Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (ISSN 2407-3911)

Volume 1 No.1,Desember 2014

PENGUKURAN KINERJA SISTEM INFORMASI


DI PT. RANCEK SUKSES BANDUNG
DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5.0
(STUDI KASUS SIOS-SISTEM INFORMASI KIOS)

Christina Juliane1, Rakhmayudhi2, Nuraeni3


1,3
Sekolah Teknik Manajemen Informatika dan Komputer ”AMIKBANDUNG”
2
UNIVERSITAS SUBANG
1
e-mail: Christina.juliane@gmail.com;
2
e-mail: rakhmayudhi@yahoo.co.id
3
e-mail: naynie0@gmail.com

Abstrak Permasalahan itulah yang kemudian memunculkan pemikiran


tentang bagaimana mengukur kinerja SIOS sehingga dapat
Sistem Informasi Kios (SIOS) adalah Sistem Informasi yang memberikan arahan bagaimana seharusnya perbaikan yang
digunakan oleh PT. Rancek Sukses Bandung untuk mengelola dilakukan untuk pengembangan SIOS dimasa yang akan
proses penjualan dan penyewaan kios di Rancaekek Trade datang. Framework yang dapat digunakan untuk mengukur
Center (RTC). Sistem ini memiliki beberapa permasalahan, kinerja SI diantaranya adalah ITIL, ISO9000 dan COBIT
diantaranya adalah permasalahan akurasi nilai yang dihasilkan yang dikeluarkan oleh ISACA. Masing-masing framework
oleh sistem dan nilai efektifitas serta efisiensi proses yang memiliki kelebihan dan kekurangan ketika digunakan,
masih kurang sebagai akibat dari sistem yang tidak diantara ketiga framework tersebut, COBIT versi 5.0dipilih
terintegrasi. Pengukuran kinerja sistem perlu untuk dilakukan sebagai alat untuk mengukur kinerja SIOS dengan
sebagai proses perbaikan terhadap sistem yang akan datang. pertimbangan bahwa COBIT mampu menciptakan
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan jembatan antara Managemen TI dan para eksekutif bisnis,
framework COBIT 5.0 dengan pertimbangan bahwa menyediakan bahasa yang umum sehingga dapat
framework ini memiliki kelebihan dibanding dengan versi dipahami oleh semua pihak, dan menjadi menjadi pilihan
sebelumnya. Domain penelitian dibatasi hanya untuk domain framework audit oleh kebanyakan auditor [1].
APO (align, plan, & organize) Hasil dari pengukuran ini
adalah berupa rekomendasi yang dapat diterapkan pada sistem Tahapan penelitian yang dilakukan untuk mengukur kinerja SI
baru sebagai perbaiakan sistem yang ada sekarang. dimulai dengan proses pengumpulan data yang relevan
dengan kebutuhan penelitian sebagai bahan untuk analisis.
Kata kunci Tahap berikutnya adalah proses analisis sesuai dengan domain
SIOS, pengukuran kinerja, COBIT 5.0 APO (align, plan, & organize) sebagai batasan penelitian.
Analisis dilakukan salah satunya dengan membuat kuesioner
1. PENDAHULUAN yang digunakan sebagai bahan untuk mengukur kapabilitas
dari proses. Hasil akhir dari proses pengukuran kinersi sistem
PT. Rancek Sukses adalah sebuah perusahaan bisnis yang
adalah berupa rekomendasi hasil audit yang dapat digunakan
bergerak dibidang property yang memberikan jasa penjualan
sebagai arahan perbaikan sistem untuk masa yang akan
dan penyewaan kios di lingkungan mall Rancaekek Trade
datang. Gambaran tahapan penelitian dapat dilihat pada
Centre (RTC). Proses bisnis yang dilakukan oleh PT. Rancek
Gambar 1.
Sukses telah memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) yang
dibuat dalam bentuk Sistem Informasi dengan nama SIOS Laporan penelitian disajikan kedalam beberapa bagian.
atau kepanjangan dari Sistem Informasi Kios. SIOS ini Bagian pertama adalah pendahuluan yang berisi latar
mencakup pengelolaan transaksi penjualan dan penyewaan belakang dan persoalan yang mendasari dilakukannya
kios, database tenant (penyewa), informasi tagihan listrik, penelitian. Bagian kedua adalah konsep dasar dari COBIT 5.0
informasi masa sewa kios, dan lain-lain. Meskipun telah serta apa yang mendasari dipilihnya COBIT versi ini. Bagian
memanfaatkan TI, proses pengelolaan SIOS ini dirasa masih ketiga adalah analisis, yang berisi identifikasi visi dan misi
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya seperti ketidak perusahaan, critical success factor (CSF), key goal indicator
akuratan dalam hal informasi sisa tagihan sewa kios, tagihan (KGI), dan key performance indicators (KPI) SIOS sebagai
penggunaan listrik yang berbeda-beda sehingga menimbulkan bahan pengukuran kinerja sistem. Bagian terakhir adalah hasil
ketidakwajaran bagi penyewa, proses pembayaran sewa atau pengukuran kinerja yang telah dilakukan yang berisi
penjualan kios yang tidak terhubung antara kasir dan bagian rekomendasi yang dapat digunakna sebagai bahan perbaikan
keuangan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan tidak untuk sistem yang akan datang
akurat, dan lain-lain.

24
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (ISSN 2407-3911)
Volume 1 No.1,Desember 2014

merealisasikan manfaat dan tingkat resiko yang dapat


diterima serta penggunaan sumber daya.
6. Prinsip-prinsip dan penggerak-penggerak dalam COBIT
5.0 sifatnya umum dan berguna untuk berbagai jenis
perusahaan baik komersial maupun nirlaba bahkan pada
sektor publik.

3. ANALISIS SISTEM INFORMASI


KIOS (SIOS)
3.1. Identifikasi Visi dan Misi PT. Rancek Sukses
Bandung
Analisis terhadap SIOS dilakukan pertama kali dengan
mengidentifikasi visi dan misi perusahaan. Hal ini dilakukan
sebagai petunjuk bagi proses perbaikan yang akan dilakukan.
Visi dari PT. Rancek Sukses Bandung adalah menjadikan
Gambar 1. Tahapan Penelitian perusahaan sebagai ikon pusat perbelanjaan, jasa, kuliner, dan
hiburan keluarga yang nyaman di daerah Rancaekek dan
sekitarnya. Sedangkan misi nya adalah untuk :
2. FRAMEWORK COBIT 5.0
a. menjadikan RTC tempat menarik untuk dikunjungi
COBIT 5.0 merupakan rilis sempurna yang menggabungkan sebagai pusat belanja, kuliner dan rekreasi keluarga.
managemen IT dan para ekseskutif bisnis dengan beberapa b. menjadikan RTC menarik pelaku usaha untuk ber
perubahan penting yang dibawa oleh COBIT rilis terbaru investasi .
disbanding dengan versi pendahulunya. Perubahan yang c. meningkatkan area komersil dan memaksimalkan tingkat
merupakan kelebihan dari COBIT 5.0 adalah sebagai berikut hunian
[2][3]:
1. Prinsip baru dalam tata kelola TI untuk organisasi, 3.2 Identifikasi Critical Succes Factor (CSF)
Governance of Enterprise IT (GEIT). CobiT 5.0 Critical Success Factors (CSF) berfungsi sebagai panduan
sebagaimana juga Val-IT (kerangka kerja untuk evaluasi bagi manajemen dalam menerapkan kendali untuk teknologi
dalam melakukan investasi TI) dan Risk IT (kerangka informasi dan proses-prosesnya. CSF merupakan aktivitas
kerja yang membahas gap antara kerangka kerja yang dapat bersifat strategis, teknis, organisasional, proses
manajemen resiko secara umum dan kerangka kerja atau kebiasaan prosedural. CSF umumnya terkait dengan
manajemen resiko IT) ini lebih berorientasi pada prinsip, kemampuan dan keahlian serta harus bersifat singkat, terfokus
dibanding pada proses. dan berorientasi pada tindakan, serta mempengaruhi
2. Berdasarkan feedback yang masuk, menyatakan bahwa
sumberdaya yang sangat penting dalam sebuah proses. CSF
penggunaan prinsip-prinsip COBIT 5.0 lebih mudah
dipahami dan diterapkan dalam konteks enterprise secara
pada PT.Rancek Sukses dapat dilihat Tabel 1.
lebih efektif karena COBIT 5.0 merupakan gabungan dari Pencapaian dan metrik didefinisikan dalam COBIT pada
beberapa framework yang dikeluarkan oleh ISACA. tiga tingkatan :
3. COBIT 5.0 memberi penekanan lebih kepada Enabler 1. Ukuran dan pencapaian TI, yang mendefinisikan apa yang
yang secara spesifik memiliki tujuh enabler yaitu: diharapkan bisnis dari TI (mengukur TI dari perspektif
a. Prinsip-prinsip bisnis).
b. Proses-proses 2. Pencapaian proses dan ukuran yang mendefinisikan proses
c. Struktur Organisasi apa yang harus diberikan untuk mendukung objektif TI
d. Kultur, Etika dan Perilaku (bagaimana pemilik proses TI akan diukur).
e. Informasi
3. Ukuran kinerja proses (untuk mengukur seberapa baik
f. Layanan, Infrastruktur, dan Aplikasi.
proses dilakukan untuk menunjukkan jika pencapaian
g. Orang, Keterampilan dan Aplikasi
kemungkinan besar terpenuhi).
4. COBIT 5.0 mendefinisikan model referensi proses yang
baru dengan tambahan domain governance dan beberapa
proses baik yang sama sekali baru ataupun modifikasi COBIT menggunakan dua jenis ukuran yaitu indikator
proses lama serta mencakup aktifitas organisasi secara pencapaian dan indikator kinerja. Indikator pencapaian pada
end-to-end. Selain mengkonsolidasikan COBIT 4.1, Val tingkat yang lebih rendah menjadi indikator kinerja pada
IT, dan Risk IT dalam sebuah framework, COBIT 5.0 juga tingkatan yang lebih tinggi.
dimutakhirkan untuk menyelaraskan dengan best
practices yang ada seperti misalnya ITIL v3 2011 dan 3.3 Identifikasi Key Goal Indicators (KGI)
TOGAF. Mengidentifikasi Key Goal Indicators, ditentukan beberapa
5. COBIT 5.0 Membangun suatu seri dari dasar pengetahuan parameter informasi yang dijadikan acuan. Yaitu ketika
yang konsisten seperti (framework, process reference teknologi informasi telah maksimal dalam membantuk
guide & implementation guide) COBIT 5.0 ini terdiri dari menjalankan bisnis. Pihak manajemen dapat melihat ukuran
beberapa buku yang masing-masing berisi panduan seperti tersebut dari beberapa kriteria berikut diantarannya,
kerangka kerja, implementasi, dan lain sebagainya. Ketersediaan informasi yang diperlukan untuk mendukung
5. COBIT 5.0 membantu perusahaan menciptakan nilai yang kebutuha bisnis, Tidak adanya integritas dan resiko
optimal dari TI dengan memelihara keseimbangan antara kerahasiaan, Efisiensi biaya proses dan operasi, Konfirmasi
kehandalan, efektivitas dan kepatuhan.

25
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (ISSN 2407-3911)
Volume 1 No.1,Desember 2014

Tabel 1. 2. Sistem yang digunakan harus memberikan kemudahan


CSF PT. Rancek Sukses bagi PT.Rancek Sukses dalam pengelolaan pembayaran
kios.
No CSF 3. Sistem yang digunkaan harus memberikan tingkat
Keterangan
. PT.Rancek Sukses efektifitas dan efisiensi yang lebih baik.

Melengkapi fasilitas kios 3.4 Identifikasi Key Performance Indicators (KPI)


1. Industry Menjaga kebersihan Kios
Mengadakan harga promosi yang Mengidentifikasi Key Performance indicators dilakukan
memikat dan mencapai target dengan mendefinisikan pengukuran seberapa baik proses-
proses TI dilakukan, hal ini akan mengindikasikan
Memahami visi dan misi perusahaan kemungkinan terpenuhi atau tidaknya pencapaian tujuan.
Mengadakan reward untuk karyawan KPI, disamping merupakan indikator terpenuhinya
2. Coorporate yang berprestasi pencapaian, juga merupakan indikator kapabilitas, praktek dan
Mmemberikan reward pada keahlian yang baik. KPI mengukur pencapaian aktivitas yang
penyewa/pemilik kios terbaik merupakan tindakan yang harus diambil pemilik proses untuk
mencapai proses yang lebih efektif.
3 Organization Unit
Key Performance indicators pada SIOS adalah sebagai
Memahami strategi perusahaan
Memahami sasaran yang dituju
berikut :
3.1 Direktur Utama perusahaan 1. SIOS terintegrasi dengan sistem pada divisi lain,
Menerapkan dan menjalankan visi &
2. SIOS diterapkan dengan sistem Clent-Server sehingga
misi
mengurangi kemungkinan pekerjaan yang berulang.
Memahami penilaian dan 3. Pembuatan laporan pembayaran, penagihan dan sisa
3.2 Audhitor pengawasan terhadap kinerja RTC pembayaran yang harus akurat dan tepat waktu,
Mengarahkan pada prosedur yang 4. Program pelatihan TI yang diadakan PT.Rancek Sukses
sesungguhnya untuk karyawan sebagai pengguna SIOS,
5. Pengembangan sistem sesuai dengan proses bisnis yang
Memahami prosedur RTC
Mengarahkan solusi masalah yang
dibutuhkan oleh bagian keuangan,
3.3 Technical Advisor ada di RT 6. Perawatan sistem untuk menghindari beberapa resiko
Mensuport untuk mencapai visi dan seperti kehilangan data dan sebagainya.
misi
Finance & Memahami prosedur keuangan
3.4
Accounting Menjalankan progress devisi Finance 4. HASIL PENGUKURAN KINERJA
Memahami progres pengembangan
SIOS
karyawan Pengujian kinerja SIOS dilakukan dengan menyebarkan
3.5 HRD Memahami kenyamanan kerja
kuesioner dengan pertanyaan seputar domain APO (Align,
karyawan
Memahami solusi terbaik karyawan Plan, & Organize), ringkasan hasil kuesioner dapat dilihat
dan perusahaan pada Tabel 2. Kuesioner yang dibagiakan kepada pengguna,
kemudian dilakukan perhitungan capability Process.
Memahami progress pemasaran RTC Perhitungan ini dilakukan dengan cara membagi jumlah
3.6 Commercial Melaksanakan kegiatan yang capability level dengan jumlah high level sehingga dihasilkan
menarik calon penyewa atau pembeli angka 0,30 (Gambar.2).
Hasil dari pengukuran kinerja dari SIOS yang didapat dari
Memahami kenyamanan fasilitas kuesioner, dipetakan dalam bentuk jaring laba-laba sesuai
Operasional karyawan dan penyewa atau pembeli
3.7 dengan domain proses APO (Gambar 3). Dari pengukuran
Building kios
Mengadakan control building terhadap SIOS dengan Framework COBIT 5.0 di PT.
Memonitoring RTC jika sudah mulai Rancek Sukses/RTC Bandung yang telah dilakukan,
melenceng dari tujuan maka dapat disimpulkan bahwa SIOS yang telah berjalan
Manager wajib mengarahkan sampai pada leve 0,30 yang termasuk kisaran level 0
Memotivasi rekan kerja agar selalu yaitu Incomplete Process yang berarti proses yang tidak
4. Individual Manager semangat dan mencapai target lengkap, hanya ada sedikit bukti atau bahkan tidak ada
perusahaan. bukti adanya pencapaian sistematik dari tujuan proses
Menampung dan merealisasikan ide-
ide dari karyawan yang mengandung Tabel 2.
unsur untuk kemajuan perusahaan. Ringkasan hasil pengumpulan kuesioner
Tingkat
Jumlah Jumlah
No Proses Capability
Adapun KGI Sistem Informasi Pembayaran Kios PT.Rancek Jawaban Pertanyaan
Process
sukses adalah
APO01
1. Adanya keselarasan antara proses bisnis PT.Rancek 1.
Mengelola
25 5 0
Sukses RTC dengan SIOS. kerangka
Manajemen TI

26
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (ISSN 2407-3911)
Volume 1 No.1,Desember 2014

APO02
2. mengelola 15 3 0
Strategi
APO03
Mengelola
3. 15 3 0
Enterprise
Arsitektur
APO04
4. mengelola 15 3 1
Inovasi
APO05
5. mengelola 15 3 0

0
Portofolio
APO06
Mengelola
6. 10 2 0
Anggaran &
Biaya
APO07
Mengelola
7. 15 3 0
Sumber Daya
Manusia
APO08
8. mengelola 15 3 1
Hubungan
Gambar 3. Hasil pemetaan SIOS terhadap domain
APO09
Align,Plan & Organize (APO)
Mengelola
9. 10 2 0
Perjanjian
Layanan
Posisi level yang telah diukur dari hasil SIOS diperoleh dari
APO10 rumus jumlah capabilitu level dibagi jumlah high level yang
10. mengelola 20 4 0 ada pada domain APO. Adapun untuk lebih jelasnya
Pemasok mengenai level yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4.
APO11
11. mengelola 15 3 0
Kualitas
APO12
12. mengelola 15 3 1
Resiko
APO13
13. mengelola 20 4 1
Kemanan
Rata-rata 0,30 Gambar 4. Hasil Capability Process Audit domain APO

Berdasarkan pengukuran dengan framework COBIT 5.0


terhadap SIOS di PT. Rancek Sukses Bandung, dihasilkan
rekomendasi yang dapat digunakan sebagai perbaiakan sistem
dimasa yang akan datang. Rekomendasi dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Rekomendasi hasil audit pada SIOS

No Proses Rekomendasi

1. APO01 a. Sistem Informasi Pembayaran Kios


Mengelola perlu Client-Server agar pada bagian
Gambar 2. Perolehan nilai Pemetaan hasil audit kerangka yang terkait dapat dengan mudah
Pencapaian level yang telah dihasilkan dari Audit pada SIOS Manajemen mengakses sesuai dengan hak akses
TI masing-masing.
memberikan gambaran pada perusahaan tentang bagaimana
b. Sistem Informasi Pembayaran Kios
keputusan selanjutnya. SIOS yang ada harus dikembangkan perlu adanya perawatan berkala
atau membuat sistem baru yang lebih baik dari yang sekarang sehingga dapat terpantau dan
ada. Jika dipandang dari beberapa hal, resiko dari sistem yang meminimalisir kesalahan yang mungkin
ada lumayan besar, mengingat banyak pekerjaan yang tidak terjadi seperti nominal tagihan
terbantu oleh SIOS sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan outstanding atau listrik.
terutama divisi keuangan sangat tidak efektif dan efisien.

27
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (ISSN 2407-3911)
Volume 1 No.1,Desember 2014

2. APO02 a. Perlu adanya Integrasi Sistem Informasi 5. PENUTUP


mengelola Pembayaran Kios karena ada beberapa
Strategi bagian finance yang tidak masuk dalam 5.1 KESIMPULAN
sistem seperti akad dan pasar (Lapak)
b. Untuk mencapai tujuan perusahaan, Hasil penelitian terhadap SIOS dengan menggunakan
Sistem Informasi juga perlu framework COBIT 5.0 dapat disimpulkan bahwa :
disosialisasikan dengan adanya 1. Nilai capability process dari SIOS yang sedang berjalan
pelatihan atau buku panduan dalam
mencapai level 0,30 (dibulatkan menjadi 0), hal ini
menggunakan Sistem Informasi
Pembayaran Kios, mengindikasikan bahwa sistem informasi yang sekarang
3. APO03 a. Sebaiknya sebelum mengadakan Sistem sedang berjalan belum bahkan jauh dari yang
Mengelola Informasi Pembayaran Kios harus diharapkan,
Enterprise diadakan perancangan (Enterprise 2. Hasil wawancara dan diskusi dengan staf yang
Arsitektur Achitecture Planning) yang sesuai berwenang diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas SIOS
dengan tujuan perusahaan. selama ini belum memperhatikan faktor resiko dan
4. APO04 a. Menampung inovasi dari karyawan dan pengendalian secara terstruktur.
mengelola memfilter inovasi tentang 3. Sistem Informasi yang telah berjalan di RTC/PT.
Inovasi pengembangan sistem agar sesuai Rancek Sukses belum membantu dalam mencapai
dengan tujuan sistem. tujuan perusahaan.
b. Inovasi yang bersifat membangun dalam
rangka mencapai tujuan harus segera 5.2 Saran
diimplementasikan.
5. APO05
Hasil dari sistem perlu
Adapun saran yang dapat diajukan setelah dilakukan
Mengelola penelitian ini adalah sebagai berikut:
didokumentasikan dengan baik.
Prtofolio 1. Perlu adanya integritas Sistem Informasi tiap divisi agar
6. APO06 lebih mudah dalam menunjang pekerjaan sehingga
Pengelolaan Anggaran Biaya harus dapat mencapai tujuan perusahaan.
Mengelola
sesuai dengan hasil yang diberikan
Anggaran& 2. Perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala
sistem.
Biaya (sekali dalam setahun) kepada karyawan pengguna
SIOS untuk membantu mengoperasikan & memahami
7. APO07 a. Untuk memaksimalkan penggunaan
Mengelola sistem karyawan harus mengikuti diklat Sistem Informasi yang ada.
Sumber yang berhubungan dengan sistem.. 3. Model Audit Sistem Informasi dengan mengacu pada
Daya b. Selain diklat pengembangan kerangka kerja COBIT dapat diterapkan dilingkungan
Manusia pengetahuan karyawan dapat melalui perusahaanb sebagai potret (generalisasi) pengelolaan
buku panduan sistem. TI dan Ausdit Sistem Informasi perusahaan di
8. APO08 a. Hubungan baik antara karyawan dan Indonesia, namun demikian perlu dilakukan
mengelola penyewa/pemilik kios harus penyesuaian dan modifikasi terhadap prosesnya
Hubungan ditingkatkan.
b. Hubungan sesama karyawan harus
dijaga, dalam arti saling menghormati
dan saling memahami untuk 6. DAFTAR PUSTAKA
melancarkan pekerjaan sehingga dapat
mencapai tujuan perusahaan. [1] Fondational IT Governance (A Fondational Frmaework
9. APO09 Perjanjian dalam permintaan pembuatan for Governing Enterprise IT) Adapted from the “ISACA
Mengelola sistem seharusnya diarsipkan sehingga COBIT 5 framework”. 31 Agustus 2013
Perjanjian dapat menjadi acuan jika ada [2] Information Sistem Audit and Control Association
Layanan persengketaan dikemudian hari. (ISACA) (2013), http://www.isaca.org., 28 Juli 2013
[3] COBIT (Control Objectives for Information and related
10. APO10 Dari hasil Audit hubungan dengan
Mengelola pemasok sperlu ditingkatkan lagi, agar Technology). www.slideshare.net/cahyaniwindarto/aeti-
Pemasok terjalin kerjasama yang baik. tugas-kelompok-cobit. 18 Juli 2013

11. APO11 a. Menjaga kualitas data dapat dengan


Mengelola pengukuran kerja sistem secara berkala.
Kualitas b. Disarankan untuk teliti dalam proses
input data sampai pembuatan laporan
12. APO12
Meminimalisir resiko dapat dengan
Mengelola
pemeliharaan sistem.
Resiko

Tabel 3. Rekomendasi hasil audit pada SIOS


(lanjutan)

No Proses Rekomendasi

13. APO13 a. Pemasangan antivirus harus selalu


Mengelola diupgrade untuk dapat menjaga
Keamanan keamanan sistem
b. Untuk menghindari pemakaian
program oleh bagian yang tidak
berhak sebaiknya tiap komputer
harus dipasang Password.

28

Anda mungkin juga menyukai