Anda di halaman 1dari 39

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia memiliki lebih dari 250 juta penduduk yang tersebar
dalam 34 propinsi. Jumlah penduduk sebanyak itu merupakan sumber potensial
untuk mencari SDM yang handal dan mempunyai kemampuan bersaing dalam
berbagai bidang. Negara Indonesia juga merupakan Negara Archipelago
(kepulauan) yang sebagian dari luas kawasannya adalah lautan. Selain eksplorasi
hasil laut kita bisa pula mengembangkan usaha dalam bidang kelautan lainnya
seperti bidang transportasi laut, pertahanan laut dan pariwisata laut. Pada
implementasinya masih ditemui banyak kekurangan yang membutuhkan
perhatian dari berbagai bidang, khususnya pemerintah dan swasta.
Dalam bidang transportasi laut keberadaan kapal sangatlah penting karena
kapal menjadi alat utama untuk distribusi logistik skala besar yang efektif dan
murah karena memiliki kapasitas angkut yang sangat besar. Sebagian besar
wilayah Indonesia kapal juga merupakan alat transportasi utama antar pulau atau
angkutan sungai. Selain itu sektor pariwisata juga mendapat sumbangsih besar
dari dunia perkapalan untuk wisatawan lokal hingga wisata kapal pesiar (Cruise
Ship).
Industri perkapalan di Indonesia sangat vital dan prospektif karena
merupakan perlintasan pelayaran internasional. Kapasitas galangan di indonesia
masih kurang sebanding dibandingkan jumlah kapal yang membutuhkan reparasi
sehingga sering terjadi kapal sandar beberapa hari untuk mengantre atau
menunggu giliran untuk reparasi.
Untuk memproduksi dan mereparasi kapal yang memiliki kualitas yang
baik diperlukan tenaga ahli dan tenaga teknik yang profesional serta handal di
bidangnya. Partisipasi dari pemerintah dan dinas pendidikan dalam hal ini
perguruan tinggi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya
manusia yang berkompeten khususnya dalam bidang permesinan. Oleh karena
itu, Universitas Muhammadiyah Malang memiliki tujuan untuk mengembangkan

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 1


daya saingnya yang bertujuan untuk mendidik dan menghasilkan tenaga ahli dan
tenaga teknik profesional dalam bidang mesin. Universitas Muhammadiyah
Malang mewajibkan setiap mahasiswa jurusan teknik mesin untuk melakukan
praktek kerja nyata.
Dalam kesempatan yang berharga ini kami diberikan kesempatan untuk
melakukan praktek kerja nyata di PT DOK dan Perkapalan Surabaya (Persero)
yang merupakan salah satu perusahaan besar milik negara dan bergerak di
bidang perkapalan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami implementasi permesinan di dunia
industri.
2. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui, memahami dan
mengembangkan pelaksanaan aplikasi teoritis ilmunya kedalam praktek
kerja secara nyata di dunia industri sehingga mahasiswa mampu menyerap
dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.
3. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dengan terjun langsung
mempraktekkan pelaksanaan tugas sebagai seorang engineering yang
diharapkan akan diemban nantinya.
4. Untuk mengetahui proses produksi, persiapan produksi pada bangunan
kapal baru.
5. Untuk mengetahui proses reparasi konstruksi dan permesinan kapal.

1.3 Dasar Pelaksanaan Kerja Praktek


Industri dan Perusahaan atau Instansi swasta maupun pemerintah
merupakan dunia kerja nyata yang akan dihadapi oleh mahasiswa kelak setelah
mereka menyelesaikan studi pada jenjang pendidikan S1 Teknik Mesin. Bertitik
tolak dari kondisi tersebut di atas maka Program Studi S1 Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang sebagai lembaga
penyelengara pendidikan tinggi perlu memberikan suatu kesempatan kepada
para mahasiswanya untuk mengenal lebih dekat ke lapangan langsung melalui
Praktek Kerja Nyata (PKN).

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 2


1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan
praktek kerja nyata pada industry ini, penulis menggunakan beberapa metode
penulisan sebagai berikut :
a. Metode Pengamatan Langsung
Metode pengamatan langsung adalah melakukan observasi langsung
di lapangan dengan melihat aktivitas yang dilakukan oleh pegawai PT. DOK
dan Perkapalan Surabaya (Persero) maupun subkontraktor.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode yang dilakukan dengan cara
menanyakan langsung kepada pegawai yang sedang melakukan pekerjaan
sesuai dengan keahlian bidang kerjanya masing-masing.

1.5 Sistematika Laporan


Sistematika laporan Praktek Kerja Nyata pada industry adalah sebagai
berikut :
a. BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan, dasar pelaksanaan
kerja praktek, metode pengumpulan data dan sistematika yang digunakan
dalam laporan.
b. BAB II Tinjauan Umum Perusahaan
Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran secara umum PT. DOK
dan Perkapalan Surabaya (Persero) yang terdiri dari sejarah, bidang
perusahaan, profil perusahaan, dan struktur perusahaan.
c. BAB III Pembahasan
Dalam bab ini menjelaskan tentang yang di kerjakan pada saat Praktek
Kerja Nyata di PT. DOK dan Perkapalan Surabaya.
d. BAB IV Penutup
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari Praktek Kerja Nyata
pada industri dan laporan yang telah di buat

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 3


BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah
PT Dok Dan Perkapalan Surabaya didirikan pada tanggal 22 September
1910 oleh Pemerintah kolonial Belanda di Amsterdam. Perusahaan ini awalnya
bernama N.V. DROOGDOK MATSCHAPPIJ SOERABAIA dimana pemegang
saham saat itu antara lain N.V. Konjnlijke paket vaart maatschappij, N.V.
Stomivart Maatschappij Nederland, N.V. Roter Sdancsh LCYD. Pendirian
perusahaan tersebut dilaksanakan di depan notaris J.P Smith.
Pada masa pendudukan Jepang yaitu tahun 1942 – 1945, Perusahaan ini
berganti nama menjadi HARIMA ZOZEN. Namun setelah Jepang mengalami
kekalahan dalam Perang Dunia II, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945,
perusahaan ini menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia. Namun pada
tahun 1945 sampai dengan tahun 1957, perusahaan tersebut kembali ke tangan
Belanda yang namanya diubah kembali menjadi nama awal pada waktu
didirikan, yaitu N.V. DROOGDOK MATSCHAPPIJ SOERABAIA.
Pada waktu terjadi konfrontasi antara pemerintah Indonesia dengan
Belanda yang terjadi pada tahun 1958 telah menyebabkan perusahaan ini
berpindah tangan ke pemerintah Indonesia dengan landasan hukum Peraturan
Pemerintah No 23, tahun 1958 di bawah pengelolaan B.P.U MARITIM.
Kemudian Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah lagi yang menyusul
Peraturan Pemerintah sebelumnya yaitu Peraturan Pemerintah No. 109 Th. 1961,
tanggal 17 April 1961 dan Perusahaan ini menjadi Perusahaan Negara (PN)
dengan nama PN. DOK DAN PERKAPALAN SURABAJA. Kemudian pada
tahun 1963 Galangan yang ada di sebelah PN. Dok Dan Perkapalan Surabaya
yang bernama GALANGAN KAPAL SUMBER BHAITA digabung dengan PN
Dok Dan Perkapalan Surabaya berdasarkan atas keputusan Menteri Perhubungan
Laut. Berdasarkan keputusan ini juga, nama perusahaan diubah menjadi PN.
DOK SURABAJA.
Perubahan nama PT Dok Dan Perkapalan Surabaya tidak terhenti hanya
sampai di situ, dengan munculnya kembali Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 4


1975 PN. Dok Surabaja berganti nama lagi menjadi PT. DOK DAN
PERKAPALAN SURABAYA. Peresmian perusahaan ini dilakukan oleh
Menteri Perhubungan R.I yaitu Prof. DR H Emil Salim, pada tanggal 8 Januari
1976 berkedudukan di Jl. Tanjung Perak Barat No. 433–435 Surabaya.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 10 tahun 1984, tanggal 28
Nopember 1984, PT Dok Dan Perkapalan Surabaya dialihkan dalam
pengawasan/pembinaan Departemen Perindustrian (Deperindag).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.50 tanggal 13
April tahun 1998. Kedudukan Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan selaku
Pemegang Saham dan RUPS atas Perseroan Terbatas dialihkan menjadi
tanggung jawab Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.

Gambar 2.1 : Milestone PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)


Sejak 1961 saja dari database yang tersedia DPS telah memperbaiki dan
membangun lebih dari 600 berbagai jenis kapal, dipesan oleh pelanggan lokal
dan asing.
2.2 Lokasi Perusahaan
PT Dok Dan Perkapalan Surabaya terletak di Jalan Perak Barat No. 433–
435 Surabaya. Luas daerah yang dipakai adalah 73.100 meter persegi dan
wilayah ini disewa dari Port Administration Surabaya. Batas-batas wilayah dari
PT Dok Dan Perkapalan Surabaya adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan bangunan milik Surabaya Veem.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan tanah persil Deartemen Perhubungan
Laut.
c. Sebelah timur dengan Jalan Perak Barat Surabaya.
Dari arah laut bebas, perusahaan dapat dicapai melalui pelayaran yaitu
alur barat dan alur timur. Kedalaman yang diperkirakan oleh Port Administration
bagian pengerukan adalah :
a. Alur barat , dengan kedalaman 8.0 meter LWS dan panjangnya 23 mil.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 5


b. Alur timur, dengan kedalaman 4.5 meter LWS dan panjangnya 23 mil
2.3 Peraturan dan Jam Kerja
Berikut adalah tata tertib praktikkan selama Praktek Kerja Nyata pada
industri di PT. DOK dan Perkapalan Surabaya (Persero).
1. Menggunakan wear pack, safety shoes, helm safety, dan lain-lain yang
berhubungan dengan keselamatan kerja.
2. Praktikkan mulai bekerja pada tanggal 12 Juli s/d 12 Agustus 2016.
3. Waktu Praktek Kerja Nyata pada PT. DOK dan Perkapalan Surabaya
(Persero) yaitu selama 5 hari kerja dalam seminggu, mulai hari senin
sampai hari jum’at. Adapun jam kerja mulai pukul 07.00-16.00.
4. Jika praktikan ingin meninggalkan PT. DOK dan Perkapalan Surabaya
sebelum waktu pulang maka harus ijin terlebih dahulu kebagian
pendidikan perusahaan.
5. Maksimum ijin kerja selama 3 hari, jika melebihi dari 3 hari berturut-turut
tidak masuk tanpa surat keterangan maka praktikan dianggal gagal dan di
pulangkan.
6. Menjaga kebersihan lingkungan.
2.4 Gambaran Umum Perusahaan
a. Strategi

“ Meeting the Customers needs and long term partnerships “

b. Tujuan
Memberikan jasa dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan
personalisasi customer (personalized customer) dan mewujudkan
terciptanya hubungan baik antara kedua pihak dalam jangka panjang.
c. Visi
Menjadi perusahaan jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal terdepan di
Indonesia.
d. Misi

1. Menyediakan jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal serta alat apung


lainnya dengan optimal secara berkesinambungan.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 6


2. Mengerjakan budaya kerja tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu untuk
kepuasan pelanggan.
3. Memberikan nilai tambah yang optimal kepada pemegang saham,
karyawan, pelanggan dan mitra usaha.
4. Memiliki SDM yang kompeten dan handal dalam memberikan solusi
terbaik sesuai prinsip tata kelola yang baik.
5. Menyelenggarakan kegiatan usaha secara profesional yang
mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta ramah lingkungan.

2.5 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 : Struktur Organisasi PT DOK dan Perkapalan Surabaya


(Persero)

2.5.1 Data jumlah karyawan PT. DOK dan Perkapalan Surabaya (Persero)

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 7


No. Keterangan Jumlah
1 Tetap 440
2 Direksi 4
3 Satu Level di bawah Direksi 3
4 Dua Level di bawah Direksi 2
5 S-3 0
6 S-2 4
7 S-1 74
8 D-3 46
9 D-2 0
10 D-1 25
11 SMA/SMK 110
12 SMP 65
13 SD 14
14 Jumlah laki-laki 404
15 Jumlah perempuan 36
16 Usia > 56 tahun 0
17 Usia 46-55 tahun 219
18 Usia 36-45 tahun 224
19 Usia 26-35 tahun 60
20 Usia < 25 tahun 24

Tabel 2.1 : Data karyawan PT DOK dan Perkapalan Surabaya (Persero).

2.5.2 Job Deskripsi Departemen

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 8


2.5.2.1 Coperate Secretary
a. Manager Kesekretariatan & Umum
Mengelola Unit Kerja Kesekretariatan & Umum serta terlaksananya
tertib administrasi untuk mendukung kelancaran kegiatan Departemen
Corporate Secretary sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan
Perusahaan.
b. Manager Representatif Office Jakarta
Mengelola Unit Kerja Representatif Office (RO) Jakarta untuk
mendukung kepentingan perusahaan dalam hal mencari order, pengurusan
perjalanan dinas luar negeri, program pendidikan dan urusan dokumen atau
surat terhadap Lembaga Pemerintah, Perusahaan Pelayaran, Galangan, BKI
serta Instansi lain sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah
ditetapkan.
c. Manajer Humas & Legal
Mengelola Unit Kerja Legal & Humas serta terlaksananya tertib
administrasi untuk mendukung kelancaran kegiatan Departemen Sekretaris
Perusahaan sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan
Perusahaan.
2.5.2.2 Hull Contruction & Outfitting (HCO)
a. Manager Hull Contruction
Terkelolanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek bagian Hull
Construction melalui pengendalian sumber daya yang meliputi aspek manusia,
mesin, material dan metode sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan
yang telah ditetapkan.
b. Manager Outfitting
Terkelolanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek bagian Outfitting,
Piping & Ducting melalui pengendalian sumber daya yang meliputi aspek
manusia, mesin, material dan metode sesuai dengan kebijakan dan sasaran
Perusahaan yang telah ditetapkan.

2.5.2.3 Keuangan

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 9


a. Manager Anggaran dan Akuntansi
Terkelolanya operasional anggaran & akuntansi dengan sistem
informasi di bidang keuangan secara terpadu untuk menghasilkan laporan
keuangan perusahaan yang memenuhi ketentuan yang berlaku dan
menghasilkan informasi akuntansi yang diperlukan dalam proses manajemen.
b. Manager Keuangan & Kontrol Biaya
Terkelolanya Unit Kerja Keuangan secara efektif dan efisien dalam
merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi manajemen keuangan serta
terkendalinya fungsi Kontrol Biaya untuk menjamin pelaksanaan proyek sesuai
anggaran yang sudah ditentukan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang
tinggi dan terevaluasinya biaya proyek untuk keperluan pengembangan serta
terlaporkannya hasil kegiatannya sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
2.5.2.4 Mechanical & Electrical
a. Manajer Machinery
Terkelolanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan mesin, perawatan dan
perbaikan mesin serta penggantian suku cadang sesuai dengan kebijakan dan
sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
b. Manajer Electric
Terkelolanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan Listrik, pemasangan dan
perbaikan peralatan serta penggantian suku cadang baik pada bangunan kapal
baru maupun kapal repair sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan
yang telah ditetapkan.
2.5.2.5 Pemasaran dan Engineering
a. Manager Engineering
Terkelolanya kegiatan fungsi Engineering (gambar kerja, konsep
design, outline spesifikasi teknis, Material Requirement Planning, Purchase
Order Specification) sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang
telah ditetapkan.

b. Manager Estimasi Biaya

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 10


Terkelolanya Unit Kerja Estimasi Biaya kegiatan estimasi dan kalkulasi
tarip harga jual (kuantitas, harga) serta terevaluasinya hasil kegiatannya untuk
keperluan pengembangan dan terlaporkannya hasil kegiatannya sesuai dengan
kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
c. Manager Pemasaran & Pengembangan Usaha
Terkelolanya kegiatan fungsi Pemasaran, Purna Jual dan
Pengembangan Usaha dalam menyelenggarkan, mengelola dan mengevaluasi
kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mendapatkan pelanggan melalui
langkah strategis yang berdampak positif pada pertumbuhan perusahaan di
dalam dan di luar negeri serta memberikan pelayanan purna jual untuk
kepuasan pelanggan.
2.5.2.6 Produksi
a. Manager Pemasaran & Pengembangan Usaha
Terkelolanya kegiatan fungsi Perencanaan proyek (master schedule,
capacity planning) guna kelancaran pelaksanaan proyek berdasarkan kontrak
bisnis (on time & On Quality) serta Kontrol proyek guna kelancaran
pelaksanaan proyek berdasarkan kontrak bisnis (On Time & On Quality) sesuai
dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
b. Manager Quality Control (QC)
Terkelolanya kegiatan pengendalian kualitas produk melalui
pengontrolan kualitas hasil pekerjaan pelaksanaan proyek dan progressnya serta
terlaporkannya hasil kegiatan sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan
yang telah ditetapkan.
2.5.2.7 Satuan Pengawas Internal
a. Manager Auditor Keuangan & Produksi
Terkelolanya Unit Kerja Satuan Pengawas Internal dalam pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bidang Keuangan, dan Produksi
sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
b. Manager Auditor Manajemen & GCG
Terkelolanya Unit Kerja Satuan Pengawas Internal dalam pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bidang Manajemen dan GCG
sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 11


2.5.2.8 Satuan Strategi Korporasi (SSK)
a. Manager Bid. IT, Kinerja & Resiko
Terkelolanya kegiatan fungsi penerapan sistem Teknologi Informasi
(sarana, prasarana, sistem informasi terpadu, maintenance Software &
Hardware) untuk mendukung tercapainya kelancaran pelaksanaan proyek dan
kebijakan risiko korporat yang mendukung visi dan misi perusahaan dengan
menggunakan perangkat yang sesuai serta selalu melakukan analisis dan evaluasi
sehingga proses pengembangan dapat berjalan secara kesinambungan sesuai
dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
b. Manager Bid. Mutu & SHE
Terkelolanya kegiatan sistem penjaminan kualitas mutu dan safety serta
peningkatan kinerja Perusahaan dalam memberikan kepuasan pelanggan sesuai
dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
2.5.2.9 Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Manager Pengembangan & Diklat SDM
Terkelolanya kegiatan pengembangan karyawan serta terevaluasinya
pelaksanaannya untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja karyawan dan
evaluasi biaya program sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang
telah ditetapkan. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi
pelaksanaan dan biaya program pendidikan pelatihan serta penerapan
knowledge management untuk menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi
dan bersertifikasi keahlian sesuai kebijakan perusahaan.
b. Manager Personalia
Terkelolanya Unit Kerja Personalia dan Remunerasi secara efektif dan
efisien untuk mendukung tercapainya produktivitas kerja yang tinggi,
pengembangan sistem kepersonaliaan dan terciptanya iklim kerja yang
kondusif untuk mendukung semua bagian yang ada sesuai dengan kebijakan
dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
2.5.2.10 Supply Chain Management
a. Manager Gudang & Logistik
Terkelolanya fungsi Gudang & Logistik untuk menjamin tersedianya
pasokan material sesuai spesifikasi yang telah ditentukan dengan tingkat

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 12


efektivitas dan efisiensi yang tinggi dan terevaluasinya hasil kegiatanya untuk
keperluan pengembangan sistem Gudang & Logistik serta terlaporkannya hasil
kegiatannya sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah
ditetapkan.
b. Manager Pengadaan (Procurement)
Terkelolanya kegiatan pengelolaan pengadaan material, peralatan dan
jasa untuk mendukung tercapainya kelancaran pelaksanaan proyek sesuai
dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
2.5.2.11 Utilitas
a. Manajer Fasilitas & Harkan
Terkelolanya kegiatan operasional Unit Fasilitas & Harkan yang
meliputi ketersediaan fasilitas untuk mendukung kelancaran produksi dan
pemeliharaan fasilitas sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang
telah ditetapkan.
b. DOK Master (Manager)
Terkelolanya kegiatan operasional Bagian Dok Master yang meliputi
proses peluncuran, pengedokan dan pemindahan kapal sesuai dengan kebijakan
dan sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan.
c. Manajer K3L
Terkelolanya kegiatan operasional Bagian K3L yang meliputi
penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan dan mencegah
terjadinya kebakaran sesuai dengan kebijakan dan sasaran Perusahaan yang
telah ditetapkan.

2.6 Kegiatan Usaha

PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero) sebagai perusahaan


galangan kapal memiliki aktivitas pelayanan untuk kegiatan-kegiatan usaha
sebagai berikut :
1. Ship Repair and Conversion
PT. DOK dan Perkapalan Surabaya melayani perbaikan dan
pemeliharaan kapal secara berkala baik besar maupun kecil. Seperti kapal
dengan pelayaran samudera atau pantai untuk segala macam tipe sesuai

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 13


dengan kapasitas floating dock yang dimiliki yang sesuai dengan yang
diinginkan oleh owner atau custom

2. Ship Convertion
Melakukan modifikasi bentuk maupun fungsi kapal dari kapal lama
menjadi kapal baru yang diinginkan oleh owner.

3. Running Repair
PT. DOK dan Perkapalan Surabaya melayani perbaikan kapal yang
dilakukan pada saat kapal berlayar ataupun kapal mengalami kerusakan di
pelabuhan lain.

4. Ship New Building


PT. DOK dan Perkapalan Surabaya dapat membuat kapal baru
dengan berbagai tipe seperti kapal komersil diantaranya Tanker, kapal
container, barge dan kapal-kapal kecil lainnya seperti kapal ikan, tug boat,
dll.

5. Offshore Construction and Steel Structure Fabrication


Selain bergerak dibidang perkapalan PT. DOK dan Perkapalan
Surabaya juga menerima pesanan pembangunan lepas pantai (offshore,
platform, heliport, komponen kapal, fabrikasi crane, perakitan pipa dan
baja yang berkaitan dengan kompetensi inti dan lain-lain).

6. Desain and Engineering


Pusat desain tidak hanya menyediakan desain dan menggambar
untuk produksi kita sendiri, tetapi juga menerima pesanan dari galangan
kapal lain atau perusahaan untuk desain kapal dan proyek rekayasa umum.
Fasilitas desain mencakup 14 workstation jaringan untuk mempercepat
proses desain. Ini didukung oleh sistem CAD CAM, dengan menggunakan
beberapa software terbaik oleh pembuat kapal top dunia, seperti desain
kapal Tribon dan perangkat lunak konstruksi, yang memungkinkan untuk

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 14


mengintegrasikan konstruksi lambung bersamaan dengan perlengkapan,
mengarah ke pelaksanaan konstruksi lambung, perlengkapan dan
penggambaran.
2.7 Fasilitas Galangan
PT. DOK dan Perkapaln Surabaya memiliki fasilitas pendukung
pembuatan kapal serta management yang baik sehingga mendapatkan ISO
9001, hal ini sebagai bukti bahwa management yang mengelola PT. DOK dan
Perkapalan Surabaya bekerja dengan baik.

2.7.1. Fasilitas Pengedokan Kapal.


Sebagai tempat pengedokan suatu kapal, PT. Dok Dan Perkapalan
Surabaya (Persero) menggunakan Floating Dock atau dok apung.
a. Floating Dock Surabaya I
- Sistem pengendalian yang digunakan adalah sistem elektrik yang
dioperasikan dari Control House.
- Floating Dock ini juga dilengkapi dengan Crane yang terletak di kedua
sisi Floating Dock tersebut dengan kapasitas 5 ton.
- Mempunyai kapasitas angkat 3500 TLC.
- Mempunyai ukuran panjang 99,24 m; tinggi 9,9 m; dan lebar 22,4
meter.
b. Floating Dock Surabaya II
- Masih menggunakan sistem manual untuk masuknya kapal ke dalam
dok sehingga memerlukan banyak tenaga manusia.
- Menggunakan sistem pengapungan dok yang sama dengan yang lain.
- Mempunyai ukuran panjang 84,97 m; tinggi 9,9 m; dan lebar 16,4
meter.
- Mempunyai kapasitas 3500 TLC.
- Dilengkapi dengan crane yang berada di kedua sisi dok apung.
c. Floating Dock Surabaya IV
- Mempunyai kapasitas apung 3000 TLC.
- Mempunyai fasilitas 2 buah crane yang berada disisi dok.
- Menggunakan sistem perpompaan elektrik yang dioperasikan dari
Control House.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 15


- Mempunyai ukuran panjang 92 m; tinggi 9,9 m; dan lebar 16 m.
d. Floating Dock Surabaya V
- Mempunyai kapasitas apung 6000 TLC.
- Menggunakan sistem perpompaan elektrik yang dioperasikan dari
Control House.
- Mempunyai fasilitas crane dengan kapastias 6 ton.
- Mempunyai ukuran panjang 152,52 m; tinggi 14 m; dan lebar 24 m.

.7.2. Fasilitas Peluncuran Kapal.


PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero) juga mempunyai tempat
peluncuran untuk membangun kapal-kapal baru yaitu jenis Building Berth.
Building Berth mempunyai panjang 110 m dan mempunyai kapasitas 6500
DWT. Ukuran panjang bangunan ini dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan
dan begitu pula dengan kapasitasnya. Untuk saat ini kapasitasnya hanya
ditingkatkan menjadi 10000 DWT.

.7.3. Fasilitas Bengkel


PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero) memiliki fasilitas
bengkel untuk bangunan baru dan reparasi, antara lain :
1. Bengkel Plat
a. Bengkel Lambung Selatan
- Mesin CNC.
- Alat Las.
- Alat Cutting.
- Mesin Bending dengan beban maksimum 500 ton.
- Over head traveling crane 5 ton, 10 ton, dan 15 ton.
- Mesin Bending profil 2000 KN
b. Bengkel Lambung Utara
- Mesin Bending beban maksimum 3000 KN
- Alat Cutting manual
- Over head traveling crane 6 ton, 10 ton, dan 15 ton
- Mesin CNC
- Alat Las

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 16


- Rool Machine
- Mesin Cutting Optic
2. Bengkel Mesin
- Propeller Balancer
- Mesin bubut dengan berbagai ukuran
- Peralatan las
- Perkakas Overhaul Mesin
- Mesin Fraise dan Drill dengan kecepatan tinggi
- Mesin gergaji
- Mesin bor
- Coulter
3. Bengkel Outfitting
a. Outfitting Pipa
- Mesin Bending
- Mesin Guillotine
- Mesin Gerinda
- Alat-alat listrik dan gas Asetilin
- Mesin boor
- Mesin Bubut
- Mesin Rool
b. Outfitting Kayu
- Mesin Gergaji
- Mesin Boor
- Mesin Pen (pembentuk profil)
- Mesin Perkakas
c. Outfitting Blek
- Alat potong blek
d. Outfitting Layar dan Cat
- Perlengkapan Cat
- Perlengkapan San Blast
- Sepatu Luncur

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 17


4. Bengkel Listrik
- Kompressor
- Mesin Boor kecil
- Gerinda
- Lampu Oven
- Peralatan pembongkaran motor listrik
- Kompor listrik
5. Rancang Bangun
Bagian rancang bangun adalah pusat desain di PT. DOK dan
Perkapalan Surabaya. Semua gambar yang dikerjakan di lapangan/bengkel
semua berasal dari departemen ini. Departemen rancang bangun
mengembangkan seluruh gambar-gambar hanya sebagai pendukung shop
owner di bengkel. Gambar dari owner biasanya hanya berupa gambar lines
plan dan rancangan umum. Dari dua gambar ini departemen rancang
bangun bertugas mengembangkan gambar hingga gambar paling detail
yang bisa dikerjakan oleh pekerja di lapangan / bengkel. Departemen
rancang bangun terdiri dari empat bagian yaitu :
a. Hull Contruction
HC adalah bagian yang mengerjakan desain dan pemodelan
kontruksi-kontruksi kapal seperti deck plan, kontruksi ruang muat dan
lain-lain. HC memiliki 5 proses kerja yaitu :
- Shop Drawing
- Cost Numbering
- Nesting
- WCOG (tabel data Shop Drawing)
- MPG (data-data bahasa pemograman mesin CNC)
b. Hull Outfitting
Hull Outfitting adalah bagian yang mengerjakan desain seluruh
perlengkapan dan peralatan kapal seperti desain catwalk, sistem jangkar
dan lain-lain. Jadi hull outfitting adalah bagian yang lebih dispesifikan
dalam desain keperluan alat-alat kapal seperti akomodasi, jendela, tangga
dan lain-lain. Dalam menggambar hull outfitting digunakan standar

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 18


desain, sehingga desain-desain gambar yang dihasilkan memiliki standar
yang sama dan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kapal akibat
adanya perbedaan standar. Pengerjaan hull outfitting biasanya tidak
menunggu desain kontruksi kapal dibuat, karena pengerjaan outfitting
bisa dilakukan secara bersamaan sesuai dengan standar desain yang
digunakan.
c. Machinery and piping
Merupakan bagian yang mendesain sistem-sistem peletakan
komponen perpipaan, mesin dan listrik di kapal seperti engine lay out,
shafting, arragement, diagram perpipaan ruang muat, ballast system dan
lain-lain. Selain itu, bagian ini juga mengerjakan desain sistem perpipaan
pada floating dock yang sedang maintenance.
d. Electrical
Merupakan bagian yang mendesain kelistrikan kapal yang nantinya
akan berhubungan dengan sistem tenaga kapal. Didalam bagian rancang
bangun ini 95% gambar yang dikerjakan adalah untuk mendetailkan
gambar yang didapatkan dari consultan untuk bangunan baru. Jadi
gambar seperti lines plan, general arragement, dan profil contruction
adalah gambar yang dihasilkan oleh badan lain seperti NASDEC
(consultan). Departemen rancang bangun dalam melaksanakan tugas
pengerjaan desain baik 2D maupun 3D menggunakan software seperti
autocad dan tribon M3. Dalam pekerjaan desain, software tribon M3
digunakan untuk membuat detail dan untuk mengetahui gambar tiga
dimensi dari bidang yang sedang digunakan.
2.8 Fasilitas Transportasi dan Material Handling
Fasilitas transportasi yang dimiliki oleh PT. Dok Dan Perkapalan
Surabaya (Persero) sebagai sarana penunjang untuk jalannya produksi yaitu
antara lain :
a. Fork Lift Sarana kendaraan pengangkut material dan peralatan lainnya.
b. Crane
PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero) memiliki beberapa jenis
Crane, yaitu :

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 19


1. Rail Way Crane
Berbentuk Crane yang dapat berjalan di mana untuk kapasitas 7 ton
dengan tinggi 20 m dan 60 ton dengan tinggi 75 meter. Crane ini sangat
berguna sebagai alat angkut proses assembly kapal baru

2. Floating Crane
Terdapat di sisi floating Dock dengan kapasitas 75 ton dan
ketinggian 15 m. Crane ini dapat dipindahkan dengan menggunakan Tug
boat.
3. Over Head Crane
Crane ini terdapat di setiap bengkel dan memiliki rel melintang dan
memanjang dengan kapasitas 3–15 ton.
4. Portal Crane.
- Portal Crane I dengan kapasitas 3 Ton.
- Portal Crane II dengan kapasitas 3 Ton.
- Portal Crane III dengan kapasitas 10 Ton.
- Portal Crane IV dengan kapasitas 5 Ton.
- Portal Crane V dengan kapasitas 10 Ton.
- Portal Crane Thole dengan kapasitas 10 Ton.
- Portal Crane Figee dengan kapasitas 15 Ton.
- Tower Traveling Crane Kroll dengan kapasitas 12 Ton.
c. Tug Boat.
Merupakan sarana penunjang operasional harian. Fungsi Tug Boat ini
antara lain untuk menarik dan mendorong kapal yang akan masuk atau keluar
dari Floating Dock maupun juga untuk menarik kapal baru setelah
diluncurkan.
d. Barge/Ponton.
Ponton yang tersedia digunakan untuk berbagai kebutuhan :
- Ponton air tawar.
- Ponton bahan bakar.
- Ponton Lubricating oil.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 20


- Ponton pemadam kebakaran dengan pompa.
- Ponton biasa untuk mengangkut komponen-komponen kapal ke
bengkel.
e. Kade.
Total panjang kade seluruh penataran yaitu 424 m dengan kedalaman +
7 m.

2.9 Fasilitas Produksi


Fasilitas produksi PT. DOK dan Perkapalan Surabaya antara lain :
a. Genset listrik emergensi
b. Tiga buah generator set masing-masing 600 Kva
c. Udara tekan

2.10 Pemeliharaan dan Reparasi Kapal


Kapal sebagai sarana transportasi laut yang setiap harinya berada di laut
haruslah selalu dalam kondisi yang baik sehingga keselamatan barang dan
penumpang terjaga dengan baik. Untuk kondisi kapal tetap baik dilakukan
perbaikan atau reparasi.
Seperti diketahui reparasi dan pemeliharaan kapal dapat dibedakan atas
butir-butir klasifikasi (class matter) dan butir-butir luar klasifikasi (non class
matter). Sedangkan perbaikan kapal dapat dilaksanakan diatas dock dan kapal
masih dalam keadaan terapung serta masih dalam keadaan beroperasi. Biasanya
dalam perbaikan ini meliputi perbaikan yang kecil saja yang melakukan adalah
ABK maupun subkontraktor dari perusahaan pemilik kapal.
Sedangkan untuk perbaikan tahunan kapal harus naik dock untuk
mengetahui kerusakan maupun untuk menjalani survey yang disaratkan oleh
klas. Klas secara langsung akan melakukan survey terhadap kapal sesuai dengan
persyaratan mulai dari lambung kontruksi, permesinan, dan peralatan
pendukung. Adapun sebagai survey yang disyaratkan oleh klas mulai dari annual

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 21


survey sebagai perbaruan klas. Annual survey atau survey tahunan secara garis
besar dapat di deskripsikan sebagai berikut :
2.10.1 Semua Kapal yang Diklasifikasikan Menjalani Survey Tahunan
Survey ini dilakukan tidak boleh melebihi jangka waktu yang ditentukan
yaitu 2 tahun dan biasanya dilakukan pada saat docking. Survey tahunan/annual
survey tiap 1 tahun dicatat dan digunakan sebagai rekomendasi pada survey
tahunan yang akan datang. Surveyor sedapat mungkin dapat memeriksa semua
peralatan waktu dilakukan docking. Apabila kapal diatas dock maka
pemeriksaan dilakukan meliputi bottom plat lambung kapal, kemudian overboat
valve dan shea cest dengan saluran pipa-pipanya serta sistem propulsinya.
Pemilik kapal sebaiknya melakukan negosiasi kepada galangan yang akan
menangani proses perbaikan.
2.10.2 Menyusun Daftar Reparasi
Daftar reparasi merupakan daftar yang digunakan sebagai acuan pekerjaan
reparasi yang akan dikerjakan. Daftar pekerjaan reparasi kapal disusun
berdasarkan atas laporan dari repair list kapal tahun sebelumnya serta beberapa
serta beberapa pihak antara lain :
a. ABK
b. Owner Surveyor
c. Biro Klasifikasi
Dalam proses pengedokkan repair list akan bertambah maupun berkurang
sesuai dengan kondisi kapal. Repair list sendiri berbagi dalam 3 macam yang
berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu :
1. Daftar reparasi ini dibuat pada saat kapal masih dalam pelayaran. Masalah
yang timbul akan dicatat oleh ABK dan akan dimasukkan ke dalam daftar
repair. Daftar repair yang dibuat saat ini sudah mempertimbangkan daftar
reparasi yang dibuat saat pengedokkan tahun lalu maupun syarat dari klas.
Daftar reparasi ini disusun sebagai perawatan harga reparasi kapal (PHRK)
sehingga diusahakan sebaik dan sedetail mungkin karena digunakan untuk
estimasi biaya ataupun penjadwalan pekerjaan sehingga kapal dengan
secepatnya mungkin dapat beroperasi kembali.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 22


2. Daftar reparasi ini disusun pada saat kapal sudah masuk kedalam dock.
Sehingga penambahan maupun pengurangan pekerjaan akan dimasukkan ke
dalam repair list. Penambahan maupun pengurangan ini berdasarkan atas
survey yang dilakukan klas maupun oleh owner surveyor. Kemudian daftar
ini diberikan kepada pihak galangan untuk dilakukan kalkulasi ulang
maupun penjadwalan ulang. Diusahakan penjadwalan ulang tidak
menambah waktu reparasi.
3. Setelah proses selesai maka daftar repair list ini digunakan sebagai
penagihan harga reparasi kapal dan disimpan serta sebagai pertimbangan
reparasi tahun depan.

2.10.3 Proses Reparasi


a. Tahap I
Dalam tahap ini daftar repair disusun berdasarkan masukkan dari ABK
maupun owner surveyor dan daftar repair tahun lalu. Pada kondisi ini kapal
masih berlayar.
b. Tahap II
Pada tahap II diadakan pertemuan antara pihak pemilik kapal dengan
pihak galangan untuk membahas daftar reparasi, waktu perbaikan maupun
biaya. Pada tahap ini dimungkinkan adanya pengurangan atau penambahan
pekerjaan sesuai yang disepakati oleh kedua belah pihak.
c. Tahap III
Pada tahap kapal sudah masuk dalam dock dan akan dilakukan pekerjaan
pendahuluan berupa pembersihan lambung, pengecekan ketebalan dan lain-
lain. Pada tahap ini klas dan owner surveyor akan melakukan inspeksi sehingga
dimungkinkan adanya pekerjaan tambahan. Tetapi diusahakan tetap sesuai
jadwal yang telah direncanakan.
d. Tahap IV
Pada tahap ini kapal sudah dalam posisi siap launching ke laut sehingga
perlu dilakukan pengecekan terakhir pada semua bagian bawah air. Sehingga
clas maupun surveyor owner akan melakukan inspeksi lagi terhadap pekerjaan
yang sudah dilakukan.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 23


e. Tahap V
Pada tahap ini kapal sudah berada diatas air sehingga pekerjaan dibawah
air sudah beres. Kemudian dilakukan sea trial untuk mengetahui performance
dari kapal maupun sistem-sistem yang lain. Pada tahap ini dokumen dan
laporan akan diselesaikan dan kapal akan siap untuk berlayar.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bengkel Mesin


3.1.1 Perawatan dan Perbaikan Poros Antara pada Kapal
Poros antara adalah poros yang menghubungkan poros utama dan poros
baling-baling. Cara perawatan poros antara dengan membersihkan kotoran yang
ada di dalam poros antara dan menyetel ulang kelonggaran sudut agar tidak
bergesekkan, apabila terjadi gesekkan maka akan terjadi kehausan pada poros
antara. Mengganti baut yang aus dengan baut yang baru agar dapat beroperasi
dengan baik.
3.1.2 Overhoul Mesin Kapal dan Perbaikan Propeller
Perbaikan silinder head karena bocor, dengan cara memperbaiki baut
silinder kop karena rusak. Selain itu juga mengganti pack silinder head.
Memperbaiki kebocoran pipa injector dengan cara membuat baru di bengkel
mesin. Penyetelan ulang propeller agar menjadi seimbang kembali. Proses ini
dinamakan balancing.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 24


Gambar 3.1 : Proses balancing pada propeller.
3.1.3 Mesin Bubut
Prinsip kerja mesin bubut adalah salah satu proses permesinan yang
menggunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari
permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linear sejajar
dengan sumbu putar benda kerja. Dengan mekanisme seperti ini, maka proses
bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.
- Membantu pekerjaan bengkel dalam menyelesaikan pekerjaan pembubutan
baut memakai cekam 3 untuk membubut baut dalam bentuk tirus. Langkah
pertama yaitu mengecek mesin bubut apakah mesin dalam kondisi baik atau
tidak. Mengendorkan salah satu cekam, lalu memasang baut yang akan
dibubut. Selanjutnya mengencangkan semua cekam. Menyetel putaran
kecepatan cekam sesuai yang dibutuhkan dan jenis material yang akan
dibubut. Menekan tombol on dan memulai pembubutan. Setelah selesai
pembubutan matikan mesin bubut dan di netralkan putaran pada cekam.
- Membantu dan mengamati pembubutan pelebaran diameter sambungan pipa
dengan cekam 4. Langkah awal yaitu membuka 2 cekam dulu yang terdiri
dari 4 cekam agar mudah untuk mensenterkan benda kerja. Setelah itu
cekam yang lain dilebarkan lalu disamakan dengan yang dibuka. Kemudian
memasang benda kerja pada cekam tersebut. Dalam memasang benda kerja
jangan terlalu masuk ke dalam agar mudah dalam melakukan penyetelan.
Setelah benda kerja terpasang maka akan dilakukan penyetelan pada benda

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 25


dengan menggunakan jarum senter. Menyetel kerataan permukaan benda
kerja dan dilanjutkan dengan penyetelan diameter benda kerja. Benda kerja
sudah siap dibubut untuk melebarkan diameter dalam.

3.1.4 Pemasangan Daun Kemudi pada Kapal


Daun Kemudi kapal adalah salah satu alat kapal yang digunakan untuk
mengubah dan menentukan arah gerak pada kapal, baik lurus maupun belok.

Daun kemudi kapal ditempatkan diujung belakang lambung kapal/buritan


dibelakang propeller kapal. Prinsip kerja propeller adalah mengubah arus cairan
yang mengakibatkan perubahan arah kapal. Sedangkan cara kerja daun kemudi
digerakkan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan menggunakan
roda kemudi.

Gambar 3.2 : Proses perbaikan daun kemudi.

Terdapat beberapa sistem pengunci poros daun kemudi yang dapat di


jumpai di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), yaitu sistem SKF dan
SPEI (Pasak). Sistem SKF menggunakan sistem hidrolik dengan fluida oli untuk
menekan rumah pantle agar dapat dimasuki pantle. Tekanan hidrolik akan

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 26


menekan rumah pantle untuk mengembang sehingga pantle dapat masuk dengan
mudah, setelah pantle masuk tekanan oli dikeluarkan sehingga pantle house akan
menggigit pantle dengan kuat. Sedangkan sistem SPEI (Pasak) menggunakan
sistem konvensional berupa pasak untuk mengunci gerakan daun kemudi.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 27


Gambar 3.3 : Proses pemasangan daun kemudi.

Perbedaan antara sistem SKF dan SPEI pada poros daun kemudi

Sistem Pengunci Poros Daun Kemudi

SKF SPEI

Menggunakan tekanan oli untuk Menggunakan sistem


melepas atau memasang poros ke pengunci berupa pasak pada
dalam daun kemudi. poros kemudi dan rumah
pasak pada rumah poros di
daun kemudi.

Mudah dipasang dan digunakan. Sulit dalam pemasangan

Tidak membutuhkan kontak fit Lama dalam pembuatan dan


terlebih dahulu. kontak fit rumah pasak dan
pasak

Jika pelindung kedap air antara Lebih tahan lama dan tahan
poros dan daun kemudi bocor, air.
sistem sangat mudah rusak dan
gagal karena korosi

Ciri: terdapat ulir kecil me- Ciri: terdapat lubang

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 28


motong panjang posos dan memanjang poros pada
rumah poros rumah poros dan tonjolan
pada poros

Tabel 3.1 : Perbedaan system SKF dan SPEI.

Jenis sistem daun kemudi yang sering digunakan adalah sebagai berikut
digambarkan pada table 3.2.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 29


Perbedaan antara sistem kemudi gantung, kemudi semi gantung
dan kemudi duduk

Jenis Sistem Daun Kemudi

Gantung Semi Gantung Duduk

Memiliki pantle di
Mudah dan cepat Konstruksi kom-
bagian bawah daun
dalam pemasangan pleks menyebabkan
kemudi, pemasang-an
karena konstruksi kontak fit dan pe-
dan persiapanya tidak
cukup sederhana. masangan lama.
terlalu sulit.

Pelepasan agak
Reparasi mudah Pelepasan lama ka-
sulit karena
dan cepat. rena semen pelapis.
kompleks.

Mudah rusak jika Tidak mudah rusak Tidak mudah rusak


terkena benda me- karena konstruksi dengan model kon-
layang di dalam air. kuat. vensional.

Hanya dapat di- Dapat digunakan


gunakan untuk da- untuk semua Tidak bias digu-nakan
erah pelayaran da- daerah perairan dan untuk kapal tongkang.
lam. semua jenis kapal.

Tabel 3.2 : Jenis sistem kemudi.


3.1.5 Mesin Bor
Mesin bor mempunyai fungsi untuk pembuatan lubang dan pelebaran
lubang. Cara kerja mesin bor adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros
mesin sehingga poros berputar. Selanjunya poros berputar dan sekaligus sebagai
pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus
dan gigi rack yang mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.
- Membantu dan mengamati cara mengebor kepala baut dengan menggunakan
mata bor 16 mm. pertama-tama pasang mata bor 16 mm dan letakkan benda
kerja tepat dibawah mata bor agar pas pada tengah-tengah kepala bor.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 30


Mengeborkan mata bor ke benda kerja secara pelan-pelan agar tidak putus.
Lakukan dengan memberi cairan agar mata bor tidah cepat aus.

3.2 Outfitting
3.2.1 Outfitting Blek
Praktek yang dilakukan adalah mengamati dan membantu pembuatan
ducting under pop deck. Langkah awal yaitu memahami gambar skema saluran
udara pada saluran buang pada kapal. Membuat mal pada blek dan memotong
sesuai mal yang dibuat. Merakit potongan blek menjadi bentuk sesuai dengan
gambar. Selanjutnya mengelas blek yang telah dirakit agar lebih kuat. Setelah
dipastikan kontruksi perakitan blek kuat akan dilakukan proses finishing yaitu
pelapisan cat pada blek untuk menghindari terjadinya korosi.
3.2.2 Outfitting Pipa
Kegiatan yang kami lakukan adalah mengamati dan membantu membuat
serta memasang saluran CO2 pada kapal. Langkah awal dengan menyiapkan
bahan yang dibutuhkan serta mengukur pipa sesuai skema pada gambar.
Menyesuaikan ukuran pipa dengan cara memotong sesuai dengan skema
gambar. Selanjutnya mengelas pipa dengan saluran yang telah dibuat.
Membengkokkan pipa apabila saluran terjadi tabrakan dengan benda lain atau
saluran yang sudah ada. Memasang pipa pada kapal sesuai skema gambar yang
telah ditentukan atau dibuat.
3.3 Limbung / Pengedokkan
Kegiatan operasional bagian dock master yang meliputi proses peluncuran,
pengedokkan dan pemindahan kapal sesuai dengan kebijakan dan sasaran
perusahaan yang telah ditetapkan.
3.3.1 Proses Pengedokkan Kapal
Saat memulai pengedokkan, data-data yang berhubungan dengan kapal
harus dikumpulkan dan dipahami terlebih dahulu seperti :
1. Rencana Garis
2. Rencana Umum
3. Bottom Plan
4. Bukaan Kulit

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 31


5. Data Pengedokkan Tahun lalu
Data ini digunakan untuk pengedokkan, misalnya untuk
merencanakan bantalan-bantalan yang digunakan untuk menumpu kapal.
Bantalan ini harus harus ditata dan direncanakan sedemikian rupa hingga
mampu untuk menumpu beban kapal dan tidak boleh miring ataupung
oleng. Bantalan ini juga berfungsi sebagai alat mempermudah pengerjaan
dibawah lambung. Bantalan ini tidak boleh dipasang pada tempat yang sama
dalam pengedokkan karena harus memeriksa ketebalan plat pada tempat
bantalan yang digunakan tahun lalu, sehingga pada tahun sebelumnya tidak
dapat diperiksa. Bantalan ini harus dipasang wrang plat atau wrang kedap
dan tidak boleh dipasang pada bagian wrang terbuka (open floor) karena
wrang tersebut tidak akan mampu menahan kapal sehinga dapat terjadi
defleksi yang akan mengakibatkan kerusakan pada kapal.
6. Merencanakan bantalan sesuai dengan docking plan kemudian floating dock
diisi dengan air maka perlahan-lahan floating dock akan turun sesuai dengan
draft yang diinginkan dan kapal dapat masuk.

Gambar 3.4 : Bantalan pada proses pengedokkan.


7. Kapal masuk (kapal pada kondisi masuk dock dalam kondisi kosong
sehingga harus di cek syarat pada kondisi kapal kosong agar nantinya

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 32


mampu masuk ke dock apa tidak. Kapal masuk ke dock harus tepat pada
bantalan sehingga harus ada yang mengkoordinasi kerja yaitu dock master
yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap proses pengedokkan.
8. Setelah kapal masuk ke dalam dock kapal diikat dengan kuat sebelum air
yang berada di dock dikeringkan terlebih dahulu. Centerline kapal harus
sejajar dengan tali yang dipasang pada dock sebagai tanda (centre line
dock).
9. Setelah kapal tepat pada posisi maka floating dock akan memompa air
sehingga floating perlahan-lahan akan terangkat.

Gambar 3.5 : Kapal sudah berada dalam floating dock..


10. Beberapa persyaratan pada saat kapal akan docking adalah sebagai berikut :
a. Bobot atau berat kapal harus mampu di angkat oleh floating dock.
b. Tinggi air laut mencukupi untuk melakukan proses pengedokkan.
Biasanya dilakukan pada saat air laut sedang pasang.
c. Kapal yang masuk dock diusahakan dalam keadaan rata (even keel).
Apabila tidak rata, maka bisa di atasi dengan mengisi atau
mengosongkan ballast pada haluan atau buritan.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 33


d. Kapal harus dalam keadaan kosong, baik bahan bakar, air tawar, air
ballast dan bahan-bahan mudah terbakar. Untuk mengosongkan tangki
dilakukan oleh pihak kapal sehingga kapal sehingga kapal yang akan di
perbaiki sudah bersih dari bahan-bahan tersebut.
e. Bahan-bahan mudah terbakar atau meledak harus diturunkan dari kapal.
Biasanya untuk armada kapal perang terdiri dari amunisi, bahan peledak
dan lain-lain
f. Khusus untuk kapal tanker bila naik dock harus sudah dilakukan gas free
atau bebas gas yang dilakukan oleh pihak yang mempunyai wewenang
atau kualifikasi melakukan gas free.

3.4 Bagian K3L


3.4.1 Tujuan K3L (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
1. Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan
dalam pekerjaannya.
2. Orang lain yang berada di tempat kerja perlu menjamin
keselamatannya.
3. Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien.
3.4.2 Prinsip Kerja K3L
1. Melakukan usaha inspeksi pada kesehatan dan keselamatan kerja untuk
mengidentifikasi kondisi-kondisi tidak aman.
2. Mengadakan usaha pendidikan dan pelatihan para pekerja untuk
meningkatkan pengetahuan tugas mengenai cara kerja yang aman.
3. Membuat peraturan keselamatan kerja yang harus di taati semua
pekerja.
4. Pembinaan disiplin dan ketaatan terhadap semua peraturan perusahaan
di bidang keselamatan kerja.
3.4.3 Kegiatan yang dilakukan di bagian K3L
1. Patroli bersama bagian K3L dan mengamati pelanggaran-pelanggaran
yang dilanggar oleh pekerja pada saat di lapangan maupun di bengkel.
2. Mempelajari ketentuan-ketentuan K3L di kantor.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 34


3.5 Hull Contruction
Kegiatan yang dilakukan pada bagian hull contruction terfokus pada
bengkel lambung selatan yang menjadi ujung tombak kontruksi kapal baru
karena dekat dengan graving dock. Selain dekat dengan graving dock, bengkel
lambung selatan juga memiliki alat-alat yang lengkap seperti mesin CNC, mesin
las SAW (submerged arc welding), dua jalur crane yang memiliki kapasitas
masing-masing 6 ton, mesin bending kapasitas 500 ton dan lain-lain. Di bagian
ini kami di ajarkan berbagai macam hal seperti :
1. Mengamati dan memahami pengelasan horisontal dan vertikal
2. Belajar mengoperasikan mesin CNC (Computerize Numerical Cutting) yang
digunakan untuk memotong plat dan kontruksi lain yang datar. Langkah
awalnya adalah dengan menggambar pola yang akan dipotong dengan cara
menginput ukuran gambar dan melihat gambar pada layar monitor. Apabila
sudah sesuai dengan gambar yang diinginkan maka sudah bias dilakukan
pemotongan. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin
hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama
persis dan waktu permesinan yang cepat. Mesin CNC milik PT Dok dan
Perkapalan Surabaya (Persero) berjumlah dua buah. Alat tersebut dibuat
tahun 1993 dan memiliki 3 Nozzle (moncong untuk pancaran api). Nozzle
yang digunakan hanya dua, yaitu nozzle potong dan nozzle marking.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 35


Gambar 3.6 : Mesin CNC PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero).

Ukuran nozzle potong bervariasi berdasarkan ketebalan material


yang akan dipotong, yaitu:

1. Untuk tebal 3-6 mm


2. Untuk tebal 6-15 mm
3. Untuk tebal 25-40 mm
4. Untuk tebal 60-100 mm

Gambar 3.7 : Nozzle untuk pemotongan Plat.

Untuk ukuran plat yang tidak masuk dalam jangkauan nilai nozzle di
atas maka ada dua alternatif pemilihan nozzle. Misal plat yang hendak
dipotong adalah 20 mm. Ukuran plat 20 mm terdapat pada antara nozzle (2)
dan nozzle (3). Dengan demikian alternatif pemilihan nozzle adalah :

a. Memilih nozzle (2) dengan jangkauan ketebalan 6-15 mm dengan cara


memperbesar tekanan dan jumlah gas LPG dan O 2 agar kekuatan busur
api pemotong lebih kuat.
b. Memilih nozzle (3) dengan jangkauan ketebalan 25-40 mm dengan cara
memperkecil ekanan dan jumlah gas LPG dan O2 agar kekuatan busur
api pemotong lebih lemah/tidak terlalu besar untuk plat 20 mm.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 36


BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari Praktek Kerja Nyata pada industri yang telah dilaksanakan selama 4
minggu di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dapat kami simpulkan
bahwa :
1. Dalam hal Pembangunan Kapal Baru dan Reparasi Peralatan produksi yang
terdapat di bengkel beberapa di antaranya adalah peralatan lama. Akan tetapi,
hal ini tidak berpengaruh terhadap proses produksi, karena tenaga kerja di
bengkel merupakan tenaga yang ahli, terampil dan kreatif sehingga bisa
memanfaatkan alat-alat lama secara optimum. Di sinilah letak keunggulan
dari PT. Dok dan Perkapalan Surabaya dan dari sinilah muncul anggapan
bahwa kapal buatan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya adalah kapal buatan
tangan.
2. PT. Dok dan Perkapalan Surabaya dapat membangun kapal baru hingga 8.000
DWT dan reparasi kapal hingga 10.000 DWT.

3. Dalam Proses pembangunan kapal baru diperlukan beberapa tahapan antara


lain :
a. Persiapan produksi.
b. Mould loft.
c. Fabrikasi.
d. Subassembly dan assembly.
e. Erection.
4. Reparasi yang dilakukan di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya antara lain :
a. Reparasi propeller.
b. Reparasi kemudi dan porosnya.
c. Reparasi lambung kapal.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 37


d. Reparasi beberapa bagian mesin.

4.2 SARAN
Adapun beberapa saran yang dapat kami sampaikan adalah :
1. Sebaiknya tingkat kedisiplinan dalam perusahaan lebih di tingkatkan lagi
untuk menambah tingkat produktifitas dan kualitas dari produk yang
dihasilkan.
2. Divisi K3L hendaknya lebih memperketat pengawasannya terhadap
pemakaian alat-alat pengaman yang tidak menggunakan alat-alat
keselamatan kerja.
3. Seharusnya untuk impor sparepart dari eropa dilakukan sejak jauh-jauh hari
agar tidak menghambat pekerjaan sehingga segera selesei di kerjakan.

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 38


DAFTAR PUSTAKA

SOP Safety dan Prosedur Standart Operasional PT. Dok dan Perkapalan
Surabaya (Persero).

http//:www.dok-sby.com

PRAKTEK KERJA NYATA – TEKNIK MESIN UMM 39

Anda mungkin juga menyukai