Anda di halaman 1dari 7

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER PAYUDARA

1. Definisi Kanker Payudara


Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara
yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk
bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol,
sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain.
Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di
atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-
paru, hati, kulit, dan bawah kulit.

2. Penyebab  Kanker Payudara


Belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya kanker
payudara. Namun terdapat beberapa faktor yang diperkirakan
mempengaruhi terjadinya kanker payudara. Yaitu :
a) Keluarga yang memiliki penyakit serupa
b) Usia yang makin bertambah
c) Tidak memiliki anak
d) Kehamilan utama pada usia di atas 30 tahun
e) Periode mentruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal
atau manopause lebih lambat).
f) Faktor hormonal
3. Gejala Kanker Payudara
Gejala-gejala yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan:

a.Terdapat benjolan di payudara atau ketiak


b. Perubahan luar biasa pada tekstur, bentuk, ukuran payudara
c.Kulit payudara berkerut
d. Puting payudara tertarik ke dalam
e. Keluar  lelehan luar biasa dari puting payudara
4. Cara Pemeriksaan Dan Pencegahan

Setiap wanita seharusnya memeriksakan payudaranya setiap bulan.


Waktu yang terbaik untuk melakukan pemeriksaan adalah seminggu
setelah mendapat haid, karena sebelum haid banyak wanita berpayudara
lembut atau bergumpal. Pemeriksaan payudara bulanan ini sebaiknya
dilakukan pada saat mencapai usia 25 tahun, kerna resiko kanker payudara
meningkat dengan bertambahnya usia. Untuk yang telah monopause,
pemeriksaan payudara dapat dilakukan sesuai keinginan tetapi rutin setiap
bulan pada tanggal yang sama. Prosedur 3 langkah berikut dapat
menyelamatkan jiwa anda karena dengan prosedur ini, kanker payudara
dapat dideteksi secara dini, pada saat masih dapat disembuhkan. Cara-cara
melakukan pemeriksaan payudara sendiri :

a) Sadari

• Ketika mandi

Periksa payudara sewaktu anda mandi. Tangan dapat lebih mudah


bergerak pada kulit yang basah. Mulailah dengan melakukan pemijatan
dibawah ketiak & berputar (kearah dalam) dengan menggerakan ujung
jari- jari anda. Lakukan pemijatan ini pada kedua payudara.

 • Didepan cermin

Periksa payudara anda dengan kedua lengan diangkat


keatas.Perhatikan: Perubahan ukuran, bentuk, adanya cekungan,
tertariknyaatau perbedaan putting payudara.Lakukanlah beberapa
tekanan seputar payudara yang dimulai dari bagianbawah. Hal ini untuk
mengtahui apakah putting mengeluarkan cairan atautidak (kecuali air
susu bagi mereka yang menyusui).

• Berbaring

Berbaring & letakan sebuah bantal kecil dibawah pundak kanan


(Untukmemeriksa payuadara kiri). Letakan tangan kanan anda dibawah
kepala.Cara pemeriksaan sama dengan pada saat mandi. Lakukan hal
yang sama untuk pemeriksaan payudara kanan. Apakah setiap benjolan
dipayudara selalu kanker?Anda tidak boleh langsung memastikan bahwa
menderita kanker payudara jika merasakan ada benjolan pada payudara.
Benjolan tersebut bisa terjadi karena berbagai sebab selain kanker.
Pembengkakan, radang, penyumbatan saluran susu & pembuluh darah,
atau beberapa tumor jinak dapat pulamenyebabkan benjolan pada
payudara.

b) Breas Examination
 Ukur kesimetrisan payudara dari puting ke pusat
 Ukur kemontokan payudara dari puting ke bahu
 Basahi payudara dan berikan sabun, lalu pijat memutar dari arah luar
hingga puting, pijat secara zig-zag dari atas kebawah. Bersamaan
meraba payudara apakah teraba benjolan abnormal pada payudara.
 Bersihkan sabun dan beri scrub pada payudara, lalu scrub payudara
dengan gerakan memutar dan gerakan houftment agar putting tidak
tenggelam
 Bersihkan payudara dan beri masker pada payudara, diamkan ±15
menit, lalu bersihkan masker
 Kompres payudara dengan air hangat agar peredaran darah lancar, dan
air dingin agar payudara rileks
 Terakhir beri face tonic dan kalk
 Lakukan perawatan breast examination 2x dalam seminggu
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER SERVIK

1. Pengertian Kanker Servik

Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum


yang mengenai organ reproduksi wanita. Beberapa jenis human papilloma
virus, suatu infeksi menular seksual, mempunyai peran penting dalam
kebanyakan kasus kanker serviks. Kanker leher rahim ( kanker servik )
adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak
antara uterus ( rahim ) dengan liang vagina

2. Penyebab Kanker Servik

Pada umumnya, kanker bermula pada saat sel sehat mengalami


mutasi genetic yang mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal.
Sel sehat tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel
kanker tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan mereka tidak
mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk suatu massa
(tumor). Sel kanker menginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang
dan tersebar di tempat lain di dalam tubuh (metastasis).

Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor


ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks
adalah infeksi virus Huma Papilloma Virus (HPV). Lebih dari 95 %
kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV  ditularkan melalui
aktivitas seksual. HPV tipe resiko rendah  (tipe 6 & 11) hampir tak
berisiko menjadi Ca Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe
risiko tinggi (tipe 16 & 18) mengarah pada Ca Serviks (Hartono, 2000).

Faktor risiko kanker leher rahim :

a. Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun.


b. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan
yg suka berganti2 pasangan
c. Merokok
d. Faktor Genetik ( Faktor Keturunan) Faktor ini sangat memegang
peranan seorang bisa mengalami kanker jenis ini atau tidak. Jika ibu
Anda atau saudara perempuan dari pihak ibu atau ayah menderita
kanker leher rahim, maka Anda mempunyai resiko 2x lebih banyak
menderita penyakit yang sama.
e. Sistem imun yang menurun juga dapat meningkatkan terjadinya kanker
karena kebanyakan wanita yang terinfeksi HPV tidak terkena kanker
serviks. Namun, jika seseorang tekena infeksi HPV dan sistem
imunnya menurun akibat keadaan medis lainnya, maka kecenderungan
untuk berkembangnya kanker serviks semakin besar.
f. pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering
g. kekurangan vitamin C, asam folat, dan beta karoten
h. personal hygine yang kurang
i. grande multi para

3. Gejala Dan Tanda


Pasien mungkin saja tidak mengalami gejala kanker serviks apapun. 
Kanker serviks dini biasanya tidak memberikan gejala dan tanda. Semakin
kanker berkembang, semakin terlihatlah tanda dan gejala dari kanker
serviks. Gejala tersebut dapat berupa :
a. Perdarahan vagina setelah berhubungan sex, atau diantara dua periode
menstruasi, atau setelah menopause.

b. Sekret encer disertai darah dapat berat dan keputihan yang memiliki
bau yang busuk.

c. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex

4. Skrining Dan Diagnosis

Skrining (Deteksi dini)Jika kanker serviks terdeteksi pada stadium


yang lebih awal, penatalaksanaan sepertinya lebih berhasil. Skrining
kanker serviks regular dan perubahan prekanker pada serviks
direkomendasikan untuk semua wanita. Kebanyakan panduan
menganjurkan skrining pertama dalam waktu 3 tahun pertama setelah aktif
secara seksual, atau tidak lebih dari umur 21. Skrining dapat berupa.

1) PAP TEST

Selama Pap test, dokter mengambil sel dari serviks – leher


sempit dari uterus- dan mengirim sample tersebut ke lab. Sel ini
kemudian diperiksa ada tidaknya abnormalitas. Pemeriksaan Pap
Test dapat mendeteksi sel abnormal pada serviks. Stadium prekanker
terjadi pada saat sel abnormal terdapat hanya pada lapisan luar dari
serviks dan tidak menginvasi bagian lebih dalam. Jika tidak
ditangani, sel abnormal ini dapat berubah menjadi sel kanker, dimana
dapat menyebar pada beberapa tempat sekitar serviks, vagina bagian
atas, area pelvis, dan bagian lain dari tubuh. Kanker atau prekanker
yang ditemukan pada stadium preinvasif jarang membahayakan
nyawa dan biasanya hanya membutuhkan pengobatan rawat jalan

2) TEST HPV DNA

Terdapat juga pemeriksaan HPV DNA untuk menentukan


apakah seseorang terinfeksi salah satu dari 13 jenis HPV yang
sepertinya paling mungkin menyebabkan kanker serviks. Seperti
pada Pap tes, tes HPV DNA mengambil jaringan dari serviks untuk
diperiksa di lab. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi strain resiko
tinggi HPV pada DNA sel sebelum perubahan pada sel serviks dapat
terlihat.

Pemeriksaan HPV DNA bukan merupakan pengganti


skrining Pap dan tidak digunakan untuk wanita lebih muda dari 20
tahun dengan hasil Pap yang normal, kebanyakan infeksi HPV pada
wanita pada kelompok ini sembuh sendiri dan tidak dikaitkan dengan
kanker serviks.
3) PEMERIKSAAN RUTIN
Pemeriksaan Pap Smear dan IVA TEST secara rutin adalah cara
paling efektif untuk mendeteksi kanker serviks pada stadium yang
lebih dini. Panduan jadwal rutin adalah sebagai berikut :

 Pap Smear dan IVA Test pertama dilakukan pada 3 tahun


pertama setelah hubungan sex pertama atau pada umur 21
tahun (lakukan yang mana terjadi duluan)

 Dari umur 21 hingga 29 tahun, lakukan pemeriksaan


Pemeriksaan rutin setiap satu atau 2 tahun sekali.

 Dari umur 30 hingga 69 tahun, Pemeriksaan setiap 2 atau 3


tahun jika pasien memiliki 3 kali berurutan pemeriksaan Pap
yang normal.

 Umur 70 keatas, jika 3 pemeriksaan Pap Smear negative maka


Pap smear sudah dapat dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai