Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Infotronik Volume 4 No.

1 Juni 2019 P-ISSN : 2548-1932


e-ISSN : 2549-7758

PENGUKURAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK


UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP MENGGUNAKAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
Phitsa Mauliana1), Slamet Risnanto2)
Program Studi Sistem Informasi1), Program Studi Teknik Informatika2)
AMIK BSI Surakarta1), Universitas Sangga Buana YPKP Bandung2)
phitsa.phu@bsi.ac.id 1) , slamet.risnanto@usbypkp.ac.id 2)

ABSTRAK

Sistem Informasi Akademik (SIA) dirancang dan dibangun secara khusus untuk memenuhi kebutuhan
universitas yang menginginkan layanan pendidikan terkomputerisasi untuk meningkatkan kualitas
terhadap kinerja, layanan, dan daya saing dari Sumber Daya Manusia (SDM). Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (USB YPKP) menggunakan SIA yang dilaksanakan oleh
Pusat Data dan Informasi (PUDI) sebagai sector utamanya. Sistem ini sudah meliputi alur perkuliahan
diantaranya mata kuliah, kalender akademik, penjadwalan kuliah, data mahasiswa, KRS mahasiswa, nilai
mahasiswa, KHS mahasiswa, sampai dengan penjadwalan dosen. Akan tetapi, masih belum cukup
parameter pengukuran terhadap penggunaan SIA pada universitas tersebut. Pada penelitian ini diajukan
Technology Acceptance Model (TAM) untuk mengukur penggunaan SIA yang sebenarnya oleh dosen
USB YPKP. Hasil kajian penelitian pada proses akhir yaitu niat perilaku menggunakan sistem ternyata
tidak dapat memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan SIA yang sebenarnya bagi dosen USB
YPKP. Penelitian ini memaparkan niat subjektif terhadap perilaku objektif dosen untuk terlibat langsung
dalam interaksi aktual dengan SIA yang telah diterapkan pada USB YPKP.

Kata kunci : Sistem Informasi Akademik, Human-Centered, Technology Acceptance Model, USB YPKP

I. PENDAHULUAN ini tidak hanya untuk mendapatkan informasi


bagi pihak manajemen, tetapi juga untuk
Sistem informasi merupakan mengelola komponen lain beserta anggota
sekumpulan komponen yang saling berhubungan civitas universitas. Sistem informasi harus cukup
pada pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, fleksibel, dapat digunakan, dapat diandalkan,
serta penyebaran data dan informasi. Suatu efisien, mudah dipelihara, dan aman, sementara
sistem informasi menyediakan prosedur umpan penggunaannya harus sederhana. Namun,
balik dalam memantau dan mengontrol sebagian besar bisnis dan sistem informasi di
operasional untuk memastikan terpenuhinya universitas saat ini tidak cukup memenuhi
tujuan dan sasarannya (Stair & Reynolds, 2017: prasyarat yang dibutuhkan. Hal tersebut
7). Kemudian Sistem Informasi Akademik (SIA) dikarenakan karakteristiknya jauh lebih
berfungsi sebagai mekanisme pengolahan data kompleks bila dibandingkan dengan persyaratan
dan informasi yang digunakan oleh suatu pada organisasi lain yang hanya berorientasi
universitas dalam mengelola kegiatan akademik pada keuntungan tertentu saja. Selain itu, sering
sesuai dengan ruang lingkupnya. Sistem tersebut terjadi perubahan manajemen universitas yang
mempunyai kompleksitas tertentu dan memerlukan perbedaan pendekatan pada
karakteristik khusus dibandingkan dengan sistem perencanaan, pengembangan, konstruksi, serta
informasi pada organisasi lainnya (Wiguna, penerapan sistem informasi (Luić & Galinec,
2017: 189). 2015: 300).
Sistem informasi pada suatu universitas Universitas Sangga Buana Yayasan
mengandung karakteristik khusus tertentu Pendidikan Keuangan dan Perbankan yang
dibandingkan dengan sistem bisnis lainnya. Hal disingkat USB YPKP menerapkan SIA yang

JURNAL INFOTRONIK 33
Jurnal Infotronik Volume 4 No. 1 Juni 2019 P-ISSN : 2548-1932
e-ISSN : 2549-7758

dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi salah satu model yang paling banyak dikutip
(PUDI) sebagai sektor utamanya. Sistem ini pada penelitian sistem informasi. TAM
sudah meliputi alur perkuliahan diantaranya berpendapat bahwa tujuan dari perilaku
mata kuliah, kalender akademik, penjadwalan pengguna yaitu memprediksi penggunaan yang
kuliah, data mahasiswa, KRS mahasiswa, nilai sebenarnya. Menurut Davis (1989) dalam
mahasiswa, KHS mahasiswa, sampai dengan Gokcearslan (2017) menyatakan bahwa TAM
penjadwalan dosen. SIA pada USB YPKP bertujuan untuk menjelaskan penerimaan
dikembangkan dengan bahasa pemrograman teknologi oleh pengguna dengan mengarahkan
PHP dan database MySQL. Menurut Luić dan dirinya pada persepsi pengguna. Oleh karena itu,
Galinec (2015: 300) berpendapat bahwa ruang pada penelitian ini dirumuskan mengenai
lingkup akademik sering menekankan bagaimana penggunaan SIA pada USB YPKP
ketidaksepakatan tentang bagaimana posisi menggunakan Technology Acceptance Model.
mencapai keputusan dalam memulai
perencanaan strategis sistem informasi. II. METODE PENELITIAN
Sementara itu, hanya cara penggunaannya saja
yang merupakan faktor penentu untuk efisiensi 2.1. Sistem Informasi Akademik
dan daya saing setiap departemen, serta Sistem Informasi Akademik (SIA)
keseluruhan universitas pada analisis akhir. merupakan seperangkat sistem dan aktivitas
Begitu juga dengan aktivitas akademik di USB yang digunakan untuk mengatur, memproses,
YPKP yang membutuhkan parameter penentu dan menggunakan informasi sebagai sumber
bagi efisiensi dan daya saing yang terkait dengan pada sebuah organisasi (Sprague & Carlson,
penggunaan SIA. 1982 dalam Indrayani, 2013: 629). Keluaran
Pada USB YPKP masih belum cukup yang dihasilkan dari sistem ini akan memberikan
parameter pengukuran pada penggunaan SIA informasi kepada para pengambil keputusan
yang telah diterapkan. Pada penelitian ini akan yang dapat diklasifikasikan terhadap
difokuskan pada pendekatan mengenai pemanfaatan dan tujuan yang berbeda-beda
penggunaan Sistem Informasi Akademik bagi (Levin, Kirkpatrick, & Rubin, 1982 dalam
dosen USB YPKP. Pendekatan yang terpusat Indrayani, 2013: 629) diantaranya:
pada manusia atau human-centered telah banyak a. SIA sebagai tujuan menghasilkan laporan
digunakan pada bidang sistem informasi. pada berbagai kegiatan seperti akademik,
Penelitian Usmanij, Chu, dan Khosla (2013) keuangan, pribadi, pendistribusian pelajar
merumuskan serangkaian tindakan untuk hingga segala jurusan.
kesuksesan sistem informasi berdasarkan b. SIA sebagai tujuan menjawab pertanyaan
pendekatan human-centered. Menurut Lesk dan "bagaimana jika". Sistem informasi ini
Wiederhold (1997) dalam Usmanij, et al. (2013) menggunakan basisdata untuk dibagikan
berpendapat bahwa sistem yang berpusat pada kepada pengguna lain.
manusia melibatkan orang-orang yang c. SIA sebagai tujuan mendukung pengambilan
menggunakan teknologi untuk memecahkan keputusan, evaluasi, dan pengembangan
masalah. sistem. Sistem ini memberikan informasi
Terdapat beberapa model teoretis yang untuk semua jenis universitas.
digunakan untuk mempelajari perilaku manusia
terhadap penggunaan dari suatu sistem 2.2. Human-Centered
informasi. Pada penelitian Doleck, Bazelais, dan Manusia merupakan pusat penelitian dan
Lemay (2017) metode Technology Acceptance perancangan dari konsep human-centered.
Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis Pengembangan human-centered yaitu mengenai
(1989) telah bekerja di berbagai bidang untuk pencapaian sinergi antara manusia dengan
menyelidiki penerimaan teknologi. TAM adalah mesin. Sinergisme ini melampaui konsep dari
JURNAL INFOTRONIK 34
Jurnal Infotronik Volume 4 No. 1 Juni 2019 P-ISSN : 2548-1932
e-ISSN : 2549-7758

Interaksi Manusia dan Komputer (Usmanij, et Pada gambar 2 menunjukkan model


al., 2013: 59). terakhir dari TAM dengan kajian dari beberapa
kajian yang telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu bahwa TAM memiliki beberapa
variabel sebagai berikut:
a. Perceived usefulness didefinisikan sebagai
sejauh mana seseorang berpikir bahwa
menggunakan sistem tertentu akan
meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989: 320
dalam Hamari & Keronen, 2017: 130).
b. Perceived ease of use didefinisikan sebagai
tingkatan seseorang berpikir bahwa dengan
menggunakan sistem tertentu akan terbebas
dari usaha (Davis, 1989: 320 dalam Hamari
Sumber: Usmanij, et al. (2013)
& Keronen, 2017: 130).
Gambar 1. Human-Centered Criteria
c. Behavioral intention didefinisikan sebagai
sejauh mana seseorang telah merumuskan
Pada gambar 1 dapat dijelaskan kajian yang
rencana sadar untuk melakukan atau tidak
dilakukan oleh Usmanij, et al. (2013) mengenai
melakukan beberapa perilaku tertentu di masa
penerimaan tiga kriteria pengembangan sistem
yang akan datang (Warshaw & Davis, 1985:
human-centered yang ditetapkan pada National
214 dalam Maruping, Bala, Venkatesh, &
Science Foundation (NSF) Workshop tahun
Brown, 2017: 624).
1997, sebagai berikut:
d. System use atau penggunaan sistem diukur
a. Penelitian dan perancangan human-centered
menggunakan tiga item seperti frekuensi,
merupakan masalah atau kebutuhan yang
durasi, dan intensitas penggunaan (Maruping
digerakkan atas dasar melawan dorongan
& Bala, 2008 dalam Maruping, et al. 2017).
abstraksi.
b. Penelitian dan perancangan human-centered
2.4. Hipotesis Penelitian
yaitu terpusat pada aktivitas.
Memahami penggunaan suatu sistem
c. Perancangan penelitian human-centered
informasi oleh pengguna merupakan kajian
merupakan konteks yang terikat (Khosla,
penting bagi peneliti dan praktisi. Dari
Sethi, & Damiani, 2013: 124).
pemahaman kajian yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat diambil hipotesis untuk
2.2. Technology Acceptance Model
penelitian penggunaan Sistem Informasi
Pada penelitian yang dilakukan oleh Al-
Akademik sebagai berikut:
Azawei, Parslow, dan Lundqvist (2017)
H1 : Pengaruh perceived ease of use (EOU)
mengkaji Technology Acceptance Model (TAM)
terhadap perceived usefulness (U).
yang diusulkan oleh Davis (1986).
H2 : Pengaruh perceived usefulness (U)
secara parsial terhadap behavioral
intention (BI).
H3 : Pengaruh perceived ease of use (EOU)
secara parsial terhadap behavioral
intention (BI).
H4 : Pengaruh perceived usefulness (U) dan
Sumber: Davis & Venkatesh (2004) perceived ease of use (EOU) secara
Gambar 2. Model Terakhir TAM simultan terhadap behavioral intention
(BI).
JURNAL INFOTRONIK 35
Jurnal Infotronik Volume 4 No. 1 Juni 2019 P-ISSN : 2548-1932
e-ISSN : 2549-7758

H5 : Pengaruh behavioral intention (BI) (Venkatesh, et al.,


terhadap actual system use (USE). 2008 dalam
Maruping, et al.,
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 2017)

3.1. Pengukuran Penelitian Pada tabel 2 dapat dijelaskan mengenai


Semua item pernyataan diukur variable-variabel penelitian penggunaan Sistem
menggunakan tujuh poin skala Likert dengan Informasi Akademik (SIA) sebagai berikut:
titik akhir strongly disagree atau “sangat tidak a. variabel independen perceived usefulness
setuju” hingga strongly agree “sangat setuju”, yang didefinisikan sebagai tingkat
kecuali jika dinyatakan sebaliknya (Brown, et penggunaan SIA dapat meningkatkan
al., 2014: 736). efektifitas individu yang berhubungan dengan
evaluasi pengguna mengenai manfaat dari
Tabel 1. Variabel-variabel Penelitian sistem.
No. Variables Items b. Perceived ease of use didefinisikan sebagai
1. Perceived U1: Kinerja tingkat penggunaan SIA yang relatif bebas
Usefulness (Brown, et al., 2014) dari usaha yang berhubungan dengan
(U) U2: Produktifitas penilaian pengguna terhadap user interface.
(Maruping, et al., c. Behavioral intention memiliki riwayat yang
2017) signifikan sebagai variabel dependen dan
U3: Efektifitas juga prediktor penting terhadap use atau
(Brown, et al., 2014) penggunaan SIA.
U4: Manfaat d. Actual system use dioperasionalkan sebagai
(Maruping, et al., frekuensi penggunaan SIA yang diukur
2017) menggunakan tiga item seperti frekuensi,
2. Perceived EOU1: Gamblang durasi, dan intensitas penggunaan.
Ease of (Maruping, et al.,
Use 2017) 3.2. Pengujian Hipotesis
(EOU) EOU2: Upaya Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk
(Brown, et al., 2014) menentukan secara akurat jika hipotesis null
EOU3: Kemudahan dapat ditolak sesuai dengan hipotesis alternative
(Brown, et al., 2014) (Sekaran & Bougie, 2016: 301). Pengujian
EOU4: Keinginan hipotesis pada penggunaan Sistem Informasi
(Brown, et al., 2014) Akademik (SIA) USB YPKP sebagai berikut:
3. Behavioral BI1: Minat
Intention (Brown, et al., 2014) A. Pengujian H1
(BI) BI2: Prediksi H1 : Pengaruh perceived ease of use terhadap
(Brown, et al., 2014) perceived usefulness.
4. Actual USE1: Frekuensi Kriteria pengujian:
System (Venkatesh, et al., Nilai Sig. t<0,05 maka hipotesis diterima; Nilai
Use 2008 dalam Sig. t>0,05 maka hipotesis ditolak.
(USE) Maruping, et al.,
2017) Tabel 2. Hasil EOU Terhadap U
USE2: Durasi Coefficientsa
(Brown, et al., 2014) Unstandardize Standardi
USE3: Intensitas Model Coefficients ze
Coefficie t Sig.
JURNAL INFOTRONIK 36
Jurnal Infotronik Volume 4 No. 1 Juni 2019 P-ISSN : 2548-1932
e-ISSN : 2549-7758

nts H3 : Pengaruh perceived ease of use secara


B Std. Beta parsial terhadap behavioral intention.
Error Kriteria pengujian:
1 (Const 7.06 3.95 .08 Nilai Sig. t<0,05 maka hipotesis diterima; Nilai
1.786 Sig. t>0,05 maka hipotesis ditolak.
ant) 3 4 7
EOU .00
.757 .157 .702 4.835 Tabel 4. Hasil EOU Terhadap BI
0
a. Dependent Variable: U Coefficientsa
Standardiz
Pada table 2 menunjukkan bahwa nilai Unstandardize e
Sig. untuk EOU sebesar 0,000 (t<0,05). Maka Coefficients Coefficien
Model
hipotesis “diterima”, artinya variabel perceived ts
ease of use (EOU) berpengaruh signifikan Std. Sig
B Beta
terhadap perceived usefulness (U) pada Error t .
penggunaan SIA. (Constan 8.60 1.85 4.64 .00
1
t) 6 3 5 0
B. Pengujian H2 2.40 .02
EOU .176 .073 .441
H2 : Pengaruh perceived usefulness secara 6 4
parsial terhadap behavioral intention. a. Dependent Variable: BI
Kriteria pengujian:
Nilai Sig. t<0,05 maka hipotesis diterima; Nilai Pada table 4 menunjukkan bahwa nilai
Sig. t>0,05 maka hipotesis ditolak. Sig. sebesar 0,024 (t<0,05). Maka hipotesis
“diterima”, artinya variabel perceived ease of
Tabel 3. Hasil U Terhadap BI use (EOU) secara parsial berpengaruh signifikan
Coefficientsa terhadap behavioral intention (BI) pada
Standardiz penggunaan SIA.
Unstandardize e
Coefficients Coefficien D. Pengujian H4
Model H4 : Pengaruh perceived usefulness dan
ts
Std. Sig perceived ease of use secara simultan
B Beta terhadap behavioral intention.
Error t .
(Constan 6.46 1.46 4.42 .00 Kriteria pengujian:
1 Nilai Sig. F<0,05 maka hipotesis diterima; Nilai
t) 2 1 4 0
4.52 .00 Sig. F>0,05 maka hipotesis ditolak.
U .252 .056 .679
9 0
a. Dependent Variable: BI Tabel 5. Hasil EOU Terhadap U
Coefficientsa
Pada tabel 3 menunjukkan bahwa nilai Sum of Mean
Sig. sebesar 0,000 (t<0,05). Maka hipotesis Model Square Squar
“diterima”, artinya variabel perceived usefulness s df e F Sig.
(U) secara parsia berpengaruh signifikan 1 Regressio 9.93 .001
13.422 2 6.711 b
terhadap behavioral intention (BI) pada n 2
penggunaan SIA. Residual 2
15.540 .676
3
C. Pengujian H3 Total 2
28.962
5

JURNAL INFOTRONIK 37
Jurnal Infotronik Volume 4 No. 1 Juni 2019 P-ISSN : 2548-1932
e-ISSN : 2549-7758

a. Predictors: (Constant), U, EOU a. Perceived ease of use (EOU) dari


b. Dependent Variable: BI penggunaan SIA memberikan pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap perceived
Pada table 5 didapatkan nilai Sig. usefulness (U). Pengujian penelitian
sebesar 0,001 (F<0,05). Maka dapat disimpulkan menunjukkan bahwa semakin mudah
bahwa hipotesis “diterima”, artinya variabel menggunakan SIA, maka semakin dapat
perceived usefulness (U) dan perceived ease of diketahui manfaatnya.
use (EOU) berpengaruh signifikan secara b. Perceived usefulness (U) secara parsial
bersama-sama terhadap behavioral intention menunjukkan hasil yang berpengaruh positif
(BI). dan signifikan terhadap behavioral intention
(BI) untuk menggunakan SIA. Penilaian dari
E. Pengujian H5 dosen USB YPKP mengenai manfaat dari
H5 : Pengaruh behavioral intention terhadap SIA dapat merangsang minat untuk
actual system use. menggunakan SIA dalam menunjang
Kriteria pengujian: pekerjaannya.
Nilai Sig. t<0,05 maka hipotesis diterima; Nilai c. Perceived ease of use (EOU) secara parsial
Sig. t>0,05 maka hipotesis ditolak. menunjukkan terdapat pengaruh positif yang
signifikan terhadap behavioral intention (BI)
Tabel 6. Hasil BI Terhadap USE untuk menggunakan SIA. Penilaian dosen
Coefficientsa USB YPKP terhadap user interface SIA
Unstandardize Standardiz dapat mendukung niat pengguna.
Coefficients e Kemungkinan berhubungan dengan dosen
Coefficien selaku akademisi yang terbiasa dalam
Model menggunakan sistem informasi akademik.
ts
B Std. Beta Sig d. Diantara dua Faktor keyakinan pengguna
Error t . yaitu perceived usefulness (U) dan perceived
1 (Constan 4.80 .94 ease of use (EOU) secara simultan
.323 .067 berpengaruh positif yang signifikan terhadap
t) 9 7
BI 1.39 3.80 .00 behavioral intention (BI) untuk menggunakan
.368 .613 SIA. Dua variabel keyakinan pengguna
7 0 1
a. Dependent Variable: USE memberikan pengaruh terhadap niat dosen
USB YPKP pada penggunaan SIA di USB
Pada table 6 menunjukkan bahwa nilai YPKP.
Sig. untuk BI sebesar 3,800 (t>0,05). Maka e. Proses memicu minat pada variabel
hipotesis “ditolak”, artinya variabel behavioral behavioral intention (BI) tidak berpengaruh
intention (BI) tidak berpengaruh positif terhadap positif terhadap actual system use (USE) pada
actual system use (USE) pada penggunaan SIA. penggunaan SIA. Niat perilaku menggunakan
sistem ternyata hasil akhirnya tidak dapat
VI. PENUTUP memberikan pengaruh terhadap penggunaan
SIA yang sebenarnya bagi dosen USB YPKP.
Hasil pengukuran dan pengujian yang telah
dilakukan pada penelitian ini, maka dapat DAFTAR PUSTKA
diambil kesimpulan mengenai penerimaan
Sistem Informasi Akademik (SIA) USB YPKP [1]. Al-Azawei, A., Parslow, P., & Lundqvist,
sebagai berikut: K. (2017). Investigating The Effect of
Learning Styles in A Blended E-Learning
System: An Extension of The Technology
JURNAL INFOTRONIK 38
Jurnal Infotronik Volume 4 No. 1 Juni 2019 P-ISSN : 2548-1932
e-ISSN : 2549-7758

Acceptance Model (TAM). Australasian Intention: Integrating Behavioral


Journal of Educational Technology, 33(2). Expectation Into the Unified Theory of
[2]. Brown, S. A., Venkatesh, V., & Goyal, S. Acceptance and Use of Technology.
(2014). Expectation Confirmation in Journal of The Association for
Information Systems Research: A Test of Information Science and Technology,
Six Competing Models. MIS Quarterly, 68(3), 623-637.
38(3). [11]. Sekaran, U., & Bougie, R. (2016).
[3]. Davis, F. D., & Venkatesh, V. (2004). Research Methods For Business: A Skill
Toward Preprototype User Acceptance Building Approach. Chichester: John
Testing of New Information Systems: Wiley & Sons.
Implications for Software Project [12]. Stair, R., & Reynolds, G. (2017).
Management. IEEE Transactions on Fundamentals of Information Systems (9th
Engineering Management, 51(1), 31-46. ed.). Boston: Cengage Learning.
[4]. Doleck, T., Bazelais, P., & Lemay, D. J. [13]. Usmanij, P. A., Chu, M. T., & Khosla, R.
(2017). Examining The Antecedents of (2013). lAn Evaluation on The Use of
Facebook Acceptance via Structural ERP System in A Tertiary Education
Equation Modeling: A Case of CEGEP Institution in Australia: Lessons Learned.
Students. Knowledge Management & E- ASEAN Journal of Economics,
Learning, 9(1), 69. Management and Accounting, 1(2), 55-77.
[5]. Gokcearslan, S. (2017). Perspectives of [14]. Wiguna, W. (2017). Adopsi Sistem
Students on Acceptance of Tablets and Informasi Akademik Perguruan Tinggi
Selfdirected Learning with Technology. BSI Bandung Berbasis TAM. Jurnal
Contemporary Educational Technology, Informatika, 4(2), 189-197.
8(1), 40-55.
[6]. Hamari, J., & Keronen, L. (2017). Why
Do People Play Games? A Meta-Analysis.
International Journal of Information
Management, 37(3), 125-141.
[7]. Indrayani, E. (2013). Management of
Academic Information System (AIS) at
Higher Education in The City Of
Bandung. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 103, 628-636.
[8]. Khosla, R., Sethi, I. K., & Damiani, E.
(2013). Intelligent Multimedia Multi-
Agent Systems: A Human-Centered
Approach (Vol. 582). Boston: Springer
Science & Business Media.
[9]. Luić, L., & Galinec, D. (2015). Social
Dimension of Short-Term and Long-Term
Alignment in the Strategic Planning of an
Integrated Higher Education Information
System. International Journal of Society
Systems Science, 7(4), 299-313.
[10]. Maruping, L. M., Bala, H., Venkatesh, V.,
& Brown, S. A. (2017). Going Beyond

JURNAL INFOTRONIK 39

Anda mungkin juga menyukai