Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No.

2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

PENGARUH TERAPI LATIHAN, TRANSCUTANEOUS


ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN KINESIOLOGY TAPING
PADA POST REKONSTRUKSI ANTERIOR CRUCIATUM LIGAMEN

Akhmad Alfajri Amin*, Suci Amanati** dan Wisda Novalanda***


AKADEMI FISIOTERAPI WIDYA HUSADA SEMARANG

ABSTRAK
Latar Belakang: Cidera anterior cruciatum ligamen merupakan salah satu cidera sendi lutut
yang diakibatkan oleh trauma langsung pada bagian lateral lutut. Cedera tersebut mengakibatkan
robekan pada area anterior cruciatum ligamen sehingga harus ditangani dengan operasi
arthroscopy. Berdasarkan beberapa penelitian jumlah cedera yang dialami atlet semakin
meningkat setiap tahunnya. Penanganan yang kurang maksimal dapat menimbulkan penurunan
kemampuan dan prestasi dari atlet yang mengalami cedera. Tujuan: Untuk mengetahui
pengaruh terapi latihan, transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), dan kinesiology
taping pada post rekonstruksi (ACL) anterior cruciatum ligamen rupture terhadap peningkatan
kemampuan fungsional kaki partisipan. Hasil: Setelah dilakukan penanganan penatalaksanaan
fisioterapi dengan terapi latihan, transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), dan
kinesiology taping pada post rekonstruksi anterior cruciatum ligamen (ACL) rupture didapatkan
peningkatan kemampuan fungsional yang ditunjukkan dengan nilai p (sig.) sebesar 0,005 yang
bermakna ada peningkatan kemampuan aktivitas fungsional kaki partisipan. Kesimpulan:
Pemberian modalitas berupa terapi latihan, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
dan kinesiology taping dapat meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional kaki partisipan.
Kata Kunci : Anterior Cruciatum ligamen (ACL), Arthroscopy, Autostretching, Core Stability,
Kinesiology Taping, PNF Stretching, Proprioceptive, Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation (TENS),

ABSTRACT
Background: Anterior cruciate ligament injury is one of the knee joint injuries that affect the
anterior cruciate ligament. Caused by direct trauma to the lateral part of the knee. The injury
results in tears in the anterior area of the cruciate ligament so it must be treated with arthroscopy.

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 115
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

Based on several studies the number of injuries experienced by athletes increases every year.
Handling that is less than optimal can lead to decreased abilities and achievements of athletes
who are injured. Objective: To determine the effect of exercise therapy, transcutaneous
electrical nerve stimulation (tens), and post-reconstruction kinesiology taping (ACL) anterior
cruciate ligament rupture to increase the functional ability of participants' legs. Results: After the
management of physiotherapy with exercise therapy, transcutaneous electrical nerve stimulation
(tens), and kinesiology taping at post reconstruction (ACL) anterior cruciate ligament rupture,
functional improvement was indicated by a p value (sig) of 0.005 which means there is increase
in functional ability of participants' legs significantly. Conclusion: Giving modalities in the form
of exercise therapy, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) and kinesiology taping
can improve the functional activity of the patient's legs.
Keywords: Anterior Cruciatum ligamen (ACL), Arthroscopy, Autostretching, Core Stability,
Kinesiology Taping, PNF Stretching, Proprioceptive, Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation (TENS), Visual Analog Scale (VAS).

PENDAHULUAN zig-zag, perubahan arah gerak, dan


perubahan kecepatan yang mendadak
Ruptur ACL adalah robeknya ligamen (akselerasi-deselerasi) seperti sepak bola,
anterior cruciatum yang menyebabkan sendi basket, bola voli, dan futsal. Mayoritas
lutut menjadi tidak stabil. Anterior Cruciate cedera yang terjadi adalah non-kontak
Ligament (ACL) adalah ligamen yang dengan mekanisme valgus lutut dan twisting
terdapat pada sendi lutut. Ligamen ini (puntiran). Situasi ini sering terjadi ketika
berfungsi sebagai stabilisator yang atlet menggiring bola atau salah posisi lutut
mencegah pergeseran ke depan yang ketika mendarat. Trauma juga dapat
berlebih dari tulang tibia terhadap tulang menyebabkan robeknya ACL, terutama
femur yang stabil, atau mencegah pergeseran trauma langsung pada lutut dengan arah
ke belakang yang berlebih tulang femur gaya dari samping (Zein, 2013). Kerusakan
terhadap tulang tibia yang stabil (McMillan, ACL hanya dapat diperbaiki dengan Gold
2013). standar rekonstruksi ACL menggunakan
Cedera ini umumnya terjadi pada teknik arthroskopi. Tendon yang digunakan
olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan berasal dari tubuh sendiri (Autograf)

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 116
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

(Edwards, 2014). pada tahun 2010, sebanyak 353 pada tahun


Cedera yang sering terjadi pada 2011, dan sebanyak 419 kasus pada tahun
olahraga sepak bola usia dini dapat 2012. Maka dari tahun 2009 hingga 2012
diakibatkan oleh berbagai hal, seperti didapatkan total 1003 kasus cedera olahraga.
pemberian latihan fisik, teknik dan taktik Hal ini menunjukkan angka cedera olahraga
yang tidak terprogram bagi usia dini baik dari tahun ke tahun terus mengalami
pada saat latihan maupun mengikuti peningkatan. Berdasarkan jenis cedera,
pertandingan. Jenis cedera yang biasa terjadi Kasus terbanyak sprain (cedera ligamen)
dalam kompetisi sepak bola usia dini mulai sebanyak 41,1 %, dan kasus cedera yang
dari luka, strain, sprain, dislokasi sampai paling sedikit adalah cedera luka (kulit)
fracture. Seperti hasil penelitian Rahnama, sebanyak 7,9%. Berdasarkan bagian tubuh
dkk (2009) tentang prevalensi cidera lutut yang mengalami cedera kasus yang
pada pemain sepakbola professional di Irak, terbanyak adalah bagian ekstremitas bawah
dari 390 pemain terdapat 62 pemain sebanyak 60% dan yang paling sedikit
mengalami cidera pada area lutut. mengalami cedera adalah bagian kepala
Berdasarkan letak cidera, cidera tertinggi sebanyak 0,8%. Berdasarkan kasus cedera
terdapat pada Anterior Cruciatum Ligament yang dlihat dari sifat cedera terdapat cedera
yaitu sebanyak 33 pemain atau 53,2% dari akut yang sebanyak 64,4% dan cedera kronis
total pemain yang mengalami cidera. Cidera yang sebanyak 35,6%. Berdasarkan tempat
Posterior Cruciate Ligament sebanyak 6 penanganan kasus cedera, yang terbanyak
pemain atau 9.7%, Medial Collateral dilakukan di KONI DKI Jakarta sebanyak
Ligament sebanyak 7 pemain atau 11.3%, 35,2% dan yang paling sedikit penanganan
Lateral Collateral Ligament sebanyak 2 cedera dilakukan di Rumah Sakit sebanyak
pemain atau 3.2%, meniscus sebanyak 13 8,5%.
pemain atau 21.2%, dan patella sebanyak 1 Menurut Anggriawan dan Kushartanti,
pemain atau 1.6%. (2014) menyatakan bahwa, terapi latihan
Di Indonesia khususnya di Jakarta adalah latihan fleksibilitas, kekuatan, dan
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh daya tahan otot yang ditujukan untuk
Junaidi (2013) terhadap atlet Pelatda PON meningkatkan ROM, kekuatan, dan daya
XVIII DKI Jakarta Terdapat kasus cedera tahan pada daerah kaki dan tungkai bawah,
sebanyak 85 pada tahun 2009, sebanyak 146 lutut, dan tungkai atas, serta bahu, dan

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 117
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

lengan lebih baik. Terapi latihan adalah (Wiratna, 2015) pada atlet sepakbola
salah satu metode fisioterapi dengan berumur 19 tahun dengan diagnosa paska
menggunakan gerakan tubuh baik secara operasi rekonstruksi ACL setelah dilakukan
aktif maupun pasif untuk pemeliharaan dan penanganan dengan modalitas TENS
perbaikan kekuatan, ketahanan dan (Transcutaneous Electrical Nerve
kemampuan kardiovaskuler, mobilitas, dan Stimulation ) dan terapi latihan sebanyak 6x
fleksibilitas, stabilitas, rileksasi, koordinasi, memperoleh hasil penurunan nyeri tekan dan
keseimbangan dan kemampuan fungsional, gerak saat fleksi dan ekstensi knee serta
sedangkan menurut Arovah, (2010) terapi penurunan tingkat spasme otot m.
latihan kelenturan (fleksibilitas) untuk quadriceps, m.hamstring, m. gastrocnemius
meningkatkan range of movement (ROM), medial, m.gastroc nemius lateral, dan m.
latihan strectching berguna untuk tibialis anterior. Hasil penelitian yang
meningkatkan mobilitas, latihan dilakukan Balki, dkk. (2016) pada 30 orang
pembebanan (strengthening) berguna untuk dengan pasca rekonstruksi ACL hari ke-4
peningkatan fungsi, dan latihan aerobik secara acak setelah dilakukan penanganan
untuk meningkatkan kardiovaskuler dengan kinesiology taping sebanyak 2x
Penelitian terdahulu yang dilakukan selama 10 hari diperoleh hasil perbaikan
Meitrina (2017) pada mahasiswa dan juga yang signifikan dalam pembengkakan di
atlet basket berusia 22 tahun dengan sekitar pattela, semua pengukuran rasa sakit
diagnosa paska operasi rekonstruksi ACL dan kekuatan otot hamstring pada hari
dan meniscus tear setelah dilakukan kelima KT dan rentang fleksi lutut gerak
penanganan dengan terapi latihan berupa (ROM), nyeri malam, semua pengukuran
heel slide, SLR, dan Core Stability pada fase pembengkakan dan kekuatan otot hamstring
1. Latihan frankenstein walk dan static cycle pada hari KT kesepuluh.
pada fase 2 selama 8x terapi memperoleh
hasil penurunan nyeri tekan dan gerak METODE PENELITIAN
menggunakan VAS, berkurangnya tingkat
oedema, peningkatan lingkup gerak sendi, Penelitian dilakukan di RSUD K.R.M.T
peningkatan kekuatan otot dan berkurangnya Wongsonegoro pada bulan November 2017
atrofi pada otot gastronemius. Sedangkan dengan jumlah peserta sebanyak 8 orang
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh sedangkan tindakan fisioterapi berupa

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 118
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

latihan propioseptif, propioceptive ke sistem saraf pusat tentang posisi tubuh


neuromuscular facilitaion (PNF) stretching, terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya
transcutaneus electrical nerve stimulation (eksternal) dan posisi antara segmen badan
(TENS) dan kinesiotaping sedangkan untuk itu sendiri (internal) melalui reseptor-
penilaiannya berdasarkan nilai skor foot reseptor yang ada pada sendi, tendon, otot,
function index (FFI). ligamen dan kulit seluruh tubuh terutama
Propioseptif dapat diartikan sebagai yang ada pada columna vertebralis dan
modalitas sensoris yang mencakup sensasi tungkai. Informasi itu dapat berupa tekanan,
gerakan sendi, atau kinesthesia, dan rasa posisi sendi, tegangan, panjang dan
posisi sendi. Propioseptif merupakan bagian kontraksi otot (Swandari dkk, 2015).
yang paling penting dalam menjaga Terdapat empat jenis mekanoreseptor
keseimbangan. Adanya gangguan yang berperan dalam memberikan informasi
propioseptif akan mempengaruhi propioseptif yaitu, reseptor ruffini, reseptor
keseimbangan dan menyebabkan atlet pacini, golgi tendon organ (GTO), dan
mudah mengalami cedera (Pederson, 2011). muscle spindle. Pelatihan propioseptif, akan
Pelatihan propioseptif dapat menstimulasi mekanoreseptor melalui
meningkatkan keseimbangan karena aktivasi golgi tendon organ dan muscle
propioseptif merupakan salah satu spindel sehingga terjadi perbaikan pada
komponen yang berperan dalam informasi propioseptif. Adanya perbaikan
terbentuknya keseimbangan. Keseimbangan propioseptif maka informasi mengenai
merupakan interaksi yang kompleks dari posisi tubuh terhadap kondisi lingkungan di
sistem sensorik (vestibular, visual, dan sekitarnya (eksternal) dan posisi antara
somatosensorik termasuk propioseptif) dan segmen tubuh (internal) yang diterima oleh
muskuloskeletal (otot, sendi dan jaringan cerebelum akan lebih baik, informasi
lunak lain) yang diatur di dalam otak tersebut akan digunakan oleh tubuh untuk
(kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, mempertahankan keseimbangan. Selama
cerebelum. Propioseptif akan memberikan pelatihan maka serabut intrafusal dan
informasi - informasi dari alat tubuh seperti ekstrafusal akan terus menerima input
kekuatan otot, posisi sendi dan informasi sensoris, yang akan dikirim dan diproses di
dari lingkungan seperti kondisi permukaan otak sehingga dapat menentukan besarnya
lantai. Propioseptif memberikan informasi co-kontraksi otot yang diperlukan. Sebagian

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 119
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

respon yang dikirim akan kembali ke cara berdiri satu atau dua kaki di atas wobble
ekstrafusal dan mengaktifasi golgi tendon board. Prinsip latihan ini ialah
sehingga akan terjadi perbaikan koordinasi meningkatkan fungsi pengontrol
serabut intrafusal dan serabut ekstrafusal keseimbangan tubuh yaitu sistem informasi
dengan saraf afferent yang ada di muscle sensorik, central processing dan effector
spindle sehingga terbentuklah propioseptif untuk bisa beradaptasi dengan perubahan
yang baik (Panwar dkk, 2014). lingkungan (Najizah dkk, 2017).
Latihan keseimbangan menggunakan Terapi latihan yang digunakan dalam
konsep Latihan star excursion balance meningkatkan sensori propioseptif berupa
merupakan peran dasar dari sistem squat, propioceptive exercise dan single leg
muskuloskeletal. Latihan keseimbangan balance.
tidak hanya menyebabkan terjadinya Teknik PNF (propioceptive
keseimbangan menjadi meningkat tetapi neuromuscular facilitation) yang digunakan
diikuti oleh peningkatan stabilitas dan pada kasus kali ini adalah hold relax. Tehnik
proprioseptor pada sendi menjadi semakin ini digunakan untuk menfasilitasi relaksasi
baik. Latihan star excursion balance dapat otot dalam upaya mencapai lingkup gerak
meningkatkan kontrol dan stabilitas sendi sendi dengan menggunakan tehnik kontraksi
dan otot ekstremitas bawah. Penelitian telah isometric. Tujuan kontraksi isometric
menunjukkan bahwa dalam latihan star antagonis adalah untuk mendapatkan
excursion balance bisa diaplikasikan rileksasi yang optimal setelah otot bekerja
langsung pada cedera ekstremitas dan dapat secara optimal sehingga memutus reflek
meningkatkan kinerja dalam olahraga dan myotatic. Hal itu dikenal dengan teori
kehidupan sehari-hari. Latihan wobble board autogenic inhibition.
adalah sebuah papan keseimbangan yang Transcutaneous Electrical Nerve
digunakan untuk pengembalian Stimulation (TENS) merupakan suatu teknik
keseimbangan, rehabilitasi, pencegahan analgesik non-invasif yang digunakan untuk
cedera, dan terapi fisik baik secara statik meredakan nyeri nosiseptif, neuropati, dan
maupun dinamik. Pelatihan ini merupakan muskuloskeletal. Arus listrik dihasilkan oleh
latihan stabilisasi dinamik pada posisi tubuh generator pulsa portabel dan dikirim
statis, yaitu kemampuan tubuh untuk melintasi permukaan kulit melalui bantalan
menjaga stabilisasi pada posisi tetap dengan kondisioner selfadhering yang disebut

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 120
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

elektroda. Perangkat TENS standar menggerakkan otot, menurunkan rasa sakit


menghasilkan aliran berdenyut biphasic melalui penekanan saraf, reposisi subluksasi
dengan cara berulang dengan durasi pulsa sendi dengan menghilangkan ketegangan
50-250 ms dan frekuensi pulsa 1-200 s-1 otot abnormal, membantu untuk
(Jones dan Johnson, 2009). mengembalikan fungsi otot dan fasia dan
Kinesiology Taping (KT) adalah salah meningkatkan propioseptif melalui stimulasi
satu metode taping yang diperkenalkan oleh yang meningkat menjadi mechanoreceptors
Dr. Kenzo Kase di Jepang sekitar 25 tahun kulit (Wibowo, 2018).
yang lalu. Taping ini digunakan untuk Foot function index (FFI) adalah
membantu kinerja otot, sendi dan jaringan instrument yang digunakan dalam
ikat. Kinesiology taping juga membantu menghitung kemampuan fungsional aktivitas
membatasi gerak sendi (ROM), mengurangi pasien pada kasus ini. FFI terdiri atas 23
waktu pemulihan cedera, serta mengurangi poin penilaian yang dibagi kedalam 3 sub
rasa nyeri dan peradangan. Elastisitas dari kategori yang terdiri atas nyeri, disabilitas
taping ini bisa dari 30% hingga 40% dengan dan fungsional limitasi. Reabilitas dari FFI
efek yang berbeda. Taping ini bisa berkisar 0.87-0.69 dengan konsistensi
digunakan 3-5 hari dan tahan air berkisar 0.96-0.73.
(Mostafavifar, 2012). Analisa data berupa deskriptif
Beberapa manfaat dari kinesiology kuantitatif, yaitu menjelaskan data kualitatif
taping antara lain meningkatkan kontraksi dan data kuantitatif yang menggunakan uji t
otot, membantu otot dalam melakukan untuk membuktikan adanya pengaruh tiap-
fungsinya, mampu merangsang tiap variabel. Variabel terikat berupa terapi
mekanoreseptor pada kulit dan latihan (propioseptive exercise, stretching
meningkatkan penerimaan motor unit dengan teknik PNF), TENS dan Kinesio
(Nunes, 2013). Penggunaan kinesiology tape Taping sedangkan variabel bebas berupa
merupakan sebagai stabilisator pasif yang kemampuan fungsional kaki dengan FFI
dapat mengkoreksi fungsi otot dengan (foot function index).
memperkuat otot-otot yang melemah,
meningkatkan sirkulasi darah dan limfe HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menghilangkan cairan jaringan atau
perdarahan di bawah kulit dengan Penilaian yang digunakan dalam kasus

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 121
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

ini menggunakan Foot Function Index (FFI) batas kritis 0,05 sehingga untuk melakukan
dalam mengukur kemampuan fungsional uji hipotesis dapat menggunakan uji
aktivitas kaki partisipan. Hasil dari parametrik dengan menggunakan metode
pemerikasaan ini dapat terlihat pada Tabel 1. paired sample t score yang terlihat pada
Tabel 3.
Tabel 1. Foot Function Index (FFI) Tabel 3 uji paired sample t score
n = pasien Paired Differences
Waktu terapi
n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 n8
95% Confidence
Sebelum Std.
78 86 87 76 90 83 88 85 Std. Interval of the t df Sig. (2-tailed)
terapi Mean Error
Dev Difference
Setelah terapi 90 99 91 83 95 90 97 94 Mean
Lower Upper

Sebelum -
-8.250 3.151 1.114 -10.884 -5.616 -7.406 7 .000
Berdasarkan data pada Tabel 1 maka Sesudah

dilakukan uji normalitas terlebih dahulu agar


dapat diketahui distribusi data normal atau Berdasarkan hasil uji paired sample t
tidak. Hal ini penting sebelum melakukan uji score yang ditunjukkan pada Tabel 3
hipotesis karena penentuan jenis uji didapatkan nilai p (sig) bernilai <0,05 yang
hipotesis dengan parametrik atau non bermakna Ho ditolak dan Ha diterima atau
parametrik didasarkan pada distribusi data berarti ada perbedaan yang signifikan antara
tersebut. sebelum dengan sesudah terapi. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian terapi
Tabel 2 uji normalitas FFI latihan, TENS dan kinesiotapping dapat
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk meningkatkan kemampuan aktivitas
Terapi Statistic df Sig. Statistic df Sig. fungsional kaki partisipan.
*
sebelum terapi .196 8 .200 .920 8 .430

setelah terapi .193 8 .200 .952 8 .732

a. Lilliefors Significance Correction


KESIMPULAN
*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil uji normalitas FFI Penelitian kali ini yang bertujuan untuk
yang tampak pada Tabel 2 dengan mengetahui pengaruh tindakan fisioterapi
penghitungan metode Shapiro-wilk test berupa terapi latihan, transcutaneous
didapatkan hasil nilai p (sig) untuk sebelum electrical nerve stimulation (tens) dan
terapi sebesar 0,430 dan setelah terapi kinesiology taping pada post rekonstruksi
sebesar 0,732 yang keduanya berada diatas (ACL) anterior cruciatum ligamen rupture

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 122
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

mendapatkan hasil bahwa setelah dilakukan stimulation. Oxford University Press on


tindakan pada 8 orang partisipan sebanyak 6 behalf of The Board of Directors of the
kali pertemuan didapatkan hasil bahwa British Journal of Anaesthesia.
terjadi peningkatan yang signifikan dengan Continuing Education in Anaesthesia,
ditandai nilai uji paired sample t test dengan Critical Care & Pain volume 9 nomor 4
nilai p (sig) 0,005. :130-135.
McMillan, S. 2013. Anterior Cruciate
DAFTAR PUSTAKA Ligament Reconstruction. Burlington:
Lourdes Medical Associates
Anggriawan, Nova dan BM. Wara Professional Orthopaedics
Kushartanti. 2014. Pengaruh Terapi Meitrina, Ani, 2017. Terapi Latihan Pada
Masase, Terapi Latihan, Dan Terapi Penderita Paska Operasi Rekonstruksi
Kombinasi Masase Dan Latihan Dalam Anterior Cruciate Ligament. KTI.
Penyembuhan Cedera Bahu Kronis Universitas Airlangga.
Pada Olahragawan. MEDIKORA Mostafavifar, M., Jess Wertz, dan James
volume 12 nomor. 1 Borchers . 2012. A Systematic Review of
Arovah, Novita Intan. 2010. Dasar Dasar the Effectiveness of Kinesio Taping for
Fisioterapi Pada Cedera Olahraga. Musculoskeletal Injury. The Physician
Jogjakarta. and Sportsmedicine. volume 40. nomor
Edwards, Roy. 2014. Rekonstruksi 4 :33-40.
Kerusakan Anterior Cruciate Ligament Najizah, Fitratun., Purwa Samatra, dan Indra
(ACL) dengan Arthroskopi [online]. Lesmana. 2017. Kombinasi Latihan Star
Jakarta, Orthopedi Rumah Sakit Mitra Excursion Balance dan Kinesiology
Kemayoran. Diakses 5 Tape Lebih Efektif Dibandingkan
Februari 2018. Available from: Latihan Wobble Board dan Kinesiology
URL: Tape Terhadap Perbaikan Gangguan
http://mitrakeluarga.com/kemayoran/rek Instabilitas Fungsional Pada
onstruksi-kerusakan-anterior cruciate- Pergelangan Kaki. Sport and Fitness
ligament-acl-dengan-arthroskopi/ Journal. volume 5. nomor 1 :52-61.
Jones, Iain dan Mark I Johnson. 2009. Panwar , Neeraj., dkk. 2014. Effect of
Transcutaneous electrical nerve Wobble Board Balance Training

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 123
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

Program on Static Balance, Dynamic


Balance & Triple Hop Distance in Male
Collegiate Basketball Athlete. India:
International Journal of Physiotherapy
and Research, Int J Physiother Res
2014, volume 2. nomor 4 :657-62.
Pederson, Jonathan. 2011. Investigating the
Relationship Between FAI
Questionnaires and Measures of Static
and Dynamic Postural Stability. Luther
College. University of Pittsburgh.
Swandari, Ni Made Lidia, I Putu Sutha
Nurmawan, dan Luh Putu Ratna
Sundari. 2015. Pelatihan Propioseptif
Efektif dalam Meningkatkan
Keseimbangan Dinamis pada Pemain
Sepak Bola dengan Functional Ankle
Instability di SSB Pegok. Bachelor
thesis, Universitas Udayana.
Wiratna, Alfian Yoga. 2015.
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada
Kasus Post Operasi Ruptur Anterior
Cruciatum Ligament (ACL) Di RS. AL.
Dr Ramelan Surabaya. KTI. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Wibowo, Mufa. 2018. Efek Segera
Pemberian Kinesio Taping Pada
Instabilitas Fungsional Pergelangan
Kaki Atlet Basket Laki-Laki. Universitas
Aisyiyah Jogjakarta.

Pengaruh Terapi Latihan, Transcutaneous Electrical Nerve.... | Akhmad Alfajri Amin hlm 115 -124 124

Anda mungkin juga menyukai