PENGANTAR AKUNTANSI
Jawaban
1. Sistem akuntansi biaya adalah sebuah bentuk dari bidang akuntasi yang akan diberikan
kepada sebuah proses dari pelacakan, pencatatan dan juga penganalisisan terhadap
beragam macam bentuk biaya yang memiliki hubungan dengan berbagai aktivitas
yang terdapat pada sebuah organisas untuk dapat menciptakan sebuah barang maupun
jasa. Objek biaya atau yang sering disebut dengan tijuan biaya merupakan sebuah
bentuk dari bagian maupun sebuah aktivitas yang dimana pada bagian pembiayaannya
akan dilakukan pengakumulasian dan juga dilakukan pengukuran. Beberapa macam
bentuk dari aktivitas maupun barang yang akan dapat dianggap sebagai sebuah objek
biaya adalah :
a. Produk, Proses
b. Batch
c. Sebuah permintaan client
d. Kontrak
e. Ragam produk yang dimiliki
Dalam sistem akuntansi biaya dikena ada 2 macam sistem yaitu sistem akuntansi biaya
pesanan ( job order cost system) dan sistem akuntansi biaya proses ( process cost
system).
3. Total penjualan produk A sebesar 4.500 unit dengan harga perunitnya Rp 550 ,
dimana 3.000 unit di jual dengan harga Rp 350 , dan 1.500 unit dengan harga Rp
150. Maka harga pokok penjualannya adalah :
Total penjualan produk A = 4.500 unit
3.000 x Rp 350 = Rp 1.050.000
1.500 x 150 = Rp 225.000
Total = Rp 1.050.000 + Rp 225.000 = Rp 1.275.000
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah :
Harga Pokok Penjualan Rp1.275.000
Persediaan Barang Rp1.275.000
Perhitungan harga pokok penjualan sangat penting bagi perusahaan dagang. Harga
pokok penjualan adalah jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di
dalam kondisi dan tempat di mana barang itu dapat dijual atau digunakan. Untuk
mendapatkan perhitungan Harga
Pokok Penjualan yang tepat, rasional, dan wajar, kita harus mengenali komponen
yang menentukannya.
Berikut ini komponen penentu dalam perusahaan dagang adalah :
a) Persediaan awal barang dagang
b) Persediaan akhir barang dagang
c) Pembelian bersih
Pada dasarnya, untuk menyusun patokan harga pokok penjualan, sebuah usaha
membutuhkan informasi dari laporan neraca lajur, sebelum menyederhanakannya
dan menjadikannya dalam beberapa komponen inti penyusun perhitungan HPP
seperti contoh di atas. Untuk memperoleh HPP yang akurat, maka laporan neraca
lajur yang dimiliki sebuah perusahaan pun harus tepat.
Referensi :
Sugiarto. 2019. Pengantar Akuntansi. Banten : Universitas Terbuka.