Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang
tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan
dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan
untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran
pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut
secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,


maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau
bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah
menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai
ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum,
psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba,
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara
ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang
menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang jadi bahasan utama dalam penilaian studi kelayakan bisnis dari aspek
financial?
2. Apakah Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik ?

1
3. Apa sajakah dampak yang akan timbul dari Segi Ekonomi, Sosial dan Politik ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Menambah pengetahuan kita mengenai studi kelayakan bisnis khususnya yang
berhubungan dengan aspek keuangan, sehingga kita tidak hanya sekedar
membacanya, tapi bisa kita implementasikan dalam dunia bisnis.
2. Dapat melatih mahasiswa dalam mengembangkan pola fikir.
3. Untuk mengetahui Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik.
4. Untuk mengetahui dampak dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik.
5. Agar mengetahui cara memanfaatkan dari dampak yang timbul tersebut.
6. Selain itu juga, tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melegkapi nilai tugas
kelompok dalam mata studi kelayakan bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ASPEK FINANCIAL


2.1.1 SISTEMATIKA ASPEK FINANCIAL / KEUANGAN
Dalam ptoses mengkaji kelayakan bisnis atau proyek dari aspek finansial,
pendekatan konvensional yang digunakan adalah menganalisis perkiraan arus kas
keluar dan masukselama umur proyekvatau investasi, yaitu menguji dengan
memakai kriteria seleksi. Aruskas akan terbentuk dari perkiraan biaya awal,
modal kerja, biaya operasi, biaya produksi dan pendapatan.
Sistematika analisi aspek finansial mengikuti urutan sebagai berikut :
a. Menentukan parameter dasar
Sebagai dasar dari analisis aspek finansial, diasumsikan bahwa studi-studi yang
telah dilakukan sebelumnya menghasilkan parameter dasar sebagai landasan
membuar perkiraan biaya investasi.
b. Membuat perkiraan biaya investasi
Terdapat tiga komponen biaya investasi, yaitu : biaya pertama (first cost),
modal kerja (working capital), dan biaya operasi/produksi.
c. Proyeksi pendapatan
Proyeksi pendapatan adalah perkiraan dana yang masuk sebagai hasil penjualan
produksi dari unit usaha yang bersangkutan.
d. Membuat model
Model yang dipergunakan dalam mengkaji kelayakan finansial adalah arus kas
(cash flow) selama umur investasi.
e. Kriteria penilaian
Kriteria penilaian atau kriteria profitabilitas merupakan alat bantu bagi
manajemen untuk membandingkan dan memilih alternative investasi yang
tersedia.
f. Melakukan penilaian dan menyusun ranking alternatif
Penilaian akan menghasilkan usulan mana yang mempunyai prospek baik dan
tidak baik, dimana yang baik harus diterima seentara yang yidak baik harus
ditolak.ini dikenal dengan pendekatan accept, reject, decision.

3
g. Pengambilan keputusan
Keterkaitan kputusan investasi dengan keputusan pendanaan, seberapa besar
keterkaitan antara keduanya yang akan berujung pada pengabilan keputusan.

2.1.2 ANALISIS KEBUTUHAN DAN SUMBER DANA


Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan untuk
membuat keputusan keputusan investasi, pendanaan, dan dividen. Keputusan
investasi ditujukan untuk menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan (a)
kebijakan pengalokasian sumber dana secara optimal, (b) kebijakan modal kerja
(c) kebijakan investasi yang berdampak pada strategi perusahaanyang lebih luas
(merger dan akuisisi) (Damodaran, 1997).
Keputusan pendanaan difokuskan untuk medapatkan usaha optimal dalam
rangka mendapatkan dana atau dana tambahan untuk mendukung kebijakan
investasi. Sumber dana dibagi dalam 2 kategori yakni:
 internal
 sumber eksternal yaitu:
a. Dalam bentuk utang yang meliputi penundaan pembayaran utang,
pinjaman jangka pendek sebagai tambahan modal kerja, dan pinjaman
jangka panjang (obligasi) sebagai dana investasi.
b. Menerbitkan saham, baik dalam bentuk saham perdana (Initial Public
Offer/IPO) maupun saham biasa baru sebagai sumber modal investasi
dalam rangka ekspansi perusahaan.

Dana diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud seperti tanah,


bangunan, pabrik dan mesin-mesin serta aktiva tetap tidak berwujud seperti
paten, lisensi, biaya-biaya pendahuluan dan biaya-biaya sebelum operasi.
Disamping aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, yang diartikan
sebagai modal kerja bruto ( menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk
aktiva lancar).

Beberapa sumber dana yang penting antara lain :


a. Modal pemilik usaha yang disetorkan.

4
b. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham dipasar modal.
c. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan diterbitkan dipasar modal.
d. Kredit yang diterima dari bank.
e. Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank.

2.1.3 ALIRAN KAS (Cash Flow)


Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan
dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan beberapa uang yang
masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga
menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai
perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan
penggunaan-penggunaannya.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :
 Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran
pada awal periode untuk investasi
 Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada
saat operasi usaha.
 Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha
tersebut berakhir.
Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima
perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.

Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang
bersifat insidentil. Sumber-sumber penerimaan kas dapat berasal dari :
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau adanya penurunan
aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

5
2. Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk
kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi
dengan penerimaan kas.
4. Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya
penerimaan kas, misalnya berkurangnya persediaan barang dagangan karena
adanya penjualan secara tunai.
5. Adanya penerimaan kas misalnya karena sewa, bunga, atau dividen.

Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi-transaksi sebagai


berikut :
1) Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainnya.
2) Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan
oleh pemilik perusahaan.
3) Pembayaran angsuran atau pelunasan utang.
4) Pembelian barang dagangan secara tunai.
5) Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pajak, denda, dan lain sebagainya.

Ada juga transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain
adalah :
 Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi
terhdapat aktiva tetap, “intangible assets‟ dan “wasting assets‟.
 Adanya pengakuan kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan
piutang maupun tidak dan adanya penghapusan piutang tak tertagih.
 Adanya pemghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki
serta penghentian penggunaan aktiva tetap karena telah habis disusut atau
sudah tidak dapat dipakai lagi.
 Adanya pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen), adanya
pembatasan penggunaan laba serta adanya penilaian kembali aktiva tetap yang
ada.

6
Berkaitan dengan studi kelayakan bisnis, perhitungan terhadap aliran kas
penting dilakukan karena laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas
masuk bersihnya yang bagi investor justru lebih penting untuk diketahui. Hal ini
mudah dimengerti mengingat hanya dengan kas bersih perusahaan dapat
melaksanakan pembayaran kewajiban finansial. Kas mempunyai tiga komponen
utama, yaitu Initial Cash Flow yang berhubungan dengan pengeluaran untuk
investasi dan Operasional Cash Flow yang biasanya mempunyai selisih neto yang
positif yang dapat dipakai untuk mencicil pengembalian investasinya. Yang
ketiga, yaitu Terminal Cash Flow yang merupakan cash flow dari nilai sisa aktiva
tetap yang dianggap sudah mempunyai nilai ekonomis lagi dan pengembalian
modal kerja awal. Aliran arus kas nilai sisa dikenai pajak jika nilai jualnya lebih
besar dari pada nilai buku. Kelebihan nilai jual ini (yang merupakan capital gains)
dikenai pajak.

2.1.4 BIAYA MODAL (Cost Of Capital)

Biaya yg harus dikeluarkan/harus dibayar untuk mendapatkan modal baik


yang berasal dari utang, saham preferen, saham biasa, maupun keuntungan/laba
ditahan untuk membiayai investasi perusahaan.

a) Konsep Biaya Modal


Biaya modal adalah biaya yang secara riil harus ditanggung oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham
preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi
atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal dimaksudkan untuk mengetahui
berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan.
Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of return merupakan
tingkat keuntungan, sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana
merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal
sendiri.

7
Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya masing-masing sumber
dana disebut Biaya Modal Individual.
Jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal, maka biaya
modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata (weighted average sost of
capital = WACC) dari seluruh modal yang digunakan.Konsep biaya modal
erat kaitannya dengan konsep mengenai tingkat keuntungan yang disyaratkan

(required of return). Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep

mengenai tingkat keuntungan yang diisyaratkan ( required rate of return )

b) Faktor - faktor yang menentukan biaya modal perusahaan


 Faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahaan
a. Tingkat Suku Bunga
Jika suku bunga dalam perekonomian meningkat, maka biaya utang
juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang
obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk memperoleh
modal utang.

b. Tarif Pajak
Tarif pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan
dalam WACC, dan terdapat cara-cara lainnya yang kurang nyata
dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.

 Faktor yang dapat dikendalikan perusahaan


a. Kebijakan Struktur Modal
Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga komponen modal
dengan komposisi struktur modalnya’ Sehingga jika struktur modalnya
berubah, maka biaya modalnya kana berubah.

8
b. Kebijakan Deviden
Penurunan ratio pembayaran deviden mungkin dapat menyebabkan
biaya modal sendiri meningkat, sehingga MACC-nya naik.
c. Kebijakan Investasi
Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang berisiko.
Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya modal.

c) Biaya Utang
 Utang Jangka Pendek
Utang jangka Pendek (utang lancar) merupakan utang yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari satu tahun. Utang jk. Pendek terdiri dari
utang perniagaan (trade account payable), utang wesel dan kredit jangka
pendekdari bank. Biaya modal dari penggunaan Utang (cost of debt) dapat
dihitung dengan rumus Sbb:

Kt = Kb ( 1 – t )
Ket : Kt = Biaya utang sesudah pajak

Kb = Biaya utang sebelum pajak atau tingkat bunga utang

t = Tingkat Pajak

Contoh :
PT. Alfa mengajukan pinjaman ke Bank ABC dengan tingkat bunga
pertahun adalah 10%, tingkat pajak penghasilan 40%.

Penyelesaian :
Biaya utang setelah pajak adalah Kt = Kb ( 1 – t ) = 0,10 (1 – 0,4) = 0,06
= 6%

 Utang Jangka Panjang


Biaya uang yang ditanggung oleh perusahaan yang menggunakan dana
uang tidak lain adalah sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh

9
investor(pemilik dana). Pada dasarnya biaya penggunaan uang jangka
panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond)
dapat dihitung dengan menggunakan cara seperti perhitungan tingkat
pendapatan investasi dalam obligasi dengan rumus (metode) singkat dan
metode present value.

Contoh :
PT. A mengeluarkan obligasi dengan nominal perlembar Rp. 25.000,-
yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan obligasi neto yang
diterima oleh perusahaan sebesar Rp. 24.250,- bunga atau kupon obligasi
pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak sebesar 30%. Berapakah besarnya
biaya modal obligasi tersebut? Untuk menyelesaikan biaya modal di atas
digunakan 2 cara.

1. Perhitungan biaya modal utang obligasi (kd) dengan metode


singkat

Biaya modal huang jangka panjang dengan metode ini menggunakan


rumus:

Kd = I + ( N – Nb) / n
( Nb + N ) / 2
Ket : I = Bunga utang jk. Panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah.
N = Harga Nominal Obligasi atau nilai Obligasi pada umurnya.
Nb = Nilai bersih penjualan obligasi
n = Umur obligasi

Jadi biaya modal obligasi PT. A (Kd) sebesar :


Bunga satu tahun = Rp. 25.000,- X 4% - Rp. 1.000,- Maka :

10
Kd = 1.000 + (25.000 – 24.250) / 10 = 1.000 + 75 = 0,0437 = 4,37%
( 24.250 – 25.000 ) / 2 24.265

2. Perhitungan biaya modal utang dengan metode present value


Perhitungan biaya modal dari utang jangka panjang (obligasi) dengan
menggunakan tabel present value sering disebut metode accurate.
Dalam metode ini dicari tingkat bunga yang menjadikan nilai sekarang
dari pembayaran bunga tahunan sebesar Rp. 1.000,- ditambah
pembayaran akhir sebesar Rp. 25.000,- (outflows) sama dengan nilai
sekarang dari penerimaan (Inflows) yaitu sebesar Rp. 24.250,- . Teknik
perhitungannya persis sama dengan perhitungan analisis IRR pada
penilaian investasi. Persamaannya dapat ditulis:

dimana t = 1,2,3 ......... n

untuk contoh di atas dapat diselesaikan sebagai berikut :

24.250 = 1.000 + 1.000 + ..... + 25.000 + 25.000


(1 + Kd)1 (1 + Kd)2 (1 + Kd)10 (1 + Kd)10

untuk memperoleh besarnya biaya modal (kd) yg dicari, jika


menggunakan cara coba-coba. Misalnya digunakan tingkat bunga 4%
dan 7% untuk mencari present value bunga dan nilai obligasi
(pinjaman pokok) kemudian dilakukan interpolasi dan hasilnya
adalah sebagai berikut :

Pada tingkat bunga 4%


Biaya bunga tahunan selama 10 tahun = Rp. 1.000 x (8,11) = Rp. 8.110

11
Pembayaran pinjaman pokok (obligasi) pada Akhir tahun ke 10 = Rp.
25.000 x (0,676) = Rp. 16.900
= Rp. 8.110 + Rp. 16.900 = Rp. 25.010,-

Pada tingkat bunga 7%


Biaya bunga tahunan selama 10 tahun = Rp. 1.000,- x (7,024) =
Rp. 7.024
Pembayaran pinjaman pokok (obligasi) pada Akhir tahun ke 10
= Rp. 25.000,- x (0,508) = Rp. 12.700,-
= Rp. 7.024 + Rp. 12.700,- = Rp. 19.724,-

M
Bunga PV Outflows PV Inflows Net Present Value

Selisih PV Outflows dg. PV Inflows

4% Rp. 25.010,- Rp. 24.250,- Rp. 760,-

7% Rp. 19.724,- Rp. 24.250,- Rp. 4.526,-

Selisih 3% Rp. 5.286,- Rp. 5.286,-

Melakukan interpolasi antara bunga 4% dan 7% :

Menggunakan rumus interpolasi didapat:


Kd = 760 x 3% = 4% + 0,43% = 4,43%
5.286

Biaya obligasi sebelum pajak (Kd) = 4,43% maka

Biaya obligasi setelah pajak (Ki) = 4.43% (1-0,3) = 3,10%

Ada perbedaan hasil perhitungan biaya modal antara metode singkat


dengan metode present value sebesar = 3,10% - 3,06% = 0,04% sebagai
akibat pembulatan angka.

12
d) Biaya Modal Sendiri
Kelompok biaya modal sendiri dapat dibagi atas biaya saham preferen,
biaya saham biasa, dan biaya laba ditahan.
 Biaya modal saham preferen
Saham preferen memberikan penghasilan berupa dividen yang tetap
kepada pemiliknya yang diambilkan dari laba bersih setelah pajak.
Untuk menghitung besar biaya modal saham preferen, dapat digunakan
cara yang sama dengan penghitungannya biaya modal hutang.

Biaya saham preferen (Ke) dapat diketahui dengan membagi dividen


saham preferen tahunan (Kp) dengan net proceed dari penjualan saham
preferen (p) seperti berikut:

Kp = Dp / P

Karena dividen saham preferen merupakan biaya tidak mengurangi


pajak, maka dividen ini dibayarkan setelah pajak. Konsekuensinya,
tidak perlu penyesuaian pajak.

Contoh Asumsikan Carter Company memiliki saham preferen dengan


dividen per lembar saham sebesar $13 dan dapat dijual di pasar seharga
$100 per lembar saham. Biaya emisi (atau pertanggungan emisi, under
writing) adalah 3%, atau $3 per lembar saham. Maka, biaya saham
preferen adalah:

Kp = Dp / P = $13 / $97 = 13,4%

 Biaya Saham Biasa


Biaya Saham Biasa merupakan suatu tingkat keuntungan minimal yang
harus diperoleh suatu investasi yang dibelanjai oleh saham biasa.
Ke = D / P0
Ket :
Ke = biaya modal dari saham biasa
D = dividen per lembar saham yang konstan setiap kurun waktu

13
tertentu
P0 = harga saham saat ini

Apabila perusahaan menahan sebagian laba dan kita asumsikan proposi


laba yang ditahan adalah konstan, maka besarnya Ke adalah :

Ke = D1 + g
P0

Ket :
D1 = dividen pada tahun ke-1
P0 = harga saham saat ini
G = pertumbuhan dividen per tahun

 Biaya laba ditahan


Biaya laba ditahan (the cost of retained earnings) bagi perusahaan
adalah sama seperti biaya penerbitan penuh atas tambahan saham
biasa (fully subscribed issue of additional common stock), yang diukur
oleh biaya modal sendiri saham biasa. Hal ini berarti laba ditahan
meningkatkan modal sendiri dengan cara yang sama seperti penerbitan
baru saham biasa. Penyisihan pendapatan dapat diterima hanya jika
diharapkan dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang
diinginkan dari dana yang direinvestasikan. Dengan memandang laba
ditahan sebagai biaya penerbitan penuh dari tambahan saham biasa,
maka biaya laba ditahan adalah sama dengan biaya modal sendiri
saham biasa.

Pendekatan CAPM
Ks = bunga bebas risiko + premi risiko

Ks = krf + bi (km – krf)

14
Ket:
Ks = Tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan
I,
Krf = Bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar
Bi = beta saham perusahaan i.

2.1.5 INITIAL DAN OPERATION CASH FLOW


Telah dijelaskan terdahulu bahwa dana pada kas akan dimanfaatkan untuk
membiayai pembangunan investasi. Sementara itu, operational cash flow
merupakan rencana keluar-masuk dana jika proyek sudah dioperasionalkan.

Arus kas dari operasi atau opertional Cash flow merupakan bagian dari
arus kas perusahaan yang mewakili jumlah uang tunai yang dihasilkan atau
dipakai perusahaan dari aktivitasnya sepanjang periode waktu tertentu.

Aktivitas perusahaan tersebut termasuk:


 Menghasilkan pendapatan
 Membayar segala biaya yang diperlukan
 Menandai modal kerja
 Menyediakan layanan
 Menjual dan membeli barang dagangan, dll.

Hal tersebut dihitung dengan mengambil laba bersih perusahaaan, menyesuaikan


item non-tunai, atau akuntansi untuk perubahan modal kerja.

2.1.6 ANALISIS KEPEKAAN (SENSITIVITY ANALYSIS)


Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis untuk dapat melihat
pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah.

Tujuan Analisis Sensitivitas :


a. Menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan
investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya
atau manfaat.

15
b. Analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya
didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang
apa yg akan terjadi di waktu yang akan datang
c. Analisis pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan
terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisa bisnis jika terjadi perubahan
atau ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat.

Bisnis sangat sensitif /peka terhadap perubahan akibat beberapa hal, yaitu :
a. Harga Perubahan harga (terutama harga output) dapat disebabkan karena
adanya penawaran (supply) yang bertambah dengan adanya bisnis skala besar
(misal perkebunan kelapa sawit) atau adanya beberapa bisnis baru dengan
umur ekonomi yang panjang.
b. Keterlambatan pelaksanaan Terlambat dalam pemesanan/penerimaan alat
baru Masalah administrasi yang tidak terhindarkan Khusus pada usaha di
sektor pertanian, karena adanya teknik bercocok tanam baru, sehingga petani
perlu adaptasi dengan teknik tersebut.
c. Kenaikan biaya (“cast over run”). Terjadi karena adanya kenaikan dalam
biaya konstruksi, misalnya pada saat pelaksanaan ada kenaikan pada :
1. Harga peralatan
2. Harga bahan bangunan

d. Ketidaktepatan dan perkiraan hasil (produksi).


1) Terutama bila cara produksi baru yang sedang diusulkan yang dipakai
sebagai ukuran atau informasi agronomis terutama didasarkan pada hasil
penelitian.
2) Analisis sentivitas dilihat terhadap kelayakan bisnis terhadap perbedaan
dari perkiraan hasil bisnis dengan hasil yang betul-betul dihasilkan di
lokasi bisnis.

Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas dimasa datang, kita
berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas itu

16
dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Ketidakpastian itu dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan suatu proyek bisnis dalam beroperasi
untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.

Perhatikan tabel di bawah ini mengenai taksiran pendahuluan atas arus kas suatu
proyek bisnis (dalam jutaan rupiah).

TAHUN-0 TAHUN 1-10

INVESTASI 150 -

1. Penghasilan - 375

2. Biaya Variable - 300

3. Biaya Tetap - 30

4. Depresiasi - 15

5. Laba sebelum Pajak - 30


(1-2-3-4)

6. Pajak (mis.60%) - 15

7. Laba bersih (5-6) - 15

8. Arus kas operasi 30


(4+7)

ARUS KAS BERSIH -150 30

Asumsi : investasi didepresiasikan selama 10 tahun berdasarkan metode straight-


line hasil pendapatan dikenakan pajak 50%.
Dari tabel diatas terlihat bahwa proyek kelihatannya cukup baik/fisibel sehingga
layak untuk diteruskan, karena nilai NPVnya positif pada biaya kesempatan
sebesar 10 persen seperti tertera pada hasil hitung dibawah ini.

17
10 30
NPV = -150+ Σ ____ = 34,3 juta rupiah
t=1 (1,10)t

Tetapi sebelum mengambil keputusan untuk merealisasikan proyek ini sudah


tentu pengambil keputusan hendaknya diberi informasi lain, misalnya informasi
dari bagian pemasaran seperti di berikut ini.
A=BXC Ket : A = banyak unit yang dapat dijual
B = bagian pasar dari produk
C = besarnya pasar produk

Jika bagian pasar dari produk sebesar 1% dengan besar pasar produk
sebanyak 10 juta buah maka penjualan diperkirakan sebesar 100.000 buah.
Penjualan dapat dihitung dengan cara mengalikan banyak unit yang terjual dengan
harga/unitnya. Jika banyak unit seperti tertera di atas adalah sebesar 100.000
sedangkan penjualan diperkirakan 375 juta rupiah, maka dapat dihitung
harga//unit produk yaitu sebesar 3750 rupiah.
Di sisi lain, bagian produksi telah menaksir biaya variabel per unit sebesar
Rp. 3.000,-. Oleh karena volume yang ditaksir sebanyak 100.000 unit/tahun, maka
biaya variabel akan berjumlah 300 juta. Biaya tetap 30 juta rupiah per tahun.

Informasi diatas merupakan hal penting yang perlu diketahui. Tampak


disini bahwa rencana investasi akan berjalan lancar, akan tetapi masih perlu
berhati-hati terhadap variabel yang belum diidentifikasikan karena bisa saja ia
menjadi masalah yang besar dalam investasi, misalnya mengenai hak paten.
Selanjutnya, setelah semua variabel diketahui (tapi perlu diingat bahwa
bisa saja nanti akan muncul variabel baru), lakukanlah analisis kepekaan
(sensitivity analysis) terhadap ukuran pasar, saham pasar, dan sebagainya. Untuk
dapat melakukan hal itu , kita misalnya, dapat merujuk pada bagian pemasaran
dan bagian produksi. Mereka disuruh untuk memberikan taksiran yang optimistik
dan pesimistik. Misalnya hasil taksiran itu tertera berikut ini.

18
VARIABLE BATAS NPV (Jutaan Rupiah)

Pesimis Diharapkan Optimi Pesimi Diharapka Optimis


s s n

1. Ukuran 9 juta 10 juta 11 juta 11 34 57


pasar

2. Saham 0,004 0,001 0,016 -104 34 173


pasar

3. Harga/unit 3.500 3.750 3.800 -42 34 50

4. Biaya 3.600 3.000 2.750 -150 34 111


variable/unit

5. Biaya tetap 40 juta 30 juta 20 juta 4 34 65

Sebelah kanan menunjukan apa yang terjadi pada nilai tunai bersih
(NPV) apabila variabel-variabel disusun satu per satu secara sekaligus dengan
nilai-nilai optimistis dan pesimitisnya. Dari tabel terlihat bahwa ternyata proyek
yang direncanakan bukanlah merupakan proyek yang meyakinkan. Variabel-
variabel yang „bahaya‟ adalah pada saham pasar dan biaya variabel per unit.
Apabila saham pasar hanya 0,004 (dan semua varibel lain adalah seperti yang
diharapkan ), maka proyek akan mempunyai suatu NPV sebesar 104 juta. Apabila
biaya variabel per unit sebesar 3600 (dan semua variabel lain adalah seperti yang
diharapkan), maka proyek akan mempunyai NPV sebesar -150 juta.
Misalkan bahwa nilai pesimistis untuk biaya variabel per unit sebagian
mencerminkan kekhawatiran bagian produksi bahwa sebuah mesin tertentu tidak
dapat bekerja sebagaimana yang telah direncanakan. Agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana perlu kiranya tambahan biaya sebesar 200 per unit dengan
probabilitas terjadinya kegagalan sebesar 10%, misalnya dengan pemakaian mesin
baru. Akibatnya memang arus kas akan berkurang (setelah pajak, misa.50%)
sebesar :

D x E x (1 – tarif pajak) Ket : D = banyak unit yang dapat dijual


E = tambahan biaya per unit

100.000 x 200 x 0,50 = 10.000.000,-


19
Hal ini juga akan mengurangi NPV dari proyek sebesar :

10 30
NPV = -150+ Σ _____ = 61,4 juta rupiah
t=1 (1,10)t

Untuk menggunakan mesin baru tersebut perlu dilakukan uji coba.


Misalnya mesin baru akan menghabiskan biaya sebesar 100.000 guna
menghindari kerugian sebesar 61,4 juta dengan peluang terjadinya kegagalan
10%. Sebenarnya kita dapat menghitung ekspektasinya sebesar -100.000 + (0,10 x
61.400.000,0)
Jadi dari pemakaian mesin baru dapat meyakinkan kita bahwa variabel
ini dapat dinyatakan aman. Mengenai variabel ukuran pasar, dapat dikatakan
bahwa proyek dapat diterima walaupun dengan asumsi yang pesimistis sekalipun,
sehingga tidak perlu khawatir walaupun telah salah menaksir variabel itu.

Kelemahan Analisis Kepekaan


Di atas telah dijelaskan analisis kepekaan, yaitu berupa pemaksaan
kepada manajer proyek untuk mengidentifikasikan sebanyak mungkin variabel-
variabel yang belum diketahui dan mengungkapkan taksiran-taksiran yang
menyesatkan atau yang tidak tepat, seperti contoh diatas. Selain itu, kekurangan
dari analisis ini pun ada, salah satunya adalah sangat relatifnya nilai-nilai dari
optimistis dan pesimistis itu sendiri. Masalah kedua adalah mengenai variabel-
variabel yang mendasarinya bisa jadi saling berhubungan (dalam ilmu statistika
sering disebut dengan istilah multikolonieritas).

2.1.7 PENILAIAN DAN PEMILIHAN INVESTASI


Jika dalam periode yang sama terdapat beberapa usulan proyek yang
ternyata layak untuk direalisasikan, sementara itu, dana atau anggaran yang
tersedia tidak mencukupi, maka perlu dicari jalan keluar, salah satunya adalah
dengan melakukan urutan prioritas terhadap proyek-proyek itu. Bagaimana

20
melakukan penilaian investasi serta melakukan analisis uruttan prioritas
dipaparkan pada bagian ini.

a. Metode Penilaian Investasi


Studi kelayakan terhadap aspek keuangan perlu menganalisis
bagaimana prakiraan aliran kas akan terjadi. Pada umunya ada empat metode
yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari
suatu investasi, yaitu metode Payback periode, Net Present Value, Internal
Rate of Return, dan Profitability Index., serta Break even point.

 Metode Payback Period (PP)


Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan
menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan
rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya
merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan
maximum payback period yang dapat diterima.

Rumus :

Payback period : Investasi X 1 tahun


Kas masuk bersih

 Metode Internal Rate of Return (IRR)


Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa datang,
atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal. Rumus yang
dipakai seperti dibawah ini.
Rumus :
n
10 = Σ Cft
t=1 (1+IRR)t
Ket :
t = tahun ke

21
n = jumlah tahun
10 = nilai investasi awal
CF = arus kas bersih
IRR = tingkat bunga yang dicari harganya

Nilai RR dapat dicari misalnya dengan cobaa-coba (trial and


error). Caranya, hitung nilai sekarang dari arus kas dari suatu investasi
dengan menggunakan suku bunga yang wajar, misalnya 10 persen, lalu
bandingkan dengan biaya investasi, jika nilai investasi lebih kecil, maka
dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih tinggi demikian seterusnya
sampai biaya investasi menjadi sama besar. Sebaliknya, dengan suku
bunga wajar tadi nilai investasi lebih besar, maka coba lagi dengan suku
bunga yang lebih rendah sampai mendapatkan nilai investasi yang sama
besar dengan nilai sekarang.

 Metode Net Present Value (NPV)


Net Present value yaitu selisih antara Present Value dari investasi
dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas
operasional maupun aliran kas terminal) dimasa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Rumus :
n CFt
NPV = Σ _____ - I0
t=1 (1+K)t

Ket :
CFt = aliran kas pertahun pada periode t
I0 = investasi awal tahun pada tahun 0
K = suku bunga (discount rate)

22
 Metode Profitability Index (PI)
Pemakaian metode profitability index (PI) ini caranya adalah
dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present
value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah
dilaksanakan. Jadi, profitability index dapat dihitung dengan
membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.

Rumus :
PI = PV kas masuk
PV kas keluar

 Titik Pulang Pokok (Break Event Point)


Analisis pulang pokok adalah suatu alat analisis yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan
perusahaan, seperti luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan,
biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari
kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan penerimaan yang
dihasilkan dari kegiatan perusahaan sedangkan biaya operasinya
merupakan pengeluaran yang juga karena kegiatan perusahaan. Biaya
operasi ini terbagi atas tiga bagian, yaitu tetap, biaya variabel, dan biaya
semi-variabel.
Penjelasan singkat dari macam biaya ini secara ringkas dijelaskan dibawah
ini :
a. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung
kepada perubahan tingkat kegiatan dalam menghasilkan keluaran atau
produk di dalam interval tertentu. Biaya dikatakan tetap dilihat dari
besarnya jumlah biaya bukannya biaya per unit.

b. Biaya Variabel
Biaya ini merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan tingkat produksi. Titik berat dari biaya variabel ini

23
adalah jumlah dari biaya variabel tersebut dan bukan besarnya biaya
variabel per unit. Ada beberapa macam biaya variabel, diantaranya
adalah biaya variabel proposional. Biaya variabel ini merupakan biaya
di mana jumlah biaya sebanding dengan tingkat produksi yang
dilakukan oleh perusahaan.

c. Biaya Semi-Variabel
Biaya ini merupakan biaya yang didalamnya terkandung biaya tetap
dan biaya variabel sekaligus. Untuk mempermudah analisisnya, pada
umumnya biaya jenis ini dipisah dulu antara yang berjenis biaya
variabel dan biaya tetap. Metode pemisahan biaya semi-variabel ini ada
beberapa macam di antaranya dengan metode Kuadrat Terkecil (Least
Square).
Seperti diketahui bahwa regresi linier mempunyai persamaan sebagai
berikut :
Y = a+b X
Persamaan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis pulang
pokok dengan terlebih dahulu menentukan peran dari tiap-tiap
variabel dan konstatntanya seperti dibawah ini.
Y = jumlah biaya semi variabel
a = jumlah biaya tetap
b = biaya variabel per unit
X = luas produksi (tingkat produksi)
Setelah menentukan makna dari biaya dan pendapatan serta luas
produksi, selanjutnya akan dijelaskan perhitungan pulang pokok seperti
tertera berikut ini.

2.2 ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK


2.2.1 ASPEK EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu lmu social yang mempelajarii aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produks, distribusi, dan konsumsi terhadap
barang atau jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu

24
οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang
berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai
“aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”

Terdapat data makro ekonomi yang secara langsung ataupun tidak


langsung dapat di manfaatkan perusahaan yang dapat diolah menjadi informasi
penting dalam rangka studi kelayakan bisnis ,misal nya: PDB, investasi, inflasi,
kurs valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerintah, penganggaran
pembangunan, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran.

1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional


Analisis manfaat proyek di tinjau di sisi ini,di maksudkan agar proyek dapat:
A. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat; Kegiatan usaha yang
dapat di kerjakan oleh tenaga kerja local tidak perlu di gantikan oleh
tenaga kerja asing.
B. Menggunakan sumber daya local; Sumber daya lokalmisal nya bahan
baku.komponen bahan baku produk local jika di manfatkan(dengan
catatan kualiatascukup layak sesuai standart)untuk proses produksi .
C. Menghasilkan dan menghemat devisa; penggunaan bahan baku yang di
ambil dari produk local berarti mengurangi penggunaan bahan impor .
D. Menumbuhkan industry lain; dengan adanya proses bisnis yang baru ,di
harapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung
lain nya .seperti industry bahan baku maupun industry sebagai dampak
positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
E. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negri sesuai dengan
kemampuan; Sebagian sudah di jelaskan pada bagian c,di atas bawah
produk yang di hasilkan atas usaha tersebut dapat memnuhi kebutuhan
dalam negri sehingga jika mencukupi tidaklah perlu mengadakan impor
yang sudah tentu akan menguras devisa.
F. Menambah pendapatan nasional; Sudah jelas bahwa dengan bertumbuh
nya bisnis di dalam negeri misalnya:dengan diproduksi nya produk yang

25
di konsumsi secara baik di dalam negri,maka impor atas produk Dan
komponen imputnya berkurang atau bahkan di tiadakan sama sekali.

2 Sisi Distribusi Nilai Tambah

Proyek yang akan di bangun memiliki nilai tambah,nilai tambah


hendak nya dapat di hitung secara kuantitatif .dalam perhitungan tersebut,agar
lebih mudah,dapat di asumsikan bahwa proyek dapat berproduksi dengan
kapasitas normal.

3 Sisi Nilai investasi pertenaga kerja


Penilaian berikutnya yaitu bahwa proyek mampu meningkatkan
kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat
karya adalah dengan berbagai investasi (modal tetap + modal kerja) dengan
jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga di dapat nilai investasi per tenaga
kerja.

4 Hambatan di Bidang Ekonomi


Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus di laksanakan dalam rangka
menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah di capai
.bagi Indonesia ,masih banyak tantangan dan hambatan yang di hadapi
,sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakanpembangunan ekonomi ,yang
juga berdampak padaaspek sosialdan politik,ada beberapa penghambat
,diantaranya:

A. Iklim tropis; menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan


lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia ,banyak
muncul penyakit ,serta membuat pertanian kurang menguntungkan.
B. Produktivitas rendah; ini di sebabkan oleh kualitas manusia dan sumber
alam yang relative kurang menguntungkan.
C. Kapital sedikit; ini di sebabkan oleh rendah nya produktivitas tenaga
kerja yang berakibat pada rendah nya pendapatan Negara ,sehingga
tabungan sebagai sumber capital juga rendah .

26
D. Nilai perdagangan luar negeri yang rendah; ini di sebabkan Negara
miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas
penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis ,dalam
jangka panjang mengakibatkan kerugian.
E. Besarnya pengangguran; hal ini di sebabkan karena banyak nya tenaga
kerja yang pindah dari desa ke kota ,dan kota tak mampu menampung
tenaga mereka karena kurang nya factor produksi lain untuk
mengimbangi nya sehingga terjadi nya pengangguran itu.
F. Besar nya ketimpangan distribusi pendapatan; misalnya keuntungan
lebih banyak di miliki oleh sebagian kecilgolongan tertentu saja.
G. Tekanan penduduk yang berat; hal ini di sebabkan antara naik nya rata-
rata umur manusia di barengi dengan masih besar nya persentase
kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin membebani sumber
daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
H. Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah; hal ini di sebabkan
karena sector pertanian menjadi mata pencarian utama,di samping itu
kualitas alat-alat produksi ,pupuk,teknik pengolahan juga masih relative
rendah.
5 Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang di
lakukan oleh perusahaan-perusahaan di dalam negri akan menghasilkan
devisa bagi Negara. Salah satu dukungan itu adalah proteksi perdagangan.
Instrumen terjadinya kebijakan proteksi perdagangan banyak ragamnya,tetapi
tujuannya satu yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam artian mencegah
adanya pasar persaingan bebas. Instrumen kebijakan proteksi perdagangan
dapat di golongkan sebagai berikut:

A. Kebijakan perdagangan luar negri terbagi 2 instrumen yaitu:


Instrumen tarif yang terdiri atas pajak import, pajak ekspor, dan substitusi
ekspor, secara instrumen non tarif
B. Kebijakan perdagangan dalam negeri,terbagi atas:
 Pajak penjualan, retribusi dan kewajiban pembayaran lainnya

27
 Pengaturan distribusi barang
 Pengaturan (stabilitasi) harga
C. Kebijakan produksi,terdiri atas:
 Subsidi atau pajak langsung bagi produsen
 Perlindungan harga produksi dan sarana produksi
 Pengaturan penggunaan sarana produksi

Dampak positif dan negatif

 Positif
1. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi
akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik
dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi
2. Pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi
3. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk
selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
4. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka
lapangan pekerjaan
5. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs
tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu
produk
6. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang
mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu
7. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
8. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banya
9. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah
10. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat
mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau
perorangan
11. Pemanfaatan teknologi untuk membuat layanan baru dalam
perekonomian dan bisnis antara lain internet banking, SMS banking,
dan e-commerce

28
 Negatif
1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai
kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era
globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral
mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan
pintas yang bermental instant
3. Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat
merugikan beberapa pihak;
4. Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa
situs yang menyediakan perjudian secara online, para penjudi tidak
perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya
5. Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum
pernah bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus
bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum
lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau
barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima

2.2.2 ASPEK SOSIAL


Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu

komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka

keseimbangan untuk mencapai tujuan perusahaan hendaknya perusahaan

memiliki tanggung jawab sosial.

1. Perusahaan sebagai lembaga social.

Interaksi sosial merupaka suatu hubungan antaara masyarakat dengan

perusahaan dimana perusahaan atau organisasi sebagai lemabaga sosial.

Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam

29
kegiatan dalam waktu bersamaan. Misalnya: manufaktur,bahan baku,

mendistribusikan kepasar, dan lain-lain.

Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah mudah ,di sana sering

timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang yang datang dari

lingkungan,baik eksternal maupun internal.

2. Perubahan kondisi social yang kompleks

Perubahan sosial merupakan kondisi struktur sosial yang terdiri dari

masyarakat dan lingkungan sekitar didalam suatu daaerah

tertentu. Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya

karena karyawan mabuk-mabukan atau perusahaan mengalami kemerosotan

keuntungan, hal yang biasa pada masa lalu. Tindakan seperti ini akan

mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam bidang sosial yang

kompleks dalam perusahaan. Disebabkan karena semakin membaik

peraturan perundang-undangan pemerintah, meningkatnya kualitas SDM,

dan lain-lain.

3. Perubahan dalam masyarakat yang pluralistik

Masyarakat pluralistic adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang

mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan

social,ekonomi dan politik.,masing-masing kelompok berusaha

mengembangkan diri supaya fungsi system itu efektif. Masyarakat

pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi

30
lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial,

ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan

diri supaya fungsi sistem itu efektif. Berkaitan dengan yang di atas,

hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima

oleh masyarakat, seperti:

 Membuka lapangan kerja baru; Maksudnya di bukakan proyek bisnis

akan menggairahkan masyarakat sekitar untuk turut serta membuka

lapangan kerja baru

 Melaksanakan alih teknologi; Maksud nya dengan dilakukan nya alih

tekhnologi ini kapada pekerja dengan berbagai cara pelatihan yang

terprogram dengan baik maka di harapkan tidak meningkatkan

“skil”pekerja tetapi juga sikap mental sebagai tenaga kerja yang andal

semakin kokoh.

 Meningkatkan mutu hidup; Sudah tentu,adanya proyek bisnis turut serta

mengurangi angka pengangguran.

 Pengaruh positif; Proyek bisnis hendak nya dapat berpengaruh positif

pada masyarakat sekitar,tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau

semakin baik nya kondisi lingkungan fisisk,seperti jalan,jembatan,dan

telepon tetapi juga kondisi lingkungan fisikis mereka.

Dampak positif dan negatif

 Positif
1. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah
komunikasi antar manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain

31
2. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada
masyarakat
3. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan
diterima oleh masyarakat

 Negatif:
1. Dengan makin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi
berubah,yang asalnya face to face menjadi tidak. Hal ini dapat
menyebabkan komunikasi hampa
2. Seseorang yang terus-menerus bergaul dengan komputer akan cenderung
menjadi seseorang yang individualis
3. Dengan pesatnya teknologi informasi, baik internet maupun media
lainnya,membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau
pornografi,pornoaksi,maupun kekerasan makin mudah
4. Interaksi anak dan computer yang bersifat satu (orang) menhadap satu
(mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial
5. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu
menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi
tetapi miskin dalam rohani

2.2.3 ASPEK POLITIK


Pengertian politik menurut definisi Prof. Meriam Budhiarjo, pengertian
politik adalah macam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan
dan pelaksanaan tujuan itu.

32
1. Isu strategis

Isu Strategis merupakan suatu informasi pemberitaan sosial yang


mencakup informasi publik yang berkaitan dengan perubahan lingkungan,
masyrakat dan pemerintahan.

Contohnya : isu isu publik

2. Penyelengaraan Pemerintahan

Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan suatu rangkaian atau


struktur kepemerintahan didalam suatu wilayah tertentu.

Contohnya : Sistem Liberal dan Sistem Demokratis.

3. Kerjasama Pemerintah

Kerjasama Pemerintah merupakan suatu perjanjian pemerintah suatu


wilayah dengan pihak – pihak lainya.

Contoh : Perjanjian Perdagangan Internasional, Perjanjian Perdagangan


Nasional dan Perjanjian Hukun Perlindungan.

Dalam menganalisis kelayakan bisnis hendaknya aspek politik perlu


pula dikaji untuk untuk memperkirakan bahwa situasi politk saat bisnis di
bangun dan di implementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga
kajian menjadi layak, situasi politik dapat di ketahui melalui berita-berita dan
media massa. Aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak
langsung berpengaruh pada dunia bisnis.makin kacau politik suatu daerah atau
Negara berdampak makin kacau.

Dampak Positif
Melalui dukungan pemerintah agar perdagangan yang di lakukan oleh
perusahaan di dalam negeri menghasilkan devisa bagi Negara. Yaitu melalui
proteksi perdagangan dengan tujuannya tetap satu, yaitu menimbulkan distorsi
pasar dalam artian mencegah adanya pasar persaingan bebas
a. Kebijakan perdaganagan luar negeri

33
Kebijakan luar negeri terbagi dalam 2 instrumen : instrumen Tarif yang
terdiri atas pajak impor, pajak ekspor, dan subsidi ekspor, serta instrumen
Non-Tarif terbagi atas dua pembatasan, yaitu: pembatasan kuantitatif,
berupa kuota impor dan kuota ekspor, serta pembatasan kualitatif, berupa
syarat-syarat kesehatan, kualitas lingkungan, dan karantina.
b. Kebijakan perdagangan dalam negeri, terbagi atas: Pajak penjualan,
retribusi, dan kewajiban pembayaran lainnya. Pengaturan distribusi
barang. Pengaturan (stabilisasi) harga.
c. Kebijakan produksi, terdiri atas: Subsidi/pajak langsung bagi produsen.
Perlindungan harga produksi dan sarana produksi. Pengaturan penggunaan
sarana produksi

34
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Aspek terpenting dalam studi kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan.


Berapa seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal
kerja.Berpa biaya administrasi, dan berpa tingkat keuntungan yang kita akan dapatkan atau
bahkan kemungkinan kerugian.

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari

berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain yaitu :

1. Aspek Ekonomi:
 Sisi Rencana Pembangunan Nasional
 Sisi Distribusi Nilai Tambah
 Sisi Nilai investasi pertenaga kerja
 Hambatan di Bidang Ekonomi
 Dukungan Pemerintah

2. Sosial:
 Perusahaan sebagai lembaga social.
 Perubahan kondisi social yang kompleks
 Perubahan dalam masyarakat pluralistics

3. Politik:
 Isu strategis
 Penyelengaraan Pemerintahan
 Kerjasama Pemerintah

35
3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperanserta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir.

36
DAFTAR PUSTAKA

Husein, Umar. (2007). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

http://andhy-brenjenk.blogspot.com

Husaen umar. Studi kelayakan bisnis. Edisi 1,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,1999

Triandaru sigit, 2006. Aspek keuangan. Jagakarsa, Jakarta.

Salemba empat. Sholikul Hadi, Muhamad, Aspek-aspek keuangan, salemba diniyah, 2003

Soeharto- iman.Studi Kelayakan Proyek Industri. Elangga.

Nn- Studi Kelayakan Bisnis 2, PDF

http://www.academia.edu/5292909/ASPEK_KEUANGAN

37

Anda mungkin juga menyukai