Anda di halaman 1dari 3

TUGAS K3 DAN ASPEK HUKUM

Nama kelompok 3 : Agus Riyadi ( 4103171135 )


Bayu Prananda ( 4103171124 )
Fauzan Azima ( 4103161121 )
Muhammad Febri ( 4103171146 )
Muhammad Safwhan ( 4103171139 )
Retno Widya ningsih ( 4103171134 )
Kelas : 6A

1. Menurut ILO 1989 : 20 Berbagai cara yang umum digunakan untuk meningkatkan
keselamatan kerja bidang industri diklasifikasikan sebagai berikut :
• Peraturan
Peraturan merupakan ketentuan yang harus dipenuhi mengenai hal-hal yang seperti
kondisi kerja umum, perancangan, kontruksi, pemeliharaan, pengawasan, pengujian
dan pengoperasian peralatan industri, kewajibanpara pengusaha dan pekerja, pelatihan,
pengawasan kesehatan, pertolongan pertama, dan pemeriksaan kesehatan.
• Standarisasi
Yaitu menetapkan sandar resmi, setengah resmi, ataupun tidak resmi, misalnya
mengenai konstruksi yang aman dari jenis peralatan industri tertentu seperti
penggunaan alat keselamatan kerja, kebiasaan yang aman dan sehat, ataupun tentang
alat pengaman perorangan.
• Pengawasan
Untuk meningkatkan keselamatan kerja perlu dilakukan pengawasan yang berupa
usaha penegakan peraturan yang harus dipatuhi. Hal ini dilakukan supaya peraturan
yang ada benar-benar dipatuhi atau tidak dilanggar, sehingga apa yang menjadi sasaran
maupun tujuan dari peraturan keselamatan kerja dapat tercapai. Bagi yang melanggar
peraturan tersebut sebaiknya diberikan sanksi atau punishment.
• Riset Teknis
Hal yang termasuk dalam riset teknis berupa penyelidikan peralatan dan cri-ciri dari
bahan berbahaya, penelitian tentang perlindungan mesin, pengujian masker pernafasan,
dan sebagainya. Riset ini merupakan cara paling efektif yang dapat menekan angka
kejadian kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja.
• Riset Medis
Termasuk penyelidikan dampak fisiologis dan patologis dari faktor lingkungan fan
teknologi, serta kondisi fisik yang amat merangsang terjadinya kecelakaan. Setelah
diketahui faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan, maka seseorang
dapat menghindari dan lebih berhati-hati dengan potensi bahaya yang ada.
• Riset Psikologis
Sebagai contoh adalah penyelidikan pola psikologis yang dapat menyebabkan
kecelakaan. Psikologis seseorang sangat membawa pengaruh besar dengan kecelakaan.
Karena apa yang dirasakan/sedang dialami cenderung terus menerus berada dalam
pikiran, hal inilah yang dapat mempengaruhi knsentrasi saat bekerja sehingga adanya
bahaya kadang terabaikan.
• Riset Statistis
Digunakan untuk mengetahui jenis kecelakaan yang terjadi, berupa banyak, kepada
tipe orang yang bagaimana yang menjadi korban, dalam kegiatan seperti apa, dan apa
saja yang menjadi penyebabnya. Riset seperti ini dapat dijadikan sebagai pelajaran atau
acuan agar dapat terhindar dari kecelakaan, karena belajar dari pengalaman yang
terdahulu.

• Pendidikan
Hal ini meliputi pengajaran subyek keselamatan kerja sebagai mata ajaran dalam
akademi teknik, sekolah dagang ataupun kursus magang. Pemberian pendidikan
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja pada usia sekolah diharapkan sebelum
siswa terjun ke dunia kerja sudah memiliki bekal terlebih dahulu tentang bagaimana
cara dan sikap kerja yang aman dan selamat, sehingga ketika terjun ke dunia kerja
mereka mampu menghindari potensi bahaya yang dapat menyebabkan celaka.
• Pelatihan
Salah satu contoh pelatihan yaitu berupa pemberian instruksi praktis bagi para
pekerja, khusunya bagi pekerja baru dalam hal keselamatan kerja. Perlunya pemberian
pelatihan karena karena pekerja baru cenderung belum mengetahui hal-hal yang ada di
perusahaan yang baru ditempatinya. Karena setiap tempat kerja mempunyai kebijakan
dan peraturan yang tidak sama dengan tempat kerja lain. Bahaya kerja yang ada juga
sangat berbeda.
• Presuasi
Penerapan berbagai metode publikasi dan himbauan untuk mengembangkan
”kesadaran akan keselamatan” dapat dijadikan sebagai contoh dari persuasi. Persuasi
dapat dilakukan antar individu maupun melalui media seperti poster, spanduk, dan
media lainnya.
• Asuransi
Dapat dilakukan dengan cara penyediaan dana untuk meningkatkan upaya
pencegahan kecelakaan. Selain itu asuransi juga dapat digunakan untuk membantu
meringankan beban korban kecelakaan karena sebagian dari biaya ditanggung asuransi.
• Tindakan Pengamanan Oleh Masing-masing Individu
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesadaran tiap individu terhadap kesehatan
dan keselamatan kerja. Peningkatan kesadaran dimulai dari diri sendiri kemudia
menularkannyak kepada orang lain.

2. Menurut Santoso 2004, kecelakaan kerja dapat dicegah dengan memperhatikan 4 faktor,
yakni :
• Lingkungan
Lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan pencegahan kecelakaan kerja yaitu :
1. Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara,
pencahayaan dan penerangan ditempat kerja dan pengaturan suhu udara dari
ruang kerja.
2. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang
dapat menjamin keselamatan.
3. Memenuhi penyelenggaraan ketata rumah tanggaan meliputi pengaturan
penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan temapat
dan ruangan.
• Manusia
Pencegahan kecelakaan, terhadap faktor manusia meliputi peraturan kerja,
mempertimbangkan batas kemampuan dan ketrampilan pekerja, meniadakan hal-hal
yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan displin kerja, menghindari perbuatan
yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan adanya ketidak cocokan fisik dan
mental.
Alat pelindung diri harus terpenuhi bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian
kerja, kacamata, sarung tangan, yang kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga
menimbulkan kenyamanan dalam penggunaannya.

• Peralatan
Mesin dari peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya
pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang bergerak
antara lain bagian yang berputar.
Bila pagar atau tutup pengaman telah terpasang, harus diketahui dengan pasti efektif
tidaknya pagar atau tutup pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya
yang sesuai terhadap mesin atau alat serta perkakas yang terhadapnya keselamatan
perkerja dilindungi.
• Bahaya (hal-hal yang membahayakan)
Hal-hal yang membahayakan pada diperhatikan dalam upaya mencegah kecelakaan
kerja. Titik-titik atau area yang bisa menimbulkan kecelakaan kerja perlu diamankan
agar bisa terlihat dan dipatuhi oleh para perkerja, seperti pemasangan rambu-rambu
peringatan, pemasangan pagar dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai