Anda di halaman 1dari 36

Dosen : Abdul Rochim, SE.,M.Si.

Oleh
NAMA : SITI NUR FA’IZAH
NIM : 1162097
PRODI : AKUNTANSI REGULER A2

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG


JL.PROF.M.YAMIN NO 77 TELP; (0321) 865180
AKADEMIK 2011

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sekarang ini setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian,
ketrampilan dan juga kreatifitas sebagai nilai jual lebih pada dirinya, untuk
mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Apalagi sekarang ini dunia bisnis sudah menggunakan alat-alat
teknologi dan informasi teknologi untuk memudahkan akses dan juga
operasi usahanya.
Contohnya seperti sekarang ini usaha manufaktur yang dulunya masih
menggunakan cara tradisional yakni masih menggunakan sebagian besar
tenaga manusia dan sekarang sudah tergantikan oleh mesin-mesin yang
canggih dengan kemampuan memproduksi berkali-kali lipat daripada
menggunakan tenaga manusia. Dengan adanya pergeseran budaya dari
menggunakan tenaga manusia menjadi tenaga mesin seperti sekarang ini
membuat orang-orang yang tidak memiliki keahlian, keterampilan dan juga
kreatifitas sebagai nilai jualnya akan tersingkir.
Bertambah tingginya angka pengangguran di Indonesia selain karena
kualitas sumber daya manusianya yang rendah juga disebabkan lebih
sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan dibandingkan jumlah tenaga kerja
yang ada. Di Indonesia sudah banyak berdiri universitas-universitas yang
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia
kerja. Dengan jumlah universitas yang ada saat ini calon-calon tenaga kerja
yang dihasilkan sangat banyak sedangkan pertumbuhan lapangan pekerjaan
tidak sebanding. Ditambah lagi harus bersaing dengan calon-calon tenaga
kerja dengan kualitas yang berbeda.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut tidak ada salahnya kami
sebagai mahasiswa berencana untuk membuat suatu usaha yang saya yakin
memiliki prospek yang cerah nantinya yaitu usaha aksesoris dan kado.
Dimana dalam merencanakan pendirian usaha ini terlebih dahulu dilakukan
survei, pengamatan dan observasi berbagai aspek tentang usaha ini.

1
Menurut saya usaha penjualan benda-benda yang dijadikan kado dan
aksesoris ini merupakan peluang usaha yang menarik dikembangkan. Hal
ini dikarenakan tingginya minat konsumen di beberapa daerah Jombang
untuk menjadikan benda-benda sebagai kado misalnya: dompet, boneka, tas,
gelang dan lain-lain ataupun juga aksesoris yang dapat membuat
penampilan semakin terlihat trendy seperti bros kedurung, bando, kacamata,
anting-anting dan lain sebagainya. Walaupun usaha ini cukup banyak
ditemui di daerah Jombang seperti : toko serba seribu, an-naja, toko sarjana
dan lain-lainnya. Namun toko-toko penjualan kado masih jarang ditemui di
beberapa daerah jombang seperti Blimbing, Cukir, Diwek dan sekitarnya.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH


Apakah usaha aksesoris ini layak untuk dijalankan dilihat dari semua
aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran; aspek teknis dan teknologi; aspek
manajemen; aspek sumber daya manusia; aspek ekonomi, sosial dan politik;
aspek yuridis dan aspek lingkungan hidup ?

1.3. TUJUAN
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah usaha aksesoris ini
layak untuk dijalankan dilihat dari segala aspek-aspek yaitu aspek pasar
dan pemasaran; aspek teknis dan teknologi; aspek manajemen; aspek
sumber daya manusia; aspek ekonomi, sosial dan politik; aspek yuridis
dan aspek lingkungan hidup, dan selain itu juga untuk dapat menambah
pendapatan saya sebagai mahasiswa dan agar dapat tercipta rasa mandiri.

1.4. MANFAAT
Untuk mengetahui tingkat keuntungan pada bisnis ini apakah layak
atau tidak untuk dijalankan. Selain itu juga dapat memberikan banyak
informasi penting dalam penyusunan rencana bisnis yang dapat memberi
kesempatan untuk menemukan kelemahan dan ancaman masalah yang
tersembunyi dimasa yang akan datang.

2
1.5. IKHTISAR LAPORAN
 Objek Penelitian
Bisnis penjualan benda-benda yang dapat dijadikan sebagai kado
untuk kalangan pelajar dan mahasiswa khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
 Waktu Penelitian
Penelitian ini saya lakukan di beberapa toko penjualan aksesoris dan
kado yang ada di daerah Jombang. Pada siang dan sore harinya toko-
toko tersebut ramai dikunjungi, tidak hanya kalangan pelajar dan
mahasiswa saja tetapi kalangan masyarakat umum juga dan dari
beberapa orang yang sempat saya tanyai berpendapat bahwa toko
tersebut menjual benda-benda yang harganya relatif tinggi yang lebih
ditujukan pada masyarakat kalangan menengah ke atas sehingga
pelajar dan mahasiswa yang memiliki keterbatasan dana tidak cukup
mampu untuk membelinya.
 Resume dari hasil penelitian
Dari penelitian yang saya lakukan karena melihat peluang yang cukup
menarik untuk pebisnis awal pendirian usaha ini. Maka usaha
penjualan aksesoris dan kado ini saya diberi nama “DEWANTARA”
atau lebih mudahnya “DEWA Accesoris” yang mana lokasi usaha ini
direncanakan di salah satu daerah yang masih termasuk kota jombang
yakni Jl. Raya Tebuireng Jombang (sekitar jalan Cukir-Tebuireng)
Hasil dari survei lokasi bahwa pada daerah sekitaran Jalan Raya Cukir-
Tebuireng ternyata hanya ada 1 usaha Aksesoris dan kado ditepi jalan,
padahal banyak sekali konsumen yang berminat pada barang-barang
aksesoris dan kado. Dan berdasarkan survei, hanya ada beberapa toko
yang menjual aksesoris di dalam pasar cukir dan di dalam gang desa
dan ternyata penjualannya itu lumayan ramai.

3
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Bentuk Pasar


Untuk memasarkan produk, maka telah ditentukan tujuan pasar mana
yang akan saya masuki, dalam hal ini ada 2 bentuk pasar, yaitu:
1) Pasar produsen yang dipilih adalah Pasar Persaingan Sempurna,
karena usaha aksesoris ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selagi
mereka mampu.
2) Pasar konsumen yang dipilih adalah Pasar Konsumen dan Pasar
Reseller, karena produk ini selain dibeli untuk digunakan pribadi juga
dapat dibeli untuk dijual kembali.
2.2 Mengukur dan Meramal Permintaan
Asumsi-asumsi :
Jumlah toko aksesoris di Tebuireng (dalam gang) = 5 toko
Jumlah toko aksesoris di Cukir (dalam pasar) = 5 toko
Jumlah pembeli tiap-tiap toko/hari = ± 5 orang
Jumlah pembeli di pasar = 50org x 30hr x 12bln =18.000org
Harga rata-rata = Rp 50.000
Jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli/tahun = 360 buah
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui berapa total permintaan
pasar selama satu tahun, dengan menggunakan rumus :
Q=nxpxq
Q = 18.000org x Rp50.000 x 360 buah
Q = Rp 324.000.000.000
2.3 Meramal Permintaan Mendatang
Berdasarkan survei yang saya lakukan bahwa sampai saat ini semakin
bertambahnya rata-rata kunjungan perorang perhari dalam beberapa toko
aksesoris sekitar Cukir-Tebuireng. disamping itu juga semakin maraknya
pelajar dan mahasiswa yang ingin selalu tampil lebih menarik dan trend
dengan menggunakan barang-barang aksesoris, maka dapat disimpukan
bahwa usaha ini akan dapat mengalami kemajuan setiap tahunnya.

4
2.4 Segmentasi, Target dan Posisi di Pasar
a) Segmentasi
Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen,
yang akan menjadi segmen pemasaran produk ini adalah masyarakat
yang ada di Cukir-Tebuireng karena saya lihat untuk lokasinya yang
sangat strategis dan keramaian masyarakatnya, hal ini dikarenakan
banyaknya pelajar-pelajar disekitaran cukir tebuireng dan peziarah
makam gusdur yang sekarang ini daerah Tebuireng sudah menjadi
objek wisata religi, jadi saya simpulkan bahwa lokasi ini sangat cocok
untuk direncanakan usaha aksesoris dan kado.
b) Target
Setelah menentukan segmentasi pasar, maka yang akan dijadikan
target pemasaran produk ini adalah pria dan wanita yang tinggal di
Tebuireng. Produk ini banyak diminati oleh masyarakat baik yang
tinggal di kota maupun di daerah-daerah, karena produk ini
memberikan kegunaan dan juga kepuasan karena keunikannya,
kualitas, kuantitas produk tersebut dan dapat mengikuti selera
pemakainya.
c) Posisi
Dilihat dari keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti bahan baku
yang berkualitas baik, desainnya yang unik, differensiasi produk pada
satu jenis, keberagaman produk yang dihasilkan dan proses produksi
yang baik, serta dapat mengikuti selera konsumen, maka posisi produk
ini adalah produk yang berkualitas tinggi dan akan disukai oleh target
pemasaran produk ini.
2.5 Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen
Dilakukan suvei kepada 20 orang ( pelajar, mahasiswa dan beberapa
warga) sekitar Cukir-Tebuireng melalui wawancara, ternyata 80% dari
mereka memiliki minat dalam mengkonsumsi produk ini. Kecenderungan
para remaja saat ini yang suka mengoleksi barang-barang yang lucu,unik,
dan senang menghabiskan waktu luang bersama teman-teman dapat
memunculkan minat mereka untuk mengunjungi tempat usaha ini.

5
2.6 Analisis Persaingan
Analisis persaingan ini dilakukan dengan analisis SWOT, yaitu
sebagai berikut :
Strength
 Memiliki kreativitas yang tinggi, penuh inovasi dan terampil
 Memiliki teknologi yang handal secara kuantitas dan kualitas
 Lokasi berada pada tempat yang strategis
 Layanan yang ramah dan memuaskan
Weak
 Karena usaha ini sudah banyak di daerah Tebuireng (dalam pasar,
maka jumlah pesaing menjadi banyak)
Oportunity
 Potensi cukup besar karena masyarakat Tebuireng menyukai produk
ini, dan produk ini juga didesain sesuai dengan selera dan berkualitas.
 Semakin tingginya animo para remaja dan dewasa akan aksesoris
yang mereka pakai dalam berpenampilan.
Threat
 Menurunnya daya beli masyarakat
 Munculnya pesaing modal yang kuat
 Munculnya pesaing dengan kualitas yang lebih baik sesuai keinginan
pasar
2.7 Bauran Pemasaran
a) Faktor Harga
Harga yang di tawarkan sangat beragam, tergantung dengan produk
apa yang dihasilkan dan itupun juga akan memperhitungkan desain
yang ada. Kami membuka penawaran dengan harga terendah yaitu
sebesar Rp. 2000,- dan harga tertinggi bersaing.
b) Faktor Produk
Produk yang dijual adalah produk yang telah didesain dengan gambar
dan bentuk yang unik, warna yang tidak norak, serta dapat mengikuti
selera dan keinginan konsumen. Design barang juga dapat dipesan
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para pelanggan.

6
c) Faktor Promosi
Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, akan dilakukan usaha
promosi. Upaya yang dilakukan untuk strategi pengiklanan ini dengan
pembuatan brosur/pamflet dan yang akan disebarkan ke sekolah-
sekolah, kampus-kampus dan tempat-tempat bimbingan belajar dan
juga via internet. Strategi public relation penting untuk meningkatkan
ketertarikan konsumen. Kegiatan yang berhubungan dengan public
relation ini adalah keikutsertaan dalam even-even lokal seperti
pameran kebudayaan. Berikut program periklanan yang direncanakan
secara terperinci:
 Pada tahun pertama promosi akan dilakukan sangat gencar, yaitu
dengan menyebarkan poster, pamflet, dan brosur di daerah
Tebuireng dan via internet.
 Grand opening yang akan dilaksanakan pada saat peresmian
usaha ini, akan diberikan harga promosi untuk menarik pelanggan
agar tetap berlangganan dengan produk ini.
 Pada tahun-tahun berikutnya, promosi yang dilakukan tidak jauh
berbeda dari tahun pertama. Hanya kuantitasnya saja yang
dikurangi.
d) Faktor Tempat
Rencana lokasi usaha “DEWA Accesoris” adalah di salah satu daerah
yang masih termasuk kota jombang yakni Jl. Raya Tebuireng Jombang
(sekitar jalan Cukir-Tebuireng) karena berdasarkan survei jumlah
pesaing sejenis yang ada disekitaran tepi jalan raya hanya ada 1 toko,
disamping itu lokasi tersebut termasuk strategis, banyak lalu lalang
pelajar-pelajar, mahasiswa disekitaran jalan raya dan tidak kalah lagi
dengan para peziarah makan Gus dur yang sekarang ini makin ramai
saja serta pangsa pasarnya juga cukup potensial.

7
BAB III
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

3.1 Pemilihan dan Perencanaan Produk


Untuk menghasilkan aksesoris yang unik dan berkualitas diperlukan
bahan baku dengan kualitas yang baik pula dan juga kreativitas dan inovasi
yang tinggi dari tenaga kerjanya. Aksesoris yang dihasilkan atau diproduksi
sendiri berupa dompet gelang, tas sandang, gantungan hp, dompet hp, bantal
kursi tamu, boneka, tirai manik-manik dan lainnya. Dan aksesoris lainnya
juga akan dibeli dari luar kota seperti Surabaya, Mojokerto, Pasuruan.
Untuk proses pembuatan dompet atau tas dilakukan dengan beberapa tahap.
Pertama-tama potong pola pada busa, bahan kain dan puring sesuai dengan
ukuran yang telah ditentukan. Kemudian jahit resleting pada bagian puring
untuk membuat saku tas atau dompet. Setelah itu jahit bahan kain yang telah
dibuat polanya dengan dilapisi busa dan puring. Setelah itu jahit tas atau
dompet pada kedua sisi dan jahit resleting pada sisi bagian atas. Setelah
berbentuk dompet pada bagian dalam ujung kain disirsak agar benang tidak
lepas. Untuk sentuhan akhir diberi hiasan sesuai selera.
3.2 Rencana Kapasitas Produksi
Produksi aksesoris diperkirakan rata-rata 40-50 unit untuk tiap model
per harinya. Jumlah tersebut akan disesuaikan dengan persediaan barang
yang ada, jika minat masyarakat pada suatu model tertentu sangat tinggi
maka akan diproduksi lebih banyak dari biasanya. Selain itu juga
disesuaikan dengan tingkat kerumitan pembuatan barang tersebut. Untuk
barang yang mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi, proses
pembuatannya pun akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
3.3 Manajemen Persediaan
Untuk mengurangi persediaan aksesoris yang akan dijual, jumlah yang
diproduksi akan disesuaikan dengan jumlah stok yang masih ada. Selain
untuk mengurangi jumlah persediaan produk siap jual, model barang yang
diproduksi yang kami tawarkan juga akan lebih mudah disesuaikan dengan

8
trend yang ada di masyarakat dan jenis barang yang paling digemari para
konsumen pada saat itu.
3.4 Rencana Operasional dalam Hal Jumlah Produksi
Dalam usaha ini, akan dipekerjakan 12 orang selaku pegawai
operasional, jumlah tersebut termasuk pemilik usaha. Setiap hari ada 6
orang akan bekerja sebagai tenaga produksi aksesoris dan 2 orang sebagai
tenaga pemasaran/penjaga toko usaha ini. Apabila departemen pembelian
tidak ada bahan atau barang yang harus dibeli maka tenaga kerja yang
menganggur akan difungsikan sebagai tenaga produksi. Untuk Jam kerja
seluruh pegawai/karyawan dimulai dari jam 08.00 sampai 18.00, sedangkan
untuk jam buka toko adaah jam 10.00 sampai jam 20.00.
3.5 Rencana Pengendalian Persediaan, Bahan Baku dan Barang Jadi
Untuk pembuatan produk akan selalu inovatif dan mengikuti
perkembangan trend. Setiap pengambilan persediaan aksesoris dari gudang
harus disertai tanda bukti pengambilan yang sudah disetujui oleh pemilik
atau karyawan tertentu yang sudah diberi wewenang yang akan diperiksa
oleh pemilik tiap harinya. Untuk penentuan jenis dan jumlah barang yang
akan diproduksi ditentukan oleh pemilik. Untuk pengendalian barang jadi,
setiap ada barang yang sudah selesai di buat harus dicatat untuk
menghindari pencurian yang mungkin dilakukan oleh karyawan. Selain itu,
harus dilakukan penghitungan secara berkala agar jumlah yang diproduksi
sesuai dengan yang diestimasikan sebelumnya.
3.6 Resiko Persaingan
Pesaing mungkin saja meniru produk yang dibuat padahal produk
yang kita ciptakan adalah produk eksklusif. Hal ini jelas akan merusak dan
mengganggu penjualan dari toko aksesoris ini.
3.7 Pemilihan Teknologi
Untuk membuat aksesoris ini teknologi yang digunakan sangat
sederhana, tetapi dapat memproduksi barang dengan berkualitas, yaitu
dengan menggunakan mesin jahit dan mesin border, yang masing-masing
telah menggunakan tenaga listrik. Untuk kegiatan administrasi dan umum,
menggunakan teknologi PC bertujuan untuk menyimpan dan melindungi

9
dokumen-dokumen serta data-data perusahaan. Sistem keamanan PC
merupakan hal yang terpenting, mengingat banyaknya pembobolan data
yang sangat merugikan.
3.8 Perencanaan Jumlah Produksi
Dengan pemilihan teknologi yang canggih di atas, yaitu menggunakan
mesin jahit, mesin border, mesin sulam yang masing-masing telah
menggunakan tenaga listrik, maka kapasitas produksi dapat dihasilkan 2 kali
lipat atau bahkan lebih dari pada menggunakan kerajinan tangan atau mesin
yang manual.
3.9 Perencanaan Tata Letak Ruangan
Tata letak ruangan pada suatu usaha sangat penting untuk
direncanakan, sebab hal ini berkaitan dengan kegiatan operasional
perusahaan yang nantinya akan berkaitan dengan pendapatan perusahaan.
Untuk itu, pada usaha ini letak tempat produksi dengan gudang dan tempat
pemasaran saling berdekatan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah
pengawasan terhadap karyawan yang sedang bekerja. Rencananya tempat
produksi akan diletakkan di bagian paling belakang, kemudian gudang dan
selanjutnya tempat pemasaran produk.
3.10 Pengawasan Kualitas
Agar kualitas produk tetap terjaga, maka hal yang paling penting
dilakukan adalah pegawasan terhadap bahan baku yang seharusnya
dilakukan oleh orang-orang yang telah dipercaya. Kemudian lakukan
pengawasan terhadap proses produksi, apakah masih berjalan sebagaimana
mestinya atau apakah ada sistem yang harus diperbaiki. Selain itu,
pengawasan terhadap mesin juga perlu dilakukan supaya proses produksi
tidak terhambat karena adanya mesin yang rusak dan harus diperbaiki.
Dengan harga jual produk yang tidak dapat dibilang murah, maka
produk yang kami tawarkan juga memiliki kualitas yang baik. Produk
aksesoris yang diproduksi dengan menggunakan mesin ini terjaga
kualitasnya karena dikerjakan oleh karyawan-karyawan yang memiliki
ketelitian terhadap kreatifitas yang tinggi, yang setiap hasil produknya akan
dievaluasi dan dimonitoring oleh owner.

10
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN

4.1 Perencanaan (Planning)


Untuk perencanaan sudut pandang manajemen direncanakan untuk
membuat iklan-iklan dan akan di promosikan dengan menyebarkan
brosur/pamflet ke sekolah-sekolah, kampus-kampus dan tempat-tempat
bimbingan belajar dan juga via internet. Semua usaha periklanan itu di
maksudkan untuk dapat mencapai sasaran atau target yang diingikan.
Aspek manajemen pada bagian perencanaan dapat dikaji dari bentuk
perencanaannya antara lain perencanaan jangka panjang yaitu agar produk
ini dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal,
nasional bahkan internasional. Perencanaan jangka menengah yaitu terus
meningkatkan kualitas, inovasi dan kreativitas. Perencanaan jangka pendek
yaitu agar penjualan tahun ini dapat terus menerus meningkat sehingga
memperoleh laba yang tinggi.
Rencana jangka pendek :
1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kerja
2. Penataan administrasi kepegawaian, kearsipan, dan keuangan
3. Pelaksanaan program pemasaran dengan lebih intensif, misalnya
melakukan promosi usaha.
4. Pemenuhan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi
5. Mengisi posisi-posisi yang masih kosong dalam perusahaan dengan
karyawan yang kompeten di bidangnya
6. Pelaksanaan produksi sesuai dengan rencana produksi yang telah
disusun.
Rencana jangka menengah :
1. Mengembangkan perusahaan melalui pengembangan produk
2. Peningkatan integritas dan loyalitas karyawan
3. Pemantauan dan evaluasi proses dan hasil produksi
4. Survei pasar diseluruh jombang untuk meningkatkan penjualan
sekaligus menambah referensi kerajinan lain yang baru.

11
Rencana jangka panjang :
1. Merancang strategi untuk pengembangan pasar yang lebih luas
2. Pengembangan produk dengan inovasi lain sesuai perkembangan
zaman
3. Peningkatan keuntungan/laba perusahaan
4. Peningkatan modal kerja melalui penarikan investor-investor baru
4.2 Pengorganisasian (Organizing)
Agar usaha ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target
yang telah ditetapkan maka perlu dibentuk sebuah organisasi di mana dalam
organisasi ini terdiri dari 5 departemen, yaitu departemen keuangan,
departemen produksi, departemen pembelian, departemen pemasaran dan
departemen gudang. Dari pembagian departemen-departemen itu maka
dapat ditentukan pembagian kerja di mana pada :
 Departemen akuntansi melakukan pencatatan atas segala aktivitas
aliran kas dan aliran persediaan.
 Departemen produksi melakukan kegiatan produksi/ menghasilkan
barang yang terdiri atas menjahit dan mendesain produk-produk.
 Departemen pembelian melakukan kegiatan pembelian bahan baku
serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi kelangsungan
operasional.
 Departemen pemasaran bertugas memasarkan produk baik yang
dijual di toko, selain itu juga melakukan promosi ke masyarakat.
Bentuk organisasi usaha ini adalah garis, karena bercirikan:
a) Jumlah karyawan relatif sedikit
b) Organisasi relatif kecil
c) Karyawan saling mengenal secara akrab
d) Spesialisasi kerja masih relatif rendah
 Departemen gudang bertugas menerima produk jadi yang diserahkan
oleh departemen produksi dan menyimpannya sebagai barang
persediaan untuk dijual, menyimpan persediaan bahan baku, mencatat
mutasi kuantitas persediaan yang dibuat oleh departemen gudang.

12
Agar pembagian aktivitas kerja, hubungan fungsi dan aktivitas, serta
tingkat spesialisasi aktivitas antar departemen terlihat jelas maka perlu
disusun atau dibuat struktur organisasinya, yaitu sebagai berikut:

MANAJER

Dep.akuntansi Dep.produksi Dep.pembelian Dep.pemasaran Dep.gudang

Keterangan :
1. Manager
Tugasnya mengontrol aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan
melakukan kerja sama dengan pihak-pihak berkepentingan. Dan untuk
sementara ini bagian manajer juga merangkap jabatan sebagai kasir,
karena bagian ini akan diduduki oleh pemilik usaha ini sendiri.
2. Departemen Akuntansi
Bertugas untuk mengkoordinasi kegiatan keuangan perusahaan dan
pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan,
3. Departemen Produksi
Bertugas mengkoordinasikan, memberi pengarahan dan pengawasan
atas pelaksanan kegiatan produksi, kualitas dan pemeliharaan mesin
serta peralatan produksi.
4. Departemen Pembelian
Bertugas melakukan pembelian bahan baku untuk diproduksi dan juga
persediaan untuk dijual.
5. Departemen Pemasaran/penjaga toko
Tugasnya adalah menetapkan strategi pemasaran untuk mencapai
penjualan yang lebih banyak, ramah kepada pembeli.
6. Departemen Gudang
Bertugas untuk menyimpan barang jadi untuk siap jual dan persediaan
bahan baku. Dan juga mencatat mutasi kuantitas persediaan.

13
BAB V
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

5.1 Kepemilikan
Bisnis atau usaha aksesoris dan kado yang akan didirikan ini adalah
atas inisiatif sendiri. Sehingga kepemilikikan usaha tersebut merupakan
kepemilikan milik pribadi atau perseorangan. Sehingga usaha ini dijalankan
dengan kepemimpinan sendiri. Dengan mempertimbangan dari segi
keuntungan dan kerugian dalam mendirikan suatu usaha baru tersebut,
kemudian diputuskan usaha yang didirikan tersebut adalah sebuah toko yang
menjual segala macam aksesoris, baik untuk anak kecil, remaja maupun
untuk orang dewasa. Untuk usaha ini barang-barang aksesoris dibuat sendiri
oleh perusahaan dan bahan produksinya membeli dari dalam dan luar kota.
5.2 Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan yang akan di tetapkan adalah perencanaan top-down di
mana penentuan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan
direkrut telah disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari perusahaan
baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Selain itu
keputusan atas merekrut sumber daya manusia yang baru didasarkan atas
keputusan bersama. Pada tahap awal ini, jumlah tenaga kerja yang di
rencanakan adalah sebanyak 12 (duabelas) orang yang terdiri dari:
 Manajer : 1 orang
 Departemen Akuntansi : 1 orang
 Departemen Produksi : 6 orang
 Departemen Pembelian : 1 orang
 Departemen Pemasaran : 2 orang (penjaga toko)
 Departemen Gudang : 1 orang
Jumlah tenaga kerja : 12 orang

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, para pekerja ditempat ini


sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi yang dimiliki. Dan mereka
bekerja sesuai dengan bagiannya masing – masing.

14
5.3 Kompensasi
Pemberian kompensasi akan diberikan kepada setiap karyawan ketika
mengalami peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu. Dan besarnya
kompensasi adalah sebesar 5% dari laba yang diperoleh.
5.4 Keselamatan kerja
Program keselamatan kerja sangat penting agar setiap karyawan dapat
bekerja secara efektif dan efisien selain itu juga dapat meningkatkan
produktivitas. Untuk itu program keselamatan kerja yang diberikan adalah
memberi jatah waktu libur selama 1 hari kepada karyawan setiap
minggunya. Sedang untuk kesehatan, akan diberikan tunjangan khusus yaitu
apabila ada karyawan sakit, maka diberikan sejumlah uang sesuai dengan
kondisi karyawan.
5.5 Koordinasi, Implementasi, Controlling
Koordinasi dilakukan oleh manajer maupun menyeluruh bersama-
sama tentang tugas mereka masing-masing dan barang yang akan
diproduksi. Koordinasi dilakukan setiap pagi sebelum toko buka yaitu pada
pukul 08.00 WIB. Sebelum toko tutup pada pukul 21.00 manager
melakukan evaluasi atas produk yang telah dibuat oleh karyawan dalam 1
hari penuh.
Setiap perencanaan atas suatu inovasi atau program baru akan
dianalisis oleh manajer dari setiap aspek, setelah hasil analisis
mengindikasikan bahwa inovasi tersebut layak untuk dilakukan maka
inovasi tersebut akan diimplementasikan pada perusahaan.
Dalam tahap controlling ini dilakukan evaluasi kepada para
karyawannya melalui produktifitas karyawan setiap minggunya dengan
melihat berapa jumlah yang dapat diproduksi. Selain itu juga mengevaluasi
kualitas produk yang diproduksi oleh karyawan agar produk yang
diproduksi sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
5.6 Kecepatan
Kecepatan karyawan dalam membuat suatu produk aksesoris tidak
dapat ditentukan karena tergantung tingkat kerumitan atas pembuatan
barang-barang tersebut dan tingkat keterampilan karyawan.

15
5.7 Rekruitmen, Seleksi dan Orientasi
Usaha ini membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidang seni
ketrampilan membuat produk-produk aksesoris. Tetapi tidak banyak orang
yang memiliki ketrampilan di bidang ini. Maka dalam proses rekrutmen
pegawai, kami akan memasang iklan lowongan pekerjaan di koran, dan juga
akan menghubungi beberapa tempat kursus yang bergerak dalam bidang
yang sama dengan dengan bisnis ini, untuk mencari pegawai dari anak didik
mereka yang mungkin akan tertarik bekerja di tempat ini.
Selain ketrampilan memadai yang dibutuhkan untuk merekrut
pegawai, kami juga membutuhkan orang-orang yang memiliki attitude yang
baik seperti jujur, disiplin, bertanggung jawab, kemauan bekerja keras serta
ramah dan sabar,
Setelah merekrut para pegawai, kami juga akan mengadakan calon
pegawai dalam bentuk wawancara dan tes praktek langsung dalam membuat
produk aksesoris. Dan bila dalam hasil seleksi tersebut dinyatakan bahwa
lulus dalam wawancara tetapi belum mahir dalam membuat produk maka
pegawai akan diberi pelatihan khusus terlebih dahulu kurang lebih 1 bulan
dan sudah terikat kontrak untuk bekerja di tempat kami setelah pelatihan
tersebut.
5.8 Pemberhentian
PHK akan dilakukan kepada karyawan apabila sering bolos kerja
tanpa alasan yang jelas kepada owner, dalam melakukan tugasnya sering
bermasalah dengan pelanggan, dan apabila dalam bekerja bermalas-malasan
dan tidak melakukan pekerjaannya dengan semestinya.
5.9 Costs (Jumlah vs Kapabilitas)
Gaji tenaga kerja @ Rp 850.000,- per bulan dan itu termasuk uang
makan. Pada bisnis ini terdapat 12 tenaga kerja sehingga jumlah seluruhnya
yang dikeluarkan dalam 1 bulan oleh owner untuk biaya gaji bersih, yaitu:
sebesar Rp 10.200.000,-

16
5.10 Pelatihan dan Pengembangan
Perusahaan ini melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap
karyawan guna meningkatkan kualitas produk yang akan dihasilkan.
Pelatihan diperuntukkan kepada karyawan baru yaitu selama 1 bulan di
bawah pengawasan pemilik. Sedangkan pengembangan diperuntukkan
kepada karyawan yang telah bekerja guna meningkatkan keterampilan, daya
kreatifitasnya sehingga dapat memproduksi barang-barang yang modelnya
mengikuti perkembangan zaman.
5.11 Keahlian yang Diisyaratkan
Perusahaan kami membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian
dalam keterampilan, selain itu kami juga membutuhkan karyawan yang
memiliki daya kreatifitas yang tinggi untuk dapat memproduksi barang-
barang yang beraneka ragam.
5.12 Pola Gaji / Upah, Bonus, dan THR.
Gaji bersih yang akan diterima karyawan per bulan yaitu sebesar
Rp.850.000, sedangkan uang bonus akan diberikan apabila ada karyawan
yang memiliki inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat untuk bisnis ini
dan juga uang THR akan diberikan setiap menjelang lebaran yaitu sebesar 1
bulan gaji.

BAB VI
ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK

6.1 Dampak Ekonomi


Pendirian toko aksesoris dan kado akan membawa akibat secara
khusus terhadap struktur ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar, hal ini
dapat dilihat dari peningkatan penghasilan karyawan. Di mana pendapatan
rata-rata pekerja akan meningkat dengan gaji yang diterimanya ditambah
bonus-bonus yang diberikan apabila jumlah konsumen yang membeli
berbagai aksesoris dan kado lebih banyak jumlahnya dari waktu-waktu
biasanya. Meningkat akibat ketertarikan yang besar pada konsumen
terhadap aksesoris dan kado yang dijual di toko “Dewantara”

17
6.2 Dampak Sosial
Pendirian toko aksesoris dan kado yang direncanakan di Jalan Raya
Cukir-Tebuireng ini akan memberikan produk kepada seluruh kalangan
masyarakat baik dari anak-anak sampai orang dewasa. Dengan adanya
rencana pendirian toko aksesoris dan kado ini akan membuka peluang untuk
menyerap tenaga kerja langsung di sekitar lokasi pendirian usaha bisnis ini.
Selain itu juga meningkatkan kreativitas anak muda baik di sekitar
lingkungan bisnis maupun di luar lingkungan bisnis. Hal ini juga membantu
program pemerintah dalam menanggulangi masalah keterbatasan lapangan
pekerjaan dan masalah mengenai keternagakerjaan serta meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendirian toko aksesoris dan kado ini akan membawa perubahan
tingkat pengetahuan dan perilaku kehidupan, baik bagi karyawan itu sendiri
maupun bagi masyarakat sekitar lokasi. Perubahan bagi karyawan dapat
dilihat melalui kelincahan/kemahiran karyawan dalam mengelola bisnis,
mengoperasikan peralatan yang ada serta dapat menyalurkan kreativitas dari
masing-masing karyawan. Dengan adanya bisnis ini kemahiran penggunaan
alat-alat untuk membuat aksesoris dan kado oleh karyawan diharapkan
bertambah sehingga secara langsung dan tidak langsung, jasa ini dapat ikut
serta dalam usaha meningkatkan keterampilan masyarakat.

BAB VII
ASPEK YURIDIS

Untuk menjalankan usaha ini, kami akan meminta surat izin kepada
Pemerintah daerah setempat dimulai dari RT/RW dan Kelurahan sebagai
lembaga yang berwenang. Hal ini dimaksudkan agar toko aksesoris dan
kado yang akan didirikan ini memiliki nilai kekuatan hukum sebagai suatu
badan usaha.

18
BAB VIII
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

Pendirian toko aksesoris dan kado di Jalan Raya Cukir-Tebuireng


sesuai dengan alternatif terbaik menurut analisis lokasi saya yang nantinya
baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
masyarakat sekitar lingkungan di lokasi tersebut berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi masyarakat Cukir-Tebuireng.
Sejalan dengan perkembangan bisnis yang pesat dewasa ini dan
kemungkinan di masa yang datang, serta menyadari kemungkinan
dampaknya terhadap lingkungan, maka pengembangan bisnis yang
dijalankan adalah pengembangan yang ramah lingkungan. Berdasarkan
kebijakan tersebut, setiap kegiatan bisnis berkewajiban melaksanakan upaya
menyeimbangkan dan melestarikan sumber daya alam serta mencegah
timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat dari
kegiatan bisnis ini.
Dalam tahap pembinaan melalui kegiatan dibalai-balai penelitian dan
pengembangan bisnis, telah dilakukan upaya pencegahan pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan bisnis dengan memberikan
informasi tentang teknologi pengendalian pencemaran bisnis serta bantuan
penelitian dan pengembangan dalam pengelolaan limbah atau sisa buangan
bisnis. Khususnya untuk kelompok industri kecil, pemerintah berkewajiban
melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap pencemaran. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memberikan izin lokasi mana yang bersih
lingkungan dan mana yang perlu diadakan pengamanan dan pengawasan
terhadap pencemaran yang akan terjadi.

19
BAB IX
ASPEK FINANSIAL

9.1 Rencana Keuangan


Rencana keuangan mencakup seluruh masalah keuangan perusahaan,
baik pendapatan maupun biaya-biaya mulai dari investasi awal sampai
dengan rencana pendapatan ke depan. Pada rencana keuangan ini
direncanakan untuk satu tahun ke depan.
9.2 Rencana Kebutuhan Keuangan
Tujuan dari rencana kebutuhan keuangan adalah meringkas secara
terperinci tentang biaya-biaya pengembangan dan operasional bisnis,
memproyeksikan kebutuhan pendanaan, memproyeksikan keuntungan yang
diharapkan dan lainnya. Toko aksesoris membutuhkan modal yang cukup
besar. Perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan serta
biayanya pada awal investasi tergambar pada table-tabel berikut.

20
TABEL 1.1
INVESTASI AWAL
Jumlah per
No Nama Item Biaya per unit Total
unit
1 Mesin Jahit listrik 2 Rp 1,200,000 Rp 2,400,000
2 Mesin Bordir 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
3 Sewa gedung 1 Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
4 Renovasi toko 1 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000
5 Meja dan Kursi 10 psg Rp 400,000 Rp 4,000,000
6 Gantungan aksesoris 3 Rp 150,000 Rp 450,000
7 Gantungan kertas kado 4 Rp 80,000 Rp 320,000
8 Etalase 5 set Rp 1,500,000 Rp 7,500,000
9 Rak gudang 3 Rp 700,000 Rp 2,100,000
10 Komputer/PC 1 set Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
11 Rak Aksesoris 3 Rp 750,000 Rp 2,250,000

TABEL 1.2

21
MODAL KERJA

Jumlah per
No Nama Item Biaya per unit Total
unit
1 Benang jahit 50 bh Rp 700 Rp 35,000
2 Pita Kado 20 m Rp 2,000 Rp 40,000
3 Kertas Kado 70 lb Rp 1,000 Rp 70,000
4 Manik-manik Rp 100,000 Rp 100,000
5 Kain Dompet 10 m Rp 10,000 Rp 100,000
6 Kain Tas 10 m Rp 20,000 Rp 200,000
7 Kain Bantal 10 m Rp 10,000 Rp 100,000
8 Kain Boneka 20 m Rp 25,000 Rp 500,000
9 Gantungan kunci Rp 100,000 Rp 100,000
10 Busa Dompet Rp 50,000 Rp 50,000
11 Busa Tas Rp 50,000 Rp 50,000
12 Busa Bantal Rp 70,000 Rp 70,000
13 Busa Boneka Rp 100,000 Rp 100,000
14 Lem Rp 20,000 Rp 20,000
15 Mug polos 3 lsn Rp 50,000 Rp 150,000
16 Resleting 50 m Rp 2,000 Rp 100,000
17 Kancing Rp 50,000 Rp 50,000
18 Pernak-Pernik Rp 300,000 Rp 300,000
19 Kotak kado 90 bh Rp 2,000 Rp 180,000
20 Plastik kado Rp 50,000 Rp 50,000
21 Gunting 7 bh Rp 9,000 Rp 63,000
22 Kertas gradasi 10 m Rp 3,000 Rp 30,000

TABEL 1.3
HARGA POKOK PRODUKSI

22
Unit
No Uraian Nominal
/bulan /tahun
1 25 300 Dompet
BBB Rp 80,000
BTKL Rp 170,000
BOP :
Busa Rp 20,000
Benang Rp 1,400
Resleting Rp 30,000
Hiasan Rp 50,000 Rp 101,400
Harga Pokok Produksi /bulan Rp 351,400
Harga Pokok Produksi /tahun Rp 4,216,800

2 22 264 Bantal busa


BBB Rp 100,000
BTKL Rp 170,000
BOP :
Busa Rp 80,000
Benang Rp 1,400
Resleting Rp 25,000 Rp 106,400
Harga Pokok Produksi /bulan Rp 376,400
Harga Pokok Produksi /tahun Rp 4,516,800

3 200 1800 Gantungan Kunci


BBB Rp 5,000
BTKL Rp 170,000
BOP :
Pernak pernik Rp 80,000
Harga Pokok Produksi /bulan Rp 255,000
Harga Pokok Produksi /tahun Rp 3,060,000

4 20 240 Tas plastik


BBB Rp 150,000
BTKL Rp 170,000
BOP :
Pernak pernik Rp 75,000
Benang Rp 1,400
Resleting Rp 20,000 Rp 96,400
Harga Pokok Produksi /bulan Rp 416,400

23
Unit
No Uraian Nominal
/bulan /tahun
5 50 300 Bros manik-manik
BBB Rp 100,000
BTKL Rp 170,000
BOP :
Peniti Rp 40,000
Manik-manik Rp 35,000 Rp 75,000
Harga Pokok Produksi /2bulan Rp 345,000
Harga Pokok Produksi /tahun Rp 2,070,000

6 15 60 Boneka sz.big
BBB Rp 400,000
BTKL Rp 170,000
BOP :
Busa Rp 250,000
Benang Rp 7,000
Pernak-pernik Rp 100,000
Harga Pokok Produksi /3bulan Rp 357,000
Harga Pokok Produksi /tahun Rp 1,428,000

7 6 36 Tirai Manik-manik
BBB Rp 100,000
BTKL Rp 170,000
BOP :
Manik manik Rp 200,000
Benang Rp 20,000
Hiasan kerang Rp 150,000
Pernak pernik Rp 50,000 Rp 420,000
Harga Pokok Produksi /2bulan Rp 690,000
Harga Pokok Produksi /tahun Rp 4,140,000

8 30 360 Mug Design


BBB Rp 150,000
BTKL Rp 170,000
BOP : Rp 50,000
Harga Pokok Produksi /bulan Rp 370,000
Harga Pokok Produksi /tahun Rp 4,440,000

9 35 420 Gelang
BBB Rp 20,000
BTKL Rp 170,000
BOP : Rp 50,000
Harga Pokok Produksi /bulan Rp 240,000
Harga Pokok Produksi /tahun Rp 2,880,000

10 80 960 Kotak kado Rp 20,000


BTKL Rp 170,000
BOP : Rp 20,000
Harga Pokok Produksi /bulan Rp 210,000
24
TABEL 1.4
HARGA POKOK PENJUALAN

UNIT/ UNIT/ HARGA HARGA LABA/


NO ITEM HPP/UNIT
BLN THN PROD. BELI UNIT
1 Dompet 25 300 14,056 15,944 30,000
2 Bantal busa 22 264 17,019 17,981 35,000
3 Gantungan kunci 200 2400 1,275 1,725 3,000
4 Tas plastik 20 240 20,820 54,180 75,000
5 Bros manik-manik 50 300 6,900 13,100 20,000
6 Boneka 15 60 23,800 46,200 70,000
7 Tirai manik-manik 6 36 115,000 110,000 225,000
8 Mug Design 30 360 12,333 11,667 24,000
9 Gelang 35 420 6,857 3,143 10,000
10 Kotak kado 80 960 2,625 5,375 8,000
11 Kotak musik 5 60 40,000 25,000 65,000
12 Ikat pinggang 5 60 20,000 10,000 30,000
13 Pin 50 600 2,000 3,000 5,000
14 Pigora 10 120 20,000 15,000 35,000
15 Lampu tidur 5 60 155,000 40,000 195,000
16 Jam tangan 15 180 110,000 15,000 125,000
17 Boneka sz.sedang 10 120 45,000 35,000 80,000
18 Stiker 200 2400 1,000 1,000 2,000
19 Buku bacaan 50 600 40,000 30,000 70,000
20 Big cover 5 60 370,000 50,000 420,000
21 Kotak pensil 10 120 11,000 14,000 25,000
22 Bros hias 20 240 15,000 15,000 30,000
23 Kerudung polos 20 240 40,000 20,000 60,000
24 Kerudung hias 30 360 70,000 27,000 97,000
25 Sepatu plastik 10 120 15,000 20,000 35,000
26 Sandal bulu 10 120 20,000 27,000 47,000
27 Diary 10 120 10,000 10,000 20,000
28 Tas kulit 8 96 375,000 125,000 500,000
29 Gantungan hp 20 240 2,500 2,500 5,000
30 Bando 10 120 3,000 4,000 7,000
31 Gantungan Alat tulis 5 60 35,000 15,000 50,000
32 Cin-cin 20 240 25,000 24,000 49,000
33 Kalung 20 240 50,000 20,000 70,000
34 Jepit rambut 30 360 3,000 2,000 5,000
35 Anting 20 240 15,000 10,000 25,000
36 Gantungan tas 5 60 110,000 40,000 150,000
37 Gantungan sepatu 5 60 110,000 40,000 150,000
38 Gantungan kerudung 5 60 135,000 40,000 175,000
39 Topi bordir 15 180 30,000 35,000 65,000

25
TABEL 1.5
PROYEKSI PENJUALAN SELAMA 5 TAHUN KEDEPAN

TAHUN KE-
BULAN
1 2 3 4 5
JANUARI Rp 9,250,000 Rp 10,470,000 Rp 11,350,000 Rp 12,875,000 Rp 13,150,000
FEBRUARI Rp 9,770,000 Rp 10,785,000 Rp 11,457,000 Rp 14,525,000 Rp 12,570,000
MARET Rp 9,820,000 Rp 10,920,000 Rp 12,025,000 Rp 12,865,000 Rp 14,950,000
APRIL Rp 9,625,000 Rp 10,675,000 Rp 11,050,000 Rp 12,610,000 Rp 14,570,000
MEI Rp 9,250,000 Rp 10,470,000 Rp 11,350,000 Rp 12,875,000 Rp 13,150,000
JUNI Rp 9,475,000 Rp 11,220,000 Rp 11,150,000 Rp 12,725,000 Rp 15,050,000
JULI Rp 9,250,000 Rp 10,470,000 Rp 11,350,000 Rp 12,875,000 Rp 13,150,000
AGUSTUS Rp 9,250,000 Rp 10,470,000 Rp 11,350,000 Rp 12,875,000 Rp 13,150,000
SEPTEMBER Rp 9,375,000 Rp 10,525,000 Rp 11,735,000 Rp 12,925,000 Rp 16,250,000
OKTOBER Rp 9,250,000 Rp 10,470,000 Rp 11,350,000 Rp 12,875,000 Rp 13,150,000
NOPEMBER Rp 9,050,000 Rp 11,270,000 Rp 12,110,000 Rp 12,645,000 Rp 16,820,000
DESEMBER Rp 10,150,000 Rp 10,575,000 Rp 11,780,000 Rp 14,350,000 Rp 17,100,000
JUMLAH Rp 113,515,000 Rp 128,320,000 Rp 138,057,000 Rp 157,020,000 Rp 173,060,000

26
TABEL 1.6
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2014

PENJUALAN Rp 113,515,000
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14 Rp 34,268,400
Pembelian Rp 48,945,000
Ongkos angkut pembelian Rp 400,000
Pembelian bersih Rp 49,345,000
Jumlah barang yang dapat dijual Rp 83,613,400
Persediaan Barang dagang 31/12'14 Rp 4,366,800
HPP Rp 79,246,600
Laba kotor penjualan Rp 34,268,400
BIAYA OPERASIONAL
Gaji Karyawan @850.000x12 Rp 10,200,000
Sewa bangunan (1th) Rp 1,200,000
Penyusutan Aktiva tetap Rp 3,950,000
Perlengkapan Rp 2,500,000
Total biaya operasi Rp 17,850,000
BIAYA PRAOPERASI
Iklan Rp 250,000
Bunga 10% Rp 3,264,800
Total biaya praoperasi Rp 3,514,800
Total Biaya-biaya Rp 21,364,800

27
TABEL 1.7
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2015

PENJUALAN Rp 128,320,000
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14 Rp 34,268,400
Pembelian Rp 48,945,000
Ongkos angkut pembelian Rp 400,000
Pembelian bersih Rp 49,345,000
Jumlah barang yang dapat dijual Rp 83,613,400
Persediaan Barang dagang 31/12'14 Rp 4,366,800
HPP Rp 79,246,600
Laba kotor penjualan Rp 49,073,400
BIAYA OPERASIONAL
Gaji Karyawan @850.000x12 Rp 10,200,000
Sewa bangunan (1th) Rp 1,200,000
Penyusutan Aktiva tetap Rp 3,950,000
Perlengkapan Rp 2,500,000
Total biaya operasi Rp 17,850,000
BIAYA PRAOPERASI
Iklan Rp 250,000
Bunga 10% Rp 3,264,800
Total biaya praoperasi Rp 3,514,800
Total Biaya-biaya Rp 21,364,800

28
TABEL 1.8
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2016

PENJUALAN Rp 138,057,000
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14 Rp 34,268,400
Pembelian Rp 48,945,000
Ongkos angkut pembelian Rp 400,000
Pembelian bersih Rp 49,345,000
Jumlah barang yang dapat dijual Rp 83,613,400
Persediaan Barang dagang 31/12'14 Rp 4,366,800
HPP Rp 79,246,600
Laba kotor penjualan Rp 58,810,400
BIAYA OPERASIONAL
Gaji Karyawan @850.000x12 Rp 10,200,000
Sewa bangunan (1th) Rp 1,200,000
Penyusutan Aktiva tetap Rp 3,950,000
Perlengkapan Rp 2,500,000
Total biaya operasi Rp 17,850,000
BIAYA PRAOPERASI
Iklan Rp 250,000
Bunga 10% Rp 3,264,800
Total biaya praoperasi Rp 3,514,800
Total Biaya-biaya Rp 21,364,800

29
TABEL 1.9
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2017

PENJUALAN Rp 157,020,000
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14 Rp 34,268,400
Pembelian Rp 48,945,000
Ongkos angkut pembelian Rp 400,000
Pembelian bersih Rp 49,345,000
Jumlah barang yang dapat dijual Rp 83,613,400
Persediaan Barang dagang 31/12'14 Rp 4,366,800
HPP Rp 79,246,600
Laba kotor penjualan Rp 77,773,400
BIAYA OPERASIONAL
Gaji Karyawan @850.000x12 Rp 10,200,000
Sewa bangunan (1th) Rp 1,200,000
Penyusutan Aktiva tetap Rp 3,950,000
Perlengkapan Rp 2,500,000
Total biaya operasi Rp 17,850,000
BIAYA PRAOPERASI
Iklan Rp 250,000
Bunga 10% Rp 3,264,800
Total biaya praoperasi Rp 3,514,800
Total Biaya-biaya Rp 21,364,800

30
TABEL 1.10
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2018

PENJUALAN Rp 173,060,000
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14 Rp 34,268,400
Pembelian Rp 48,945,000
Ongkos angkut pembelian Rp 400,000
Pembelian bersih Rp 49,345,000
Jumlah barang yang dapat dijual Rp 83,613,400
Persediaan Barang dagang 31/12'14 Rp 4,366,800
HPP Rp 79,246,600
Laba kotor penjualan Rp 93,813,400
BIAYA OPERASIONAL
Gaji Karyawan @850.000x12 Rp 10,200,000
Sewa bangunan (1th) Rp 1,200,000
Penyusutan Aktiva tetap Rp 3,950,000
Perlengkapan Rp 2,500,000
Total biaya operasi Rp 17,850,000
BIAYA PRAOPERASI
Iklan Rp 250,000
Bunga 10% Rp 3,264,800
Total biaya praoperasi Rp 3,514,800
Total Biaya-biaya Rp 21,364,800

31
TABEL 1.11
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PER TAHUN

Taksiran Kegunaan
NO NAMA BARANG Harga Perolehan Nilai Sisa Depresiasi per tahun
(Th)

1 Mesin Jahit listrik Rp 2,400,000 Rp 1,000,000 5 ###Rp 280,000

2 Mesin Bordir Rp 1,000,000 Rp 300,000 5 ###Rp 140,000

3 Meja Kursi Rp 4,000,000 Rp 750,000 5 ###Rp 650,000

4 Etalase Rp 7,500,000 Rp - 5 ###Rp 1,500,000

5 Rak Gudang Rp 2,100,000 Rp 400,000 5 ###Rp 340,000

6 Komputer Rp 5,000,000 Rp 1,700,000 5 ###Rp 660,000

7 Rak Aksesoris Rp 2,250,000 Rp 350,000 5 ###Rp 380,000

JUMLAH Rp 3,950,000

32
TABEL 1.12
PROYEKSI ALUR KAS 5 TAHUN
DEWANTARA ACCESORIES

TAHUN KE
KETERANGAN
0 1 2 3 4 5

ARUS KAS AWAL

Investasi awal Rp 30,220,000

Modal Kerja Rp 34,268,400

Penjualan Rp 113,515,000 Rp 128,320,000 Rp 138,057,000 Rp 157,020,000 Rp 173,060,000

Biaya-biaya tunai Rp 15,350,000 Rp 15,350,000 Rp 15,350,000 Rp 15,350,000 Rp 15,350,000

Penyusutan Rp 3,950,000 Rp 3,950,000 Rp 3,950,000 Rp 3,950,000 Rp 3,950,000

EAT Rp 94,215,000 Rp 109,020,000 Rp 118,757,000 Rp 137,720,000 Rp 153,760,000

CASH FLOW Rp 64,488,400 Rp 98,165,000 Rp 112,970,000 Rp 122,707,000 Rp 141,670,000 Rp 157,710,000

33
 DISCOUNTED PAYBACK PERIOD

TAHUN CF DF (10%) PV
0 Rp 64,448,400
1 Rp 98,165,000 0.9090Rp 89,231,985
2 Rp 112,970,000 0.8264Rp 93,358,408
3 Rp 122,707,000 0.7513Rp 92,189,769
4 Rp 141,670,000 0.6830Rp 96,760,610
5 Rp 157,710,000 0.6209Rp 97,922,139
Rp 469,462,911
Dilihat dari DDP bahwa tingkat pengembalian investasi adalah kurang dari 1 tahun,
maka dari sisi payback period-nya proyek dikatakan layak.

 NET PRESENT VALUE (NPV)

NPV = Rp 469.462.991 – Rp 64.448.400 = Rp 405.014.591

Oleh karena nilai NPV adalah positif, maka menurut kriteria ini investasi dikatakan
layak.

PENUTUP
34
 Kesimpulan

Mengingat persaingan dengan usaha yang sejenis masih relative rendah khususnya
di daerah Cukir-Tebuireng . Sebagian besar toko aksesoris terpusat di daerah kota
Jombang maka masih terdapat pasar yang luas bagi toko sejenis untuk membuka usaha
aksesoris ini.
Yang mana lokasi usaha ini direncanakan di salah satu daerah yang masih
termasuk kota jombang yakni Jl. Raya Tebuireng Jombang (sekitar jalan Cukir-
Tebuireng). Hasil dari survei lokasi bahwa pada daerah sekitaran Jalan Raya Cukir-
Tebuireng ternyata hanya ada 1 usaha Aksesoris dan kado ditepi jalan, padahal banyak
sekali konsumen yang berminat pada barang-barang aksesoris dan kado. Dan
berdasarkan survei, hanya ada beberapa toko yang menjual aksesoris di dalam pasar
cukir dan di dalam gang desa.
Dana yang dibutuhkan untuk investasi bisnis ini masih tergolong relatif kecil
namun menghasilkan cashflow yang sangat menarik. Walaupun menggunakan utang,
jumlahnya tidak terlalu besar dan dapat dilunasi dalam jangka waktu kurang dari 1
tahun.
Usaha aksesoris ini tidak menimbulkan pencemaran lingkungan karena sisa-sisa
bahan hasil produksi berupa sampah kering selain itu masih dapat digunakan.
Dari keseluruhan aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi,
manajemen, sumber daya manusia, fiansial, ekonomi, sosial dan politik, lingkungan
hidup, lingkungan industri, dinyatakan bahwa bisnis aksesoris ini layak.

35

Anda mungkin juga menyukai