Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN TIME VALUE OF MONEY

Dosen pengampu : Dr. Muhammad Jihari

Oleh :

HAFID ROZAQI MA'RUF ( 201920280211035)

AHMAD SAMSURI ( 201920280211038)

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan
beserta unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena
ingin mengetahui tingkat keuntungan, tingkat risiko, dan tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan
beberapa hal :
Menentukan dengan jelas tujuan analisis
Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut
Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah
diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis
seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.
Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut diperlukan
beberapa tolak ukur. Analisis yang biasa dipakai adalah rasio atau indeks yang
merupakan perbandingan di antara data-data keuangan. Analisis rasio keuangan
merupakan alat utama yang dapat digunakan dalam melakukan analisis terhadap
laporan keuangan.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang
maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka
konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk
perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang
diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000
yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai
uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang
mempengaruhinya seperti adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan
pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dan lain-lain
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menganalisis aliran kas dan dampak laporan analisis keuangan
terhadap nilai perusahaan
2. Bagaimana perhitungan nilai waktu uang ?
3. Mengapa konsep time value of money penting dalam keuangan
4. Bagaimana penggunaan time value of money dalam keputusan pengelolaan dana

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menganalisis aliran kas dan dampak analisis laporan
keuangan terhadap nilai perusahaan
2. Untuk mengetahui perhitungan nilai waktu uang
3. Untuk mengetahui konsep time value of money penting dalam keuangan
4. Untuk mengetahui penggunaaan time of money dalam keputusan pengelolaan dana
BAB II
2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2015:190), pengertian Analisis laporan keuangan adalah
menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara
satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat

2.2 Konsep Dasar Analisis Keuangan


1. Analisis Rasio Keuangan
Bagian ini akan melihat teknik analisis laporan keuangan dengan
menggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan dihitung dengan menggabungkan
angka-angka di neraca dengan/atau angka-angka pada laporan laba-rugi. Bagian
berikutnya akan membicarakan teknik analisis common size, yaitu teknik yang
menyajikan item-item neraca dan laporan laba-rugl dalam bentuk persentase.
Ada limajenis rasio keuangan yang sering digunakan:
a. Rasio likuiditas: rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendek.
b. Rasio aktivitas: rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menggunakan asetnya dengan efxsien.
c. Rasio utang/Ieverage: rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi total kewajibannya.
d. Rasio keuntungan/profitabilitas: rasio yang mengukur kemampuan
Perusahaan menghasilkan profitabilitas.
e. Rasio pasar: rasio yang mengukur prestasi pasar relatif terhadap nilai
buku pendapatan, atau dividen.

1.1 Rasio Likuiditas


Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek
perusahaan dengan melihat besamya aktiva lancar relatif terhadap utang
lancarnya. Utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan. Ada
beberapa rasio likuditas: rasio lancar dan rasio quick.
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang
jangka pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dengan
menggunakan aktiva lancar Untuk perusahaan AB, dengan menggunakan
neraca keuangan pada tabcl l (lihat Tabel di muka), rasio lancar bisa
dihitung sebagai berikut ini.

Rasio Lancar = = =2,2

Rasio di atas bisa diinterpretasikan sebagai berikut ini: setiap


Rpl,00 utang dijamin oleh Rp2,20 aktiva lancar. Rasio yang rendah
menunjukkan likuiditas jangka pendek yang rendah. Rasio lancar yang
tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan risiko
rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum menghasilkan
return atau tingkat keuntungan yang lebih rendah dibandingkan aktiva
tetap. Ada trade off antara risiko dengan return dalam hal ini.
Rasio quick (acid-test ratio) mengeluarkan persediaan dari
komponen aktiva lancar Dari ketiga komponen aktiva lancar (kas, piutang
dagang, dan persediaan), persediaan biasanya dianggap sebagai aset yang
paling tidak likuid. Untuk menjual persediaan (mengubah persediaan
menjadi kas), waktu yang diperlukan Iebih lama (dibandingkan piutang
dagang). Di samping itu tingkat ketidakpastiannya, termasuk
kemungkinan nilai persediaan turun karena produk rusak atau kualitas
yang menurun, juga lebih tinggi. Dengan alasan semacam itu, persediaan
dikeluarkan dari perhitungan rasio lancar.
Rasio yang diperoleh disebut sebagai‘rasio quick, yang dihitung

Sepertiberikut ini. Rasio Quick = =

=1,4

Angka di atas bisa diinterpretasikan sebagai berikut: setiap Rp1,00


utang dijamin oleh Rpl,40 aktiva lancar di luar persediaan. Sama seperti
pada rasio lancar, angka yang tinggi mencerminkan likuiditas yang tinggi
(risiko likuiditas yang rendah), dan sebaliknya.

1.2 Rasio Aktivitas


Rasio ini melihat seberapa besar eflsiensi penggunaan aset oleh
perusahaan. Rasio ini melihat seberapa besar dana tertanam pada aset
perusahaan, Jika dana yang tertanam pada aset tertentu cukup besar,
sementara dana tersebut mestinya bisa dipakai untuk investasi pada aset
lain yang lebih produktif, maka profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya. Ada beberapa rasio aktivitas yang akan dibicarakan: (1) rata-
rata umur piutang, (2) perputaran persediaan, (3) perputaran aktiva tetap,
dan (4) perputaran total aktiva.
Rata-rata umur piutang melihat berapa lama waktu yang diperlukan
untuk melunasi piutang yang dipunyai oleh perusahaan (mengubah piutang
menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang, berarti semakin besar dana
yang tertanam pada piutang. Rata-rata piutang bisa dihitung melalui dua
tahap seperti berikut ini.

Penjualan

Rata-rata Piutang = 365/ perputaran piutang

Untuk PT AB di muka, rata-rata umur piutang bisa dihitung


sebagai berikut ini:

Perputaran piutang = = 3,76 kali

Rata rata umur piutang = 365/3,76 = 96,8 hari


Alternatif lain adalah menghitung rata rata umur piutang dengan cara
langsung sebagai berikut.

Rata rata umur piutang =


= 4.353/(16.405/365) = 96,8 hari
Angka -angka di atas bisa diinterpretasikan sebagai berikut ini.
Dalam satu pereode (biasanya satu tahun), piutang berputar 3,76 kali.
Dengan kata lain, terjadi 3,76 kali siklus piutang (piutang kemudian
menjadi kas) Karena dalam satu tahun terjadi 3,76 kali siklus piutang, rata-
rata umur piutang adalah 366 hari (satu tahun) dibagi 3,76 kali, atau 96,8
hari. Gambar berikut 1m menunjukkan situasi tersebut.

96,8 hari 96,8 hari 96,8 hari 94,6 hari

1 Kali 1 kali 1 kali 0,76 kali


Untuk melihat baik tidaknya angka tersebut, perusahaan bisa
membandingkan dengan angka industri atau dengan kebijakan kredit
perusahaan. Misalkan perusahaan mempunyai kebijakan kredit sebagai
berikut: 2/10 11/n60, maka angka 96,8 hari lebih besar dibandingkan
dengan angka target, yaitu 60 hari. Angka rata-rata yang tinggi bisa terjadi
karena kebijakan pemberian kredit yang lebih longgar, yang berarti
semakin lama dana tertanam pada piutang, semakin tinggi kemungkinan
piutang jelek (tidak terbayar). Secara umum angka rata-rata umur piutang
yang tinggi kurang baik bagi perusahaan. Tetapi, ada trade-of antara
kebijakan kredit longgar dan kredit ketat. Angka rata-rata yang tinggi
mengandung risiko yang tinggi, tetapi perusahaan bisa mengharapkan
kenaikan keuntungan dari meningkatnya penjualan. Sebaliknya, kebijakan
kredit yang ketat akan memperkecil angka rata-rata umur piutang, biaya
dan risiko kredit macet menjadi berkurang, tetapi potensi pendapatan juga
menjadi berkurang. Manajer keuangan dengan demikian harus
memperhatikan trade-of antara risiko, biaya dan tingkat keuntungan.
Rasio aktivitas yang kedua adalah rasio perputaran persediaan,
yang bisa dihitung sebagai berikut ini

Perputaran persediaan =

Rata – rata umur persediaan 365/ perputaran persediaan


Untuk PT AB, perputaran persediaan dan rata rata umur persediaan:
Perputaran persediaan = = 4 kali

Rata rata umur persediaan – 364/4 = 91,25 hari


Angka di atas bisa diinterpretasikan sebagai berikut. Dalam satu
tahun, persediaan berputar 4 kali. Siklus persediaan adalah 91,25 hari.
Semakin besar angka perputaran persediaan, samakin efektif perusahaan
mengelola persediaanya. Sebaliknya, semakin besar angka rata-rata umur
persediaan, semakin jelek prestasi perusahaan, karena semakin besar dana
yang tertanam pada aset persediaan tersebut.

Perputaran aktiva tetap untuk PT AB bisa dihitung sebagai berikut


ini:

Perputaran aktiva tetap = = = 5,1 kali

Semakin tinggi angka perputaran akt£va tetap, semakin efektif


perusahaan mengelola asetnya. Rasio perputaran aktiva tetap menunjukkan
sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan
aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Pada beberapa industri (sektor
usaha) yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang tinggi, rasio ini cukup
penting diperhatikan. Sedangkan pada beberapa industri yang lain, seperti
industri jasa yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang kecil, rasio ini
barangkali relatif tidak begitu penting untuk diperhatikan. Rasio terakhir
adalah perputaran total aktiva. Untuk PT AB, rasio tersebut dihitung
sebagai berikut ini.
Rasio terakhir adalah perputaran total aktiva. Untuk PT AB, rasio
tersebut dihitung sebagai berikut ini.

Perputaran total aktiva = = = 0,11 kali

Interpretasi perputaran total aktiva sama dengan interpretasi


perputaran aktiva tetap

1.3 Rasio Utang/Solvabilitas/Leverage


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjang Perusahgan yang tidak solvabel adalah
perusahaan yang total utangnya lebih besar di bandingkan dengan total
aset. Rasio ini memfokuskan pada sisi kanan atau kewajiban perusahaan..
Ada beberapa macam rasio leverage yang bisa di hitung yaitu rasio utang
terhadap total aset, rasio times interest earned, dan rasio fixed charge
coverage.
Untuk PT AB, rasio utang terhadap total aset bisa dihitung sebagai
berikut.

Rasio total utang terhadap aset = = = 0,66

Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan utang/financial


leverage yang tinggi. Penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan
profitabilitas, di lain pihak, utang yang tinggi juga akan meningkatkan
risiko. Jika penjualan tinggi, maka perusahaan bisa memperoleh
keuntungan yang tinggi (karena hanya membayar bunga yang sifatnya
tetap). Sebaliknya jika penjualan mrun, perusahaan terpaksa bisa
mengalami kerugian, karena adanya beban bunga yang tetap hams
dibayarkan. PT AB menggunakan dana sebesar 66% dari kreditur. Sisanya,
sebesar 34% disediakan oleh pemegang saham dan perusahaan. Rasio di
atas juga bisa diinterpretasikan sebagai berikut ini: setiap Rp0,66 utang
perusahaan dijamin oleh Rpl,00 aset perusahaan.
Rasio times interest earned mengukur kemampuan perusahaan
membayar utang dengan laba sebelum bungadan pajak. Rasio tersebut bisa
di hitung sebagai berikut.

Times interest earned (TIE) =

=1,473/303 =4,9
Rasio tersebut menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan
pajak yang tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio yang tinggi
menunjukkan situasi yang ’aman’, karena tersedia dana yang lebih besar
untuk menutup pcmbayaran bunga. Meskipun demikian selalu ada trade-of
antara risiko dengan return. Risiko yang rendah (rasio yang tinggi) bisa
menunjukkan tcrlalu rcndahnya penggunaan utang oleh perusahaan, yang
menyebabkan profitabilitas yang lebih kecil. Angka 4,9 di atas
menunjukkan bahwa laba sebelum bunga dan pajak besamya 4,9 kali
pembayaran bunga
KaIau TIE hanya mcnggunakan beban bunga sebagai pembaginya,
rasio fixed charge coverage mengukur kemampuan perusahaan membayar
total beban tctap, yang biasanya mencakup biaya bunga dan sewn. Untuk
PT AB, rasio tcrscbut bisa dilihat sebagai berikut ini.

fixed charge coverage = = = 2,5

PT AB mempuyai laba sebelum bunga, pajak, dan sewa yang


sebarnya 2,5 kali total beban tetap (sewa dan bunga ). Sama seperti rasio
TIE angka yang inggi untuk rasio fixed clzarge coverage menunjukkan
situasi yang lebih aman (risiko rendah), meskipun dengan profitabilitas
yang juga lebih rendah.

1.4 Rasio Profitabilitas


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham
tertentu. Ada tiga rasio yang sering digunakan, yaitu profit margin, return
on asset (ROA) dan return on equity (ROE).
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan Iaba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa
dilihat secara Iangsung pada analisis common-size (lihat bagian
berikutnya) untuk laporan laba-rugi. Rasio ini bisa juga diinterpretasikan
sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efnsiensi)
di perusahaan pada periode tertentu. Untuk PT AB, profit margin bisa
dihitung sebagai berikut ini.

Profit margin = =
Profit margin yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Secara
umum, rasio yang rendah menunjukkan ketidakefisienan manajemen.
Rasio ini cukup bervariasi dari satu industri ke industri lainnya Sebagai
contoh, industri ritel cenderung mempunyai profit margin yang lebih
rendah dibandingkan dengan industri manufaktur.
Return on asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu.

Return on asset = =

Return on equeti (Roe) mengukur kemampuan perusahaan


menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu.

Return on equity = =

1.5 Rasio Pasar


Rasio pasar mengukur harga pasar saham perusahaan, relatif
terhadap nilai bukunya. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar
pada sudut pandang investor (atau calon investor), meskipun pihak
manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Ada beberapa
rasio bisa dihitung. PERP(price Earning Ratio), dividend yield, dan
pembayaran dividen (dividend payout ratio).
PER melihat harga pasar saham relatif terhadap earning-nya. Untuk
PT AB, misalkan harga pasar saham per lembar adalah Rp100,00, PER
bisa dihitung sebagai berikut ini.

PER = =

Perusahaan yang diharapkan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan


tinggi (yang berarti mempunyai 'prospek yang baik), biasanya
mempunyai PER yang tinggi. Sebaliknya, perusahaan yang diharapkan
mempunyai pertumbuhan yang rendah, akan mempunyai PER yang
rendah juga.
Misalkan 50% dari earning per share dibagikan sebagai dividen.
Rasio dividend yield bisa dihitung sebagai berikut ini.

Dividend Yield = =

Rasio berikutnya adalah rasio pembayaran dividen. Rasio 'ini mclihat


bagian earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepada
investor. Bagian lain yang tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali
keperusahaan. Rasio pembayaran dividen dihitung scbagai berikut ini.

Rasio pembayaran dividen = =

Pemsahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan


mempunyai rasio pembayaran dividen yang rendah, sebaliknya,
perusahaan yang tingkat penumbuhannya rendah akan mempunyai rasio
yang tinggi. Pembayaran dividen juga merupakan bagian dari kebijakan
dividen perusahaan.

Ringkasan rasio-rasio keuangan dengan tujuannya bisa dilihat pada


tabel berikut
Rasio Perhitungan tujuan
Rasio likuiditas
Melihat likuiditas
Rasio lancar Aktiva lancar/utang yaitu kemampuan
Rasio quick Aktiva lancar – persediaan / memenuhi kewajiban jangka
utang lancar pendek. Semakin tinggi
angka tersebut semakin baik
Rasio Aktivitas Melihat kemampuan
perusahaan menggunakan
Rata-rata Umur Piutang/penjualan asetnya dengan efektif.
Piutang Semakin tinggi angka
perputaran, semakin efektif
Perputaran Pcrsediaan Harga pokok penjualan/ aset digunakan. Semakin
persediaan tinggi rata rata umur
Perputaran Aktiva Penjualan/total aktiva tetap piutang, semakin tidak baik
Tetap (tidak efektif menggunakan
Perputaran Total Penjualan total aktiva aset).
Aktiva
Rasio solvabilitas Melihat kemampuan
perusahaan memenuhi
Total uang terhadap Total hutang/ total aktiva kewajiban totalnya.
total aset(aktiva) Semakin tinggi angka rasio
Times interest earned Laba sebelum pajak dan Total Utang/Total Aktiva,
(TIE) bunga semakin berisiko (tidak
baik). Semakin tinggi angka
Fixed charged (EBIT+biaya sewa)/(bunga + TIE atau FCC. semakin
coverage (FCC) sewa) kecil risiko (semakin baik).
Rasio profitabilitas Melihat kemampuan
Profit margin Laba bersih/ penjualan perusahaan menghasilkan
Return on asset Laba bersih/ total aktiva profitabilitas. Semakin
tinggi angka PM, ROA, dan
Return on equity Laba bersih/ modal saham ROE, semakin baik.
Rasio pasar Melihat seberapa jauh
PER Harga pasar per lembar/ laba tujuan kemakmuran
bersih per lembar pemegang saham tercapai.
Devedend yiel Dividen per lembar/harga Secara umum, semakin
pasar per lembar tinggi angka PER, dividend
Rasio pembayaran Dividen per lembar/laba yield, dan rasio pembayaran
diveden bersih per lembar dividen, scmakin baik

2. Analisis Du Pont
Analisis Du Pont adalah ROI yang dihasilkan melalui perkalian antara
keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total asset
didalam menghasilkan keuntungan tersebut
Analisis Du POnt bisa dikembangkan lebih lanjut dengan memasukkan
utang/modal untuk menghitung Return on Equity.Berikut1ni bagan Du Pont yang
diperluas untuk PT AB.
Analisis Du pont
ROA = Profit margin x perputaran aktiva
6,3 = 4,9% x 1,29

2.3 Pengertian Time Value Of Money


Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang
adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih
berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang suatu konsep yang mengacu pada
perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu (brigham, Eugene F., &
Joel F. Houston, 2004:153)
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita
harus mengikutkan panjangnya waktu dantingkat pengembalianmaka konsep time value
of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga
maupun individu. Dalam perhitungan uang 1.000 yang diterima saat ini akan lebih
bernilai atau lebih tinggi dibandingkandengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan
datang,
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang
disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti adanya perubahan suku bunga,
kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.

2.4 Perhitungan Nilai Waktu Uang


A. Garis Waktu (Timeline)
Garis waktu sangat penting ketika Anda pertama kali mempelajari konsep nilai
, tetapi bahkan para ahli menggunakannya untuk menganalisis masalah
keuangan yang kompleks. Setiap masalah dengan menetapkan garis waktu
untuk menggambarkan situasi, setelah itu memberikan persamaan yang harus
dipecahkan untuk menemukan jawabannya.
Langkah pertama dalam analisis nilai adalah mengatur garis waktu,
yang akan membantu memvisualisasikan apa yang terjadi dalam masalah
tertentu. Sebagai ilustrasi, perhatikan diagram berikut, di mana PV mewakili
100 yang ada di tangan hari ini dan FV adalah nilai yang akan ada di akun di
masa mendatang:

Interval dari O ke 1, I ke l, dan 2 ke 3 adalah periode waktu seperti


tahun atau bulan. Waktu D adalah hari ini, dan ini adalah awal dari Periode 1;
Waktu 1 adalah periode bijih dari hari ini, dan itu adalah akhir dari Periode 1
dan awal Periode 2; Dan seterusnya. Meskipun periode sering bertahun-tahun,
periode juga bisa menjadi kuartal atau bulan atau bahkan berhari-hari.
Perhatikan bahwa setiap tanda centang sesuai dengan rnd satu periode dan
awal untuk periode berikutnya. Dengan demikian, jika periode adalah tahun,
tanda centang pada Waktu 2 mewakili akhir Tahun 2 dan awal Tahun 3.
Arus kas ditampilkan langsung di bawah tanda centang, dan suku
bunga yang relevan ditampilkan tepat di atas garis waktu. Arus kas tidak
dikenal, yang Anda coba temukan, ditandai dengan tanda tanya. Di sini tingkat
bunga 5%; arus kas keluar tunggal, $ 100, diinvestasikan pada Time O; dan
nilai Waktu 3 adalah aliran masuk yang tidak diketahui. Dalam contoh ini,
arus kas hanya terjadi di Times fl dan 3, tanpa arus di Times l atau 2.
Perhatikan bahwa dalam contoh kami, suku bunga konstan untuk semua 3
tahun. Kondisi itu umumnya benar; tetapi jika tidak, kami akan menunjukkan
tingkat bunga yang berbeda untuk periode yang berbeda.

B. Nilai Masa Depan (Future Value)


Satu dollar ditangan hari ini adalah lebih berharga daripada satu dollar
yang akan diterima di masa depan karen, Jika memiliknya sekarang dapat
menginvestasikannya menerima bunfa dan akhirnya akan memperoleh lebih
dari satu dollar di masa depan, Proses masa depan (FV) disebut sebagai
pemajemukan (compounding). Sebagai illustrasi, anggaplah anda
mendepositokan $100 di bank yang akan membayar 5% bunganya setiap
bulan. Berapa yang akan anda terima pada akhir tahun pertama ? Untuk
memulainya kita mendifinisikan istilah berikut :

PV - nilai sekarang atau jumlah awal pada rekening Di sini PV=$100


I - suku bunga yang akan dibayarkan oleh bank setiap tahun. Bunga yang
akan diterima didasarkan atas saldo pada awal setiap tahun dan kita
mengaasumsikan bahwa bunga dibayar pada akhir tahun disini i = 5%,
atau, digambarkan dengan angka desimal = 0,05. Dalam seluruh bab ini,
kita tetapkan suku bunga sebagai i (atau l) karena simbol ini yang biasa
digunakan dalam kebanyakan kalkulator keuganan. Perhatikan, dalam
pada bab-bab terakhir kita menggunakan simbol k untuk melambangkan
suku bunga karena k lebih sering dipergunakan dalam literatur keuangan
INT - dolar bunga yang Anda peroleh selama tahun berjalan
- Jumlah awal x i . Di sini INT $1004(0,05) = $5
FVn nilai masa depan, ata jumlah akhir, dari rekening Anda pada akhir
tahun. Jika PV adalah nilai sekarang atau present value, maka FVn adalah
nilai tahun n di masa depan, setelah bunga yang diperoleh ditambahkan ke
rekening
n - jumlah periode yang terlibat dalam analisis. Di sini n=l
Dalam contoh , n = 1 sehingga FVn dapat di hitung sebagi berikut
FVn = FV1 = PV + INT

= PV +PV(i)

= PV(1+i)

=$100(1+0,05)=$100(1,05)=$105
Jadi, nilai masa depan (Future Value – FV) pada akhir tahun pertama.
(FV) adalah sama dengan nilai sekarang dikalikan 1 ditambah suku
bungam sehingga anda akan memiliki $105 setelah satu tahun.

C. Nilai Masa Sekarang (Present Value)


Menurut Eugene F. Brigham and Joel F. Houston. (2015:245), nilai
sekarang dari arus kas yang jatuh tempo di dalam tahun n di masa depan
adalah jumlah yang, jika berada di tangan sekarang dapat berkembang
menjadi sama dengan jumlah masa depan. Karena $100 dapat berkembang
menjadi $127,63 dalam lima tahun dengan suku bunga 5 persen, maka $100
adalah nilai sekarang dari $127,63 yang jatuh tempo dalam lima tahun ketika
tingkat biaya oportunitis adalah 5 persen.
Mencari nilai sekarang disebut pendiskontoan (discounting) dan
secara sederhana adalah kebalikan dari pemajemukan jika anda mengetahui
PV, maka anda dapat memajemukkan untuk mencari FV, sementara jika anda
mengetahui FV, maka anda dapat perdiskontoan untuk mencari FV, ketika
melakukan perdiskontoan, Anda akan mengikuti tahapan sebagai berikut

Garis Waktu (timeline)

Persamaan :
Untuk membuat persamaan perdiskontoan, kita mulai dengan
persamaan nilai masa depan, yaitu :
FVn == PV (1+i)n =PV(PV(FVIF)in)
Selanjutnya, kita menyelesaikan untuk PV dalam beberapa bentuk ekuivalen:

PVn = =PVn{ }n=pvn(PVFi,n)

Bentuk terakhir dari Persamaan diketahui bahwa factor bunga PVIF


adalah sama dengan istilah yang ada dalam tanda kurung pada persamaan
versi kedua.
D. Anuitas
Serangkaian pembayaran dalam jumlah sama yang dilakukan pada interval
waktu tetap selama periode waktu tertentu. Anuitas atau Annuity merupakan
perhitungan bunga dengan mengalikan presentase bunga dikalikan dengan
saldo akhir pinjaman secara tahunan. Kemudian angsuran perbulan dihitung
dengan membagi angsuran tahunan dibagi menjadi 12 bulan. Dalam metode
anuitas ini, total angsuran pertahun akan sama, sementara angsuran pokok dan
angsuran bunga akan berubah. Angsuran pokok akan meningkat setiap tahun
dan angsuran bunga akan menurun, karena bunga dihitung dari saldo akhir
kredit. Adalah rangkaian/seri pembayaran atau penerimaan uang yang
jumlahnya, periode serta tingkat bunganya sama selama jangka waktu tertentu.
Annuity dapat dihitung menggunalan konsep future value annuity dan present
value annuity.

(a) Nilai Masa Depan Anuitas


Sebuah anuitas biasa atau (ditangguhkan) terdiri dari serangkaian
pembayaran dalam jumlah sama yang dilakukan pada akhir setiap periode.
Jika Anda mendepositokan $ 100 pada akhir setiap tahun selama tiga tahun
pada rekenin tabungan yang akan membayar 5 persen bunga per tahun,
berapa yang Akan Anda terima pada akhir tahun ketiga? Untuk menjawab
pertanyaan ini, kita harus mencari nilai masa depan anuitas, FVAn. Setiap
pembayaran dimajemukkan hingga pada akhir Periode n, dan jumlah
pembayaran yang dimajemukka adalah nilai masa depan anuitas, FVA

Garis waktu

Dalam contoh , n = 1 sehingga FVn dapat di hitung sebagi berikut


FVn = FV1 = PV + INT
= PV +PV(i)
= PV(1+i)
=$100(1+0,05)=$100(1,05)=$105

(b) Nilai Masa Sekarang Anuitas


Misalkan Anda ditawarkan alternatif berikut: (1) anuitas tiga tahun
dengan pembayaran $100 atau (2) pembayaran sekaligus atau lup sum
hari ini. Anda belum memerlukan uang selama tiga tahun mendatang,
sehingga jika Anda menerima anuitas, Anda akan mendepositokan
pembayaran tersebut ke rekening bank yang membayar bunga 5 persen
per tahun. Demikian juga, pembayaran lump sum akan didepositokan ke
rekening bank. Berapa besar pembayaran lump sum yang harus dilakukan
hari ini untuk membuatnva ekuivalen dengan anuitas?

Anuitas Biasa
anuitas biasa, dan akan dihitung sebagai berikut:

Garis waktu regular diperlihatkan pada bagian atas diagram, dan nilai dari
solusi secara numeris diperlihatkan pada kolom sebelah kiri. PV anuitas,
PVA adalah $272,32

2.5 Peran Time Value Of Money dalam keuangan


Kenapa time value of money penting? Setidak-tidaknya terdapat dua alasan
kenapa demikian,Pertama, resiko pendapatan di masa mendatang lebih tinggi
dibandingkan dengan pendapatan saat ini. Kedua, ada biaya kesempatan (opportunity
cost) pendapatan masa mendatang. Jika pendapatan diterima sekarang, kita bisa
menginvestasikan pendapatan tersebut (misal pada tabungan), dan akan memperoleh
bunga tabungan.
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Ada
beberapa pakar yang mengatakan bahwa pada dasarnya manajemen keuangan
merupakan aplikasi konsep nilai waktu uang. Pemahaman nilai waktu uang sangat
penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan tekhnik dalam
manajemen keuangan yang memerlukan pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal,
analisis keputusan investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana, penilaian
surat berharga, penetapan skedul pelunasan hutang, investasi, pembelian peralatan
merupakan contoh-contoh tekhnik dan analsisis yang memerlukan pemahaman
konsep nilai waktu uang. Oleh karena itu penting untuk mengetahui konsep waktu
dari uang sebelum mempelajari materi yang lain. Uang yang dimiliki sekarang jauh
lebih berharga dibandingkan dengan uang yang akan diterima tahun depan, karena
uang yang kita miliki sekarang dapat diinvestasikan, ditabung atau didepositokan
yang dapat menghasilkan bunga sehingga nilainya lebih tinggi.

2.6 Peran Time Value Of Money dalam pengelolaan dana


Konsep time value of money sangat banyak gunanya dalam kehidupan kita
khususnya yang berhubungan dengan masalah keuangan. Banyak permasalahan
yang dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep time value of money,
bahkan perhitungan yang sangat rumit menjadi mudah dan sederhana dengan
menggunakan konsep time value of money. Beberapa kasus aplikatif yang dapat
menggunakan konsep time value of money adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui berapa tingkat pengembalian (bunga) yang Anda
peroleh atas suatu program investasi yang Anda lakukan.
b. Untuk mengetahui berapa jumlah cicilan perbulan atas suatu pinjaman.
c. Untuk mengetahui berapa jumlah iuran pensiun perbulan atas rencana
dana pensiun.
d. Untuk mengetahui berapa jumlah investasi perbulan untuk
mendapatkan asset yang diinginkan.
e. Untuk mengetahui berapa tingkat pengembalian yang harus diperoleh
untuk mencapai suatu tujuan keuangan.

2.7 Contoh Kasus Perhitungan Time Value of Money

Kasus 1 : Apabila kita menginginkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- di 10 tahun


mendatang, berapakah yang harus kita tabung ke Deposito Bank yang tingkat suku
bunganya adalah 5%?

Diketahui :

Fn = 20.000.000
i = 5% atau 0,05
n = 10
P=?
Jawaban :

P = Fn / (1+i)n

P = 20.000.000 / (1 + 0,05)10
P = 20.000.000 / (1,05) 10
P = 15.670.523,33

Jadi saat ini, kita harus menabung sebanyak Rp. 15.670.523,33 untuk mendapatkan
uang Rp. 20.000.000,- di 10 tahun yang akan datang.

Kasus 2 : Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp
5,000,000 untuk mebeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga yang
dikenakan sebesar 18 % per tahun berapa jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan
tsb pada akhir tahun ke 5?

FV = Po (1+r)n
FV = Rp 5,000,000 (1+0.18)5
FV = Rp 11,438,789

Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank sebesar Rp 11,438,789

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa produk, jasa dan merek
tekad berkaitan erat dengan upaya pemasaran untuk diterima oleh konsumen. Selain
itu, dalam rangka untuk produk kualitas produk dan layanan serta merek besar untuk
memiliki cara untuk dipahami oleh setiap industri atau pengusaha. pertimbangan
pemasaran juga harus membuat produk atau layanan yang kami telah menerima.
DAFTAR PUSTAKA

Gary Armstrong, Philip T Kotler, Philip R. Kotler. 2017. Marketing: An Introduction,


Sixth Canadian Edition, 6th edition. Pearso,Toronto

Anda mungkin juga menyukai