ABSTRAK
Kabupaten Blitar saat ini memiliki 37 desa rawan air dari 73 desa yang ada. Kecamatan
Panggungrejo memiliki desa rawan air paling banyak sekitar 43% dari total desa yang ada. Tingkat pelayanan
air minum yang dikelola swakelola masyarakat (PAMDES) masih sangat rendah yaitu 37%, dengan kualitas
pelayanan yang belum memadai baik kuantitas maupun kontinuitasnya.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air sumber sampai dengan tahun 2029 dan
kondisi hidrolis yang ada. Simulasi jaringan pipa dilakukan dengan bantuan program WaterCAD V8 XM
Edition. Besarnya kebutuhan air disesuaikan dengan permintaan daerah yang dilayani.
Diketahui total debit yang tersedia di RD Sumber Gemplah sebesar 5,0 liter/detik. Berdasarkan
analisa hasil perhitungan diketahui bahwa besar total debit untuk bisa melayani 100% kebutuhan penduduk
sebesar 6,06 liter/detik untuk daerah pelayanan RD Sumber Gemplah. Perhitungan dilakukan dengan simulasi
kondisi tidak permanen dengan kebutuhan air berubah sesuai dengan kebutuhan tiap jamnya.
Berdasarkan hasil akhir simulasi, dengan menggunakan program WaterCAD V8 XM Edition, bahwa
sistem jaringan pipa dapat berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan kondisi tekanan, kecepatan dan headloss
yang sudah sesuai dengan syarat perencanaan dan volume tandon yang mampu untuk memenuhi kebutuhan air
bersih di daerah studi.
Kata kunci: air bersih, jaringan pipa, jaringan perpipaan, simulasi program
ABSTRACT
Blitar Regency currently has 37 villages that was lacking on clean water out of the 73 villages that
could be found in that Regency. District Panggungrejo has the most water-prone villages which was about 43%
of the total villages. The level of water supply provided by PAMDES was still very low which was 37%, with a
quality of service that has not been adequate in both quality and continuity.
This study aim to determine the availability of water supply until 2029 and the condition of the existing
hydraulic. Pipeline simulation carried out with the help of the program WaterCAD V8 XM Edition. The amount
of water needs was adjusted to the demand of the area served.
It was given that the total discharge available in RD Sumber Gemplah at 5,0 liters/second and in the
RD Kubu at 33 liters/second. Based on the analysis of the calculation result, it was known that the total
discharge to fulfil 100% demand was 6,061 liter/second for RD Sumber Gemplah. The calculation was done by
simulating an Extended Period Simulation (EPS) where it provided acceptable levels of service over a period
hours based on the demands.
Based on the result of the simulation, with the used of WaterCAD V8 XM Edition, the pipeline runned
perfectly. It was based on the conditions of pressure, velocity and headloss which were in accordance with the
requirements of planning and reservoir volume that has the capability to fulfil the demand in the study area.
Gambar 11. Grafik Perbandingan Volume Air Gambar 14. Grafik Fluktuasi Tekanan J-85
Total dengan Volume Air Effektif Dalam Sumber: Hasil Analisa Program
Tandon Pada Alternatif 3 RD Sumber WaterCAD V8 XM Edition
Gemplah
Alternatif 2
tekanan tertinggi diperoleh pada jam
00.00 sebesar 2,740 BARS (27,497
m) dan tekanan terendah pada jam
07.00 sebesar 2,459 BARS (25,081
m), hasil ini sudah sesuai dengan SNI
di mana batas tekanan antara 0-16
BARS.
Gambar 17. Grafik Fluktuasi Headloss
Gradient P-56
Sumber:Hasil Analisa Program WaterCAD
V8 XM Edition
Pada jaringan Reservoir Distribusi
Gemplah kecepatan tertinggi diperoleh pada
jam puncak yaitu jam 07.00 sebesar 0,610
m/detik dan kecepatan terendah pada jam
Gambar 15. Grafik Fluktuasi Tekanan J-34 00.40 sebesar 0,061 m/detik.
Sumber: Hasil Analisa Program
WaterCAD V8 XM Edition
Alternatif 3
tekanan tertinggi diperoleh pada jam
00.00 sebesar 2,349 BARS (23,950
m) dan tekanan terendah pada jam
07.00 sebesar 2,233 BARS (22,775
m), hasil ini sudah sesuai dengan SNI
Gambar 18. Grafik Fluktuasi Kecepatan P-56
di mana batas tekanan antara 0-16
Sumber: Hasil Analisa Program
BARS.
WaterCAD V8 XM Edition