Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh SAP dan SPI.....

(Anggun Dharmaning Putri) 1

PENGARUH SAP DAN SPI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DI


KABUPATEN WONOGIRI

EFFECT OF SAP AND SPI ON QUALITY OF FINANCIAL STATEMENTS IN


WONOGIRI REGENCY

Oleh : Anggun Dharmaning Putri


Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
aaanggundharmaning@gmail.com
Abdullah Taman, M.Si.,CA.
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh posistif dan signifikan Standar
Akuntansi Pemerintahan (X1) terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Y) di Kabupaten Wonogiri
dengan nilai koefisien korelasi (rx1y) = 0,444, koefisien determinasi (r2x1y) = 0,197 dan nilai thitung >
ttabel yaitu 3,436 > 2,009. (2) Terdapat pengaruh posistif dan signifikan Sistem Pengendalian Intern
(X2) terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Y) di Kabupaten Wonogiri dengan nilai koefisien
korelasi (rx1y) = 0,617, koefisien determinasi (r2x1y) = 0,381 dan nilai thitung < ttabel yaitu 5,436 <
2,009. (3) Terdapat pengaruh posistif Standar Akuntansi Pemerintahan (X 1) dan Sistem
Pengendalian Intern (X2) secara bersama-sama terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Y) di
Kabupaten Wonogiri dengan nilai koefisien korelasi (Ry(1,2)) = 0,657, koefisien determinasi
(R2y(1,2)) = 0,431 dan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 17,803 > 1,60.

Kata Kunci: Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern, Kualitas Laporan
Keuangan

Abstract

The results showed that (1) There were positive and significant influence of Government
Accounting Standards (X1) on Quality of Financial Statement (Y) in Wonogiri Regency with
correlation coefficient (rx1y) = 0,444, coefficient of determination (r2x1y) = 0,197 and tcount >
ttable is 3,436 > 2,009. (2) There is posistif and significant influence of Internal Control System
(X2) to Quality of Financial Statement (Y) in Wonogiri Regency with correlation coefficient value
(rx1y) = 0,617, coefficient of determination (r2x1y) = 0,381 and tcount < ttable value is 5,436 <
2,009. There are positive influence of Government Accounting Standard (X1) and Internal Control
System (X2) together on Quality of Financial Statement (Y) in Wonogiri Regency with correlation
coefficient value (Ry (1,2)) = 0,657, coefficient of determination (R2y 1,2)) = 0.431 and Fcount>
Ftable is 17,803> 1.60.

Keywords: Government Accounting Standards, Internal Control System, Quality of Financial


Statement
2 Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri)

A. PENDAHULUAN secara administrasi maupun secara


politik, anggaran tersebut belum
Laporan keuangan sebagai wujud
dikelola dengan baik. Sangat banyak
pertanggungjawaban keuangan daerah
temuan BPK yang menunjukkan
dan merupakan tanggungjawab
kelemahan daerah dalam mengelola
akuntabilitas publik menjadi salah satu
anggaran seperti pengelolaan anggaran
ukuran keberhasilan kinerja pemerintah
penerimaan dan pengeluaran yang tidak
daerah, sehingga disinilah dampak
sesuai mekanisme APBD dan
strategisnya pada peran pengawasan
ketentuan yang berlaku sehingga
dan juga peran instansi atau SKPD
menimbulkan kerugian negara.
dapat terlihat (Jamanson Sinaga, 2005).
Masalah lain adalah kelemahan dalam
Alokasi transfer ke daerah semakin
manajemen sehingga terjadi
terus meningkat, ini tercermin dari total
kekurangan/keterlambatan penerima-an
realisasi dalam rangka pelaksanaan
daerah, sehingga banyak dana yang
otonomi daerah dan desentralisasi
tidak dapat dimanfaatkan tepat waktu
fiskal tahun 2009 sebesar Rp336,2
dan membuka peluang
triliun, naik dibandingkan capaian
penyalahgunaan. Akibatnya, dalam
tahun 2008 senilai Rp293,6 triliun.
Laporan Hasil Pemeriksaan Semester II
Realisasi dana perimbangan tahun
TA 2008 misalnya, ada indikasi tindak
2008, terdiri dari realisasi Dana Bagi
pidana korupsi dan kerugian
Hasil (DBH) senilai Rp78,42 triliun,
negara/daerah dari Pemeriksaan
Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar
Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)
Rp179,51 triliun, Dana Alokasi Khusus
sebesar Rp30 triliun. Peraturan Menteri
(DAK) senilai Rp20,79 triliun.
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
Sementara sisa transfer ke daerah
Tentang Perubahan Kedua Atas
lainnya tercatat dalam realisasi Dana
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Otonomi Khusus dan Penyesuaian
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
tahun 2008 sebesar Rp13,72 triliun
Pedoman Pengelolaan Keuangan
yang terdiri dari Dana Otonomi Khusus
Daerah meliputi: Pengelolaan
sebesar Rp7,51 triliun dan Dana
Keuangan Daerah adalah keseluruhan
Penyesuaian sebesar Rp6,21 triliun.
kegiatan yang meliputi perencanaan,
Realisasi dana perimbangan ini
pelaksanaan, piñata-usahaan,
merupakan komponen terbesar dana
pelaporan, pertanggung-jawaban, dan
transfer ke daerah yakni 95,31 persen
pengawasan keuangan daerah. Karena
dari total dana yang ditransfer dari
makna subtantif otonomi itu
Pemerintah pusat ke daerah. Sedangkan
sebenarnya adalah pengakuan
dana otonomi khusus dan penyesuaian
pentingnya kemandirian. Kabupaten
mencapai 4,69 persen dari dana transfer
Wonogiri secara pemetaan bencana,
ke daerah.
merupakan daerah yang selalu
Dominasi dana perimbangan dalam
mengalami kekeringan, maka
total alokasi transfer ke daerah
bagaimana caranya agar APBD dapat
merupakan tren yang berjalan dari
menjawab permasalahan tersebut,
tahun ke tahun sejalan dengan
(Sarwa Pramana, 2016). Dengan masih
kebijakan desentralisasi fiskal yang
banyaknya temuan yang berdasarkan
memperkuat pilar keuangan daerah
kegagalan sumber daya manusia
melalui transfer dana perimbangan dan
Pemerintah Daerah dalam memahami
dana otonomi khusus. Namun, jumlah
dan menerapkan logika akuntansi akan
dana yang terus meningkat besar dan
berdampak pada kekeliruan laporan
kewenangan mengelola yang semakin
keuangan yang dibuat dan ketidak-
besar, tidak diikuti dengan kemampuan
sesuaian laporan dengan standar yang
daerah dalam mengelolanya. Baik
Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri) 3

ditetapkan pemerintah, (Warisno, berkembang lebih baik serta bekerja


2008). Sistem Pengendalian Intern lebih efisien apabila sebelum bekerja
dalam akuntansi memiliki peranan mereka menerima latihan di bawah
penting karena sistem pengendalian bimbingan dan pengawasan seorang
intern merupakan prosedur atau sistem instruktur yang ahli. Kebutuhan
yang dirancang untuk mengontorol, pendidikan atau pelatihan (training
mengawasi, mengarahkan organisasi need) bagi suatu organisasi pada
agar dapat mencapai suatu tujuan. hakekatnya muncul dikarenakan
Sistem tersebut dapat digunakan oleh adanya masalah-masalah yang
manajemen untuk merencanakan dan mengganggu kinerja organisasi itu,
mengendalikan operasi perusahaan, seperti penurunan prestasi pendidikan
membantu menyediakan informasi atau pelatihan pegawai yang berlaku
akuntansi yang handal untuk laporan dewasa ini bersifat formalitas guna
keuangan, dan menjamin dipatuhinya memenuhi persyaratan jabatan.
hukum dan peraturan yang berlaku. Akibatnya pendidikan atau pelatihan
Sistem pengendalian internal pada yang dilakukan kurang efektif dan
dasarnya meliputi pengorganisasian, efisien. Tantangan yang dihadapi oleh
metode dan ukuran-ukuran yang pemerintah daerah dalam rangka
dikoordinasikan untuk menjaga memenuhi kewajibannnya mem-
kekayaan organisasi, memeriksa berikan pertanggungjawaban publik
ketelitian dan keandalan data keuangan, adalah menyediakan informasi
mendorong efisiensi dan dipenuhinya mengenai kinerja pemerintah daerah
kebijakan manejemen (Mulyadi, 1993) kepada para pemangku kepentingan-
atau dalam definisi yang lain, nya (stakeholder). Pemangku
pengendalian internal merupakan kepentingan yang utama adalah
kebijakan dan prosedur yang masyara-kat dan dewan legislatif
melindungi harta organisasi dari daerah (DPRD). Sebagai perwujudan
kemungkinan penyalahgunaan, akuntabilitas, pemerintah daerah
memastikan bahwa informasi telah diwajibkan untuk menyusun laporan
disajikan secara akurat dan memastikan keuangan. Sebagaimana di ungkapkan
bahwa peraturan telah dipatuhi oleh Mardiasmo (2004: 36). Salah satu
sebagaimana mestinya (Warren & Fees, alat untuk memfasilitasi terciptannya
2006). Terkait dengan penyusunan transparansi dan akuntabilitas publik
laporan keuangan daerah sesuai dengan adalah melalui penyajian laporan
SAP, maka perlu diperhatikan faktor keuangan pemerintah daerah yang
pemahaman terhadap SAP. komprehensif. Laporan keuangan terse-
Pemahaman terhadap SAP ini but pada dasarnya merupakan asersi
diperlukan supaya hasil dari laporan atau peryataan dari pihak manajemen
keuangan daerah dapat dipertanggung pemerintah daerah yang
jawabkan. Selain pemahaman terhadap menginformasikan kepada pihak lain.
SAP, maka faktor lain yang perlu Wonogiri secara pemetaan bencana,
diperhatikan adalah pendidikan atau merupakan daerah yang selalu
pelatihan terhadap tim penyusunan mengalami kekeringan, maka
laporan. Pendidikan atau pelatihan ini bagaimana caranya agar APBD dapat
diperlukan agar tim penyusunan menjawab permasalahan tersebut,
laporan tidak mengalami kesulitan (Sarwa Pramana, 2016). Dengan masih
dalam menyusun laporan keuangan banyaknya temuan yang berdasarkan
daerah karena telah terbiasa melalui kegagalan sumber daya manusia
adanya pendidikan atau pelatihan, Pemerintah Daerah dalam memahami
kemampuan pegawai dapat dan menerapkan logika akuntansi akan
4 Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri)

berdampak pada kekeliruan laporan daerah karena telah terbiasa melalui


keuangan yang dibuat dan ketidak- adanya pendidikan atau pelatihan,
sesuaian laporan dengan standar yang kemampuan pegawai dapat
ditetapkan pemerintah, (Warisno, berkembang lebih baik serta bekerja
2008). Sistem Pengendalian Intern lebih efisien apabila sebelum bekerja
dalam akuntansi memiliki peranan mereka menerima latihan di bawah
penting karena sistem pengendalian bimbingan dan pengawasan seorang
intern merupakan prosedur atau sistem instruktur yang ahli. Kebutuhan
yang dirancang untuk mengontorol, pendidikan atau pelatihan (training
mengawasi, mengarahkan organisasi need) bagi suatu organisasi pada
agar dapat mencapai suatu tujuan. hakekatnya muncul dikarenakan
Sistem tersebut dapat digunakan oleh adanya masalah-masalah yang
manajemen untuk merencanakan dan mengganggu kinerja organisasi itu,
mengendalikan operasi perusahaan, seperti penurunan prestasi pendidikan
membantu menyediakan informasi atau pelatihan pegawai yang berlaku
akuntansi yang handal untuk laporan dewasa ini bersifat formalitas guna
keuangan, dan menjamin dipatuhinya memenuhi persyaratan jabatan.
hukum dan peraturan yang berlaku. Akibatnya pendidikan atau pelatihan
Sistem pengendalian internal pada yang dilakukan kurang efektif dan
dasarnya meliputi pengorganisasian, efisien. Tantangan yang dihadapi oleh
metode dan ukuran-ukuran yang pemerintah daerah dalam rangka
dikoordinasikan untuk menjaga memenuhi kewajibannnya mem-
kekayaan organisasi, memeriksa berikan pertanggungjawaban publik
ketelitian dan keandalan data keuangan, adalah menyediakan informasi
mendorong efisiensi dan dipenuhinya mengenai kinerja pemerintah daerah
kebijakan manejemen (Mulyadi, 1993) kepada para pemangku kepentingannya
atau dalam definisi yang lain, (stakeholder). Pemangku kepentingan
pengendalian internal merupakan yang utama adalah masyara-kat dan
kebijakan dan prosedur yang dewan legislatif daerah (DPRD).
melindungi harta organisasi dari Sebagai perwujudan akuntabilitas,
kemungkinan penyalahgunaan, pemerintah daerah diwajibkan untuk
memastikan bahwa informasi telah menyusun laporan keuangan.
disajikan secara akura dan memastikan Sebagaimana di ungkapkan oleh
bahwa peraturan telah dipatuhi Mardiasmo (2004: 36). Salah satu alat
sebagaimana mestinya (Warren & Fees, untuk memfasilitasi terciptannya
2006). Terkait dengan penyusunan transparansi dan akunta-bilitas publik
laporan keuangan daerah sesuai dengan adalah melalui penyajian laporan
SAP, maka perlu diperhatikan faktor keuangan pemerintah daerah yang
pemahaman terhadap SAP. komprehensif. Laporan keuangan
Pemahaman terhadap SAP ini tersebut pada dasarnya merupakan
diperlukan supaya hasil dari laporan asersi atau peryataan dari pihak
keuangan daerah dapat dipertanggung manajemen pemerintah daerah yang
jawabkan. Selain pemahaman terhadap menginformasikan kepada pihak lain.
SAP, maka faktor lain yang perlu
diperhatikan adalah pendidikan atau
pelatihan terhadap tim penyusunan
laporan. Pendidikan atau pelatihan ini
diperlukan agar tim penyusunan
laporan tidak mengalami kesulitan
dalam menyusun laporan keuangan
Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri) 5

B. METODE PENELITIAN menjadi tolok ukur pencapaian


pekerjaan yang sudah dilakukan dalam
1. Jenis Penelitian
periode tertentu didasarkan pada
Penelitian ini merupakan kausal
ketentuan yang telah ditetapkan.
komparatif dengan pendekatan
Dengan menggunakan skala likert satu
kuantitatif. Penelitian komparatif
sampai lima. Skala tersebut dimulai
adalah tipe penelitian dengan
dari 1 (satu) “Sangat Tidak Setuju”
karakteristik masalah berupa hubungan
sampai 5 (lima) “Sangat Setuju” untuk
sebab akibat antar dua variabel atau
skenarionya dan jika responden
lebih. Tujuan dari penelitian kausal
menjawab 5 (lima) “Sangat Setuju”
komparatif adalah untuk menyelidiki
dari masing-masing variabel dan
kemungkinan hubungan sebab-akibat
indikator, maka cenderung bahwa
yang ada dan mencari kembali fakta
Kualitas Laporan Keuangan tinggi.
yang mungkin menjadi penyebab
Terdapat dua variabel independen,
melalui data tertentu.
yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan
(X1) dan Sistem Pengendalian Intern
2. Tempat dan Waktu Penelitian
(X2). Variabel independen yaitu
Penelitian ini dilakukan di Kantor
variabel yang keberadaannya tidak
Pemerintahan daerah Kabupaten
dipengaruhi oleh variabel lain, tetapi
Wonogiri. Penelitian ini melibatkan
keberadaan dari variabel ini akan
seluruh karyawan yang bekerja pada
mempengaruhi variabel lainnya.
Subbagian Keuangan dan Akuntansi di
Pernyataan Standar Akuntansi
Kantor Pemerintah Kabupaten
Pemerintahan dan Sistem Pengendalian
Wonogiri. Di mana diambil sampel 5
Intern ini diukur menggunakan skala
kantor dari 27 SKPD di Kabupaten
likert satu sampai lima. Skala tersebut
Wonogiri. Waktu penelitian ini
dimulai dari 1 (satu) “Sangat Tidak
dilakukan pada bulan Februari sampai
Setuju” sampai 5 (lima) “Sangat
Maret 2017 untuk melakukan uji coba
Setuju” untuk skenarionya dan jika
terhadap instrumen penelitian,
responden menjawab 5 (lima) “Sangat
pengumpulan data, analisis data, dan
Setuju” dari masing-masing variabel
penyusunan laporan penelitian.
dan indikator, maka cenderung bahwa
3. Definisi Operasional Variabel penerapan Standar Akuntansi
Penelitian Pemerintahan dan Sistem Pengendalian
Variabel dependen pada penelitian Intern tinggi dan cukup baik.
ini adalah Kualitas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan merupakan suatu 4. Populasi dan Sampel Penelitian
hasil yang dicapai oleh pekerja dalam Populasi dalam penelitian ini
pekerjaannya menurut kriteria tertentu adalah pegawai yang bekerja di Kantor
yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Pemerintah Daerah Kabupaten
Kualitas Laporan Keuangan selama Wonogiri. Sampel adalah sebagian atau
kurun waktu tertentu yang diukur dari wakil populasi yang diteliti (Suharsimi
kualitas dan kuantitas output yang Arikunto, 1988:117). Sampel dalam
dihasilkan. Kualitas Laporan Keuangan penelitian ini adalah staf keuangan
6 Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri)

yang bekerja di Subbagian Keuangan dari uji normalitas, uji linearitas,


dan Akuntansi Kantor Pemerintahan multikolinieritas, dan heteroske-
Daerah Kabupaten Wonogiri. dastisitas. Uji regresi linier sederhana
digunakan untuk mengetahui pengaruh
5. Jenis dan Sumber Data SAP terhadap Kualitas Laporan
Data subjek adalah jenis data Keuangan dan SPI terhadap Kualitas
penelitian yang berupa opini, sikap, Laporan Kuangan. Sedangkan uji
pengalaman, dan karakteristik dari regresi linier berganda digunakan untuk
seseorang atau kelompok orang yang mengetahui pengaruh SAP dan SPI
menjadi subjek penelitian atau secara bersama-sama (simultan)
responden. Penelitian ini menggunakan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
teknik pengumpulan data dengan
kuesioner yang disebarkan kepada C. HASIL PENELITIAN DAN
sampel penelitian yang bersangkutan. PEMBAHASAN
Teknik angket (kuesioner) merupakan
suatu pengumpulan data dengan 1. Hasil Statistik Deskriptif
memberikan atau menyebarkan daftar
Statistik Deskriptif Kualitas
pertanyaan-pertanyaan kepada Laporan Keuangan
responden dengan harapan memberikan Hasil analisis deskriptif variabel
tanggapan atas daftar pertanyan Kualitas Laporan Keuangan diperoleh
tersebut (Husein Umar, 2011:49). nilai tertinggi (max) sebesar 25 dan
Kuesioner yang didistribusikan berisi nilai terendah (min) sebesar 15 dengan
daftar pertanyaan yang berkaitan rata-rata sebesar 21,1 dan standar
dengan obyek yang diteliti, kuesioner deviasi sebesar 2,7.Cara mengetahui
diberikan disertai dengan surat jumlah kelas interval digunakan rumus
permohonan izin dan penjelasan Sturgess (Sturgess Rule), yaitu jumlah
mengenai tujuan dari penelitian yang kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat
dilakukan tersebut. Selain itu dalam diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3
mendistribusikan kuesioner juga log50 = 6,6 atau dibulatkan menjadi 7.
disertakan petunjuk pengisian yang Rentang data sebesar 25 – 15 = 10.
jelas agar dapat memudahkan Dengan diketahui rentang data, maka
responden dalam memberikan jawaban dapat diperoleh panjang kelas interval
secara lengkap. masing - masing kelompok yaitu
10/7=1,4. Berdasarkan perhitungan
6. Teknik Analisis Data
tersebut kemudian dibuat tabel
Teknik analisis data yang
distribusi frekuensi variabel Kualitas
digunakan dalam penelitian ini yakni
Laporan Keuangan sebagai berikut:
analisis statistik deskriptif, uji asumsi
klasik, uji regresi linier sederhana dan
uji regresi linier berganda. Analisis
statistik deskriptif meliputi nilai
minimum, nilai maksimum, rata-rata
(mean) dan standar deviasi (standard
deviation). Uji asumsi klasik terdiri
Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri) 7

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel tersebut kemudian dibuat tabel


Kualitas Laporan Keuangan distribusi frekuensi variabel Penerapan
No Kelas interval Frekuensi Standar Akuntansi Pemerintah sebagai
1 15 – 16,4 1 berikut:
2 16,5 – 17,8 5
3 17,9 – 19,2 5 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel
Standar Akuntansi Pemerintahan
4 19,3 – 20,6 15
5 20,7 – 22 2
6 22,1 – 23,4 10 No Kelas interval Frekuensi
7 23,5 – 25 12 1 15 – 16,4 3
Jumlah 50 2 16,5 – 17,8 5
3 17,9 – 19,2 5
Berdasarkan distribusi frekuensi di 4 19,3 – 20,6 8
atas, dapat digambarkan histogram 5 20,7 – 22 4
6 22,1 – 23,4 9
sebagai berikut:
7 23,5 – 25 16
Jumlah 50
Berdasarkan distribusi frekuensi di
atas, dapat digambarkan histogram
sebagai berikut:

Diagram Batang Distribusi Frekuensi


Kualitas Laporan Keuangan

Statistik Deskriptif SAP


Hasil analisis deskriptif variabel
Penerapan Standar Akuntansi Diagram Batang Distribusi Frekuensi
Pemerintahandiperoleh nilai tertinggi StandarAkuntansi Pemerintahan
(max) sebesar 25 dan nilai terendah
Statistik Deskriptif SPI
(min) sebesar 15 dengan rata-rata
Hasil analisis deskriptif variabel
sebesar 21,3 dan standar deviasi
Sistem Pengendalian Intern diperoleh
sebesar 3. Cara mengetahui jumlah
nilai tertinggi (max) sebesar 45 dan
kelas interval digunakan rumus
nilai terendah (min) sebesar 27 dengan
Sturgess (Sturgess Rule), yaitu jumlah
rata-rata sebesar 36,4 dan standar
kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat
deviasi sebesar 3,8. Cara mengetahui
diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3
jumlah kelas interval digunakan rumus
log 50 = 6,6 atau dibulatkan menjadi 7.
Sturgess (Sturgess Rule), yaitu jumlah
Rentang data sebesar 25 – 15 = 10.
kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat
Dengan diketahui rentang data, maka
diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3
dapat diperoleh panjang kelas interval
log50 = 6,6 atau dibulatkan menjadi 7.
masing - masing kelompok yaitu
Rentang data sebesar 45 – 27 = 18.
10/7=1,4. Berdasarkan perhitungan
Dengan diketahui rentang data, maka
8 Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri)

dapat diperoleh panjang kelas interval dari 5 dan nilai tolerance lebih besar
masing - masing kelompok yaitu dari 0,1, sehingga dapat disimpulkan
18/7=2,6. Berdasarkan perhitungan bahwa model regresi tidak
tersebut kemudian dibuat tabel mengandung gejala multikolinieritas.
distribusi frekuensi variabel Sistem
Pengendalian Intern sebagai berikut: Uji Linieritas
Berdasarkan hasil uji linieritas
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel menunjukkan bahwa nilai F hitung
Sistem Pengendalian Intern varaibel bebas lebih kecil dari F tabel,
No Kelas interval Frekuensi yang menunjukkan bahwa hubungan
1 27 – 29,6 1 antara variabel bebas dengan terikat
2 29,7 – 32,2 5 (Kualitas Laporan Keuangan) adalah
3 32.3 – 34,8 9 linier.
4 34,9 – 37,5 19
5 37,6 – 40 8 Uji Heterokedastisitas
6 40 – 42,6 4 Dari hasil heteroskedastisitas
7 42,7 – 45 4 terhadap masing-masing variabel
Jumlah 50 independen diperoleh p-value (sig-t) >
0,05, sehingga dapat disimpulkan
Berdasarkan distribusi frekuensi di bahwa tidak terdapat heteroske-
atas, dapat digambarkan histogram dastisitas pada masing-masing variabel
sebagai berikut: independen.

3. Hasil Uji Hipotesis dan


Pembahasan

Pengujian Hipotesis Pertama


Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan (X1) berpengaruh positif
terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Diagram Batang Distribusi Frekuensi
(Y). Dengan probabilitas (sig-t) sebesar
Sistem Pengendalian Intern
0,001 yang nilainya dibawah 0,05
2. Hasil Uji Asumsi Klasik menunjukkan bahwa PenerapanStandar
Akuntansi Pemerintahan (X1) terhadap
Uji Normalitas Kualitas Laporan Keuangan (Y) adalah
Uji normalitas dalam penelitian ini signifikan. Artinya semakin baik
menggunakan rumus nilai Zkurtois, jika Penerapan Standar Akuntansi
nilai Z hitung lebih besar dari Z tabel Pemerintahan maka Kualitas Laporan
maka distribusi tidak normal. Tingkat Keuangan pada Subbagian Keuangan
signifikansi 0,05 nilai Z tabel = 1.96. dan Akuntansi di Kantor Pemerintah
Kabupaten Wonogiri juga akan
Uji Multikolinieritas mengalami peningkatan. Jika ditinjau
Hasil perhitungan analisis dari nilai r Square sebesar 0,197,
menunjukkan bahwa nilai VIF masing- artinya 19,7% Kualitas Laporan
masing variabelindependen lebih kecil
Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri) 9

Keuangan dipengaruhi oleh variabel Hasil Regresi Linier Berganda


Penerapan Standar Akuntansi Koef
t
Pemerintah, sedangkan sebesar 80,3% Variabel isien
hitun Sig t
Independen Regr
dipengaruhi oleh variabel selain g
esi
Standar Akuntansi Pemerintahan. Konstanta 2,75 2,009 0,000
8
Hasil Regresi Linier Sederhana 0,21 5,112 0,048
Variabel Sig. thitung X1 6
0,37 1,640 0,000
X2 7
X1-Y 0,001 3,436
F hitung 17,803
Y = 12,657 + 0,395x F tabel 1,60
(Ry(1,2)) 0,657
Pengujian Hipotesis Kedua Sig F 0,000
Sistem Pengendalian Intern (X2) Koefisien 0,431
berpengaruh positif terhadap Kualitas Determinasi
(R2y(1,2))
Laporan Keuangan (Y). Dengan
Y = 2,758 + 0,216 X1 + 0,377X2
probabilitas (sig-t) sebesar 0,000 yang
nilainya di bawah 0,05 menunjukkan
Pembahasan Hasil Penelitian
bahwa Sistem Pengendalian Intern (X2)
Hasil penelitian mendukung
terhadap Kualitas Laporan Keuangan
hipotesis pertama bahwa variabel
(Y) adalah signifikan.
Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)
berpengaruh positif secara parsial
Hasil Regresi Linier Sederhana
terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Variabel Sig. thitung
Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
regresi X1 sebesar 0,395 menyatakan
X2-Y 0,000 5,436 bahwa setiap kenaikan Penerapan
Y = 4,905 + 0,444x Standar Akuntansi Pemerintahan
sebesar 1 satuan akan meningkatkan
Pengujian Hipotesis Ketiga Kualitas Laporan Keuangan sebesar
Berdasarkan hasil koefisien 0,395 satuan. Nilai probabilitas yang
2
determinasi (R y(1,2)) = 0,431 artinya lebih kecil dari 5%yaitu 0,001 < 0,05
besarnya kontribusi kedua variabel mengindikasikan bahwa Standar
bebas tersebut terhadap Kualitas Akuntansi Pemerintahberpengaruh
Laporan Keuangan sebesar 43,1%, positif terhadap Kualitas Laporan
sedangkan sisanya 56,9% ditentukan Keuangan.
oleh variabel lain yang tidak masukkan Hasil penelitian mendukung
dalam model penelitian ini. hipotesis kedua bahwa variabel Sistem
Pengendalian Intern (X2) berpengaruh
positif secara parsial terhadap Kualitas
Laporan Keuangan. Hal ini ditunjukkan
oleh nilai koefisien regresi X2 sebesar
0,444 menyatakan bahwa setiap
10 Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri)

kenaikan Sistem Pengendalian nilai koefisien korelasi (rx1y) = 0,617,


Internsebesar 1 satuan akan koefisien determinasi (r2x1y) = 0,381
meningkatkan Kualitas Laporan dan nilai thitung< ttabel yaitu 1,640 <
Keuangan sebesar 0,444 satuan. Nilai 2,009. Hal ini menunjukkan semakin
probabilitas yang lebih kecil dari meningkat Sistem Pengendalian Intern
5%yaitu 0,000 < 0,05 mengindikasikan mengakibatkan Kualitas Laporan
bahwa Sistem Pengendalian Keuangan juga akan tinggi, begitu pula
Internberpengaruh positif terhadap dengan Sistem Pengendalian Intern
Kualitas Laporan Keuangan di yang semakin rendah maka Kualitas
Kabupaten Wonogiri. Laporan Keuangan akan menurun.
Hasil penelitian mendukung Penerapan Standar Akuntansi
hipotesis ketiga bahwa variabel Pemerintahan dan Sistem Pengendalian
Penerapan Standar Akuntansi Intern secara bersama-sama
Pemerintahan, dan Sistem mempunyai pengaruh signifikan
Pengendalian Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan,
positif secara bersama-sama terhadap ditunjukkan denganpersamaan Y =
Kualitas Laporan Keuangan, hal ini 2,758 + 0,216 X1 + 0,377X2, nilai
ditunjukkan oleh nilai sig fsebesar koefisien korelasi (Ry(1,2)) = 0,657,
0,000 < 0,05. koefisien determinasi (R2y(1,2)) = 0,431
dan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 17,803
D. SIMPULAN DAN SARAN > 1,60.

Simpulan Saran
Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan mempunyai pengaruh PIHAK PEMDA
positif dan signifikan terhadap Kualitas Meningkatkan kualitas laporan
Laporan Keuangan, ditunjukkan keuangan melalui Penerapan Standar
denganpersamaan Y= 12,657 + 0,395x, AkuntansiPemerintah yang sesuai
nilai koefisien korelasi (rx1y) = 0,444, dengan Peraturan Pemerintah Nomor
koefisien determinasi (r2x1y) = 0,197 71 Tahun 2010, sehingga hasil dari
dan nilai thitung> ttabel yaitu 3,436 > laporan keuangan pemerintah daerah
2,009. Hal ini berarti Penerapan dapat dipertanggung jawabkan. Sistem
Standar Akuntansi Pemerintahan Pengendalian Intern lebih diaktifkan
semakin baik mengakibatkan Kualitas lagi agar sistem yang dirancang untuk
Laporan Keuangan juga baik, begitu mengontorol, mengawasi,
pula dengan PenerapanStandar mengarahkan organisasi agar dapat
Akuntansi Pemerintahan yang semakin mencapai suatu tujuan. Bagi peneliti
rendah maka Kualitas Laporan selanjutnya hendaknya melakukan
Keuangan akan menurun. penelitian yang sama yang didukung
Sistem Pengendalian Intern dengan melakukan oberservasi yang
mempunyai pengaruh positif dan lebih banyak dengan menambah
signifikan terhadap Kualitas Laporan variabel pendukung misalnya
Keuangan, ditunjukkan pendidikan atau pelatihan terhadap tim
denganpersamaan Y = 4,905 + 0,444, penyusunan laporan dan lain – lain.
Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri) 11

E. DAFTAR PUSTAKA Program IBM SPSS 19 (edisi


kelima). Semarang: Universitas
Adhi dan Suhardjo. (2013). Pengaruh Diponegoro
Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahandan Kualitas Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi
Aparatur Pemerintah Daerah Research Jilid 3. Andi.
terhadap Kualitas Yogyakarta
LaporanKeuangan (Studi Kasus
pada Pemerintah Kota Tual ). Halim, Abdul, (2007). Akuntansi
Jurnal STIESemarang Keuangan Daerah, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Aldiani, Sulani. (2010). Faktor-faktor
Pendukung Keberhasilan Komite Standar Akuntansi
Penerapan Peraturan Pemerinta Pemerintahan, (2009).
No. 24 Tahun 2005 pada Peraturan Pemerintah No
Pemerintah Kabupaten 24Tahun 2005 tentang
Labuhan Batu. Jurnal Akuntansi Standar Akuntansi
12. Departemen Akuntansi Pemerintahan, Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Salemba Empat, Jakarta.
Sumatera Utara
Mahmudi. (2007). Analisis Laporan
Arikunto Suharsimi. (1988). Prosedur Keuangan Pemerintah Daerah.
Penelitian. Suatu Pendekatan Panduan BagiEksekutif, DPRD,
Praktek. RinekaCipta. Jakarta dan Masyarakat dalam
Pengambilan KeputusanEkonomi,
Bastian Indra.(2009). Akuntansi Sektor Sosial, Politik. Yogyakarta.
Publik Di Indonesia .BPFE. Sekolah Tinggi Ilmu
Yogyakarta ManajemenYKPN2010

Damanik, Citra. (2011). Faktor-faktor Mardiasmo.(2002).Otonomi Daerah


Yang Menjadi Kendala Dalam Sebagai Upaya Memperkokoh
Penerapan Standar Akuntansi Basis Perekonomian Daerah.
Pemerintahan (SAP) Pada Jurnal Ekonomi Rakyat.
Pemerintah Kota Binjai. Skripsi. (Online),artikel 1, No.42004.
Fakultas Ekonomi Universitas Akuntansi Sektor Publik. Penerbit
Sumatera Utara. Andi. Yogyakarta
http://repository.usu.ac.id/handle/
23456789/25663. [diakses pada Mulyadi. (1993). Sistem Akuntansi. Edisi
Desember 2016] Ketiga. Yogyakarta. Sekolah
Tinggi IlmuEkonomi YKPN
Darise Nurlan. (2008). Akuntansi
Keuangan Daerah (Akuntansi
Sektor Publik). PT Indeks. Jakarta Mulyana,Budi, Penggunaan Akuntansi
Akrual di Negara-Negara
Deddi Nordiawan (2006). Akuntansi Lain;Tren di Negara-Negara
Sektor Publik. Salemba Anggota OECD
Empat.Jakarta

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Mustika, Febrina. (2011). Peranan Audit


Analisis Multivariate Dengan Internal Dalam Meningkatkan
12 Pengaruh SAP dan SPI.....(Anggun Dharmaning Putri)

Kualitas Laporan Keuangan


Melalui Pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern
Sebagai Variabel Intervening.
Skirpsi UPI

Nordiawan Deddi. (2006). Akuntansi


Sektor Publik. Salemba Empat.
Jakarta

Ovita Charolina. (2013). Pengaruh


Implementasi Pengelolaan
Keuangan dan Pengalaman Kerja
Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan KPU

Pabundu, Tika. (2006). Budaya


Organisasi dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan. PT Bumi
Aksara. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai