Anda di halaman 1dari 20

Sehat Sakit & Hospitalisasi Pada Anak

OLEH : Sri Yekti Widadi, M.Kep


Sehat - Sakit
⚫ Sehat dlm keperawatan anak adalah sehat dalam
rentang sehat-sakit
⚫ Sehat adalah keadaan kesejahteraan optimal antara
fisik,mental, dan sosial yg harus dicapai sepanjang
kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat
pertumbuhan dan perkembangan yg optimal sesuai
dengan usianya
⚫ Apabila anak sakit akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis,
intelektual,sosialdan spritual.
⚫ Sehat-sakit berada dalam suatu rentang
Sehat optimal sakit berat meninggal
Sepanjang rentang tsb, anak memerlukan BANTUAN
PERAWAT
⚫ Pada anak dlm kondisi sehat melalui upaya
pencegahan dan promosi kesehatan,misl. Immunisasi,
gizi, peningkatan pengetahuan tentang personal hygiene
⚫ Pada anak dlm kondisi sakit: langsung (caring) dan
tidak langsung (bimbingan antisipasi pd orang tuanya
⚫ Pd anak yg meninggal mengantarkan anak pada
kematian yang tenang melalui perawatan menjelang ajal
(dying care)
Pengertian
⚫ Hospitalisasi: suatu proses yang karena suatu alasan
yang berencana atau darurat, mengharuskan anak
untuk tinggal di RS, menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangannya kembali ke rumah
Reaksi anak terhadap hospitalisasi
Reaksi hospitalisasi pada tiap-tiap anak berbeda,
bersifat individual,sangat tergantung pada tahapan
usia, pengalaman sebelumnya,sistem pendukung,
dan kemampuan koping yang dimiliki.
Secara umum
● Kecemasan karena perpisahan
● Kehilangan
● Perlukaan tubuh
● Rasa nyeri
Masa Bayi
⚫ Masalah utama: perpisahan dengan orang tua ada
gangguanpembentukan rasa percaya dan kasih sayang
⚫ Usia 6 bln stranger anxiety
⚫ Reaksi yang sering muncul:
⚫ Menangis
⚫ Marah
⚫ Banyak melakukan gerakan sbg sikap stranger anxiety
⚫ Respons terhadap nyeri/perlukaan: menangis keras,
pergerakan tubuh yg banyak, ekspresi wajah yang tidak
menyenangkan
Toddler
⚫ Sumber stress yang utama: cemas akibat perpisahan
⚫ Tahapan respons perilaku:
1. Tahap protes: menangis kuat,menjerit memanggil
ortu,menolak perhatian yang diberikan orang lain
2. Putus asa: menangis berkurang, anak tidak aktif,kurang
menunjukkan minat untuk,bermain dan makan,sedih dan
apatis
3. Pengingkaran: mulai menerima perpisahan, membina hub.
yang dangkal,anak mulai menyukai lingkungannya
4. Reaksi terhadap nyeri/perlukaan krn tindakan invasif:
menangis, mengigit bibirnya,memukul
Prasekolah
Sumber kecemasan:perpisahan dengan lingkungan rumah,
permainan, dan teman sepermainan dan kehilangan kontrol
terhadap dirinya
Reaksi hospitalisasi:
⚫ Menolak makan
⚫ Sering bertanya
⚫ Menangis walaupun secara perlahan
⚫ Tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan
⚫ Agresif: marah,berontak, ekspresi verbal dengan mengucapkan
kata-kata marah, tidak mau bekerja sama dengan perawat, dan
ketergantungan pada orang tua
Sekolah
⚫ Hospitalisasi
⚫ kecemasan karena berpisah dengan lingkungannya:
keluarga dan peer group
⚫ Kehilangan kontrolterhadap dirinya
⚫ Reaksi nyeri: verbal dan non verbal mengatakan atau
menggigit bibir, memegang sesuatu dengan erat
Remaja
⚫ Cemas berpisah dengan teman sebaya
⚫ Kehilangan kontrol terhadap dirinya
⚫ Menolak perawatan atau tindakan
⚫ Tidak kooperatif
⚫ Menarik diri
⚫ Perasaan sakit karena perlukaan: respons anak
bertanya-tanya,menarik diri atau menolak
kehadiran orang lain
Reaksi Orang Tua Terhadap Hospitalisasi Anak

1. Cemas dan takut


2. Sedih
3. Frustrasi
Reaksi Saudara Kandung Terhadap Perawatan
Anak di RS

⚫ Marah
⚫ Cemburu
⚫ Benci
⚫ Rasa bersalah
Intervensi
Fokus intervensi keperawatan:
1. Meminimalkan stressor
2. Memaksimalkan manfaat hospitalisasi
3. Memberikan dukungan psikologis
4. Mempersiapkan anak sebelum dirawat di RS
Meminimalkan stressor

Dengan cara:
1. Mencegah/mengurangi dampak perpisahan:
1. Rooming in
2. Melibatkan orang tua
3. Modifikasi ruangan
4. Mempertahankan kontak dengan sekolah
2. Mencegah perasaan kehilangan kontrol:
1. Hindarkan pembatasan fisik jika anak kooperatif
2. Buat jadual kegiatan untuk prosedur
terapi,latihan,bermain
3. Beri kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan
3. Mengurangi atau meminimalkan rasa takut
terhadap perlukaan tubuh:
▪ Mempersiapkan psikologis anak dan orang tua
beri penjelasan
▪ Lakukan permainan terlebih dahulu
▪ Pertimbangkan untuk menghadirkan orang tua
▪ Tunjukkan sikap empati
▪ Pada tindakan pembedahan lakukan persiapan
khusus jauh hari sebelumnya apabila
memungkinkan
Memaksimalkan manfaat hospitalisasi

⚫ Memberi kesempatan ortu mempelajari tumbang anak


⚫ Memberi kesempatan ortu untuk mempelajari tentang
penyakit anak sesuai kapasitas
⚫ Memberi kesempatan pada anak mengambil
keputusan dan percaya diri
⚫ Fasilitasi anak untuk tetap menjaga sosialisasinya
dengan sesama pasien yang ada.teman sebaya atau
teman sekolah
Memberikan dukungan psikologis

⚫ Beri dukungan keluarga untuk mau tinggal dengan


anak di RS
⚫ Fasilitasi keluarga untuk berkonsultasi pada psikolog
atau ahli agama bila diperlukan
⚫ Beri dukungan kepada keluarga untuk menerima
kondisi anaknya
⚫ Fasilitasi untuk menghadirkan saudara kandung
Mempersiapkan anak sebelum dirawat di RS

⚫ Siapkan ruang rawat sesuai usia dan jenis penyakit


⚫ Orientasikan situasi RS
⚫ Kenalkan perawat dan Dr. yang merawat
⚫ Kenalkan dengan pasien lain
⚫ Berikan identitas pada anak
⚫ Jelaskan aturan RS yang berlaku dan jadual kegiatan
yang akan diikutinya
⚫ Laksanakan pengkajian riwayat keperawatan
⚫ Lakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya
sesuai dengan yang diprogramkan
Peran perawat anak
1. Pemberi perawatan
pemberian keperawatan anak dengan memenuhi
kebutuhan asah, asih, asuh
2. Sebagai advokat keluarga
3. Pencegahan penyakit
4. Pendidik
5. Konseling
6. Kolaborasi
7. Pengambil keputusan etik
8. Peneliti
Respon Perilaku
• Tahap protes
Perilaku: menangis kuat, menjerit memanggil orang tua
atau menolak perhatian yang diberikan orang tua.
• Tahap despair (putus asa)
Perilaku: tangisan kurang, anak tidak aktif, kurang
menunjukkan minat untuk bermain dan makan, sedih
serta apatis
• Tahap detachment
Secara samar mulai menerima perpisahan, membina
hubungan yang dangkal & anak mulai terlihat menyukai
lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai