Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN DENGAN LETAK SUNGSANG

OLEH:
RACHIEL ZELLA NADILA EFENDY
NIM. 2017.03.016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
TAHUN 2020
Lembar Pengesahan

Asuhan kebidanan ibu bersalin ini dibuat berdasarkan praktik klinik


kebidanan di secara online (daring). Asuhan kebidanan pada ibu bersalin ini telah
disahkan pada tahun 2020.

Banyuwangi, 19 Juni 2020


Mahasiswa

Rachiel zella nadila efendy


2017.03.016
Mengetahui
Dosen Pembimbing

Desi Trianita, SST.M.Kes


TINJAUAN KASUS
Persalinan Sungsang

A. Definisi

Persalinan adalah proses memuka da menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di

dorong keluar melalui jalan lahir2

Persalinan sungsang Adalah keadaan janin terletak memanjang dengan

kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri. Pada letak

sungsang, berturut-turut lahir bagian-bagian yang makin lama makin besar

dimulai dari lahirnya bokong, bahu, kemudian kepala7

Persalinan sungsang adalah dimana letak bayi sesuai dengan sumbu badan

ibbu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan again

terbawah atau di daerah pintu atas panggul atau simpisis7

Persalinan sungsang adalah presentasi letal bayi memanjang dengan

bokong sebagai again terendah4

B. Etiologi persalinan sungsang

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap

ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan kurang dari 32 minggu, jumlah air

ketuban relative lebih banya sehingga memungkinan janin bergerak dengan

leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi

kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir,
janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relative berkuang. Karena

bokong dan kedua tungkai lebih besar daripada kepala, maka bokong diaksa

untuk menempati ruang yang lebih luas difundus uteri, sedangkan kepala

berada dalam ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan

demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan cukup bulan, frekuensi

letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin

sebgaian besar janin ditemukan dalam presentasi kepala2

Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian persalinan sungsang

antara lain :

1. Relaksasi berlebih dinding abdomen akibat multiparitas

2. Uterus abnormal (uterus arkuatus atau subseptus)

3. Panggul sampit

4. Tumor daerah panggul

5. Pendulum dari dinding abdomen

6. Plasenta previa

7. Inserversi plasenta di fundus

8. Gemeli (Kehamilan ganda)

9. Janin sudah lama mati (Nita Norma D,dkk,2013)

C. Klasifikasi persalinan sungsang

1. Bokong Murni (Frank breech)

Yaitu letak sungsang dimana kedua kaki terangkat ke atas sehingga


ujung kaki setinggi bahu atau kepala janin8

2. Bokong sempurna (complete breech)

Yaitu letak sungsang dimana kedua kaki dan tangan menyilang

sempurna dan di samping bokong dapat diraba kedua kaki9

3. Bokong tidak sempurna (incomplete breech)

Pada bagian terendah janin adalah bokong dan kaki atau lutut yang

terbagi atas :

a. Terdapat kedua kaki disebut letak kaki sempurna. Bila hanya satu

kaki disebut kaki tidak sempurna

b. Terdapat kedua lutut disebut lutut sempurna. Bila hanya satu lutut

disebut lutut tidak sempurna.

Adapun posisi bokong berdasarkan sacrum,terdapat empat posisi yaitu :

a. Sacrum kiri depan (left sacrum anterior)

b. Sacrum kanan depan (right sacrum anterior)

c. Sacrum kiri belakang (left sacrum posterior)

d. Sacrum kanan belakang (right sacrum posterior)

D. Diagnosis kehamilan sungsang

Untuk menegakan diagnose maka yang harus dilakukan oleh seorang

bidan adalah dengan melakukan :

1. Anamnesis
Pergerakan anak teraba oleh ibu dibagian perut bawah, ibu sering

merasa ada benda keras (kepala) yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri

pada daerah tulang iga karena kepala janin.

2. Palpasi

Teraba bagian keras, bundar, melintang pada fundus. Punggung dapat

diraba pada salah satu sisi perut, bagian kecil pada sisi yang berlawanan,

diatas simphisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.

3. Auskultasi

Denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau djj ditemukan paling

jelas pada tempat yang lebih tinggi (sejajar atau lebih tinggi dai pusat) .

4. VT (Vagina toucher)

Terbagi 3 tonjolan tulang yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os

sacrum, anus, genetelia anak jika edema tidak terlalu besar dapat teraba

5. Perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam jika

anus posisi terendah maka akan teraba lubang kecil, tidak ada lubang,tidak

menghisap, keluar mekonium, jika presentasi kaki maka akan teraba tumit

dengan sudut 90o, terasa jari-jari, pada presentasi lutut akan terasa patella

dan poplitea. Pada presentasi mulut maka akan terasa ada hisapan di jari,

teraba rahang dan lidah. Presentasi tangan siku: terasa jari panjang, tidak

rata, patella(-).

6. Untuk menentukan perbedaan tangan dan kaki: pada kaki ada kalkaneus,

sehingga terdapat tonjolan tulang yaitu mata kaki dan kalkaneus. Pada

tangan hanya ada mata di pergelangan tangan, kaki tidak dapat diluruskan
terhadap tungkai, jari kaki, jauh lebih pendek dari telapak kaki6

E. Komplikasi persalinan sungsang

1. Bagi Ibu

Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga karena

dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih

lama, jadi mudah terkena infeksi1

2. Bagi bayi

Prognosa : tidak begitu baik,karena adanya gangguan darah plasenta

setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat terjepit antara

kepala dan panggul, anak bisa menderita asfeksia. Oleh karena itu selain

tali pusat dan supaya janin hidup, janin harus di lahirkan dalam waktu 8

menit10

F. Penatalaksanaan persalinan peraginam dengan letak sungsang

1. Persalinan pervaginam

Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin peraginam,

persalinan peraginam dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Persalinan spontan (spontaneous breech) : janin dilahirkan dengan

kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara bracht.
b. Manual aid (partial breech extraction, assisted breech delivery) : janin

dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi

dengan tenaga penolong.

c. Ekstraksi sungsang (total breech extraction) : janin dilahirkan

seluruhnya dengan memakai tenaga penolong 11

Pertolongan dengan kelahiran spontan letak bokong murni Biasanya

ditolong secara Bracht. Pada primigravida selalu didahului dengan

episiotomi. Pada pertolongan secara bracht bokong diangkat keatas supaya

badan janin searah dengan paksi jalan lahir, tidak dilakukan tarikan.

Teknik : Pertolongan dimulai setelah bokong anak lahir. Pada letak

bokong ini dipegang dengan dua tangan sedemikian rupa hingga kedua ibu

jari pada permukaan belakang pangkal paha dan empat jari lainnya pada

permukaan bokong. Jika kaki sudah lahir seperti pada letak bokong kaki,

letak lutut,letak kaki maka bokong dipegang sedemikian rupa sehingga ibu

jari terletak pada lipat paha dan jari lainnya menggenggam bokong.

Bokong ini terus di bawa keatas ke arah perut ibu sampai kepala lahir,

keuntungan pertolongan dari cara bracht ialah bahwa tangan sama sekali

tidak masuk ke dalam jalan lahir, yang mengecilkan kemungkinan infeksi

jalan lahir. Jika persalinan dari cara Bracht mengalami kegagalan,

misalnya bila terjadi kemacetan baik pada saat melahirkan bahu atau

kepala maka pertolongan dilakukan secara manual aid (parcial breech

extantion)11
Tahapan prosedur manual:

a. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai pusat yang dilahirkan

dengan Kekuatan tenaga ibu sendiri.

b. Tahap kedua :

1) Klasik

a) Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong

pada pergelangan kakinya dan dielevasi ke atas sejauh

mungkin sehingga perut janin mendekati perut ibu

b) Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke

dalam jalan lahir dengan jari telunjuk menelusuri bahu janin

sampai pada fossa cubiti kemudian lengan bawah dilahirkan

dengan gerakan seolah-olah lengan bawah mengusap muka

janin

c) Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan

kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong dan ditarik

curam kebawah sehingga punggung janin mendekati

punggung ibu dengan cara yang sama lengan dapat

dilahirkan12

2) Muller

a) Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara muller ialah

melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dengan

ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu dan lengan

belakang
b) Bokong janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil

dilakukan traksi curam ke bawah sejauh mungkin sampai

bahu depan di bawah simfisis dan lengan depan dilahirkan

dengan mengait lengan di bawahnya.

c) Setelah bahu dan lengan depan lahir, maka badan janin yang

masih dipegang secara femuro-pelvis ditarik ke atas sampai

bahu belakang lahir3

3) Lovset

a) Prinsip persalinan secara lovset ialah memutar badan janin

dalam setengah lingkaran bolak-balik sambil dilakukan traksi

curam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di

belakang akhirnya lahir di bawah simfisis.

b) Badan janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil

dilakukan traksi curam ke bawah badan janin diputar setengah

lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan.

c) Sambil melakukan traksi, badan janin diputar kembali ke arah

yang berlawanan setengah lingkaran demikian seterusnya

bolak-balik sehingga bahu belakang tampak di bawah simfisis

dan lengan8

4) Bickenbach’s
Prinsip persalinan secara bickenbach’s ialah merupakan

kombinasi antara cara muller dengan cara klasik. Teknik ini

hampir sama dengan cara klasik11

Tahapan Lahirnya Kepala

a. Mauriceau
6
1) Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke

dalam jalan lahir.Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari

telunjuk serta jari ke empat mencengkeram fossa canina

sedangkan jari yang lain mencengkeram leher

2) Badan anak diletakkan di atas lengan bawah penolong seolah-olah

janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari ke tiga penolong

mencengkeram leher janin dari arah punggung.

3) Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke bawah

sambil seorang asisten melakukan ekspresi kristeller

4) Saat suboksiput tampak di bawah simfisis, kepala janin dielevasi

ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga

berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, ubun-ubun

besar dan akhirnya seluruh kepala

b. Naujoks

Teknik ini dilakukan bila kepala janin masih tinggi, sehingga jari

penolong tidak dapat dimasukkan kedalam mulut janin. Kedua tangan

penolong mencengkram leher janin dari arah depan dan belakang.


Kedua tangan penolong menarik curam kebawah dan bersamaan

dengan itu seorang asisten mendorong kepala janin ke arah bawah.

Cara ini tidak di anjurkan karena menimbulkan trauma yang berat

pada sumsum tulang didaerah leher9

c. Wigand Martin-Winckel

Teknik ini hampir sama dengan Mauriceau, tetapi posisi tangannya

saja yang berbeda. Satu tangan dalam salah lahir dengan telunjuk

dalam mulut janin sedang jari tengah dan ibu jari pada rahang bawah.

Tangan lain menekan di atas simpisis atau fundus. 3

d. Prague terbalik

Dilakukan pada ubun-ubun kecil terletak sebelah belakang, tangan

lain memegang kaki lalu menarik janin kearah perut ibu dengan kuat8
Asuhan kebidanan Intranatal care

Asuhan Kebidanan intranatall Care Pada Ny Z G2P10001

Uk 38 mgg 1 hari , Hidup, Tunggal, Letak Bokong, Intrauterine,

kesan Jalan Lahir Normal, k/u Ibu dan Janin Baik dengan inpartu

kala 1 fase laten

I. PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama : Ny Z Nama : Tn A

Umur : 25 thn Umur : 27 thn

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Banyuwangi Alamat :Banyuwangi

Riwayat Perkawinan

Pernikahan ke :1

Lama menikah : 3 thn

Usia pertama menikah : 22 thn


2. Alasan datang

Ibu ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan utama

Ibu merasakan mules sejak jam 07.00 WIB

4. Riwayat kebidanan

a. Riwayat Haid

Menarche : 12 thn

Siklus : teratur

Lamanya : 6 hari

Banyaknya : sedang, hari 1-3 hari ganti pembalut 3x sehari, hari ke

4-6 ganti pembalut 2x sehari

Warna/bau : merah/anyir

Dysmenorhea : tidak

Flour Albus : sebelum haid

HPHT : 20 – 09 – 2019

HPL/TP : 27 – 06 – 2020

b. Riwayat kehamilan sekarang

Ibu mengatakan saat ini sedang hamil anak 2, usia kandungan 9

bulan, merasakan gerakan anak aktif,

Pada tm 1 anc : 2 kali

Tanggal ibu periksa ke bidan tidak ada keluhan, uk 5-6 minggu,

diberikan terapi fe 10 1x1, vit c 10 1x1


Tanggal ibu periksa ke bidan dengan keluhan mual muntah uk 10-11

minggu di beri terapi b12 dan primperan

Tm 2 ANC 1 kali

Ibu periksa ke bidan tidak ada keluhan uk 14-15 mgg, di beri terapi

vit c 10 dan kalk 20

Tm 3 ANC 2 kali

Ibu periksa ke bidan, tidak ada keluhan, uk 32-33 mgg terapi fe

Ibu periksa ke Dr. Sp.OG untuk mengetahui posisi bayi, bayi

posisisnye letak sungsang dan di beri KIE untuk melakukan posisi

Knee chest di rumah

c. Riwayat persalinan sekarang

Pada tanggal ibu datang ke poli kandungan untuk melakukan

pemeriksaan, sebelumnya pada tanggal ibu telah melakukan

pemeriksaan USG dengan hasil uk 38-39 mgg, ketuban cukup dan

posisi bayi sungsang. Pada tanggal 20 – 06 – 2020 jam 07.00 WIB

ibu datang ke UGD dengan keluhan mules dan kenceng-kenceng

sejak jam 03.00 WIB Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam

dengan hasil pembukaan 2 cm, hodge 1, teraba bagian lunak

(bokong), eff 25%. Kemudian pasien masuk ke ruang vk pada jam

07.30 WIB.

d. Riwayat Kehamilan,Persalinan, dan Nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Anak nifas


no Anak Usia k Tem peno Jenis Peny Jenis Panjang/ Hidup/me ASI Pen

ke Ehamila pat long ulit kelamin berat bayi ninggal yulit


1. 1 39 mgg BP Bida Nor - L 49/2800 H ya -

M n mal
2. 2 P E R SA LI NAN I N I

e. Riwayat KB

Metode yang pernah di gunakan ibu dalah kb pil, tidak ada keluhan,

lama pemakaian 3 bulan, alasan ibu berhenti karena ingin memiliki

keturunan, rencana setelah melahirkan adalah menggunakan kb suntik

3 bulan

5. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan sekarang

Ibu mengakatan saat ini ibu tidak sedang menderita penyakit

menular (TBC), menurun (Diabetes, Hipertensi) , menahun (jantung).

b. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit apapun

c. Riwayat kesehatan keluarga]

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai penyakit seperti

menular (TBC), menurun (Diabetes, Hipertensi) , menahun (jantung).

6. Pola kebiasaaan sehari-hari (saat inpartu)

a. Nutrisi : Ibu tidak memakan makanan apapun, ibu

hanya minum 1 gelas teh hangat


b. Aktifitas : Ibu hanya berbaring ke kanan dank e kiri
c. Istirahat : Ibu tidak bisa istirahat karna mules
d. Eliminasi : Ibu BAK 2 kali berwarna kuning dan bau
khas urine
e. Personal : Ibu tidaak ganti baju, ibu bersalin

hygiene menggunakan jatik

7. Riwayat psikososial spiritual

a. Psikologi

Ibu sedang menghadapi persalinan saat ini, ibu berharap proses

persalinannya berjalan lancar dan bayinya selamat

b. Sosial

Hubungan ibu dengan suami dan anggota keluarga baik, Nampak

ketika suami mendampingi saat peroses persalinanya, dan ibu

mendapat dukungan penuh dari keluarga.

c. Spiritual

Ibun dan keluarga selalu berdo’a agar persalinannya berjalan lancar

8. Latar Belakang Budaya

Ibu mengatakan di lingkungan selama hamil dilakukan acara 3 bulanan

dan 7 bulanan. Tidak ada pantangan makanan, tidak pernah meminum

jamu dan pijat perut, tidak memiliki hewan peliharaan

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keaadan Umum : Baik


Kesadaran : Composmentis
TTV :

TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/menit

S : 36,7 c

RR : 21 x/menit
BB sebelum hamil : 45 kg
BB sekarang : 55 kg
TB : 153 cm
LILA : 26 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok,

warna rambut hitam, tidak ada benjolan


Muka : Tidak ada oedema, tidak pucat, tidak ada

kloasmagravidarum
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,

tidak ada bendungan vena jugularis


Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera

putih, palpebral odema


Hidung : Bersih, lubang hidung simetris, tidak ada

pernafasanm cuping hidung


Mulut dan gigi : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis,

terdapat caries gigi, tidak ada epulis


Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Dada : Tidak ada retaksi dada
Payudara : Payudara simetris, putting susu menonjol,

bersih, terdapat hiperpigmentasi areola

mamae
Abdomen : Pembesaran perut sesuai UK

Leopod 1 : Pada fundus teraba keras, bulat, melenting

(kepala)

Leopod 2 : Pada bagian kanan ibu teraba keras,


panjang, datar seperti papan (puka), dan

bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin

(ekstremitas)

Leopod 3 : Bagian terendah janin teraba lunak, kurang

bulat, kurang melenting (bokong) dan

bagian terendah janin sudah masuk PAP

Leopod 4 : Divergen

Mc Donald : 29 cm
TBJ : 2970 gram
His : 3 kali dalam 10 detik, durasinya 45 detik
DJJ : 143 x/menit
Genetalia : Vagina terdapat pengeluaran lender

bercampur darah, tidak ada varises, tidak

ada jaringan parut


Anus : Tidak ada hemoroid
Ekstremitas atas : Tidak odema, tidak polidaktili dan

sindaktili
Ekstremitas bawah : Tidak odema, tidak polidaktili dan

sindaktili

3. Pemeriksaan Penunjang

Vk pada tanggal 20 - 06 - 2020 WIB jam 07.30 WIB

Eff : 25 %
Pembukaan : 2 cm
Ketuban : +
Bagian terendah : Uuk
Bagian terdahulu : Teraba bokong
Molase : -
Penurunsn : Hodge 1
Golongan darah : A
Urine albumin : -
Urine reduksi : -
HB : 12 gr/dl
Pitc : NR
HbsAg : NR
TPHA : NR

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Dx : Asuhan Kebidanan intranatall Care Pada Ny Z G2

P10001 UK 38 mgg 1 hari, Hidup, Tunggal, Letak

Bokong, Intrauterine, kesan Jalan Lahir Normal, k/u

Ibu dan Janin Baik dengan inpartu kala 1 fase laten

Ds : Ibu mengatakan ini kehamilan 1

Tidak pernah mengalami keguguran

Ibu mengatakan saat ini mules

Ibu mengatakan HPHT

Ibu mengatakan kenceng-kenceng sejak jam…


Do : HPL : 27 – 06 – 2020
Leopod 1 : Pada fundus teraba keras, bulat, melenting (kepala)
Leopod 2 : Bagian kanan ibu teraba keras, datar, panjang seperti

papan (puka) dan bagian kiri ibu teraba bagian

terkecil janin (ekstremitas)


Leopod 3 : Bagian terendah janin teraba lunak, kiurang bulat,

kurang melenting (bokong) dan sudah masuk PAP


Leopod 4 : Divergen
DJJ : 145 x/menit
His : 3 kali dalam 10 menit durasinya 45 menit
VT : Pada tanggal 20 – 06 – 2020
Eff 25 %. Bagian terdahulu bokong, hogde 1,

ketuban +
genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada jaringan parut,

terdapat pengeluaran lender bercampur darah


Anus : Tidak ada hemoroid

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

pada ibu : perdarahan karena robekan perineum

pada bayi : asfiksia karena kemacetan persalinan (aspirasi air ketuban dan

lendir), trauma persalinan

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Memasang infus, siapkan alat resusitasi

Kolaborasi dengan Dr. Sp.OG

V. INTERVENSI

Tanggal/jam : 20 – 06 – 2020 / 08.00 WIB

Dx : Asuhan Kebidanan intranatall Care Pada Ny Z

G2P1001 Uk 38 mgg 1 hari , Hidup, Tunggal, Letak

Bokong, Intrauterine, kesan Jalan Lahir Normal, k/u Ibu

dan Janin Baik dengan inpartu kala 1 fase laten


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 4 jam

diharapkan ibu memasuki fase aktif pembukaan 6 cm


Kriteria hasil : Pembukaan menjadi 6 cm, eff 50 %

Persalinan lancar
Tidak ada komplikasi pada ibu dan janin

TTV dalam batas normal

TD : 100/60 – 130/90 mmHg

N : 60 – 90 x/menit

S : 36,5 – 37,5 c

RR : 16 – 20 x/menit

Intervensi

1. Bina hubungan saling percaya antara tenaga kesehatan dengan pasien

R/ menetapkan komunikasi terapetik antara perugas dengan pasien

2. Fasilitasi inform concent

R/ persetujuan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien

3. Beri dukungan untuk ibu

R/ ibu termotifasi dan semangat menjalani proses persalinannya

4. Mengatur posisi ibu yang nyaman yaitu posisi setengah duduk

R/ diharapkan ibu nyaman saat proses persalinan

5. Observasi kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin

R/ mengetahui seberapa kemajuan persalinan dan mengidentifikasi

terjadinya komplikasi

6. Fasilitasi ibu unutk miring kanan dan miring kiri

R/ vena cafainferior tidak tertekan sehingga sirkulasi oksigen dari ibu ke

janin lancar dan tidak terjadi hipoksia

7. Mempersiapkan alat dan bahan partus set


R/ pertolongan persalinan sesuai SOP

8. Dokumentasi partograf

R/ mencatat kemajuan persalinan

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal/jam :20 – 06 – 2020/08.05 WIB

Dx : Asuhan Kebidanan intranatall Care Pada Ny Z G2P10001

Uk 38 mgg 1 hari, Hidup, Tunggal, Letak Bokong, Intrauterine, kesan

Jalan Lahir Normal, k/u Ibu dan Janin Baik dengan inpartu kala 1 fase

laten

Implementasi

1. Bina hubungan saling percaya antara tenaga kesehatan dengan pasien

H/ ibu kooperatif

2. Fasilitasi inform concent

H/ suami ibu mentanda tanganinya

3. Beri dukungan untuk ibu

H/ ibu termotifasi dan semangat

4. Mengatur posisi ibu yang nyaman yaitu posisi setengah duduk

H/ ibu melakukannyan

5. Observasi kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin

H/ TTV

TD : 120/80 mmHg , N : 86 x/menit , S : 36,7 c , RR : 21 x/menit

Djj : 145 x/menit

His : 3 kali dalam 10 menit durasinya 45 menit


VT : eff : 25 %

Pembukaan : 2 cm

Ketuban : +

Bagian terendah : bokong

Bagian terdahulu : bokong

Molase : -

Penurunan : hodge 1

H/ ibu mengetahuinya

6. Fasilitasi ibu unutk miring kanan dan miring kiri

H/ ibu mengerti

7. Mempersiapkan alat dan bahan partus set

H/ partus set sudah siap

8. Dokumentasi partograf

H/ partograf terlampir

VII. EVALUASI

Tanggal/jam : 20 – 06 – 2020/ 11.05WIB

Dx : Asuhan Kebidanan intranatall Care Pada Ny Z G2P10001

Uk 38 mgg 1 hari, Hidup, Tunggal, Letak Bokong,

Intrauterine, kesan Jalan Lahir Normal, k/u Ibu dan Janin

Baik dengan inpartu kala 1 fase laten


S : Ibu semakin merasakan kenceng-kenceng dan mules
O : Keadaan umum : baik
TD : 120/80 mmHg

N : 86 x/menit

S : 36,8 c

RR : 21 x/menit

Djj : 145 x/menit

His : 4 x dalam 10 menit durasinya 45 detik

VT : pembukaan 8 cm

Eff : 75 %

Ketuban : +

Bagian terendah : bokong

Molase : -

Hodge : 2
A : G2P10001 , Hidup, Tunggal, Letak Bokong, Intrauterine,

kesan Jalan Lahir Normal, k/u Ibu dan Janin Baik dengan

inpartu kala 1 fase aktif


P : Melanjutkan intervensi

1. Mengobservasi kemajuan persalinansetiap 4 jam,

DJJ setiap 30 menit, his setiap 30 menit, TTV 2 jam

sesuai lembar partograf

2. Ajarkan ibu teksik distraksi relaksasi untuk

mengurangi rasa nyeri

3. Ajarkan ibu untuk miring kiri umtuk mempermudah

penurunan kepala
SOAPIE KALA

Tanggal/jam : 20 – 06 – 2020/ 13.00 WIB


S : Ibu merasakan mules da nada nya dorongan meneran
O : VT

Eff : 100 %

Pembukaan : 10 cm

Ketuban : (-)

Bagian terdahulu: bokong

Molase : -

Bidang hodge : 2

His : 5x dalam 10 menit durasinya 45 detik


A : G2 P10001, Hidup, Tunggal, Letak Bokong, Intrauterine,

kesan Jalan Lahir Normal, k/u Ibu dan Janin Baik dengan

inpartu kala 2
P : 60 langakah APN
I : 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan dan asuhan

yang di berikan

2. Mengajarkan ibu posisi setengah duduk

3. Mengajarkan ibu cara meneran yang benar

4. Memberikan ibu minum

5. Melakukan pimpinana meneran dan teknik pertolongan

persalinan sungsang

6. Dilakukan episiotomy pada perineum lateral gride 2

7. Cek bayi ke 2
E : 1. Ibu mengerti dan paham apa yang disampaikan oleh

petugas

2. Ibu dapat melakukan posisi setengah duduk

3. Ibu dapat mengaplikasikan cara meneran yang benar

4. Ibu meminum air ketika lelah

5. Ibu mengejan dengan benar dan melakukan pertolongan

persalinan sungsang dengan teknik klasik :

a. Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan

penolong pada pergelangan kakinya dan dielevasi


SOAPIE KALA 4

Tanggal/jam : 20 – 06 – 2020/ 15.05 WIB

S : Ibu merasa lega


O : TTV

TD : 110/70 mmHg

N : 90 x/menit

S : 36,7 c

RR : 21 x/menit

TFU : 2 jari di bawah pusat


A : P20002 dengan persalinan kala 4
P : Melanjutkan APN
I : 1. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik

2. Membiarkan bayi tetap di dada ibu selama 1 jam

3. Menevaluasi estimasi kehilangan darah

4. Menyeka ibu

5. Mendekontaminasi alat bekas pakai

6. Mencuci tangan

7. Mendokumentasikan pada partograf


E : TTV

TD : 110/70 mmHg

N : 90 x/menit

S : 36,7 c

RR : 21 x/menit

TFU 2 jari dibawah pusat

Kontraksi baik

Pengeluaran darah ±100 cc

Ibu sudah di seka

Dekontaminasi alat bekas pakai


SOAP pemantauan 2 jam post partum

S : ibu merasa masih mules sedikit, bayi menangis spontan dan kuat

O : keadaan umum : baik

TTV :

TD : 120/90 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36,8 c

RR : 21 x/menit

Kontraski baik

Kandung kemih kosong

TFU 2 jari dibawah pusat

Perdarahan kurang lebih 150 cc

Tonus otot byi kuat

LILA : 10,5 cm Nadi : 143 x/menit


LIDA : 32 cm RR : 52 x/menit
LIKA : 32 cm S : 37,3 c
BB : 2500 gram A-S : 8-9
PB : 48 cm Reflek : +
A : P20002 nifas spontan 2 jam

P :

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik, ibu mengerti

2. Mengajari ibu untuk masase fundus uteri, ibu mengerti

3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi miring kanan dan kiri, ibu mengerti

4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2-3 jam sekali

5. Mengajari ibu cara melakukan perawatn tali pusat yang benar

6. Memfasilitasi ibu untuk konseling tentang keadaan bayi


SOAP POST NATAL CARE

Pada Ny Z P2A0H2 Nifas Spontan hari ke 1

Nama mahasiswa : Rachiel Zella Nadila Efendy

Tempat pengkajian : Ruang VK

I. PENGKAJIAN
Identitas

Nama klien : Ny Z Nama suami : Tn A

Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : - Penghasilan : -

Alamat : Banyuwangi Alamat : Banyuwangi

Tanggal/jam pengkajian : 21 – 06 – 2020/09.00 WIB


S : ini merupakan nifas hari ke 1. Riwayat anak 1 lahir di bidan dengan berat 2800
gram, jenis kelamin laki-laki, tinggi badan 49 cm, saat ini ibu mengeluh jahitan
masih nyeri dan ibu dalam kondisi baik

O : keadaan umum : baik

TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,8 c
RR : 22 x/menit
Dada/payudara : Simetris, puting susu menonjol,
tidak ada benjolan, terdapat
pengeluaran kolostrum, terdapat
hiperpigmentasi areola mamae,
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat, terdapat
linea nigra, kontraksi uterus baik,
uterus teraba keras,
Genetalia : Terdapat pengeluaran lochea rubra,
terdapat luka episiotomy derajat 2,
tidak ada tanda-tanda REEDA

A : P2A0H2 Nifas spontan hari ke 1

P :

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dalam keadaan


baik, ibu mengerti
2. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi untuk
meningkatkan stamina ibu dan memperbanyak produksi ASI, ibu mengerti
3. Mengajari ibu cara melakukan perawatan payudara, ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene untuk menghindari
terjadi infeksi pada luka episiotomy, ibu mengerti
5. Memberi tahu ibu untuk memberikan ASI pada bayi minimal 2-3 jam
sekali, ibu mengerti
6. Menganjurkan ibu untuk meminum obat sesuaianjuran dokter
7. Menganjurkan ibu untuk control 3 hari lagi atau sewakyu-waktu jika ada
keluhan, ibu mengerti

Anda mungkin juga menyukai