HUKUM PIDANA
DOSEN PENGAMPU :
ANDI SURYONO
Pendahuluan
Pada tahun 1866 barulah dikenal kodifikasi (pembukuan segala peraturan hukum).
Pada tanggal 10 Februari 1866 berlakulah dua Kitab Undang – undang Hukum Pidana di
Indonesia yakni :
1. Het Wetboek Van strafrecht Voor Europeanen (S. 1866 Nomor 55) yang berlaku bagi
orang Eropa mulai pada tanggal 1 Januari 1867. Kemudian dengan ordonasi tanggal 6
Mei 1872 ditetapkan pula berlakunya KUHP untuk golongan Pribumi dan Timur
Asing.
2. Het Wetboek Van Strafrecht Voor Inlands en Daarmede Gelijkgestelde (S. 1872
Nomor 85) yang berlaku bagi golongan Pribumi dan golongan Timur Asing, yang
mulai berlaku 1 Januari 1873.
Berlakunya kedua aturan tersebut menimbulkan 2 konsekuensi yaitu :
1. Secara umum
Fungsi hukum pidana secara umum yaitu fungsi hukum pidana sama
saja dengan fungsi hukum-hukum lain pada umumnya karena untuk mengatur
hidup dalam kemasyarakatan atau menyelenggarakan suatu tata dalam
masyarakat.
2. Secara khusus
Sumber hukum pidana itu ada 2 yakni sumber hukum tertulis dan
sumber hukum tidak tertulis. Di indonesia sendiri belum ada kitab undang-
undang hukum pidana nasional yang artinya kita masih memberlakukan kitab
undang-undang hukum pidana warisan belanda. Adapun KUHP terdiri dari 3
buku yakni sebagai berikut :
Perbuatan pembuatan
Perbuatan pemerkosaan
Perbuatan mencuri/merampok
Perbuatan korupsi
Perbuatan penganiayaan
Perbuatan penipuan