Anda di halaman 1dari 2

KONTROL GERAK

Nama : Ahmad
Nim : F1251181021
Makul : Fisiologi Olahraga
Prodi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

A. PENDAHULUAN
Sistem koordinasi adalah sistem pergerakan yang seimbang sesuai dengan
perintah dari otak yang selalu memberikan perintah tanpa harus diperintahkan
sehingga terjadinya gerak yang refleks pada manusia. Ketika posisi anggota tubuh
berjalan dengan lurus disatu garis atau dengan gerakan yang tanpa disengaja yang
sangat sederhana namun bisa dijadikan panca indara sesorang dapat menyebabkan
dapat titik fokus pada suatu objek. Dengan mata dapat mengarahkan pandangan
dan membantu kesuatu objek yang dapat membantu menjaga keseimbangan.
Kontrol gerak yang melibatkan sistem saraf yang merupakan salah satu sistem
koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari respon untuk dideteksi
dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf yang memungkinkan makhluk hidup tanggap dangan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi diluar maupun dalam tubuh.
Ketika terjadinya suatu rangsangan memiliki tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem sataf. Yaitu:
- Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau implus pada tubuh yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indara.
- Pengantar implus merupakan suatu yang dilakukan oleh saraf yang tersusun
dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubungan
terhadap sel-sel khusus yang memanjang dan meluas.yang biasa disebut
neuron.
- Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan
oleh penghantar implus. Efektor yang paling penting pada manusia adalah
otot dan kelenjar.

B. TUJUAN
Mengetahui bagaimana tingkat kefokusan mata dalam panca indara pada saat
menentukan suatu objek.
C. ALAT-ALAT
Gawang
Lapang mainan
Garis lurus
Penutup mata
D. CARA KERJA
Cara kerja 1
1. Orang mencoba ketengah lapangan matanya ditutup
2. Orang coba berjalan menuju kegawang dan masuk kegawang
Cara kerja 2
1. Mata ditutup
2. Orang mencoba berjalan diatas garis sepanjang 20 meter

E. Pembahasan
Kontrol gerak dengan menggunakan dua cara tersebut memilik perbedaan
yaitu ketika melakukan perjalanan menuju kegawang dengan mata ditutup maka
indra pengelihatan akan meraba-raga apa yang akan terjadi ketika mata ditutup
menuju kegawang sehingga panca indra akan mencoba memberikan pancanya
ketika pada saat mata belum ditutup maka akan memberikan rangsangan kepada
saraf dan memberikan informasi keotak untuk memberikan informasi kembali ke
panca indra.
Sedangkan dengan mata tertutup berjalan diatas garis sepanjang 20 meter.
Memberikan kontrol gerak dengan panca indra pengelihatan yang dapat merasakan
aliran tali yang dirasakan oleh saraf dikaki untuk mengikuti alur sepanjang jalan yang
sudah diberi tali, supaya indra peraba dapat berfungsi dengan baik dan dapat
merasakan apa yang disentu oleh kaki sehingga panca indra dapat merasakan
bagaimana ketika orang yang buta matanya masih bisa dapat merasakan
disekitarnya karena menggunakan panca indra peraba untuk bisa mengetahui
keadaan sekitarnya. Ketika praktekum kontro gerak diteskan untuk mengaktifkan
panca indra yang dimiliki seseorang yang melakukannya sehingga dapat mengetahui
bagaimana fungsi dari masing-masing panca indra yang sudah diberikan sang
pencipta.
F. KESIMPULAN
Bahwa panca indra sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengetahui fungsi dari panca indra yang pengelihatan, pendengaran, peraba dan
perasa. Sehingga dalam olahraga dapat memberikan rangsangan untuk melakukan
gerakan anatomi tubuh yang mengikuti gerakan anatomi tubuh manusia

Anda mungkin juga menyukai