Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha karena atas berkat
rahmat-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul “ Rusaknya Karakter Remaja Penerus
Bangsa ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia, dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan,
dan dukungan dari berbagai pihak.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna, begitu dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak
semua hal yang dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Kami
akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai motivasi yang dapat
memperbaiki karya tulis kami di masa yang akan datang.

Sungai pua, 08 Maret 2018

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................................................2
1.3    Rumusan masalah.....................................................................................................................2
1.4    Tujuan dan manfaat..................................................................................................................2
ISI...............................................................................................................................................3
METODE PENELITIAN...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Berkarakter............................................................................................4
2.2 penyebab penurunan moral remaja...........................................................................................4
2.3 Akibat penurunan moral remaja................................................................................................6
2.4 Upaya mengatasi penurunan moral pada remaja.......................................................................6
2.5 Fungsi dan tujuan Pendidikan Karakter.....................................................................................7
2.6 Proses pendidkan berkarakter di sekolah................................................................................7
2.7 Peran guru dalam membentuk karakter siswa..............................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................9
3.2 Kritik...........................................................................................................................................9
3.3 Saran...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan semakin maju tapi moral dan perilaku anak bangsa terutama kalangan
remaja SMA semakin mengkhawatirkan. Perilaku remaja SMA saat ini sungguh sangat
memprihatinkan terjadi penurunan yang sangat drastis terhadap moral dan perilaku remaja
SMA.
Pendidikan semakin maju tapi moral dan perilaku anak bangsa terutama kalangan
remaja SMA semakin mengkhawatirkan. Perilaku remaja SMA saat in sungguh sangat
memprihatinkan terjadi penurunan yang sangat drastis terhadap moral dan perilaku
remaja SMA.

Saat ini sistem pendidikan nasional khususnya pendidikan dasar dan


menengah dapat dikatakan mengalami kemajuan, kemajuan tidak hanya pada sistem
tapi juga pada fasilitas khususnya pada sekolah yang bertaraf nasional dan
internasional. Pelajar kita juga sangat semakin pintar karena nilai-nilai nya yang
bertambah tinggi.

Namun kemajuan tersebut tidak diikuti dengan majunya perilaku siswa. Saat ini
jika diperhatikan hanya sedikit pelajar yang melaksanakan ibadah shalat berjama’ah.
Mereka cenderung lebih suka berkumpul dengan teman-teman sebaya sekalipun waktu
shalat telah tiba. Selain itu perilaku pelajar saat ini terlihat kurang menghormati orang
tua seperti berani membentak, melawan, bahkan melakukan kekerasan fisik, sesuatu
yang benar-benar tidak sesuai dengan budaya orang Timur. Perilaku lainnya yang
mengkhawatirkan adalah meningkatnya jumlah pelajar yang merokok dari tahun ke
tahun. Saat ini suda kita temui pelajar kelas empat SD yang sudah bisa bahkan
terbiasa merokok, untuk masalah yang satu ini, mereka tidak dapat disalahkan
seutuhnya karena mereka melihat perilaku orang tua mereka yang merokok bahkan
terbiasa disuruh membeli rokok sehingga mereka ingin mencobanya.

Maraknya penerapan pendidikan karakter di sekolah – sekolah sebagai upaya untuk


menangulangi kemerosotan moral dan tingkah laku anak bangsa dan remaja SMA pun
dilakuakan. Perbaikan demi perbaikan moral dan prilaku anak bangsa dan remaja SMA pun
semakin gencar dilakukan. Selamatkan anak bangsa dari kehancuran moral karena masuknya
budaya – budaya asing yang mengancam generasi muda.

1
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa
masalah yang akan dijadikan bahan penelitian selanjutnya.
1.2.1 Buruknya karakter remaja jaman sekarang

1.2.2 Rusaknya karakter remaja jaman sekarang disebabkan karena pengaruh


luar dan dalam

1.1.3 Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendidik karakter remaja jaman
sekarang

1.3    Rumusan masalah


1.3.1   Apa itu pendidikan karakter?

1.3.2 Apa penyebab penurunan moral remaja jaman sekarang?


1.3.3  Apa akibat dari penurunan moral remaja jaman sekarang?
1.3.4  Bagaimana cara mengatasi penurunan moral remaja jaman sekarang?
1.3.5 Apa fungsi dan tujuan pendidikan karakter?
1.3.6  Bagaimana proses pendidikan berkarakter di sekolah?
1.3.7 Apa saja peran guru dalam membentuk karakter siswa?

1.4    Tujuan dan manfaat


1.4.1 Untuk mengetahui apa itu pendidikan karakter.

1.4.2 Untuk mengetahui penyebab penurunan moral remaja jaman sekarang.

1.4.3 Untuk mengetahui akibat dari penurunan moral remaja jaman sekarang.

1.4.4 Untuk mengetahui cara mengatasi penurunan moral remaja jaman sekarang.


1.4.5 Untuk mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan karakter.
1.4.6 Untuk mengetahui proses pendidikan berkarakter di sekolah.
1.4.7 Untuk mengetahui peran guru dalam membentuk karakter siswa.

2
ISI

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang didalamnya


terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan
pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan dari individu secara terus
menerus dalam melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.
Melalui pendidikan karakter kita bisa menciptakan generasi penerus bangsa
yang berintegritas dan juga baik.

METODE PENELITIAN

Karya ilmiah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode


yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan
permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehesif. Data teoritis dalam karya
ilmiah ini dikumpulkan dengan mengamati kondisi di lapangan, membaca buku
pendukung, serta mencari sumber di internet.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Berkarakter


Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada
siswa sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan. Untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, dan sesama.Untuk itu proses pendidikan karakter di sekolah melibatkan
semua komponen seperti isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas
hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ekstrakurikuler, pemberdayaan sarana prasarana,
pembiayaan, dan kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Adapun pengertian pendidikan berkarakter menurut para ahli :
  a. Pendidikan Karakter Menurut Lickona, yaitu suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan
nilai-nilai etika yang inti.
  b. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto, yaitu cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.
  c. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi, yaitu kepribadian ditinjau dari titik
tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan
sifat-sifat yang relatif tetap.

2.2 penyebab penurunan moral remaja


Orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak sekaligus orang
pertama yang memberikan kasih sayang, bahkan ketika anak itu masih ada dalam kandungan.
Contohnya saja seorang ayah mengumandangkan adzan dengan lirih di telinga sang
anak ketika ia baru saja dilahirkan, itulah bekal awal untuk mengawali hidup dengan
kebaikan. Sedangkan, ketika sang anak hendak tidur, ibulah yang menenangkan atau
membacakan dongeng untuknya. Tidak hanya itu, ayah dan ibu juga mengajari putra putrinya

4
berjalan, berbicara dan mulai berkomunikasi dengan orang lain. Dengan begitulah, orang tua
memberi bekal utama dalam megendalikan anaknya untuk menjadi anak yang baik.

Namun, kenyataannya ada orang tua yang belum mengerti bagaimana cara mengasuh
anak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Buktinya, ada saja orang tua yang menitipkan
anaknya kepada babby sitter atau pembantu rumah tangga. Sehingga, anak tersebut
mendapatkan pendampingan  tumbuh dan berkembang bukan dari orang tua yang sudah
berkeahlian mengurus anak dan tidak pula orang tua itu menjadi pendamping terindah ketika
anaknya tumbuh. Ada saja alasan yang dijadikan para orang tua untuk memutuskan
menitipkan anak kepada babby sitter. Salah satu alasan andalannya adalah karena harus
mencari nafkah untuk membiayai anak itu, padatnya jam kerja dan lain sebagainya.
Seharusnya tidak begitu. Boleh saja bekerja, tanpa melupakan tugas utama sebagai orang tua.

Selain hal-hal diatas, ada beberapa factor yang memengaruhi penurunan nilai-
nilai moral remaja, yaitu sebagai berikut:

a. Longgarnya pegangan terhadap agama


Dengan longgarnya pegangan seseorang pada ajaran agama, maka
hilanglah kekuatan pengontrol yang ada di dalam dirinya. Dengan
demikian satu-satu nya alat pengawas dan pengatur moral yang
dimilikinya adalah masyarakat dengan hukum dan peraturannya, yang
belum tentu sesuai dengan ajaran agama.
b. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga,
sekolah, maupun masyarakat.
Pembinaan moral di rumah tangga harus dilakukan sejak anak masih
dini, sesuai dengan umur dan kemampuannya. Tanpa dianggap baik
untuk menumbukan moral, anak-anak dibesarka tanpa mengenal moral
itu.
c. Budaya yang materialistis, hedonistis, dan sekularistis
Sekarang ini sering kita dengar dari radio atau bacaan dari surat kabar
tentang anak-anak sekolah menengah yang ditemukan gurunya atau
polisi mengosumsi narkoba, gambar-gambar cabul, dan benda-benda
tajam. Semua alat-alat tersebut biasanya digunakan untuk hal-hal ysng
dapat merusak moral. Namun gejala penyimpangan tersebut terjadi karena
pola hidup yang semata-mata mengejar kepuasan materi, dan kesenangan
hawa nafsu.

5
d. Ingin mengikuti jaman
Mungkin pada awalnya remaja merokok agar terlihat keren, padahal hal
tersebut sama sekali tida benar.
e. Himpitan ekonomi yang membuat para remaja stress dan butuh tempat
pelarian.
f. Kurangnya pendidikan agama dan moral.

2.3 Akibat penurunan moral remaja


a. Banyak anak berperilaku anarkis.
b. Banyak anak tidak memiliki sikap yang santun terhadap orang lain.
c. Tidak mau tolong menolong dengan sesame.
d. Tidak menghargai sesuatu .
e. Banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan anak terhadap orang
tuanya.
f. Perubahan gaya hidup, mulai dari nilai-nilai agama, sosial dan budaya.
g. Jati diri bangsa Indonesia luntur.

2.4 Upaya mengatasi penurunan moral pada remaja


a. Bagi para orang tua, sebaiknya mulai sekarang belajar bagaimana
mengasuh anak yang baik dan benar dengan cara mengikuti parenting
education.
b. Lebih memperhatikan anak dan mendampingi anak dalam situasi
apapun.
c. Mengutamakan waktu bersama dengan keluarga walaupun jam kerja
padat.
d. Bagi para guru, sebaiknya mulai menerapkan proses pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan serta membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam suatu mata pelajaran.
e. Guru yang menjadi contoh dan panutan di sekolah juga harus dapat
member contoh yang baik kepada murid-muridnya, seperti berpakaian
rapi, berkata sopan, disiplin, perhatian kepada murid dan menjaga
kebersihan.
f. Melakukan kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin
melakukan upacara bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran,
mengucap salam bila bertemu guru atau teman.

6
g. Mengkoreksi perbuatan yang kurang baik secara spontan, misalnya menegur
ketika siswa berteriak-teriak ketika proses pembelajaran berlangsung.
h. Memuji perbuatan tepuji, misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu
teman atu bahkan memperoleh prestasi dibidang seni atau olahraga.
i. Sekolah sebaiknya mendukung program pendidikan budaya ddan
karakter bangsa dalam perwujudan misalnya toilet sekolah yang bersih,
bak sampah terletak di berbaga tempat dan kondisi sekolah yang
bersih.
j. Kita sendiri sebagai pelajar, hendaknya dapat menyaring hal-hal yang
baik menurut kita dan hal-hal yang buruk bagi kita.

2.5 Fungsi dan tujuan Pendidikan Karakter.


a. Fungsi Pendidikan Berkarakter
1) Mengembangkan potensi dasar siswa agar berhati baik, berpikiran baik,
dan berperilaku baik.
2) Memperkuat dan membangun perilaku siswa yang multikultur.
3) Meningkatkan peradaban siswa yang kompetitif dalam pergaulan.

b. Tujuan Pendidikan Berkarakter

Tujuan pendidikan karakter yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan


dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan
karakter , berakhlak mulia dan berbudi luhur. Melalui pendidikan karakter
diharapkan peserta didik SMA mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.

2.6 Proses pendidkan berkarakter di sekolah


Pendidikan berkarakter dimulai dari membentuk watak atau karakter itu sendiri.
Karakter meliputi : konsep moral, sikap moral, perilaku moral. Pertama, harus

7
membentuk konsep-konsep pendidikan karakter. Karena sebelum membuat rencana,
harus membuat konsepnya terlebih dahulu. Selanjutnya, setelah menbuat konsep, kita
harus menentukan sikap yang akan kita lakukan. Setelah itu, melakukan sikap dengan
perilaku atau perbuatan.
Selanjutnya, dalam membangun karakter seorang siswa, pihak sekolah perlu
memperhatikan aturan dan tata tertib yang berlaku. Di era globalisasi ini, banyak
sekolah yang sudah jarang sekali menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila sehingga
hubungan antara guru dan siswa tidak begitu akrab. Begitu juga dengan banyaknya
siswa yang acuh tak acuh dengan keberadaan guru, tidak menghormati guru. Oleh
karena itu, pihak sekolah perlu memperhatikan pembinaan sikap dan karakter masing-
masing siswa dengan cara membina dan meningkatkan intelektualisme dan
profesionalisme. Selain itu, pihak sekolah juga dapat menerapkan nilai-nilai karakter
pada siswa dengan membuat aturan dan tata tertib yang dapat menumbuhkan karakter-
karakter baik, misalnya dengan membuat kantin kejujuran. Dalam hal ini, sekolah
dapat menumbuhkan karakter kejujuran pada setiap siswa.

2.7 Peran guru dalam membentuk karakter siswa.


Selain guru mengajar dan mendidik siswanya, prilaku dan tingkah laku guru
biasanya ditiru oleh siswa. Perilaku ini akan membentuk karakter siswa. Contohnya :
a. Guru datang tepat waktu (disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang
kelas (santun, peduli)
c. Berdoa sebelum membuka pelajaran ( religius)
d. Mengecek kehadiran siswa (rajin)
e. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya
(religius, peduli)
f. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (disiplin)
g. Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (disiplin, santun, peduli

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
    Pendidikan berkarakter adalah sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan.
Karakter bangsa ini sangat berpengaruh pada prestasi siswa dan akhlak setiap individu. 
Perilaku siswa tergantung dari didikan orang tua dan guru. Pendidikan berkarakter
akan membentuk siswa berbudi luhur.

3.2 Kritik
Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan
dasar menyatakan bahwa penerapan pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis
berdampak positif pada pencapaian akademis. Sedangkan di Indonesia pendidikan
karakter belum dilaksanakan secara optimal.

3.3 Saran
a. Hendaknya penanaman nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah harus
dilaksanakan secara optimal oleh semua warga sekolah.
b. Orang tua, sekolah, dan guru hendaknya memberikan perhatian lebih
terhadap anak mereka dalam membentuk karakter yang baik pada anak
mereka.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/08/20/penurunanmoral.html
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/
http://pipitmasihtk.blogspot.com/2012/11/mendidik-dan-menumbuhkan-manusia.html
https://pengertiandefenisi.com/pengertian-karakter-menurut-pendapat-para-ahli/
https://www.google.co.id/amp/www.sumberpengertian.co/pengertian-karakter-lengkap/amp
https://id.m.wikipedia.org/wiki/anak

10
11

Anda mungkin juga menyukai