TUGAS INDIVIDU
Disusun oleh:
NIM : 0306192089
Kelas : PGMI-3
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
saya kesempatan dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kritik buku (critical book
report) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu
Lia Sa’adah M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah PENDIDIKAN PANCASILA yang
telah membimbing kami mahasiswa/I semester 1 jurusan pendidikan guru madhrasah
ibtidaiyah tahun ajaran 2019.
Dalam makalah ini saya membahas dan menjelaskan mengenai buku yang berjudul
Pendidikan Pancasila karangan Dr. Eka Susanti, M.P.d dan Toni Nasution, M.P.d serta buku
pembanding yang berjudul Pendidikan Panasila Membangun Karakter Masyarakat Indonesia
karangan Drs. Syafri Fadillah Marpaung, M.P.d bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada para pembaca tentang apa itu panasila, betapa begitu pentingnya panasila itu
dipelajari, Selaku manusia biasa, saya menyadari bahwa dalam hasil makalah ini masih
terdapat kekurangan dan keliruan yang tidak sengaja. Oleh karna itu saya sangat
membutuhkan kritik dan saran. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya pada mata kuliah Pendidikan Pancasila jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang……………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………2
C. Tujuan Masalah………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..6
Kesimpulan……………………………………………………………….38
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….....39
GLOSARIUM………………………………………………………………40
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar Belakang
Mengkririk buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku
kepada pembaca perihal Baku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan Buku
tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok
pemikiran pengarang dari buku yang ersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.
Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas pengarang ,
cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep dan teori yang
dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau resensi sangat
bermanfaat untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai kekurangan dan
kelebihan dari isi buku yang telah dibaca. Untuk itu, kami harapkan kepada pembaca agar
mengetahui dan memahami mengenai laporan buku atau resensi sehingga dapat menilai isi
buku tersebut dengan baik dan hanya bukan sekedar membaca sekilas buku tersebut
melainkan dapat memahami apa yang ada dalam buku tersebut secara mendalam.
Membuat CBR yaitu seperti mengulas atau menginterprestasi juga manganalisis isi
sebuah buku , yang menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interprestasi dan analisis)
tentang keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi
buku tersebut bisa berpengaruh cara berfikir pembaca dan menambah pemahaman terhadap
suatu bidang kajian tertentu dengan kata lain , melalui CBR ini pembaca menerima pikiran
pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang pembaca berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa dan bagaimana inti sari atau ringkasan dari setiap buku
2. Untuk mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan buku
BAB II
PEMBAHASAN
Buku utama ini memiliki cover berwarna kuning berpaduan dengan warna
orange dan merah lalu cover nya dapat menampilkan latar cover istana Negara dan
monument pahlawan, tulisan nya tersusun rapi dan jelas, penjelasan pada isi buku
dapat mudah dipahami oleh pembaca dan buku ini memiliki kertas yang sedikit tebal
sehingga tidak mudah robek, dan Bahwasanya buku utama saya ini adalah dengan
judul buku Pendidikan Pancasila yang ditulis oleh Dr. Eka Susanti, M.Pd dan Toni
Nasution, M.Pd. buku ini terdiri dari delapan (8) bab yaitu:
a. Bab I : Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila
Konsep dan urgensi pendidikan pancasila
Alasan perlunya pendidikan pancasila
Pengertian pancasila
Latar belakang pendidikan pancasila
Tujuan pendidikan pancasila
b. Bab II : Pancasila Sebagai Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Konsep sejarah perjuangan bangsa
Zaman kerajaan
Zaman penjajahan dan kebangkitan nasional
c. Bab III : sejarah Lahirnya Pancasila
Konsep sejarah perjuangan
Sejarah dari berbagai sudut pandang
Perdebatan kesejarahan tentang lahirnya pancasila
Sejarah pergerakan Indonesia, mengawali lahirnya pancasila sebagai dasar
Negara
Perumusan pancasila, dasar Negara proklamasi 17 Agustus 1945
d. Bab IV : pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Latar belakang
Pengertian ideology dan dimensi-dimensinya
Peranan ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Perbandingan ideologi pancasila dalam berideologi pancasila
Hambatan dan tantangan dalam berideologi pancasila
Refleksi kritis terhadap ideology
e. Bab V : Demokrasi Pancasila
Apa itu demokrasi
Konsep dasar demokrasi
Macam-macam demokrasi
Ciri-ciri demokrasi
Prinsip demokrasi
Kelebihan dan kelemahan sistem demokrasi
Membangun demokrasi
Negara-negara penganut demokrasi
f. Bab VI : Konsep Dasar Agama dan Negara
Konsep dasar agama
Bentuk realisasi konsep agama di Indonesia
Konsep dasar Negara
Perlunya pengetahuan mendalam tentang konsep dasar agama dan Negara
g. Bab VII : Sejarah Makna Lambang Garuda Pancasila
Sejarah
Perancangan garuda pancasila
h. Bab VIII : Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Pengertian paradigma
Pancasila sebagai orientasi dan kerangka pembangunan nasional
Pancasila sebagai paradigma dalam berbagai kehidupan.
1.2 Ringkasan Isi Buku Utama
Sejarah perjuangan bangsa dan semangat kebangsaan suatu angsa akan selalu terus
dipelajari, dipelihara dan diwariskan dari generasi ke generasi erikutnya. Pentingnya
pengetahuan sejarah tidak diragukan lagi. Namun ada yang leih penting untuk kepentingan
proses pemelajaran, yakni proses pementukan peserta didik agar menjadi warga Negara yang
mengetahui sejarah angsanya dan mau elajar dari sejarah. Dan keangkitan nasional dimulai
sejak awal aad ke-20 dan mencapai puncaknya pada tanggal 17 agustus 1945 yakni saat
diproklamasikannya, Kemerdekaan Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
B. Zaman Kerajaan
1. Kerajaan Kutai
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya prasasti
yang erupa 7 yupa (tiang atu).masyarakat kutai memuka zaman sejarah Indonesia pertama ini
menampilkan nilai sosial politik,dan ketuhanan dalam entuk kerajaan, kenduri, serta sedekah
kepada para rahmana, adapun enda-enda yang ditemukan pada tahun 1870,tantara lain:4 uah
tugu(atu prasasti yang diseut yupa), 2 uah lencana kerajaan yang teruat dari emas dan patung
kura-kura emas yang disimpan oleh seorang keturunan raja-raja dimuara Kaman, dan pada
tahun 1939, diadakan penelitian di muara Kaman dan menemukan 3 uah prasasti raja
mulawarman yang diseut erasal dari aad ke-IV karena melihat tulisan yang digunakan pada
tugu terseut ialah huruf pallawa dan menggunakan ahasa sansekerta kuno dari india
selatan.menurut seorang pakar sejarah ernama Ny. Soeleman mengatakan ahwa didalam atu
prasasti yupa ada menyeutkan kata vavrakecvara yang diartikan lapangan luas tempat upacara
kuran maka dalam pengajian terseut yang dikatakan ahwa sang raja sri mulawarman yang
amat mulia dan termuka telah mengadakan kuran ertempat didalam varakecvare,tempat
upacara sedekah yang diseut upacara ahuswarnakam yaitu kuran hadiah sapid an emas.
2. Kerajaan Sriwijaya
Negara Indonesia terentuk melalui tiga tahap yaitu, pertama zaman sriwijaya diawah
wangsa syailendra, kedua Negara keangsaan zaman majapahit, kedua tahap terseut
merupakan Negara keangsaan Indonesia lama. Kemudian ketiga, Negara keangsaan modern
yaitu Negara Indonesia merdeka. Pada aad VII mucullah suatu kerajaan sriwijaya , diawah
kekuasaan warga syailendra. Kerajaan itu adalah kerajaan maritim yang mengendalikan
kekuatan lautnya.dan pada zaman itu pula lah kerajaan sriwijaya merupakan suatu kerajaan
esar yang cukup disegani dikawasan Asia selatan. Dikerajaan sriwijaya agama dan keudayaan
dikemangkan dengan mendirikan suatu universitas agama udha , yang sangat terkenal di
Negara lain di asia . tentang kesejahteraan ersama dalam suatu Negara telah tercermin pada
kerajaan sri wijaya terseut yaitu erunyi (suatu cita-cita Negara yang adil dan makmur).
3. Kerajaan Majapahit
Seelum Kerajaan Majapahit muncul seagai suatu kerajaan yang esar telah muncul
kerajaan-kerajaan di jawa tengah dan jawa timur secara silih erganti. Pada tahun 1293
erdirilah kerajaan majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada pemerintah raja hayam
wuruk dengan mahapatih gajah mada yang diantu oleh laksamana Nala dalam memimpin
armadanya untuk menguasai Nusantara. Wilayah kekuasaan majapahit semasa jayanya itu
mementang dari semenanjung melayu sampai irian arat melalui Kalimantan utara pada waktu
itu agama hindu dan udha hidup erdampingan dengan damai dalam suatu kerajaan.
4. Kerajaan Demak
Adalah kerajaan islam teresar di pantai utara jawa (“ pesisir”) menurut tradisi jawa,
demak seelumnya merupakan keadipatian dari kerajaan majapahit, dan tercatat menjadi islam
dipulau jawa pelopor penyearan agama
1. Pengertian Sejarah
Sejarah adalah sebuah bidang ilmu yang banyak dikembangkan diberbagai negeri oleh
berbagai suku bangsa. Sejarah adalah catatan peristiwa masa lampau, studi tentang sebab dan
akibat.
Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi dimasa lampau. Sejarah sebagai peristiwa
merupakan suatu kejadian dimasa lampau yang hanya sekali terjadi serta tidak bisa diulang.
a. Abadi
b. Unik
c. Penting
Peristiwa adalah kenyataan yang bersifat absolute atau mutlak dan objektif. Sejarah sebagai
peristiwa merupakan suatu kenyataan yang objektif artinya kenyataan yang benar-benar ada
dan terjadi dalam kehidupan masyarakat manusia
Sejarah sebagai kisah merupakan rekontruksi dari suatu peristiwa yang dituliskan
maupun diceritakan oleh seseorang. Sejarah sebagai kisah dapat berbentuk lisan dan tulisan.
Sejarah sebagai kisah dapat berupa narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau
tafsiran manusia terhadap kejadian atau peritiwa yang terjadi dimasa lampau.
Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari masa lampau manusia. Sejarah
sebagai ilmu memiliki objek, tujuan dan metode. Menurut kuntowijoyo, ciri-ciri atau
karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai berikut:
a. Bersifat empiris
b. Memiliki objek
c. Memiliki teori
d. Memiliki metode
e. Mempunyai generalisasi
a. Intuisi
b. Emosi
c. Gaya ahasa
d. imajinasi
Perdebatan kesejahteraan adalah bagian dari usaha untuk menepatkan bangsa dalam
konteks perubahan zaman yang terus berlangsung. Perdebatan emosional tentang pancasila
yang tersinggung bertolak dari usaha untuk mendapatkan kepastian tentang siapa. Kita tidak
usah ikut terlibat dalam perdebatan ini, hanya saja tentu perlu diingat bahwa dalam teknik
penelitian sejarah, tanggal peristiwa tidak hanya dilihat pada yang tertulis, tetapi juga pada
konteks keseluruhan dari teks dokumen sejarah yang dihadapi.
1. sidang-sidang BPUPKI
Dalam pidatonya tanggal 29 mei 1945 Mr. Muh Yamin mengusulkan calon rumusan
dasar Negara Indonesia sebagai berikut:
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
b. Prof. Dr. Soepomo (31 mei 1945)
Negara adalah susunan masyarakat yang integrasi, segala golongan, bagian
atau anggotanya saling berhubungan erat satu dengan lainnya dan merupakan
kesatuan organis. Menurut paham ini yang terpenting dalam Negara adalah
penghidupan bangsa seluruhnya.
c. Ir. Soekarno (1 juni 1945)
Beliau mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar fisafat Negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia. Juga pandangan dunia yang setingkat dengan
aliran-aliran besar dunia sebagai “weltanschauungi” dan diatas dasar itulah kita
dirikan Negara Indonesia.
d. Sidang BPUPKI kedua (10-16 juli 1945)
Panitia sembilan ini setelah mengadakan pertemuan secara masak dan
sempurna telah mencapai suatu hasil yang baik yaitu suatu modus atau persetujuan
antara golongan islam dengan golongan kebangsaan: modus atau persetujuan tersebut
tertuang dalam suatu rancangan “pemukaan hukum dasar”, rancangan preamul hukum
dasar yang dipermaklumkan oleh panitia kecil ada penyelidik dalam rapat BPUPKI
kedua tanggal 10 juli 1945.
tanggal 7 agustus 1945 pada pertengahan bulan agustus 1945 akan dibentuk panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia. Dan pada tanggal 8 agustus Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta
dan Dr. K.R.T. Radjiman diberangkatkan ke Saigon. Sesekembalinya dari Saigon pada
tanggal 14 agustus 1945 dikemayoran, Ir. Soekarno mengumumkan dimuka orang banyak
bahwa Bangsa Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga dan kemerdekaan Bangsa
Indonesia bukan merupakan hadiah dari jepang melainkan merupakan hasil perjuangan
Bangsa Indonesia sendiri.
A. Latar belakang
Pancasila merupakan hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok
orang, yang juga diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, nilai tradisi, nilai
kepustakaan, nilai relegius yang terdapat pada pandangan hidup bangsa indonesia sendiri
sebelum membentuk Negara. Pancasila sebagai ideologi bersifat dinamik dalam arti bahwa
yang menjadi kesatuan prinsip pengarahan yang berkembang dialektik serta terbuka
penafsiran baru untuk melihat perspektif masa depan dan aktual antisipatif dalam
menghadapi perkembangan dengan memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam
melangsungkan hidup dan kehidupan nasional.
Ideologi adalah ilmu atau ajaran tentang ide-ide, gagasan-gagasan, atau cita –cita
terpenting. Jadi, ideologi menurut makna yang dikandung nya berarti suatu ilmu atau ajaran
yang mengandung ide atau cita-cita yang bersifat tetap dan sekaligus merupakan dasar,
pandangan atau pun paham.
a) Dimensi realitas
b) Dimensi idealitas
c) Dimensi normalitas
d) Dimensi fleksibelitas
1) Sebagai dasar: artinya merupakan pangkal tolak, asas atau fundasi di atas mana semua
kegiatan kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara dibangun.
2) Sebagai pengarah: artinya sebagai pengatur dan pengendali kehidupan masyarakat,
bangsa dan Negara berupa norma-norma atau aturan-aturan yang harus dipatuhi agar
arah untuk mencapai cita-cita atau tujuan tidak menyimpang (dimensi normalitas).
3) Sebagai tujuan: artinya semua aktivitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara pada akhirnya mengarah pada suatu tujuan atau cita-cita yang
terkandung dalam ideologi yang dipakai.
Suatu ideologi disebut terbuka bila ideologi tersebut dapat menerima dan bahkan
mengembangkan pemikiran-pemikiran baru sejauh sejauh tidak bertentangan dengan nilai-
nilai dasarnya. Pancasila sebagai ideologi terbuka, mengandung arti bahwa nilai dasar yang
terkandung dalam pancasila bersifat tetap atau abadi, namun dalam penjaarannya dapat
dkembangkan secara kreatif dan dinamis sesuai dengan keutuhan dinamika perkembangan
masyarakat Indonesia sendiri.
1) Ideologi pancasila
Memandang manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
2) Ideologi lieral
Memandang bahwa sejak manusia dilahirkan sebab dan dibekali penciptanya
sejumlah hak azasi, yaitu hak hidup, hak kebebasan, hak kesamaan, hak
kebahagiaan, maka nilai kebebasan itu lah yang utama.
3) Ideologi komunis
4) Liberalisme
Tampilnya ideologi liberalisme dilator belakangi oleh situasi dieropa sebelum
abad ke-18 yang diwarnai oleh perang agama, feodalisme, dominasi kelompok
aristrokrasi dan bentuk pemerintahan yang bercorak monarki absolute.
5) Kapitalisme
Kapitalisme merupakan buah pikiran dari tokoh-tokoh seperti adam smith dan
david riardo.
6) Kolonialisme
Kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh suatu Negara atas
daerah/ bangsa lain dengan maksud untuk memperluas wilayah Negara itu.
7) Nasionalisme
Nasionalisme merupakan salah satu ideologi yang berpengaruh di Eropa pada
akhir abad ke-18 sampai dengan awal abad ke- 20, dan diAsia-Afrika pada
abad ke-20.
E. Hambatan dan Tantangan dalam beridiologi pancasila
1. Hambatan
Hambatan muncul karna adanya perbedaan aliran pemikiran, misalnya paham
individualisme dan paham golongan.
2. Perbedaan kepentingan
Perbedaan kepentingan ini dapat disebab kan oleh adanya perbedaan pola pikir
masing-masing kekuatan politik, golongan, atau kelompok dalam masyarakat.
3. Bentuk-bentuk ancaman
Ada beberapa bentuk ancaman terhadap idiologi pancasila, salah satunya ialah
isu (penyebar kebohongan dan fitnah atau desas-desus dengan tujuan tertentu).
4. Tantangan
a) Tantangan dari dalam negeri
b) Tantangan dari luar negeri
c) Adanya intervensi dari Negara lain untuk menghancurkan NKRI
Ideologi dapat ditinjau dari pelbagai sudut. Ideologi dapat menjadi pandangan
hidup . Bertolak dari seluruh pengertian tersebut, maka diperlukan refleksi kritis terhadap
ideologi mengingat adanya satu ciri penting yang melekat pada ideologi, yakni sifatnya yang
futuristik (berisi cita-cita tentang tatanan masyarakat yang baik di masa depan dan merupakan
acuan untuk melakukan perubahan politik).
Demokrasi dianggap sebagai suatu sistem politik yang diyakini oleh banyak
masyarakat dunia sebagai yang terbaik untuk mencapai tujuan bernegara. Demokrasi telah
menggantikan beberapa sistem politik non demokrasi yang dianggap gagal pada saat itu,
seperti: totalitarian, otoritarian, monarki absolut, rezim militer dan kediktatoran. Demokrasi
merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga mencangkup
seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering berliku-
liku, sehingga demokrasi sering disebut suatu pelembagaan dari kebebasaan.
B. Konsep Dasar Demokrasi
C. Macam-Macam Demokrasi
D. Ciri-Ciri Demokrasi
1) Setiap keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan kehendak dan
keperluan masing-masing rakyat atau seluruh rakyat.
2) Terdapat ciri konstitusional
3) Mempunyai ciri perwakilan
4) Setiap aktivitas politik dilaksanakan dalam memilih pihak mana yang hendak
diamanahi untuk menjalankan roda pemerintahaan.
E. Prinsip Demokrasi
1) Kelebihan
a. Kesamaan hak menyebabkan masing-masing masyarakat boleh ikut ambil bagain
terkait sistem politik.
b. Penerima kekuasaan ditentukan berdasarkan keinginan serta suara rakyat.
c. Menghindari adanya monopoli kekuasaan.
2) Kelemahan
a. Mudah goyahnya kepercayaan rakyat karena efek-efek yang bersifat negative
b. Dinilai tidak adil terkait kesamaan hak sebab menurut para ahli masing-maing
orang memiliki pemahaman politik yang tidak sama persis
c. Fokus konsentrasi pemerintah yang masih menjabat menjadi berkurang, lantaran
mendekati pemilihan umum selanjutya
G. Membangun Demokrasi
Kunci sukses membangun demokrasi Indonesia ialah yaitu dengan makan empat pilar
kebangsaan yakni:
a. Pancasila
b. UUD 1945
c. NKRI
d. Bhineka Tunggal Ika
Kemunculan konsep demokrasi perwakilan asalnya yaitu dari institusi alasan gagasan
yang tumbuh seni rupa era pencerahan renaissance serta revolusi perancis dan Negara
amerika serikat.
a. Penyalahgunaan demokrasi
b. Penyelewengan demokrasi
c. Pendahuluan ketika kampanye
d. Kampanye negative
a. India
b. Amerika serikat
c. Indonesia
d. Brazil
e. Pakistan
f. Nigeria
1. Demokrasi Pancasila
2. Struktur Demokrasi
Etika merupakan suatu ilmu yang memahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimna kita harus mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
Pancasila sebagai ideology yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang
dapat mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkrit dan operasional
sehingga tidak menjadi selogan belaka.
Agama merupakan suatu kepercayaan, keyakinan yang mendasar dari dalam jiwa
manusia. Agama sebagai ajaran moral dan spiritual selalu menjanjikan pemeluknya untuk
meraih kebahagian. Sebagai ciri yang dimiliki agama adalah fungsinya yang bersifat
universal, artinya, agama menanamkan kebahagian dan kedamaian sesama manusia, dan
penganugrahan kenikmatan yang tak terhingga, yaitu perjumpaan (liqa) dengan Tuhan.
Realisasi suatu yang nyata, yang ada dalam kehidupan. Bentuk realisasi ini untuk
mengatur keteraturan beragama, misalnya kelembagaan. Adapun beberapa lembaga
keagamaan di Indonesia, guna untuk mencegah terjadinya konflik antar agama, dan juga
untuk mengatur kehidupan beragama di Indonesia.
Antara lain:
Dasar Negara Repulik Indonesia adalah Pancasila. Landasan atau dasar itu harus kuat
dan kokoh agar gedung yang berdiri diatasnya akan tetap tegak sentosa untuk selama-
lamanya. Negara Indonesia merupakan Negara yang kehidupan masyarakatnya diatur UUD
1945, Negara yang demokratis dimana pancasila sebagai pendoman semua hukum baik
tertulis maupun tidak tertulis. Maka dari itu konsep agama yang terdapat pada sila pertama
‘Ketuhanan yang Maha Esa’ merupakan sila yang mencangkup semua sila di bawahnya.
Bagaimana sesesorang memimpin jika nilai relegiusnya kurang? Jika nilai relegiusnya
kurang maka apa yang akan terjadi? Mungkinkah menyebabkan dampak buruk bagi rakyat
yang dipimpinnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering kali berada dibenak kita. Maka
jawabannya adalah nilai relegius merupakan pokok utama terciptanya pemimpin yang adil,
yang mampu membuat perubahan. Karena pemimpin yang seperti itulah yang menerapkan
kehidupan ber-ke-pancasilaan.
Dan dapat disimpulkan bahwa beranjak dari ideologi dasar Negara Indonesia adalah
pancasila, yang mana secara nilai-nilai yang di kandung oleh semua sila-sila yang ada pada
pancasila tersebut menjadi sebuah tolak ukur yang mendasar bagi seluruh masyarakat
Indonesia. Seperti nilai ketuhanan yang Maha Esa ‘bahwa semua masyarakat Indonesia
secara universal harus memiliki kepercayaan atau lebih tepatnya harus menganut Agama.
Agama merupakan suatu kepercayaan, keyakinan yang mendasar dari dalam jiwa
manusia. Agama sebagai ajaran moral dan spiritual selalu menjanjikan pemeluknya untuk
meraih kebahagian. Sebagai ciri yang dimiliki agama adalah fungsinya yang bersifat
universal, artinya, agama menanamkan kebahagian dan kedamaian sesama manusia, dan
penganugrahan kenikmatan yang tak terhingga, yaitu perjumpaan (liqa) dengan Tuhan.
Realisasi suatu yang nyata, yang ada dalam kehidupan. Bentuk realisasi ini untuk
mengatur keteraturan beragama, misalnya kelembagaan. Adapun beberapa lembaga
keagamaan di Indonesia, guna untuk mencegah terjadinya konflik antar agama, dan juga
untuk mengatur kehidupan beragama di Indonesia.
Antara lain:
Dasar Negara Repulik Indonesia adalah Pancasila. Landasan atau dasar itu harus kuat
dan kokoh agar gedung yang berdiri diatasnya akan tetap tegak sentosa untuk selama-
lamanya. Negara Indonesia merupakan Negara yang kehidupan masyarakatnya diatur UUD
1945, Negara yang demokratis dimana pancasila sebagai pendoman semua hukum baik
tertulis maupun tidak tertulis. Maka dari itu konsep agama yang terdapat pada sila pertama
‘Ketuhanan yang Maha Esa’ merupakan sila yang mencangkup semua sila di bawahnya.
Bagaimana sesesorang memimpin jika nilai relegiusnya kurang? Jika nilai relegiusnya
kurang maka apa yang akan terjadi? Mungkinkah menyebabkan dampak buruk bagi rakyat
yang dipimpinnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering kali berada dibenak kita. Maka
jawabannya adalah nilai relegius merupakan pokok utama terciptanya pemimpin yang adil,
yang mampu membuat perubahan. Karena pemimpin yang seperti itulah yang menerapkan
kehidupan ber-ke-pancasilaan.
Dan dapat disimpulkan bahwa beranjak dari ideologi dasar Negara Indonesia adalah
pancasila, yang mana secara nilai-nilai yang di kandung oleh semua sila-sila yang ada pada
pancasila tersebut menjadi sebuah tolak ukur yang mendasar bagi seluruh masyarakat
Indonesia. Seperti nilai ketuhanan yang Maha Esa ‘bahwa semua masyarakat Indonesia
secara universal harus memiliki kepercayaan atau lebih tepatnya harus menganut Agama.
A. Sejarah
Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama dijawa dan bali. Dalam banyak kisah
garudavmelambangkan kebajikan, pengetahuan kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin.
Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuno telah menjadikan Garuda
sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi pancasila. Garuda juga
dipilih sebagai nama mas kapai penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain
Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda sebagai I ambang Negara.
Perancang lambang Negara Indonesia adalah Sultan Hamid II. Sultan Hamid II
menggambarkan lambang Negara berupa seekor burung Garuda berwarna emas dengan
berkalungkan perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol pancasila dan
mencengkramkan seutas pita putih yang bertuliskan ‘BHINNEKA TUNGGAL IKA’’.
Lambang Negara tersebut dirancang sejak Desember 1949, yaitu beberapa hari setelah
pengakuan kedaulatan Republik Indonesia serikat oleh Belanda. Dengan melalui beberapa
proses, rancangan karya Sultan Hamid II diterima dan dikukuhkan sebagai lambang Negara.
Sultan Hamid II dilahirkan pada tahun 1913 dengan nama Syarif Abdul Hamid
Alkadrie dan meninggal pada 1978. Dan dilahirkan dari kesultanan Pontianak. Lalu atas usul
dari soekarno dan berbagai organisasi lainnya, rancangan sultan hamid II tersebut
disempurnakan sedikit demi sedikit. Pada maret 1950, penyempurnaan sampai pada tahap
finalisasi. Pengesahan resmi lambang Negara Garuda pancasila pada 17 oktober 1951,
melalui peraturan pemerintah (PP) No. 66 Tahun 1951 yang dikeluarkan presiden soekarno
dan perdana mentri sukiman wirjosandjojo. Penulisan nama resmi lambang Negara Indonesia
tersebut terdapat dalam pasal 36 A UUD 1945 yang disebutkan dengan GARUDA
PANCASILA. Nama tersebut sesuai dengan desain yang digambarkan pada lambang Negara
tersebut, yaitu Garuda diambil dari nama burung dan pancasila diambil dari dasar Negara
Indonesia.
A. Pengertian Paradigma
Artinya, teori yang telah dibangun, mapan, dan diakui eksistensinya dalam ilmu
pengetahuan dapat mengalami perubahan sebagai akibat adanya temuan-temuan baru yang
diperoleh melalui dunia penelitian.
Sila-sila pancasila, yang bermuatan nilai-nilai Religius (sila ke-1), nilai-nilai Human
(sila ke-2), nilai-nilai Kebangsaan (sila ke-3), nilai-nilai Demokrasi (sila ke-4), dan nilai-nilai
Keadilan (sila ke-5), merupakan sebuah kesatuan organis, harmonis, dinamis, sebagai
orientasi pembangunan nasional dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila diharapkan dapat
menjadikan matriks atau kerangka referensi untuk membangun suatu model masyarakat atau
untuk memperbaharui tatanan soial-budaya.
Ada dua fungsi dari pancasila sebagai kerangka acuan: pertama, pancasila menjadi
dasar visi yang memberi inspirasi untuk membangun suatu corak tatanan sosial-budaya yang
akan datang, membangun visi masyarakat Indonesia di masa yang akan datang dan kedua,
pancasila sebagai nilai-nilai dasar menjadi referensi kritik sosial-budaya. Pembangunan
nasional dilaksanakan dalam rangka mencapai masyarakat adil yang berkemakmuran dan
makmur yang berkeadilan. Pembangunan nasional merupakan perwujudan nyata dalam
meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia sesuai dengan nilai-nilai dasar yang
diyakini kebenarannya.
Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa pancasila adalah dasar negara
indonesia, sedangkan negara merupakan Organisasi atau persekutuan hidup manusia maka
tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan
bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan sosial harus mampu
mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu,
pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencangkup seluruh aspek kehidupan
manusia.
Ideologi adalah suatu kompleks ide-ide asasi tentang manusia dan dunia yang
dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Ideologi bukanlah hanya pengertian. Ideologi adalah
prinsip dinamika, karena merupakan pedoman (menjadi pola dan norma hidup) dan sekaligus
juga berupa ideal atau cita-cita. Realisasi dari idea-idea yang menjadi ideologi itu dipandang
sebagai kebesaran, kemuliaan manusia.
Untuk mengatasi permasalahan dibidang politik, tidak ada jawaban lain kecuali
bahwa kita harus mengembangkan sistem politik yang benar-benar demokratis. Demokratis
merupakan upaya penting dalam mewujudkan civil society.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang
berasaskan kekeluargaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari
bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan
menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.
Pada era reformasi ini, bangsa indonesia ingin menata kembali (reform) tatanan
kehidupan yang berdaulat, aman, adil, dan sejahtera. Reformasi memiliki makna, yaitu suatu
gerakan untuk memformat ulang, menata ulang atau menata kembali hal-hal yang
menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai
ideal yang dicita-citakan rakyat. Apabila gerakan reformasi ingin menata kembali tatanan
kehidupan yang lebih baik, tiada jalan lain adalah mendasarkan kembali pada nilai -nilai
dasar kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Lagu-Lagu Kebangsaan
Lagu-lagu perjuangan Indonesia adalah musik yang diciptakan untuk tujuan nasional.
Lirik lagu wajib mengandung unsur-unsur yang dapat membangkitkan semangat perjuangan.
Lagu nasional diciptakan oleh komponis-komponis Indonesia yang hidup di masa sebelum
kemerdekaan Indonesia. Beberapa nama mungkin pernah kita dengar seperti WR. Supratman,
Ismail Marzuki, Kusbini C. Simanjuntak dan seterusnya.
2. INFORMASI BUKU PEMBANDING
Judul buku : Pendidikan Panasila Membangun Karakter Masyarakat Indonesia
Penulis : Drs. Syafri Fadillah Marpaung, M.P.d
Tahun terbit : 2019
Penerbit : YAYASAN FADILLAH MALAY ISLAMI
Tebal buku : 131 halaman
2.1 KATA PENGANTAR BUKU PEMBANDING
Buku pembanding ini memiliki cover berwarna coklat lalu overnya dapat
menampilkan latar cover kedua orang sedang bersalaman, tulisannya tidak tersusun rapi dan
jelas , penjelasan isi buku olehBahwasannya buku pembanding saya ini adalah dengan judul
buku Pendidikan Panasila Membangun Karakter Masyarakat Indonesia yang ditulis Drs.
Syafri Fadillah Marpaung M.P.d buku ini terdiri dari sembilan (9) bab yaitu :
a. Bab I Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Masa kerajaan Majapahit
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan
Kebangkitan nasional
Perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan jepang
Proklamasi kemerdekaan
Perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia
Masa orde lama
Masa lahirnya orde baru
b. Bab II Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan
Kondisi objektif Indonesia sebelum kemerdekaan
Pergerakan nasional dan waana tentang dasar Negara Indonesia
Paradigm baru memahami panasila dan UUD 1945
c. Bab III Konsensus nasional tentang dasar Negara RI
Pembentukan BPUPKI dan lahirnya Panasila
PPKI dan pengesahan dasar Negara RI
Peraturan dalam konstituante
Dekrit presiden 5 juli 1959 dan berlakunya kembali UUD 1945
d. Bab IV Pancasila dalam sistem ideologi politik Indonesia
Pancasila sebagai dasar Negara
Pancasila dan ideologi bangsa Indonesia
Pancasila dan persatuan nasional
e. Bab V Pancasila dan sistem filsafat
Pancasila sebagai sebuah sistem
Kesatuan nilai-nilai pancasila sebagai filsafat
Pengalaman pancasila menuju cita-cita bangsa Indonesia
BAB II
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL
Paradigma ialah cara pandang, nilai-nilai, metode-metode prinsip dasar, atau cara
memecahkan sesuatu masalah yang dianut oleh sesuatu masyarakat pada masa tertentu.
Makna dan Hakikat Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk
melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam pembukaan UUD
1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Tujuan Pembangunan Nasional
Pembngunan Nasional bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana yang
aman, tentram, tertib serta dinamis dan dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.
Asas Pembangunan Nasional
1. Asas manfaat
2. Asas usaha bersama dan kekeluargaan
3. Asas demokrasi
4. Asas adil dan merata
5. Asas perikemanusiaan dan keseimbangan
6. Asas kesadaran hukum
7. Asas kepercayaan kepada diri sendiri
Modal Dasar dan Faktor Dominan
1. Modal Dasar
Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional
baik yang sudah maupun akan dimiliki dan didaya gunakan oleh bangsa Indonesia dalam
pembangunan nasional.
2. Faktor Dominan
Adalah segala sesuatu yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pembangunan
untuk memperlancar pencapaian sasaran pembangunan nasional.
Kebijakan Pembangunan Nasional
Titik tolak kita ketika membicarakan kebijakan pembangunan nasional adalah Garis-garis
Besar Negara (GBHN) yang berdasarkan rap MPR No. IV/ MPR/1999.
A. Bidang Hukum
1. Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat
2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu
3. Menegakkan hukum secara konsisten
4. Melanjutkan ratifikasi
5. Meningkatkan integritas moral dan profesional aparat penegak hukum
6. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dari
pihak manapun
7. Mengembangkan peraturan perundang-undang yang mendukung kegiatan
perekonomian dalam menghadapi era perdagangan bebas.
8. Menyelenggarakan dan menyelesaikan proses peradilan secara cepat, mudah dan
terbuka serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme dengan tetap menjunjung
tinggi asas keadilan dan kebenaran.
B. Ekonomi
1. Mengembangkan sistem ekonomi rakyat
2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil
3. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidak sempurnan pasar
melalui relugasi layanan publik, subsidi, dan insentif.
4. Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi
5. Menyehatkan APBN
6. Melaksanakan restrukturisasi aset negara. Dll
C. Politik
1. Politik Dalam Negeri
Memperkuat keberadaan dan kelangsungan negara kesatuan RI yang bertumpu pada
kebhinekaan
2. Politik Luar Negeri
Politik Luar Negeri kita menganut "BEBAS AKTIF" dimakan kehidupan pergaulan
sesama bangsa dalam dunia Internasional saling menghargai hak dan kewajibannya
menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.
BAB III
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Pendidikan pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang
professional dan bermoral. Betapa pentingnya pancasila diselenggarakan di perguruan tinggi
untuk menanamkan nilai-nilai moral pancasila kepada generasi penerus cita-cita bangsa.
Sejarah perjuangan bangsa dan semangat kebangsaan suatu angsa akan selalu terus dipelajari,
dipelihara dan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Pentingnya pengetahuan
sejarah tidak diragukan lagi. Namun ada yang lebih penting untuk kepentingan proses
pemelajaran, yakni proses pementukan peserta didik agar menjadi warga Negara yang
mengetahui sejarah angsanya dan mau elajar dari sejarah. Dan keangkitan nasional dimulai
sejak awal aad ke-20 dan mencapai puncaknya pada tanggal 17 agustus 1945 yakni saat
diproklamasikannya, Kemerdekaan Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
Inti sari dari pembahasan tentang demokrasi dari kedua buku itu adalah Demokrasi
dianggap sebagai suatu sistem politik yang diyakini oleh banyak masyarakat dunia sebagai
yang terbaik untuk mencapai tujuan bernegara. Demokrasi telah menggantikan beberapa
sistem politik non demokrasi yang dianggap gagal pada saat itu, seperti: totalitarian,
otoritarian, monarki absolut, rezim militer dan kediktatoran. Demokrasi merupakan
seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga mencangkup seperangkat
praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering berliku-liku,
sehingga demokrasi sering disebut suatu pelembagaan dari kebebasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Susanti,eka.dan Toni Nasution.2018.Pendidikan Pancasila.CV.Widya Puspita
Marpaung,syafri fadillah.2019.Pendidikan Pancasila Membangun Karakter
Masyarakat Indonesia.Yayasan Fadillah Malay Islami
GLOSARIUM
Good governane : suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian
keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama.
Dokurutsi zyunbi lingkai : nama lain dari BPUPKI
Nagarakretagama :pidato jawa kuno untuk hayam wuruk , raja jawa dari
kekaisaran majapahit.
Logos : bahasa yunani yang berarti ilmu
Kratos : bahasa yunani yang berarti berkuasa
Yupa : Tiang batu zaman kerajaan di masa lampau
Eides : Bahasa Yunani yang berarti idea tau gagasan
Dokurutsi zyunbi lingkai : Nama lain dari BPUPKI
Demos : Bahasa Yunani yang berarti kekuasaan
Wahana : Kendaraan
Logia : Bahasa Yunani yang berarti ajaran
Birokratik otoritarian : Nama sistem ekonomi yang ditetapkan pada masa orde
baru