Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

ELEKTRONIKA DISKRIT

IC REGULATOR

Dosen Pembimbing:

Torib Hamzah, S.Pd., M.Pd

Abdul Kholiq, S.ST, MT

Disusun Oleh :

Isthiaiyatul Mamudah

P27838018016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK


TAHUN AJARAN 2018/2019

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, semua alat yang digunakan manusia untuk
mempermudah hidupnya menggunakan alat-alat listrik. Alat-alat listrik yang kita temui dalam
kehidupan sehari–hari memiliki tegangan yang berbeda-beda. Sedangkan tegangan listrik yang
terdapat di rumah-rumah mempunyai tegangan yang sangat besar. Maka dari itu untuk mengubah
tegangan yang bertegangan besar menjadi bertegangan kecil membutuhkan suatu alat atau komponen
yaitu IC regulator. IC regulator adalah suatu komponen elektronika aktif yang befungsi meregulasi
atau mempertahankan tegangan dalam kondisi tertentu secara otomatis.
Oleh karena itu, dalam praktikum kali ini kita akan mengetahui dan memahami pengertian,
fungsi, jenis-jenis dam cara memasang IC regulator serta cara mengukur nlai resistansi pada
potensiometer dan nilai tegangan output IC regulator dalam rangkaian elektronika sederhana.

1.2 Batasan Masalah


a. Dapat mengetahui dan memahami pengertian, fungsi, jenis-jenis dan cara memasang IC regulator
dalam rangkaian elektronika sederhana.
b. Dapat mengukur nilai resistansi potensiometer dan nilai tegangan output pada IC regulator.

1.3 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian, fungsi dan jenis-jenis dari IC regulator?
b. Bagaimana cara memasang IC regulator dalam rangkaian eletronika sederhana?
c. Bagaimana cara mengukur nilai resistansi pada potensiometer dan nilai tegangan output pada IC
regulator?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan jenis IC regulator.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pin IC regulator.
1.4.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian IC regulator.
b. Mahasiswa mampu mengukur tegangan input dan output pada rangkaian IC
regulator.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi IC regulator yang rusak atau tidak.
d. Mahasiswa mampu mengaplikasikan IC regulator.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis dari IC regulator.
b. Mahasiswa dapat memahami cara memasang IC regulator dalam rangkaian elektronika.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat mengukur nilai resistansi potensiometer dan nilai tegangan output IC
regulator menggunakan multimeter.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian IC Regulator


IC Regulator adalah suatu komponen elektronika aktif yang dapat menstabilkan tegangan dan
mempertahankan tegangan dalam kondisi tertentu secara otomatis. Maksud dari komponen aktif di
sini adalah IC regulator dapat bekerja jika dialiri arus listrik. Rangkaian IC regulator ini banyak
ditemukan dirangkaian adaptor yang bertugas untuk memberikan tegangan DC, rangkaian voltage
regulator (pengatur tegangan) merupakan suatu keharusan agar tegangan yang diberikan kepada
rangkaian lainnya stabil.

2.2 Fungsi IC Regulator


 Mengatur tegangan input dan output.
 Menstabilkan tegangan.
 Mempertahankan tegangan dalam kondisi tertentu secara otomatis.

2.3 Jenis-Jenis IC regulator


1. Fixed Voltage Regulator (pengatur tegangan tetap)
IC jenis pengatur tegangan tetap (fixed voltage regulator) ini memiliki nilai tetap yang tidak
dapat disetel (di-adjust) sesuai dengan keinginan rangkaiannya. Tegangannya telah ditetapkan
oleh produsen IC sehingga tegangan DC yang diatur juga tetap sesuai dengan spesifikasi IC-nya.
Misalnya IC voltage regulator 7805, maka output tegangan DC-nya juga hanya 5 Volt DC.
Terdapat 2 jenis pengatur tegangan tetap yaitu positive voltage regulator dan negative voltage
regulator.

Gambar 2.1 Positive voltage regulator dan negative voltage regulator


(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan/)

a. Positive Voltage Regulator


Jenis IC voltage regulator yang paling sering ditemukan di pasaran adalah tipe 78XX.
Tanda XX dibelakangnya adalah kode angka yang menunjukan tegangan output DC pada IC
voltage regulator tersebut. Contohnya 7805, 7809, 7812 dan lain sebagainya. IC 78XX
merupakan IC jenis positive voltage regulator.
b. Negative Voltage Regulator
IC yang berjenis negative voltage regulator memiliki desain, konstruksi dan cara kerja
yang sama dengan jenis positive voltage regulator, yang membedakannya hanya polaritas pada
tegangan output-nya. Contoh IC jenis negative voltage regulator diantaranya adalah 7905,
7912 atau IC voltage regulator berawalan kode 79XX.

2. Adjustable Voltage Regulator (pengatur tegangan yang dapat disetel)


IC jenis adjustable voltage regulator adalah jenis IC pengatur tegangan DC yang memiliki
range tegangan output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan rangkaiannya. IC adjustable
voltage regulator ini juga memiliki 2 jenis yaitu  positive adjustable voltage regulator dan
negative adjustable voltage regulator.
a. Positive Adjustable Voltage Regulator
Contoh IC jenis positive adjustable voltage regulator diantaranya adalah LM317 yang
memiliki range atau rentang tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC.

Gambar 2.2 Positive Adjustable Voltage Regulator


(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan/)

b. Negative Adjustable Voltage Regulator


Contoh IC jenis negative adjustable voltage regulator adalah LM337 yang memiliki
range atau jangkauan tegangan yang sama dengan LM317. Pada dasarnya desain, konstruksi
dan cara kerja pada kedua jenis IC adjustable voltage regulator adalah sama. Yang
membedakannya adalah polaritas pada output tegangan DC-nya.

Gambar 2.3 Negative Adjustable Voltage Regulator


(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan/)
3. Switching Voltage Regulator
Switching voltage regulator ini memiliki desain, konstruksi dan cara kerja yang berbeda
dengan IC linear regulator (fixed dan adjustable voltage regulator). Switching voltage regulator
memiliki efisiensi pemakaian energi yang lebih baik jika dibandingkan dengan IC linear
regulator. Hal ini dikarenakan kemampuannya yang dapat mengalihkan penyediaan energi listrik
ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan energi listrik. Oleh karena itu,
untuk merangkai pengatur tegangan dengan sistem switching voltage regulator harus ditambahkan
komponen induktor yang berfungsi sebagai elemen penyimpan energi listrik.

2.4 Cara Memasang IC Regulator


Cara memasang komponen IC regulator pada rangkaian sederhana adalah dengan mengingat
posisi kaki IC. Jika yang dipasang IC positive voltage regulator maka kaki pertama IC yaitu V in
disolder dengan kaki kedua potensiometer yaitu pada V out. Lalu kaki kedua IC yaitu ground
disolder dengan kaki ketiga potensiometer yang juga merupakan ground, untuk kaki ketiga IC boleh
disolder boleh tidak karena kaki ketiga IC yang merupakan outpu tnanti diukur dengan AVOmeter.
Sebaliknya untuk memasang IC negative voltage regulator maka kaki pertama IC yaitu ground
disolder dengan kaki ketiga potensiometer yang juga merupakan ground. Lalu kaki kedua IC yaitu V
in disolder dengan kaki kedua potensiometer yang merupakan V out, untuk kaki ketiga IC boleh
disolder boleh tidak karena kaki ketiga IC yang merupakan output nanti diukur dengan AVOmeter.

2.5 Cara Mengukur V out pada IC Regulator


1. Cara mengukur V out pada positive voltage regulator semisal IC 7805.
a. Solder resistor 220, potensiometer 10K, dan IC 7805 secara seri.
b. Sambungkan salah satu ujung resistor menggunakan jepit buaya merah ke power supply dengan
tegangan in dan ground IC dengan power supply bagian ground.
c. Pastikan posisi kaki IC benar.
d. Solder kaki pertama IC dengan V out potensiometer, kaki kedua dengan ground potensiometer
lalu pasang jumper, dan kaki ketiga solder di tempat yang lain.
e. Atur V out potensiometer menggunakan AVOmeter yaitu kaki kedua yang merupakan V out
dihubungkan dengan probe merah dan kaki ketiga yang merupakan ground dihubungkan
dengan probe hitam lalu putar potensiometer sesuai V in yang dibutuhkan oleh IC semisal 9
Volt.
f. Ukur kaki ketiga IC menggunakan probe merah dan jumper di kaki kedua IC menggunakan
probe hitam.
g. Lihat V out pada IC, jika menunjukan 4,8 – 5,2 V maka IC tersebut berfungsi dengan baik
karena di data sheet tercantum nilai tegangan output antara 4,8 – 5,2 V.
2. Cara mengukur V out pada Negative Voltage Regulatorsemisal IC 7905.
a. Solder resistor 220, potensiometer 10K, dan IC 7905 secara seri.
b. Sambungkan salah satu ujung resistor menggunakan jepit buaya merah ke power supply dengan
tegangan out dan ground IC dengan power supply bagian ground.
c. Pastikan posisi kaki IC benar.
d. Solder kaki pertama IC dengan ground potensiometer, kaki kedua dengan V in potensiometer
lalu pasang jumper, dan kaki ketiga solder di tempat yang lain.
e. Atur V out potensiometer menggunakan AVOmeter yaitu kaki kedua yang merupakan V
outdihubungkan dengan probe hitam dan kaki ketiga yang merupakan ground dihubungkan
dengan probe merah lalu putar potensiometer sesuai V in yang dibutuhkan oleh IC semisal 9
Volt.
f. Ukur kaki ketiga IC menggunakan probe hitam dan jumper di kaki kedua IC menggunakan
probe merah.
g. Lihat V outpada IC, jika menunjukan -4,8 – -5,2 V maka IC tersebut berfungsi dengan baik
karena di data sheet tercantum nilai tegangan output antara -4,8 – -5,2 V.

2.6 Cara Mengukur Nilai Resistansi Potensiometer


Cara mengukur nilai resistansi pada potensiometer sebagai berikut:
a. Matikan power supply dengan menekan tombol off.
b. Putar selector AVOmeter ke skala Ohm.
c. Lakukan kalibrasi.
d. Pilih skala yang dibutuhkan untuk mengukur potensiometer, seumpama mengukur potensiometer
10K maka pilih skala X1K atau X10K.
e. Lihat hasil yang ditunjukan oleh jarum AVOmeter.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


a. IC 7809, 7812, 7905 dan 7912
b. Resistor 1K Ω
c. Potensiometer 50K Ω
d. Kabel jumper
e. Power supply
f. Multimeter
g. Solder dan timah
h. Papan solder

3.2 Langkah Percobaan


a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Mempelajari dahulu karakteristik IGO dan GIO.
c. Menyusun dan merangkai sesuai gambar yang ada di modul.
d. Mengukur tegangan input dan output pada rangkaian.
e. Membuktikan hasil pengukuran menggunakan multimeter.
f. Memasukkan data ke dalam tabel pengamatan.
g. Mengambil kesimpulan dari pratikum kali ini.

3.3 Tabel Pengamatan


V C C ( 1 6 v o lt )

R 1K Multimeter

78xx
PO T 50K
1 3
V IN VO U T
G N D
2

Gambar 3.1 Rangkaian IC Regulator 7809 atau 7812 (IN GROUND OUT)
No V Sumber / Vout POT / V Out ic
No V Sumber / Vout POT / V Out ic
Vcc Vin ic
Vcc Vin ic
1 4V 4 3,4
1 2V 2 0
2 6V 6 5,2
2 4V 4 0,2

3 6V 6 4,6 3 12 V 12 11
4 16 V 16 12
4 10 V 10 4,8
5 20 V 20 12
5 12 V 12 4,8
Tabel 3.2 Tabel Pengamatan IC 7812
Tabel 3.1 Tabel Pengamatan IC 7805

Gambar 3.2 Rangkaian IC Regulator 7905 atau 7912 ( GROUND IN OUT )

No V Sumber / Vout POT / V Out ic No V Sumber / Vout POT / V Out ic


Vcc Vin ic Vcc Vin ic
1 -2 V -2 -0,2 1 -4 V -4 -3,6
2 -4 V -4 -3,4 2 -6 V -6 -5,4
3 -6 V -6 -4,8 3 -12 V -12 -11
4 -10 V -10 -4,8 4 -16 V -16 -11
5 -12 V -12 -5,2 5 -20 V -20 -12
Tabel 3.3 Tabel Pengamatan
Tabel 3.4 Tabel
IC 7905
Pengamatan IC 7912
BAB 4
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa setiap IC regulator memiliki tegangan keluaran yang
tetap yang tertera pada simbol XX pada fixed voltage regulator. Untuk IC 78XX memiliki output
positif sedangkan IC 79XX memiliki output negative. Jika tegangan yang dikeluarkan kurang dari
nilai XX maka IC tersebut mengalami drop dan jika tegangan yang dikeluarkan lebih dari nilai IC
maka IC tersebut mengalami jebol. Namun ada rentang minimal dan maksimal IC yang dapat dilihat
di data sheet yaitu seumpama IC 7805 maka tegangan yang dikeluarkan antara 4,8-5,2 lalu arus yang
masuk pada semua IC 0,5 mA-1,5 A, dan tegangan minimal yang bisa dimasukkan ke input IC adalah
2 tingkat di atasnya dan tegangan maksimalnya dapat dilihat di datasheet. Seumpama IC 7805
rentang tegangan input-nya 7V-25V. Jika yang dipasang IC positive voltage regulator maka kaki
pertama IC yaitu V in disolder dengan kaki kedua potensiometer yaitu pada V out. Lalu kaki kedua
IC yaitu ground disolder dengan kaki ketiga potensiometer yang juga merupakan ground, untuk kaki
ketiga IC boleh disolder boleh tidak karena kaki ketiga IC yang merupakan output nanti diukur
dengan AVOmeter.
Sebaliknya untuk memasang IC negative voltage regulator maka kaki pertama IC yaitu ground
disolder dengan kaki ketiga potensiometer yang juga merupakan ground. Lalu kaki kedua IC yaitu V
in disolder dengan kaki kedua potensiometer yang merupakan V out, untuk kaki ketiga IC boleh
disolder boleh tidak karena kaki ketiga IC yang merupakan output nanti diukur dengan AVOmeter.
Jika diberi lampu indikator maka lampu tersebut akan menyala pada tegangan 3V ke atas.

4.2 Kesimpulan
IC regulator adalah suatu komponen elektronika aktif yang digunakan untuk meregulasi atau
mempertahankan tegangan dalam kondisi tertentu secara otomatis dalam rangkaian elektronika.
Maksud dari komponen aktif itu sendiri adalah IC regulator dapat bekerja jika dialiri arus listrik.
Arus listrik yang mengalir pada IC yaitu 0,5mA sampai 1.5A. Maksud dari simbol XX pada IC
adalah tegangan maksimal yang dapat dikeluarkan oleh IC. Jika terjadi kesalahan dalam memasang
kaki IC maka akan menyebabkan short circuit dan kemudian terbakar. Jika tegangan yang
dikeluarkan kurang dari nilai XX maka IC tersebut mengalami drop dan jika tegangan yang
dikeluarkan lebih dari nilai IC maka IC tersebut mengalami jebol. Namun ada rentang minimal dan
maksimal IC yang dapat dilihat di data sheet yaitu seumpama IC 7805 maka tegangan yang
dikeluarkan antara 4,8-5,2 lalu arus yang masuk pada semua IC 0,5 mA-1,5 A, dan tegangan minimal
yang bisa dimasukkan ke input IC adalah 2 tingkat di atasnya dan tegangan maksimalnya dapat
dilihat di data sheet. Seumpama IC 7805 rentang tegangan input-nya 7V-25V.
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Dickson. 2016. “Jenis IC Voltage Regulator Pengatur Tegangan”.


http://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan/
Diakses pada : 15 Oktober 2018
[2].Noname. 2014. “IC Voltage Regulator”.
http://kumpulandasarelektronik.blogspot.co.id/2015/01/ic-voltage-regulator-ic-pengatur.html
Diakses pada : 15 Oktober 2018
[3]. Noname. 2017. “Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja IC Regulator”.
http://belajarelektronika.net/pengertian-fungsi-dan-cara-kerja-ic-regulator/
Diakses pada : 15 Oktober 2018
LAMPIRAN

1. FOTO PRAKTIKUM
2. LAPORAN SEMENTARA
FOTO PRAKTIKUM

GAMBAR KETERANGAN

Anda mungkin juga menyukai