1. Pengetian IPS
Istilah ilmu pengetahuan social sebagaimana dirancang dalam draf kurikulum 2004
memang membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literature, baik yang
ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu pengetahuan
social yang merupakan terjemahan dari social studies. IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara
kita muncul bersamaan dengan berlakunnya kurikulum SD, SMP, dan SMU tahun 1975.
a). Ilmu Sosial (Social Science)
Menurut Achmad Sanusi (dalam Saidihardjo, 1996:2) sebagai berikut “Ilmu social terdiri
dari disiplin- disiplin ilmu pengetahuan social yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada
tingkat perguruan tinggi yang makin lanjut dan makin ilmiah”.
Selanjutnya Nursid Sumatnadja (1980:7), menyatakan bahwa ilmu social adalah cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah
laku kelompok. Oleh karena itu ilmu social adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Tujuan IPS
Tujuan mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia untuk memberikan
pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk mengingat kembali atau mengenal atau mengenal
ide- ide atau penemuan yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya.
Tujuan utama pengajaran Sosial Studies (IPS) adalah untuk memperkaya dan
mengembangkan kehidupan anak didik dengan mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya
dan melatih anak didik untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat yang demokratis, serta
menjadikan negaranya sebagai tempat hidup yang lebih baik.
Tujuan keterampilan yang dapat diraih dalam pengajaran IPS sangatlah luas.
Keterampilan- keterampilan yang dikembangkan sudah barang tentu juga meliputi keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan untuk memperoleh pengetahuan, nilai, dan sikap.
2. Sejarah
Dalam mata kuliah kajian IPS, sejarah ini terutama ditujukan pada pembahasan hidup dan
kehidupan manusia dan konteks sosialnya. Oleh karena itu, pembahasan konsep dasar sejarah disini
lebih menitik beratkan pada sejarah sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang dapat dikonsepkan
1. Antropologi
E. A Hoebel (Fairchild, H. P. dkk: 1982: 12) secara singkat mengemukakan “Antropologi
adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya”. Sedangkan Koentdjaraningrat (1990: 11) juga
secara singkat mengemukakan “Antropologi berarti ilmu tentang manusia”. Dua ungkapan diatas
menyatakan bahwa antropologi itu studi atau ilmu tentang manusia. Hoebel lebih tegas dengan
menyebutkan dengan kerjanya, sedangkan Koentdjaraningrat tidak. Namun kita dapat menafsirkan
pernyataan itu selanjutnya khusus yang dikemukakan oleh Hoebel tentang kerjanya, yang dapat
diartikan sebagai kerja dalam arti kegiatan pikiran dan pemikiran yang berarti budaya serta
kebudayaannya. Oleh karena itu, pengertian antropologi disini lebih tepat dikatakan antropologi
budaya, yang oleh Hoebel dikemukakan, bahwa “Antropologi budaya itu tidak lain adalah studi
tentang perilaku manusia” (Fairchild dkk: (1982: 12).
Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola perilaku ditransparansikan secara sosial
melalui simbol- simbol; dan sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang
karakteristik, yang tidak hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu, hukum,
pemerintahan, moral, dan keyakinan kepercayaan saja, melainkan meliputi juga peralatan material
2. Sosiologi
Kita dapat mengamati dan menghayati sendiri, bahwa sejak lahir telah berhubungan
dengan orang atau pihak lain, paling tidak dengan ibu dan anggota keluarga lainnya. Pada
perkembangan dan pertumbuhan individu itu selanjutnya hubungan dengan pihak lain itu tidak lagi
hanya terbatas dalam keluarga, melainkan telah menjakangkau teman sepermainan, para tetangga,
dan demikian seterusnya.
Hubungannya pun tidak sepihak melainkan timbal balik. Atau dengan perkataan lain,
terjadi interaksi antara seorang individu dengan pihak lainnya. Oleh karena itu, interaksi tadi, kita
konsepkan sebagai interaksi sosial.
Ilmu sosial yang secara khusus mempelajari “interaksi sosial” ini disebut sosiologi. “Sosiologi
secara kasar dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang interaksi umat manusia”.
Atas pembahasan singkat yang baru dikemukakan, dapat diketengahkan konsep- konsep
dasar sosiologi sebagai berikut: 1). Interaksi social, 2). Sosialisasi, 3). Kelompok social, 4).
Perlapisan social, 5). Proses social, 6). Peruabahan social, 7). Mobilisasi social, 8). Modernisasi, 9).
Patologi social, 10). Dan konsep- konsep lain yang dapat digali sendiri dan keyantaan dan proses
kehidupan sehari- hari.
Interaksi sosial antara seseorang dengan yang lainnya terjadi dalam kelompok, apakah itu
keluarga, teman sepermainan, ataupun para tetangga. Kelompok itu atau lebih tepat kelompok
sosial tempat terjadinya interaksi antar individu, tidak lain adalah kumpulan manusia paling tidak
terdiri atas dua orang, namun biasanya lebih dari itu telah saling mengenal dalam waktu yang relatif
lama, ada kaitan senasib, diikat oleh nilai dan norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan.
Dalam kelompok sosial, baik kelompok yang relatif kecil seperti keluarga maupun
kelompok besar seperti suku bangsa, terjadi proses sosial yang dialami oleh perorang atau oleh
kelompok secara keseluruhan. Sebagai akibat proses sosial, perubahan sosial dan modernisasi baik
secara perorangan atau kelompok, terjadi perubahan status dari lapisan bawah kelapisan menengah
dan bahkan sampai kelapisan atas.
Dalam kehidupan social itu terdapat hal- hal yang dianggap sebagai penyakit masyarakat
seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran, gelandangan, kemiskinan, dsb. Penyakit masyarakat
yang demikian merupakan masalah social, yang dikonsepkan sebagai patologi sosial juga
merupakan konsep dasar sosiologi.
3. Psikologi Sosial
Pentingnya Konsep
Menurut De Cecco (dalam Husein Achmad, 1982), adanya konsep akan membantu kita
untuk:
1) Menghadapi lingkungan yang kompleks dan luas serta mengurangi kesulitan dalam menguasai
fakta-fakta yang selalu bertambah.
2) Mengidentifikasikan dan mengindera macam-macam objek yang ada di sekeliling kita. Apabila
seseorang mengidentifikasikan sesuatu benda, benda tersebut dimasukkan dalam kelas tertentu.
3) Mengurangi perlunya belajar mengulang-ulang hal barn yang sebenarnya merupakan atribut
dan nilai atribut yang sama dengan konsep yang sudah diketahui. Dengan kata lain hal yang
baru itu sudah termasuk dalam konsep tertentu.
4) Membantu memecahkan masalah dengan menempatkan masalah dalam klasifikasi yang benar.
Dengan demikian kita memperoleh pemecahan bagaimana memproses masalah yang ada di
hadapan kita.
5) Memungkinkan kita memberikan pengajaran yang lebih kompleks dan menerangkan secara
lebih jelas.
6) Menggambarkan kenyataan dan dunia.
3. Generalisasi
Elemen pengetahuan yang ketiga dari IPS dan dapat dikatakan hamper abstrak adalah
generalisasi. Generalisasi menghubungkan beberapa konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk
suatu pola hubungan yang bermakna yang menggambarkan hal yang lebih luas. Artinya, dalam
pikiran kita terbentuk pola-pola hubungan bermakna yang lebih luas (Djodjo Suradisastra
1991/1992:39). Menurut Nursid Sumaatmadja (1980:83), generalisasi adalah hubungan dua konsep
atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat
dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS. Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang
dikatakan menyusun generalisasi, apabila orang itu menarik dua konsep atau lebih dengan
sedemikian rupa sehingga saling berhubungan satu dengan Iainnya. Untuk lebih jelasnya kita ambil
contoh berikut. Ada ungkapan : “Makin primitif suatu masyarakat, lingkungan hidupnya akan
makin mempengaruhi cara hidup masyarakat itu” kita menemukan paling sedikit tiga konsep,
yaitu:
1. Masyarakat primitif.
2. Lingkungan hidup.
3. Cara hidup.
4. Teori
Setelah membahas fakta, konsep, dan generalisasi marilah kita meninjau tentang teori,
terutama teori dalam IPS. Sebuah teori adalah sepasang proposisi yang berhubungan, dan
menerangkan hubungan antara beberapa generalisasi.
Kekuatan teori terletak pada kemampuannya menerangkan dan meramalkan fenomena.
Menurut Skager dan Weinberg, makin bersemangat lapangan inquiry makin mendekati kenyataan
teori-teori tersebut (Husein Achmad, 1982:9).
Proposisi yang menghubungkan fakta merupakan teori yang lebih mudah dari pada
proposisi yang menghubungkan konsep. Selanjutnya proposisi yang menghubungkan konsep, lebih
mudah dari proposisi yang menghubungkan generalisasi. Sedangkan teori yang lebih tinggi akan
mengembangkan bentuk konsep yang lebih umum.
1. Keterampilan Mental
Ada yang menjelaskan bahwa mental itu meliputi sistem nilai atau pandangan hidup dan
sikap (value system and attitude). Sistem nilai adalah konsepsi yang abstrak yang dianut oleh
sebagian besar warga masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang penting
dan apa yang sepele, apa yang berharga dan apa yang kurang berharga dan sebagainya. Misalnya,
orang-orang dalam suatu masyarakat memandang atau menilai bahwa hidup berkumpul di tempat
kelahiran bersama dengan seluruh keluarga dan kerabat adalah lebih baik daripada merantau
seorang diri. Tetapi ada juga orang orang dalam suatu masyarakat memandang atau menilai bahwa
justru kemauan dan keberanian merantau adalah lebih baik dan harus dimiliki setiap pemuda
daripada kesenangan hidup menetap di tempat kelahiran sampai ia meninggal dunia.
2. Keterampilan Personal
Manusia lahir ke permukaan bumi sebagai satu kesatuan biologik atau sebagai individu
yang belum mendapat pengaruh lingkungan di sekitarnya. Secara biologik manusia terus
3. Keterampilan Sosial
Masyarakat yang merupakan kelompok manusia yang tinggal pada wilayah tertentu yang
diikat oleh norma/ sistem nilai yang dimilikinya selalu mengalami perubahan. Perubahan yang
terjadi pada setiap masyarakat tidak sama. Ada masyarakat yang berubahnya sangat lambat, tetapi
ada juga masyarakat yang berubah dengan cepat. Perubahan sosial dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Pertumbuhan demografi, akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan aspek kehidupan
manusia lainnya. Pertumbuhan dan pertambahan penduduk, akan mendorong pertumbuhan
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak dapat ditinggalkan yaitu kebutuhan
ekonominya. Kalau perubahan dalam kelompok telah meliputi berbagai aspek (organisasi, struktur,
nilai dan norma, kelembagaan), dan telah didukung dan diakui oleh sebagian besar anggota
kelompok maka pada kelompok itu sudah terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial dapat diartikan
sebagai perubahan yang terjadi di masyarakat, yang meliputi berbagai aspek kehidupan, sebagai
akibat adanya dinamika anggota masyarakat, dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota
masyarakat, merupakan tuntutan kehidupan dalam mencari kestabilannya (Nursid Sumaatmadja,
1980: 88). Interelasi dan interaksi sosial manusia di masyarakat, mendorong perkembangan berpikir
dan reaksi emosional para anggotanya. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadakan berbagai
perubahan sesuai dengan suasana tadi. Perkembangan kualitas anggota masyarakat, juga menjadi
pendorong terjadinya perubahan sosial. Dengan demikian perubahan sosial itu karena adanya
dorongan dari dalam dan dari luar kelompok
UNIT 4
PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR
TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA
3. Kebudayaan Nasional
Nama Indonesia dikenal umum atau diterima umum pada tahun 1920-an. Nama Indonesia
dikemukakan oleh JR. Higan pada tahun 1850, sebelum Hegan, yaitu G. W. Earl mengemukakan
1) Budi Oetomo
Kelahiran Boedi Oetomo tidak bisa lepas dari peran dr. Mas Ngabehi Wahidin
Sudirohusodo. Dr. Wahidin sebelumnya memulai kampanye hendak meningkatkan martabat rakyat,
antara lain dengan cara membentuk dana pelajar. Kampanye dr. Wahidin ini sangat menarik
Sutomo, pelajar STOVIA (sekolah kedokteran). Cita-cita untuk meningkatkan kedudukan dan
martabat rakyat itu sebenarnya sudah ada pada para pelajar STOVIA. karena itu kampanye dr.
Wahidin mendorong dan memberikan semangat bagi cita-cita tersebut. Akhirnya pada tanggal 20
Mei 1908 para pelajar STOVIA di Jakarta mendirikan organisasi yang diberi nama Boedi Oetomo
yang diangkat sebagai ketuanya adalah Sutomo.
2) Sarekat Islam
Sarekat Islam semua bernama Sarekat Dagang Islam yang didirikan pada tahun 1911 di
Solo oleh Haji Samanhudi. Latar belakang ekonomis organisasi ini adalah mengadakan perlawanan
terhadap para pedagang Cina dan juga untuk menentang semua penghinaan terhadap rakyat
Bumiputera.
3) Indische Partij
Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912. Pendirinya adalah Douwes
Dekker (seorang Indo) yang kemudian terkenal dengan namanya Danudirdja Setyabudhi. Tokoh
terkenal Iridische Partij lainnya adalah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.
Karena tokoh-tokoh Indische Partij dianggap berbahaya oleh Belanda, maka mereka
kemudian mendapat hukuman buangan. Pada bulan Agustus 1913 Douwes Dekker, Tjipto
Mangunkusunio, Suwardi Suryaningrat dibuang ke negeri Belanda. Kepergian ketiga tokoh tersebut
menyebabkan kegiatan Indische Partij makin lama makin menurun. Indische Partij kemudian
4) Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebenarnya sudah mulai tanggal 20 Mei 1908 dengan mendirikan Boedi
Oetomo, namun kemudian organisasi ini dalam perkembangannya lebih didominasi oleh golongan
tua, sehingga para pemudanya banyak yang tidak puas dan keluar. Gerakan pemuda yang
sesungguhnya adalah Tri Koro Darmo yang didirikan di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr.
R. Satiman Wiryosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia:
sakti, budhi, bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan memperkokoh rasa
persatuan antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok.
6) Fraksi Nasional
Fraksi Nasional di dalam Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat masa pemerintahan
kolonial) didirikan tanggal 27 Januari 1930 di Jakarta beranggotakan 10 orang anggota Volksraad,
yaitu wakil-wakil dari daerah-daerah Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Yang ditunjuk
menjadi ketuanya adalah Moh. Husni Thamrin.
UNIT 5
PEREKONOMIAN INDONESIA
6. Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi menunjukkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi.
Sebagaimana telah dijelaskan di muka bahwa ilmu ekonomi memberi keterangan tentang kehidupan
ekonomi berupa kegiatan penyelidikan peristiwaperistiwa ekonomi. Selanjutnya pola hubungan
antarperistiwa ekonomi yang tahan uji dalam waktu yang lama pada gilirannya akan menjadi
hukum ekonomi.
Peristiwa- peristiwa ekonomi dikaji dan dianalisis hubungan satu dengan yang lainnya.
Apakah suatu peristiwa itu merupakan akibat dari peristiwa lain ataukah di antara dua peristiwa itu
1. Pelaku Ekonomi
Kegiatan ekonomi dapat berlangsung jika ada pihak yang akan melaksanakannya.
Kegiatan ekonomi dapat berlangsung karena adanya para pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi yang
melakukan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi adalah perusahaan, pemerintah, rumah
tangga konsumsi, dan masyarakat luar negeri.
2. Sistem Ekonomi
Setiap negara memiliki perbedaan dalam melaksanakan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Beberapa negara menghendaki peran serta pemerintah sepenuhnya dalam pelaksanaan kegiatan
ekonomi dan kelancaran, pemetaan dan keadilan. Sebagian lain ada negara yang menghendaki
pelaksanaan kegiatan perekonomian diserahkan kepada masyarakat sendiri. Tetapi ada juga negara
yang mengkombinasikan pelaksanaan kegiatan perekonomian secara bersama oleh pemerintah dan
masyarakat.
Sistem ekonomi adalah sifat kehidupan ekonnomi secar keseuruhan, yang diusulkan atau
yang terdapat dalam kenyataan dengan khusus memperhatikan hak milik dan penggunaan harta dan
tingkat pengaturan dan pengendalianpemerintah (Winardi, 1982). Sistem perekonomian adalah
sistem sosialdilihat jalan ranka usaha dan tindakan keseluruhan sosial itu untuk memnuhi segala
kebutuhan hidupnya atau untuk mencapai kemakmuran (Tom Gunadi, 1983).
UNIT 6
LINGKUNGAN FISIK WILAYAH DAN HUBUNGANNYA
DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA SERTA KEMAJEMUKAN
RAS, ETNIK, DAN AGAMA NUSANTARA
b. Geologi
Tatanan geologi Indonesia rumit, akibat interaksi tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu
Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak ke arah barat-barat daya dengan kecepatan 9 cm/tahun,
Lempeng Samudera Hindia-Lempeng Benua Australia yang bergerak ke arah utara dengan
kecepatan 7 cm/tahun, serta Lempeng Benua- Eurasia yang bergerak ke arah Timur-Tenggara
dengan kecepatan 1 cm/tahun, menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa geologi yang
spektakuler, seperti kegiatan magmatik dan terbentuknya zona- zona kegempaan yang tinggi,
terangkatnya kerak bumi sehingga mempunyai topografi lebih tinggi dari paras laut pada saat
pasang maksimum atau yang kemudian dikenal sebagai pulau, dan pembentukan cekungan-
cekungan sedimenter yang kaya akan berbagai potensi sumberdaya mineral serta pembentukan
keanekaragaman bentuk lahan (landform) serta berkembangnya berbagai jenis tanah.
c. Geomorfologi
Geomorfologi adalah Kajian mengenai bentuk lahan (landform) pembentuk muka bumi,
baik di atas maupun di bawah paras laut dan difokuskan pada genesis dan perkembangannya pada
masa akan datang serta konteksnya dengan lingkungan. (Verstappen: 1983).
Wilayah darat Nusantara terdiri dari keanekaragaman bentuklahan, yang terbentuk karena
adanya:
(1) proses endogenik, proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari pelepasan energy yang
terakumulasi dalam bumi produk interaksi antarlempeng litosfer;
(2) proses eksogenik, proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari luar bumi produk
interaksi komponen geosfer;
(3) proses biogenik, proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari aktivitas hewan dan
tumbuhan;
(4) proses antropogenik, proses pembentukan bentuklahan akibat aktivitas manusia.
Bentuk- bentuk lahan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Bentuk lahan struktural di Indonesia berupa keanekaragaman pegunungan, dan perbukitan.
2. Daerah pantai di Indonesia disusun oleh bentuklahan beting gisik, gisik pasiran, antasan, bura,
tembolo, delta, guguk pasir, gambut, dan hutan mangrove.
3. Wilayah daratan Indonesia juga tersusun dari bentuk lahan karst (pelarutan) yang terdiri dari
batu gamping dan dolomit seluas 154.032 km².
4. Pada DAS di Indonesia berkembang keanekaragaman bentuklahan asal proses fluvial, yaitu
dasar sungai, erosi sungai, teras sungai, dataran alluvial, danau tapal kuda, tanggul alam
sepanjang sungai, dataran banjir, kipas alluvial, delta, rawa air tawar, endapan danau, dan
sebagainya.
e. Hidrologi
Hidrologi mempelajari seluk beluk air, kejadian dan distribusinya, sifat alami, dan sifat
kimiawianya, serta reaksinya terhadap kebutuhan manusia daan makhluk hidup lainnya (Sri
Harto,1993). Aliran air tawar atau payauyang mengalir melalui terusan alami yang kedua
pinggirnya di batasi oleh tangul-tanggul alam selanjutnya bermuara di laut, danau atau saaluran
lainnya, dinamakan sungai. Sedangkan, sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisa topografik
(punggung bukit) yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh
diatasnya kesungai utama yang bermuara di danau, atau laut, dinakan daerah aliran sungai, di
singkat DAS. Indonesia memiliki 5.886 buah sungai induk yang terbesar diseluruh wilayah daratan
indonesia (Rais, 2004). Agar mempermudah pengelolaannya maka diperlukan pengelompokan
sungai-sungai induk dalam 90 kelompok yang dinamakan satuan wilayah sungai (SWS). Terdapat
tiga pola SWS di indonesia, yang meliputi: (1) satu DAS, (2) beberapa DAS, dan (3) satu pulau
atau kepulauan sebagaai satu kesatuan.
Biogeografi mempelajari pola-pola persebaran hewan dan tumbuhan pada perkembangan
bumi serta proses-proses yang menyebabkannya. Biogeografi meliputi Fitogeografi (geografi
tumbuhan), mempelajari pola-pola persebaran tetumbuhan pada permukaan bumi serta proses-
proses yang menyebabkannya; Zoogeogrsfi (geografi hewan), mempelajri pola-pola persebaran
hewan pada permukaan bumi serta proses menyebabkannya.
Persebaran flora Nusantara dapat diklasifikasikan kedalam Tiga Kawasan, yaitu Kawasan
Barat Nusantara, Kawasan Tengah Nusantara, dan Kawasan Timur Nusantara (Ruhimat,2006).
Flora Kawasan Barat Nusantara memiliki banyak persamaan dengan keadaan flora Asia pada
umumnya. Oleh karena itu, Flora Kawasan Barat Nusantara sering pula dinamakan Flora Asiatis.
Faktor terjadinya kesamaan tersebut disebabkan oleh proses geologi.
Flora Kawasan Timur Nusantara memiliki persamaan dengan wilayah Australia sering
dinamakan flora Australia. Sebagian besar flora kawasan timur Indonesia terdapat di Pulau Papua.
Jenis hutannya berupa: hutan hujan tropik, hutan magrove, dan hutan pegunungan. Hutan hujan
f. Oseonografi
Oseanografi memfokuskan diri dalam kajian aspek geologi,fisika,kimia, dan biologi
kelautan. Paparan Sunda merupakan paparan benua dengan luas 1,8 juta km 2, paparan terluas di
dunia. Paparan ini menghubungkan pulau-pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera dengan daratan
Asia, dan meliputi antara lain Laaut Cina, Teluk Thailand, selat Malaka, dan Laut Jawa.
Gelombang setinggi ini sudah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit
listrik tenaga gelombang. Gelomang diperairan Indonesia dapat berupa:
1) Seas,gelombsng ysng timbul karena gerakan angin, masih dipengaruhi oleh angina di daerah
pembentukannya dengan bentuk yang tidak teratur, panjang dan periode gelombang bervariasi;
2) Sweel, gelombang laut yang telah keluar dari daerah pembentukannya, tidak dipengaruhi oleh
angin, panjang gelombangnya lebih panjang dari pada seas dan sifatnya lebih teratur;
3) Tsunami, yang terjadi karena gempa tektonik, lahan-lahan longsor, denagn panjang gelombang
sangat panjang bisa mencapai ratusan kilometer, dan periode gelombangnnya sangat lama, nilai
tinggi gelombang lebih tinggi dari gelombang terdahulu, dengan kecepatan perjam bisa
mencapai 800km/jam, serta tinggi gelombang meningkat setelah mencapai daerah pantai; dan
4) Gelombang pasang surut, yang terjadi pada saat pasang surut air laut.
Ada proses kelautan yang lain adalah Upwelling, Downwelling, dan Outwelling. Proses
gerakan naik masa air laut dari lapisan bawah secara vertikal dan setelah mencapai permukaan
masa air akan bergerak horizontal, dinamakan proses upwelling atau umbalan.
2. Aspek Manusia
a. Kependudukan
Menurut Sensus Penduduk tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 179.321.641
jiwa, meningkat menjadi 203.456.005 jiwa pada Sensus Penduduk 2000. Pada tahun 2005 jumla
penduduk Indonesia mencapi 225,7juta jiwa. Pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia
selam periode 2000-2005 turun menjadi 1,40 ℅. Diproyeksikan periode 2005-2010 pertumbuhan
penduduk Indonesia akan turun menjadi 1,07 persen dan 2010-2020 akan turun lagi menjadi 0,68
persen. Penurunan pertumbuhan penduduk dalam dasawarsaterakhir berakhir berkaitan dengan
penurunan angka ferlitilitas, maka terjadinya peenurunan moralitas di Indonesia tidak akan
meberikan dampak pada pertumbuhan penduduk.
Persebaran dan kepadatan penduduk secara spasial tidak merata dan tidak sama.
Konsentrasi penduduk hingga saat ini masih di Pulau Jawa. Hal ini terkait dengan aspek fisik
wilayah, ekonomi, dan politik. Kepadatan penduduk Pulau Jawatahun 2000 adalah 904 orang per
kilometer persegi.
b. Aktivitas Ekonomi
Sebagian besar penduduk Indonesia (54℅) pada tahun 2005 berdiam di daerah pedeesaan,
dengan menggantungkan hidup pada sektor pertanian (tanaman pangan, tanaman perkebunan,
perikanan, peternakan, dan kehutanan). Pertanian tanaman pangan meliputi pertanian lahan kering
dan pertanian bahan basah. Pertanian lahan kering adalah suatu sistem pertanian yang lebih banyak
menggantungkan diri pada curah hujan (Wiryono,1988). Sistem pertanian yang mendapatkan air
secara teratur dari sistem irigasi dinamakan pertnian lahan basah.
d. Aktivitas Budaya
Manusia Indonesia mempunyai referensi yang dibanggakan, yaitu kebudayaan nasional
Indonesia, yang memberikan kebanggaan kepada semua warga Negara Indonesia, sebagai obyek
referensi indentifikasi diri. Kebudayaan berbagai suku bangsaa di Indonesia menjadi sub- sub
kebudayaan atau bagian- bagian dari kebudayaan nasional Indonesia. Kebudayaan Nasional
Indonesia adalah totalitas nilai- nilai, gagasan- gagasan, dan perilaku manusia Indonesia serta hasil
fisiknya, baik yang tradisional maupun ciptaan masa kini, yang semuannya terintegrasi secara
selaras dan bermakna dalam nasional Indonesia yang dinamis (Koentjaraningrat,1992).
3. Kemajemukan Agama
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat religius (agamis). Kesetiaan dan kepatuhan
nilai hidup religius atau keagamaan menjadi jiwa atau semangat dasar sumber inspirasi, motivasi,
dan tonggak pedoman arah bagi manusia dalam menentukan dan mengambil sikap yang tepat dan
benar terhadap setiap perkembangan dan kemajuan yang ada. Agama-agama di Indonesia, melalui
doktrin-doktrin imannya mengajarkan bahwa dalam hubungan dengan sesama, manusia senantiasa
berusaha menciptakan sebuah relasi sosial yang harmonis dan human. Manusia menjadi sesama
bagi orang lain, yang ditunjukan lewat sikap saling menghormati dan menghargai, saling membantu
dan melayani serta saling mencintai.
UNIT 7
MENGGUNAKAN PETA, ATLAS, DAN GLOBE
UNTUK MENDAPATKAN DATA DAN INFORMASI
SPASIAL (GEOSPASIAL)
6) Peta Inset
Peta inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama. Tujuan adanya
peta inset adalah sebagai berikut. Pertama, untuk memperlihatkan lokasi yang digambar pada
peta utama dalam hubungan sekitarnya. Kedua, untuk memperjelas kenampakkan alam atau
sosial dari bagian wilayah tertentu yang terdapat pada peta utama. Ketiga, untuk menghemat
ruang dalam kertas.
7) Lembaga Pembuat dan Tahun Pembuatan
Lembaga pembuat dan tahun pembuatan dicantumkan di bawah kanan peta. Lembaga
pembuat peta di Indonesia antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat, Direktorat Geologi, Badan Pertanahan
Nasional (BPN), dan Direktorat Hidrooseanografi Angkatan Laut. Tahun pembuatan peta
perlu dicantumkan untuk mengetahui kemutakhiran data.
8) Legenda
Legenda adalah kolom keterangan tentang simbol-simbol yang terdapat dalam peta.
Pada umumnya legenda diletakkan di sudut kiri bawah peta atau kanan peta. Simbol adalah
tanda-tanda khusus dalam peta meliput simbol titik, simbol garis, atau simbol wilayah/area.
3. Pembuatan Peta
Pembuatan peta yang baik memerlukan beberapa hal yang harus diperhatikan:
a) Sumber data
B. Menggunakan Atlas dan Globe Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial
Atlas merupakan kumpulan peta dan informasi lain dalam bentuk buku. Globe adalah
tiruan bola bumi dalam bentuk yang mini. Pada jenjang pendidikan sebelumnya Anda sudah banyak
menggunakan Atlas dan Globe. Ternyata dari Atlas dan Globe kita dapat memperoleh data dan
informasi spasial begitu banyak untuk berbagai keperluan.
1. Atlas
Atlas merupakan kumpulan peta dan informasi lain dalam bentuk buku ataupun dalam
keadaan lepas-lepas tetapi dikumpul menjadi satu. Pada hakekatnya atlas adalah buku acuan atau
referensi. Sebagai buku referensi maka sebuah atlas diharapkan relatif lengkap. Kumpulan peta-peta
pada atlas diatur dan disusun secara logika untuk suatu tujuan. Untuk membaca peta-peta yang ada,
pada bagian awal atlas diberi keterangan. Pada umumnya peta-peta atlas dibuat dalam format yang
sama.
Kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan atlas sebagai berikut.
a) Atas dasar wilayah: Alam Semesta, Bulan, Mars, Bumi, Samudera, Benua (Atlas Dunia),
Negara (Atlas Nasional), bagian negara (Atlas Regional, Atlas Provinsi, Kota (Atlas Kota).
b) Atas dasar tujuan atlas: untuk referensi umum, perencanaan fisik wilayah, pendidikan dan
pengajaran, wisata, dan sebagainya. Kadang-kadang tujuan kelompok atlas telah ditentukan
oleh penggunanya, atlas keluarga, atlas perguruan tinggi.
c) Atas dasar ukuran, meliput atlas tangan berukuran 3,1 x 49,5 cm, atlas dalam bentuk buku-
atlas peta, atlas sekolah, ukurannya sesuai dengan ukuran tas sekolah.
d) Atas dasar isinya: peta rupa bumi, dan peta tematik.
2. Globe
Globe ialah tiruan bola bumi dalam bentuk yang kecil. Globe berbentuk bola yang
menggambarkan bola bumi dengan meletakan peta bumi di atas permukaannya. Pada dasarnya
globe dibuat sebagai model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe merupakan
UNIT 8
LINGKUNGAN DAN KEANEKARAGAMAN
A. Lingkungan Hidup
1. Pengertian, Komponen, dan Arti Penting Lingkungan Hidup Bagi Manusia
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dari definisi tersebut, secara
garis besar terdapat tiga komponen penting, yaitu komponen fisik (abiotik), komponen hayati
(biotik), dan komponen budaya
Lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk
sistem jaringan kehidupan. Lingkungan hidup merupakan wahana bagi keberlanjutan kehidupan.
Selain itu arti pentingnya lingkungan hidup merupakan tempat tinggal atau habitus semua makhluk
hidup dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing spesies membentuk
suatu kelompok. Tingkatan kelompok makhluk hidup yang hidup pada suatu wilayah, yaitu
populasi, komunitas, ekosistem, biosfer (Diknas, 2005). Kelompok makhluk hidup sejenis yang
a. Sumberdaya Lahan
Sumberdaya lahan adalah merupakan kondisi lahan dan unsur-unsur lahan yang dapat
dieksploitasi manusia untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidupnya. Lahan (land) adalah suatu
daerah di permukaan bumi yang mempunyai atribut atau sifatsifat tertentu yang dapat diestimasi.
Atribut sumberdaya lahan meliputi: kualitas lahan, kesesuaian lahan, kemampuan lahan. Kualitas
lahan (land qualities) merupakan sifat kompleks atau sifat komposit yang gayut untuk suatu
penggunaann, ditentukan oleh seperangkat karakteristik lahan yang berinteraksi (Sitorus, 1995).
Kegunaan sumberdaya lahan dapat dianalisis dari tiga aspek, yaitu kesesuaian, kemampuan, dan
nilai lahan. Kesesuaian lahan menyangkut satu penggunaan lahan tertentu atau penggunaan khusus,
b. Sumberdaya Air
Sumberdaya air merupakan bagian dari sumberdaya alam yang sangat penting dibutuhkan
bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Sumberdaya air digunakan manusia dalam
pelbagai jenis pemanfaatan, yaitu keperluan domestik, irigasi pertanian, pembangkit tenaga
listrik,industri, perikanan, pelayaran, olahraga, rekreasi, dan sebagainya. Pada ruang dan waktu
tertentu dalam rupa hujan hujan lebat, banjir sumberdaya alam yang sangat berguna ini menjadi
“perusak”, menimbulkan kerugian harta benda dan korban jiwa manusia.
Keberadaan air di permukaan bumi merupakan produk siklus alamiah yang disebut siklus
atau daur hidrologi, yang terjadi setiap saat dan berlangsung sepanjang waktu, hanya berbeda dalam
ruang dan waktu. Prosesnya berlangsung sederhana dan mudah dimengerti. Akibat panas yang
bersumber dari sinar matahari, terjadi evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi. Uap air produk
penguapan itu, pada ketinggian tertentu akan menjadi awan, kemudian karena beberapa sebab awan
akan berkondensasi menjadi presipitas, dalam bentuk salju, hujan es, hujan, embun ke permukaan
bumi. Sebelum tiba di muka bumi sebagian langsung menguap ke udara dan sebagian tiba di muka
bumi.Sumberdaya air adalah semua air yang terdapat di dalam dan/atau berasal dari sumber-sumber
air, baik yang ada di atas maupun di bawah permukaan. Sumber air meliput: (1) air permukaan
seperti sungai, danau, waduk, embung, dan rawa; (2) air tanah termasuk mata air; (3) air di udara.
Air merupakan sumberdaya alam terbatas, kebutuhan akan air selalu meningkat setiap saat.
Ketersediaan sumberdaya air sangat beragam secara spasiotemporal. Ini berarti ketersediaan dan
penggunaan kebutuhan sumberdaya air selalu berubah dan dinamis setiap saat.
UNIT 9
INDIVIDU MASYARAKAT DAN NEGARA
2. Masyarakat
a. Pengertian Masyarakat
Masyarakat, dalam Bahasa Inggris disebut society artinya sekelompok manusia yang
hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, seting terikat satu sama lain sehingga
melahirkan kebudayaan yang sama.
Ralph Linton (1957) seorang ahli antropologi, mengartikan masyarakat sebagai kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri
mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah dirumuskan dengan jelas.
Herkovits ahli antropologi yang lain, mengartikan masyarakat sebagai sekelompok individu yang
tersusun mengikuti suatu cara hidup tertentu. Selanjutnya Selo Sumardjan seorang sosiolog
Indonesia mengartikan masyarakat sebagai orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan.