Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
sulit.(Vanath M.1997)
ikat bola mata yang terkena, ada atau tidaknya benda asing yang tertahan
di dalam bola mata dan ada atau tidaknya infeksi. Tindakan perbaikan
anatomi bola mata yang segera pada kasus trauma, dapat mencegah
Tujuan utama pada evaluasi ini untuk mencari informasi apakah pasien
Ophthalmology (AAO)
tumpul seperti pukulan,bola tenis dan bola kriket. Trauma tertutup adalah
luka pada salah satu dinding bola mata (sklera atau kornea) dan tidak
lingkaran putih karena sel – sel endotel yang edema akan muncul setelah
- Konjungtival hemorrhage
- Iritis traumatik
- Hifema traumatik
Trauma jenis ini sering disebabkan oleh benda – benda asing pada
superior dan irigasi untuk membersihkan daerah fornik. Bila ada benda
asing pada kornea, jika dicurigai anterior chamber terlibat, evakuasi benda
struktur bola mata lain tidak ada yang terlibat dan tidak ada benda asing
yang tertinggal.
- Laserasi konjungtival
- Abrasi kornea
mengenai seluruh dinding bola mata (sklera dan kornea). Penting untuk
akan dilakukan
minyak
• Status refraksi
• Penyakit mata
Riwayat pengobatan
• Diagnosis
• Alergi obat
• Riwayat operasi
dunia
Luar
ultrasonografi
Defek iris
Hipotoni
Lens opacity
Retinal
detachment/hemorrhage
Trauma jenis ini lebih sering tiga kali terjadi pada pria dibandingkan
medis yang akan mengancam visus karena terbukanya dinding bola mata
c. IOFB
d. Campuran
5. NLP
Defect
limbus
disebabkan oleh bahan alkali (basa) dan bahan asam. Prognosis jenis
- Volume solusinya
- Durasi tereksposnya
pada usia 16 – 45 tahun.Trauma kimia asam lebih sering dua kali bila
barier proteksi. Bahan kimia basa yang paling sering adalah amonia dan
di membran sel yang pada akhirnya meyebabkan kematian sel. Proses ini
juga tergantung pada penetrasi dan kadar pH dari aquous humor. Ulserasi
Bahan kimia asam yang sering mengenai mata adalah asam sulfur
dan asam hidrofluorik. Bahan ini sering terdapat pada pembersih, baterai
mobil. Ion hidrogen yang terdapat pada bahan asam ini, menyebabkan
setelah terkena asam. Barier ini dapat memproteksi untuk asam – asam
penetrasi yang dalam. Kornea itu sendiri dapat berfungsi sebagai barier
M.1997)
Hall
dijumpai
limbus
iskemia lebih
karena uap panas, luka bakar karena kontak langsung. Trauma karena
reflex kedip dan Bell’s phenomen. Penyebab utama dari penelitian ini
et al)
dalam 24 jam.
dengan eksposure sinar matahari, uap las dan terlalu lama berada
dengan ledakan nuklir, X-ray dan radioisotope. Sinar X dan sinar laser
kelopak mata, berkurangnya produksi air mata dan pada tahap lanjut
Jenis trauma ini adalah karena adanya daya listrik atau elektrik
dari dua arah. Akan ada ditemukan titik masuknya dan keluarnya dan
hantaran ini yang menyebabkan spasme pada otot – otot yang terkena.
Pada titik masuk, tipikalnya terdapat tanda nekrosis tanpa hiperemis pada
yang pendek.
yang bisa berbentuk pungtata, stria dan difus. Kekeruhan kornea ini
pada akhirnya menjadi skar yang menetap.Trauma elektrik ini juga dapat
posterior.(Scuta GL.2006)
atau pertanian seperti negara – negara Asia Tenggara dan negara Afrika
terdapat sekitar 56% trauma mata yang disebabkan oleh padi dan tebu.