Teori Nifas
Teori Nifas
Nifas
2. Pemberian MgSO4:
a. Dosis awal sekitar 4 gram MgSO4 IV (20% dalam 20 cc) selama 1
gr/menit kemasan 20% dalam 25 cc laruitan MgSO4 (dalam 3-5
menit). Diikuti segera 4 gr dibokong kiri dan 4 gram dibokong kanan
(40 % dalam 10 cc) dengan jaruim no 21 panjang 3,7 cm. Untuk
mengurangi nyeri dapat diberikan 1 cc xylocain 2 % yang tidak
mengandung adrenalin pada suntikan IM.
b. Dosis ulangan : diberikan 4 gram intramuskuler 40% setelah 6 jam
pemberian dosis awal lalu dosis ulangan diberikan 4 gram IM setiap
6 jam dimana pemberian MgSO4 tidak melebihi 2-3 hari.
Menurut Reva Rubin (1991), terdapat tiga fase dalam masa adaptasi
peran pada masa nifas, yaitu:
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit tiga kali yaitu pada 6
jam-3 hari, 4 hari-28 hari, 29-42 hari. Kunjungan ini bertujuan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah,
mendeteksi,serta manangani masalah-masalah yang terjadi. (Kementrian
Kesehatan RI, 2016).
Pelayanan yang dapat dilakukan dalam setiap kunjungan yaitu
Pemeriksaan keadaan umum, Pemeriksaan tanda-tanda vital, Pemeriksaan
payudara dan produksi ASI, Pemeriksaan TFU dan kontraksi uterus,
Pemeriksaan perdarahan pervaginam, lokea, jalan lahir dan kondisi
perineum, Pemeriksaan tanda infeksi, Pemberian kapsul Vit.A, Pelayanan
kontrasepsi pasca persalinan, Penanganan resiko tinggi dan komplikasi pada
nifas, Pemeriksaan eliminasi dan defekasi, Pemberian nasehat : pola makan,
pola minum, personal hygiene, pola istirahat, cara menyusui yang baik dan
benar, perawatan bayi yang benar, stimulasi bayi, dan konsultasi pelayanan
KB setelah persalinan.
3.3 Tubektomi
Kontrasepsi mantap adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan
dalam jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah
seorang dari pasangan suami istri atas permintaan yang bersangkutan, secara
mantap dan sukarela.