom C.
b) Alisiklik, mengandung lingkaran yang hanya terdiri dari 6 atom C yang ikut
mengikat suatu ikatan yang bukan ikatan tunggal atau bukan ikatan rangkap, bukan
inti benzene.
2) Heterosiklik : senyawa siklik dalam lingkar terdapat atom C juga mengandung jenis
atom lain yang bukan karbon ( N, S dan O).

Anda mungkin juga menyukai