Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALAN DWI SAPUTRA

NIM : PO713203181005

Pemeriksaan Jamur Candida Secara Kultur

A. Pra Analitik
a) Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan khusus
b) Pengambilan spesimen kerokan kuku
1. Bersihkan kuku yang sakit dengan kapas alkohol 70% dengan maksud
seperti diatas.
2. Kerokalah bagian kuku yang sakit pada bagian permukaan dan bagian
bawah kuku yang sakit, bila perlu kuku tersebut digunting.
3. Letakkan kuku tersebut pada cawan petri yang bersih.
c) Metode
Metode Cawan Tuang
d) Persiapan Alat dan Bahan :
 Alat :
1. Scalpel
2. Cawan petri
3. Inkubator
4. Lampu spirtus
5. Ose bulat
6. Pinset
7. Mikroskop
8. Objek glass
9. Cover glass
 Bahan :
1. Alkohol 70%
2. Media sabouraud dexstrose agar
3. Sampel kerokan kuku
4. KOH 10 %

B. Analitik
1) Hasil kerokan kuku yang telah diambil, ditanam pada media buatan
( agar sabouroud).
2) Lalu diinkubasi pada suhu kamar selama 4 hari.
3) Diamati secara makroskopik ada atau tidaknya koloni yang tumbuh
pada media SDA dan catat ciri-ciri koloni
3) Apabila terdapat koloni yang tumbuh, maka diambil dengan
menggunakan ose lalu dibuat dipreparat.Diperiksa di bawah mikroskop
dengan objektif 10x kemudian diamati ada tidaknya hifa atau spora pada
preparat dan untuk memperjelas objek yang diamati dapat dilakukan
pembesaran lensa objektif 40x
4) Hasil ditulis pada lembar yang telah disiapkan

C. Pasca Analitik
a) Interpretasi Hasil
Makroskopik
Pada media SDA dapat tumbuh koloni fungi menonjol dari permukaan
medium, permukaan pada koloni halus, licin, berwarna putih kekuning-
kuningan, dan memiliki bau ragi
Mikroskopik

Sel ragi bertulang tipis, gram positif, tidak memiliki kapsul, berbentuk
oval hingga bulat dengan ukuran 3 – 4 μm, bersifat dimorfik,
membentuk pseudohifa ketika tunas-tunasnya terus bertumbuh, tetapi
gagal melepaskan diri sehingga menghasilkan rantai-rantai sel panjang
yang bertakik atau menyempit pada lokasi penyekatan di antara sel,
dapat menghasilkan hifa sejati, dan berkembang biak dengan cara
memperbanyak diri dengan spora yang tumbuh dari tunas yang disebut
dengan blastospora.

b) Nilai Rujukan

Negatif : Tidak terdapat pertumbuhan jamur Candida pada media SDA


DAFTAR PUSTAKA

.
Nasution MA, 2005. Mikologi dan Mikologi Kedokteran. Jakarta:EGC
Nursam, dkk. 2012 ,Penuntun Mikologi. Unuversitas Indonesia Timur. Makassar
Simon AS, dkk. 2009. Waspadai Infeksi Jamur Pada Kulit. Makassar
Siregar, R.S. 2004. Penyakit Jamur Kulit. Edisi 2. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai