Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PSIKOLOGI MANAJEMEN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SDM

Dosen : Dr.H Arifin M.M

Disusun Oleh ;
Ade Adam Suwandi
Fitria novianti sudar

Mia yulistiani

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SEBELAS APRIL


SUMEDANG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas “MAKALAH ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah psikologi
SDM atas bimbingan dan arahannya sehingga makalah ini dapat selesai dengan
tepat waktu.tak lupa juga kami ucapkan rekan-rekan di kelas disgab 20 yang telah
membantu pembuatan makalah ini

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak
pihak.

Sumedang juni 2020

Penyusun

i
PERENCANAAN DAN PENINGKATAN KERJA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan merupakan hal yang paling penting dari manajemen kinerja. Karena perencanaan
kinerja adalahsebuah proses dimana karyawan dan manajer bekerja sama untuk menentukan apa yang
seharusnya dilakukan oleh karyawan selanjutnya dengan adanya proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian.

Perencanaan melihat kedepan untuk memaksimalkan kinerja di masa mendatang, bukan


menganalisis kinerja yang telah lalu dan tak dapat diubah lagi. Peningkatan produktivitas yang
sesunguhnya dapat diwujudkan dengan mengarahkan karyawan ke sasaran yang sesunguhnya dan
kemudian tidak menghalang-halanginya.

Bagian-bagian penting dari perencanaan kinerja adalah:

►mengidentifikasi bantuan yang akan disediakan manajer.

►mengidentifikasi kendala-kendala yang menghambat pencapaian serta cara-cara


mengatasinya.

► mengembangkan pemahaman bersama tentang arti penting relatif dari tugas-tugas kerja
(prioritas) dan tingkat kewenangan.

Kegunaan sederhana dari perencanaan kinerja adalah untuk menciptakan pemahaman bersama antara
karyawan dan manajer. Perencanaan kinerja meliputi pertemuan dan pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukan oleh manajer dan karyawan secara terpisah. Kita akan menguraikan seluruh proses tersebut,
dengan memberi perhatian khusus pada bagian tatap muka dalam proses itu, pertemuan-pertemuan
perencanaan kinerja.

Secara umum pengertian perencanaan adalah pengelolaan, pembuatan keputusan, suatu prosedur yang
formal untuk memperoleh hasil yang nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang
terintegrasi. Sedangkan pengertian kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang,
sekelompok orang atau organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Jadi, pengertian dari Perencanaan Kinerja adalah proses
penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
rencana organisasi melalui berbagai kegiatan tahunan.

B. Rumusan masalah
• Apa saja komponen perencana peningkatam kinerja?
• Apa saja langkah-langkah dalam perencanaan peningkatan kinerja?
• Apa pengertian perencanaan kinerja?

C. Tujuan
dengan disusunnya makalah ini di harapkan para pembaca dapat mengerti apa itu perencanaan
peningkatan kinerja,dan langkah yang harus dilakukan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komponen perencanaan peningkatan Kinerja


Adapun komponen rencana kinerja meliputi:
1. Sasaran.
Sasaran yang dimaksud pada kinerja ini adalah sasaran sebagaimana dimuat dalam
dokumen. Selanjutnya diidentifikasi sasaran mana yang akan diwujudkan pada tahun yang
bersangkutan beserta indikator dan rencana tingkat capaiannya(targetnya).
2. Program
Program-program yang ditetapkan merupakan program-program yang berada dalam
lingkup kebijakan tertentu sebagaimana dituangkan dalam strategi yang diuraikan pada
dokumen rencana strategi. Selanjutnya perlu diidentifikasikan dan ditetapkan program-
program yang akan dilaksanakan pada tahun bersangkutan, sebagai cara untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
3. Kegiatan
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu yang ditentukan oleh instansi atau
organisasi sesuai kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Dalam komponen
kegiatan ini perlu ditetapkan indikator kinerja kegiatan dan rencana capaiannya.
4. Indikator kinerja kegiatan
Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan kedalam kelompok;
a. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksana kegiatan dan
program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya SDM,
material, waktu, teknologi, dsb.
b. Keluaran(outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa(fisik atau nonfisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program
berdasarkanmasukan yang digunakan.
c. Hasil (outcomes) adalah segakla sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
kegiatan pada jangka menengah . outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap
produk/jasa dapat memenuhi harapan masyarakat.
d. Manfaat(benefits) adalah kegunaan suatu keluaran(outputs) yang dirasakan langsung
oleh masyarakat dan dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik.
e. Dampak(impact) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonmi, lingkungan atau
kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja disetiap indikator dalam
suatu kegiatan.

B. Proses dan Langkah-langkah perencanaan peningkatan kinerja

Perencanaan kinerja adalah hal terpenting dari semua fungsi manajemen, karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain seperti pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak
akan dapat berjalan.
Dalam perencanaan rencana dapat berupa rencana formal atau rencana informal. Rencana
formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi , artinya, setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan tujuan bersama anggota suatu organisasi.

Adapun proses dan langkah-langkah perencanaan kinerja yaitu; Pertama, persiapan. Manajer
dan karyawan harus mengetahui dengan baik kemana arah dan tujuan organisasinya. Tahap
persiapan dapat melibatkan manajer, karyawan, ataupun keduanya untuk mengkaji ulang :

● rencana dan sasaran strategis operasional perusahaan

● rencana atau sasaran dan tujuan unit kerja

● hasil evaluasi kinerja dan rencana kinerja yang lalu

● deskripsi kerja karyawan yang ada sekarang.

Tahap kedua, perencanaan kinerja ini adalah pertemuan. Inilah saatnya manajer dan karyawan
duduk bersama, biasanya secara personal, mendiskusikan pekerjaan untuk tahun mendatang.
Adapun prinsip yang dipakai:
a. Manajer dan karyawan berunding bersama karena mereka mempunyai kepentingan yang
sama meraih sukses.
b. Karena karyawan ahli dalam pekerjaannya, maka karyawanlah yang lebih memetukan
kriteria untuk mengukur keberhasilan dengan bantuan manajer.
c. Manajer mungkin lebih tahu tentang bagaimana kedudukan seorang karyawan di antara
karyawan yang lainnyadan dalam hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan unit kerja
dan organisasi.
d. Karena manajer yang memulai perencanaan kinerja, maka manajerlah yang harus
menciptakan iklim dialog yang sesunguhnya dan kerja sama tim selam pertemuan.

Ketiga, tahap penutup atau evaluasi di mana manajer dan karyawan membereskan berbagai hal
yang masih belum tuntas, dan menyelesaikan penentuan tujuan serta standar. Hal ini bentuknya
bisa berupa pertemuan-pertemuan lanjutan yang lebih singkat.

C. Pertemuan Perencanaan Kinerja serta Pembentukan iklim dan Fokus

Dalam pertemuan perencanaan kinerja , ingatlah bahwa kita bebas untuk mengubah dan
menyesuaikan menurut apa yang kita butuhkan dan apa yang dibutuhkan oleh karyawan.
Menciptakan iklim dan fokus, kita ingin merasa nyaman dan berfokus pada alasan kita
mengadakan pertemuan serta apa yang seharusnya dihasilkan dalam pertemuan itu. Pada
umumnya manajer bertanggung jawab memulai proses tersebut. Begitu kita mendapatkan
gambaran tentang tanggung jawab kerja secara umum, maka kita beralih kepada menuliskan
tujuan-tujuan yang spesifik. Inilah beberapa petunjuk mengenai penentuan tujuan:
1. Buatlah setiap tujuan itu spesifik mungkin.
2. Fokuskanlah masing-masing tujuan itu pada sebuah tanggung jawab kerja atau hasil.
3. Tentukan bilamana hasil tersebut harus dicapai dan batasan sumber dayanya.
4. Jaga hendaknya tujuan-tujuan itu singkat, to the point, dan langsung.
5. Fokuskan tujuan itu pada hasilnya, kalau mungkin, bukan pada bagaimana karyawan harus
mencapai hasilnya.

Oleh karena itu manajer harus memahami arti tujuan itu. Inilah beberapa contoh tujuan-
tujuan spesifik:
1. Mengkatalogkan koleksi perpustakaan selengkapnya.
2. Merespons permintaan informasi produk dari para pelanggan.
3. Mengurangi waktu tunggu pelanggan.
4. Meningkatkan penjualan per divisi.

D. Diskusi mengenai Kendala-kendala dan Bantuan yang Dibutuhkan serta mengenai


Prioritas dan Kewenangan

Sasaran manajer dan karyawan adalah mencegah timbulnya masalah, sehingga jelaslah bahwa
langkah selanjutnya adalah mendiskusikan kesulitan-kesulitan, tantangan, atau masalah yang
mungkin akan menggangu usaha pencapaian tujuan dan pemenuhan standar.
Menentukan prioritas adalah proses yang cukup langsung, manajer dan karyawan harus
mengerjakannya bersama-sama, dan prioritas yang ditetapkan dapat mencerminkan apa yang
dibutuhkan oleh unit kerja dan perusahaan.
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah kewenangan. Karyawan perlu tahu. Kapan mereka
boleh mengambil keputusan sendiri dan kapan mereka perlu berkonsultasi dengan manajernya.
Bagi masing-masing tujuan, diskusikan tingkat pengambilan keputusan yang diserahkan pada
karyawan. Kita bisa memakai sistem peringkat di bawah ini:
a. Kewenangan mutlak: tidak perlu meminta izin ataupun melapor setelah selesai.
b. Bertindak, kemudian melapor, dapat mengambil keputusan dan bertindak, tetapi harus
melaporkan keputusan itu kepada manajer.
c. Bertanya, perlu mendapatkan keputusan ataupun izin untuk memutuskan dari manajer.

Mengakhiri pertemuan, ini sangatlah penting. Berbicara mengenai betapa produktif dan bergunanya
pertemuan itu, merangkum poin-poin utama, menyusun dokumentasi dan merencanakan
berbagai tindak lanjut untuk menuntasakan persoalan yang masih tersisa.
Seringkali terjadi bahwa ada pekerjaan tambahan lain setelah pertemuan perencanaan ini. Ada
alasan lain mengapa perlu ada pertemuan lanjutan. Di antara pertemuan perencanaan dan
pertemuan lanjutan, mungkin banyak gagasan atau persoalan baru yang muncul, oleh
pembicaraan dalam pertemuan perencanaan itu. Menyediakan waktu untuk berpikir lebih
sebelum menyelesaikan rencana kinerjamerupakan sebuah gagasan yang baik.
Perencanaan tindakan ini yaitu manajer meminta karyawan untuk menyusun suatu “rencana
tindakan” suatu daftar tugas atau arah tindakan yang akan diikuti oleh karyawan dalam rangka
mencapai tujuan dan memenuhi standar. Pada pertemuan lanjutan , manajer mengkaji ulang
rencana tindakan itu bersama karyawan. Keuntungan melakukan hal ini adalah bahwa karyawan
menjadi lebih mudah menyusun laporan statusnya sepanjang tahun itu, karena karyawan dapat
menggunakan daftar ingat untuk memberi informasi kepada manajernya. Kerugiannya adalah
hal ini menambah kerja administrasi dan makan waktu. Anda harus menentukan sendiri apakah
rencana tindakan ini baik atau tidak.
BAB III
KESIMPULAN

Perencanaan kinerja merupakan proses dari penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program
yang telah ditetapkan dalam rencana strategik yang mencakup periode tahunan. Target kinerja
dalam rencana kinerja ditetapkan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran
dan kegiatan. Jadi peran manajer dalam perncanaan kinerja adalah mengambil keputusan
bersama karyawan, membantunya memahami apa yang penting dan bekerja sama menetapkan
tujuan dan standar.
Pastikan bahwa ada proses pendokumentasian berbagai kesepakatan. Umumnya, karyawan
akan menyusun suatu rancangan dari rencana tersebut baik manajer maupun karyawan akan
menandatanganinya. Kalau manajer dapat membantu karyawan dalam beberapa hal, manajer
mungkin ingin melampirkan komitmen tersebut kepada karyawan.
Fokus dan kemudian berinteraksilah serta memaksimalkan waktu pertemuan, manfaatkan
waktu pertemuan dengan berfokus pada komunikasi, semakin kita siap semakin kita dapat
fokus pada komunikasi guna mencapai pemahaman bersama dan mencapai tujuan yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Robert Bacal, Performance Management, penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2001.

id.m. wikipedia.org

2frameit.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai