TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Hotel
pelanggan mampu membayar dengan biaya yang sudah ditentukan oleh pemilik
kamar dan fasilitas lainnya. Hotel merupakan suatu bentuk usaha yang
pelayanan lainnya misalnya fasilitas olahraga, laundry, dan lain-lain. Maka dapat
disimpulkan hotel sebagai penyedia fasilitas yang memenuhi syarat dan dikelola
secara komersil
2. Klasifikasi Hotel
Pariwisata yaitu:
2007:4).
3. Penggolongan Hotel
yaitu yang berupa standar klasifikasi hotel. Surat Keputusan Mentri Perhubungan
organisasinya.
a. Residential Hotel, yaitu hotel yang menyediakan tempat tinggal kepada tamu
dalam jangka waktu yang lama. Residential Hotel biasanya terletak di pusat
kota dan berfungsi sebagai penginapan bagi orang yang belum memiliki
tempat tinggal.
b. Transietal Hotel, yaitu tempat menginap sementara atau dalam jangka waktu
liburan. Hotel ini biasanya terletak di tempat wisata dan terletak di wilayah
a. Bussiness hotel, yaitu hotel yang dihuni untuk tamu dengan keperluan bisnis.
b. Tourist hotel, yaitu hotel yang dihuni oleh tamu yang sedang berlibur.
c. Sport hotel, yaitu hotel yang dihuni oleh tamu yang akan melakukan kegitan
olahraga
d. Research hotel, yaitu hotel yang dihuni oleh tamu dengan kepentingan riset
atau penelitian.
bagian yaitu :
b. City hotel (hotel kota), yaitu hotel yang memberikan pelayanan bagi tamu
yang memiliki kepentingan bisnis. Hotel ini umumnya terletak di pusat kota.
Hotel yang digolongkan dan diakomodasi tidak dapat dibagi secara mutlakdan
Sedangkan fungsi utama hotel untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau tamu
yang tinggal dan menetap dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu
panjang. Kebutuhan yang sering disewakan adalah tempat untuk tidur, makan, dan
hiburan lainnya. Seiring dengan kemajuan hotel bukan saja memiliki tujuan
sebagai tempat untuk menginap dan tempat hiburan melainkan untuk tempat
Hotel juga merupakan asset yang penting dalam hal pembangunan suatu
Hotel memiliki fungsi yaitu fungsi pelayanan penginapan, makan dan minum
oleh karena itu setiap hotel memiliki susunan organisasi ruang yang sama. Walter
Rutes and Richard Penner 1985, hal 257, membedakan organisasi ruang hotel
a. Menurut fungsi
keperluan tamu
3) Food and Beverage Store Space, kelompok ruang yang hanya melayani
bagian makan dan minum. Misalnya restaurant, coffee shop, bar, kitchen
dan gudang.
4) General service space, kelompok ruang penerimaan (receiving) storage
5) Guest Room Service, kelompok yang terdiri dari atas ruang tidur bagi
tamu.
b. Menurut sifat
2) Bed Room, kelompok ruang tidur para tamu yang dilengkapi dengan
maintenance.
sebagai hal yang kreatif dalam menyusun strategi pemasaran baru untuk
ukur sebuah intervensi untu mencapai keuntungan. Hotel harus tetap memberikan
focus perhatian pada elemen bahkan saat pendapatan hotel telah optimal.
Tujuan utama dari revenue management adalah suatu proses pejualan yang
a. Harga
yang diinginkan oleh konsumen merupakan tujuan umum dari indikator harga
harus memperhatikan efek yang akan terjadi. Misalnya dengan menaikkan harga
pemesanan hotel.
b. Yield
Yiel memiliki pengertian yang mirip dengan revenue managemen. Untuk dapat
management adalah proses penjualan kamar dengan harga spesial untuk tamu
yang menginap selama tiga hari, atau menjual salah satu tipe kamar saja di OTA.
c. Kegiatan pemasaran
sejumlah uang dengan tujuan yang tepat, Namun hal ini juga berkaitan dengan
pendapatan dan mencapai titik tertinggi dari pendapatan hotel yang dapat tercapai.
pendapatan..
setiap departemen memiliki suatu pertanggung jawaban / peran sebagai alat kontrol
yang akan membantu dalam meningkatkan kinerja keseluruhan bisnis. Peran tiap
diukur berdasarkan biaya tanpa mempertimbangkan hasil yang akan dicapai. Tetapi
dalam biaya yang digunakan akan dikontrol dari anggaran yang ditetapkan. - Profit
Centres : Bertanggung jawab terhadap biaya serta pendapatan dari investasi berupa
aset – aset. Pembagian peran ini dikelompokan oleh Pajrok (2014, hal. 56 - 58) ke
dalam suatu tingkatan hirarki dalam sebuah manajemen hotel (Gambar 2.3), yang
disesuaikan dengan Uniform System of Accounts for the Lodging Industry (USALI)
secara langsung maupun tidak langsung. Pembagian ini dapat membantu manajer
tanggung jawab bagi tiap departemen dalam hotel, diperlukan juga pemahaman dalam
pelaporan operasional hotel (Gambar 2.4), Laporan ini berdasarkan standar akutansi
global untuk saat ini menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap semua
sektor kehidupan diseluruh dunia. Mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, sosial,
pariwisata dan sebagainya. Hal ini terjadi karna COVID-19 menimbulkan rasa
ketakutan akan bahaya dan resikonya yang berdasarkan berita dan fakta yang
tersebar saat ini yaitu dapat berujung pada kematian. Akibatnya timbul rasa
dari kasus wabah virus corona ini. Pariwisata yang pada awalnya kian mengalami
pertumbuhan yang begitu pesat saat ini seakan melemah dan mengalami
penurunan yang sangat drastis. Penurunan yang terjadi dalam sektor pariwisata
untuk saat ini tidak akan bisa ditanggulangi sampai kasus COVID-19 ini
pernyataan yang disampaikan oleh salah satu Pakar Pariwisata dari Universitas
situasi dan kondisi saat ini daya tarik wisatawan baik asing maupun lokal sangat
menurun akibat kekhawatiran virus corona tersebut. Hal itu sudah terlihat dari
destinasi di Indonesia. Jadi tidak akan banyak membantu sampai virus ini mereda.
terhadap penularan virus corona membentuk persepsi dan sikap wisatawan dalam
memutuskan niat/rencana perjalanannya. Lenggogeni et al. (2019), menyatakan
kesehatan merupakan salah satu aspek persepsi resiko perjalanan yang menjadi
prioritas pertimbangan wisatawan dalam kondisi yang terjadi saat sekarang ini,
bahkan resiko kesehatan kini dianggap sebagai perihal yang tidak dapat ditoleransi
dan menjadi dasar keputusan yang mutlak untuk penundaan dan pembatalan niat
perjalanannya.
Resiko kesehatan yang dianggap sangat rentan terjadi saat ini khususnya
perjalanannya dan lebih memilih untuk mengurangi aktifitas diluar ruangan dan
berdiam diri dirumah. Kini terlihat sangat jelas bahwa COVID-19 secara nyata
telah mampu melumpuhkan sektor pariwisata yang tengah berkembang saat ini
dan juga tidak menutup kemungkinan akan mengancam stabilitas ekonomi dan
sosial negara secara global jika kasus ini tak kunjung terselesaikan.
ditakutkan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk kedepannya. Maka dari
itu diperlukan peran nyata dari pemerintah dan segenap jajarannya untuk secara
cepat, tepat dan maksimal mencari dan menemukan solusi dalam upaya
pencegahan dan penanganan kasus penyebaran virus corona ini. Namun tidak
cukup hanya dengan peran pemerintah dengan segenap jajarannya saja, kesadaran
Dengan kata lain dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk
terjadi.
C. Kerangka Konsep
Industri
Faktor-faktor Strategi
Penyebaran pariwisata
Strategi Revenue:
Covid-19 a
Revenue - Harga
Industri - Yield
perhotelan - Kegiatan pemasaran
D. Hipotesis
Dampak Corona.