Anda di halaman 1dari 3

c  


  c 

Air limbah dari proses pembuatan kertas mengandung senyuawa-senyawa organik seperti
selulosa, karbohidrat, dan partikel serat (Hardiyani dkk,1997). Pada umumnya air limbah industri
O O dan kertas mengandung bahan-bahan pencemar yang sangat potensial terutama adalah
padatan tersuspensi, BOD, dan COD yang bersifat koloidal stabil dan sulit dipisahkan (Setiadji dkk.
,1991). Parameter yang lain adalah pH dan temperatur yang sangat berpengaruh pada proses
biologis yang terjadi pada proses pengolahan limbah industri O O dan kertas

Karakteristik air limbah dapat dikaji dalam dua parameter yaitu berdasarkan debit yang
dihasilkan dan kualitas yang terkandung dalam air limbah. Analisis dapat dilakukan dengan melihat
kuantitas dan kualitas air limbah

Kuantitas Air Limbah

Penentuan kuantitas air limbah secara pasti, sangat sulit karena banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi (Hadihardaja dkk., 1997). Banyaknya air limbah yang dibuang dipengaruhi oleh
jumlah air bersih yang digunakan, biasanya berkisar antara 60-130% dari debit air bersih (Qasim,
1999). Untuk air limbah domestik jumlahair bersih yang dibutuhkan per kapita dan akan
mempengaruhi jumlah air limbah yang dibuang, pada umumnya besarnya air limbah ditentukan
berkisar 60-70% dari banyaknya air bersih yang dibutuhkan (Hadihardaja) dkk., 1997).

Keserampakan pembuangan air limbah tidak sama antara sumber yang satu dengan yang
lainnya dalam setiap harinya sehingga terjadi variasi debit (Hadihardaja dkk., 1997). Debit yang
banyak digunakan dalam merancang IPAL, menurut Qasim (1999) adalah debit harian rata-rata, yaitu
debit rata-rata harian selama 24 jam, yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi kapasitas
pengolahan IPAL, ukuran IPAL, menghiotung beban organik, memperkirakan padatan lumpur ,
menentukan kebutuhan bahan kimia dan menghitung biaya pompa dan pengolahan. Debit jam
puncak digunakan untuk mengecek waktu tinggal unit pengolah tertentu, merancang saluran
, dan merancang struktur inlet atau outlet unit pengolah. Debit jam-jaman minimum,
digunakan untuk pengukur debit, pembubuh bahan kimia, dan pompa.

Kualitas Air Limbah

Kualitas air limbah dapat diketahui melalui beberapa sifat dan karakteristiknya yang
meliputi:
Kualitas Fisik

Kualitas fisik menurut Qasim (1999) dilihat berdasarkan kandungan bahan padat terapung,
tersuspensi, terlarut, dan mengendap. Bahan yang mengendap terdiri dari: pasir dan lumpur kasar,
lumpur halus, lumpur koloid (Hadihardaja dkk., 1997). Qasim (1999), mendefinisikan masing-masing
bahan padatan dalam air limbah sebagai berikut :

1.? ÿ   
, yaitu materi organik dan anorganik yang mampu mengendap sendiri (settleable),
tersuspensi (suspended) atau terlarut (dissolved).
2.? ½  
, mL/L, yaitu padatan organik atau anorganik yang mengendap dalam waktu
1 jam dalam imhoff cone.
3.? ½ O   
(TSS), mg/L merupakan bagian dari padatan organik dan anorganik yang
disisihkan oleh lapisan saringan, yang dapat pula sebagai koloid.
4.? FSS, mg/L, yaitu komponen dari TSS yang tidak terbakar.
5.? VSS (D 
 ½ O  ½ 
), mg/L yaitu komponen TSS yang terbakar pada suhu
(550±50)ȗC, dan dianggap sebagai materi organik.
6.? x
   ½ 
(total), mg/L, bagian dari padatan organik atau anorganik yang tidak
tersaring. Ukuran padatan lebih kecil dari µm.
7.? Ñ
 x
   ½ 
(VDS), mg/L, komponen padatan terlarut yang tidak terbakar atau
berupa mineral.
8.? D 
 x
   ½ 
(VDS), mg/L,komponen padatan terlarut yang terbakar pada suhu
(550±50)ȗC atau berupa komponen organik.

Sedangkan parameter fisik lainnya antara lain:

1.? Warna, air limbah yang berwarna coklat muda berumur 6 jam, abu-abu tua merupakan air
limbah yang sedang mengalami pembusukan, hitam adalah warna air limbah yang sudah
membusuk oleh bakteri anaerob (Hadihardaja) dkk., 1997).
2.? Bau limbah berbau busuk pada saat air limbah terurai pada kondisi anaerob. Air limbah
industri memiliki bau yang khas (Qasim, 1999).
3.? Suhu, suhu air limbah biasanya lebih tinggi dari suhu air bersih (Hadihardaja) dkk., 1997).
Temperatur mempengaruhi aktivitas biologi, kelarutan gas, dan viskositas (Qasim, 1999)
Massa jenis air, tegangan permukaan, dan tekanan uap juga akan berubah seiring dengan
perubahan temperatur (Fair et al, 1962,h.22-9). Selanjutnya menurut (Fair et al, 1962)
temperatur juga mempengaruhi laju proses kimia ataupun biologi sehingga diperlukan
penyesuaian rentang temperatur air limbah yang akan diolah dalam unit pengolah
4.? Kekeruhan dalam air limbah sangat disebabkan oleh padatan tersuspensi. Pada umumnya air
limbah yang berat memiliki kekeruhan yang tinggi (Qasim, 1999)

Kualitas Kimia
Menurut (Qasim, 1999), kualitas kimia air limbah antara lain adalah sebagai berikut:
1.? BOD mg/L, kebutuhan oksigen biokimia (5 hari 20ȗC). Nilai ini mewakili bagian komponen
organik yang diukur dari banyaknya oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk menstabilkan limbah dalam waktu 5 hari
2.? COD, mg/L, kebutuhan oksigen kimia . Nilai ini untuk mengukur materi organik dan diwakili
dengan banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi materi organik dengan
oksidator kuat (potasium dikromat) dibawah kondisi asam
3.? pH, merupakan indikator keasaman atau kebasaan air limbah. Larutan yang netral ber-pH 7.

Sifat Biologis

Berbagai jenis mikroorganisme terdapat dalam air limbah, jenis mikroorganisme tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut pada tabel

2.1.

Tabel 2.1. Klasifikasi Mikroorganisme dalam Air Limbah

NO Kelompok besar Anggota


1 Binatang Bertulang belakang ( 

Kerang-kerangan  
2 Tumbuh tumbuhan Lumut dan pakis
3 Protista Bakteri (mikroorganisme)

Anda mungkin juga menyukai