Anda di halaman 1dari 4

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Bacaan Populer

Adib Rifqi Setiawan 1


Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS)
1

Jl. KH. Turaichan Adjhur i No. 23 Kudus, Indonesia, 59314


email korespondensi: alobatnic@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan peningkatan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan alam setelah membaca artikel populer. Diperoleh bahwa peningkatan di
kategori sedang dengan nilai sebesar 0,621.
Kata kunci: Motivasi Belajar; Pembelajaran IPA; Bacaan Populer

ABSTRACT
The aim of this work was to gain the students’ learning motivation improvement in science learning after
reading popular articles. It was gained that the improvement at moderate category with the gain value was 0,621.
Key words: Learning Motivation, Science Learning, Science Popular Article

IPA tidak membantu dalam berkarier. Dalam


pembelajaran di sekolah, motivasi belajar
PENDAHULUAN
merupakan faktor penting karena kehadiran
Setiawan & Sari (2019) mengulas
siswa dalam kelas dan/atau laboratorium bukan
kurikulum nasional Indonesia yang hasilnya
jaminan bahwa mereka ingin belajar. Tidak dapat
menunjukkan bahwa telah mengalami
dimungkiri bahwa beberapa siswa yang hadir
perubahan sebanyak 10 kali, yakni pada 1947,
dalam pembelajaran hanya untuk
1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006,
menggugurkan kewajiban dari sekolah dan
serta 2013. Perubahan tersebut wajar dilakukan
orangtua, sekadar cara agar mendapat uang saku
karena keadaan masyarakat beserta tantangan
harian, atau ingin berkumpul dengan teman
yang dihadapi juga berubah. Tujuan dari semua
maupun pacar. Karena itu, guru sebagai
perubahan yang dilakukan ialah untuk
pemandu pembelajaran memiliki tanggung
meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia,
jawab untuk memastikan agar siswa memiliki
termasuk dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan
motivasi belajar.
Alam (IPA). Namun, ulasan riset menyampaikan
Cara yang dapat dilakukan untuk
dan fakta lapangan menunjukkan bahwa selama
memastikan agar siswa memiliki motivasi belajar
ini belum tampak hasil (outcomes)
bisa beragam selama tidak bertentangan dengan
menggembirakan berkelanjutan yang diperoleh
tujuan pembelajaran. Kami memilih untuk
dari pebelajaran di Indonesia.
meningkatkan motivasi belajar siswa ialah
Setiawan (2019), misalnya, menyebut
dengan cara memberikan bacaan populer karena
bahwa pembelajaran di Indonesia memiliki
keseharian siswa yang dihadapi tinggal di
fenomena unik karena siswa beberapa kali
pondok pesantren. Marcharis (2015) menyebut
meraih medali dalam kejuaraan olimpiade IPA,
bahwa siswa di pondok pesantren memiliki
tapi pada saat bersamaan mendapatkan hasil
kemampuan menerima dan mengolah informasi
rendah dalam penilaian dari Programme for
yang termasuk ke dalam kategori sedang, hanya
International Student Assessment (PISA). Hal ini
menggunakan sedikit usaha mentalnya dalam
disebut sebagai akibat dari proses pembelajaran
mempelajari materi biologi di dalam kelas, serta
yang belum optimal.
hasil belajar termasuk ke dalam kategori kurang.
Salah satu penyebab proses pembelajaran
Selain itu, pengamatan yang kami dilakukan
belum optimal ialah motivasi belajar siswa.
menunjukkan bahwa siswa memiliki
Melalui survei yang dilakukan, ditemukan
kecenderungan lebih menyukai bacaan populer
bahwa motivasi belajar siswa masih tergolong
seperti buku cerita daripada bacaan teknis seperti
rendah, misalnya anggapan bahwa pembelajaran
buku pelajaran (textbook).
Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000…..

1
Berdasarkan tuturan tersebut, tujuan Versi alih bahasa lebih dipilih daripada versi
penelitian ini ialah untuk mendapatkan rilisan karena siswa belum terbiasa membaca
peningkatan motivasi belajar siswa dalam karya tulis berbahasa Inggris. Buku ini memang
pembelajaran IPA setelah membaca artikel karya fiksi, tapi memiliki dasar ilmiah kuat,
populer. Kami bermaksud untuk memberikan diselingi dengan beberapa esai penjelasan teori
tindakan kepada siswa berupa penugasan untuk ilmiah yang terdapat dalam cerita, dan foto hasil
membaca bacaan populer terkait IPA guna pengamatan faktual. Karena itu, karya fiksi ini
melihat perubahan motivasi belajar siswa. tidak ngawur dari sisi perkembangan keilmuan.
Sehingga rumusan masalahnya ialah, Sebagai tanda bahwa siswa memang
“Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa membaca, diberikan lembar refleksi yang
dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam memuat 2 buah pertanyaan berupa:
setelah membaca artikel populer?” Hasil 1. Apa cerita yang telah dibaca?;
penelitian ini diharapkan memberi informasi 2. Apa hal menarik yang didapatkan?
tentang manfaat bacaan populer dalam Kedua pertanyaan tersebut diberikan sebanyak
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa. 20 kali sesuai banyak bagian bacaan yang
ditugaskan. Jawaban terhadap pertanyaan
METODE PENELITIAN tersebut dipakai guna memastikan bahwa siswa
Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapat tindakan, bukan untuk menganalisis
mendapatkan peningkatan motivasi belajar siswa perilaku dalam membaca maupun tanggapan
dalam pembelajaran IPA setelah membaca artikel terhadap bacaan.
populer. Karena itu diperlukan data motivasi Analisis dilakukan terhadap hasil pretest
belajar sebelum dan setelah diberikan tindakan. dan posttest terkait motivasi belajar yang
Berdasarkan tujuan penelitian dan kebutuhan diperoleh menggunakan Science Motivation
data, metode penelitian yang dipilih ialah weak- Questionnaire II (SMQ-II) versi Bahasa Indonesia
experimental dengan desain one-group pretest- (Velasufah & Setiawan, 2019; Glynn, dkk., 2011).
posttest. Dengan metode ini tidak diperlukan SMQ-II terdiri dari 25 buah pertanyaan yang
kelompok kontrol untuk dibandingkan dengan dinilai menggunakan Skala Likert tipe 5 skala
kelompok eksperimen, tidak menggunakan untuk mengukur lima komponen motivasi
penyamaan karakteristik dalam satu kelompok belajar: motivasi intrinsik, determinasi diri,
tindakan, dan tidak memerlukan pengontrol efikasi diri, motivasi karier, serta motivasi nilai
variabel (Fraenkel & Wallen, 2009: 265). (Velasufah & Setiawan, 2019: 3; Glynn, dkk.,
Partisipan penelitian ini ialah siswa 2011: 1171).
sekolah menengah. Populasi dalam penelitian ini Penyekoran instrumen dilakukan
adalah 360 siswa di salah satu sekolah menengah menggunakan persamaan 1 berikut:
Kabupaten Kudus. Sampel dalam penelitian ini 𝑆 = 𝑅 (Persamaan 1. Skor siswa)
sebanyak 40 siswa yang diambil menggunakan dengan:
teknik convenience sampling. 𝑆 = skor setiap siswa
𝑅 = jawaban setiap butir soal
Desain penelitian berupa dua kali
Dari skor tersebut, nilai peningkatan (gain) yang
pengamatan, yakni sebelum diberikan tindakan
dinormalisasi <g> dihitung menggunakan
berupa hasil pretest (O1) dan setelah diberikan
persamaan 2 berikut (Hake, 1998: 65):
tindakan berupa hasil posttest (O2) serta tindakan %𝑂2 −%𝑂1
berupa membaca bacaan populer (P) yang <𝑔 >= (Persamaan 2. Peningkatan)
100%−%𝑂1
ditunjukkan dengan pola berikut: dengan:
O1____________P____________ O2 < 𝑔 > = nilai peningkatan
Tindakan diberikan dalam bentuk tugas 𝑂1 = hasil pretest
𝑂2 = hasil posttest
membaca di luar jam pembelajaran dalam
yang ditafsirkan berdasarkan tabel berikut:
rentang waktu mulai 16 Desember 2018 sampai
Tabel 1. Kategori peningkatan
14 Januari 2019. Bacaan populer yang dipilih Nilai Kategori
ialah novel George Berburu Harta Karun Kosmis 0,00 < 𝑔 ≤ 0,30 Rendah
karya Andang H. Sutopo alih bahasa dari 0,30 < 𝑔 ≤ 0,70 Sedang
George’s Cosmic Treasure Hunt karya Catherine 0,70 < 𝑔 ≤ 1,00 Tinggi
Lucy Hawking dan Stephen William Hawking. (Hake, 1998: 65)
Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000…..

2
pribadi siswa sehingga dapat memilih cara yang
HASIL DAN PEMBAHASAN cocok untuk meningkatkan motivasi belajar.
Hasil keseluruhan motivasi belajar siswa Pasalnya satu cara yang dapat meningkatkan
ditunjukkan melalui tabel berikut: motivasi belajar satu siswa tidak selalu dapat
Tabel 2. peningkatan motivasi belajar siswa meningkatkan motivasi belajar kepada siswa
Rata-rata Peningkatan lain. Karena membaca bacaan populer dapat
pretest posttest Nilai Kategori
dilakukan di luar sekolah dan pendekatan
saintifik dilaksanakan dalam pembelajaran,
76,625 122,2 0,621 Sedang
mungkin perpaduan dengan keduanya bisa
Sementara rincian setiap komponen dilakukan bersamaan untuk saling melengkapi
motivasi belajar siswa ditunjukkan oleh gambar 1 agar motivasi belajar siswa lebih tinggi. Tentu
berikut: perlu penelitian sendiri untuk mendukung atau
0,8 menyangkal kemungkinan ini.
0,7 Gambar 1 memperlihatkan bahwa
peningkatan untuk setiap komponen
0,6
menunjukkan hasil yang beragam. Hasil
0,5
membaca cerita terkait IPA tidak selalu dapat
0,4 membuat kepercayaan diri dalam belajar IPA
0,3 meningkat pesat, yang menunjukkan bahwa
0,2 siswa tidak yakin dapat mengikuti tes dengan
baik. Hasil ini selaras dengan motivasi instrinsik
0,1
terlibat pembelajaran IPA dan kecemasan
0 terhadap penilaian IPA. Tampak bahwa siswa
kurang menyukai konten IPA yang menantang.
Hasil ini menunjukkan bahwa siswa cenderung
lebih berkeinginan untuk menghindari konten
yang dianggap rumit karena merasa benci untuk
mengikuti tes IPA. Temuan tersebut
Gambar 1. Rincian komponen motivasi belajar mengkhawatirkan lantaran membuka peluang
Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa beralih pilihan untuk tidak mempelajari
peningkatan motivasi belajar siswa dalam IPA atau minimal mengubah prioritas belajar
pembelajaran ilmu pengetahuan alam setelah mereka. Siswa bisa saja berpikir bahwa
membaca artikel populer berada pada kategori pembelajaran IPA dapat membantu keseharian
sedang dengan nilai 0,621. Hasil ini serupa mereka, tapi pada saat bersamaan menganggap
dengan Nurohmah (2015) yang memberi bahwa IPA adalah disiplin ilmu yang rumit. IPA
informasi bahwa pendekatan saintifik memiliki memang rumit, sehingga tugas guru ialah
efektivitas yang rendah dalam meningkatkan membuat agar IPA tidak tambah rumit di mata
setiap komponen motivasi belajar siswa. Hasil siswa. Untuk itu, perlu dilakukan pembelajaran
tersebut bukan berarti bahwa membaca bacaan yang melatih siswa secara berjenjang dari tingkat
populer terkait IPA sama saja dengan rendah, sedang, dan tinggi, dalam bentuk
pembelajaran menggunakan pendekatan mengerjakan soal algoritma maupun
saintifik. Pasalnya keduanya punya perbedaan menyelesaikan masalah.
yang kentara. Membaca bacaan populer punya Dari Gambar 1 ditemukan bahwa tidak
keunggulan berupa uraian bebas tidak tersusun diperoleh perbedaan menyolok dengan
secara berurutan seperti konten pembelajaran Nurohmah (2015). Dengan demikian dapat
dalam kurikulum. Sedangkan pendekatan disebut bahwa bacaan populer perlu disertakan
saintifik dilakukan melalui pembelajaran, guna melengkapi pembelajaran. Memang
sehingga kontennya lebih sistematis sesuai penyertaan bacaan populer dilakukan di luar
kurikulum. Keserupaan hasil keduanya justru pembelajaran serta mengabaikan kegiatan
memberi pesan bahwa penting bagi setiap guru pengamatan (observation) dan/atau peramalan
untuk mengenali keadaan dan kecenderungan (eksperiment) yang merupakan karakteristik IPA.
Namun, hal ini bukanlah masalah berarti karena
Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000…..

3
bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar, Hake, Richard R. (1998). Interactive-engagement
bukan melatih keterampilan ilmiah maupun versus traditional methods: A six-thousand-
menambah pengetahuan teknis. Berbekal student survey of mechanics test data for
motivasi belajar yang tinggi, siswa diharapkan introductory physics courses. American
lebih mudah untuk dilibatkan dalam journal of Physics, 66(1): 64-74.
pembelajaran yang telah dirancang oleh guru, Kışoğlu, Mustafa. (2018). An examination of science
sehingga hasilnya diharapkan lebih optimal. high school students’ motivation towards
Motivasi belajar memiliki peranan learning biology and their attitude towards
biology lesson. International Journal of Higher
penting dalam pembelajaran. Hal ini, antara lain,
Education, 7(1): 151-64.
dituturkan oleh al-Zarnūjī yang menyebut bahwa
Marcharis, Dita Alawiyah. (2015). Beban kognitif
terdapat 6 faktor penentu keberhasilan belajar:
siswa pada pembelajaran biologi di sma
kecerdasan, motivasi, kesabaran ketika berbasis pesantren. Skripsi. Universitas
menghadapi kesulitan, ketekunan terlibat aktif Pendidikan Indonesia.
dalam pembelajaran, bimbingan guru, dan waktu Mo, Jeffrey. (2019). How is students’ motivation
belajar yang intensif (Siayah, dkk., 2019: 10; al- related to their performance and anxiety?.
Zarnūjī, 2015: 76). Tuturan tersebut diperkuat PISA in Focus, 92. Paris: OECD Publishing.
oleh Bryan dkk. (2011) yang menunjukkan Nurohmah, Eva Fauziah. (2015). Efektivitas
bahwa guru IPA harus menggunakan pemodelan pendekatan saintifik dalam meningkatkan
sosial dan kegiatan pembelajaran kolaboratif hasil dan motivasi belajar siswa smp. Skripsi.
untuk mendorong motivasi siswa. Kışoğlu (2018) Universitas Pendidikan Indonesia.
menemukan terdapat kaitan positif antara Setiawan, Adib Rifqi. (2018). Debut mengajar
motivasi belajar dan sikap siswa dalam biologi. Alobatnic.
pembelajaran. Sementara survei dari PISA Setiawan, Adib Rifqi. (2019). Penerapan pendekatan
menunjukkan bahwa siswa yang memiliki saintifik untuk melatih literasi saintifik dalam
motivasi tinggi dalam belajar memiliki domain kompetensi pada topik gerak lurus
kecenderungan lebih baik dalam unjuk kerja di di sekolah menengah pertama. Prosiding
kelas (Mo, 2019: 2). Seminar Nasional Fisika (SiNaFi) 2018, 4 (1): 7-
13.
Setiawan, Adib Rifqi; & Sari, Dewi Ratna. (2019). A
SIMPULAN
simple essay of natural science curricula in
Diperoleh bahwa motivasi belajar siswa
indonesia. Open Science Framework.
dalam pembelajaran IPA setelah membaca artikel
Si'ayah, Syarofis, Kurniawati, dkk. (2019,). Six main
populer meningkat di kategori sedang dengan
principles for quality learning. EdArXiv.
nilai peningkatan sebesar 0,621. Simpulan ini Sutopo, Andang H. (2012). George berburu harta
menunjukkan bahwa bacaan populer yang dapat karun kosmis (alihbahasa dari george’s cosmic
dilakukan di luar sekolah perlu disertakan guna treasure hunt karya lucy dan stephen hawking).
melengkapi pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Velasufah, Whasfi, & Setiawan, Adib Rifqi. (2019,).
DAFTAR PUSTAKA Science motivation questionnaire ii (smq-ii):
al-Zarnūjī. (2015). Ta’līm al-muta’allim ṭōrīq at- analysis on validity and reliability of bahasa
ta’allumi. Beirut: al-Maktab al-Islāmī. indonesia version through various learning
Bryan, Robert R., dkk. (2011). Motivation, context. Thesis Commons.
achievement, and advanced placement intent
of high school students learning science.
Science education, 95(6): 1049-1065.
Fraenkel, Jack R. & Wallen, Norman E. (2009). How
to design and evaluate research in education (7th
ed.). New York City: McGraw-Hill
Companies.
Glynn, Shawn M.; dkk. (2011). Science motivation
questionnaire ii: validation with science
majors and nonscience majors. Journal of
Research in Science Teaching, 48(10): 1159-1176.

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000…..

Anda mungkin juga menyukai