Anda di halaman 1dari 23

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Gambaran Panti Sosial Tresna Werdha

Dalam kehidupan dewasa ini jumlah lanjut usia akan semakin banyak, itu semua disebabkan
karena adanya peningkatan kualitas hidup maka dari itu para lanjut usia wajib mendapatkan
perlindungan, perawatan, kesejahteraan dan juga pendidikan yang layak dan sesuai dengan
keadaan lanjut usia, terutama bagi lansia yang terlantar. Wujud nyata tindakan tersebut adalah
dengan dibangunnya panti-panti sosial bagi lansia yang bertujuan untuk melindungi, merawat,
mensejahterakan serta mendidik usia lanjut.

3.1.1 Identitas Panti Sosial Tresna Werdha

Panti Sosial Tresna Werdha adalah unit pelaksanaan teknis dari Dinas Sosial Provinsi Jawa
Timur yang mempunyai tugas memberikan pelayanan sosial bagi para lansia, sehingga mereka
dapat menikmati sisa hidupnya dengan diliputi ketentraman lahir dan batin.

3.1.2 Sejarah Berdirinya Panti Sosial Tresna Werdha

Panti Sosial Tresna Werdha Pandaan didirikan pada tanggal 1 Oktober 1979 dengan nama
Sasana Tresna Werdha (STW) “Sejahtera” Pandaan yang mula-mula berkapasitas 30 orang, dan
pada tanggal 17 Mei 1982 oleh Menteri Sosial Bapak Saparjo diresmikan pemakaiannya
berdasarkan KEP. MENSOS RI NO. 32/HUK/KEP/VI/82 dengan kapasitas tampung 110 orang dan
menempati area seluas 16.454 m2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Selatan : Dusun Klampok

Sebelah Utara : Dusun Tengger

Sebelah Timur : Dusun Sukun

Sebelah Barat : Dusun Rajeg

Pada tahun 1994 mengalami pembakuan penamaan UPT Pusat/Panti/Sasana dilingkungan


Departemen Sosial sesuai SK Mensos RI. No. 14/HUK/1994 dengan nama Panti Sosial Tresna
Werdha “Sejahtera” Pandaan. Melalui SK Mensos RI No. 8/HUK/1998 ditetapkan termasuk
kategori panti percontohan tingkat Provinsi dengan kapasitas tampung 110 orang Perda No. 12
th 2000 tentang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur bahwa Panti Sosial Tresna Werdha Pandaan,
merupakan unit pelaksana teknis Dinas sosial Provinsi Jawa Timur. Dengan keluarnya Perda No.
14 th 2002 yang merubah Perda No. 12 th 2000 tentang Dinas Sosial yang berisi bahwa Panti
Sosial Tresna Werdha Pandaan berubah menjadi Panti Sosial Tresna Werdha Pandaan-
Bangkalan yang merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

3.1.3 Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud didirikannya panti sosial tresna werdha adalah untuk memberikan pelayanan bagi para
lanjut usia yang terlantar dalam memenuhi kebutuhan hidup secara bio, psiko, sosial, dan
spiritual.

b. Tujuan

1. Terpenuhinya kebutuhan biologis atau jasmani yang meliputi:

a) Kebutuhan pokok hidup seperti sandang, pangan dan papan.

b) Pemeliharaan kesehatan bagi lansia.

c) Kebutuhan rekreatif untuk mengisi waktu luang.

2. Terpenuhinya kebutuhan psikologis yang meliputi:

a) Kebutuhan kasih sayang.

b) Kebutuhan rasa aman.

c) Kebutuhan untuk rasa ketenangan.

d) Peningkatan semangat hidup.

e) Peningkatan rasa percaya diri.

3. Terpenuhinya kebutuhan sosial yang meliputi:

a) Terpenuhinya kebutuhan sosial terutama bimbingan sosial antar penghuni wisma yang lain.

b) Terpenuhinya kebutuhan untuk bersosialisasi dengan masyarakat.

c) Terpenuhinya kebutuhan untuk ikut bergabung dalam kegiatan lansia.


d) Terpenuhinya kebutuhan untuk dihargai dari orang lain.

4. Terpenuhinya kebutuhan spiritual yang meliputi:

a. Kebutuhan untuk beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing.

b. Kebutuhan untuk menerima siraman rohani sesuai dengan agamanya masing-masing.

3.1.4 Fungsi Panti Sosial Tresna Werdha

a. Sebagai pusat pemberi pelayanan bagi kesejahteraan lanjut usia.

b. Sebagai pusat informasi dan konsultasi masalah lanjut usia.

c. Sebagai pusat pengembangan kesejahteraan sosial.


3.1.5 Prosedur Pelayanan Panti Sosial Tresna Werdha
3.1.6 Sarana dan Prasarana Panti

1. Bangunan

Panti Sosial Tresna Werdha didirikan diatas tanah seluas 16.960 m2, tanah tersebut terbagi
menjadi dua yaitu untuk perumahan dan untuk tempat pemakaman. Tanah untuk perumahan
terbagi atas:

a. Gedung wisma sebanyak 11 wisma meliputi wisma cendana, seruni, kenanga, mawar, melati,
kemuning, teratai, dahlia, flamboyan. Gedung tersebut dibangun diatas tanah seluas 1320 m2.
Wisma-wisma ini memiliki fasilitas diantaranya ruang tamu, kamar tidur, ruang rekreasi, dapur,
dan kamar mandi.

1. Gedung kantor seluas 210 m2

2. Gedung lokal kerja 70 m2


3. Musholla seluas 160 m2

4. Dapur umum seluas 160 m2

5. Aula seluas 160 m2

6. Pos satpam seluas 6 m2

7. Rumah dinas tipe 50

8. Rumah dinas tipe 36

b. Sarana air bersih

Sumber air bersih berasal dari sumur bor yang terletak dibelakang wisma dan bantuan air dari
perusahaan air minum Vivi.

c. Jamban keluarga

Setiap wisma minimal memiliki 1 kamar mandi, dan setiap wisma mempunyai septic tank
sendiri dimana septic tank ini tidak terhubung antar yang satu dengan yang lainnya.

d. Sarana pembuangan air limbah

Setiap wisma terdapat sarana pembuangan air limbah yang dialirkan sampai ke tempat
pembuangan limbah akhir.

e. Sarana ibadah setiap wisma

Panti Sosial Tresna Werdha memiliki satu musholla yang terletak disebelah barat panti.

f. Kebun dan kolam

Dibelakang panti terdapat kebun dan kolam ikan.

3.1.7 Hubungan Lintas Program dan Lintas Sektoral

1. Lintas Program

Kegiatan yang ada di panti ini tidak hanya berasal dari Dinas Sosial tetapi ada juga kegiatan yang
bekerja sama dengan Departemen Agama, bimbingan mental agama yang ada di wisma-wisma,
dengan Debdikbud untuk pengadaan kegiatan dan lain sebagainya.

2. Lintas Sektoral
Panti bekerjasama dengan RSUD Sidoarjo, RSU Malang, Puskesmas Pandaan, RSU Bangil, Pemda
setempat.

3.1.8 Persyaratan Masuk Panti Sosial Tresna Werdha

1. Lansia umur 60 tahun ke atas.

2. Terlantar sosial dan ekonominya.

3. Tidak ada yang menanggung kelangsungan hidupnya.

4. Atas kemauan sendiri atau dipaksa.

5. Tidak mempunyai penyakit menular/kronis yang membahayakan orang lain.

6. Surat keterangan RT/RW.

7. Surat rekomendasi dari kantor sosial kabupaten atau kota setempat.

8. Surat keterangan sehat dari puskesmas setempat.

9. Lulus seleksi dari petugas panti dan mengisi formulir yang disediakan oleh panti.

3.1.9 Distribusi Pendanaan

Seluruh dana kegiatan yang diadakan di Panti berasal dari APBD/Dinas Sosial Propinsi Jawa
Timur.

3.2 Pengkajian

3.2.1 Data Demografi

1. Umur
Analisa data

Berdasarkan kriteria umur menurut World Health Organization (WHO), lansia terbanyak yang
menghuni wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah dari kelompok umur 75-90
tahun yang termasuk yaitu dalam kategori lanjut usia tua (old) dengan prosentase 47,2%.

2. Jenis kelamin

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa lansia terbanyak yang menghuni wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah perempuan dengan prosentase 72%.

3. Status perkawinan

Analisa Data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa status perkawinan terbanyak di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah janda dengan prosentase 63,8%.

4. Tingkat Pendidikan

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan terbanyak di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah sekolah dasar dengan prosentase 52,8%.

5. Agama
Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa Agama yang dianut oleh lanjut usia di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah Islam dengan prosentase 88,8%.

3.2.2 Kebiasaan sehari-hari

1. Pola makan

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan pola makan pada lanjut usia di wisma Kemuning,
Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah 3 kali/hari dengan prosentase 94,6 %. Sebagian klien ada
yang makan 1-2 kali/hari karena faktor spiritual (kepercayaan) seperti : puasa.

2. Pola minum

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola minum pada lanjut usia di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah >5 kali/hari dengan prosentase 38,9 %.

3. Pola mandi

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola mandi pada lanjut usia di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah 2 kali/hari dengan prosentase 66,7%.
4. Pola keramas

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola keramas pada lanjut usia di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah 1 kali/minggu dengan prosentase 66,7%.

5. Pola gosok gigi

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola gosok gigi pada lanjut usia di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah 2 kali/hari dengan prosentase 66,7%.

6. Pola memotong kuku

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola memotong kuku pada lanjut usia di
wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah 1 kali/minggu dengan prosentase 75%.

7. Pola ganti pakaian

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola ganti pakaian pada lanjut usia di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah 1 dan 2 kali/hari dengan prosentase sama
yaitu 50%.
8. Pola mencuci pakaian

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola mencuci pakaian pada lanjut usia di
wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah 2-3 kali/minggu dengan prosentase
58,3%.

9. Pola berhias

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola berhias pada lanjut usia di wisma
Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah berhias dengan prosentase 83,3%.

3.2.3 Pola aktivitas

1. Istirahat dan tidur

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pola aktivitas (istirahat dan tidur) pada lanjut
usia di wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek adalah tidak terganggu dengan
prosentase 80,6%.
2. Kegiatan panti (keagamaan)

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan keagamaan pada lanjut usia di
wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah tidak mengikuti dengan
prosentase 55,6%.

3. Kegiatan keterampilan dan kesenian

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan keterampilan dan kesenian pada
lanjut usia di wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah tidak
mengikuti dengan prosentase 55,6% dikarenakan adanya beberapa faktor yaitu adanya cacat
fisik, kurangnya minat untuk mengikuti kegiatan dan dan tempat jauh dari wisma.

4. Kegiatan bimbingan sosial

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan bimbingan sosial pada lanjut usia di
wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah tidak mengikuti dengan
prosentase 52,8 % dikarenakan adanya beberapa faktor yaitu cacat fisik, kurangnya minat untuk
mengikuti kegiatan dan tempat jauh dari wisma.

5. Kegiatan Senam Tera

Analisa data
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan senam Tera pada lanjut usia di
wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah tidak mengikuti dengan
prosentase 61% dikarenakan kurangnya minat, kurangnya kesadaran, kurangnya informasi
tentang kesehatan dan kecacatan fisik.

6. Kegiatan Pertanian,Perikanan, dan Perkebunan

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pertanian dan perkebunan pada
lanjut usia di wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah tidak mengikuti
dengan prosentase 80,6 %.

7. Kegiatan kebersihan lingkungan

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan kebersihan lingkungan pada lanjut
usia di wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah mengikuti dengan
prosentase 58,3%.

8. Kebiasaan yang merugikan kesehatan

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan yang merugikan kesehatan pada
lanjut usia di wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah tidak ada
kegiatan yang merugikan kesehatan dengan prosentase 86,1%.

9. Kegiatan membersihkan rumah/kamar


Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membersihkan rumah/kamar pada
lanjut usia di wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah 2 kali/hari
dengan prosentase 96,8 %.

10. Kegiatan membersihkan kamar mandi

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membersihkan kamar mandi pada
lanjut usia di wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah tidak pernah
membersihkan kamar mandi dengan prosentase 52,8 % dikarenakan sebagian dari wisma telah
membagi tugas pada masing-masing lansianya pada kegiatan lain-lain.

11. Kegiatan membersihkan selokan

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membersihkan selokan pada lanjut
usia di wisma Kemuning, Cendana, Seruni, dan Anggrek terbanyak adalah tidak pernah
membersihkan selokan dengan prosentase 100 % dikarenakan banyaknya selokan yang sudah
rusak dan sebagian Wisma tidak memiliki selokan.

3.3 Data Subsistem

3.3.1 Lingkungan

Panti Sosial Tresna Werdha didirikan dengan kapasitas tampung 110 orang dan menempati area
seluas 16.960 m2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Selatan : Dusun Klampok

Sebelah Utara : Dusun Tengger


Sebelah Timur : Dusun Sukun

Sebelah Barat : Dusun Rajeg

Panti Sosial Tresna Werdha didirikan diatas tanah seluas 16.960 m2, tanah tersebut terbagi
menjadi dua yaitu untuk perumahan dan untuk tempat pemakaman. Tanah untuk perumahan
terbagi atas: Gedung wisma sebanyak 11 wisma meliputi wisma cendana, seruni, kenanga,
mawar, melati, kemuning, teratai, dahlia, flamboyan. Gedung tersebut dibangun diatas tanah
seluas 1320 m2. Wisma-wisma ini memiliki fasilitas diantaranya ruang tamu, kamar tidur, ruang
rekreasi, dapur, dan kamar mandi. Gedung kantor seluas 210 m2. Gedung lokal kerja 70 m2.
Musholla seluas 160 m2. Dapur umum seluas 160 m2. Aula seluas 160 m2. Pos satpam seluas 6
m2. Rumah dinas tipe 50. Rumah dinas tipe 36.

Sumber air bersih berasal dari sumur bor yang terletak dibelakang wisma dan bantuan air dari
perusahaan air minum Vivi. Setiap wisma minimal memiliki 1 kamar mandi, dan setiap wisma
mempunyai septic tank sendiri dimana septic tank ini tidak terhubung antar yang satu dengan
yang lainnya. Setiap wisma terdapat sarana pembuangan air limbah yang dialirkan sampai ke
tempat pembuangan limbah akhir. Panti Sosial Tresna Werdha memiliki satu musholla yang
terletak disebelah barat panti. Dibelakang panti terdapat kebun dan kolam ikan.

3.3.2 Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha adalah unit pelaksanaan teknis dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur
yang mempunyai tugas memberikan pelayanan sosial bagi para lansia, sehingga mereka dapat
menikmati sisa hidupnya dengan diliputi ketentraman lahir dan batin.

Kegiatan yang ada di panti ini tidak hanya berasal dari Dinas Sosial tetapi ada juga kegiatan yang
bekerja sama dengan Departemen Agama, bimbingan mental agama yang ada di wisma-wisma,
dengan Debdikbud untuk pengadaan kegiatan dan lain sebagainya. Selain itu, panti
bekerjasama dengan RSUD Sidoarjo, RSU Malang, Puskesmas Pandaan, RSU Bangil, Pemda
setempat untuk menunjang kondisi kesehatan para lansia.

3.3.3 Ekonomi

Seluruh dana kegiatan yang diadakan di Panti berasal dari APBD/Dinas Sosial Provinsi Jawa
Timur.
3.3.4 Transportasi dan Keamanan

Untuk kegiatan di dalam panti biasanya para lansia hanya berjalan kaki untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Panti juga menyediakan kendaraan berupa mobil untuk keadaan darurat,
misalnya keadaan dimana lansia harus segera mendapat penanganan di rumah sakit. Selain itu,
masing-masing wisma juga dijaga oleh tenaga keamanan yang diperkerjakan di panti tersebut.

3.3.5 Politik dan Pemerintahan

Panti Sosial Tresna Werdha Pandaan merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Sosial Provinsi
Jawa Timur yang memiliki struktur organisasi sesuai dengan Perda Provinsi Jawa Timur No. 14
Tahun 2002 yang terdiri dari: Kepala Panti, Kelompok Jabatan Fungsional, Ka. Sub. Bagian Tata
Usaha, Ka. Sie Unit Pelayanan Sosial Pandaan dan Bangkalan. Panti Sosial Tresna Werdha juga
memiliki prosedur pelayanan yang sistemastis untuk mencapai lansia yang sejahtera. Panti
Sosial Tresna Werdha Pandaan memiliki 33 pegawai yang memiliki peran dan fungsinya masing-
masing.

3.3.6 Komunikasi

Panti Sosial Tresna Werdha memiliki fasilitas ruang tamu dan aula yang biasa dimanfaatkan
oleh para lansia untuk berkumpul dan melakukan aktivitas sehari-hari.

3.3.7 Pendidikan

Dalam Panti Sosial Tresna Werdha, para lansia banyak sekali difasilitasi dengan berbagai
kegiatan yang meliputi kegiatan keagamaan, ketrampilan dan kesenian, bimbingan sosial serta
senam tera yang bertujuan untuk menjaga kebugaran para lansia.

3.3.8 Rekreasi

Para lansia biasa mengisi waktunya dengan berbagai aktivitas yang diselenggarakan oleh panti.
Di sela-sela aktivitas biasanya mereka mengobrol, membaca koran atau sekedar menonton TV
di dalam ruangan rekreasi yang disediakan sebagai fasilitas panti. Selain itu lansia juga bisa
berjalan-jalan di kebun belakang panti dan disana terdapat kolam ikan yang bisa digunakan
untuk memancing.
3.4 Analisa Data

No Data Masalah

1. Data Subyektif

Banyak lansia di wisma binaan mengatakan bahwa di lingkungan wisma banyak yang malas
mandi dan merapikan tempat tidur sehingga baunya kurang sedap.

Data Objektif :

 Berdasarkan data yang didapatkan dari penyebaran kuisioner, ditemukan lansia yang tidak
mencuci pakaian sebanyak 5,6%, lansia yang tidak mencuci rambut sebanyak 8,3% dan yang
mandi 1x sebanyak 11,1% serta lansia yang tidak berhias sebanyak 22,7%.

 Berdasarkan data yang didapatkan dari penyebaran kuisioner, ditemukan lansia yang tidak
pernah membersihkan kamar sebanyak 13,9% dan 69,6% lansia tidak pernah membersihkan
kamar mandi.

Kurangnya kebersihan perorangan dan lingkungan

2. Data Subjektif

Banyak lansia mengatakan malas untuk mengikuti senam tera

Data Objektif :

 Berdasarkan data yang didapatkan dari penyebaran kuisioner, ditemukan bahwa 61% lansia
tidak mengikuti senam tera.

 Berdasarkan data yang didapatkan dari penyebaran kuisioner, ditemukan bahwa 8,3% lansia
merokok.
 Berdasarkan data yang didapatkan dari penyebaran kuisioner, ditemukan bahwa lansia yang
makan 1 kali/hari sebanyak 2,7% dan 2 kali/hari sebanyak 2,7%

Risiko penurunan derajat kesehatan


3.5 Kriteria Penapisan

Diagnosa

Keperawatan

Komunitas. Kriteria Penapisan

Sesuai dengan peran perawat komunitas Jumlah yang berisiko Besarnya risiko Kemungkinan
untuk pendidikan kesehatan Minat masyarakat Kemungkinan untuk diatasi Sesuai dengan
program pemerintah Tersedia Sumber

Sumber daya tempat Sumber daya waktu Sumber daya dana Sumber daya peralatan
Sumber daya orang Jumlah Skor

Kurangnya kebersihan perorangan dan lingkungan 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 55

Risiko penurunan derajat kesehatan 5 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 54

Keterangan

Skore 0-5

0 : Paling rendah

1 : rendah

2 : sedang
3 : cukup

4 : tinggi

5: Paling tinggi

3.6 Prioritas Masalah

1. Kurangnya kebersihan perorangan dan lingkungan.

2. Risiko penurunan derajat kesehatan

3.7 Rencana Keperawatan

Diagnosis Keperawatan Tujuan Intervensi Tanggal/ Waktu Tempat Penanggung Jawab Sasaran
Evaluasi

Jangka Panjang Jangka Pendek Proses Hasil

1.Kurangnya kebersihan perorangan dan lingkungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan


komunitas di panti sosial Tresna Werdha selama 2 minggu diharapkan :

1. Meningkatkan kebersihan perorangan pada lansia.

2. Meningkatkan kebersihan lingkungan di tiap-tiap wisma.

3. Menurunkan resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia. 1. Lansia dapat menerapkan
personal hygiene secara mandiri.

2. Lansia dapat memenuhi kebersihan lingkungan di setiap wisma secara mandiri.

Penurunan derajat kesehatan pada lansia dapat berkurang secara bertahap.

Lansia dapat terhindar dari resiko penularan penyakit. 1. Membe-rikan penyu-luhan keseha-tan
tentang personal hygiene.

2. Musya-warah dengan petugas panti tentang jadwal latihan personal hygiene.


Jum’at,14 Desember 2012 / 09.00 WIB Aula Panti Sosial Tresna Werdha Ka.Sie Unit Pelayanan
Soial Pandaan dan Mahasiswa Para Lansia di Panti Tresna Werdha 1. Ham-pir semua kegiatan
berja-lan sesuai rencana yang telah dibuat

2. Da-lam setiap kegiatan para lansia me-nang-gapi de-ngan antusias.

3. Da-lam setiap kegiatan terda-pat dalam bebe-rapa ham-batan dari lansia seper-ti, penu-
runan pendenga-ran, pendidikan yang ren-dah dan lansia terse-but terjadi penu-runan daya
ingat sehingga informasi yang diberikan ku-rang bisa diterima oleh para lansia 1. Terjadi pening-
katan kebersihan pero-rangan pada lansia.

2. Terjadi pening-katan keber-sihan ling-kungan dise-tiap wisma binaan.

2. Risiko penurunan derajat kesehatan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas selama 2 minggu di panti sosial Tresna
Werdha diharapkan:

1. Meningkat-nya kesadaran mengikuti kegiatan senam tera.

2. Meningkat-kan pola hidup sehat pada lansia. 1. Lansia dapat mengikuti kegiatan senam tera
sesuai jadwal kegiatan.

2. Melakukan kegiatan jalan pagi disekitar panti.

3. Kebiasaan merokok beberapa lansia berkurang.

4. Pola makan lansia teratur 1. Musya-warah dengan petugas panti tentang jadwal makan dan
latihan senam tera.

2. Memberikan motivasi pada para lansia agar melaku-kan senam tera.

3. Membe-rikan pendidi-kan keseha-tan tentang kerugian merokok kepada para lansia Jum’at,
14 Desember 2012/ 09.00 WIB Halaman Panti Sosial Tresna Werdha Ka. Sie Unit Pelayanan
Sosial Pandaan dan Mahasiswa Para Lansia di Panti Tresna Werdha 1. Ham-pir semua kegiatan
berja-lan sesuai renca-na yang telah dibuat

2. Da-lam setiap kegiatan para lansia me-nanggapi de-ngan antu-sias.

3. Da-lam setiap kegiatan terda-pat dalam bebe-rapa ham-batan dari lansia seper-ti, penu-
runan pendengar-an, pendi-dikan yang ren-dah dan lansia terse-but terjadi penu-runan daya
ingat sehingga infor-masi yang diberikan ku-rang bisa diteri-ma oleh para lansia Terjadi
peningkatan derajat kesehatan pada lansia.
3.8 POA (Planning Of Action)

No Nama Kegiatan Waktu/Tempat Penanggung Jawab dr mhsw PJ dari Pok Sus Sumber Dana

1 Penyuluhan tentang Personal Hygiene Jum’at 14 Desember 2012/ Aula Panti Sosial Tresna
Werdha. Ghora Ibu Anik Dana dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur

2 Senam Tera Sabtu, 15 Desember 2012/ Halaman Panti Sosial Tresna Werdha Heni Ibu Anik
Dana dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur

3.9 Implementasi

1. Penyuluhan

Penyuluhan tentang Personal Hygiene dilakukan pada:

Hari/Tanggal : Jum’at, 14 Desember 2012

Tempat : Aula Panti social tresna werdha

Waktu : Pukul 09.00 WIB

Sasaran : Seluruh lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha

Yang dihadiri oleh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha serta pemaparan oleh mahasiswa, dalam
penyuluhan ini terdapat beberapa fase, yaitu :

a. Fase pembukaan

Pada fase ini dimulai denagn salam , perkenalan, validasi, serta penjelasan tujuan dari
penyuluhan yaitu tentang personal hygiene.

b. Fase penyampaian materi

1. Pada fase ini mahasiswa menyampaikan materi penyuluhan mulai dari pengertian dari
personal hygiene, serta faktor-faktornya kebutuhan kebersihan dan fungsi kulit, kebutuhan
kebeersihan rambut dan pemeliharaan rambut, memasang kap kutu, kebutuhan gigi dan mulut.

2. Selama materi penyuluhan peserta sangat antusias mendengarkan dan memperhatikan.

c. Fase penutup
1. Pada fase ini terdiri dari tanya jawab antara lansia dan mahasiswa.

2. Penyuluh menjawab pertanyaan dari peserta.

3. Penyuluh menyimpulkan materi penyuluhan.

4. Penyuluh mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih.

2. Senam Tera

Kegiatan Senam Tera dilakukan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Desember 2012

Tempat : Halaman Panti social tresna werdha

Waktu : Pukul 07.00 WIB

Sasaran : Seluruh lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha

Yang dikuti oleh lansia di panti sosial Tresna Werdha serta pemaparan oleh mahasiswa, dalam
penyuluhan ini terdapat beberapa fase, yaitu:

d. Fase pembukaan

Pada fase ini dimulai dengan salam , perkenalan, validasi, serta penjelasan tujuan dari senam
tera.

e. Fase penyampaian materi

1. Pada fase ini mahasiswa memperagakan senam Tera.

2. Selama senam peserta sangat antusias menggerakkan badannya.

f. Fase penutup

Mahasiswa mengucapkan salam dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai