Raid PDF
Raid PDF
1. Pengertian RAID
2. KONSEP RAID
3. STRUKTUR RAID
4. Level RAID
a) RAID level 0
Contoh :
Pada saat ini ukuran harddisk terbesar yang tersedia di pasaran adalah
500GB, sedangkan kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 1TB.
Nah, kita dapat membeli 2 unit harddisk berkapasitas 500GB dan
mengkonfigurasinya dengan RAID 0, sehingga kita dapat memiliki suatu
partisi berkururan 1TB tanpa harus menunggu harddisk dengan kapasitas
sebesar itu tersedia di pasar.
b) RAID level 1
Contoh:
Sebuah server memiliki 2 unit harddisk yang berkapasitas masing-masing
80GB dan dikonfigurasi RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu
harddisknya mengalami kerusakan fisik. Namun data pada harddisk lainnya
masih dapat dibaca, sehingga data masih dapat diselamatkan selama
bukan semua harddisk yang mengalami kerusakan fisik secara bersamaan.
c) RAID level 2
Contoh:
Kita memiliki 5 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, D, dan E) dengan
ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi
keempat harddisk tersebut dengan RAID 2, maka kapasitas yang didapat
adalah: 2 x 40GB = 80GB (dari harddisk A dan B). Sedangkan harddisk C,
D, dan E tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk
menyimpan informasi pariti hamming dari dua harddisk lainnya: A, dan B.
Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A atau B),
maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan pariti kode
hamming yang ada di harddisk C, D, dan E.
d) RAID level 3
Contoh :
Kita memiliki 4 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, dan D) dengan ukuran
yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat
harddisk tersebut dengan RAID 3, maka kapasitas yang didapat adalah: 3 x
40GB = 120GB. Sedangkan harddisk D tidak digunakan untuk
penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi parity
dari ketiga harddisk lainnya: A, B, dan C. Ketika terjadi kerusakan fisik
pada salah satu harddisk utama (A, B, atau C), maka data tetap dapat
dibaca dengan memperhitungkan parity yang ada di harddisk D. Namun,
jika harddisk D yang mengalami kerusakan, maka data tetap dapat dibaca
dari ketiga harddisk lainnya.
e) RAID level 4
f) RAID level 5
RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari RAID level 0
dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1
memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama
pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip
tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data yang
sama. Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror
secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip.
RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID
0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh strip-
nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat diakses,
sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses,
tetapi pasangan mirror-nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk selain dari
disk yang gagal.
Sumber :
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=DVD+Player,+DVDROM,+
DVD-ROM,+DVD-
RAM+%7C+Defenisi,+Pengertian,+Tips,+Jenis,+Macam,+Kualitas+dan+
Region+Code+DVD&nomorurut_artikel=327
http://top-ilmu.blogspot.com/2012/10/pengertian-optical-disk-dan-
jenis.html
http://arsyliyah.blogspot.com/2014/04/perbedaan-raid-0-raid-5.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Cakram_padat
http://revitharaviantdha.blogspot.com/2010/02/pengenalan-macam-
macam-dvd.html