Anda di halaman 1dari 4

Indonesia-Swedia Bangun Kerja Sama Bidang Pertahanan

Penulis: micom - 13 May 2017, 11:15 WIB

HUBUNGAN bilateral Indonesia dan Swedia diharapkan dapat mewujudkan kerja sama
pertahanan yang nyata bagi kedua negara.

Bahkan, kerja sama itu nantinya memberikan kontribusi positif terhadap dunia, khususnya dari
perspektif keamanan dan perdamaian internasional.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI Bagas Hapsoro menyampaikan hal
tersebut kepada wartawan Media Indonesia Golda Eksa, seusai pertemuan bilateral antara
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan Swedia Carl Anders Peter
Hultqvist di Stockholm, Swedia, Selasa (9/5) waktu setempat.

Menurut dia, sejak era 1980-an Kementerian Pertahanan RI telah membeli beberapa
persenjataan dari Swedia, seperti artileri dan radar buatan Bofors.

Para pengusaha pabrikan senjata asal Swedia juga masih menyatakan keinginan untuk
menambah pasokan perlengkapan militer ke Indonesia.

"Swedia siap memenuhi keinginan Indonesia dengan syarat yang ditentukan Indonesia, yakni
adanya alih teknologi, kesediaan untuk memberikan produksi offset, dan penggunaan produksi
lokal," ujar Bagas.

Indonesia dan Swedia sejatinya tidak memiliki ikatan pakta yang sama dengan militer atau
aliansi keamanan negara lain.

Meski demikian, kedua negara justru aktif dalam menyelesaikan masalah regional dan
multilateral yang cenderung mengancam stabilitas dan keamanan internasional.

Contohnya, lokasi Swedia berdekatan dengan salah satu kekuatan adidaya.

Di sana banyak provokasi yang dibuat kekuatan adidaya untuk menantang integritas teritorial
dan kedaulatan Swedia ataupun negara-negara Baltik.
Sementara itu, Indonesia memiliki lokasi yang strategis di Asia Tenggara dan selama ini aktif
dalam berbagai isu internasional untuk menghindari ancaman dan tantangan dengan menjaga
stabilitas wilayah.

Bagas menjelaskan Indonesia berkomitmen untuk memperbaiki pengelolaan dan pembangunan


di perbatasan.

Apalagi, Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau dan garis pantai terpanjang kedua di dunia,
yakni 91 ribu kilometer, tentu membutuhkan sistem pengawasan early warning yang andal.

Menhan Ryamizard Ryacudu dalam lawatannya menegaskan niatan pemerintah Indonesia


untuk mengembangkan industri nasional, membangun terobosan di bidang kedirgantaraan,
serta keamanan laut demi memperkuat pertahanan maritim melalui kerja sama internasional.

"Apa yang dibicarakan dalam pertemuan bilateral ini adalah hal-hal yang akan dilakukan ke
depannya bagi kedua negara. Semoga apa yang kita bahas bersama ini bisa segera terlaksana,"
terangnya.

Sebagai bukti keseriusan kerja sama itu, tambah Ryamizard, Kementerian Pertahanan
membawa pimpinan perusahaan industri pertahanan lokal sebagai delegasi ke Swedia, seperti
PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, dan PT Napindo.

Ryamizard menilai hubungan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Swedia
terasa semakin erat dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di Kantor
Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada 20 Desember 2016.

Apalagi, Peter Hultqvist pun sempat menyatakan kerja sama yang disepakati perlu
ditindaklanjuti dengan pelbagai kegiatan bersama dan diskusi di tingkat teknis.

Beberapa poin kerja sama yang dituangkan dalam MoU bidang pertahanan, seperti pertukaran
informasi dan best practice serta memajukan kerja sama antarlembaga dalam kerangka
penelitian serta pengembangan; pengembangan kerja sama di bidang industri pertahanan,
termasuk alih teknologi, penelitian bersama, dan produksi pemasaran bersama; pengembangan
dan peningkatan pelatihan serta pendidikan pertahanan dan militer; pengembangan kerja sama
dalam bidang kesehatan militer; dan pengembangan kerja sama dalam bidang pasukan penjaga
perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Selain membicarakan alih teknologi untuk Indonesia, pertemuan bilateral kali ini membahas
isu lain yang menjadi concern bersama, yakni terorisme. Diharapkan, kedua pihak saling
membagikan pengalaman dalam mengatasi terorisme serta perdamaian internasional." (Gol/P-
3)

Sumber : http://mediaindonesia.com/read/detail/104533-indonesia-swedia-bangun-kerja-
sama-bidang-pertahanan
Indonesia-Jepang sepakat perdalam kerja sama pertahanan &
keamanan

Latihan tahunan militer Jepang. ©2016 REUTERS/Kim Kyung-Hoon

PERISTIWA | Minggu, 15 Januari 2017 20:58:56

Reporter : Supriatin

Merdeka.com - Perdana Menteri Jepang, Sinzho Abe menegaskan Jepang secara aktif mendorong kerja
sama dalam pengamanan laut dan mendorong pengembangan pulau terpencil Indonesia melalui forum
maritim Indonesia-Jepang. Selain itu, Jepang sepakat memperdalam kerja sama di bidang pertahanan
dan keamanan.

"Kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan dimulai dengan membahas kerangka kerja sama di
bidang keamanan dan pertahanan seperti pertemuan tingkat menteri two plus two," kata Abe saat
memberikan keterangan pers terkait hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden Joko Widodo di
Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/1).

Di tengah penyebaran paham terorisme di Asia, Jepang sepakat bekerja sama dengan Indonesia yang
merupakan negara besar dengan mayoritas penduduknya muslim moderat. Kerja sama ini, kata Abe,
guna mewujudkan generasi muda yang mempunyai harapan.

Terkait proyek pembangunan pelabuhan Patimban, Abe menegaskan arah kebijakan untuk
pembangunan pelabuhan dilaksanakan oleh perusahaan patungan Jepang-Indonesia. Abe
menambahkan, Jepang akan bekerja sama dengan Indonesia di bidang perkeretaapian, dan pembangkit
listrik.

"Dalam rangka berkontribusi dalam pembangunan daerah di Indonesia, Jepang memutuskan akan
menciptakan kesempatan bisnis dengan nilai total sekitar 74 miliar yen untuk bidang irigasi dan
konservasi pantai," sambungnya.

Di sela-sela pertemuan bilateral, kedua negara menyinggung terkait isu laut Cina Selatan. Isu itu
dianggap telah menjadi perhatian masyarakat internasional yang secara langsung mempengaruhi
kedamaian kawasan

Abe menegaskan, dalam merespon isu laut Cina Selatan, penting ada prinsip penegakan hukum dan
penyelesaian sengketa secara damai.
"Mengenai isu Korea Utara khususnya terkait pengembangan nuklir dan rudal yang telah menjadi
ancaman tahap yang baru, kami bertukar pendapat terkait implementasi secara tegas dewan keamanan
PBB," ujar Abe.

"Ada pun hal mendasar dalam pertemuan adalah kerja sama kemaritiman. Itu adalah prioritas paling
utama dalam kerja sama antara kedua negara," tuntasnya.

Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/indonesia-jepang-sepakat-perdalam-kerja-sama-
pertahanan-keamanan.html

Anda mungkin juga menyukai