LANDASAN TEORI
Menurut Arwani & Supriyatno (2005), metode fungsional ini efisien, namun
penugasan seperti ini tidak dapat memberikan kepuasan kepada pasien maupun
perawat. Keberhasilan asuhan keperawatan secara menyeluruh tidak bisa dicapai
dengan metode ini karena asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
terpisah-pisah sesuai dengan tugas yang dibebankan kepada perawat. Di samping
itu, asuhan keperawatan yang diberikan tidak profesional yang berdasarkan
masalah pasien. Perawat senior cenderung akan sibuk dengan tugas-tugas
administrasi dan manajerial, sementara asuhan keperawatan kepada pasien
dipercayakan kepada perawat junior.
Model ini cocok untuk keadaan darurat, tetapi kurang untuk meningkatkan
mutu askep (Gillies,1989; Tomey,1992). Metode pemberian asuhan keperawatan
fungsional pertamakalinya berkembang pada saat perang dunia ke II.
Kebanyakan institusi menganggap keperawatan fungsional memiliki nilai
ekonomis dalam pemberian pelayanan kesehatan. Hal tersebut benar jika kualitas
pelayanan dan pelayanan yang holistik bukan sesuatu hal yang penting.
Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih utnuk semua klien
yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas
tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta menjawab semua
pertanyaan tentang klien.
C. Keuntungan dan kerugian metode fungsional
1. Keuntungan metode fungsional
– Perawat terampil untuk tugas /pekerjaan tertentu.
– Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.
– Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.
– Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang
praktek untuk ketrampilan tertentu.
2. Kerugian
– Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga proses keperawatan
sulit dilakukan.
– Apabila pekerjaan selesai cenderung meninggalkan klien dan melakukan
tugas non keperawatan.
– Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi
kontribusinya terhadap pelayanan.
– Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja.
H. Bakri, Maria. 2017. Manajemen Keperawatan konsep dan aplikasi dalam praktik
keperawatan profesional. Yogakarta : Pustaka Baru Press