Poster JEM PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

HIRSUTISME IDIOPATIK

Fitrinilla Alresna*, Dyah Purnamasari**


* Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo
** Divisi Metabolik Endokrinologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo

Email : fitrinilla.a@gmail.com

Pada kasus ini etiologi dari hirsutisme


Latar belakang Diskusi adalah idiopatik, setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium hormon dan
Hirsutisme merupakan kondisi jumlah Hirsutisme pada wanita dapat disebabkan oleh CT scan, dimana tidak didapatkan
rambut yang berlebihan di area yang sindroma polikistik ovarium, kongenital adrenal kelainan. Pengobatan hirsutisme terdiri
androgen-dependent, seperti kumis, hyperplasia, idiopatik, sindroma Cushing, atas pengobatan non farmakologis dan
janggut, jambang, telinga, dada, punggung, prolaktinoma, hipotiroidisme, dan obat-obatan. farmakologis seperti penggunaan
areola, aksila, abdomen, pubis, dan paha. Sindroma ovarium polikistik dan idiopatik antiandrogen, agonis GnRH, pil
Kondisi ini sering menyebabkan hilangnya merupakan etiologi yang paling sering kontrasepsi oral, metformin, dan efornitin
rasa percaya diri penderita, dan menimbulkan hirsutisme. Munculnya hidroklorida. Pada pasien ini tidak
pengobatan dilakukan sesuai dengan hirsutisme menggambarkan adanya interaksi dilakukan terapi karena pasien tidak
derajat serta patofisiologi terjadinya antara konsentrasi androgen di sirkulasi, merasa terganggu dengan keluhan
hirsutisme. konsentrasi androgen lokal, dan sensitivitas hirsutismenya.
dari folikel rambut terhadap androgen.

Ilustrasi kasus

Wanita, 33 tahun, dengan keluhan muncul


rambut berlebih terutama didaerah wajah,
lengan dan tungkai sejak 10 tahun lalu.
Tanda-tanda virilisasi yang lain seperti
perubahan suara menjadi lebih berat dan
menstruasi yang tidak teratur tidak ada,
namun terdapat ukuran payudara yang
mengecil dan muka berjerawat. Pasien di
diagnosa dengan chronic inflammatory
demyelinating polyneuropathy sejak dua
tahun yang lalu serta mikroadenoma
hipofisis sejak Januari 2017. Hasil
pemeriksaan hormon menunjukkan
penurunan kadar DHEA-S 7.2 µg/dL dan
kortisol serum pagi 0.8 µg/dL, peningkatan
kadar prolaktin 106.90 ng/mL, serta kadar
testosterone 0.26 ng/mL, 17-OH
Progesteron 0.19 ng/mL, estradiol 42.97
pg/mL, LH 3.500 mIU/mL, FSH 3.5
mIU/mL, fT4 1.000 ng/dL, TSHs 0.620
µIU/mL dalam rentang normal.
Evaluasi Hirsutisme
Pemeriksaan ultrasonografi ginekologi Kesimpulan
didapatkan bentuk dan ukuran ovarium
normal. Pada CT scan abdomen tak
Hirsutisme adalah masalah yang sering
tampak kelainan kelenjar adrenal maupun
ditemukan pada wanita. Walaupun
adneksa. Pasien didiagnosa dengan
hirsutisme secara umum dihubungkan
hirsutisme idiopatik dan pasien tidak
dengan hiperandrogenemia, namun satu
mendapatkan terapi khusus untuk
setengah wanita dengan gejala yang ringan
hirsutismenya.
memiliki kadar androgen yang normal.
Pengobatan diperlukan untuk
meningkatkan kepercayaan diri penderita,
dan pengobatan yang paling efektif adalah
dengan kombinasi modalitas-modalitas
yang ada..

Daftar pustaka
1. McDermott MT. Endocrine secrets. 4th ed. Elsevier;
2014
2. Hohl A, Ronsoni MF, Oliveira M. Hirsutism:
diagnosis and treatment. Arq Bros Endocrinol
Metab. 2014; 58(2).
3. Bode D, Seehusen DA, Baird D. Hirsutism in
women. Am Fam Physician. 2012;85(4):373-380.
4. Martin KA, Chang RJ, Ehrman DA, Ibanez L, Lobo
RA, Rosenfield RL, et.al Evaluation and treatment of
hirsutism in premenopausal women. J Clin
Endrocinol Metab, 2008;93:1105-1120.

Anda mungkin juga menyukai