Anda di halaman 1dari 4

AYU NURFITRIADI

4111711020

DAMPAK COVID-19 BAGI PEKERJA

Pada bulan Desember 2019, terjadi sekelompok kasus "radang paru-paru (pneumonia)


yang tidak diketahui penyebabnya" yang dihubungkan dengan pasar grosir makanan laut
Huanan. Pasar ini memiliki ribuan kios yang menjual berbagai hewan, seperti ikan,
ayam, burung pegar, kelelawar, marmut, ular berbisa, rusa bintik, dan binatang liar lainnya.
Setelah virus korona diketahui sebagai penyebab penyakit ini, kecurigaan pun muncul bahwa
virus korona baru ini bersumber dari hewan [CITATION Wik20 \l 1033 ].
Menurut [CITATION Cor20 \l 1033 ] penyakit virus Corona (COVID-19) adalah penyakit
menular yang membuat penderitanya mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan
sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Namun, bagi orang tua dan orang-orang yang
memiliki penyakit lain seperti kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker
lebih mungkin terkena penyakit yang lebih serius.
Secara global, berdasarkan data Worldometers hingga Minggu, 10 Mei 2020 pukul 10.22
GMT, terdapat total 4.118.326 kasus positif Corona di seluruh dunia. Kasus aktif yang tercatat
adalah 2.390.239 orang, dengan 2.342.607 orang atau 98 persen dalam kondisi ringan, sedangkan
47.632 orang atau 2 persen dalam kondisi serius/kritis. Terdapat 1.447.369 kasus sembuh atau 84
persen dari kasus COVID-19 yang sudah tertutup, sedangkan jumlah kematian mencapai
280.178 orang di seluruh dunia.
Sementara di Indonesia, berdasarkan data situs web resmi Gugus Tugas COVID-19
Indonesia hingga Minggu, 10 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, terdapat 14.032 kasus positif yang
terkonfirmasi, dengan 2.698 orang sembuh dan 973 meninggal.
Karena semakin meningkatnya jumlah pasien positif COVID-19, membuat pemerintah
Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mencegah semakin melonjaknya kasus
COVID-19. Salah satunya adalah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan
ini adalah sebuah upaya memperkuat penerapan pembatasan fisik atau physical distancing demi
mencegah penyebaran virus corona.
Kebijakan PSBB itu diatur dalam PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 yang diteken Presiden Joko
Widodo. Selanjutnya, pelaksanaan PP itu diturunkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB.
Inti dari aturan PSBB sebenarnya tak jauh beda dengan imbauan pembatasan sosial
(social distancing) yang sudah pemerintah terapkan sebelumnya. Bekerja, belajar, dan beribadah
di rumah. Hanya saja gerak warga di luar tempat tinggalnya dibatasi agar jumlah kasus positif
virus corona berkurang. Semua tempat ibadah ditutup, kegiatan keagamaan dibatasi. Operasional
transportasi umum terbatas, dari 06.00 sampai 18.00 WIB. Sekolah dan tempat kerja diliburkan.
Tapi tak semua lini industri lantas libur. Ada delapan sektor yang harus tetap beroperasi,
yaitu kesehatan, pangan, energi, komunikasi, distribusi barang, keuangan dan perbankan,
kebutuhan sehari-hari, dan industri strategis.
Namun, tidak semua hal berjalan mulus tentang kebijakan ini. Para pengusaha
menganggap PSBB dapat menyebabkan sejumlah industri mengalami koma. Hampir semua
industri sudah terkena pukulan akibat wabah yang tidak terkendali di Indonesia maupun di level
global. Kinerja pada sektor ekonomi pun telah menurun  30-100% dibandingkan dengan sebelum
pandemi. Penurunan terdalam terjadi pada sektor pariwisata atau perjalanan, hotel-restoran, ritel
(nongroceries, minimarket, dan farmasi), transportasi massal, real estate, dan manufaktur dengan
output produk tersier dan sekunder.
Perusahaan bahkan telah bernegosiasi untuk memotong gaji karyawannya hingga
meminta mereka mengambil cuti di luar tanggungan atau unpaid leave dalam waktu yang tak
ditentukan. Ini karena perusahaan juga tidak punya cukup dana untuk menggaji atau
menanggung beban kompensasi PHK.
Sejumlah perusahaan juga telah kesulitan melanjutkan produksi lantaran tidak ada
pasokan bahan baku. Selain itu, utang perusahaan juga mulai meningkat. Hal ini mengakibatkan
banyak perusahaan yang menghentikan hubungan kerja (PHK) dengan karyawan harian,
karyawan outsourcing dan karyawan kontrak.
Berdasarkan data Kemnaker per 1 Mei 2020, jumlah pekerja sektor formal yang telah
dirumahkan akibat pandemi COVID-19 sebanyak 1.032.960 orang dan pekerja sektor formal
yang di-PHK sebanyak 375.165 orang. Sedangkan pekerja sektor informal yang terdampak
COVID-19 sebanyak 314.833 orang. Total pekerja sektor formal dan informal yang terdampak
COVID-19 sebanyak 1.722.958 orang.
Pekerja sektor informal dan pekerja harian pun ikut terimbas. Mereka adalah pekerja
warung, toko kecil, pedagang asongan, pedagang di pasar, hingga pekerja lain yang
menggantungkan hidup dari pendapatan harian termasuk di pusat-pusat perbelanjaan dan
pengendara ojek online. Pendapatan berkurang disebabkan minimnya aktivitas masyarakat sejak
diberlakukannya PSBB.
Dalam menyikapi virus corona ini pemerintah memberikan kebijakan berupa bantuan
bagi 6 juta buruh korban PHK dengan menggagarkan dana sebesar 10 triliun untuk dapat
mengantisipasi jika terjadi lonjakan jumlah pengangguran akibat banyaknya perusahaan yang
sudah melakukan pemutusan hubungan kerja ditengah pendemi virus corona ini. Kartu Pra-kerja
sendiri adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditunjukan untuk
percari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Bagi
para penerima kartu Pra-kerja akan mendapatkan bantuan uang sebesar Rp. 50.000/survei (akan
ada 3 survei) dan setiap pemegang kartu pra-kerja akan menerima sekali bantuan untuk seumur
hidup.
Reference:

Alika, R. (2020). katadata. Retrieved Mei 11, 2020, from Dampak Corona, Pengusaha Potong Gaji
hingga Rumahkan Banyak Pekerja: https://katadata.co.id/berita/2020/04/13/dampak-
corona-pengusaha-potong-gaji-hingga-rumahkan-banyak-pekerja

CNN Indonesia. (2020, April 7). Pengusaha Khawatir PSBB Akibatkan PHK Besar-besaran.
Retrieved Mei 11, 2020, from CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200407121239-92-491139/pengusaha-
khawatir-psbb-akibatkan-phk-besar-besaran

Firdaus, F. (2020, Mei 10). Update Corona Indonesia & Dunia 10 Mei 2020: Data & Kasus
Terbaru. Retrieved Mei 10, 2020, from Tirto.id: https://tirto.id/update-corona-indonesia-
dunia-10-mei-2020-data-kasus-terbaru-fpp6

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (2020). Peta Sebaran COVID-19 . Retrieved Mei
10, 2020, from Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19:
https://covid19.go.id/peta-sebaran

Sofuroh, F. U. (2020, Mei 10). Data Kemnaker: Pekerja Terdampak COVID-19 Capai Sekitar 3 Juta
Orang. Retrieved Mei 11, 2020, from detikFinance: https://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/d-5009421/data-kemnaker-pekerja-terdampak-covid-19-capai-sekitar-3-
juta-orang

Wikipedia. (2020). Pandemi Koronavirus 2019-2020. Retrieved Mei 11, 2020, from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_2019%E2%80%932020

World Health Organization. (2019). Corona Virus. Retrieved Mei 11, 2020, from World Health
Organization: http://www.who.int/health-topics/coronavirus

Worldometer. (2020). COVID-19 Corona Virus Pandemic. Retrieved Mei 10, 2020, from
Worldometer: https://www.worldometers.info/coronavirus/

Anda mungkin juga menyukai