Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
Sports activities unconsciously or consciously often done everywhere. This activity is related to physical movement, play and recreation. Recreational
sports is exercise that leads to the motion activity aimed at pleasure and fun. Much can find recreational sports in tourist places, the opposite is also
increasingly varied from the start up to a challenging adventure, one gateball sport. Gateball is a type of exercise that is unique, because it is played
simultaneously between grabbing achievement. Recreational purposes to be achieved from this research is to know the development of sports gateball,
gateball sport obstacles. response of the government, society, and supporting factors gateball sport in Semarang Regency. research approach is
descriptive research that collected data in the form of words, pictures, and not numbers. Instruments in this research is observation, interview,
documentation. , The study was conducted orally (interview) with 4 respondents. The research location in the Balai Besar Wilayah Sungai Pemali
Juana. Research data that has been collected fully analyzed qualitatively. Result: The development of recreational sports gateball not so widely
known in the community. Each sport will certainly require special attention from the government in hopes the sport itself will be developed and more
advanced. Lack of socialization and games organized by the government to make the sport less attractive gateball society. Barriers that occur are
from the financial sector, price gateball exercise equipment is quite expensive for the middle class down. Conclusion The results of the study: The
development of recreational sports gateball in Semarang district is less extensive. Barriers that happens is a matter of funding and the high cost of
sports equipment gateball. The government's response to date has not provided relief and a good response, whereas an excellent public response and
support with the recreational sports gateball. Supporting factors in this sport is the funding and infrastructure.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6528
Gedung F1 Lantai 3 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: arifhidayat41216@gmail.com
49
Arif Hidayat / Journal of Sport Sciences and Fitness 4 (4) (2015)
PENDAHULUAN
Aktifitas olahraga tanpa disadari atau Menurut Suryanto, gateball merupakan
sadar sering dilakukan dimana-mana. Aktifitas jenis olah raga yang unik, karena dimainkan
ini berkaitan dengan gerakan jasmani, bermain, secara bersamaan antara tujuan rekreasi sambil
dan rekreasi. Olahraga pada saat ini telah meraih prestasi. Pemain gateball tidak
menjadi gaya hidup bagi sebagaian masyarakat, membedakan umur, gender (tua-muda, laki-laki,
diberbagai tempat dan waktu sering menjumpai perempuan), merupakan olahraga aman, tidak
seseorang atau sekelompok orang sedang memerlukan tenaga yang berlebihan, tidak ada
berolahraga. Seseorang melakukan aktivitas kontak fisik, serta bola bergulir diatas
olahraga memiliki tujuan untuk menjaga permukaan tanah. Gateball atau bola gawang
kebugaran tubuh. Olahraga termasuk kebutuhan adalah jenis olahraga dengan menggunakan
hidup manusia yang harus dipenuhi dengan tongkat pemukul bola (stick), dimainkan oleh 2
berolahraga seseorang telah memenuhi (dua) tim saling berhadapan. Setiap tim terdiri
kebutuhan jasmani, banyak manfaat yang dapat dari 5 pemain. Permainan dilakukan dilapangan
diperoleh melalui olahraga (Ajun berumput yang datar atau rata, tidak ada
Khamdani,2010:1). rintangan, berbentuk persegi empat panjang,
Olahraga merupakan alat ampuh untuk target setiap pemain adalah memasukkan bola
pembentukan fisik dan mental bangsa, dengan melalui 3 buah gawang (gate) secara berurutan,
sering berolahraga maka aktivitas sehari-hari dan terakhir mengenai pin (goal-pole) yang
juga akan terasa ringan saat melakukannya. dipasang di tengah-tengah lapangan.
Target dalam melakukan suatu aktivitas atau Permainan paling lama 30 menit. Dalam
kegiatan adalah mancapai kepuasan tertinggi permainan setiap pemain harus saling
(Yudik Prasetyo,2012:84). membantu sesama kawan dan berusaha
Menurut Ajun Khamdani (2010:1-2), menghambat tim lawan dengan cara bola kawan
olahraga adalah proses sistematis berupa segala atau lawan dikenai (touch), kemudian bola yang
aktivitas atau usaha yang dapat mendorong, terkena digulirkan ke arah yang menguntungkan
mengembangkan, membangkitkan, dan bagi tim. Pengguliran bola yang terkena adalah
membina potensi-potensi jasmaniah dan merupakan dampak pemukulan bola sendiri
rohaniah seseorang sebagai individu atau yang diinjak dengan kaki, dan bola terkena lain
kelompok masyarakat dalam bentuk permainan, yang ditempelkan pada bola sendiri sebelum
perlombaan, pertandingan, dan kegiatan dipukul (sparking). Olahraga ini lebih
jasmani yang intensif untuk memperoleh menekankan pada kerjasama tim, penggunakan
rekreasi dan kemenangan. taktik dan strategi bermain, ditunjang dengan
Olahraga rekreasi adalah suatu kegiatan keterampilan menggunakan tongkat pemukul.
olahraga yang dilakukan pada waktu senggang Pada tanggal 20 Mei yang bersamaan
sehingga memperoleh kepuasan secara emosinal dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional,
seperti kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan, agar memberikan dorongan semangat yang kuat
serta memperoleh kepuasan secara fisik-fisiologis untuk memajukan olahraga gateball, sehingga
seperti terpeliharanya kesehatan dan kebugaran ikut mengharumkan nama Indonesia di kancah
tubuh, sehingga tercapainya kesehatan secara Internasional. Secara organisasi, Pergatsi baru
menyeluruh (Husdarta, 2010:148) saja masuk ke KONI dan sebelumnya sudah
Olahraga rekreasi ialah olahraga yang bergabung menjadi anggota FORMI (Federasi
mengarah kepada aktifitas gerak yang bertujuan Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia).
untuk kesenangan dan bergembira. Banyak yang Keunikan dari olahraga gateball adalah
dapat menemukan olahraga rekreasi di tempat- tidak perlu ketangguhan fisik luar biasa untuk
tempat wisata, jenisnya juga semakin berfariasi menjadi pemainnya. Faktor usia juga bukan
dari yang mulai berpetualangan sampai dengan halangan buat bermain gateball sekalipun pada
yang ekstrim, salah satunya olahraga gateball. kompetisi skala nasional maupun internasional.
50
Arif Hidayat / Journal of Sport Sciences and Fitness 4 (4) (2015)
Tua muda,Laki-laki atau perempuan bisa mengamati individu atau kelompok secara
bermain dalam satu tim atau berlawanan langsung. Metode ini digunakan untuk melihat
tim dengan aturan sama, yang berlaku pula dan mengamati secara langsung keadaan di
secara internasional. Oleh karena itu, gateball lapangan agar peneliti memperoleh gambaran
sering disebut juga sebagai olahraga tanpa batas yang lebih luas tentang permasalahan yang
(barrier-free sport). Memerlukan pemikiran untuk diteliti. Wawancara adalah semacam dialog
mengatur taktik dan strategi untuk atau tanya jawab antara pewawancara dengan
memenangkan pertandingan dalam waktu yang responden dengan tujuan memperoleh jawaban-
sempit, setiap pemain harus memukul dalam jawaban yang dikehendaki. Wawancara dapat
waktu kurang dari 10 detik. Sehingga setiap saat digunakan apabila peneliti ingin melakukan
harus mengasah otak. studi pendahuluan untuk menemukan
Setiap tim berlomba untuk mendapatkan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
angka terbanyak selama 30 menit. Peralatan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
hampir serupa dengan golf, adalah stick (tongkat responden yang lebih mendalam dan jumlah
pemukul) dan bola. Bedanya, golf memasukkan respondennya sedikit. Teknik pengumpulan
bola ke dalam lobang, gateball memasukkan bola data ini mendasarkan diri pada laporan tentang
ke gawang kecil. Stick gateball berbentuk seperti diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya
palu, yang panjang pendek bisa diatur sesuai pada pengetahuan dan keyakinan pribadi.
selera pemain. Bola gateball jauh lebih besar Dokumen yang ada dapat memperkuat dan
dibanding bola golf, lebih mirip bola billyard, melengkapi data yang telah diperoleh dari hasil
terbuat dari bahan “synthetic resin” yang tahan observasi dan wawancara. Dokumen sudah
terhadap benturan keras. lama digunakan dalam penelitian sebagai
Olahraga gateball masuk di daerah sumber data karena dalam banyak hal dokumen
Semarang awal tahun 2012 yang diperkenalkan sebagai sumber data dimanfaatkan untuk
kepada karyawan-karyawati Balai Besar menguji, menafsirkan, bahkan untuk
Wilayah Sungai Pemali. Sampai sekarang di meramalkan.
Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Pengelolaan data dilakukan secara
memiliki 2 klub. bertahap, kegiatan analisis data dalam
penelitian ini yang digunakan oleh peneliti
METODE adalah membaca, mengamati, dan memahami
serta mempelajari secara teliti seluruh data yang
Pendekatan penelian ini adalah penelitian sudah terkumpul yang didapat dari hasil
deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kegiatan observasi atau pengamatan,
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal wawancara, dan dokumentasi.
ini disebabkan oleh adanya penetapan metode Data yang terkumpul dari pengamatan
kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan lapangan dan disusun secara sistematis dan rapi,
berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa tahap berikutnya adalah tahap menganalisis.
yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan Tahap analisis ini merupakan tahap penting dan
peneliti akan berisi kutipan-kutipan data untuk menentukan dalam penelitian, dimana ada
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. tahapan rehabilitas dan validitas. Pada tahadap
Data tersebut berasal dari naskah wawancara, analisis data terbagi atas beberapa tahapan yaitu
catatan laporan, foto, videotape, dokumentasi,, reduksi data, penyajian data, dan menarik
catatan, dan dokumen resmi lainnya. kesimpulan atau verifikasi.
Instrumen dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dokumentasi. Observasi
ialah metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau
51
Arif Hidayat / Journal of Sport Sciences and Fitness 4 (4) (2015)
52
Arif Hidayat / Journal of Sport Sciences and Fitness 4 (4) (2015)
53