Anda di halaman 1dari 7

2

dan penyakit ginjal yang mana pada tahun 2016 penyakit jantung dan stroke

menjadi dua penyebab kematian utama di dunia (WHO, 2018). Organisasi

kesehatan Dunia WHO, memberikan batasan tekanan darah normal adalah

140/90 mmHg dan tekanan darah di atas 160/90 mmHg dinyatakan sebagai

hipertensi (Dewi & Familia,2014 : 17).

Menurut data World Health Organisation (WHO), tahun 2018 menunjukkan 1,3

miliar orang di dunia menderita hipertensi. Penderita hipertensi di dunia terus

meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar

orang yang terkena hipertensi dan setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal

akibat hipertensi dan komplikasi (WHO, 2018).

Hipertensi termasuk ke dalam sepuluh penyakit terbanyak yang terjadi di

indonesia, pada tahun 2007 sebanyak 32,2% yang mengidap penyakit hipertensi,

pada tahun 2013 penderita hipertensi di indonesia sebanyak 25,8% dan pada

tahun 2018 penderita hipertensi meningkat menjadi sebanyak 34,1% dari data ini

disimpulkan bahwa terjadi kenaikan penderita hipertensi pada tahun 2018

(Riskesdas, 2018 : 65) .

Berdasarkan prevelensi penyakit hipertensi menurut provinsi pada Riskesdas

(2007) propinsi jambi mencapai 29,9% penderita hipertensi, dan pada prevalensi

penyakit Hipertensi menurut propinsi pada Riskesdas (2013) penderita di

provinsi jambi berjumlah sekitar 7,3%, sedangkan menurut propinsi pada


3

Riskesdas (2018) prevelensi hipertensi di indonesia sebesar 8,38%. Angka

tertinggi terdapat di propinsi DI Yogyakarta sebesar 10,68% dan terendah

terdapat di propinsi Papua sebesar 4,39%, sedangkan untuk propinsi Jambi

prevalensi hipertensi sebesar 7,43%. Jadi dapat di simpulkan bahwa penderita

hipertensi ada propinsi jambi pada 2013 mengalami penurunan sedangkan pada

tahun 2018 penderita hipertensi mengalami kenaikan kembali (Riskesdas, 2018).

Berdasarkan survey yang dilakukan pada hari rabu 5 Februari 2020 jam 9.05 wib

di wilayah kerja Puskesmas Hiang, penulis melakukan wawancara kepada

beberapa perawat di puskesmas hiang mereka mengatakan bahwa hipertensi

termasuk dalam 10 penyakit terbanyak. Dan pada umumnya penderita hipertensi

yang datang ke puskesmas mengeluhkan bebagai gejala salah satunya adalah

nyeri kepala, dan perawat di puskesmas akan memberikan terapi farmakologi

seperti Amlodipin 5 mg yang diresepkan oleh dokter. Dan penulis bertanya

apakah pernah dilakukan terapi non farmakologi seperti massage punggung

untuk mengurangi nyeri kepala pada pasien hipertensi, dan perawat puskesmas

menjawab mereka pernah mendengar tindakan massage punggung tapi belum

pernah melakukan tindakannya, dan tindakan non farmakologi yang biasa

dilakukan hanyalah pemberian pendidikan kesehatan tentang hipertensi.

Berdasarkan data yang didapatkan dari wilayah kerja puskesmas hiang, pasien

dengan hipertensi pada tahun 2017 hingga 2019 diketahui pada tahun 2017

didapatan jumlah pasien hipertensi yaitu 51 orang, dan pada tahun 2018 pasien
4

dengan masalah hipertensi mengalami peningkatan yaitu sebanyak 219 orang,

dan pada tahun 2019 pasien dengan masalah hipertensi terus mengalami

peningkatan yaitu sebanyak 715 orang (Puskesmas hiang 2020).

Beberapa tanda dan gejala hipertensi adalah penglihatan kabur, nyeri kepala,

kaku kuduk, mual dan muntah. Tanda dan gejala yang paling sering muncul

adalah nyeri kepala, nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak nyaman atau

tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu

sampai kedaerah belakang kepala (Sjahril, 2008 : 13).

Penatalaksanaan pasien hipertensi dapat dilakukan dengan dau cara yaitu,

pengobatan farmakologi dan non farmakologo. Penatalaksanaan farmakologi

adalah pengobata dengan obat obatan antihipertensi dalam jangka panjang

bahkan seumur hidup. Obat obatan yang biasa diberikan adalah diuretik yang

bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh lewat air kencing sehingga

volume cairan di tubuh berkurang dan daya pompa jantung menjadi lebih ringan

(Susilo dan Wulandari, 2011 : 139)

Pengobatan non farmakologi adalah suatu bentuk pelayanan pengobatan yang

menggunakan cara, alat atau bahan yang digunakan sebagai alternatif atau

pelengkap pengobatan medis tertentu. Salah satu terapi non farmagologi yang

dapat digunakan untuk menguangi nyeri kepala pada penderita hipertensi adalah

terapi massage, yaitu massage punggung karena aman untuk lansia bila obat
5

antihipertensi diberikan dalam jangka panjang maka hal tersebut dapat

memberikan dampak yang buruk bagi lansia, seperti fungsi ginjal menurun,

ketergantungan obat, mengakibatkan kerusakan pada fungsi kognitif dan terjadi

penurunan metabolisme ( Berman & Snyder, 2010).

Massage punggung dapat memberikan efek relaksasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan sirkulasi permukaan sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah

di permukaan sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah di jaringan,

mengurangi beban kerja jantung, meningkatkan sirkulasi, merangsang aliran

darah keseluruh pembuluh darah yang lebih dalam, mempercepat metabolisme

dan gizi, mengurangi kecemasan dan depresi. Saat pijat punggung dilakukan

pada lansia akan mengurangi hipertensi, itu terjadi melalui suatu mekanoreseptor

tubuh yang kemudian mengatur tekanan darah, massage menjadi mekanisme

relaksasi. Mekanoreseptor merupakan sel yang menyampaikan sinyal ke sistem

saraf pusat dan menstranduksi ransangan mekanik, pijat punggung dapat

dilakukan selama 10-15 menit selama 3 hari bisa mengurangi gejala tekanan

darah sistolik dan diastolik sehingga keluhan penderita hipertensi dapat

berkurang (Alikin dkk, 2014).

Menurut penilitian yang dilakukan Hall (2012) dalam jurnal ilmu keperawatan

(2016 : 16). Nyeri kepala karena hipertensi dikategorikan sebagai nyeri kepala

intrakranial yaitu jenis nyeri kepala migren dimana nyeri kepala tipe ini sering

diduga akibat dari fenomena vaskular abnormal. Walaupun mekanise yang


6

sebenarnya belum diketahui, nyeri kepala ini sering ditandai dengan sensasi

prodromal misal nausea, penglihatan kabur, aura visual, atau tipe sensorik

halusinasi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nopri (2015) dalam jurnal ilmu

keperawatan (2016 : 17) yaitu efekifitas massage punggung terhadap penurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi yang menyatakan bahwa massage

punggung tersebut membuat rileks dan menurunkan tekanan darah dan

mengurangi sakit kepala serta meningkatkan kualitas tidur.

Fungsi dan peran keluarga merupakan hal penting yang harus dijalankan dan

dipatuhi oleh setiap anggota keluarganya, jika salah satu anggota keluarga

terkendala atau tidak taat, organisasi keluarga akan terhambat. Keluarga

merupakan perawat primer bagi anggotanya. Untuk itu, fungsi ini penting ada

untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki

produktivitas tinggi (Bakri, 2016 : 32).

Berdasarkan data dan hasil survei peneliti tertarik untuk mengetahui dan

meneliti lebih banyak mengenai “Penerapan Massage Punggung Dalam

Mengatasi Nyeri Kepala Pada Keluarga Tn.A khususnya Ny.A dan kelurga

Tn.B Khususnya Ny.B dengan Ketidak Mampuan Keluarga Dalam

Merawat Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Pada

Tahun 2020”.
7

1. Rumusan Masalah

Bagaimana Penerapan Massage Punggung Dalam Mengatasi Nyeri Kepala Pada

Keluarga Tn.A khususnya Ny.A dan kelurga Tn.B Khususnya Ny.B dengan

Ketidak Mampuan Keluarga Dalam Merawat Pasien Hipertensi di Wilayah

Kerja Puskesmas Hiang Pada Tahun 2020?

2. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak di capai dalam

studi kasus ini adalah “Penerapan Massage Punggung Dalam Mengatasi

Nyeri Kepala Pada Keluarga Tn.A khususnya Ny.A dan kelurga Tn.B

Khususnya Ny.B dengan Ketidak Mampuan Keluarga Dalam Merawat

Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Pada Tahun 2020”.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk diketahui “Penerapan Massage Punggung Dalam Mengatasi Nyeri

Kepala Pada Keluarga Tn.A khususnya Ny.A dengan Ketidak Mampuan

Keluarga Dalam Merawat Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Hiang Pada Tahun 2020”.

b. Untuk diketahui “Penerapan Massage Punggung Dalam Mengatasi Nyeri

Kepala Pada Keluarga Tn.B khususnya Ny.B dengan Ketidak Mampuan

Keluarga Dalam Merawat Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Hiang Pada Tahun 2020”.


8

c. Untuk diketahui perbedaan hasil “Penerapan Massage Punggung Dalam

Mengatasi Nyeri Kepala Pada Keluarga Tn.A khususnya Ny.A dan

kelurga Tn.B Khususnya Ny.B dengan Hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Hiang Pada Tahun 2020”.

3. Manfaat Penulisan

1. Bagi Perawat

Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam upaya

meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi

Di Wilayah Kerja Puskesmas Hiang dengan baikdan cepat sehingga masalah

pasien dapat teratasi.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Akademi Keperawatan Bina

Insani Sakti Sungai Penuh terhadap kemampuan mahasiswa dalam

melakukan asuhan keperawatan pada klien hipertensi.

3. Bagi Wilayah Kerja Puskesmas Hiang

Sebagai bahan masukan, acuan dan informasi dalam melakukan asuhan

keperawatan pada pasien dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Hiang Tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai