Abstract
Sleep disorder is the most pathological effect on pregnant women 3rd trimester, for example : physical
uncomfortable. Anxiety and depression will effect on sleeping disorder. The one of sleeping disorder is
decreasing sleeping duration on pregnant women. This study was done to know the benefit of exercise
on pregnant women to improve sleeping duration at 3rd trimester. The method of this study was pre
experiment with pre and post test without control design. The number of samples were 9 pregnant
women in PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital. The study was done on 4 weeks. The result of this
study was there are benefit of exercise on pregnant women to improve sleeping duration at 3rd trimester.
It is show on the p value = 0,004 (p<0,005). The part of exercise in pregnant women is relaxation, that
effect of increasing sleeping duration. The conclution is exercise on pregnant women improve sleeping
duration at 3rd trimester.
Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta Jawa Tengah 57162
Email: wahyuni@unnes.ac.id
Wahyuni, dkk. / KEMAS 8 (2) (2013) 128-136
129
Wahyuni, dkk. / KEMAS 8 (2) (2013) 128-136
han janin dan plasenta pada trimester pertama akan menimbulkan efek relaks yang melibat-
dan kedua, 3) Mengurangi insiden komplikasi kan syaraf parasimpatis dalam sistem syaraf pu-
yang berhubungan dengan kehamilan sep- sat. Dimana salah satu fungsi syaraf paraimpa-
erti pra-eklampsia dan gestational diabetes, 4) tis ini adalah menurunkan produksi hormone
Memudahkan proses persalinan, 5) Mengu- adrenalin atau epinefrin (hormone stress) dan
rangi sakit punggung selama trimester ketiga. meningkatkan skresi hormone noradrenalin
Tujuan dan manfaat senam hamil adalah: 1) atau norepinefrin (hormone relaks) sehingga
Menjaga kondisi otot-otot dan persendian., 2) terjadi penurunan kecemasan serta ketegangan
memperkuat dan mempertahankan elastisitas pada ibu hamil yang mengakibatkan ibu hamil
otot-otot, ligamen, dan jaringan yang berperan menjadi lebih relaks dan tenang (Wulandari,
dalam mekanisme persalinan, serta memben- 2006). Dengan demikian ibu hamil dapat tidur
tuk sikap tubuh yang prima, 3) Mempertinggi dengan mudah dan nyaman. Selama latihan,
kesehatan fisik dan psikis, 4) Memberikan otak melepaskan lebih banyak norepinefrin,
kenyamanan (relaksasi), 5) Menguasai teknik- yaitu sebuah neurotransmitter yang dapat men-
teknik pernafasan. gurangi depresi sehingga tubuh menjadi lebih
Latihan dalam senam hamil terdiri dari relaks (Corry, 2004). Senam hamil dilakukan
pemanasan, latihan inti, latihan pernafasan dan selama masa kehamilan dengan gerakan yang
pendinginan. Gerakan-gerakan dalam latihan disesuaikan dengan kondisi kehamilan dan
pemanasan bermanfaat untuk meningkatkan bermanfaat untuk mempersiapkan proses per-
oksigen yang diangkut ke otot dan jaringan salinan, memelihara kesehatan selama kehami-
tubuh, memperlancar peredaran darah, serta lan, mengurangi keluhan yang terjadi akibat
mengurangi risiko terjadinya kejang atau luka. perubahan-perubahan kehamilan serta mem-
Sedangkan tujuan gerakan dalam latihan inti berikan ketenangan (relaksasi) sehingga ibu
adalah pembentukan sikap tubuh, meregang- hamil dapat melakukan aktivitas tidur dengan
kan dan menguatkan otot terutama otot yang nyaman dan durasi tidur yang baik dapat dica-
berperan dalam persalinan serta memperbaiki pai.
kerja jantung, pembuluh darah, dan paru dalam Menurut Wulandari (2006) senam hamil
mengedarkan nutrisi dan oksigen keseluruh tu- merupakan pelayanan prenatal efektif un-
buh. Sehingga dapat menurunkan ketidakny- tuk menurunkan kecemasan ibu hamil dalam
amanan fisik dan mengurangi keluhan-keluhan menghadapi persalinan pertama. Senam hamil
ibu hamil. Latihan pernafasan dan pendingi- juga efektif untuk menurunkan nyeri punggung
nan dalam senam hamil merupakan suatu me- bawah pada trimester ketiga. Senam hamil juga
tode relaksasi. Dimana relaksasi dalam latihan bisa meningkatkan kadar haemoglobin (Wah-
pernafasan dilakukan dengan cara latihan nafas yuni & Nida, 2010). Mengingat pentingnya
perut (menaikkan perut saat menarik nafas dan manfaat senam hamil sebagai salah satu alter-
mengempiskan perut saat membuang nafas natif untuk mengurangi keluhan-keluhan ibu
dari mulut secara perlahan), latihan nafas dia- hamil yang mengakibatkan penurunan durasi
fragma/iga (hirup nafas melalui hidung sampai waktu tidur, maka penelitian ini dilakukan den-
iga terasa mengembang, kemudian hembusksn gan judul pengaruh senam hamil terhadap dur-
nafas melalui mulut), latihan nafas dada (hir- asi waktu tidur ibu hamil pada trimester ketiga.
up nafas melalui hidung sampai dada terasa Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
mengembang, kemudian hembuskan nafas manfaat senam hamil terhadap peningkatan
melalui mulut). Latihan pendinginan dilaku- durasi tidur ibu hamil pada trimester ketiga.
kan melalui penegangan otot-otot tertentu se-
lama beberapa detik untuk kemudian dilepas- Metode Penelitian
kan. Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut
dengan benar, akan terasa efek relaksasi pada Penelitian ini bertempat di Rumah Sak-
ibu hamil yang berguna untuk mengatasi kece- it Umum PKU Muhammadiyah Surakarta.
masan dan ketegangan yang ia rasakan selama Pengambilan data penelitian dilaksanakan
kehamilan berlangsung (Wulandari, 2006). pada tanggal 2 Maret 2011 sampai tanggal 30
Secara fisiologis, latihan relaksasi ini Maret 2011 atau selama satu bulan. Penelitian
130
Wahyuni, dkk. / KEMAS 8 (2) (2013) 128-136
ini merupakan penelitian Pre experiment, den- nakan adalah dengan memberikan perlakuan
gan pendekatan quasi experiment. Desain pe- berupa senam hamil dan mengukur durasi ti-
nelitian yang digunakan adalah pre and post test dur ibu hamil pada trimester ketiga kehamilan.
without control group design. Sampel penelitian Senam hamil adalah program kebugaran yang
ini diberikan perlakuan latihan berupa senam diperuntukkan bagi ibu hamil untuk memper-
hamil secara rutin 2 kali dalam satu minggu se- siapkan ibu hamil secara fisik maupun mental.
lama 1 bulan. Diawali dengan pre test sebelum Metode senam hamil yang digunakan dalam
perlakuan kemudian dilakukan post test setelah penelitian ini bersumber dari buku “Tetap Bu-
1 bulan perlakuan. Rancangan penelitian ada- gar Dan Energik Selama Hamil” oleh Emilia &
lah sebagai berikut: Freitag (2010). Senam hamil dalam penelitian
ini dilakukan selama 1 bulan dengan jadwal 2
kali dalam satu minggu dan durasi latihan se-
lama 40 menit setiap senam. Senam hamil ter-
diri atas beberapa tahap latihan. Mulai dari pe-
manasan selama 10 menit, latihan inti selama
15 menit, kemudian dilanjutkan dengan lati-
han pernafasan selama 10 menit dan terakhir
Keterangan: pendinginan selama 5 menit (Emilia & Freitag,
O1 : pre test sebelum perlakuan 2010).
O2 : post test sesudah perlakuan Durasi tidur ibu hamil adalah jumlah
X1 : Perlakuan dengan senam hamil waktu tidur yang dicapai oleh individu se-
tiap hari yang di hitung dalam ukuran jam.
Populasi pada penelitian ini adalah selu- Pengukuran durasi tidur dalam penelitian ini
ruh peserta senam hamil di Rumah Sakit PKU menggunakan Recall aktivitas tidur ibu hamil.
Muhammadiyah Surakarta. Metode pengam- Recall merupakan pengukuran durasi tidur
bilan sampel yang digunakan pada penelitian yang yang menggunakan blanko yang berisi
ini adalah purposive sampling, berdasarkan per- catatan waktu tidur. Blanko ini harus diisi oleh
timbangan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria sampel sebelum dan setelah bangun tidur sela-
Inklusi pada penelitian ini adalah: 1) Usia ke- ma penelitian berlangsung (1 bulan). Kategori
hamilan trimester ketiga (28 minggu - 42 min- durasi tidur pada ibu hamil dibagi menjadi tiga,
ggu), 2) gangguan tidur bukan karena mender- yaitu: 1) 5-6 jam dikatakan kategori durasi ti-
ita penyakit tertentu, 3) gangguan tidur bukan dur rendah, 2) 7-8 jam kategori sedang, 3) 9-10
karena mengkonsumsi obat-obatan tertentu adalah kategori durasi tidur yang baik.
yang dapat mempengaruhi tidurnya, 4) men-
galami kecemasan atau ketidaknyamanan fisik Hasil
dalam kehamilan di trimeser ketiga, 4) berpro-
fesi sebagai ibu rumah tangga yang memiliki Subyek dalam penelitian ini adalah ibu
anak kurang dari 2, 5) keadaan ekonomi dari hamil peserta senam hamil di RS PKU Mu-
kelas menengah keatas, 6) peserta baru senam hammadiyah Surakarta dengan usia kehamilan
hamil di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, trimester ketiga yang tidak mengikuti senam
7) Bersedia mengikuti senam hamil dua kali hamil. Dari 35 responden yang memenuhi
dalam satu minggu sampai selesai penelitian. kriteria inklusi dan eksklusi adalah 9 peserta
Kriteria Eksklusi : 1) memiliki kontra indikasi senam hamil.. Pengambilan data penelitian di-
untuk melakukan senam hamil, 2) tidak rutin lakukan pada periode 2 Maret 2011-30 Maret
mengikuti senam hamil. Kriteria Pengguguran 2011. Deskripsi data responden hasil penelitian
(drop out): 1) tidak menyelesaikan progam sen- dapat dilihat pada Tabel 1.
am hamil, 2) mengikuti progam senam hamil Berdasarkan distribusi pada Tabel 1 se-
tetapi tidak sesuai dengan jadwal yang sudah bagian besar ibu hamil yang mengikuti senam
ditentukan. Jumlah sampel yang memenuhi hamil ada dalam rentangan umur 31-40 tahun
syarat 9 responden mengikuti senam hamil. dengan presentasenya sebesar 55,56%. Hasil
Metode pengambilan sampel yang digu- dalam penelitian ini umur ibu hamil yang tidak
131
Wahyuni, dkk. / KEMAS 8 (2) (2013) 128-136
mengikuti senam hamil mayoritas dalam rent- kuti senam hamil sebagian besar berpendidi-
angan umur 20-30 sebesar 76,92%. Sedangkan kan yang lebih tinggi (PT) mencapai 77,8% dan
pada kelompok perlakuan (senam hamil) may- ibu hamil yang tidak mengikuti senam hamil
oritas dalam rentangan umur 31-40 tahun den- sebagian besar berpendidikan SMA mencapai
gan presentase sebesar 55,56%. 84,6%.
Dari data di atas pekerjaan yang domi-
Tabel 1. Karakteristik Responden nan dari subyek yaitu Ibu Rumah Tangga (IRT)
mencapai 100%. Dari penelitian ini diperoleh
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%) data bahwa persentase terbesar dari peserta
senam hamil yaitu Ibu Rumah Tangga (IRT)
Umur mencapai 100%.
20 – 30 4 44,44 Berdasarkan data di atas maka paritas
31 – 40 5 55,56 (jumlah kehamilan yang dilahirkan atau jum-
lah anak yang dimiliki) yang dominan dari
Jumlah 9 100,00
subyek yang mengikuti senam hamil yaitu 0
Tingkat Pendidikan (merupakan kehamilan yang pertama) menca-
pai 77,78%.
SD 0 0,00 Menurut data distribusi di atas, suami
SLTP 0 0,00 yang bekerja swasta memiliki persentase tert-
SLTA 2 22,22 inggi yaitu sebesar 55,56%, kemudian dii-
kuti yang bekerja sebagai pegawai (Bank,
PT 7 77,78
Pajak, BUMN, Bea Cukai). Pekerjaan suami
Jumlah 9 100,00 responden pada penelitian ini baik pada ibu
hamil yang mengikuti senam hamil dan tidak
Pekerjaan
mengikuti senam hamil yaitu bekerja swasta
IRT 9 100,00 memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar
Buruh 0 0,00 55,56%, kemudian diikuti yang bekerja sebagai
Swasta 0 0,00 pegawai (Bank, Pajak, BUMN, Bea Cukai) Me-
miliki persentase sebesar 53,85%.
Jumlah 9 100,00 Penilaian hasil pengukuran durasi tidur
masing-masing kelompok penelitian dapat dili-
Paritas
hat pada Tabel 2.
0 7 77,78
1 2 22,22 Tabel 2. Durasi Tidur Kelompok Perlakuan
Jumlah 9 100,00 Durasi Sebelum Sesudah
tidur (jam) F % F %
Pekerjaan 4 1 11,1 0 0,0
Suami 5 5 55,6 0 0,0
PNS 2 22,22 6 3 33,3 1 11,1
TNI/POLRI 0 0,00 7 0 0,0 5 11,6
Pegawai 2 22,22 8 0 0,0 3 33,3
Jumlah 9 100,0 9 100,0
Swasta 5 55,56
Jumlah 9 100,00
Tabel 2 menunjukkan bahwa durasi tidur
ibu hamil kelompok perlakuan yang diukur di
Menurut data distribusi di atas, ibu hamil awal penelitian sebesar 5 jam memiliki pre-
yang mengikuti senam hamil memiliki tingkat sentase terbesar yaitu 55,56%. Menurut Sialla-
pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan gan (2010) durasi tidur 5-6 jam bagi ibu hamil
tinggi (PT) sebanyak 7 orang atau 77,78%. Has- trimester ketiga termasuk kategori kurang.
il dalam penelitian ini Ibu hamil yang mengi- Sedangkan data durasi tidur yang diukur sete-
132
Wahyuni, dkk. / KEMAS 8 (2) (2013) 128-136
lah dilakukan perlakuan dengan senam hamil hamil pada trimester ketiga, dengan presentase
diperoleh nilai durasi tidur 7 jam terbesar peningkatan durasi tidur sebesar 36,4%.
55,56%. Hal ini menunjukkan terdapat pening-
katan durasi tidur dari kategori kurang menjadi Pembahasan
cukup/sedang. Tella et al (2011) menyatakan
bahwa setelah dilakukan latihan aerobic dan Keikutsertaan senam hamil dipengaruhi
sleeping education pada 30 wanita hamil, sete- oleh faktor umur. Pada rentangan umur 20-
lah enam minggu perlakuan didapatkan penu- 30 tahun merupakan kategori aman dalam
runan tingkat insomnia dari 18,4 ± 7,9 menjadi kehamilan dan persalinan, karena fungsi fisi-
2,9 ± 0,4 dengan pengukuran Insomnia Severity ologis tubuh dan fungsi reproduksi masih bek-
index (ISI). erja secara normal. Sedangkan pada rentangan
Uji normalitas dilakukan untuk meya- umur 31-40 tahun merupakan usia berat dalam
kinkan apakah populasi yang dibandingkan ra- kehamilan, karena pada umur tersebut telah
ta-ratanya mengikuti sebaran atau berdistribusi terjadi kemunduran fungsi fisiologis organ-
normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas organ tubuh secara umum dan kemunduran
data pada responden tidak senam hamil dan fungsi reproduksi.
mengikuti senam hamil pada ibu hamil trimes- Usia 20-40 merupakan masa dewasa
ter tiga dengan menggunakan Shapiro-wilk test. muda. Pada masa ini secara kepribadian se-
Hasil pengujian ditampilkan pada tabel di ba- orang wanita sudah siap secara kognitif,
wah ini. perkembangan intelegensia dan pola pikirnya
sudah matang. Dengan mengikuti senam hamil,
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data ibu hamil lebih siap secara fisik maupun men-
tal dalam menghadapi persalinan nantinya. Hal
Kelompok Statistic p-value Keterangan ini di dukung oleh penelitian yang menyatakan
karakteristik ibu hamil yang mengikuti sen-
Tidak
Senam 0,773 0,010 am hamil di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
normal
menyatakan bahwa ibu hamil yang mengikuti
senam hamil mayoritas berumur 30-35 tahun.
Berdasarkan hasil uji normalitas baik Tingkat pendidikan berhubungan den-
pada kelompok ibu hamil yang tidak senam gan pengetahuan yang dimiliki oleh responden,
maupun ibu hamil yang melakukan senam hal ini mempengaruhi keikutsertaan senam
diperoleh kesimpulan bahwa data berdistri- hamil. Hasil penelitian tentang karakteristik ibu
busi tidak normal, dengan p<0,05 sehingga hamil yang mengikuti senam hamil di Puskes-
pengujian hipotesis menggunakan wilcoxon mas Putri Ayu Kota Jambi menyatakan bahwa
dan mann whitney. Berdasarkan hasil uji ho- ibu hamil yang mengikuti senam hamil may-
mogenitas terhadap kelompok kontrol dan per- oritas berpendidikan menengah keatas yaitu
lakuan diperoleh p-value sebesar 0,713. Hal ini tamat SMA/SMK dan minoritas berpendidikan
menunjukkan bahwa subyek penelitian adalah rendah yaitu tamat SMP/MTs.
homogen. Pekerjaan merupakan salah satu faktor
Uji pengaruh antara kelompok kontrol yang mempengaruhi kuantitas tidur. Dimana
dan perlakuan dengan menggunakan wilcoxon pekerjaan yang terlalu berat akan menimbul-
test dapat dilihat pada tabel dibawah ini. kan kelelahan baik fisik maupun psikis. Hasil
penelitian tentang karakteristik ibu hamil yang
Tabel 4. Hasil Uji Pengaruh mengikuti senam hamil di Puskesmas Putri
Ayu Kota Jambi menyatakan bahwa ibu hamil
Kelompok Jumlah p-value Kesimpulan yang mengikuti senam hamil mayoritas tidak
Perlakuan 9 0,004 Signifikan bekerja (ibu rumah tangga) dan minoritas ibu
hamil yang bekerja. Hal ini dikarenakan ibu
Berdasarkan hasil uji pengaruh dipero- hamil yang tidak bekerja (IRT) memiliki waktu
leh nilai p < 0,05, artinya, senam hamil ber- senggang yang lebih banyak dibandingkan den-
manfaat terhadap peningkatan durasi tidur ibu gan ibu hamil yang bekerja. Sosial ekomomi
133
Wahyuni, dkk. / KEMAS 8 (2) (2013) 128-136
pada ibu hamil yang mengikuti senam adalah ibu hamil yang dapat mengakibatkan penu-
menengah keatas, karena gangguan tidur yang runan durasi tidur, maka senam hamil sebagai
muncul bukan oleh karena permasalahan sosial salah satu pelayanan prenatal, merupakan sua-
ekonomi. tu alternatif terapi yang dapat diberikan pada
Paritas akan mempengaruhi kuantitas ibu hamil. Pemberian senam hamil terutama
tidur ibu hamil. Dimana pada kehamilan perta- latihan releksasi akan menimbulkan efek relaks
ma (primigravida) Ibu hamil belum mempun- yang melibatkan syaraf parasimpatis dalam
yai pengalaman yang cukup untuk melahirkan, sistem syaraf pusat. Dimana salah satu fungsi
sehingga merasa lebih cemas dan takut untuk syaraf parasimpatis ini adalah menurunkan
mengalami persalinan nantinya dibandingkan produksi hormone adrenalin atau epinefrin
dengan ibu yang sudah sering melahirkan, ke- (hormone stress) dan meningkatkan skresi
cemasan ini membuat ibu hamil sulit untuk hormone noradrenalin atau norepinefrin (hor-
melakukan aktivitas tidur, untuk mengurangi mone relaks) sehingga terjadi penurunan kece-
rasa takut dan cemas ibu hamil melakukan keg- masan serta ketegangan pada ibu hamil yang
iatan yang membuatnya merasa tenang. Salah mengakibatkan ibu hamil menjadi lebih relaks
satu kegiatan tersebut adalah dengan melaku- dan tenang (Wulandari, 2006).
kan senam hamil (Wulandari, 2006). Hasil penelitian ini didukung oleh pe-
Pekerjaan suami berhubungan dengan nelitian yang dilakukan Wulandari (2006),
tingkat ekonomi ibu hamil. Dimana tingkat yang menyatakan bahwa senam hamil sebagai
ekonomi mempengaruhi kuatitas tidur. Ting- pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan
kat ekonomi rendah akan membuat ibu hamil kecemasan menghadapi persalinan pertama.
menjadi lebih cemas dalam menghadapi ke- Selain itu, senam hamil juga efektif untuk men-
hamilannya. urunkan nyeri punggung bawah pada trimes-
Penurunan durasi tidur ibu hamil pada ter ketiga, dengan hasil ada pengurangan nyeri
trimester ketiga ( 28 – 42 minggu) adalah ka- punggung bawah sebesar 25,1% setelah mengi-
rena ibu susah untuk tidur (insomnia). Ini kuti senam hamil. Hal ini juga didukung oleh
dirasakan sebagai akibat dari meningkatnya penelitian Tela et al (2011) yang menyatakan
kecemasan atau kekhawatiran dan ketidakny- bahwa latihan aerobik dan edukasi tidur yang
amanan fisik. Kecemasan yang dirasakan oleh baik juga akan menurunkan gangguan tidur
ibu hamil di trimesster ketiga. Ini merupakan yang berupa insomnia. Gangguan tidur yang
refleksi dari kesadaran akan kehamilannya dialami oleh wanita hamil juga berkaitan den-
yang mendekati akhir, sehingga ada rasa takut gan adanya major depressive disorder (MDD),
akan proses persalinan yang tidak normal, ke- seperti energi, napsu makan, perubahan berat
cemasan tentang apakah bayinya dapat lahir badan, tidur dan keluhan-keluhan somatik.
dengan selamat, dan khawatir apabila bayinya Manfaat latihan pada gangguan tidur berkaitan
lahir dalam keadaan tidak normal. Ketidakny- dengan penurunan level depresi dengan mem-
amanan fisik berhubungan dengan perubahan produksi dan merelease amine seperti seroto-
bentuk tubuh, ketidaknyamanan fisik ini sep- nin. Ini juga merupakan salah satu mekanisme
erti sakit punggung bawah, dan rasa pegal- yang sudah diidentifikasi sebelumnya.
pegal pada badan. Kecemasan dan ketidakny- Penurunan durasi tidur ibu hamil pada
amanan fisik merupakan stressor yang dapat trimester ketiga ( 28 – 42 minggu) terjadi ka-
merangsang sistem syaraf simpatis dan modula rena ibu hamil susah untuk tidur (insomnia).
kelenjar adrenal. Pada keadaan ini akan ter- Ini dirasakan sebagai akibat dari meningkatnya
jadi peningkatan sekresi hormone adrenalin kecemasan atau kekhawatiran dan ketidakny-
atau epinefrin, sehingga dapat meningkatkan amanan fisik. Kecemasan yang dirasakan oleh
ketegangan pada ibu hamil yang mengakibat- ibu hamil di trimesster ketiga merupakan re-
kan ibu hamil menjadi lebih gelisah dan tidak fleksi dari kesadaran akan kehamilannya yang
mampu berkonsentrasi. Kondisi ini dapat me- mendekati akhir, sehingga ada rasa takut akan
nyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan proses persalinan yang tidak normal, kece-
fisik lebih lanjut sehingga ibu hamil lebih sulit masan tentang apakah bayinya dapat lahir
untuk tidur. Untuk mengatasi keluhan-keluhan dengan selamat, dan khawatir apabila bayinya
134
Wahyuni, dkk. / KEMAS 8 (2) (2013) 128-136
lahir dalam keadaan tidak normal. Ketidakny- naan, terdapat beberapa hal yang menjadi ket-
amanan fisik berhubungan dengan perubahan erbatasan dalam penelitian ini.
bentuk tubuh, ketidaknyamanan fisik ini seper- 1. Adanya faktor internal dalam diri
ti sakit punggung bawah, dan rasa pegal-pegal responden, misalnya adanya masalah
pada badan. keluarga yang tidak dapat terkontrol.
Senam hamil memberikan banyak man- 2. Lingkungan tempat tinggal responden
faat, antara lain penurunan berat badan yang yang tidak dapat terkontrol.
berlebih, meningkatnya energi dan stamina, 3. Terbatasnya jumlah responden yang
dan memberikan ketenangan (relaksasi) pada memiliki karekteritis yang hampir sama.
tubuh ibu hamil. Selama latihan, otak mele- 4. Aktifitas sehari-hari ibu hamil yang tidak
paskan lebih banyak norepinefrin, yaitu se- dapat terkontrol.
buah neurotransmiter yang dapat mengurangi
depresi (tubuh menjadi relaks) (Corry, 2004). Kesimpulan
Jenis olahraga yang paling sesuai untuk ibu
hamil adalah senam hamil. Berdasarkan hasil penelitian ini maka
Latihan dalam senam hamil terdiri dari dapat disimpulkan bahwasenam hamil ber-
pemanasan, inti, latihan pernafasan dan pend- manfaat terhadap peningkatan durasi tidur ibu
inginan. Gerakan-gerakan dalam latihan pe- hamil pada trimester ketiga, dengan nilai p =
manasan bermanfaat untuk meningkatkan 0,004 (< 0,05). Ibu hamil hendaknya memper-
oksigen yang diangkut ke otot dan jaringan hatikan durasi tidur untuk menjaga keseha-
tubuh, memperlancar peredaran darah, serta tan bayi dan dirinya. Apabila terjadi kesulitan
mengurangi risiko terjadinya kejang atau luka. dalam tidur, maka perlu melakukan gerakan-
Sedangkan tujuan gerakan dalam latihan inti gerakan olah raga atau senam yang mampu
adalah pembentukan sikap tubuh, meregang- merelaksasikan otot-otot. Penelitian ini tidak
kan dan menguatkan otot terutama otot yang dapat sempurna apabila tidak ada peneliti lain
berperan dalam persalinan serta memperbaiki yang melanjutkan. Untuk itu, perlu adanya pe-
kerja jantung, pembuluh darah, dan paru dalam nelitian serupa dengan sampel yang lebih ban-
mengedarkan nutrisi dan oksigen keseluruh tu- yak lagi dan metode pendekatan yang berbeda,
buh. Sehingga dapat menurunkan ketidakny- sehingga hasilnya dapat dijadikan rujukan bagi
amanan fisik dan mengurangi keluhan-keluhan penelitian.
ibu hamil.
Latihan relaksasi pada senam hamil se- Daftar Pustaka
cara fisiologis akan menimbulkan efek relaks
yang melibatkan syaraf parasimpatis dalam Bambang BR. 2006. Upaya Prevebtif di Bidang Kes-
sistem syaraf pusat. Dimana salah satu fungsi ehatan Ibu dan Anak Sebagai Upaya Untuk
syaraf parasimpatis ini adalah menurunkan Meningkatkan Daya Saing Bangsa. Jurnal
produksi hormone adrenalin atau epinefrin KEMAS Vol. 1 No. 2, Hal. 69-74
(hormone stress) dan meningkatkan skresi Corry M. 2004. Guidelines For Exercise in Pregnan-
cy. University of Western Australia
hormone noradrenalin atau norepinefrin (hor-
Emilia O & Freitag H. 2010. Tetap Bugar Dan Ener-
mone relaks) sehingga terjadi penurunan kece- gik Selama Hamil. PT Agro Media Pustaka:
masan serta ketegangan pada ibu hamil yang Jakarta Selatan
mengakibatkan ibu hamil menjadi lebih relaks Field T., Diego M., Reif M. H., Figueiredo B., Schan
dan tenang (Wulandari, 2006). Dengan demiki- B. S., and Khun C. 2006. Sleep Disturbansces
an ibu hamil dapat tidur dengan mudah dan in Depressed Pregnant Women and Their
nyaman. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Newborns. Infant Behavior and Development
ini bahwa ada pengaruh senam hamil terhadap 30(2007):127-13
durasi tidur ibu hamil pada trimester ketiga, Grace W. Pien, MD. Richard J. Schwab, MD. 2004.
sehingga senam hamil efektif untuk mening- Sleep Disorder During Pregnancy. SLEEP,
Vol. 27, No. 7, 2004
katkan durasi tidur ibu hamil pada trimester
Santiago J. R., Nolledo M. S., Kinzier W., and San-
ketiga. tiago T. V. 2001. Sleep and Disorders in Preg-
Penelitian ini masih jauh dari kesempur- nancy. Annals of Internal Medicine Vol. 134,
135
Wahyuni, dkk. / KEMAS 8 (2) (2013) 128-136
136