Anda di halaman 1dari 9

JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.2 September 2017, pp.

189~197
ISSN: 2355-6579
E-ISSN: 2528-2247 189

Adopsi Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi


BSI Bandung Berbasis TAM

Wildan Wiguna

AMIK BSI Tasikmalaya


e-mail: wildan.wwg@bsi.ac.id

Abstrak
Sistem Informasi Akademik (SIA) berfungsi sebagai mekanisme pengolahan data dan informasi
yang digunakan oleh perguruan tinggi dalam mengatur serta mengelola kegiatan akademik
sesuai dengan ruang lingkupnya. Sistem tersebut mempunyai kompleksitas tertentu dan
karakteristik khusus dibandingkan dengan sistem informasi pada organisasi yang lainnya.
Perguruan tinggi Bina Sarana Informatika (BSI) di Bandung menggunakan sistem informasi
akademik sebagai salah satu layanan dan fasilitas penunjang bagi jajaran karyawan dan dosen
di lingkungannya. Saat ini, masih belum cukup indikasi maupun faktor-faktor pengukuran
terhadap penerimaan dan penggunaan sistem informasi dalam melakukan kegiatan akademik
pada perguruan tinggi tersebut. Pada penelitian ini diusulkan Technology Acceptance Model
(TAM) untuk mengukur dan menguji penggunaan sistem informasi akademik yang sebenarnya
oleh karyawan dan dosen BSI di Bandung. Hasil kajian penelitian cukup ironis bahwa penilaian
pengguna mengenai antarmuka sistem ternyata kurang mendukung terhadap niat penggunaan.
Namun, evaluasi pengguna dari fungsionalitas sistem memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap niat penggunaan. Penelitian ini memberikan implikasi penting mengenai perilaku
objektif karyawan maupun dosen untuk terlibat langsung dalam interaksi aktual dengan sistem
informasi akademik yang telah diimplementasikan pada perguruan tinggi BSI di Bandung.

Kata kunci: Sistem Informasi Akademik, Human-Centered, Technology Acceptance Model

Abstract
Academic Information System (AIS) is a mechanism of data and information processing that
used by higher education to organize and manage some academic activities according to its
scope. The system contain certain complexity and special characteristics in comparison with
information systems in other organizations. Higher education of Bina Sarana Informatika (BSI)
in Bandung using Academic Information System as one of the supporting services and facilities
for employees and lecturers in the environment. Currently, there are still not enough
measurement indications or factors on the acceptance and use of information systems in
conducting academic activities at that higher education. This research proposed Technology
Acceptance Model (TAM) to measure and test the actual use of Academic Information System
by BSI employees and lecturers in Bandung. The result of this research is quite ironic that user
assessments of the system interface is less supportive on behavioral intention. However, user
evaluations of system functionality has a significant effect on behavioral intention. This research
provides important implications regarding objective behavior of employees and lecturers to be
directly involved on actual interaction with the Academic Information System that has been
implemented at the higher education of BSI in Bandung.

Keywords: Academic Information System, Human-Centered, Technology Acceptance Model

1. Pendahuluan memenuhi tujuan dan sasarannya (Stair &


Sistem informasi (SI) adalah Reynolds, 2017: 7). Sedangkan Sistem
seperangkat komponen yang saling terkait Informasi Akademik (SIA) secara khusus
dalam mengumpulkan, memproses, dirancang untuk memenuhi kebutuhan
menyimpan, serta menyebarkan data dan universitas yang menginginkan layanan
informasi. Suatu sistem informasi pendidikan terkomputerisasi untuk
menyediakan mekanisme umpan balik meningkatkan kinerja, kualitas layanan,
dalam memantau dan mengendalikan daya saing dan kualitas output sumber
operasinya untuk memastikan agar terus

Diterima Agustus 7, 2017; Revisi Agustus 16, 2017; Disetujui September 15, 2017
190

daya manusia (Purba & Panday, 2015: Pendekatan yang terpusat pada manusia
540). atau human-centered telah banyak
Sistem informasi dan bisnis digunakan pada bidang sistem informasi.
perguruan tinggi mengandung karakteristik Penelitian Usmanij, Chu, dan Khosla (2013)
khusus tertentu dibandingkan dengan merumuskan serangkaian tindakan untuk
sistem bisnis lainnya. Hal ini tidak hanya kesuksesan sistem informasi berdasarkan
untuk mendapatkan informasi bagi pihak pendekatan human-centered. Menurut Lesk
manajemen, tetapi juga untuk mengelola dan Wiederhold (1997) dalam Usmanij, et
komponen lain beserta anggota civitas al. (2013) berpendapat bahwa sistem yang
perguruan tinggi. Sistem informasi harus berpusat pada manusia melibatkan orang-
cukup fleksibel, dapat digunakan, dapat orang yang menggunakan teknologi untuk
diandalkan, efisien, mudah dipelihara, dan memecahkan masalah. Menurut Khosla,
aman, sementara penggunaannya harus Damiani, dan Grosky (2012) meskipun
sederhana. Namun, sebagian besar bisnis kebanyakan sistem dirancang dengan
dan sistem informasi di perguruan tinggi beberapa pertimbangan pengguna
saat ini tidak cukup memenuhi prasyarat manusianya, namun hasilnya masih jauh
yang dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan dari konsep human-centered.
karakteristiknya jauh lebih kompleks bila Terdapat beberapa model teoretis
dibandingkan dengan persyaratan pada yang digunakan untuk mempelajari perilaku
organisasi lain yang hanya berorientasi manusia terhadap penggunaan dan
pada keuntungan tertentu saja. Selain itu, penerimaan dari suatu sistem informasi.
sering terjadi perubahan manajemen Pada penelitian Doleck, Bazelais, dan
perguruan tinggi yang memerlukan Lemay (2017) metode Technology
perbedaan pendekatan dalam Acceptance Model (TAM) yang
perencanaan, pengembangan, konstruksi, dikembangkan oleh Davis (1989) telah
serta implementasi sistem informasi (Luić & bekerja di berbagai bidang untuk
Galinec, 2015: 300). menyelidiki penerimaan teknologi. TAM
Bina Sarana Informatika (BSI) adalah salah satu model yang paling
merupakan institusi pendidikan yang banyak dikutip dalam penelitian sistem
menerapkan sistem informasi akademik informasi. TAM berpendapat bahwa tujuan
sebagai salah satu fasilitas bagi jajaran dari perilaku pengguna yaitu memprediksi
karyawan dan dosen. Diharapkan seluruh penggunaan yang sebenarnya. Menurut
komponen tersebut dapat memperoleh Davis (1989) dalam Gokcearslan (2017)
informasi dengan mudah melalui layanan menyatakan bahwa TAM bertujuan untuk
yang telah disediakan. Menurut Luić dan menjelaskan penerimaan teknologi oleh
Galinec (2015: 300) berpendapat bahwa pengguna dengan mengarahkan dirinya
ruang lingkup akademik sering pada persepsi pengguna. Oleh karena itu,
menekankan ketidaksepakatan tentang pada penelitian ini dirumuskan mengenai
bagaimana posisi mencapai keputusan bagaimana penerimaan dan penggunaan
dalam memulai perencanaan strategis sistem informasi akademik pada kampus
sistem informasi. Sementara itu, hanya BSI di Bandung menggunakan technology
cara penggunaannya saja yang merupakan acceptance model.
faktor penentu untuk efisiensi dan daya
saing setiap departemen, serta keseluruhan 2. Metode Penelitian
perguruan tinggi dalam analisis akhir. Sistem Informasi Akademik
Begitu juga dengan aktivitas akademik di Sistem Informasi Akademik (SIA)
BSI Bandung yang membutuhkan faktor- ditinjau dari entitas dan propertinya
faktor penentu untuk efisiensi dan daya mengacu pada seperangkat sistem dan
saing terkait penggunaan sistem informasi. aktivitas yang digunakan untuk mengatur,
Saat ini, masih belum cukup memproses, dan menggunakan informasi
indikasi maupun faktor-faktor pengukuran sebagai sumber di dalam sebuah
terhadap penggunaan sistem informasi organisasi (Sprague & Carlson, 1982 dalam
akademik yang telah diterapkan di BSI Indrayani, 2013: 629). Output yang
Bandung. Pada penelitian ini akan dihasilkan dari sistem ini akan memberikan
ditekankan terhadap pendekatan mengenai informasi kepada para pemimpin atau
penerimaan maupun penggunaan sistem pengambil keputusan yang dapat
informasi di lingkungan akademik bagi diklasifikasikan dalam pemanfaatan dan
karyawan dan dosen BSI Bandung. tujuan yang berbeda (Levin, Kirkpatrick, &

JURNAL INFORMATIKA Vol.4 No.2, September 2017: 189-197


191

Rubin, 1982 dalam Indrayani, 2013: 629) b. Penelitian dan perancangan human-
diantaranya: centered adalah terpusat pada aktivitas
a. Sistem informasi akademik untuk tujuan (activity centered).
menghasilkan laporan dalam berbagai c. Perancangan penelitian human-centered
kegiatan seperti akademik, keuangan, adalah konteks yang terikat (context
pribadi, pendistribusian pelajar hingga bound) (Khosla, Sethi, & Damiani, 2000:
segala jurusan. 124 dalam Usmanij, 2013: 59).
b. Sistem informasi akademik untuk tujuan
menjawab pertanyaan "bagaimana jika". Technology Acceptance Model
Sistem informasi ini menggunakan Penelitian yang dilakukan oleh Al-
basisdata untuk dibagikan kepada Azawei, Parslow, dan Lundqvist (2017)
pengguna lain. mengkaji Technology Acceptance Model
c. Sistem informasi akademik untuk tujuan (TAM) yang diusulkan oleh Davis (1986).
mendukung pengambilan keputusan, Dari beberapa kajian yang telah dilakukan
evaluasi, dan pengembangan sistem. oleh peneliti terdahulu bahwa TAM memiliki
Sistem ini memberikan informasi untuk beberapa variabel antara lain:
semua jenis perguruan tinggi. a. Perceived usefulness atau kegunaan
yang dirasakan didefinisikan sebagai
Human-Centered sejauh mana seseorang berpikir bahwa
Manusia adalah pusat penelitian menggunakan sistem tertentu akan
dan perancangan dari human-centered. meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989:
Pengembangan human-centered adalah 320 dalam Hamari & Keronen, 2017:
tentang mencapai sinergi antara manusia 130).
dan mesin. Sinergisme ini melampaui b. Perceived ease of use atau kemudahan
konsep Interaksi Manusia dan Komputer yang dirasakan didefinisikan sebagai
(IMK) (Usmanij, et al., 2013: 59). tingkatan seseorang berpikir bahwa
dengan menggunakan sistem tertentu
Gambar 1. Human-Centered Criteria akan terbebas dari usaha (Davis, 1989:
320 dalam Hamari & Keronen, 2017:
130).
c. Behavioral intention atau niat perilaku
didefinisikan sebagai sejauh mana
seseorang telah merumuskan rencana
sadar untuk melakukan atau tidak
melakukan beberapa perilaku tertentu di
masa yang akan datang (Warshaw &
Davis, 1985: 214 dalam Maruping, Bala,
Venkatesh, & Brown, 2017: 624).
d. Actual system use atau penggunaan
yang sebenarnya adalah hasil perilaku
obyektif yang diukur sebagai jumlah
Sumber: Usmanij, et al. (2013) waktu seorang karyawan terlibat dalam
interaksi langsung dengan sistem
Pada gambar 1 dapat dijelaskan berbasis komputer (Sykes, Venkatesh, &
dari kajian yang dilakukan oleh Usmanij, et Gosain, 2009: 380).
al. (2013) mengenai adopsi tiga kriteria
pengembangan sistem human-centered Gambar 2. Final Model of TAM
yang ditetapkan pada National Science
Foundation (NSF) Workshop tahun 1997,
antara lain:
a. Penelitian dan perancangan human-
centered adalah masalah atau
kebutuhan yang digerakkan
(problem/need driven) atas dasar Sumber: Davis & Venkatesh (2004)
melawan dorongan abstraksi (walaupun
bersifat tumpang tindih). Pada gambar 2 dapat dijelaskan
model terakhir dari TAM dengan kajian dari
beberapa penelitian sebelumnya bahwa

JURNAL INFORMATIKA Vol.4 No.2, September 2017: 189-197


192

penerimaan pengguna ditentukan oleh dua persepsi pengguna tentang usefulness dan
faktor keyakinan utama, yaitu perceived ease of use terhadap sistem target
usefulness dan perceived ease of use menentukan behavioral intention pengguna
(Davis, Bagozzi, & Warshaw, 1989: 985 untuk menggunakan sistem. Behavioral
dalam Venkatesh & Goyal, 2010: 282; intention adalah prediktor bagi system use
Davis 1989: 320 dalam Venkatesh & (Venkatesh & Goyal, 2010: 282; Davis, et
Morris, 2000: 116). Perceived usefulness al., 1989; Venkatesh et al., 2003).
diharapkan dapat dipengaruhi oleh
perceived ease of use. Hal tersebut 3. Hasil dan Pembahasan
dikarenakan semakin mudah menggunakan 3.1. Demografi Responden
sistem, maka semakin bermanfaat Pada penelitian Venkatesh,
(Venkatesh & Goyal, 2010: 282, lihat Aloysius, Hoehle, dan Burton (2017)
Venkatesh, Morris, Davis, & Davis, 2003). menyusun responden untuk memiliki
TAM berpendapat bahwa behavioral keterwakilan dan keragaman dalam bentuk
intention untuk menggunakan teknologi karakteristik demografi yang berbeda
atau sistem adalah fungsi dari perceived (seperti jenis kelamin, usia, pendapatan,
usefulness dan perceived ease of use. ras, latar belakang pendidikan, dan
Intention atau niat semacam itu dapat pengalaman teknologi). Menurut Sekaran
secara lebih spesifik disebut tujuan dan Bougie (2016) di dalam survei
implementasi (yaitu berniat menggunakan disarankan mengumpulkan data demografis
sistem di tempat kerja) yang membimbing tertentu seperti usia, jenis kelamin, tingkat
pencapaian tujuan (maksudnya untuk pendidikan, tingkat pekerjaan, departemen,
meningkatkan kinerja di tempat kerja) dan jumlah tahun dalam organisasi, bahkan
(Davis & Venkatesh, 2004: 36). jika kerangka teoretis tidak mengharuskan
memasukkan variabel-variabel tersebut.
Hipotesis Penelitian
Memahami penerimaan, adopsi, Tabel 1. Demografi Responden
dan penggunaan sistem informasi oleh No. Karakteristik Kategori Jumlah
pengguna merupakan prioritas tinggi bagi 1. Jenis Kelamin Laki-laki 24
(Venkatesh, et al.,
peneliti dan praktisi. Dari kajian akademik 2017) Perempuan 20
yang telah diuraikan sebelumnya, maka 2. Usia 20 - 29 27
dapat diambil hipotesis untuk penelitian (Venkatesh, et al.,30 - 39 14
adopsi sistem informasi sebagai berikut: 2017) 40 - 49 1
H1 : Pengaruh perceived ease of use 50-59 1
Lainnya 1
(EOU) terhadap perceived 3. Pendidikan S1 11
usefulness (U). (Venkatesh, et al., S2 31
H2 : Pengaruh perceived usefulness (U) 2017) S3 2
secara parsial terhadap behavioral 4. Departemen / Biro BAKU 4
intention (BI). / Fakultas Ekonomi 9
(Sekaran & Keperawatan 3
H3 : Pengaruh perceived ease of use Bougie, 2016) Komunikasi 6
(EOU) secara parsial terhadap Pariwisata 8
behavioral intention (BI). Teknik 12
H4 : Pengaruh perceived usefulness (U) Lainnya 2
dan perceived ease of use (EOU) 5. Jabatan / Administrasi 4
Pekerjaan Dosen 26
secara simultan terhadap (Sekaran & Instruktur 12
behavioral intention (BI). Bougie, 2016) Lainnya 2
H5 : Pengaruh behavioral intention (BI) 6. Pengalaman Kerja 1 - 2 tahun 16
terhadap actual system use (USE). (Sekaran & 3 - 4 tahun 13
TAM telah berulang kali diuji dalam Bougie, 2016) 5 - 6 Tahun 6
berbagai penelitian empiris dengan hasil 7 – 8 Tahun 5
9 – 10 Tahun 3
yang cukup konsisten menunjukkan bahwa Lainnya 1
perceived usefulness adalah prediktor Lainnya = Uncategorized / Unknown / Null / Abstain
utama dari intention dan use, serta (N/A).
perceived ease of use memiliki efek Sumber: Hasil kajian & pengolahan penulis.
terhadap intention yang dimediasi oleh
perceived usefulness (Brown, Venkatesh, & Pada table 1 daftar responden
Goyal, 2014: 731, lihat juga Venkatesh, disusun untuk memiliki keterwakilan dan
Davis, & Morris, 2007). TAM berteori bahwa keberagaman karakteristik demografi yang

JURNAL INFORMATIKA Vol.4 No.2, September 2017: 189-197


193

berbeda terhadap jajaran karyawan dan (Brown, et al., 2014)


dosen. Terdapat 44 data responden yang EOU3: Kemudahan
(Maruping, et al., 2017;
dapat diambil dari 58 eksemplar kuesioner Brown, et al., 2014)
yang disebarkan. Kategori yang dihitung EOU4: Keinginan
menghasilkan persentase sebagai berikut: (Brown, et al., 2014)
a. Jenis kelamin, kategori Laki-laki sebesar 3. Behavioral BI1: Minat
Intention (Maruping, et al., 2017;
54,55%, sedangkan Perempuan (BI) Brown, et al., 2014)
sebesar 45,45%. BI2: Prediksi
b. Usia, kategori 20-29 tahun sebesar (Maruping, et al., 2017;
61,36%, 30-39 tahun sebesar 31,82%, Brown, et al., 2014)
40-49 tahun sebesar 2,27%, 50-59 4. Actual USE1: Frekuensi
System Use (Venkatesh, Brown, Maruping, &
tahun sebesar 2,27%, dan yang lainnya (USE) Bala, 2008 dalam Maruping, et
sebesar 2,27%. al., 2017)
c. Pendidikan, kategori S1 sebesar 25%, USE2: Durasi
S2 sebesar 70,45%, dan S3 sebesar (Venkatesh, et al., 2008 dalam
Maruping, et al., 2017;
4,55%. Brown, et al., 2014)
d. Biro/Fakultas, BAKU sebesar 9,09%, USE3: Intensitas
Ekonomi sebesar 20,45%, Keperawatan (Venkatesh, et al., 2008 dalam
sebesar 6,82%, Komunikasi sebesar Maruping, et al., 2017)
13,64%, Pariwisata sebesar 18,18%,
kategori Teknik sebesar 27,27%, dan Pada tabel 2 dapat dijelaskan
yang lainnya sebesar 4,55%. dengan kajian penelitian menurut
e. Jabatan, kategori Administrasi sebesar Venkatesh, et al. (2003) dalam Brown, et al.
9,09%, Dosen sebesar 59,09%, (2014) variabel independen perceived
Instruktur sebesar 27,27%, dan yang usefulness yang didefinisikan sebagai
lainnya sebesar 4,55%. tingkat penggunaan perangkat lunak dapat
f. Pengalaman kerja, kategori 1-2 tahun meningkatkan efektifitas individu,
sebesar 36,36%, 3-4 tahun sebesar sedangkan perceived ease of use
29,55%, 5-6 tahun sebesar 13,64%, 7-8 didefinisikan sebagai tingkat penggunaan
tahun sebesar 11,36%, 9-10 tahun perangkat lunak yang relatif bebas dari
sebesar 6,82%, dan yang lainnya usaha. Menurut Davis dan Venkatesh
sebesar 2,27%. (2004) variabel perceived usefulness
berhubungan dengan evaluasi pengguna
3.2. Pengukuran Penelitian mengenai fungsionalitas, sedangkan
Semua item pernyataan diukur perceived ease of use berhubungan
menggunakan tujuh poin skala Likert dengan penilaian pengguna terhadap
dengan titik akhir strongly disagree atau antarmuka. Selanjutnya, Brown, et al.
“sangat tidak setuju” hingga strongly agree (2014) menyatakan bahwa behavioral
“sangat setuju”, kecuali jika dinyatakan intention memiliki riwayat yang signifikan
sebaliknya (Brown, et al., 2014: 736; sebagai variabel dependen dan juga
Venkatesh & Bala, 2008: 314; Davis & prediktor penting terhadap use atau
Venkatesh, 2004: 45). Seluruh pernyataan penggunaan sistem informasi.
disajikan bagi responden yang dirangkum Pada penelitian Venkatesh dan
dalam beberapa variabel TAM beserta Morris (2000) menyatakan bahwa perilaku
item-itemnya sebagai berikut: penggunaan aktual atau actual usage
dioperasionalkan sebagai frekuensi
Tabel 2. Variabel-variabel Penelitian penggunaan. Kemudian Venkatesh, Brown,
No. Variables Items Maruping, dan Bala (2008) dalam
1. Perceived U1: Kinerja Maruping, et al. (2017) mendefinisikan
Usefulness (Maruping, et al., 2017; system use atau penggunaan sistem diukur
(U) Brown, et al., 2014)
U2: Produktifitas
menggunakan tiga item seperti frekuensi,
(Maruping, et al., 2017) durasi, dan intensitas penggunaan. Pada
U3: Efektifitas penelitian Venkatesh, et al. (2008) dalam
(Brown, et al., 2014) Sykes, et al. (2009) mengatakan bahwa
U4: Faedah penggunaan sistem didefinisikan sebagai
(Maruping, et al., 2017)
2. Perceived EOU1: Gamblang frekuensi, durasi, dan intensitas dari
Ease of Use (Maruping, et al., 2017) interaksi karyawan dengan sistem tertentu.
(EOU) EOU2: Upaya

JURNAL INFORMATIKA Vol.4 No.2, September 2017: 189-197


194

3.3. Pengujian Hipotesis (BI) dalam penggunaan sistem informasi


Tujuan pengujian hipotesis adalah akademik.
untuk menentukan secara akurat jika 2) Nilai Sig. sebesar 0,075 (t>0,05). Maka
hipotesis null dapat ditolak sesuai dengan hipotesis “ditolak”, artinya variabel
hipotesis alternative (Sekaran & Bougie, perceived ease of use (EOU) tidak
2016: 301). Pengujian hipotesis berpengaruh positif terhadap behavioral
memungkinkan penelitian ini untuk intention (BI) dalam penggunaan sistem
membuat pernyataan probabilitas informasi akademik.
mengenai parameter populasi sebagai
berikut: C. Pengujian H4
H4 : Pengaruh perceived usefulness dan
A. Pengujian H1 perceived ease of use secara simultan
H1 : Pengaruh perceived ease of use terhadap behavioral intention.
terhadap perceived usefulness. Kriteria pengujian:
Kriteria pengujian: Nilai Sig. F<0,05 maka hipotesis diterima;
Nilai Sig. t<0,05 maka hipotesis diterima; Nilai Sig. F>0,05 maka hipotesis ditolak.
Nilai Sig. t>0,05 maka hipotesis ditolak.
Tabel 5. Hasil EOU Terhadap U
a
Tabel 3. Hasil EOU Terhadap U Coefficients
Coefficients
a Sum of Mean
Model
Squares df Square F Sig.
Unstandardize Standardize a
1 Regression 57.301 2 28.651 15.749 .000
Model Coefficients Coefficients
Residual 74.585 41 1.819
B Std. Error Beta t Sig.
Total 131.886 43
1 (Constant) 9.142 3.302 2.769 .008
EOU .627 .146 .553 4.302 .000 a. Predictors: (Constant), U, EOU
b. Dependent Variable: BI
a. Dependent Variable: U

Pada table 3 menunjukkan bahwa Pada table 5 didapatkan nilai Sig.


nilai Sig. untuk EOU sebesar 0,000 sebesar 0,000 (F<0,05). Maka dapat
(t<0,05). Maka hipotesis “diterima”, artinya disimpulkan bahwa hipotesis “diterima”,
variabel perceived ease of use (EOU) artinya variabel perceived usefulness (U)
berpengaruh signifikan terhadap perceived dan perceived ease of use (EOU)
usefulness (U) dalam penggunaan sistem berpengaruh signifikan secara bersama-
informasi akademik. sama terhadap behavioral intention (BI).

B. Pengujian H2 & H3 D. Pengujian H5


H2 : Pengaruh perceived usefulness secara H5 : Pengaruh behavioral intention
parsial terhadap behavioral intention. terhadap actual system use.
H3 : Pengaruh perceived usefulness secara Kriteria pengujian:
parsial terhadap behavioral intention. Nilai Sig. t<0,05 maka hipotesis diterima;
Kriteria pengujian: Nilai Sig. t>0,05 maka hipotesis ditolak.
Nilai Sig. t<0,05 maka hipotesis diterima;
Nilai Sig. t>0,05 maka hipotesis ditolak. Tabel 6. Hasil BI Terhadap USE
Coefficientsa
Unstandardize Standardize
Tabel 4. Hasil EOU Terhadap BI dan U Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
Terhadap BI 1 (Constant) 6.862 2.862 3.279 .002
a
Coefficients BI .797 .175 .575 4.555 .000
Unstandardize Standardize a. Dependent Variable: USE
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.079 1.440 1.440 2.833 .007 Pada table 3 menunjukkan bahwa
U .211 .062 .062 .481 .001 nilai Sig. untuk BI sebesar 0,000 (t<0,05).
EOU .128 .070 .070 .257 .075
a. Dependent Variable: BI Maka hipotesis “diterima”, artinya variabel
behavioral intention (BI) signifikan terhadap
Pada table 4 menunjukkan terdapat actual system use (USE) dalam
dua hipotesis yang dilakukan pengujian penggunaan sistem informasi akademik.
sebagai berikut:
1) Nilai Sig. sebesar 0,001 (t<0,05). Maka
hipotesis “diterima”, artinya variabel
perceived usefulness (U) berpengaruh
signifikan terhadap behavioral intention

JURNAL INFORMATIKA Vol.4 No.2, September 2017: 189-197


195

4. Kesimpulan Referensi
Dari hasil analisis dan pembahasan Al-Azawei, A., Parslow, P., & Lundqvist, K.
yang telah dilakukan pada penelitian ini, (2017). Investigating the Effect of
maka dapat diambil kesimpulan sebagai Learning Styles in a Blended E-
berikut: Learning System: An Extension of
a. Perceived ease of use (EOU) dari the Technology Acceptance Model
penggunaan sistem informasi akademik (TAM). Australasian Journal of
mendukung adanya suatu pengaruh Educational Technology, 2017,
yang positif dan signifikan terhadap 33(2), 1-23.
perceived usefulness (U). Pengukuran
ini memberikan indikasi bahwa semakin Brown, S., Venkatesh, V., & Goyal, S.
mudah menggunakan sistem informasi (2014). Expectation Confirmation in
akademik, maka semakin dapat Information Systems Research: A
diketahui manfaat dari sistem tersebut Test of Six Competing Models. MIS
bagi karyawan dan dosen BSI Bandung. Quarterly, 38(3), 729-756.
b. Perceived usefulness (U) secara parsial
menunjukkan hasil yang berpengaruh Davis, F. D., & Venkatesh, V. (2004).
positif dan signifikan terhadap Toward Preprototype User
behavioral intention (BI) untuk Acceptance Testing of New
menggunakan sistem informasi Information Systems: Implications
akademik. Evaluasi dari karyawan dan for Software Project Management.
dosen mengenai fungsionalitas sistem IEEE Transactions on Engineering
informasi akademik dapat memicu niat Management, 51(1), 31-46.
untuk menggunakan sistem tersebut
bagi pekerjaannya.
c. Perceived ease of use (EOU) secara Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness,
parsial menunjukkan tidak terdapat Perceived Ease of Use, and User
pengaruh positif yang signifikan Acceptance of Information
terhadap behavioral intention (BI) untuk Technology. MIS Quarterly, 13(3),
menggunakan sistem informasi 319-340.
akademik. Penilaian karyawan dan
dosen terhadap antarmuka sistem Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P.
informasi akademik ternyata tidak R. (1989). User Acceptance of
mendukung niat pengguna. Hal tersebut Computer Technology: A
dimungkinkan terkait dengan kebiasaan Comparison of Two Theoretical
pengguna terhadap suatu sistem Models. Management Science,
informasi selain pada lingkup akademik. 35(8), 982-1003.
d. Diantara dua Faktor keyakinan
pengguna yaitu perceived usefulness Doleck, T., Bazelais, P., & Lemay, D. J.
(U) dan perceived ease of use (EOU) (2017). Examining the Antecedents
secara simultan berpengaruh positif of Facebook Acceptance via
yang signifikan terhadap behavioral Structural Equation Modeling: A
intention (BI) untuk menggunakan Case of CEGEP Students.
sistem informasi akademik. Kedua Knowledge Management & E-
prediktor utama dari TAM memberikan Learning, 9(1), 69–89.
pengaruh terhadap niat karyawan dan
dosen dalam menggunakan sistem Gokcearslan, S. (2017). Perspectives of
informasi akademik di BSI Bandung. Students on Acceptance of Tablets
e. Proses memicu minat pada variabel and Selfdirected Learning with
behavioral intention (BI) menghasilkan Technology. Contemporary
dampak yang signifikan terhadap actual Educational Technology, 2017,
system use (USE) dalam menggunakan 8(1), 40-55.
sistem informasi akademik. Niat perilaku
menggunakan sistem yang merupakan Hamari, J., & Keronen, L. (2017). Why Do
probabilitas subyektif dapat memberikan People Play Games? A Meta-
prediksi dan pengaruh bagi perilaku Analysis. International Journal of
objektif terhadap penggunaan sistem Information Management, 37(3),
informasi akademik yang sebenarnya. 125-141.

JURNAL INFORMATIKA Vol.4 No.2, September 2017: 189-197


196

Study. In Intan, R., Chi, C.H., Palit,


Indrayani, E. (2013). Management of H., & Santoso, L. (Eds.),
Academic Information System (AIS) Intelligence in the Era of Big Data.
at Higher Education in The City Of ICSIIT 2015. Communications in
Bandung. Procedia - Social and Computer and Information Science
Behavioral Sciences, 103 (2013), (Vol. 516, pp. 539-550). Berlin,
628-636. Heidelberg: Springer.

Khosla, R., Damiani, E., & Grosky, W. Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research
(2012). Human-Centered E- Methods For Business: A Skill
Business (Paperback ed.). New Building Approach. Chichester:
York: Springer Science & Business John Wiley & Sons Ltd.
Media.
Sprague, R. H., & Carlson, E. D. (1982)
Khosla, R., Sethi, I. K., & Damiani, E. Building Effective Decision Support
(2000). Intelligent Multimedia Multi- Systems. Englewood Cliffs, NJ:
Agent Systems: A Human- Prentice-Hall, Inc.
Centered Approach. Boston:
Kluwer Academic Publishers. Stair, R., & Reynolds, G. (2017).
Fundamentals of Information
Lesk, M., & Wiederhold, G. (1997). Serving Systems, Ninth Edition. Boston:
Human Needs Through Human Cengage Learning.
Centered Systems. Paper
presented at NSF Workshop on Sykes, T. N., Venkatesh, V., & Gosain, S.
Human-Centered Systems, (2009). Model of Acceptance with
Arlington, VA. Retrieved from Peer Support: A Social Network
http://www.ifp.uiuc.edu/nsfhcs/ Perspective to Understand
Employees’ System Use. MIS
Levin, R. I., Kirkpatrick, C. A., & Rubin. D. Quarterly, 33(2), 371-393.
S. (1982). Quantitative Approaches
to Management (5th ed.). New York: Usmanij, P. A., Chu, M., & Khosla, R.
McGraw-Hill Inc. (2013). lAn evaluation on the use of
ERP system in a tertiary education
Luić, L., & Galinec, D. (2015). Social institution in Australia: lessons
Dimension of Short-Term and learned. ASEAN Journal of
Long-Term Alignment in the Economics, Management and
Strategic Planning of an Integrated Accounting, 1(2), 55-77.
Higher Education Information
System. Int. J. Society Systems Venkatesh, V., Aloysius, J. A., Hoehle, H.,
Science, 7(4), 299-313. & Burton, S. (2017). Design and
Evaluation of Auto-ID Enabled
Maruping, L. M., Bala, H., Venkatesh, V., & Shopping Assistance Artifacts in
Brown, S. A. (2017). Going Beyond Customers' Mobile Phones: Two
Intention: Integrating Behavioral Retail Store Laboratory
Expectation Into the Unified Theory Experiments. MIS Quarterly, 41(1),
of Acceptance and Use of 83-113.
Technology. Journal of the
Association for Information Science Venkatesh, V., & Goyal, S. (2010).
and Technology, 68(3), 623–637. Expectation Disconfirmation and
Technology Adoption: Polynomial
Panday, R., & Purba, J. T. (2015) Lecturers Modeling and Response Surface
and Students Technology Analysis. MIS Quarterly, 34(2),
Readiness in Implementing 281-303.
Services Delivery of Academic
Information System in Higher Venkatesh, V., & Bala, H. (2008).
Education Institution: A Case Technology Acceptance Model 3

JURNAL INFORMATIKA Vol.4 No.2, September 2017: 189-197


197

and a Research Agenda on


Interventions. Decision Sciences,
39(2), 273–315.

Venkatesh, V., Brown, S.A., Maruping,


L.M., & Bala, H. (2008). Predicting
Different Conceptualizations of
System Use: The Competing Roles
of Behavioral Intention, Facilitating
Conditions, and Behavioral
Expectation. MIS Quarterly, 32(3),
483–502.

Venkatesh, V., Davis, F. D., & Morris, M. G.


(2007). Dead Or Alive? The
Development, Trajectory And
Future Of Technology Adoption
Research. Journal of the
Association for Information
Systems, 8(4), 267-286.

Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B.,


& Davis, F. D. (2003). User
Acceptance of Information
Technology: Toward a Unified
View. MIS Quarterly, 27(3), 425-
478.

Venkatesh, V., & Morris, M. G. (2000). Why


Don't Men Ever Stop to Ask for
Directions? Gender, Social
Influence, and Their Role in
Technology Acceptance and Usage
Behavior. MIS Quarterly, 24(1),
115-139.

Warshaw, P.R., & Davis, F.D. (1985).


Disentangling Behavioral Intention
and Behavioral Expectation.
Journal of Experimental Social
Psychology, 21(3), 213–228.

JURNAL INFORMATIKA Vol.4 No.2, September 2017: 189-197

Anda mungkin juga menyukai