Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA GANGGUAN SISTEM

ENDOKRIN (DIABETES MELLITUS)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik

Disusun oleh:

PUPUT RIZKY MAUDY 4180170097


TYARA KANTI NF 4180170107
DINI NURAENI NIKEN 4180170114
FAHMI AGAM MAULANA 4180170117
GIRI BAGASKARA 4180170119
NENDEN NUR AZIZAH 4180170128
PUTRI ALIA MUTIARA SYIVA 4180170133
SITI NUR AYU 4180170139
PENGKAJIAN
A. Struktur dan Sifat Keluarga
1. Struktur Keluarga
1. Identitas pasien
Nama : Ny.S
Umur : 70 Tahun
Alamat : Candirejo
Pendidikan : SD
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Tanggal Pengkajian : 19 November 2019
2. Status Kesehaatan
Keadaan Ny.S saat ini kurang membaik. Klien mengatakan
menderita penyakit diabetes, ada luka pada ibu jari kaki sebelah kanan
berwarna merah sekitar 2cm dan tidak sembuh sejak ± 3 bulan yang
lalu. klien tampak lemas, sering ngantuk, berat badan menurun dari 76
kg menjadi 60 kg. Mukosa mulut dan bibir kering pandangan kabur
dan klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini. Keluarga
mengatakan Ny.s dibawa berobat ke puskesmas namun penyakitnya
belum sembuh karena jarang kontrol ke puskesmas.
3. Kesehatan dahulu
Klien mengatakan  sebelumnya mempunyai riwayat penyakit
hipertensi dan maag. Tetapi klien belum pernah dirawat di rumah sakit
akibat penyakit tersebut. Apabila klien sakit, keluarga membawanya
berobat ke klinik atau puskesmas.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak mengetahui riwayat kesehatan
anggota keluarga terdahulu, namun anak-anak klien belum ada yang
menderita penyakit DM
2. Pengkajian Psikologis
1. Emosi
Emosi Ny.S nampak cemas dengan kondisi penyakitnya saat ini.
2. Konsep Diri
a. Harga diri
Klien merasa kurang mampu karena sering sakit sehingga merasa
malu karena sering merepotkan anggota keluarganya.
b. Identitas diri
Klien adalah seorang kepala keluarga yang merasa harus mengatur
segala kehidupannya.
c. Peran
Saat ini Ny.S berperan sebagai kepala keluarga.
d. Gambaran diri
Ny.S mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya dan
menyadari akan kekurangnya dirinya. Ny.S pun menyadari dan
menerima semua perubahan yang ada pada dirinya.
e. Ideal diri
Ny.S ingin sembuh dari penyakitnya
f. Pola Komunikasi
Dalam sehari-hari Ny.S menggunakan bahasa sunda dalam
berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
3. Pola Interaksi
Dalam kesehariannya Ny.S mengakui tidak mengalami kesulitan
dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
4. Pola Pertahanan Diri
Dalam mengalami suatu permasalahan Ny.S pasrah dan
menyerahkannya pada Tuhan yang kuasa.
3. Pengetahuan Keluarga Tentang pertumbuhan dan Perkembangan
Keluarga
Ny.S memahami bahwa manusia akan berkembang menjadi tua
begitupun tentang anaknya yang seharunya dapat meneruskan sekolah
namun karena keterbatasan ekonomi anaknya tidak dapat meneruskan
sekolah.
4. Harapan Keluarga Terhadap Kesehatan
Keluarga berharap agar penyakit yang diderita Ny.S cepat sembuh dan
berharap agar keluarganya selalu sehat. Ny.S juga berharap agar petugas
kesehatan datang secara rutin ke daerahnya sehingga dapat mengontrol
kesehatannya sehingga klien dapat beraktifitas seperti biasanya.
5. Pemeriksaan Fisik
1 Keadaan Umum
kesadaran : Compos mentis
a Tekanan darah : 130/80 mmHg
b Nadi : 82 x/menit
c RR : 23 x/menit
d Suhu : 36,5° C
2 Kulit dan kuku
Inspeksi
a Warna kulit : Sawo matang
Warna kuku tampak kecoklatan, tampak
menebal dan mengeras
b Lesi : terdapat lesi
c Pigmentasi berlebih : tidak ada pigmentasi berlebih
d Jaringan parut : tidak ada jaringan parut
e Distribusi rambut : rambut tipis, beruban
f Kebersihan kuku : kuku terpotong pendek, rapi
dan bersih
g Kelainan pada kuku : tidak ada kelainan pada kuku
h Bulla (lepuh) : tidak terdapat bulla (lepuh)
i Ulkus : tidak terdapat ulkus
Palpasi
a Tekstur : tekstur kulit keriput
b Turgor : turgor kulit kering, akral
dingin
c Pitting edema : tidak terdapat pitting edema
d Capilarry refill time : 4 detik
3 Kepala
Inspeksi
a Bentuk kepala : Bentuk kepala mesocepal
b Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe dan
kotoran
c Warna rambut : Putih beruban
d Kulit kepala : Bersih, tidak terdapat ketombe,
tidak terdapat lesi.
e Distribusi rambut : Merata
f Kerontokan rambut : Tidak ada
g Benjolan di kepala : Tidak ada benjolan di kepala
h Temuan/keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
a Nyeri kepala : Tidak ada nyeri kepala
b Temuan/keluhan lain : Tidak ada
4 Mata
Inspeksi
a Ptosis : Ya, ada penurunan kelopak
mata bagian atas.
b Iris : Warna kecoklatan
c Konjungtiva : Konjungtiva tidak anemis
d Sklera : Sklera tidak ikterik
e Kornea : Kornea jernih
f Pupil : Isokor
g Peradangan : Tidak ada peradangan
h Katarak : Tidak ada katarak
j Gerak bola mata : Gerakan bola mata simetris
k Alat bantu penglihatan : Klien menggunakan kaca mata
baca
Palpasi
a Kelopak mata : Tidak terdapat nyeri tekan
pada kelopak mata, tidak
terdapat kantung mata
5 Telinga
Inspeksi
a Bentuk telinga : Bentuk telinga simetris
b Lesi : Tidak terdapat lesi
c Peradangan : Tidak tampak adanya
peradangan pada telinga
d Kebersihan telinga luar : Telinga luar tampak bersih
e Kebersihan lubang telinga : Tampak adanya sedikit
serumen pada kedua telinga
f Membran timpani : Membran timpani utuh
g Fungsi pendengaran : Fungsi pendengaran mulai
menurun, klien sudah tidak
mampu mendengar suara yang
pelan
Palpasi
a Daun telinga : Tidak terdapat benjolan dan
tidak ada nyeri tekan pada
daun telinga
6 Hidung dan sinus
Inspeksi
a Bentuk : Bentuk hidung simetris
b Peradangan : Tidak tampak adanya
peradangan pada hidung
c Penciuman : Fungsi penciuman baik, klien
dapat membedakan wangi
parfum dan kayu putih
Palpasi
a Sinusitis : Tidak tampak adanya sinusitis
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak terdapat nyeri tekan
pada hidung

7 Mulut dan tenggorokan


Inspeksi
b Mukosa : Mukosa bibir kering
c Bibir pecah-pecah : Tidak ada
d Kebersihan gigi : Gigi tampak bersih
e Gigi berlubang : Tidak ada
f Gusi berdarah : Tidak ada perdarahan pada
gusi
g Kebersihan lidah : Lidah tampak kotor
h Pembesaran tonsil : Tidak tampak adanya
pembesaran tonsil
i Temuan yang lain : Tidak ada stomatitis, tidak ada
kesulitan menelan makanan,
namun klien mempunyai
kesulitan untuk mengunyah
makanan karena sudah banyak
gigi yang tanggal
8 Leher
Inspeksi kesimetrisan leher : Leher tampak simetris
Palpasi
a Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar
limfe
b Pembesaran  kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
9 Dada  dan tulang belakang
Inspeksi
a Bentuk dada : Bentuk dada simetris
b Kelainan bentuk dada : Tidak ada kelainan bentuk
dada
c Kelainan tulang belakang : Tidak terdapat kelainan tulang
belakang
1 Pernafasan
0
Inspeksi
a Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
b Pernafasan : Irama nafas teratur
c Retraksi interkosta : Tidak ada retraksi interkosta
d Nafas cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping
hidung
Palpasi
a Taktil fremitus : Taktil fremitus kanan = taktil
fremitus kiri
b Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
Perkusi : Perkusi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
a Suara tambahan : Tidak ada suara nafas
tambahan seperti wheezing,
ronchi  dan krekles    
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak teraba massa dan nyeri
tekan pada area dada
1 Kardiovaskuler
1
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC V
midclavicula sinistra
a Iktus kordis : Tidak tampak
b Nadi radialis : 82 x/menit teraba teratur
Perkusi : Redup
Auskultasi
a Bunyi jantung : Bunyi jantung I, dan II murni.
Tidak terdengar suara
tambahan
1 Gastrointestinal
2
Inspeksi : Bentuk abdomen datar
Auskultasi : Peristaltik usus 6 x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak teraba massa, tidak
terdapat nyeri tekan pada
abdomen.
1 Perkemihan
4
a Warna urin : Warna urin kuning
b Jumlah urin : ± 1500 cc/hari
c Nyeri saat BAK : Tidak nyeri saat BAK
d Hematuria : Tidak ada hematuria
e Rasa terbakar saat BAK : Tidak ada rasa terbakar saat
BAK
f Perasaan tidak lampias : Tidak ada
(anyang-anyangan)
g Mengompol : Tidak ada
h Tidak bisa BAK : Tidak ada
1 Muskuloskeletal
5
Inspeksi
a Lesi kulit : Terdapat lesi
b Tremor : Ada

Klien jarang memakai alas


kaki
Palpasi
a Tonus otot ekstremitas atas : Baik
b Tonus otot ekstremitas : Baik
bawah
c Kekuatan ekstremitas atas : (skor 4) dibuktikan dengan
klien dapat melawan sedikit
tahanan yangdilakukan oleh
perawat.
d Kekuatan ekstremitas : (skor 4) dibuktikan dengan
bawah klien dapat melawan sedikit
tahanan yangdilakukan oleh
perawat.
e Rentang gerak : Klien mampu bergerak dengan
bebas
f Edema kaki : Tidak terdapat edema
g Refleks Bisep : Kanan (+) Kiri (+)
h Refleks Trisep : Kanan (+) Kiri (+)
j Refleks patella : Kanan (+) Kiri (+)
j Refleks Achilles : Kanan (+) Kiri (+)
k Deformitas sendi : Tidak ada
l Nyeri ekstremitas : Kesemutan pada kedua kaki
1 SSP (N I – XII)
6
a Olfaktori : Fungsi penciuman baik. Klien
masih dapat membedakan
wangi parfum dan kayu putih
b Optikus : Fungsi penglihatan sudah
berkurang. Klien tidak mampu
lagi melihat jarak jauh dengan
jelas, klien menggunakan alat
bantu kaca mata untuk
membaca
c Okulomotorius : Gerakan bola mata simetris
d Throklear : Klien mampu menggerakan
bola mata ke atas dan ke
bawah
e Trigeminus : Klien mampu mengunyah
f Abdusen : Baik
g Facialis : Bentuk bibir simetris
h Auditori : Fungsi pendengaran sudah
mulai menurun
i Glosofaringeal : Klien mampu merasakan
sensasi rasa pada lidah
j Vagus : Klien mampu menelan
makanan
k Aksesorius : Klien mampu menoleh ke kiri
dan ke kanan, klien mampu
mengangkat kedua bahu
dengan simetris
l Hipoglosus : Pengucapan kata masih jelas,
tidak ada pelo
1 Sistem Endokrin
7
a Pembesaran tiroid : Tidak ada pembesaran tiroid
b Riwayat penyakit metabolik : Terdapat riwayat penyakit
metabolik seperti DM
1 Genetalia dan anal
8
A Kebersihan : Bersih
B Haemoroid : Tidak ada haemoroid
C Kesan (bau) : Tidak ada bau pesing atau bau
tidak enak

5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL


1 Psikososial
Hubungan dengan orang lain : Klien mampu berinteraksi
dengan baik dengan suami,
anak, menantu ,cucu, cicit dan
orang-orang lain di sekitarnya.
Kebiasaan lansia berinteraksi  : Ny. S berinteraksi dengan
dengan teman teman lansia saat datang di
Posbindu.
Stabilitas emosi : Ny. S selalu tenang dan tidak
pernah marah-marah.
Harapan klien : Klien mengatakan ingin
tubuhnya sehat.
Frekuensi kunjungan keluarga : Keempat anak Ny. S tinggal
berdekatan dengan rumah
Ny.S, hanya 1 anak Ny. S yang
tinggal di luar kota dan
mengunjungi Ny. S 3 bulan
sekali.
Pertengkaran dengan  teman : Klien mengatakan tidak ada
pertengkaran dengan teman-
temannya
Curiga dengan teman : Tidak ada
2 Sosial Ekonomi
Pekerjaan : Klien Ny. S sudah tidak
bekerja lagi, dulu Ny. S
bekerja sebagai pedagang.
Penghasilan : Saat ini biaya kehidupan Ny. S
dipenuhi oleh anak-anak Ny.S
Asuransi  kesehatan/jaminan : Klien Ny. S memiliki jaminan
pelayanan kesehatan kesehatan (BPJS).
Jumlah keluarga : Klien memiliki 5 orang anak, 5
orang menantu, 12 cucu dan 3
cicit
3 Identifikasi masalah emosional
Pertanyaan tahap 1 :
Mengalami kesulitan tidur? : Klien tidak mengatakan
mengalami kesulitan tidur.
Klien dapat tidur pada siang
hari dan pada malam hari tidak
sering terbangun.
Merasa gelisah? : Klien mengatakan tidak
mempunyai perasaan gelisah.
Sering murung dan menangis : Klien mengatakan tidak pernah
sendiri? merasa murung dan menangis.
Klien mengatakan selalu
bahagia dan bersyukur.
Sering khawatir? : Klien mengatakan kawatir bila
badan tidak sehat.

PENGKJIAN EMOSINAL KLIEN

Indeks KATZ
Klien Ny. S termasuk dalam kategori mandiri dalam makan, kontinensia (BAB
dan BAK), menggunakan pakaian, mandi, pergi ke toilet dan berpindah.

Barthel Indeks

No Kriteria Skor Keterangan

1. Makan 10 Frekuensi 3 x sehari

5   : bantuan Jumlah 1 piring/sekali


makan
10 : mandiri
Jenis nasi, sayur, lauk

2. Minum 10 Frekuensi 5 x sehari

5   : bantuan Jumlah ± 1000 cc

10 : mandiri Jenis air putih

3. Berpindah dari kursi roda 15


ke tempat tidur/sebaliknya

10   : bantuan

15   : mandiri

4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi 1 x sehari


menyisir rambut, gosok gigi) pada sore hari

0   : bantuan

5   : mandiri

5. Keluar masuk toilet 10


No Kriteria Skor Keterangan

(mencuci pakaian, menyeka


tubuh dan menyiram)

5   : bantuan

10 : mandiri

6. Mandi 15

5   : bantuan

15 : mandiri

7. Jalan di permukaan datar 5

0   : bantuan

5   : mandiri

8. Naik turun tangga 10

5   : bantuan

10 : mandiri

9. Mengenakan pakaian 10

5   : bantuan

10 : mandiri

10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 2 hari sekali

5   : bantuan Konsistensi lunak

10 : mandiri

11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 5-7 x/hari

5   : bantuan Warna kuning

10 : mandiri

12. Olahraga/latihan 10 Klien berolahraga jalan


kaki setiap pagi hari.
5   : bantuan
No Kriteria Skor Keterangan

10 : mandiri

13. Rekreasi/pemanfaatan 10 Frekuensi setiap hari


waktu luang dengan membaca
majalah.
5   : bantuan

10 : mandiri

Keterangan :   
130       : Mandiri
65-125  : Ketergantungan sebagian
60        : Ketergantungan total
Interpretasi hasil pemeriksaan : Klien Ny. S saat dilakukan pemeriksaan
dengan Barthel Indeks (instrument untuk mengukur kemandirian dalam hal
perawatan diri dan mobilitas), Ny. S memperoleh total skor 130 yang berarti Tn. S
dalam kategori mandiri.

3. Pengkajian Status Mental Gerontik

1.      Identifikasi tingkat intelektual dengan SPMSQ (Short Portable Mental


Status Quesioner)

No Pertanyaan Benar Salah Ket.


.

1. Tanggal berapa hari ini? √ Klien menjawab


tanggal 19

2. Hari apa sekarang? √ Klien menjawab


hari ini hari
Selasa

3. Apa nama tempat ini? √ Klien menjawab


ini adalah
rumahnya
4. Dimana alamat anda? √ Klien menjawab
di RT 3 RW 2
Candirejo

5. Berapa umur anda? √ Klien menjawab


70 tahun

6. Kapan anda lahir √ Klien menjawab


(minimal tahun lahir)? 1949

7. Siapa presiden Indonesia √ Klien menjawab


sekarang? tidak tahu

8. Siapa presiden Indonesia √ Klien menjawab


sebelumnya? tidak tahu

9. Siapa nama ibu anda? √ Klien menjawab


Nasti

10. Berapa 20-3? Tetap √ Klien menjawab


pengurangan 3 dari 20-3 = 17
setiap angka baru, semua 17 -3 = 13
secara menurun
berurutan.

Jumlah

Interpretasi Hasil :
Salah 0-2         : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4         : Kerusakan intelektual ringan
Salah 5-7         : Kerusakan intelektual sedang
Salah 8-10       : Kerusakan intelektual berat
Interpretasi/kesimpulan :
Klien  Ny. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner SPMSQ, Tn. S
menjawab 7 pertanyaan dengan benar dan menjawab 3 pertanyaan dengan salah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ny. S termasuk dalam kategori kerusakan
intelektual ringan.
a) Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan
MMSE (Mini Mental Status Exam)
 Orientasi : Mengingat kembali
 Kalkulasi : Perhatian
 Registrasi : Bahasa

Aspek Nilai Nilai


No Kriteria
kognitif maks klien

1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar


□   Tahun : 2019 (benar)
□   Musim : Hujan (benar)
□   Tanggal : 19(benar)
□   Hari: Selasa (benar)
□   Bulan : November(benar)

Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang


□   Kabupaten Semarang
(benar)
□   Kecamatan Ungaran (benar)
□   Kelurahan Candi (benar)
□   Dusun Siroto (benar)
□   RW 02 (benar)

2 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh


pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek
tadi (untuk disebutkan)
□   Obyek 1 : Rumah Sakit
(benar)
□   Obyek 2 : Kantor (benar)
□   Obyek 3 : Puskesmas
(benar)

3 Perhatian dan 5 1 Minta klien untuk memulai


kalkulasi dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5 kali

100 - 7 = 93
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
kognitif maks klien

93 - 7 = 87

4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk


mengulangi ketiga obyek
pada no 2 tadi, bila benar 1
point untuk masing-masing
obyek
□   Obyek 1 : Rumah Sakit
(benar)
□   Obyek 2 : Kantor (benar)
□   Obyek 3 : Puskesmas
(benar)

5 Bahasa 9 5 Tunjukkan pada klien suatu


benda dan tanyakan
namanya pada klien
□   Mengetahui nama : kertas
(benar)
Minta pada klien untuk
mengulang kata berikut “tak
ada jika, dan, atau, tetapi”.
Bila benar, nilai 1 poin.
□   Tak ada jika (salah)
□   Dan (salah)
□   Atau (salah)
□   Tetapi (salah)

Minta klien untuk


mengikuti perintah berikut
yang terdiri dari 3 langkah :
“Ambil kertas di tangan
anda. Lipat dua dan taruh di
lantai”
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
kognitif maks klien

□   Ambil kertas (benar)


□   Lipat dua (benar)
□   Taruh di lantai (benar)

Perintahkan pada klien


untuk hal berikut  Tutup
mata anda
□   Aktifitas sesuai
perintahTutup mata anda
(benar)

Total nilai 22


 >23           : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
 18-22        : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
 ≤ 17          : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Interpretasi hasil :

 Klien Ny. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner MMSE,


Ny.S memperoleh total skor sebanyak 22, Ny. S termasuk dalam
kategori kerusakan aspek fungsi mental ringan

4. Pengkajian keseimbangan untuk klien lansia

1) Perubahan posisi atau gerakan keseimbanga


Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah ini
a. Bangun dari kursi (dimasukan dalam analisir)
- Ny.S sedikit menopang lutunya saat bangun dari kursi
b. Duduk ke kursi
- Ny.S tidak mengalami kesulitan hendak duduk ke kursi
c. Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong sternum
perlahan-lahan sebanyak 3x)
- Ny.S tampak meringis saat pemeriksa mendorong sternum
d. Mata tertutup
Ny,S merasakan sedikit pusing saat membuka mata dan tidak dapat
menahan dorongan pada sternum
e. Perputaran leher
Ny.S tidak merasakan kaku pada saat memutarkan lehernya ke arah
kiri dan kanan.
f. Gerakan menggapai sesuatau
Ny.S tidak kesulitan saat disuruh menggapai benda di atas lemari
g. Membungkuk
- Ny.S tidak kesulitan saat disuruh mengambil pensil yang berada di
lantai
2) Komponen gaya berjalan dan gerakan
1. Klien Tidak mengalami kesulitan saat disuruh berjalan ke kamar yang

berjarak kurang lebih 2meter

2. Ketinggian kaki saat melangkah terlihat sedikit kaku

3. Langkah kaki klien terlihat konsisten saat berjalan

4. Saat klien melangkah, panjang langkah kaki kanan dan kaki kiri klien

terlihat sama

5. Pada saat berjalan, klien bisa berjalan satu garis lurus

6. Pada saat berbalik arah, klien berhenti terlebih dahulu untuk menjaga

kesseimbangannya

5. Pengkajian Status Sosial

Status sosial lansia dapat di ukur dengan menggunakan APGAR keluarga


penilaian jika pertanyaan-pertanyaan yang di jawab selalu (point 2)
kadang-kadang (point 1) hampir tidak pernah (0)

APGAR KELUARGA
No. Fungsi Uraian Skor
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat 2
(Adaptation) kembali pada keluarga (teman-
teman) saya untuk membantu
pada waktu sesuatu menyusahkan
saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara keluarga 2
(Patnership) (teman-teman)
saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga 2
(Growth) (teman-teman)
Saya menerima dan mendukung
keinginan
Saya untuk melakukan aktivitas
atau arah baru
4 Afek (Afeltion) Saya mengoprasikan afek dan 2
berespons terhadap emosi-emosi
Saya seperti marah sedih atau
memanrau
5 Pemecahan Saya puas dengan cara teman- 2
(Rosolve) teman
Saya dan saya menyediakan
waktu bersama-sama
Hasil
0-3: dispungsional keluarga tinggi

4-7: dispungsional keluarga sedang

7-10 : dipungsional keluarga ringan/baik

Kesimpulan : Ny. S dalam keadaan dispungsional keluarga ringan/baik

dengan interpretasi hasil 10.

6. Pengkajian Lingkungan pada lansia

1. Berapa buahkan kamar khusus untuk penderita ?

Kamar tidur dipakai sendiri : ya

Kamar mandi : tidak

Wc : tidak

Dapur : tidak

a. Berapa jumlah ruang yang ada di rumah penderita ? 5 ruang

b. Apakah penderita harus naik turun tangga bila masuk/keluar rumah?

Bila ya, apakah keadaan tangga tersebut:


a. Dalam keadaan baik, tidak licin

b. Cukup banyak jumlahnya untuk orang seusia dia tidak

c. Apakah lingkungan sekitar rumah cukup aman ? cukup aman

d. Bagaimana kebersihan rumah terrsebut ? rumah tampak bersih

e. Apakah rumah cukup berventilasi ? cukup

f. Apakah tanda-tanda kurang terurus (nogloet)? Ya

g. Daftar keamanan : ya

2. Apakah penderita dapat:

a. membuka mengunci pintu: ya

b. mencapai saklar lampu : ya

c. mencari pertolongan bila perlu : ya

d. berjalan dalam rumah dengan aman( wc, kamar mandi, meja makan, ruang

tamu, dan lain-lain) : ya

3. Apakah terdapat bahaya yang jelas/nyata?

a. Penyimpanan yang tak terang


b. Perabotan yang berserakan

4. Daftar bahaya/penyebab jatuh

1. Lantai dan karpet dalam keadaan baik dan tidak menonjol disana sini,
yang mungkin menyebabkan terpeleset/jatuh.
2. Pencahayaan cukup terang dan tidak silau.
3. Penempatan lampu cukup baik, terutama didekat tangga atau tempat lalu
antara tempat tidur dan kaman mandi. Saklar lampu ditempat beresiko
tinggi kalo perlu dari jenis yang berpondasi.
4. Telepon ditempatkan sedemikian sehingga tidak perlu harus bergegas
untuk menjawab panggilan.
5. Kabel listrik tidak terletak dilantai bila perlu harus di perpendek dan di
pakukan ke dinding.
6. Tidak terdapat brang berserakan dijalan tempat lampu.

2). Kamar Mandi: Iya

1. Terdapat ril pegangan di daerah toilet dan bak mandi dan mudah dicapai
bila diperlukan
2. Permukaan lantai pancuran atau bak rendam tak licin, bila
mempergunakan pelapis bak rendam harus dari kwalitas baik
3. Belakang keset harus berlapis karet yang tak bisa licin
4. Drainaso air harus baik hingga mencegah lantai licin setelah dipakai mandi

3). Kamar Tidur: Iya

1. Keset tidak merupakan hambatan yang memungkinkan terpeleset atau


tergelincir terutama dijalan lalu dikamar mandi
2. Terdapat meja disamping tempat tidur untuk meletakan kaca mata atau
barang lain sehingga tidak diletakan dilantai samping tempat tidur

4). Dapur: Iya

1. Lantai terbuat dari bahan tak licin


2. Tumpah-tumpahan cepat dibersihkan untuk mencegah terpeleset
3. Bahan untuk membersihkan dan memasak diletakan ditempat yang tak
terlalu tinggi (sehingga orang yang agak pendek tak perlu memanjat) atau
terlalu pendek (untuk orang yang sering pusing setelah membungkuk)
4. Disediakan kursi tinggi untuk keperluan cuci tangan, kondisi kamar mandi
cukup baik, permukaan mandi tidak licin dengan keset didepan kamar
mandi hanya menggunakan lap dari pakaian bekas. Dikamar tidur klien
tidak terdapat keset/meja dekat tempat tidurnya. Lantai dapur tidak terbuat
dari bahan yang lain, penempatan bahan, bahan untuk memasak tidak
disimpan ditempat yang tinggi sehingga mudah digapai.
Ny. S tidak memiliki kamar duduk, pintu masuk depan dan belakang
rumah dalam keadaan baik, sehingga saat musim hujan jalan lalu untuk
masuk terbebas dari lumpur dan air hujan

Pengkajian status mental klien Lansia

1. Penampilan Ny.S saat dilakukan pengkajian terlihat rapi dan sopan


2. Interaksi saat wawancara cukup aktif, Ny. S bisa mengikuti sesuatu yang
di perithakan tenaga kesehatan
3. Resepsi perawat terhadap Ny.S adalah Ny.S cukup terliat aktif saat
pengkajian dan bisa diajak berkomunikasi dengan baik walaupun ada
yang terlupa
4. Konsep kehidupan menurut klien adalah bahwa hidup itu adalah untuk
bekerja dan beribadah dan menjadi yang terbaik bagi keluarga
5. Identifikasi kognitif dan fungsi mental
6. Ny.S bisa menyebutkan tempat dimana ia berada sekarang dengan sebenar
7. Ny.S tidak dapat menyebutkan sekaraang tanggal dan bulan berapa dengan
tepat
8. Ny.S bisa menyebutkan dengan siapa saja dia sekarang tinggal dan dengan
siapa dia berbicara
9. Ny.S tidak mengalami kesulitan saat menggunakan bahasa sunda

DATA LABORATORIUM
Tanggal
Normal
ALT : 16,4 (10-40)
AST : 14,8 (10-42)
BUN : 22,1 (7-18)
Creatinin : 1,22 (0,6-1,3)
Glukosa : 515,9 mg/dl (80-120)
Ureum : 47,29 (20-40)
RBC : 3,81106/ul (3,7-6,5)
HGB : 10,19/dl (12-18)
HCT : 31,6% (47-75)
MCV : 82,9 FI (80-99)
MCH : 26,5 FI (27-31)
PLT : 386 103/ul (150-450)
RDW : 42,2 FI (35-47)
PDW : 9,9 FI (9-13)
MPV : 8,4 FI (7,2-11,1)

Differential
MXD : 6,2% (0-8)
Neut : 87,3% (40-74)
Lym# : 1,6 103/ul (1-3,7)
MXD# : 1,6 103/ul (0-1,2)
Neut# : 21,9103/ul (1,5-7)

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Gangguan metabolisme Kerusakan
- klien mengatakan ada integrase kulit
luka pada ibu jarikaki
sebelah kanan yang
tidak sembuh sejak 3
bulan yang lalu. Luka
sudah diobati, namun
sampai sekarang luka
tersebut tidak sembuh-
sembuh.
- klien mengatakan setelah
mengetahui menderita
diabetes, klien
mengurangi makan-
makanan yang manis.

- Klien mengatakan setiap


makan hanya
menghabiskan ½ porsi
karena takut gula darah
semakin naik

DO :
- Ditemukan adanya luka
pada ibu jari kaki
sebelah kanan berwarna
merah sekitar 2 cm.
- Klien tampak lemas dan
sering ngantuk
- Berat badan klien
menurun dari 75 kg
menjadi 60 kg
- Mukosa mulut dan bibir
klien kering.
 

2. DS: Penurunan ketajaman Resiko terjadi


- Klien mengatakan mata penglihatan cedera
sebelah kiri tidak bias
melihat dengan jelas,
pandangan kabur
terutama menjelang
malam hari.
- Klien mengatakan
apabila keluar ruangan
atau jalan-jalan di
sekitar rumah harus
memegang dinding
terlebih dahulu sebagai
sokongan.
 

DO :
- Klien tampak tidak tahu
dan tidak melihat
dengan jelas pada saat
seseorang dating
kerumah dan
menanyakan kepada
perawat siapa yang
dating
- Klien tampak berjalan
sambal memegang
dinding atau pakai
tongkat
- Penerangan dalam
ruangan dirumah Tn.Z
kurang terang pada
siang hari dikarenakan
jendela rumah jarng
dibuka.
 

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan metabolic


2. Resiko terjadi cedera berhubungan dengan penurunan ketajaman
penglihatan

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Tujuan (NIC) Intervensi (NOC)


1. Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan 1.Kaji
    pengetahuan
berhubungan dengan tindakan klien mengenai adanya
gangguan metabolik keperawatan 3x30 faktor resiko yang dapat
menit klien mampu menyebabkan kerusakan
mempertahankan kulit.
keutuhan kulit dan 2. Pantau warna, suhu,
mengatur pola dan kelembapan kulit
makan secara pada klien.
adekuat dengan 3. identifikasi makanan
kriteria : yang disenangi oleh
- Mukosa mulut dan klien.
bibir tidak kering 4. libatkan keluarga
- Berat badan dalam dalam perencanaan
batas normal makan sesuai indikasi.
5. kolaborasi melakukan
pemeriksaan gula darah.
2. Resiko terjadi cedera Setelah dilakukan 1. Ajarkan kepada
tindakan keluarga untuk
berhubungan dengan
keperawatan selama menyediakan
penurunan ketajaman 3x30menit, cedera lingkungan yang aman
tidak terjadi pada untuk pasien.
penglihatan
klien dengan kriteria 2. Identifikasi kebutuhan
: keamanan pasien,
- Klien terbebas sesuai dengan kondisi
dari cedera fisik dan fungsi
- Klien mampu kognitif pasien dan
menjelaskan cara riwayat penyakit
untuk mencegah terdahulu pasien.
cedera 3. Ajarkan kepada
- Klien mampu keluarga dank lien
menjelaskan untuk menghindarkan
manfaat senam lingkungan yang
mata berbahaya (misalnya
- Klien mampu memindahkan
mendemonstrasika perabotan berbahaya,
n senam mata kebersihan lantai
rumah dan kamar
mandi).
4. Ajarkan kepada
keluarga untuk
memberikan
penerangan yang
cukup di dalam rumah.
5. Jelaskan manfaat
senam mata.
6. Ajarkan gerakan
senam mata.
DAFTAR PUSTAKA

Bailon, S.G. dan Maglaya, A. S. (1989). Perawatan Kesehatan Keluarga. Terjemah

Pusdiknakes RI. Jakarta : Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI (1995). Tata Cara Pelayanan Asuhan Kesehatan Puskesmas.

Jakarta : Depkes.

Engram, Barbara. Alih Bahasa YIAPK Bandung. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal

Bedah. EGC. Jakarta 1999.

Effendy. N. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga, Jakarta : EGC.

Persatuan Penyakit Dalam (1999). Ilmu Penyakit dalam Jilid II. Jakarta : FKUI.

Anda mungkin juga menyukai