Data Publikasi - Judul : Pemerintah Indonesia Diminta 'Terbuka dan Tegas' Dalam Tangani Virus Corona - Pengarang : ABC Indonesia - Kota : Depok - Penerbit : Tempo - Tebal : 1 Halaman Pendahuluan A. Hal yang menjadi masalah Saran untuk pemerintah dalam kebijakannya B. Kaitan Buku dengan Masalah -Teks menjelaskan apa yang seharusnya pemerintah lakukan dalam melawan corona Isi Corona telah masuk ke Indonesia dan menginfeksi korban pertamanya. Dan setiap harinya, orang yang terinfeksi selalu meningkat. Pemerintah seharusnya lebih terbuka dalam menghadapi masalah ini. Bahkan, pemerintah dianggap menutupi dan menganggap remeh kasus corona ini tidak seperti Negara lain yang telah mengambil ancang-ancang untuk menghadapi virus corona. Meskipun terlambat, pemerintah masih dapat melakukan kebijakan-kebijakan berikut dalam penanganan corona : 1. Peningkatan pembuatan tim gugus. Pemerintah sendiri sudah membuat tim gugus kesehatan untuk menghadapi corona. Namun, tim tersebut mengalami kekurangan dalam daya dan investasinya sehingga tidak bekerja secara maksimal. Pemerintah seharusnya lebih terfokus dalam pembuatan tim ini karena penting dan sangat bersinergis dengan poin yang selanjutnya. Jika tim ini tidak efektif, penyebaran corona di Indonesia malah tidak bisa dikurangi dan justru meningkat. 2. Peningkatan kualitas fasilitas rumah sakit dalam melawan corona. Seperti yang dikatakan pada poin sebelumnya, poin ini bersinergis dengan poin pertama. Hal ini disebabkan jika tim gugus ingin menangani pasien corona diperlukan suatu tempat untuk memeriksa dan merawat pasiennya. Jika suatu rumah sakit mengalami kekurangan fasilitas, maka tim tersebut tidak dapat melakukan penanganan dan perawatan maksimal. Tentu mereka dapat meminimalisir infeksi tetapi hanya sebatas itu saja dan semakin lama fasilitas juga akan penuh. Fasilitas yang dapat dilakukan contohnya adalah Hotline corona, Rumah sakit terbuka dan cepat, dan perbanyak tempat isolasi 3. Penyebaran APD (Alat Pelingdung Diri) kepada masyarakat. Keadaan APD dikutip sebagai berikut “Ambillah contoh distribusi APD [Alat Pelindung Diri] yang bikin ramai di media. Distribusi APD jelas tidak merata. Dalihnya: tidak semua zona merah. Kalau tidak ada lockdown, ada mobilitas orang dari zona merah ke daerah yang masih aman, misalnya lewat mudik, maka daerah aman itu akan jadi merah. Lantas apakah zona yang baru merah itu akan mendapat distribusi alat kesehatan, APD, dan tenaga kesehatan? Belum tentu. Saat ini saja nakes kita tidak terdistribusi merata.” Oleh Yanuar Nugroho bersama ABC. Pemerintah seharusnya juga mendistribusikan APD untuk orang-orang yang berkebutuhan dan tidak mampu agar mereka dapat melindungi diri dari virus corona. 4. Lockdown. Inilah kebijakan pemerintah yang sangat dinanti oleh masyarakat. Kebijakan ini sangatlah efektif dalam menghambat infektivitas virus corona. Lockdown yang dilakukan tidak sebatas menutup jalur masuk dan keluar negeri tetapi juga pelabuhan-pelabuhan dagang dan distribusi dari negara yag cenderung memiliki kasus terbanyak virus corona. Kebijakan ini belum dilakukan pemerintah karena masalahnya lebih mementingkan ekonomi. Seharusnya, pemerintah lebih tegas dan terbuka terkait hal ini agar masyarakat juga bisa menilai dan menyarankan untuk melakukan lockdown atau tidak. Namun, pemerintah hanya sebatas memberi tahu dengan masalah ekonomi dan distribusi dan lainnya. Penutup. Sekian adalah laporan bacaan mengenai hal yang perlu diperlakukan oleh pemerintah menanggapi virus corona. Teks artikel tersebut ada benarnya mengenai kebijakan pemerintah yang bermasalah tetapi kita tidak lupa juga sebagai masyarakat, kita juga merupakan komponen penting agar saran-saran tersebut bisa dipenuhi. Pemerintah adalah komponen tertinggi dalam pembuatan kebijakan dan jika rakyat yang susah, pemerintahlah yang menjadi contoh ketegasan dan keterbukaan dalam menangani wabah. Terima kasih.